• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dalam hal ini penulis mencoba untuk menjelaskan beberapa kajian pustaka yang pernah dilakukan dan diteliti oleh beberapa mahasiswa atau mahasiswi mengenai metode Tilawati, seperti penelitian yang dilakukan oleh:

1. Skripsi Rojiah, Fakultas Pendidikan Agama Islam (PAI) 2011, dengan judul “ Pembelajaran Membaca Al-Qur’an Dengan Metode Tilawati di Taman Pendidikan Qur’an

12

Al- Ikhlas Kelurahan Kebun Bunga Kecamatan Banjarmasin Timur ”.

Pembelajaran membaca Al-Qur‟an dengan metode Tilawati meliputi perencanaan pembelajaran, kegiatan belajar mengajar, materi pembelajaran, media pembelajaran, serta evaluasi pembelajaran. Perbedaan antara penelitian yang dilakukan Rojiah dengan penelitian yang penulis lakukan adalah pada lokasi penelitian dan pada jilid Tilawati. Yakni Rojiah mengambil lokasi di TPA Al-Ikhlas Kelurahan Kebun Bunga Kecamatan Banjarmasin Timur sedangkan penelitian yang dilakukan penulis berlokasi di SDIT Qurrata A‟yun Cikarang Barat Bekasi. Adapun pada jilid yakni Rojiah membatasi pada jilid I saja sedangkan dalam penelitian ini penulis meneliti semua jilid Tilawati dari I sampai dengan VI. Penulis mengemukakan alasan bahwa jilid I sampai dengan VI karena penulis ingin lebih mendalami penelitian, bukan hanya pondasi awal saja tetapi sampai ke pengembangan dan hasil akhirnya dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur‟an Siswa.6

6Rojiah, Pembelajaran Membaca Al-Qur’an dengan Metode Tilawati di Taman Pendidikan Qur’an Al-Ikhlas Kelurahan Kebun Bunga

13 2. Siti Mutmainnah, Fakultas Pendidikan Agama Islam (PAI) 2011, dengan judul “Metode Tilawati Sebagai Alternatif Pilihan Dalam Rangka Untuk Dapat Membaca Al-Qur`An Dengan Pemilihan Lokasi Di MI Al-Falah Beran Ngawi”.

Dari hasil penelitian menghasilkan kesimpulan bahwa penerapan metode Tilawati di MI Al-Falah Beran Ngawi, mempunyai ciri khas tersendiri yaitu dengan pendekatan Klasikal dan Individual. Pendekatan Klasikal dilaksanakan dengan 3 tehnik yaitu tehnik 1 (guru membaca siswa mendengarkan), tehnik 2 (guru membaca siswa menirukan), dan tehnik 3 (guru dan siswa sama- sama membaca). Sedangkan pendekatan individual dilaksanakan dengan tehnik baca simak dengan system rolling, dengan harapan akhir siswa dapat membaca satu halaman penuh secara keseluruhan. Target pembelajaran Tilawati adalah siswa hendaknya dapat tartil membaca Al-Qur`an, khatam Al-Qur`an 30 juz dan tartil dalam membaca Al-Qur`an. Perbedaan antara penelitian yang dilakukan Siti Mutmainnah dengan penelitian yang Kecamatan Banjarmasin Timur, Skripsi, (Banjarmasin: Institut Agama Islam Negeri, 2011), tidak di terbitkan

14

penulis lakukan adalah pada lokasi penelitian. Yakni Siti mutmainnah mengambil lokasi di MI Al-Falah Beran Ngawi sedangkan penelitian yang dilakukan penulis berlokasi di SDIT Qurrata A‟yun Cikarang Barat Bekasi.7

3. Muhammad Syarif, Fakultas Pendidikan Agama Islam (PAI) 2013, dengan judul “Pelaksanaan Metode Tilawati Dalam Pembelajaran Al-Qur’an di TKA/TPA Al-Falah Unit 081 Kecamatan Liang Anggang Banjarbaru”.

Penelitian ini lebih memfokuskan pada pembelajaran di kelas Tilawati dewasa, hasilnya pelaksanaan metode Tilawati dalam pembelajaran Al-Qur‟an di TKA/TPA Al-Falah unit 081 Kecamatan Liang Anggang Banjarbaru berjalan dengan baik dan lancar khususnya di kelas Tilawati dewasa. Perbedaannya adalah pada jilid Tilawatinya yakni Muhammad Syarif lebih memfokuskan penelitian pada kelas Tilawati dewasa.

Sedangkan dalam penelitian ini penulis lebih meneliti pada proses pembelajaran Al-Qur‟an siswa SD dengan

7Siti Mutmainnah, Metode Tilawati sebagai Alternatif Pilihan dalam Rangka untuk dapat Membaca Al-Qur’an dengan Pemilihan Lokasi di MI Al-Falah Beran Ngawi, Skripsi, (Semarang: Institut Agama Islam Negri, 2011), tidak diterbitkan

15 mengunakan metode Tilawati untuk meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur‟an dengan baik dan benar.

Metode Tilawati memiliki buku panduan dari jilid I sampai dengan VI di TPQ Al-Mira.8

4. Luthfi Fahrruddin, Fakultas Pendidikan Agama Islam (PAI) 2015, dengan judul “Metode Tilawati Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Bagi Para Santri Kelas 2 (dua) Ula Di Lembaga Diniyah Salafiyah Matholi’ul Huda Gading Malang”.

Model penerapan metode Tilawati dalam menigkatkan kemampuan membaca Al-Qur‟an siswa menggunakan strategi pembelajaran klasikal-individual dan baca simak, dengan penerapan pembelajaran meliputi perencanaan, materi, metode, alat pembelajaran, penilaian, dan langkah-langkah pembelajaran. Perbedaan antara penelitian yang dilakukan Luthfi Fahruddin dengan penelitian yang penulis lakukan adalah pada lokasi penelitian dan subyek penelitian. Yakni Luthfi Fahruddin mengambil lokasi di Lembaga Diniyah

8Muhammad Syarif, Pelaksanaan Metode Tilawati dalam Pembelajaran Al-Qur’an di TKA/TPA Al-Falah Unit 081 Kecamatan Liang Anggang Banjarbaru, Skripsi, (Banjarmasin: Intitut Agama Islam Negeri, 2013), tidak diterbitkan

16

Salafiyah Matholi‟ul Huda Gading Malang sedangkan penelitian yang dilakukan penulis berlokasi di SDIT Qurrata A‟yun Cikarang Barat Bekasi. Adapun pada subyek penelitian yakni Luthfi Fahruddin meneliti kelas 2 (dua) sedangkan dalam penelitian ini penulis meneliti kelas 4 (empat).9

5. Intan Fauziyah, Fakultas Pendidikan Agama Islam (PAI) 2016, dengan judul “Penerapan Metode Tilawati Dalam Pembelajaran Al-Qur’an Di TPQ Roudlotul Qur’an Jabalsari Sumbergempol Tulungan “.

Dari hasil penelitian menghasilkan kesimpulan bahwa penerapan metode Tilawati di TPQ Roudlotul Qur‟an Jabalsari Sumbergempol Tulungan menggunakan teknik pembelajaran klasikal secara individual antara guru dan siswa serta baca simak secara individual antara guru dan siswa dengan penerapan pembelajaran meliputi perencanaan, materi, metode, alat pembelajaran dan penerapan posisi tempat duduk berbentuk “U” untuk mempermudah mengontrol keadaan siswa saat

9Luthfi Fahruddin, Metode Tilawati dalam upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an bagi para Santri Kelas 2 (Dua) Ula di Lembaga Diniyah Salafiyah Matholi’ul Huda Gading Malang, Skripsi, (Malang: Universitas Islam Negri Maulana Malik Ibrahim, 2015), tidak diterbitkan

17 pembelajaran berlangsung. Perbedaan antara penelitian yang dilakukan Intan Fauziyah dengan peneliti yang penulis lakukan adalah pada lokasi penelitian dan subyek penelitian. Yakni Intan Fauziyah mengambil lokasi di TPQ Roudlotul Qur‟an Jabalsari Sumbergempol Tulungan sedangkan penelitian yang dilakukan penulis berlokasi di SDIT Qurrata A‟yun Cikarang Barat Bekasi.10

Dokumen terkait