77
77
layanan bimbingan dan konseling. Selain itu, guru bimbingan dan konseling atau konselor sekolah harus berkolaborasi dengan pemangku kepentingan lain seperti guru kelas, guru mata pelajaran, wali kelas, komite sekolah, orang tua peserta didik, dan pihak-pihak lain yang relevan.
Layanan bimbingan dan konseling di sekolah diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 111 tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah beserta lampirannya. Pasal 12 ayat 2 dan 3 Permendikbud tersebut disebutkan bahwa perlu disusun panduan operasional pada satuan pendidikan.
Tujuan
78
78
Dikatakan sebagai kondisi dinamik, arena kemamuan yang disebutkan di atas akan berkembang terus dan hal ini terjadi karena individu berada di dalam lingkungan yang terus berubah dan berkembang. Bimbingan dilakukan kepada siswa secara berkesinambungan, agar tujuan yang diharapkan dalam bimbingan dapat tercapai.
Tujuan layanan bimbingan di sekolah ialah agar individu dapat : 1. Merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir
serta kehidupannya di masa depan.
2. Mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimilikinya seoptima mungkin.
3. Menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, lingkungan masyarakat serta lngkungan kerja.
4. Mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam studi, penyesuaian dengan lingkungan pendidikan, masyarakat, maupun lingkungan kerja.
Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, mereka harus mendapatkan kesempatan untuk :
1. Mengenal dan memahami potensi, kekuatan, dan tugas-tugas perkembangannya
2. Mengenal dan memahami potensi atau peluang yang ada di lingkungannya
3. Mengenal dan menentukan tujuan dan rencana hidupnya serta rencana pencapaian tujuan tersebut
4. Memahami dan mengatasi kesulitan-kesulitan sendiri
5. Menggunakan kemampuannya untuk kepentingan dirinya, kepentingan lembaga tempatnya bekerja, dan masyarakat
6. Menyesuaikan diri dengan keadaan dan tuntutan dari lingkungan
79
79
7. Mengembangkan segala potensi dan kekuatan yang dimilikinya secara tepat dan teratur secara optimal
Konseling merupakan bentuk hubungan yang bersifat membantu.
Makna bantuan disini yaitu sebagai upaya untuk membantu orang lain agar ia mampu sebagai upaya untuk membantu orang lain agar ia mampu tumbuh kea rah yang dipilihnya sendiri. Tujuan atau hasil yang diperoleh pada kegiatan konseling menekankan bahwa orang yang dilayani (Konseli atau klien) berhasil mengembangkan sikap serta tingkah laku yang memuaskan bagi dirinya sendiri dan bagi lingkungannya, serta berhasil mengatur kehidupannya sendiri secara bertanggung jawab. Tujuan dari konseling tidak berbeda dengan tujuan dari bimbingan sebagaimana di atas.
Secara khusus bimbingan dan konseling bertujuan untuk membantu peserta didik agar dapat mencapai tujuan-tujuan perkembangannya yang meliputi aspek pribadi – sosial, belajar (akademik), karir.
a. Tujuan bimbingan konseling yang terkait dengan aspek pribadi – sosial individu adalah sebagai berikut :
- Memiliki komitmen yang kuat dalam mengamalkan nilai-nilai keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, baik dalam kehidupan pribadi, keluarga, pergaulan dengan tean sebaya, sekolah, tempat bekerja, maupun masyarakat pada umumnya.
- Memiliki sikap toleransi terhadap umat beragama lain, dengan saling menghormati dan memelihara hak dan kewajiban masing- masing.
- Memiliki pemahaman tentang irama kehidupan yang bersifat fluktuatif antara yang menyenangkan (anugrah) dan yang tidak
80
80
menyenangkan (musibah), serta mamu meresponnya secara positif sesuai dengan ajaran agama yang dianut.
- Memiliki pemahaman dan penerimaan diri secara objektf dan konsentruktif, baik yang terkait dengan keunggulan maupun kelemahan, baik fisik maupun psikis.
- Memiliki sikap positif atau respek terhadap diri sendiri dan orang lain.
- Memiliki kemampuan melakukan pilihan secara sehat
- Bersikap respek terhadap orang lain, menghormati atau menghargai orang lain, tidak melecehkan martabat atau harga dirinya.
- Memiliki rasa tanggung jawab yang diwujudkan dalam bentuk komitmen terhadap tugas dan tanggung jawabnya.
- Kemampuan berinteraksi sosial yang diwujudkan dalam bentuk hubungan persahabatan, persaudaraan, atau silaturahim dengan sesama manusia.
- Memiliki kemampuan dalam menyelesaikan konflik (masalah) baik bersifat internal (dalam diri sendiri) maupun dengan orang lain.
- Memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan secara efektif b. Tujuan bimbingan konseling yang terkait dengan aspek
akademik (belajar) adalah sebagai berikut :
- Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif, seperti kebiasaan membaca buku, disiplin dalam belajar, mempunyai perhatian terhadap semua pelajaran, dan aktif mengikuti semua kegiatan belajar yang di programkan.
- Memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat.
81
81
- Memiliki keterampilan atau tekhnik belajar yang efektif, seperti keterampilan membaca buku, menggunakan kamus, mencatat pelajaran, dan mempersiapkan diri menghadapi ujian.
- Memiliki keterampilan untuk menetapkan tujuan dan perencanaan pendidikan, seperti membuat jadwal belajar, mengerjakan tugas-tugas, memantapkan diri dalam mata pelajaran tertentu, dan berusaha memperoleh informasi tentang berbagai hal dalam rangka mengembangkan wawasan yang lebih luas.
- Memiliki kesiapan mental dan kemampuan untuk menghadapi ujian.
c. Tujuan bimbingan konseling yang terkait dengan aspek karir adalah sebagai berikut :
- Memiliki pemahaman diri (kemampuan dan minat) yang terkait dengan pekerjaan.
- Memiliki sikap positif terhadap dunia kerja. Dalam arti mau bekerja dalam bidang pekerjaan apapun, dan sesuai dengan norma agama.
- Memiliki kemampuan untuk membentuk identitas karir, dengan cara mengenali ciri-ciri pekerjaan, kemampua (persyaratan) yang dituntut, lingkungan sosiopsikologis pekerjaan, prospek kerja dan kesejahteraan kerja.
- Memiliki kemampuan merencanakan masa depan, yaitu merancang kehidupan secara rasional untuk memperoleh peran- peran yang sesuai dengan minat, kemampuan dan kondis sosial ekonomi.
- Dapat membentuk pola-pola karir, yaitu kecenderungan arah karir. Apabila seorang sswa bercita-cita menjadi seorang guru,
82
82
maka ia senantiasa harus mengarahkan dirinya kegiatan- kegiatan yang relevan dengan karir keguruannya.
- Mengenal keterampilan, kemampuan dan minat. Keberhasilan atau kenyamanan dalam suatu karir amat dipengaruhi oleh kemampuan dan minat yang dimiliki. Oleh karena itu, setiap orang perlu memahami kemampua dan minatnya, dalam bidang pekerjaan apa dia mampu, dan apakah dia berminat terhadap pekerjaan tersebut.