• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS AKHIR

Dalam dokumen LAPORAN PRAKTIKUM MESIN ARUS SEARAH (Halaman 42-47)

MESIN ARUS SEARAH SHUNT DC-SPEED CONTROL

VII. TUGAS AKHIR

1. Dari data pengamatan yang telah didapat buatlah grafik N vs R pada fig. 5-3-3?

Jawab :

Grafik N vs R

2. Dari data pengamatan yang telah didapat buatlah grafik If vs R pada fig. 5-3-4?

Grafik IF vs R

3. Jelaskan dengan detail grafik yang telah dibuat?

Jawab :

Grafik pada soal nomor 1 meiliki hubungan antara kecepatan dan hambatan atau resistensi yaitu semakin besar tahanan yang diberikan maka kecepatan pada motor akan semakin besar pula dikarenakan pada tahanan di pasang parallel dengan motor sehingga arus akan memilih tahanan

202011359 atau beban yang lebih kecil yaitu pada motor. Sedangkan pada grafik nomor 2 hubungan antara arus pada medan dengan hambatan yaitu semakin besar tahanan yang diberikan maka arus yang dilalui pada kumparan medan akan semakin kecil, dikarenakan pada tahanan dipasang seri dengan medan sehingga arus yang dilalui di medan akan semakin kecil.

4. Jelaskan hubungan antara resistansi, arus medan, arus armature dan kecepatan dari data pengamatan yang telah didapat?

Jawab :

Ketika tahanan yang diberikan semakin besar maka arus armature akan semakin kecil dan kecepatan akan semakin besar.

5. Apakah motor DC Shunt dapat dijalankan dengan diberi torsi beban terlebih dahulu? Jelaskan!

Jawab :

Ya dapat dijalankan, karena jika tidak diberikan torsi beban maka akan mengalami kerusakan yang diakibatkan kecepatan motor yang dihasilkan sangat cepat dan tidak terkontrol jika tidak diberikan beban.

202011359 VIII. ANALISA

Pada praktikum kali ini yang berjudul Shunt Dc Speed Control memiliki tujuan untuk menyelesaikan percobaan, praktikan mampu mengontrol kecepatan motor DC belitan paralel. Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu yang pertama ada transformer tiga fasa untuk menurunkan tegangan dari 380 volt menjadi 220 volt, selanjutnya ada three phase curent protection limit alat ini berfungsi sebagai alat proteksi, selanjutnya ada power supply tiga fasa dimana berfungsi sebagai sumber tiga fasa, selanjutnya ada DC power supply berfungsi sebagai catu daya untuk DC motor dan power supply ini dihubung paralel ke Digital voltmeter DC dan amperemeter DC, voltmeter DC dan amperemeter DC disini berfungsi untuk melihat nilai tegangan dan arus yang ada di DC motor, kemudian digital RPM meter, selanjutnya ada DC motor field regulator yang berfungsi untuk mengatur besar kecilnya arus medan, selanjutnya ada brake controller untuk mengatur magnetic powder brake unit yang mana magnetic powder brake unit ini berfungsi sebagai beban pada motor, selanjutnya ada motor DC tipe shunt.Yang pertama adalah mengatur nilai resistansi pada potensio meter menjadi 200 ohm, setelah manjadi 200 0hm kemudian rangkaian dinyalakan. Setelah itu yang pertama adalah menyalakan brake control, dilanjutkan nyalakan torsi beban, kemudian system transformator, dilanjutkan dengan curent protection limit, setelah itu three phase power supply, nyalakan DC power supply, dan setelah itu kecepatan diatur sampai tegangan mencapai 220 Volt. Setalah itu mengatur nilai torsi beban sampai 0,01 dan grafiknya stabil, dan setelah itu ambil data sesuai data pengamatan.

Motor DC shunt adalah motor DC yang termasuk ke dalam jenis motor DC dengan penguatan sendiri yaitu penguatan pada kumparan medannya diperoleh langsung dari terminal jangkarnya, motor DC shunt antara medan dan jangkarnya dihubungkan secara paralel. Sesuai judul modul ini DC Shunt motor Speed Control berarti pada percobaan ini adalah mengatur kecepatan motor DC Shunt. Motor DC shunt ini sendiri memiliki kelebihan yaitu pada saat motor dioperasikan pada kondisi no load sampai pada kondisi full load motor ini tidak mengalami perubahan kecepatan yang signifikan, dengan kata lain motor ini dapat dikatakan memiliki nilai putaran yang konstan. Terminal karakteristik sebuah mesin listrik adalah perbandingan parameter keluaran antara satu dengan yang lain. Konstruksi motor DC shunt sama dengan semua jenis motor DC. Motor ini dapat dibangun dengan bagian-bagian dasar seperti belitan medan (stator), komutator dan armature (rotor). Prinsip kerja Motor Shunt DC adalah ini dihubungkan secara parallel jadi langsung masuk ke field dan armature secara bersamaan, jelasnya adalah setiap kali motor DC dihidupkan maka DC mengalir ke seluruh stator dan juga rotor. Aliran arus ini akan menghasilkan dua bidang yaitu tiang serta angker. Di celah udara antara armature dan sepatu lapangan, ada dua medan magnet, dan mereka akan saling merespons untuk memutar armature. Komutator membalik arah aliran arus jangkar pada celah biasa. Jadi medan armature dihalau dengan field pole untuk semua waktu, itu terus memutar armature dalam arah yang sama.

202011359 Karakteristik kecepatan motor shunt berbeda dibandingkan dengan motor seri. Ketika motor DC Shunt mencapai kecepatan penuhnya, maka arus jangkar dapat langsung dihubungkan ke beban motor. Ketika beban sangat rendah dalam motor shunt, maka arus jangkar juga bisa rendah. Ketika motor DC mencapai kecepatan penuhnya, maka ia tetap stabil.

Karakteristik kecepatan motor shunt berbeda dibandingkan dengan motor seri. Ketika motor DC Shunt mencapai kecepatan penuhnya, maka arus jangkar dapat langsung dihubungkan ke beban motor.

Ketika beban sangat rendah dalam motor shunt, maka arus jangkar juga bisa rendah. Ketika motor DC mencapai kecepatan penuhnya, maka ia tetap stabil .Kecepatan motor shunt DC dapat dikontrol dengan sangat mudah. Kecepatan dapat dipertahankan konstan sampai beban berubah. Setelah beban berubah, maka jangkar cenderung untuk menunda, yang akan menghasilkan kurang kembali EMF. Dengan demikian, motor DC akan menarik arus ekstra, ini akan berakibat pada peningkatan torsi untuk mendapatkan kecepatan. Jadi, setiap kali beban meningkat, hasil bersih dari beban pada kecepatan motor adalah sekitar nol. Demikian pula, begitu beban berkurang, maka jangkar mencapai kecepatan &

menghasilkan ekstra kembali mis. Pengaturan kecepatan control untuk motor DC Shunt ini ada tiga yaitu, Variable resitan medah (Rf) yaitu dengan memasang tahanan pada arus medan(kecepatan bertambah) untuk mengatur Rf ini adalah ketika Rf diperbesar maka kecepatan akan naik jika Rf dinaikkan arus akan lebih memilih untuk mengalir ke resistansi yang lebih kecil yaitu Ra sehingga kecepatan akan cepat, Variable resistan jangkar (Ra) yaitu kecepatan dapat dikendalikan dengan cara memasang tahanan dalam susunan seri dengan dynamo (kecepatan berkurang) ketika resistansi armature dinaikkan otomatis arusnya akan cenderung mengalir ke resistansi yang lebih kecil misanya Rf maka kecepatannya bisa menurun, dan variabel resistan tegangan (Rs) sumber, sudah dinaikkan disumbernya jadi ketika masuk ke armature maka kecepatan sudah berkurang karena ada hambatan diawal.

Jika dilihat dari pengamatan, Resistansi yang diatur adalah resistansi pada field . Jadi ketika diatur Resistansi pada Knop field yang diatur min akan menghasilkan arus sebasar 1,27A dan arus field sebesar 0,16A dengan tegangan konstan 220V akan menghasilkan kecepatan 1606.2rpm, ketika Resistansi field Knop yang diatur pada arus field sebesar 200ohm akan menghasilkan arus sebasar 1,29A dan arus field sebesar 0,14A dengan tegangan konstan 220V akan menghasilkan kecepatan 1698.6rpm, ketika resistansi field Knop yang diatur pada field sebesar 400ohm akan menghasilkan arus sebasar 1,34A dan arus field sebesar 0,11A dengan tegangan konstan 220V akan menghasilkan kecepatan 1822.2rpm, ketika resistansi field Knop yang diatur pada field sebesar max akan menghasilkan arus sebasar 1,41A dan arus field sebesar 0,09A dengan tegangan konstan 220V akan menghasilkan kecepatan 2001.6rpm.

Dapat dilihay knop itu mempengaruhi If, jika hambatan semakin besar maka arus If semakin kecil. Jadi arus If dihambat oleh hambatan, maka arus If akan beralih menjadi Iarmature sehingga Iarmature akan mempengaruhi kecepatan tersebut, semakin naik Iarmatur maka akan semakin cepat kecepatan rpm motor tersebut.

202011359 IX. KESIMPULAN

1. Setelah menyelesaikan percobaan, praktikan mampu mengontrol kecepatan motor DC belitan paralel.

2. Motor DC shunt adalah motor DC yang termasuk ke dalam jenis motor DC dengan penguatan sendiri yaitu penguatan pada kumparan medannya diperoleh langsung dari terminal jangkarnya, motor DC shunt antara medan dan jangkarnya dihubungkan secara parallel 3. Karakteristik kecepatan motor shunt berbeda dibandingkan dengan motor seri. Ketika motor DC Shunt mencapai kecepatan penuhnya, maka arus jangkar dapat langsung dihubungkan ke beban motor. Ketika beban sangat rendah dalam motor shunt, maka arus jangkar juga bisa rendah. Ketika motor DC mencapai kecepatan penuhnya, maka ia tetap stabil .Kecepatan motor shunt DC dapat dikontrol dengan sangat mudah

4. Dapat disimpulkan Resistansi knop itu mempengaruhi If, jika hambatan semakin besar maka arus If semakin kecil. Jadi arus If dihambat oleh hambatan, maka arus If akan beralih menjadi Iarmature sehingga Iarmature akan mempengaruhi kecepatan tersebut, semakin naik Iarmatur maka akan semakin cepat kecepatan rpm motor tersebut

5. Hubungan antara kecepatan dan hambatan atau resistensi yaitu semakin besar tahanan yang diberikan maka kecepatan pada motor akan semakin besar pula dikarenakan pada tahanan di pasang parallel dengan motor sehingga arus akan memilih tahanan atau beban yang lebih kecil yaitu pada motor. Sedangkan pada grafik nomor 2 hubungan antara arus pada medan dengan hambatan yaitu semakin besar tahanan yang diberikan maka arus yang dilalui pada kumparan medan akan semakin kecil, dikarenakan pada tahanan dipasang seri dengan medan sehingga arus yang dilalui di medan akan semakin kecil

6. Ketika diberikan torsi beban terlebih dahulu maka dapat dijalankan, karena jika tidak diberikan torsi beban maka akan mengalami kerusakan yang diakibatkan kecepatan motor yang dihasilkan sangat cepat dan tidak terkontrol jika tidak diberikan beban.

7. Karakteristik DC Shunt motor, untuk keuntungannya adalah banyak cara pengaturan kecepatan, kecepatan relative konstan dan stabil, dan tidak terlalu membutuhkan banyak ruangan karena diameter kawat kecil dan kerugiannya daya output yang dihasilkan kecil karena arus penguatnya kecil dan perakitan lebih rumit dibandingkan motor DC Seri.

8. Pengaturan kecepatan control untuk motor DC Shunt ini ada tiga yaitu, variable resitan medah (Rf) yaitu dengan memasang tahanan pada arus medan(kecepatan bertambah), variable resistan jangkar (Ra) yaitu kecepatan dapat dikendalikan dengan cara memasang tahanan dalam susunan seri dengan dynamo (kecepatan berkurang), dan variabel resistan tegangan (Rs).

202011359 GENERATOR DC

DC SHUNT GENERATOR LOAD CHARACTERISTIC

I. TUJUAN

Setelah menyelesaikan percobaan ini, praktikan mampu menunjukkan karakteristik operasi dari sebuah DC Shunt Generator dalam kondisi berbeban.

Dalam dokumen LAPORAN PRAKTIKUM MESIN ARUS SEARAH (Halaman 42-47)

Dokumen terkait