• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tinjauan Empiris

Dalam dokumen strategi pemasaran pedagang muslim dalam (Halaman 40-48)

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

B. Tinjauan Empiris

menjual produk atau barang sesuai nilai-nilai Islam untuk mensejahterakan ekonomi pasar.

Pedagang adalah orang yang melakukan perdagangan, memperjual belikan barang yang tidak diproduksi sendiri, untuk memperoleh keuntungan (Sujatmiko, 2014). Pedagang adalah orang yang mealkukan kegiatan usaha sebagai pekerjaan sehari-hari.

Dengan kata lain pemberian perantara kepada produsen dan konsumen untuk membeli dan menjual barang yang memudahkan dalam jual beli.

Kegiatan perniagaan pada umumnya adalah tindakan pembelian barang untuk dijual kembali. Pedagang adalah melakukan perdagagan yang tidak diproduksi sendiri untuk mendapat keuntunagn. Pedagang dapat dibagi menjadi dua yaitu:

1. Pedagang grosir, yaitu pedagang yang membeli barang dalam jumlah besar langsung dari produsen dan menjualnya kembali pada pengecer.

2. Pedagang eceran, yaitu semua kegiatan yang berhubungan dengan konsumen akhir untuk penggunaan pribadi dan tidak untuk di transaksi atau di perdagangkan lagi.

Tabel 1.1 Penelitian Terdahulu

No

Nama Peneliti Dan Tahun Penelitian

Judul Penelitian

Variabel Alat Analisis Hasil Penelitian

1. Salma Fatharani Sani, Cecep Safa’atul Barkah, Tetty Herawaty, Lina Auliana (2021)

Strategi Pemasaran Berdasarkan Analisis Internal Resources, Sca Dan Swot Dalam Upaya Meningkatkan Posisi Pangsa Pasar (Studi Kasus Wanderer Scarves)

kualitatif Obsevasi, wawancara, dokumentasi

Hasil penelitian yang dilakukan menujukan bahwa Wanderer Scarves memiliki sembilan buah SCA yang dapat

mendukung isu peluang peningkatan penjualan dengan tiga usulan program yang memiliki enam komponen proses dalam pembuatan programnya.

2. Asmira, Rahma Muin, M.Anwar Hindi (2021).

Strategi Pemasaran Gula Aren Dalam

Meningkatkan Kesejahteraan

kualitatif Observasi, wawancara, dokumentasi

Pemasaran gula aren dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dimasa Pandemi Covid-19 Peningkatan kualitas

Masyarakat Di Masa Pandemi Covid-19 (Studi kasus desa mambu kecamatan luyo kabupaten polman).

produk, Penetapan harga yang

berorientasi biaya, Promosi dengan membuat brosur, Membangun dan meningkatkan

kerjasama kemitraan usaha.

3. Khoiru Rohmah dan Ahmad Badi’ (2020).

Analisis Strategi Pemasaran Dalam Menghadapi Persaingan Pasar Pada Toko Roti Merah Delima Kediri.

kualitatif Observasi, wawancara, dokumentasi

Strategi pemasaran yang digunakan menggunakan bauran pemasaran

diantaranya: Produk yang memiliki berbagai varian baik yang manis, asin, dan tawar.

Harga jual dari yang Rp.3000 hingga keatas.

4. Novita Fusyanti dan Yudi Irwan (2019).

Strategi Pemasaran Pada CV.

Rabbani Pekanbaru

kualitatif Observasi, wawancara

strategi pemasaran Menggunakan 3 komponen strategi yaitu marketing mix, targeting pasar,

Dalam Perspektif Ekonomi Islam.

positioning pasar. 3 strategi ini yang di buat oleh CV. Rabbani pekanbaru.

5. Gunartin dan Fatmawati Putri (2019).

Strategi pemasaran home industry tempe dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi di kampung pulo.

kualitatif Observasi, wawancara, dokumentasi

Dalam memasarkan produknya melalui strategi diantaranya pemilihan bahan baku untuk menghasilkan tempe yang

berkualitas, harga yang bersaing, bentuk dan ukuran yang

disesuaikan, kemasan yang menarik, Hal ini dilakukan untuk mencapai omset penjualan maksimal 6. Ismail Marzuki,

Fatih Ramdaniah (2019).

Strategi Pemasaran Pedagang Sembako Dalam

Meningkatkan Taraf Ekonomi

kualitatif Observasi, wawancara, dokumentasi

Adalah pedagang sembako

menggunakan beberapa strategi antara lain, strategi pelayanan, produk, harga

Perspektif Ekonomi Islam.

7. Fatih Ramdaniah (2019).

Strategi Pemasaran Islami Dalam Meningkatkan Ekonomi Pedagang di Pasar Baru Paiton Probolinggo.

kualitatif Observasi, wawancara, dokumentasi

Adalah strategi pemasaran yang dilakukan pedagang sembako

menggunakan beberapa strategi antara lain, strategi pelayanan, strategi produk, strategi harga, strategi promosi.

8. Muhammad Ridwan

Basalamah, Ita Athia dan Miftakhul Jannah (2018).

Strategi Pemasaran Yang Tepat Guna Dalam Menghadapi Persaingan Pasar UMKM.

kualitatif Observasi, wawancara, dokumentasi

Berdasarkan hasil wawancara diperoleh strategi pemasaran prioritas usaha pengolahan sayuran dan home industry umbi Ganesha yaitu memperbaiki tampilan produk melalui

perbaikan kemasan.

9. Jasman dan Rini Agustin (2018).

Strategi Pemasaran Dalam Perspektif Ekonomi Islam (studi kasus pedagang di pasar tradisional).

kualitatif Observasi, wawancara, dokumentasi

cara mereka berdagang masih belum sesuai dengan pemasaran Islam, pada umumnya para pedagang yang melakukan aktivitas perdagangannya perpandangan bahwa dagang dianggap sebagai media usaha yang bersifat material untuk mencapai tujuan maksimalisa.

10. Raznilawati, Z (2017).

Analasis Strategi Pemasaran Dalam

Meningkatkan Volume Penjualan Pada Cafe Enzyme Palopo.

Kuantitati f

Wawancara, kuisioner

Adapun Strategi yang dialkukan untuk

menningkatkan volume adalah strategi

promosi,harga pelayanan.

C. Kerangka Bepikir

Dalam melakukan sesuatu yang bersifat bisnis dalam berwirausaha di suatu perusahaan maupun di pasar hal yang harus diutamakan adalah menerapkan strategi pemasaran yang dimana strategi tersebut bisa berjalan dengan lancar dan berkembang dan juga bisa meningkatkan kesejahteraan ekonomi. Dapat diketahui strategi pemasaran dalam bauruan pemasaran adalah proses tentang bagaimana pengusaha dapat mempengaruhi konsumen agar para konsumen tersebut mengetahui, senang lalu membeli produk yang ditawarkan dan akhirnya konsumen menjadi puas sehingga mereka akan selalu membei produk yang kita miliki (Gitosudarmo, 2017). Dapat diketahui bahwa strategi pemasaran untuk mempromosikan produk kepada konsumen dalam bauruan pemasaran adalah Startegi Produk, Strategi Harga, Strategi Pelayanan dan Strategi Promosi

Kerangka berpikir adalah model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah di dentifikasi sebagai masalah yang penting (Sugiyono 2017:60). Kerangka berfikir ini bertujuan untuk mempermudah memahami permasalahan yang ada. Penulis membuat tabel kerangka pemikiran berikut.

HARGA PRODUK

PASAR PABAENG-BAENG KOTA MAKASSAR

PELAYANAN PROMOSI

STRATEGI PEMASARAN

MENINGKATKAN KESEHJAHTERAAN

EKONOMI

Gambar 2.1 Kerangka Pikir

32

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis melakukan penelitian dengan menggunakan jenis metode penelitian kualitatif yaitu penelitian deskriptif. Alasan memilih menggunakan peneliian deskriptif karena menggambarkan atau mendeskripsikan karakteristik dari fenomena, keadaan dan kondisi yang apa adanya, dan penelitian ini akan dilakukan terjun kelapangan secara langsung yang dimana peneliti ini yang akan mendapatkan informasi dan diamati secara terinci, lebih spesifik, mendalam di tempat penelitian.

Pengertian kulaitatif menurut Sugiyono (2018:210) metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, (eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara gabungan, analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dan keunikah dari pada generalisasi.

B. Fokus Penelitian

Fokus penelitian menyatakan pokok permasalahan apa yang menjadi pusat perhatian atau tujuan dalam penelitian. Dalam hal ini yang menjadi fokus penelitian adalah bagaimana meningkatkan kesejahteraan ekonomi di pasar Pa’baeng-baeng dengan melalui strategi pemasaran dan bagaimana hasil dari penerapan trategi pemasaran di pasar Pa’baeng-baeng tersebut.

C. Situs dan waktu penelitian 1. Situs Penelitian

Penelitian ini dilakukan di pasar Pa’baen-baeng Kecamatan Tamalate, tepatnya di jalan Sultan Alauddin No.10 Kota Makassar.

2. Waktu Penelitian

Waktu Penelitian ini berlangsung selama 2 bulan yaitu mulai bulan Februari sampai dengan April 2022. Hal ini disebabkan karena penelitian ini membutuhkan waktu yang relevan dengan objek yang akan diteliti. Alasan peneliti memilih penelitian ini agar para pedagang muslim di pasar Pa’baeng- baeng bisa mensejahterakan ekonomi melalui strategi pemasaran.

D. Jenis dan sumber data

Sumber data sebagai pemahaman mengenai berbagai sumber data penelitian merupakan bagaian yang sangat penting bagi peneliti. Sumber data berupa orang (Informan) sumber data statistik, dokumen. Adapun sumber data yang digunakan oleh penulis adalah :

1. Sumber data primer

Sumber data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber pertama atau subjek penelitian (Informan). Pengumpulan data ini berupa wawancara dan mendapatkan data langsung dari lokasi penelitian yang bersumber dari pedagang muslim dan pembeli di pasar Pa’baeng-baeng kota Makassar dalam membahas strategi pemasaran dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi.

2. Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder adalah sumber data yang dapat memberikan informasi atau data tambahan yang dapat melengkapi sumber data primer,

sumber data sekunder yang peneliti gunakan berasal dari buku-buku teori referensi ataupun jurnal yang berhubungan strategi pemasaran dan peneliti juga mengambi dari skripsi yang berkaitan dengan judul penelian.

E. Informan

Informan adalah orang yang di dapat memberikan informasi tentang situasi dan kondisi dan orang yang benar-benar mengetahui permasalahan yang akan diteliti atau dapat dikatakan dengan responden. Informan dalam penelitian kualitatif dikelompokkan menjadi tiga diantaranya :

a. Informan kunci, adalah informan yang mempunyai informasi secara menyeluruh mengenai permasalahan yang diangkat oleh peneliti.

b. Informan utama, adalah orang yang mengetahui secara teknis dan terperinci mengenai masalah penelitian yang akan dipelajari, misalnya aktor utama dalam sebuah cerita.

c. Informan pendukung, adalah orang yang memberikan informasi tambahan sebagai pelengkap analisis dan pembahasan dalam penelitian.

Informan dalam penelitian ini adalah salah seorang pedagang di pasar Pa’baeng-baeng. Adapun informan yang peneliti tentukan adalah sebanyak 5 orang pedagang diantaranya pedagang ikan, pedagang sayur, pedagang buah, pedagang sembako, dan pedagang ayam potong. Diantara sekian banyak pedagang yang ada di pasar Pa’baeng-baeng, ada satu kelompok yang diambil dari hasil observasi awal peneliti bahwa ke 7 orang pedagang itulah yg dagangnnya paling laris karena dilihat dari pembeli yang ramai di pasar tersebut.

Tabel 3.1 Data Informan

No Nama Usia Lama

Berdagang

Keterangan Inisial

1. Pengelola Pasar 41 - Pengeloa

Pasar

MI

2. Daeng Sibali 42 14 Tahun Pedagang

Ikan

DS 3. H. Sumarni Daeng

Cahya

37 7 Tahun Pedagang

Sembako

SDC

4. Tata Anjas 58 16 Tahun Pedagang

Ikan

TA 5. Rusdi Daeng. Alle 36 5 Tahun Pedagang

Ayam Potong

RDA 6. Saipul Daeng Mie 34 3 Tahun Pedagang

Buah

SDM

7. Andi Amir 29 2 Tahun Pedagang

Sayuran

AA 8. Nawir Daeng Rate 38 2 Tahun Pedagang

pakaian

NDR

9. Ade Priyanto 42 - Kordinator

Keamanan dan

Kebersihan

AP

F. Metode Pengumpulan Data

Metode penelitian adalah metode yang mengkaji pelaksanaan penelitian di lapangan yang memiliki metode dan teknik pengumpulan data, pemilihan sample dan tekhnik yang digunakan untuk analisis data (Sofar Silean (2018:8).

Ade Priyanto (42) selaku koordinator keamanan dan kebersihan yang mengatakan bahwa:

Dalam penelitian kualitatif pengumpulan data dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting), sumber data primer pengumpulan data lebih banyak pada observasi, wawancara dan dokumentasi (Sugiyono 2018:271).

1. Observasi

Observasi adalah pengamatan langsung terhadap objek dalam satu situasi untuk mendapatkan informasi tentang fenomena yang terjadi . Artinya untuk mengetahui peristiwa, kejadian secara langsung dan mengetahui jawaban

informan dengan keadaan yang sebenarnya di pasar Pa’baeng-baeng kota Makassar.

2. Wawancara

Wawancara (interview) adalah percakapan perorang atau kelompok untuk bertukar informasi, pengumpulan data yang dilakukan dengan mengajukan pertanyaan secara lisan kepada subjek atau informan untuk mendapatkan hasil dari tujuan penelitian. Pada tahap pengumpulan data peneliti juga mempersiapkan daftar pertanyaan kepada pedagang yakni:

Tabel 3.2 Daftar Pertanyaan

No. Informan Pertanyaan

1. Pedagang a. Apa saja yang bapak/ibu lakukan untuk menarik konsumen dalam membeli produk bapak/ibu?

b. Bagaimana anda cara (strategi) dalam memberikan potongan harga terhadap pelanggan Anda?

c. Bagaimana sikap Anda dalam menghadapi pelanggan yang menawar barang Anda dibawah harga beli?

d. Bagaimana anda memberitahukan kepada pelanggan Anda mengenai semua kondisi barang dagangan Anda?

e. Bagaimana cara anda memberitahukan kepada konsumen mengenai harga pokok perolehan barang yang Anda jual?

f. Bagaimana peningkatan pendapatan bapak/ibu sejak berdagang di pasar tradisional?

g. Apa manfaat perdagangan Islami bagi para pedagang?

h. Apa harapan atau saran ibu/bapak untuk Pasar Pa’Baeng-Baeng kedepannya?

2. Pengelola Pasar

a. Bagaimana sejarah di pasar Pa’baeng-baeng Makassar?

b. Bagaimana kontribusi pasar terhadap perekonomian masyarakat?

c. Bagimana fasilitas di pasar ini?

3. Dokumentasi

Dokumen adalah catatan peristiwa yang sudah berlalu, dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang (Sugiyono 2018:289). Dokumentasi disebut juga teknik dokumen yang digunakan sebagai pelengkap dari penggunaan metode wawancara dan observasi) dalam penelitian tersebut.

G. Metode Analisis Data

Analsis data dalam penellitian ini dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung dan setelah pengumpulan data dalam periode tertentu. Analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification.

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistermatis data yang diperoleh dari hasil wawancara, cacatan lapangan dan dokumentasi dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendri maupun orang lain (Sugiyono 2018:293).

38

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Gambaran Umum Kota Makassar

Kota Makassar merupakan salah kota terbesar di kawasan timur Indonesia. Sejak abad ke-16 kota ini sudah dikenal sebagai pusat pemerintahan khususnya daerah Sulawesi Selatan dan sekitarnya. Secara administratif kota makassar adalah Ibukota Propinsi Sulawesi Selatan, sekaligus sebagai pusat pemerintahan Kota Makassar. Kota Makassar memiliki luas 175,77 km persegi yang meliputi 15 kecamatan, 153 kelurahan, 996 RW dan 4.964 RT. Kota Makassar terletak di pantai barat semenanjung Selatan pulau Sulawesi berbatasan dengan:

a. Sebelah Utara berbatasan dengan wilayah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep)

b. Sebelah Selatan dengan wilayah Kabupaten Gowa, c. Sebelah Timur dengan wilayah Kabupaten Maros, dan d. Sebelah Barat dengan pesisir pantai Selat Makassar.

Kondisi geografis Kota Makassar yang terketak di tengah-tengah Wilayah Kepulauan Nusantara, menjadikan kota ini sebagai pusat perlintasan dari Wilayah Barat ke Wilayah Timur maupun dari Wilayah Utara ke Wilayah Selatan Indonesia. Posisi ini menyebabkan kota Makassar mempunyai daya tarik yang cukup kuat bagi para migran sebagai cikal bakal pelaku sektor informal pedagang kaki lima, baik dari wilayah Sulawesi Selatan sendiri

maupun dari propinsi-propinsi lain di kawasan timur Indonesia dan di luar Sulawesi, untuk datang dan mencari peluang kerja di kota ini.

Penduduk Kota Makassar berdasarkan proyeksi penduduk tahun 2016 sebanyak 1.469.601 jiwa yang terdiri atas 727.314 jiwa penduduk laki-laki dan 742.287 jiwa penduduk perempuan. Dibandingkan dengan proyeksi jumlah penduduk tahun 2015, penduduk Kota Makassar mengalami pertumbuhan sebesar 1,39 persen dengan masing-masing persentase pertumbuhan penduduk laki-laki sebesar 1,43 persen dan penduduk perempuan sebesar 1,36 persen.

Secara Administratif, Kota Makassar terdiri dari 15 kecamatan, yaitu:

Kecamatan Mariso, Mamajang, Tamalate, Rappocini, Makassar, Ujung Pandang, Wajo, Bontoala, ujung Tanah, Tallo, Panakukkang, Manggala, Biringkanaya dan Tamalanrea, Kep, Sangkarrang. Pemerintah Kota Makassar terdiri dari walikota, wakil walikota, sekretariat kota, dinasdinas, dan beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).Kota Makassar pada tanggal 1 September 1971 berubah namanya menjadi Kota Ujung Pandang setelah diadakan perluasan kota dari 21 km² menjadi 175,77 km². Namun kemudian, pada tanggal 13 Oktober 1999 berubah kembali namanya menjadi Kota Makassar. Kota Makassar merupakan kota internasional serta terbesar di Kawasan Indonesia Timur dan pada masa lalu pernah menjadi ibu kota.

Negara Indonesia Timur Provinsi Sulawesi.Sumber utama data kependudukan adalah sensus penduduk yang dilaksanakan setiap sepuluh tahun sekali. Sensus penduduk telah dilaksanakan sebanyak enam kali sejak Indonesia merdeka, yaitu tahun 1961, 1971, 1980, 1990, 2000, dan 2010.

2. Gambaran Objek Lokasi Penelitian a. Sejarah Singkat Pasar Pabaeng-baeng

Unit pasar Pabaeng-baeng didirikan pada zaman belanda sebagai pasar tradisional yang dikelola pemda Tk.II Kabupaten Gowa dan berpindah ke Makassar karena perluasan wilayah kota Makassar pada tahun 1971 yang letaknya dijalan Sultan Alauddin Kota Ujung Pandang yang sekarang menjadi Makassar yang kurang lebih 2,5 ha luasnya, pada tahun 1995 resmi menjadi Dinas Pengelolaan pasar pada Pemda Tk. II Kota Madya Ujung Pandang.

Dinas pengelolah pasar kota madya daerah Tk.II Ujung Pandang dibentuk dengan perda Kota Madya Tk. II Ujung Pandang No.11 tahun 1995 tentang Pembentukan Susunan Organisasi Dan Tata Kerja Dinas Pengelolaan Pasar Pemda Tk. II Kota Madya Ujung Pandang No.13 tahun 1995 seri D No.8 diserahkan sebagai asetnya menjadi perusahaan daerah sesuai perundang-undangan yang berlaku, selanjutnya disebut perusahaan daerah. Bahwa pengelolaan pasar-pasar dalam Kota Madya Tk. II Ujung Pandang yang selama ini dilaksanakan oleh dinas pengelolah pasar Kota Madya Daerah Tk. II Ujung Pandang sebagai keta metropolitan akan lebih baik dalam berdayaguna serta berhasil guna. Jika pengelolaannya ditangani oleh perusahaan daerah yang keberadaannya sangat dibutuhkan di wilayah daerah Tk. II Ujung Pandang dalam menunjang penyelenggaraan otonomi daerah serta penyelenggaraan kemanfaatan umum dengan berpegang pada efesiensi dan efektifitas sehingga perlu dibentuk dengan perusahaan daerah pasar Makassar Kota Madya, Daerah Tk. II Ujung Pandang yang telah mendapat persetujuan Mentri Dalam Negeri dan surat No. 8175 tahun 21 Desember 1999 tentang struktur organisasi dan tata kerja Unit Pasar

Pabaeng-baeng berdasarkan Perda No. 4 tahun1999 (Lembaga Daerah No.18 tahun 1999 seri D No.5).

Berdasarkan hal tersebut di atas, perlu ditetapkan Kotamadya Daerah Tk. II Ujung Pandang tentang pendirian perusahaan daerah pasar Makassar Raya Kotamadya Ujung Pandang yang didirikan pada tahun 1999 dengan nama PD. Pasar Makassar Raya yang berkedudukan di kota Makassar utamanya unit pasar Pabaeng-baeng berdasrkan Perda No. 4 tahun 1999 (lembaga daerah No.18 tahun 1999 seri D N o.5). Unit pasar Pabaeng-baeng kota Makassar dibawah naungan perusahaan daerah Makassar raya adalah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang bergerak dalam pengelelaan pasar.

Perusahaan daerah diselenggarakan atas azas ekonomi perusahaan dalam kesatuan sistem pembinaan ekonomi Indonesia berdasarkan Pancasila yang menjamin kelangsungan demokrasi yang berfungsi sebagai alat untuk meningkatkan kesejahteraan masyrakat.

Tugas pokok perusahaan daerah pada unit pasar Pabaeng-baeng kota Makassar adalah melaksanakan pekebersihan umum dalam perpasaran dalam membina perdagangan pasar, ikut membantu penerapan stabilitas harga dan kelancanran distribusi pasar dan fasilitas pasar untuk mewujudkan dan meningkatkan pekebersihan umum kepada masyarakat dalam upayanya memenuhi kebutuhan jasa sarana dan prasarana serta fasilitas penunjang lainnya di bidang pasar sebagai salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah dalam rangka pengembangan dan pembangunan daerah.

b. Stuktur Organisasi

Salah satu syarat untuk mendukung berhasilnya pengelolaan unit pasar pa’baengbaeng kota Makassar adalah adanya struktur organisasi yang

baik sehingga organisasi yang bersangkutan tidak hanya mampu mempertahankan eksistesinnya, akan tetapi tangguh melakukan penyusuaian dan perubahan yang diperlukan sehingga organisasi semakain meningkat efektifitas dan produktifiasnya disertai pembagian tugas dan tanggung jawab kepada masing-masing karyawan perusahaan merupakan pendorong bagi penerapan prinsip integrasi, koordinasi dalam pengelolaan organisasi.

Struktur organisasi unit pa’baengbaeng kota makassar berbentuk organisasi line (garis) yang mana hubungan antra bagian yang lainnya masing-masing mempunyai wewnang dan tanggung jawab untuk melaksanakan tujuan organisasi yang bertujuan untuk mengarahkan, mengkoordinasikan dan mengendalikan berbagai kegiatan yang ada di level bawah.

Struktur organisasi unit pasar pa’baengbaeng kota Makassar terdiri dari

1. Direktur PD.Pasar Makassar Raya.

2. Kepala unit pasar Pabaeng-baeng 3. Urusan penagihan dan pembukuan

Untuk lebih jelasnya hubungan antara karyawan dan aktivitas karyawan terhadap seluruh pekerjaan yang melaksanakan dapat dilihat pada bentuk organisasi yang tersusun seperti pada skema berikut:

Gambar 4.1

Struktur Organisasi Unit Pasar Pabaeng-Baeng

Struktur tersebut di atas terlihat bagian kepala unit pasar urusan penagihan dan pembukuan, urusan administrasi dan keuangan serta urusan kebersihan ketertiban dan pekebersihan di bawah Direktur PD. Pasar dan kelima bagian-bagian tersebut masing-masing bertanggung jawab pada Direktur PD. Pasar Makassar Raya.

Untuk pembukuan, pengelolaan pasar, pelaksanaan atau keordinasi atau urusan administrasi dan keuangan juga bertanggung jawab pada Direktur PD. Pasar sebagai pimpinan perusahaan daerah kota Makassar.

c. Tugas dan Tanggung Jawab Unit Pasar Pabaeng-baeng Urusan

Penagihan dan Pembukuan Kepala Unit Pasar

Pabaeng-baeng

Urusan Administrasi dan Keuangan

Urusan Kebersihan, Ketertiban dan

Pekebersihan.

Sumber: PD Makassar Raya

DIREKTUR PD PASAR MAKASSAR RAYA

Sistem pengelolaan PD. Pasar unit pasar Pabaeng-baeng kota Makassar memilih susunan organisasi yang terdiri:

1. Direktur PD Pasar Makassar Raya 2. Kepala unit pasar Pabaeng-baeng 3. Urusan penagihan dan pembukuan 4. Urusan administrasi dan keuangan

5. Urusan kebersihan, ketertiban dan pekebersihan.

Berikut ini dijelaskan secara ringkas fungsi dan tugas dan masing- masing bagian.

1. Dirut Utama

Pasal 62 Undang-undang No.1 tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas, menjelaskan tentang tugas dan tanggung jawab direksi secara singkat dengan menyatakan “direksi bertanggung jawab penuh atas pengurusan perseroan untuk kepentingan dan tujuan perseroan, serta mewakili perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan”.

Dengan demikian tugas dan tangguang jawabnya adalah sebagai berikut:

a) Memimpin pelaksanaan tugas perusahaan daerah pasar Makassar raya sesuai dengan aturan yang berlaku.

b) Mewakili perusahaan daerah baik di dalam maupun di luar pengadilan atau mengatur dan menyerahkan secara direksi.

c) Memberikan tugas atau job discription yang diataur dengan surat SK.

Direktur Umum PD. Pasar Makassar Raya sekaligus perencanaan kegiatan perusahaan daerah untuk jangka panjang.

d) Mengawasi dan mengkeordinasi dalam bidang umum termasuk pengelolaan keuangan dan administrasi dalam merumuskan strategis untuk mencapai tujuan.

e) Menjalankan kebijakan yang diterapkan oleh badan pengawas dalam melaksanakan operasional perusahaan daerah sesuai dengan perundangundagan yang berlaku secara berkala meninjau kembali dan mengadakan penilaian terhadap manfaat dan efisiensi, dari sistem atau prosedur administrasi yang berlaku.

f) Mengambil inisiatif dalam pemanfaatan, pemahaman dan pemberhentian pegawai serta menentukan batas gambaran, sesuai peraturan yang berlaku.

g) Memberikan laporan kepada daerah melalui badang pengawas yang berupa laporan kekayaan dan operasionalnya.

2. Kepala Unit Pasar

a) Membentuk direktur utama dalam Mengkoordinasikan tugas-tugas penyelenggaraan keuangan, pelaksanaan retribusi, menjaga kebersihan dan ketertiban dan pemulihan pasar.

b) Mengkoordinasikan pelaksanaan pemugutan retrebusi pengelolaan pasar yang menjadi tanggung jawabnya.

c) Mengkoordinir pelaksanaan tugas di bidang pegawai, keuangan dan perlengkapan pasar.

d) Mengkoordinir pelaksanaan pembukuan atas segala macam pungutan sesuai jenis pungutan yang telah ditetapkan.

e) Mengawasi pelaksanaan tugas penertiban di dalam lingkungan pasar.

Dalam dokumen strategi pemasaran pedagang muslim dalam (Halaman 40-48)

Dokumen terkait