• Tidak ada hasil yang ditemukan

نا

E. Tinjauan Pustaka

Agar menghindari kesamaan dalam pembahasan penelitian ini dengan penelitian-penelitian sebelumnya, maka penulis melakukan tinjauan pustaka terhadap penelitian-penelitian sebelumnya. Berdasarkan penelusuran penulis, ada beberapa penelitian yang sebelumnya terkait sebagai berikut ini:

1. Skripsi dengan judul “Kontekstualisasi Pemaknaan Hadis Memanah di Era Modern”, yang ditulis pada tahun 2020 oleh Busairi Afandi, jurusan Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir (IAT), Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya. Dari penelitian ini bahwa peneliti menganalisis makna hadis secara konsepsional dengan menggunakan pendekatan Ilmu Ma>'ani al Hadith, dengan mempertimbangkan struktur linguistik teks hadis, konteks munculnya hadis.8

Adapun persamaan dan perbedaan dari penelitian yang akan dilakukan oleh penulis yakni persamaan metode yang digunakan untuk analisis data adalah metode kualitatif dan penelitian pustaka.

Perbedaan terletak pada fokus penelitian dimana penelitian Busairi Afandi hanya terhadap pembahasan mengenai hadis-hadis memanah dan penjelasannya dari para muhadisin, sedangkan penulis didalam penelitian ini akan membahas tentang penafsiran berkuda dan memanah didalam kitab tafsir Al-Mishbah, tafsir Al-Azhar, dan tafsir Al-Muni>r.

8 Busairi Afandi, “Kontekstualisasi Pemaknaan Hadis Memanah di Era Modern”, (Skripsi Sarjana, Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Sunan Ampel, Surabaya, 2020), h.

7.

7

2. Skripsi dengan judul “Studi Kritik Hadis Tentang Al-Ramyu”, yang ditulis pada tahun 2019 oleh Abdul Muhaimin, jurusan Ilmu Al- Qur‟an dan Tafsir (IAT), Fakultas Ushuluddin dan Humaniora, mahasiswa UIN Walisongo Semarang. Di dalam penelitian ini, peneliti mengkaji khusus hadis tentang al-ramyu dengan menggunakan pendekatan kontekstual yang lebih menitikberatkan pada pemaknaan atas lafadz al-ramyu.9

Adapun persamaan dan perbedaan dari penelitian yang akan dilakukan oleh penulis yakni persamaan metode yang digunakan untuk analisis data adalah metode kualitatif dan penelitian pustaka.

Perbedaan terletak pada penelitian Abdul Muhaimin menggunakan metode takhrij al-hadis bi> al-lafz|, dengan menggunakan kitab al- Mu>'jam al-Mu>fahras Li> Alfaz al-Hadis an-Nabawi> sebagai alat penelusurannya, sedangkan penulis didalam penelitian membahas tentang penafsiran berkuda dan memanah didalam kitab tafsir Al- Mishbah, tafsir Al-Azhar, dan tafsir Al-Muni>r.

F. Metodologi Penelitian 1. Jenis Penelitian

Didalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan oleh penulis yaitu jenis penelitian kualitatif, penelitian kualitatif adalah menjelaskan suatu fenomena dengan sedalam-dalamnya dengan cara mengumpulkan data yang sedalam-dalamnya pula, menunjukkan detail suatu data yang diteliti10 dengan penelitian kepustakaan (Library Research) yang menjadi sumber utama untuk mencari teori dan konsep yang

9 Abdul Muhaimin, “Studi Kritik Hadis tentang Al-Ramyu”, (Skripsi Sarjana, Fakultas Ushuluddin dan Humaniora UIN Walisongo, Semarang, 2019) h. 8.

10 Ismail Nurdin dan Sri Hartati, Metodologi Penelitian Sosial, (Surabaya: Media Sahabat Cendekia, 2019), h. 76.

8

digunakan.11 Library Research adalah penelitian yang menggunakan buku-buku, artikel, majalah dan yang berkaitan dengan pokok yang akan di bahas, dari bacaan tersebut yang kemudian dituangkan dalam bentuk tulisan oleh peneliti terdahulu.12

2. Sumber Data

Sumber data yang digunakan penulis didalam penelitian ini meliputi sumber data primer dan sumber data sekunder.

a. Sumber Data Primer

Sumber data primer merupakan sumber data asli atau sumber data yang pertama.13 Data primer yang digunakan oleh penulis dalam penyusunan skripsi ini yaitu kitab tafsir Al-Mishbah, tafsir Al-Azhar, dan tafsir Al-Muni>r. Untuk kemudian penulis jabarkan penafsiran terkait berkuda dan memanah didalam kitab tafsir tersebut.

b. Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini meliputi buku, artikel, jurnal, dan lainnya sebagai pembantu dalam menyelesaikan penelitian ini. Sumber data sekunder adalah data yang secara tidak langsung berkaitan dengan masalah yang akan di teliti.14

3. Teknik Pengumpulan Data

Berdasarkan apa yang telah penulis jelaskan sebelumnya, jenis data penelitian yang menjadi objek penelitian penulis adalah data kualitatif dengan jenis penelitian library research. Pengumpulan data dengan

11 Sofyan Effendi dan Masri Singarimbun, Metode Penelitian Survai, (Jakarta:

LP3ES, 1981), h. 45.

12 Ibnu Hajar, Dasar-Dasar Penelitian Kuantitatif dalam Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 1996), h. 10.

13 Jonathan Sarwono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, (Yogyakarta:

Graha Ilmu, 2006), h. 129.

14 Mimi Martini dan Hadari Nawawi, Penelitian Terapan, (Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 1996), h. 217.

9

menggunakan teknik dokumentatif yakni pengumpulan data dengan menganalisis dokumen baik secara tertulis, gambar maupun media elektronik lainnya.15 Penelitian yang dilakukan oleh penulis akan memfokuskan pada kitab tafsir, buku, jurnal, dan artikel lainnya.

4. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini teknik yang digunakan oleh penulis adalah teknik deskriptif analisis-komparatif16 untuk menganalisis dan mendeskripsikan penafsiran-penafsiran dari M. Quraish Shihab, Buya Hamka, dan Wahbah Az-Zuhaili terkait dengan ayat yang akan di kaji oleh penulis.

5. Teori Pendekatan

Langkah-langkah yang penulis gunakan dalam penelitian ini yaitu memakai teori pendekatan tafsir kontekstual dari Abdullah Saeed (1964) dengan berusaha untuk mengalisis teks, memaparkan penafsiran dari generasi ke generasi lalu mengkontektualisasikan (menghubungkan) dengan era kontemporer (masa kini). Adapun urutan-urutan dari nilai hierarkis dalam ayat Al-Qur‟an menurut Abdullah Saeed yaitu:

1. Nilai wajib, adalah nilai yang mencakup segala sesuatu yang sifatnya tetap, yaitu mencakup seluruh ayat-ayat periode Makkah dan Madinah.

2. Nilai fundamental, yakni nilai yang sering di ulang-ulang dalam Al- Qur‟an yang di dukung oleh sejumlah teks yang signifikan.

3. Nilai perlindungan, yakni nilai yang memberikan dukungan kepada nilai-nilai fundamental.

15 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2005), h. 221.

16 Farida Nugrahani, Metode Penelitian Kualitatif Dalam Penelitian Pendidikan Bahasa, (Surakarta: T.pn., 2014),h. 213.

10

4. Nilai implementasi, yakni ukuran spesifik yang di gunakan untuk mengaplikasikan nilai-nilai perlindungan dalam masyarakat.

5. Nilai intruksional, yakni nilai yang berkaitan dengan arahan, intruksi, nasehat, dan petunjuk yang spesifik di dalam Al-Qur‟an berkaitan dengan situasi, isu, konteks, dan lingkungan.

Setelah memperhatikan nilai-nilai yang terkandung di dalam Al- Qur‟an selanjutnya mufassir melakukan penafsiran dengan langkah- langkah sebagai berikut:

1. Pertimbangan awal, bagaimana respon mufassir terhadap norma- norma yang dominan di kalangan masyarakat. Kemudian mempertimbangkan teks dengan memperhatikan makna secara global (umum), signifikasinya terhadap masyarakat dan kandungan di dalam teks, memahami bagaimana makna membangun (konstruksi) dengan menggunakan beberapa isu kunci saat mengidentidikasi makna di dalam Al-Qur‟an.

2. Memulai penafsiran, dengan mamastikan kedekatan (akurasi) dan konsisten (reliabilitas) teks. Maksudnya adalah mengidentifikasi apa yang aslinya di nyatakan oleh teks yang di tafsirkan, atau mencari signifikansi (sesuatu yang penting) dari ayat tersebut kemudian mempertimbangan konsisten historis teks agar apa yang di maksudkan oleh teks yang telah lampau dapat di komunikasikan untuk saat ini.

3. Mengaitkan penafsiran teks dengan konteks masa kini, yang mempunyai langkah-langkah dengan memahami konteks penghubung, mengaitkan pemahaman teks dalam konteks yang

11

berbeda dengan mengaitkan pemahaman konteks mikro (saat Al- Qur‟an di turunkan) dengan konteks makro (saat ini).17

Dokumen terkait