• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kontekstualisasi Penafsiran Perintah Berkuda dan Memanah Dalam Q.S. Al-Anfa'l Ayat 60 (Studi Komparatif Tafsir Al-Azhar, Tafsir Al-Munir dan Tafsir Al-Mishbah)

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Kontekstualisasi Penafsiran Perintah Berkuda dan Memanah Dalam Q.S. Al-Anfa'l Ayat 60 (Studi Komparatif Tafsir Al-Azhar, Tafsir Al-Munir dan Tafsir Al-Mishbah)"

Copied!
55
0
0

Teks penuh

Al-Anfa>l Ayat 60 (Studi Banding Tafsir Al-Azhar, Tafsir Al-Muni>>>>>>>>r dan Tafsir Al-Mishbah)" yang disusun oleh Eries Rastu Sagita Nomor Induk Mahasiswa: 18210957 telah diuji pada Majelis Munaqasyah Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta pada tanggal 26 Juli 2022. Dan untuk almamater saya Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta terima kasih telah memberikan pengetahuan dan wawasan yang luas, serta memberikan keberanian untuk menuntut ilmu selama 4 tahun Prof. .

Muhammad Azizan Fitriana, Lc., MA, jika pembimbing tesis yang membantu penulis memiliki saran, telah meluangkan waktu untuk menyusun tesis ini yang telah memberikan wawasan dan ide baru selama kegiatan persiapan ini. Mutmainnah, MA, Sami'ah, MA, Siti Sarah, S.Pd, dan Kurnia Al-Ayyubi, S.Ag, selaku pengajar dan pembimbing tahfizh yang telah sabar dan memotivasi penulis dalam menghafal Al-Qur'an selama beliau ada dalam kuliah ini. Seluruh fakultas Ushuluddin dan fakultas Dakwah Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta yang telah mendalami ilmu dan wawasan penulis yang luas, khususnya dalam bidang ilmu agama Islam.

Apabila Ta' Marbutah diikuti dengan perkataan "al" dan bacaan kedua dipisahkan, maka ditulis dengan h.

Ketentuan ini tidak mensyaratkan kata-kata Arab yang telah diserap ke dalam bahasa Indonesia, seperti zakat, shalat, dan sebagainya, kecuali dikehendaki lafal aslinya).

لوأ

PROFIL BUKU TAFSIR AL-AZHAR OLEH BUYA HAMKA, TAFSIR AL-MUNI>>>>>>>>R OLEH WAHBAH AZ-ZUHAILI DAN TAFSIR AL-MISHBAH OLEH M. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan kontekstualisasi tafsir ayat al-Quran tentang menunggang kuda dan memanah dalam Surah Al-Anfa>l [8]:60. Masalah utama yang dibincangkan dalam penelitian ini ialah tafsiran Buya Hamka, Wahbah Az-Zuhaili dan M.

Kajian ini juga bertujuan mengungkap bentuk-bentuk kontekstualisasi yang digunakan oleh ketiga mufassir dalam memberi makna baru pada ayat-ayat tentang berkuda dan memanah di era modern. Perbedaan dan persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada penggunaan metode kualitatif, perbedaannya terletak pada buku tafsir yang digunakan dan teori pendekatan. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan, data primer yang digunakan adalah Tafsir Al-Azhar, Tafsir Al-Muni>r dan Tafsir Al-Mishbah, sedangkan data sekunder berupa buku, artikel, majalah dan sumber tertulis lainnya.

Pendekatan teori yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teori Abdullah Saeed untuk memahami kontekstualisasi perintah berkuda dan memanah dalam Q.S. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, disimpulkan bahwa ayat tentang berkuda dan memanah dalam tafsir Al-Azhar, Al-Muni>r dan Al-Mishbah mengandung makna sebagai kendaraan atau alat perang, untuk mempertahankan suatu negara. daerah dan mencapai tujuan bersama. Topik yang dibahas dalam penelitian ini adalah tafsir Buya Hamka, Wahbah Az-Zuhaili dan M.

The study represents library research, the primary data used is Tafsir Al-Azhar, Tafsir Al-Muni>r and Tafsir Al-Mishbah, while secondary data refers to books, articles, other written journals and sources. Studies have concluded that in the interpretation of Al-Azhar, Al-Muni>r and Al-Mishbah, the text on horseback and bow contains significance as a vehicle or tool for warfare, for the defense of a region and for a common purpose.

صخلملا

فدتههذى

حرشقايس

فيةروس

شقونفي

ةبىويليىزلا

اضيألىإ

لاكشأقايسلا

بوكرليلخا

تافلاتخلااوباشتلاو

ينبهذى

يذلامدختسي

ةيعونلا

قرفلاو

جهنلا

بيتكم

تانايبلاو

ةمدختسلدايى

يرسفترىزلأا

امنيب

لمشتتانايبلا

بتكلاتلااقلداو

اىيرغونم

مدختست

هذىةساردلا

نراقلدا

مدختسيجهنلا

يرظنلامدختسلدا

دبعللها

رماوأبوكر

جئاتنثوحبلا

تيرجأصلخ

لىإنأ

رىزلأايرنلدا

ةبشلداو

يوتتحىلع

ةادأ

لاتقللعافدلل

نع

ضرلأاقيقتحو

فادىلأاةكترشلدا

نكلوعم

امدقتفي

ناسرفلا

تابابدلابتارئاطلاو

ةلتاقلداكلذكو

ماهسلاتيلا

تاسدسمولىإ

ةيوونلا

بوكر

Latar Belakang Masalah

Islam memandang kesehatan sebagai hal yang sangat penting yang merupakan hak asasi manusia, sesuatu yang sesuai dengan fitrah manusia karena Islam adalah agama yang sempurna dan mencakup seluruh aspek kehidupan manusia. Olahraga merupakan kebutuhan bagi setiap manusia, karena jika seseorang melakukan olahraga secara rutin maka akan menambah pengaruh baik bagi perkembangan jasmaninya maupun perkembangan rohaninya.2 Dalam Islam, sehat adalah salah satu nikmat terbesar. Selain itu, menjalankan ibadah dalam Islam membutuhkan tubuh yang kuat, seperti shalat, haji, puasa dan jihad.

Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa mukmin yang kuat lebih baik dari mukmin yang lemah. Adapun hadits yang menjelaskan bahwa menunggang kuda dan memanah adalah sunnah Nabi shallallahu alaihi wa sallam, berikut haditsnya.

نا

Permasalahan

  • Identifikasi Masalah
  • Pembatasan Masalah
  • Rumusan Masalah

Terdapat perbedaan pandangan para mufassir mengenai penafsiran ayat al-Qur'an tentang berkuda dan memanah. Untuk membatasi permasalahan penelitian ini, perlu dicatat bahwa penulis hanya fokus mengkaji kontekstualisasi perintah berkuda dan memanah hingga saat ini, yang berbeda dengan masa lalu. Al-Anfa>l ayat 60 menggunakan kitab Tafsir Al-Azhar dan Tafsir Al-Muni>r serta Tafsir Al-Mishbah.

Al-Anfal [8]: 60 karena berbicara tentang kuda dan anak panah yang digunakan sebagai alat perang. Bagaimana penjelasan Buya Hamka, Wahbah Az-Zuhaili dan Quraish Shihab tentang berkuda dan memanah dalam QS.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Tinjauan Pustaka

  • Sumber Data
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisis Data
  • Teori Pendekatan

Skripsi berjudul "Kajian Kritik Hadits Tentang Al-Ramyu", ditulis pada tahun 2019 oleh Abdul Muhaimin, Jurusan Al-Qur'an dan Tafsir (IAT), Fakultas Ushuluddin dan Humaniora, mahasiswa UIN Walisongo Semarang. Mengenai persamaan dan perbedaan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis yaitu kesamaan metode yang digunakan untuk analisis data adalah metode kualitatif dan penelitian kepustakaan. Sumber data yang digunakan penulis dalam penelitian ini meliputi sumber data primer dan sumber data sekunder.

Sumber data primer adalah sumber data asli atau sumber data pertama.13 Data primer yang digunakan penulis untuk menyusun skripsi ini adalah kitab Tafsir Al-Mishbah, Tafsir Al-Azhar dan Tafsir Al-Muni>r. Sumber data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini antara lain buku, artikel, jurnal dan lain-lain sebagai pendamping untuk melengkapi penelitian ini. Sumber data sekunder adalah data yang secara tidak langsung berhubungan dengan masalah yang akan diteliti. 14.

Dalam penelitian ini, teknik yang digunakan penulis adalah teknik analisis deskriptif komparatif16 untuk menganalisis dan mendeskripsikan interpretasi M., mendeskripsikan interpretasi dari generasi ke generasi dan kemudian mengkontekstualisasikan (menghubungkan) dengan era kontemporer (sekarang). Nilai-nilai fundamental, yaitu nilai-nilai yang sering diulang-ulang dalam al-Qur’an yang didukung oleh sejumlah nash yang signifikan.

Nilai-nilai instruksional, yaitu nilai-nilai yang berkaitan dengan arah tertentu, petunjuk, nasehat dan petunjuk dalam Al-Qur’an yang berkaitan dengan situasi, persoalan, konteks dan lingkungan. Kemudian mempertimbangkan teks dengan memperhatikan makna global (umum), maknanya bagi masyarakat dan isi dalam teks, dengan memahami bagaimana makna membangun (constructs) menggunakan beberapa isu kunci ketika makna dalam Al-Qur'an diidentifikasi.

Teknik dan Sistematika Penelitian

Namun seiring berjalannya waktu, senjata perang pun semakin canggih mulai dari senapan hingga berbagai jenis senjata (pistol), meriam dan bom atom. Namun di sisi lain, telah dibuat kendaraan bermotor, kendaraan lapis baja untuk perang seperti Wagon Pance, tank, truk, ditambah lagi untuk kepentingan angkatan udara saat ini. Wahbah Az-Zuhaili menjelaskan surat Al-Anfa>1 ayat 60 bahwa menunggang kuda merupakan alat yang sangat penting pada zaman dahulu, kuda memiliki peran penting seperti senjata, tugas, mengangkut barang, sebagai kendaraan perang di jalan pegunungan dan lain sebagainya. dll.

Namun pada era ini alat-alat peperangan berubah seiring dengan berkembangnya senjata pada masanya, seperti senapan angin, bom, kapal selam, tank, dll. Quraish Shihab menjelaskan dalam surat Al-Anfa>l ayat 60 bahwa berkuda dan memanah digunakan untuk Jihad. Kuda yang ditambatkan adalah bagian dari kekuatan yang (setidaknya pada saat itu) harus dipersiapkan, dengan kata lain, mereka mengikuti peralatan yang ada dan lebih canggih dari waktu ke waktu.

Saat ini perkembangan peralatan modern seperti pistol, senapan dan sejenisnya lebih optimal dibandingkan panah. Kontekstualisasinya di zaman kuda dan panah modern ini dapat berkembang seiring waktu. Pada masa Rasulullah SAW, kuda mungkin merupakan alat perang yang paling utama, namun sekarang kuda sudah tidak digunakan lagi sebagai alat perang, namun di era ini sudah ada teknologi yang lebih cocok untuk perang, seperti tank, wagon. , truk.

Sama halnya dengan panah, arrow absolute mengacu pada apapun yang bisa digunakan untuk membidik musuh dalam jarak jauh, hari ini bisa kami jelaskan bahwa panah itu sama dengan roket, meriam, pistol, senapan. Senjata apa pun yang Anda miliki, jika Anda dapat mengalahkan musuh dengan cepat, gunakan senjata itu.

Saran

Baihaki, "Kajian Tafsir Al-Munir oleh Wahbah Az-Zuhaili dan Contoh Tafsirnya Tentang Perkahwinan Berlainan Agama". Ismatullah, Ahmad, Zulkifli dan Triansyah Fisa, “Konsep Al-Muwalah dan Analisis Pola Tafsir Al-Munir”. Yusuf Agung Subekti, "Tujuan Pendidikan Islam Dalam Al-Qur'an (Pengajian Surah Al-Hujurat Ayat 11-13 Tafsir Al-Munir Karya Wahbah Az-Zuhaili)".

Buya Hamka: Sebuah Analisis Sosial Kitab Tafsir Al-Azhar", Jurnal Al Ma'arief: Jurnal Pendidikan Sosial dan Budaya, 2019. Rahmatullah, Hudriansyah, dan Mursalim, "M.Quraish Shihab dan Pengaruhnya terhadap Dinamika Kajian Tafsir Al-Quran dan Indonesia Kontemporer”. Sukron, Mokhamad, "Tafsir Wahbah Az-Zuhaili tentang Pendekatan, Metodologi dan Tafsir Ayat Poligami Al-Munir".

Zilfikar, Eko dan Ahmad Zainal Abidin, "Pentafsiran Teks Ayat Mengenai Jantina: Kajian Terhadap Tafsir Wahbah Az-Zuhaili Dalam Kitab Tafsir Al-Munir". Pemilihan Pemimpin Bukan Islam Dalam Al-Quran (Kajian Tafsir Al-Azhar dan Al-Misbah)". Tesis Sarjana, Fakulti Al-Qur'an dan Tafsir, Universiti Islam Negeri Sunan Ampel, Surabaya.

Penghormatan Al-Quran terhadap wanita (studi perbandingan Tafsir Al-Azhar dan Kitab Al-Misbah)”. Peran wanita dalam perspektif keluarga Al-Quran surah At-Tahrim ayat 1-6 - Azhar dan kitab Tafsir al-Misbah)".

Referensi

Dokumen terkait

Adapun yang dimaksud dengan “ Penafsiran ayat-ayat sumpah dalam juz’amma (Studi Komparatif Penafsitran Tafsi>r Al-Azhar dan Tafsi>r Al-Mishba>h ) dalam

Sebelum penulis mendiskripsikan tentang penafsiran ayat-ayat sumpah Allah dalam Juz‟amma menurut kedua Tokoh mufassir di atas, maka perlu diketahui dahulu tentang

Quraish Sihihab menjelaskan pengertian sumpah dengan makna tawakal, berserah diri dan sebagai bukti kekuasaan Allah, dalam memberikan pengertian dengan makna sumpah Dia

(STUDI KRITIS TERHADAP PENAFSIRAN QURAISH SHIHAB DALAM TAFSIR AL-MISBAH

Metode & Corak Penafsiran Quraish Shihab Dalam Tafsir Al-Misbah

Bahwa sesungguhnya bangunan dari sistem-sitem epistemologi dalam tafsir al-Mishbah yang ditulis oleh Quraish Shihab, menunjukkan terbangunnnya sistem yang kuat dan menyatu antara

Quraish Shihab pada kitab Tafsir Al- Mishbah mengenai ayat-ayat zikir dan syukur, sudah sangat jelas bahwa Allah SWT telah menurunkan tata cara pengobatan mandiri atau self

t.np. : tanpa nama penerbit t.th.. Quraish Shihab), Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Universitas Islam Negeri Raden Mas Said