BAB II LANDASAN TEORI
4. Tugas dan Fungsi Guru
c. Guru tidak tetap
Guru tidak tetap banyak diangkat oleh kepala sekolah tanpa sepengetahuan pemerintah. Pengangkatan guru tersebut berawal dari sekolah yang tidak memiliki guru. Sering kali kita temukan sekolah- sekolah dasar yang terdiri dari enam kelas dan hanya memiliki dua atau tiga guru. Untuk menanggulangi kekurangan guru tersebut, kepala sekolah berusaha mencari tenaga pengajar dan terlepas dari tuntutan persyaratan yang ideal. Hal yang terpenting adalah adanya tenaga pengajar untuk mengisi pelajaran dikelas.22
sesuai, serta berusaha untuk berperilaku sesuai dengan dan norma tersebut. Guru juga harus bertanggumg jawab terhadap tindakannya dalam proses pembelajaran di sekolah. Guru dalam tugasnya sebagai pendidik harus berani mengambil keputusan secara mandiri berkaitan dengan pembelajaran dan pembentukan kompetensi, serta tindakan sesuai dengan kondisi peserta didik dan lingkungan.
b. Guru sebagai pengajar
Guru membantu peserta didik yang sedang berkembang untuk mempelajari sesuatu yang belum diketahuinya, membentuk kompetensi, dan memahami materi standar yang dipelajari. Guru sebagai pengajar harus terus mengikuti perkembangan teknologi sehingga apa yang disampaikan kepada peserta didik merupakan hal- hal yang harus diperbaruhi. Perkembangan teknologi mengubah peran guru dari pengajar yang bertugas menyampaikan materi pembelajaran, menjadi fasilitator yang bertugas memberikan kemudahan belajar.
c. Guru sebagai pembimbing
Guru sebagai pembimbing dapat diibaratkan sebagai pembimbing perjalanan, yang berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya yang bertanggung jawab sebagai pembimbing guru harus merumuskan tujuan secara jelas, menetapakan waktu perjalanan, menetapkan jalan yang harus ditempuh, menggunakan petunjuk perjalanan, serta menilai kelancarannya sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan peserta didik. Semua kegiatan yang dilakukan oleh guru
harus berdasarkan kerja sama yang baik antara guru dengan peserta didik.
d. Guru sebagai pengarah
Guru adalah seorang pengarah bagi peserta didik bahkan bagi orang tua. Sebagai pengarah guru harus mampu mengajarkan peserta didik dalam memecahkan berbagai permasalahan yang dihadapi, mengarahkan peserta didik dalam mengambil suatu keputusan, dan menemukan jati diriya. Guru juga dituntut untuk mengarahkan peserta didik dalam mengembangkan potensi dirinya sehingga peserta didik dapat membangun karakter yang baik bagi dirinya dalam menghadapi kehidupan nyata di masyarakat.
e. Guru sebagai pelatih
Proses pendidikan dan pembelajaran memerlukan latihan keterampilan, baik intelektual maupun motorik sehingga menuntut guru untuk bertindak sebagai pelatih. Guru bertugas melatih peserta didik dalam pembentukan kompetensi dasar sesuai dengan potensi masing-masing peserta didik. Selain harus memerhatikan kompetensi dasar dan materi standar, pelatihan yang dilakukan juga harus mampu memerhatikan perbedaan individual peserta didik dan lingkungannya.
Untuk itu, guru harus memiliki pengetahuan yang banyak, meskipun tidak mencakup semua hal secara sempurna.
f. Guru sebagai penilai
Penilaian atau evaluasi merupakan aspek pembelajaran yang paling kompleks karena melibatkan banyak latar belakang dan hubungan, serta variabel lain yang mempunyai arti apabila berhubungan dengan konteks yang tidak mungkin dipisahkan dengan setiap segi penilaian. Tidak ada pembelajaran tanpa penilaian, karena penilaian merupakan proses menetapkan kualitas hasil belajar, atau proses untuk menentukan tingkat pencapaian tujuan pembelajaran peserta didik. Sebagai suatu proses, penilaian dilaksanakan dengan prinsip-prinsip dan dengan teknik yang sesuai, baik tes atau nontes.24 Sementara itu, Nana Sudjana telah membagi kompetensi guru dalam tiga bagian, yaitu: (1) kompetensi bidang kognitif, artinya kemampuan intelektual seperti penguasaan mata pelajaran, pengetahuan mengenai cara mengajar, pengetahuan tentang belajar, tingkah laku individu, pengetahuan tentang administrasi kelas, pengetahuan tentang cara menilai hasil belajar siswa, pengetahuan tentang kemasyarakatan, serta penegtahuan umum lainnya; (2) kompetensi bidang sikap artinya kesiapan dan kesedian guru terhadap berbagai hal berkenaan dengan tugas dan profesinya, misalnya sikap menghargai pekerjaannya, mencintai, dan memiliki perasaan senang terhadap mata pelajaran yang dibinanya, sikap toleransi terhadap sesama teman profesinya, (3) kompetensi perilaku/performance artinya kemampuan guru dalam berbagai keterampilan/ berperilaku seperti keterampilan
24Hamzah B, Nina Lamatenggo, Tugas Guru Dalam Pembelajaran Aspek yang Memengaruhi, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2018), h. 3-5
mengajar, membimbing, menilai, menggunakan alat bantu pengajaran, bergaul atau berkomunikasi dengan siswa, keterampilan menumbuhkan semangat belajar para siswa, keterampilan menyusun persiapan/perancanaan mengajar, keterampilan melaksanakan adminstrasi kelas dan lain-lain.
Ketiga bidang kompetensi atas atau tidak berdiri sendiri, tetap saling berhubungan dan memengaruhi satu sama lain.25
Guru juga merupakan figur sentral dalam mengantarkan manusia (Murid) kepada tujuan yang mulia. Khoe Yao Tung, menyebutkan guru merupakan ujung tombak sekaligus faktor kunci dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia. Nana Syaodih Sukmadinata, menyebutkan guru memegang peranan kunci bagi keberlangsungan pendidikan. Pendidikan pada dasarnya berintikan interaksi antara guru dengan murid. Tugas sebagai guru adalah mendidik. Mendidik adalah tugas yang amat luas. Mendidik itu sabagiannya dilakukan dalam bentuk mengajar. Tugas guru disekolah sebagian besar adalah mengajar sedangkan dalam rumah tangga biasanya berupa pembiasaan, memberi contoh dan lain-lain.
Tugas guru secara umum dapat dipahami dalam peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aperatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 Tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya dalam pasal 5, yaitu : Tugas utama guru adalah mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta
25Hamzah B, Nina Lamatenggo, Tugas Guru Dalam Pembelajaran Aspek yang Memengaruhi, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2018), h. 18
didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah serta tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah.26
Berdasarkan penjelasan di atas maka strategi guru sebagai rencana kegiatan pembalajaran untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Strategi guru dalam dunia pendidikan bertujuan untuk menyajikan dan memudahkan pendidik dalam memberikan tugas kepada peserta didik.
B. Konsep LKPD