19.TRANFORMASI NILAI-NILAI AGAMA
kerja dan kemajuan bangsa. Agama menjadi penguatan dalam memecahkan persoalan-persoalan bangsa seperti kemiskinan, kebodohan, lingkungan hidup, dan seterusnya. Jika bangsa ini tetap berpegang pada nilai-nilai agama yang diyakini secara kokoh, apapun dan betapapun besamya pengaruh luar, maka identitas luhur itu masih akan tetap bertahan.
Hadirin sidangjum'at yang berbahagia
Sejak zaman kemerdekaan agama adalah satu di antara pondasi NKRI. Semangat perjuangan yang diligitimasi oleh agama telah berperan besar dalam membebaskan bangsa ini keluar dari berbagai penindasan dan juga membangunan nasional. Keragaman suku, bahasa, budaya, dan agama bangsa Indonesia tidak lantas menjadi unsur perpecahan. Justru bangsa yang heterogen ini menampilkan kehidupan yang penuh dengan kedamaian, persamaan hak, dan saling menghargai.
Islam sebagai agama yang mayoritas dipeluk bangsa Indonesia tidak menjadi kekuatan dominan yang menghegemoni suku atau keyakinan lainnya.
Tidak hanya itu, agama telah menjadi leader bagi modemitas yang bergulir di tengah-tengah kehidupan berbangsa dan bemegara. Misalnya, ketika negara-negara di belahan dunia sana sangat anti dengan demokrasi, justru Indonesia yang bukan negara agama tapi berpenduduk muslim terbanyak, mampu menerapkan demokrasi secara baik tanpa adanya benturan prinsipil antara ajaran Islam dengan demokrasi.
Perlu ditegaskan bahwasanya agama-agama selalu mengajarkan dua dimensi yang selalu harus berdekatan, yaitu dimensi spiritual dan sosial. Agama mengajarkan kesalehan individual, dalam kata lain mengajarkan setiap manusia untuk menjadi sosok yang baik hubungannya dengan Tuhan yang
126
diwujudkan dalam bentuk: ketaatan menjalankan perintahnya dan menjauhi larangannya.
Di sisi lain agama juga mengajarkan arti penting kesalehan sosial; bahwa manusia tidak hanya diajarkan pentingnya ketaatan kepada Tuhan, melainkan juga diajarkan pentingnya berperilaku baik terhadap sesama makhluk. Agama mengajarkan bagamana manusia seharusnya bersikap dalam berhubungan dengan orang lain yang beragam latar belakangnya. Inilah dua fungsi agama.
Menjadi perhatian bersama bahwasanya agama yang berkembang di Indonesia memiliki kekuatan yang sangat besar untuk ikut serta mewujudkan tata kehidupan yang berperadaban dan berkeadilan sosial. Lalu, seperti apakah ajaran agama terkait hubungan horizontal antar manusia yang heterogen ini?
Hadirin sidangjum'at yang berbahagia
Seperti disinggung di atas, bahwasanya agama menyumbangkan nilai yang besar dalam pembangunan kehidupan berbangsa dan bemegara. Dalam hal ini, agama Islam sebagai bagian penting dalam sejarah perjuangan bangsa, memiliki kepedulian yang tinggi dalam membentuk karakter bangsa yang saleh secara spiritual maupun sosial. Seperti halnya agama lainnya, Islam memiliki tata nilai universal yang diakui oleh seluruh manusia.
Islam sebagai wahyu, Islam memiliki ajaran yang universal. Nilai-nilai Islam tidak sebatas konsumsi umat Islam, melainkan juga memberikan rasa aman, kedamaian, dan kepastian hidup bagi umat lainnya. Islam memiliki ajaran yang sejalan dengan naluri manusia sebagai makhluk yang cinta
127
damai. Islam menjamin hak pribadi. Hal ini ditegaskan dalam al-Qur'an:
~
" , ,, " l1 ,, i
_I~.:G
~i
~"I;
~.JT , __
tlL
~ ~~ y ~ .r-
y-o <Y---- 'T.."\~"aJ ~ i_,.~ ~ ;jj i~f~ ':J
Artinya:"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi sa/am kepada penghuninya... . " (QS. An- Nu/24: 27)
Ayat ini menegaskan bahwa Islam sangat menjaga privasi seseorang, sehingga untuk memasuki rumah orang lain harus terlebih dahulu meminta izin. Makna ayat ini dapat kita perluas sebagai ketentuan umum bagi setiap individu untuk senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai kesopanan.
Sebagai contoh, dalam dunia bisnis, hendaklah kita tetap menjaga dan mengikuti prosedur yang ada, sehingga usaha kita legal dan taat hukum. Hal ini sebagai tanda bahwa kita telah mengamalkan nilai-nilai Islam yang tersirat dalam ayat di atas.
Islam juga memberikan jaminan bagi setiap manusia untuk menjalankan agamanya, selama tidak mengganggu hak- hak orang lain. Firman Allah:
~-? 2,fjj c¥ ~
J~:}j\ J ~ ;;~ ~j ;l_i >fj
Artinya:""Dan seandainya Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman orang di muka bumi seluruhnya. Apakah
128
kamu memaksa manusia supaya mereka menjadi orang beriman semuanya?" (QS. Yunus/10: 99).
Ayat ini menegaskan bahwa Islam tidak pemah menghalangi seseorang atau kelompok tertentu untuk menjalankan agama dan keyakinannya. Karena keyakinan adalah hak dasar setiap individu yang sudah dijamin oleh Tuhan. Untuk mengaskan bahwa Islam menjamin hak orang lain menjalankan agamanya, Islam telah memerintahkan memerintahkan memerangi kelompok yang berbuat aniaya terhadap kelompok lain (QS. 49: 9).
Suatu ketika Khalifah Abu Bakar mengirim Y azid dalam suatu misi. Sebelum berangkat Abu Bakar memberikan nasehat kepada Y azid: "Kamu akan menemukan kaum yang mempunyai keyakinan bahwa mereka tengge/am dalam kesendirian beribadah kepada Allah di biara-biara, maka biarkanlah mereka." Nasehat ini sekaligus perintah kepada Yazid untuk senantiasa menjaga hak orang lain dengan tidak membunuhnya hanya karena keyakinannya yang berbeda.
N amun demikian, kebebasan di sini bukan berarti kebebasan yang bebas terkendali. Kebebasan di sini adalah kebebasan terbatas oleh hak-hak dasar orang lain. Dalam kata lain, seseorang atas nama kebebasan, tidak boleh melakukan hal-hal yang dapat menggangu kebebasan orang lain.
Sebagai contoh, kita tidak boleh seenaknya menafsirkan keyakinan Islam dengan menyinggung kelompok lain. Jika kita bebas menafsirkan pokok-pokok Islam dengan bebas dan itu melukai orang lain, maka ini sangat dilarang Islam. Dengan demikian, fenomena kemunculan aliran sempalan bukanlah sebuah kebebasan yang benar, melainkan kebebasan yang tak terkendali dan destruktif.
129
Hadirin sidang jum' at yang berbahagia
Itulah Islam yang selama ini kita anut. Bahwa Islam bukanlah sekedar ritual keagamaan, melainkan juga ritual sosial. Dan pengejawantahan ritual sosial ini salah satunya adalah dalam bentuk kebangsaan dan kenegaraan yang dilandasi oleh nilai-nilai solidaritas dan soliditas.
Jika kita mampu menyelami Islam lebih dalam lagi, maka akan kita temukan sebongkah mutiara yang menjadi tonggak kedamaian dan kerukunan agama di bumi nusantara ini. Islam akan menjadi tata nilai yang mengikat sekaligus menghiasi kehidupan umat manusia. Nilai-nilai mulai Islam akan menjadi tali yang mempererat umat manusia dalam balutan cinta kasih, saling menghargai, saling menghormati, menjunjung kejujuran.
Dalam dunia kerja, Islam pun mengajarkan arti penting dedikasi, loyalitas, dan integritas. Kita adalah pelayanan umat.
Kita digaji untuk memberikan apa yang dibutuhkan umat, dari mulai pendidikan, pembinaan, konsultasi agama dan sejenisnya. Dengan demikian kita perlu membangun paradigma yang benar, bahwa pegawai tugasnya adalah melayani bukan dilayani.
Apa yang dituliskan dalam al-Qur'an bahwa Islam adalah rahmat bagi seluruh alam, adalah sebuah tantangan bagi umat Islam untuk mewujudkannya. Semangat ini akan menjadi perekat bagi kedamaian dan kerukunan beragama di negeri tercinta ini .
130