BAB III METODE PENELITIAN
H. Validitas dan Reliabilitas
I. Metode Pengelolaan dan Analisis Data
2. Uji Hipotesis
mengukur besarnya pengaruh variabel terikat dengan jumlah variabel bebas lebih dari satu.24 pada penelitian ini model regresi yang digunakan adalah sebagai berikut:
Y = a + b1 X1 + b2 X2 + e Keterangan:
Y = Keputusan Nasabah X1 = Kualitas Produk X2 = Religiusitas
a = Nilai konstanta, perpotongan garis pada sumbu X
b1, b2 = Koefisisen garis variabel X e = error/ variabel pengganggu
2. Uji Hipotesis
berikut:25
Jika Sig > 0,05 maka Ho diterima Jika Sig < 0,05 maka Ho ditolak b. Uji F
Uji F adalah pengujian signifikan persamaan yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas (X1, X2) secara bersama-sama terhadap variabe tidak bebas (Y). Dengan pengambilan kesimpulan sebagai berikut :26
F hitung > F tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima
F hitung < F tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak
c. Koefisien Deteminasi (R2)
Koefisien determinasi digunakan untuk melihat seberapa besar tingkat pengaruh variable independen terhadap variabel dependen secara simultan.27 Nilai koefisien determinasi terdapat
25 V. Wiratna Sujarweni, Metodologi Penelitian Bisnis & Ekonomi, (Yogyakarta: PT Pustaka Baru, 2015), 161-163.
26Ibid., 164.
27 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2015), 257.
di 0 < R² < 1, maka apabila nilai R2 mendekati satu maka variabel memberikan informasi yang dibutuhakan.
54 BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah BPRS Magetan
Salah satu wujud Bank Syariah di Indonesia adalah Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) yang bergerak khusus membantu permodalan usaha rakyat kecil dan mikro (UMKM) dengan sistem bagi hasil yang berkeadilan (‘adalah) dan seimbang (tawazun), serta membawa keberkahan dan ketenangan hati. BPRS Magetan lahir dengan mengacu kepada Undang-Undang (UU) No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan, dimana perbankan bagi hasil diakomodasi. Disebutkan juga di dalam UU No.21 Tahun 2008 bahwa jenis kegiatan usaha dari BPRS adalah menghimpun dana dari masyarakat yang berupa simpanan (tabungan) dan investasi (deposito), menyalurkan dana kepada masyarakat yang berupa pembiayaan, menempatkan dana pada Bank syariah lainnya yang berupa titipan atau dalam bentuk investasi, memindahkan uang, dan menyediakan produk atau melakukan usaha Bank syariah lainnya (UU No.21 Tahun 2008 Pasal 21 a,b,c,d,e).1
BPRS Magetan berdiri sejak tanggal 14 Juni 2012, selain mengacu pada Undang-Undang No.21 Tahun 2008 tentang Perbankan, berdirinya BPRS Magetan
1 Dokumen Profil BPRS Magetan.
juga berdasarkan perda Kabupaten Magetan No.9 tahun 2008, akta pendirian BPRS No. 53, tanggal 21 Desember 2011 dibuat oleh Yvonne Erawati, SH. Notaris Madiun.
Dengan tujuan menjalankan usaha dalam bidang Perbankan dengan prinsip syariah, pemerintah Kota Magetan dengan mendirikan BPRS Magetan juga berharap akan menambah lapangan pekerjaan khususnya untuk masyarakat di dalam Kabupaten Magetan. Masyarakat yang memiliki potensi Perbankan, baik dalam permodalan maupun dalam hal tenaga ahli. Sehingga dengan adanya BPRS Magetan maka akan semakin banyak pula tenaga yang terserap disektor Perbankan. Selain itu, pembiayaan-pembiayaan yang disalurkan BPRS Magetan bagi masyarakat membuka peluang usaha dan kerja yang semakin luas, maka pada gilirannya kehadiran BPRS Magetan akan menjadi peghambat bagi lajunya urbanisasi. Selain hal tersebut BPRS Magetan di dalam pendiriannya juga sebagai sarana untuk memudahkan Pegawai Negeri Sipil yang ada di daerah Magetan dalam urusan pembiayaan, hal tersebut dengan menyediakan jenis pembiayaan khusus dengan margin yang berbeda dari pembiayaan pada umumnya.2
Selain hal di atas dengan kehadirannya BPRS Magetan diharapkan dapat membina ukhuwah Islamiyah melalui kegiatan ekonomi dalam angka
2 Ibid.
peningkatan pendapatan perkapita menuju kualitas hidup yang memadai. Hal ini mengandung makna bahwa dalam BPRS Magetan ditumbuhkan nilai ta’awun (saling membantu) antara pemilik modal dengan pemilik pekerjaan. Dengan nilai ta’awun inilah akan tumbuh kebersamaan antara Bank dan nasabah yang merupakan faktor terpenting dalam mewujudkan Ukhuwah Islamiyah. Melalui kebersamaan tersebut usaha-usaha yang dilakukan masyarakat dengan modal yang diberikan oleh BPRS Magetan bisa meningkatkan pendapatan masyarakat, maka pada tingkat yang lebih tinggi akan pula meningkatkan perkapita baik lokal maupun nasional. Sebuah laporan besar ketika BPRS Magetan tidak hanya sebatas laboratorium saja akan tetapi menjadi sebuah BPRS Magetan yang memiliki visi menjadikan lembaga Bank pembiayaan rakyat syariah terbaik, unggul, sehat, dan amanah dan Misi menjadi lembaga keungan yang menghasilkan produk jasa Perbankan terbaik bagi nasabah dengan orientasi pengembangan UMKM dan menuju kesejahteraan bagi masyarakat.
Harapan itu terwujud berkat kerja keras pihak-pihak yang terkait.3
Guna melancarkan kegiataannya BPRS Magetan mempunyai satu kantor dan dua kantor kas, yakni :
3 Ibid.
Tabel 4.1
Kantor Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Magetan
1. Kantor Pusat Jl. Yos Sudarso No. 52 Magetan
2. Kantor Kas Kawedanan
Jl. Bayangkara
Kawedanan Magetan 3. Kantor Kas Barat Jl. Pasar Legi Barat 4. Kantor Kas
Plaosan
Pasar Wisata Plaosan No. 26 Kel. Plaosan Magetan
5. Kantor Kas Panekan
Jl. Raya Panekan Magetan
Sumber : Dokumen Profil BPRS Magetan.
2. Visi dan Misi a. Visi
Menjadikan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Terbaik, Unggul,Sehat dan Amanah.
b. Misi
Menjadi Lembaga Keuangan yang menghasilkan produk jasa perbankan terbaik bagi nasabah dengan orientasi pengembangan UMKM dan menuju kesejahteraan bagi masyarakat.4
4 Ibid,.
3. Produk Tabungan
a. Tabungan Amanah dan Barokah
Tabungan Amanah ini merupakan jenis tabungan yang memakai akad wadiah (titipan), jenis setoran bisa dilakukan secara berangsur- angsur dan pengambilannya bisa dilakukan setiap waktu sesuai jam kerja. Pada jenis tabungan ini, uang yang disimpan nasabah tidak akan dopotong setiap bulannya. Pihak bank tidak akan memberikan bagi hasil, akan tetapi pihak bank akan memberikan ujrah/fee (bonus) yang besarannya sesuai dengan kebijakan masing-masing bank dan sesuai dengan keuntungan bank. Uang yang disimpan nasabah akan diinvestasikan secara produktif oleh bank ke usaha-usaha yang jenisnya sesuai dengan syariah. 5
Sedangkan Tabungan Barokah merupakan jenis tabungan yang memakai akad mudharabah (bagi hasil atau profit sharing). Penyetoran dan penarikannya bisa dilakukan sewaktu- waktu selama jam kerja. Uang nasabah yang dititipkan di bank setiap bulannya akan dipotong, akan tetapi pihak bank akan memberikan bagi hasil yang besarannya sesuai dengan kesepakatan/sesuai dengan perjanjian di awal.
Uang yang disimpan nasabah akan diinvestasikan secara produktif oleh bank ke
5 Ibid.
usaha-usaha yang jenisnya sesuai dengan syariah.
b. Tabungan Umroh
Tabungan Umroh adalah jenis tabungan yang menggunakan akad wadi’ah. Persyaratan dari tabungan Umroh ini adalah foto copy KTP, KK, Buku Nikah dan Membayar DP sesuai kesepakatan. Manfaat dari Tabungan Umroh ini adalah tanpa bunga dan bebas riba, biaya Administrasi hanya sebesar Rp. 100.000,-, aman, bukan MLM, serta prosesnya cepat dan mudah.
c. Tabungan Simpel
Tabungan Simpel (Simpanan Pelajar) adalah jenis tabungan di BPRS Magetan dengan menggunakan akad wadi’ah. Karakteristik dari Tabungan Simpel ini adalah minimal pembukaan tabungan sebesar Rp. 5000,-.
Kemudian setoran berikutnya minimal seribu rupiah dan bisa diambil sewaktu-waktu maksimal Rp. 500.000,-. Karena tabungan Simpel adalah tabungan milik pelajar, maka dapat digunakan untuk pembayaran SPP dan pembelian kebutuhan sekolah lainnya.6
B. Analisis Data Penelitian 1. Karakteristik Responden
a. Jenis Kelamin
6 Ibid.
Berikut ini jabaran data jenis kelamin dari data responden yang di ambil pada penelitian ini :
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Laki-Laki 69 73,4 73,4 73,4
Perempuan 25 26,6 26,6 100,0
Total 94 100,0 100,0
Sumber :pengelolaan data primer SPSS V26, 2022
Dari Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa responden perempuan sebanyak 25 orang atau 26,6% sedangkan responden yang berjenis kelamin laki-laki berjumlah 69 orang atau 73,4%. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar nasabah di Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Magetan yang mejadi responden dalam penelitian ini berjenis kelamin laki-laki.
b. Usia
Penjabaran data usia di bagi menjadi 4 bagian kelompok yaitu usia 17-26, 27-36, 37- 46, >47. Berikut data responden berdasarkan usia :
Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 17-26 25 26.6 26.6 26.6
27-36 35 37.2 37.2 63.8
37-46 26 27.7 27.7 91.5
>46 8 8.5 8.5 100.0
Total 94 100.0 100.0
Sumber : pengelolaan data primer SPSS V26, 2022
Dari Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa responden yang berusia17-28 tahun berjumlah 25 orang atau 26,6%, responden berusia 27-36 tahun berjumlah 35 orang atau 37,2%, responden berusia 37-46 tahun berjumlah 26 orang atau 27,7%, dan responden berusia lebih dari 47 jumlah 8 orang atau 8,5%. Dengan demikian dapat disimpulan bahwa sebagian besar nasabah Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Magetn yang menjadi responden dalam penelitian ini memiliki usia 27-36 tahun.
c. Lama Menjadi Nasabah
Penjabaran data Lama Menjadi Nasabah di bagi menjadi 4 bagian kelompok yaitu usia 1-2, 3-4, 5-6, >7. Berikut data responden berdasarkan Lama Menjadi Nasabah :
Tabel 4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Menjadi Nasabah
Lama Menjadi Nasabah
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 1-2 49 52,1 52,1 52,1
3-4 27 28,7 28,7 80,9
5-6 12 12,8 12,8 93,6
>7 6 6,4 6,4 100,0
Total 94 100,0 100,0
Dari Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa responden yang menjadi nasabah selama 1-2 tahun berjumlah 49 orang atau 52,1%, responden yang menjadi nasabah selama 3-4 tahun berjumlah 23 orang atau 28,7%, responden yang menjadi nasabah selama 5-6 tahun berjumlah 12 orang atau 12,8%, dan responden berusia lebih dari 7 jumlah 6 orang atau 6,4%. Dengan demikian dapat disimpulan bahwa sebagian besar nasabah Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Magetn yang menjadi responden dalam penelitian ini memiliki usia 27-36 tahun.
2. Hasil Pengujian Deskripsi Data Penelitian
Pada penelitian ini terdiri dari variabel be bas ( kualitas produk dan religiusitas) dan variabel terikat (keputusan nasabah). Data yang diperoleh dari hasil kuesioner yang telah disebar kepada sebagai berikut:
a. Hasil Skor Kuesioner Kualitas Produk (X1) Tabel 4.5
Deskripsi Jawaban Responden Variabel Kualitas Produk
Indikator Kategori Jawaban
Responden Rata –
Rata Presensi
SS S TS STS
X1.1 44 40 6 4 3,32 33,2%
X1.2 40 47 2 3,46 34,6%
X1.3 50 43 1 3,51 35,1%
X1.4 48 42 3 1 3,46 34,6%
X1.5 45 42 4 3 3,37 33,7%
X1.6 46 46 2 3,47 34,7%
Sumber :pengelolaan data primer SPSS V26, 2022
Indikator pada pernyataan 3 (X1.3) memiliki nilai rata-rata yang paling tinggi yaitu sebesar 3,51 atau 35,1%, maka dari itu dapat diartikan bahwa pernyataan desain produk BPR syariah sudah bagus. Indikator ini merupakan indikator yang paling mempengaruhi keputusan nasabah tabungan mudharabah.
Indikator pada pernyataan 1 (X1.1) memiliki nilai rata-rata yang paling rendah yaitu
sebesar 3,32 atau 33,2%, dengan pernyataan kualitas layanan BPR syariah sangat berkesan.
b. Hasil Skor Kuesioner Religiusitas (X2) Tabel 4.6
Deskripsi Jawaban Responden Variabel Religiusitas
Indikator Kategori Jawaban
Responden Rata –
Rata Presensi
SS S TS STS
X2.1 47 43 3 1 3,45 34,5%
X2.2 52 41 1 3,35 33,5%
X2.3 48 43 2 1 3,47 34,7%
X2.4 54 36 3 1 3,52 35,2%
X2.5 56 36 1 1 3,56 35,6%
Sumber :pengelolaan data primer SPSS V26, 2022
Indikator pada pernyataan 5 (X2.5) memiliki nilai rata-rata yang paling tinggi yaitu sebesar 3,56 atau 35,6%, maka dari itu dapat diartikan bahwa pernyataan kualitas layanan di BPR syariah sesuai dengan syariat islam.
Indikator ini merupakan indikator yang paling mempengaruhi keputusan nasabah tabungan mudharabah.
Indikator pada pernyataan 2 (X2.2) memiliki nilai rata-rata yang paling rendah yaitu sebesar 3,35 atau 33,5%, dengan pernyataan dengan menggunakan BPR syariah merupakan rasa syukur kepada Allah.
c. Hasil Skor Kuesioner Keputusan Nasabah (Y) Tabel 4.7
Deskripsi Jawaban Responden Variabel Keputusan Nasabah
Indikator Kategori Jawaban
Responden Rata –
Rata Presensi
SS S TS STS
Y.1 47 43 2 2 3,44 34,4%
Y.2 46 46 1 1 3,46 34,6%
Y.3 44 46 4 3,43 34,3%
Y.4 50 41 3 3,50 35%
Y.5 52 39 3 3,52 35,2%
Y.6 50 42 2 3,51 35,1%
Sumber :pengelolaan data primer SPSS V26, 2022
Indikator pada pernyataan 5 (Y.5) memiliki nilai rata-rata yang paling tinggi yaitu sebesar 3,52 atau 35,2%, maka dari itu dapat diartikan bahwa pernyataan saya merasa puas menabung
di BPR syariah. Indikator ini merupakan indikator yang paling mempengaruhi keputusan nasabah tabungan mudharabah
Indikator pada pernyataan 1 (Y.1) memiliki nilai rata-rata yang paling rendah yaitu sebesar 3,44 atau 34,4%, dengan pernyataan saya berusaha mencari informasi mengenai BPR syariah.
3. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen a. Uji Validitas
Hasil pengolahan data yang dilakukan dengan SPSS 26 untuk uji validitas dapat dilihat dalam tabel berikut ini :
Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Produk (X1) No Item “r” hitung “r” tabel Keterangan
1. Item 1 0,508 0,20 Valid
2. Item 2 0,505 0,20 Valid
3. Item 3 0,772 0,20 Valid
4. Item 4 0,799 0,20 Valid
5. Item 5 0,785 0,20 Valid
6. Item 6 0,804 0,20 Valid
Sumber :pengelolaan data primer SPSS V26, 2022
Tingkat signifikan (α) 5% atau 0,05, dari hasil pengujian validitas menunjukkan bahwa r- hitung lebih besar daripada r-tabel, artinya 6 item kuisioner variabel kualitas produk (X1) tersebut valid dan dapat digunakan sebagai instrumen pengukuran dalam penelitian ini.
Sedangkan uji validitas variabel religiusitas (X2) dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Variabel Religiusitas (X2) No Item “r”
hitung
“r”
tabel
Keterangan
1. Item 1 0,564 0,20 Valid 2. Item 2 0,625 0,20 Valid 3. Item 3 0,564 0,20 Valid 4. Item 4 0,625 0,20 Valid 5. Item 5 0,635 0,20 Valid Sumber :pengelolaan data primer SPSS V26, 2022
Tingkat signifikan (5%) atau 0,05, dari hasil pengujian validitas menunjukkan bahwa r- hitung lebih besar daripada r-tabel, artinya 5 item kuisioner variabel religiusitas (X2) tersebut valid dan dapat digunakan sebagai instrumen pengukuran dalam penelitian ini.
Sedangkan uji validitas variabel keputusan nasabah (Y) dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas
Variabel Keputusan Nasabah (Y) No Item “r”
hitung
“r”
tabel
Keterangan
1. Item 1 0,388 0,20 Valid 2. Item 2 0,562 0,20 Valid 3. Item 3 0,706 0,20 Valid 4. Item 4 0,770 0,20 Valid 5. Item 5 0,653 0,20 Valid 6. Item 6 0,501 0,20 Valid Sumber :pengelolaan data primer SPSS V26, 2022
Tingkat signifikan (5%) atau 0,05, dari hasil pengujian validitas menunjukkan bahwa r- hitung lebih besar daripada r-tabel, artinya 6 item kuisioner variabel keputusan nasabah (Y) tersebut dikatakan valid dan dapat digunakan sebagai instrumen pengukuran dalam penelitian ini.
b. Uji Reliabilitas
Hasil pengujian reliabilitas terhadap variabel kualitas produk (X1), religiusitas (X2), dan keputusan nasabah (Y) sebagai berikut:
Tabel 4.11
Hasil Uji Reliabilitas Variabel X1, X2, dan Y N
o
Variabe l
Alpha Hitun
g
Alpha Cronbac
h
Keteranga n 1. X1 0,644 0,6 Reliabel 2. X2 0,628 0,6 Reliabel
3. Y 0,780 0,6 Reliabel
Sumber :pengelolaan data primer SPSS V26, 2022
Berdasarkan Tabel 4.10 dapat diketahui bahwa pengujian reliabilitas terhadap variabel kualitas produk (X1) menunjukkan nilai alpha cronbach sebesar 0,644 > 0,6. Pengujian reliabilitas variabel religiusitas (X2) alpha cronbach sebesar 0,628 > 0,6. Pengujian reliabilitas terhadap variabel keputusan nasabah (Y) alpha cronbach sebesar 0,780 > 0,6. Hal ini menunjukkan bahwa semua item pernyataan pada kuisioner reliabel, sehingga semua item layak digunakan sebagai alat ukur dalam penelitian ini.
4. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui variabel penggangu atau residual
memiliki distribusi normal.7 Uji statistik yang digunakan pada uji normalitas yakni uji Kolmogorov Smirnov.8 Berikut hasil uji normalitas yang menggunakan uji Kolmogorov Smirnov:
Tabel 4.12 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 94
Normal Parametersa,b Mean 0,0000000
Std. Deviation 1,61170596
Most Extreme Differences Absolute 0,090
Positive 0,047
Negative -0,090
Test Statistic 0,090
Asymp. Sig. (2-tailed) 0,056c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Sumber :pengelolaan data primer SPSS V26, 2022
Berdasarkan Tabel 4.12 dapat diketahui bahwa nilai signifikan Unstandardized Residual
7 Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif (Jakarta: Kencana, 2017), 55.
8 Andhita Dessy Wulansari, Aplikasi Statistika Parametrik dalam Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Felicha, 2017), 55.
sebesar 0,056 lebih besar dari α = 0,05, artinya residual berdistribusi normal.
b. Uji Linieritas
Uji Linieritas adalah uji mengetahui apakah antara variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) itu berbentuk linier atau tidak.9 Hasil uji linieritas variabel kualitas produk terhadap keputusan nasabah sebagai berikut:
Tabel 4.13 Hasil Uji Linieritas
Kualitas Produk Terhadap Keputusan Nasabah
ANOVA Table
Sum of Squares Df
Mean
Square F Sig.
Keputusan Nasabah * Kualitas Produk
Between Groups
(Combined) 157,742 8 19,718 7,097 0,000 Linearity 126,322 1 126,322 45,464 0,000 Deviation
from Linearity
31,420 7 4,489 1,615 0,142
Within Groups 236,173 85 2,779
Total 393,915 93
Sumber :pengelolaan data primer SPSS V26, 2022
Berdasarkan Tabel 4.13 menunjukkan bahwa hubungan antara kualitas produk dengan keputusan nasabah memiliki nilai sig yaitu 0,142 > 0,05. Hal ini berarti pada model regresi
9 Ibid, 55.
memiliki hubungan yang linier antara variabel, sehingga penelitian layak untuk digunakan.
Tabel 4.14 Hasil Uji Linieritas
Religiusitas Terhadap Keputusan Nasabah
ANOVA Table
Sum of Squares Df
Mean
Square F Sig.
Keputusan Nasabah * Religiusitas
Between Groups
(Combined) 130,380 6 21,730 7,174 0,000 Linearity 120,755 1 120,755 39,864 0,000 Deviation
from Linearity
9,625 5 1,925 0,636 0,673
Within Groups 263,535 87 3,029
Total 393,915 93
Sumber :pengelolaan data primer SPSS V26, 2022
Berdasar Tabel 4.14 menunjukkan bahwa hubungan antara religiusitas dengan keputusan nasabah memiliki nilai sig yaitu 0,673 > 0,05.
Hal ini berarti pada model regresi memiliki hubungan yang linier antara variabel, sehingga penelitian layak untuk digunakan.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas digunakan mengetahui sama atau tidaknya variasi dari residual. Persamaan regresi yang baik jika tidak
terjadi heteroskedastisitas. 10 Berikut hasil uji heteroskedastisitas :
Tabel 4.15
Hasil Uji Heteroskedastisitas Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 0,879 1,183 0,743 0,459
Kualitas Produk
-0,060 0,069 -0,116 -0,877 0,383
Religiusitas 0,089 0,074 0,161 1,215 0,227 a. Dependent Variable: ABS_RES
Sumber :pengelolaan data primer SPSS V26, 2022
Berdasarkan Tabel 4.15 menunjukkan bahwa nilai signifikansi variabel kualitas produk sebesar 0,383 dan variabel religiusitas sebesar 0,227. Artinya, tidak terjadi heteroskedastisitas.
d. Uji Autokorelasi
Persamaan regresi linier berganda yang baik adalah yang tidak memiliki masalah autokorelasi. Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara kesalahan pada periode t dengan periode t-1 pada persamaan linier. Jika terjadi suatu korelasi maka terjadi suatu masalah
10 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program IMB SPSS 21, (Semarang: Undip, 2016), 139.
autokorelasi. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi.11 Berikut ini adalah hasil uji autokorelasi :
Tabel 4.16 Hasil Uji Autokorelasi Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin- Watson
1 0,622a 0,387 0,373 1,629 1,933
a. Predictors: (Constant), Religiusitas, Kualitas Produk b. Dependent Variable: Keputusan Nasabah
Sumber :pengelolaan data primer SPSS V26, 2022
Berdasarkan Tabel 4.16 dapat diketahui nilai Durbin-Watson sebesar 1,933. Pada penelitian ini nilai dU = 1,708, dan 4-dU = 2,292, dan nilai DW = 1,933. Apabila diamati dalam rumus kriteria uji autokorelasi sebagai berikut :
= dU < DW < 4-dU
= 1,708 < 1,933 < 2,292
Karena DW terletak diantara du dan 4-du dapat disimpulkan bahwa tidak ada masalah autokorelasi.
e. Uji Multikolinieritas
11 Ibid, 110.
Uji multikolinieritas bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik harusnya tidak terjadi korelasi antar variabel bebas.12
Tabel 4.17
Hasil Uji Multikolinieritas Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
Kualitas Produk 0,612 1,633
Religiusitas 0,612 1,633
a. Dependent Variable: Keputusan Nasabah
Sumber :pengelolaan data primer SPSS V26, 2022
Pada Tabel 4.17 dapat dijelaskan bahwa variabel kualitas produk dan religiusitas dalam penelitian ini memiliki nilai Tolerance 0,612 > 0,1 dan nilai VIF 1,633 < 10, jadi dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolonieritas.
5. Uji Hipotesis
a. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda bertujuan untuk mencari hubungan antara variabel terikat yaitu pengambilan keputusan nasabah dengan dua variabel bebas yaitu kualitas
12 Ibid, 106.
produk dan religiusitas.13 Berikut hasil uji analisis regresi linier berganda:
Tabel 4.18
Hasil Uji Regresi Linier Berganda Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 7,171 1,818 3,944 0,000
Kualitas Produk
0,363 0,105 0,362 3,449 0,001
Religiusitas 0,354 0,113 0,328 3,131 0,002
a. Dependent Variable: Keputusan Nasabah
Sumber :pengelolaan data primer SPSS V26, 2022 Berdasarkan Tabel 4.18 persamaan regresi linier berganda dapat disusun sebagai berikut:
Y = a + b1 X1 + b2 X2 + e
Y = 7,171 + 0,363 X1 + 0,354 X2 + e
Berikut penjelasan persamaan regresi linier berganda:
a. Nilai konstan bernilai positif sebesar 7,171.
Menunjukkan bahwa ketika variabel kualitas produk dan religiusitas jika dianggap tetap (0), maka tingkat keputusan nasabah meningkat sebesar 7,171.
b. Nilai koefisien regresi variabel kualitas produk bernilai positif sebesar 0,363. Hal
13 Andhita Dessy Wulansari, Aplikasi Statistika Parametrik dalam Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Felicha, 2017), 127.
ini berarti apabila variabel kualitas produk ditingkatkan satu-satuan dengan catatan nilai variabel dianggap tetap, maka akan meningkatkan tingkat keputusan nasabah di BPRS Magetan sebesar 0,363.
c. Nilai koefisien regresi variabel religiusitas bernilai positif sebesar 0,354. Hal ini berarti apabila variabel religiusitas ditingkatkan satu-satuan dengan catatan nilai variabel dianggap tetap, maka akan meningkatkan tingkat pengambilan keputusan nasabah di BPRS Magetan sebesar 0,354.
b. Uji t
Uji t adalah pengujian koefisien regresi parsial individu yang di gunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas (X) secara individual mempengaruhi variabel terikat (Y).14
Berikut ini hasil uji t variabel kualitas produk sebagai (X1), religiusitas sebagai (X2) dan keputusan nasabah sebagai (Y):
Tabel 4.19 Hasil Uji t Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients T Sig.
14 V. Wiratna Sujarweni, Metodologi Penelitian Bisnis & Ekonomi (Yogyakarta: PT Pustaka Baru, 2015), 161-163.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 7,171 1,818 3,944 0,000
Kualitas Produk
0,363 0,105 0,362 3,449 0,001
Religiusitas 0,354 0,113 0,328 3,131 0,002
a. Dependent Variable: Keputusan Nasabah
Sumber :pengelolaan data primer SPSS V26, 2022 Berdasarkan Tabel 4.19 pada kolom t dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Variabel kualitas produk mempunyai nilai thitung > ttabel yaitu 3,449 > 1,987 maka secara parsial variabel kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah.
b. Variabel religiusitas mempunyai nilai thitung > ttabel yaitu 3,131 > 1,987 maka secara parsial variabel religiusitas berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah.
c. Uji F
Uji F adalah pengujian persamaan yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas (X1, X2) secara bersama-sama terhadap variabe tidak bebas (Y).15
Berikut ini hasil uji F atau simultan dari analisis regresi linier berganda yakni variabel
15 Ibid., 164.
kualitas produk, religiusitas dan keputusan nasabah.
Tabel 4.20 Hasil Uji F ANOVAa
Model
Sum of Squares Df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 152,338 2 76,169 28,692 0,000b
Residual 241,576 91 2,655
Total 393,915 93
a. Dependent Variable: Keputusan Nasabah
b. Predictors: (Constant), Religiusitas, Kualitas Produk
Sumber :pengelolaan data primer SPSS V26, 2022
Berdasarkan Tabel 4.20 pada kolom F memiliki besaran nilai Fhitung > Ftabel yaitu 28,692 > 3,090 maka secara simultan variabel kualitas produk dan religiusitas berpengaruh terhadap keputusan nasabah.
d. Uji R2
Adapun hasil analisis determinasi (R2) yang telah di uji dengan alat SPSS 26 dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.21 Hasil Uji R2 Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 0,622a 0,387 0,373 1,629
a. Predictors: (Constant), Religiusitas, Kualitas Produk
Sumber :pengelolaan data primer SPSS V26, 2022
Berdasarkan Tabel 4.20 menunjukkan bahwa besarnya nilai R square yaitu 0,387, sehingga dapat disimpulkaan besar pengaruh variabel kualitas produk dan religiusitas terhadap keputusan nasabah sebesar 38,7%.
Adapun sisanya sebesar 61,3% dipengaruhi oleh faktor lain.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Dari hasil analisis di atas, pembahasan tentang hasil penelitian ini sebagai berikut:
1. Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Keputusan Nasabah Tabungan Mudharabah.
Berdasarkan hasil uji t menunjukkan bahwa variabel kualitas produk (X1) berpengaruh terhadap variabel keputusan nasabah tabungan mudharabah, artinya jika semakin baik kualitas produk, maka pengaruh terhadap keputusan nasabah tabungan mudharabah juga semakin tinggi. Hasil dari variabel kualitas produk memiliki nilai thitung > ttabel yaitu 3,449 > 1,985.
Variabel kualitas produk (X1) yang diketahui memiliki pengaruh sebesar 32,1% terhadap keputusan nasabah tabungan mudharabah.
Sesuai dengan teori Kotler dan Keller yang menjelaskan bahwa keputusan konsumen untuk melakukan pembelian melalui beberapa sub