• Tidak ada hasil yang ditemukan

Uji Normalitas

Dalam dokumen Download (2MB) - etheses UIN Mataram (Halaman 65-127)

BAB III METODE PENELITIAN

F. Tekhnik Analisis Data

3. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan dengan tujuan untuk menguji kenormalan dari kedua sampel yang ada dalam populasi. Pengujian normalitas dilakukan dengan menggunakan hitungan SPSS.

4. Uji Homogenitas

Sebelum data diuji menggunakan t-tes, terlebih dahulu data tersebut diuji varian kedua sampel homogen atau tidak, karena hal tersebut akan membantu dalam menentukan t-tes mana yang akan digunakan.

Adapaun Pengujian homogenitas varians dengan menggunakan rumus F, yaitu:68

Fh =

Untuk mencari varian dari masing-masing sampel digunakan rumus, sebagai berikut:

68 Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian, (Bandung : CV Alfabeta, 2006 ), h.136

 

1

2 2

n

X S X

Keterangan:

F = Indeks homogenitas yang dicari S2 = Varian

X = Nilai siswa

X = Nilai rata-rata

∑x- = Nilai siswa – nilai rata-rata.69

5. Pengujian t-tes

Rumus uji t yang digunakan disini adalah t-tes polled varian dengan alasan n1 n2, rumusnya sebagai berikut:

Keterangan :

t = nilai t hitung n = jumlah siswa

= simpangan baku sampel kelas kontrol = simpangan baku sampel eksperimen = nilai rata-rata kelompok eksperimen = nilai rata-rata kelompok kontrol

69 Husaini Usman, dkk, Pengantar Statistik ,(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011), h. 95

Analisis dengan menggunakan uji t bertujuan untuk melihat perbedaan antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Jika hasil pengujian dengan t-tes ini menggambarkan adanya perbedaan antara kedua kelompok tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa apa yang menjadi tujuan utama dari penelitian ini tercapai atau sesuai dengan hipotesis alternatif (Ha) yang diajukan yaitu penerapan model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournaments (TGT) berpengaruh terhadap hasil belajar Pendidikan Agama Islam siswa kelas VII SMP Islam Abhariyah Jerneng Terong Tawah Tahun Pelajaran 2013/2014 dan hipotesis nihil (Ho) ditolak dengan pernyataan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournaments tidak berpengaruh terhadap hasil belajar Pendidikan Agama Islam siswa kelas VII SMP Islam Abhariyah. Untuk lebih jelas ketentuannya sebagai berikut:

Hipotesis alternatif (Ha) akan diterima apabila thitung ttabel

sebaliknya hipotesis alternatif (Ho) ditolak apabila thitung ttabel dengan taraf signifikansi 1

BAB 1V

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Untuk mengumpulkan data, diperlukan suatu instrumen atau alat yang tepat supaya data yang dikumpulkan memiliki kualitas yang baik. Dalam penelitian instrumen yang baik adalah instrumen yang sudah terjamin validitas dan reliabilitasnya. Karena keduanya merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi oleh instrumen sebelum instrumen tersebut digunakan untuk mengumpulkan data.

Instrumen dikatakan valid apabila instrumen atau alat tersebut mengukur apa yang hendak diukur. Karena pada dasarnya valid sama maknanya dengan sahih. Sedangkan instrumen yang reliabel adalah instrumen yang memiliki tingkat kesenjangan yang tetap. Maksudnya apabila instrumen diuji cobakan beberapa kali akan memiliki hasil yang sama.

Berkaitan dengan hal tersebut, peneliti menguji cobakan instrumen kepada beberapa responden untuk mengetahui kualitas dari instrumen yang akan digunakan dalam penelitian.

B. Validitas dan Reliabilitas Tes

Pada Tanggal 19 April 2014, peneliti menguji cobakan tes pada siswa PAI kelas VIII (diluar sampel penelitian) dengan tujuan untuk mengetahui kelayakan atau kualitas dari tes sebelum digunakan sebagai alat dalam penelitian. Tes tersebut diuji cobakan pada 25 siswa. hasil dari uji coba

50

tersebut akan dihitung validitas dan reliabilitasnya menggunakan rumus sebagai berikut :

1. Validitas Tes

Tabel 4.1 Perhitungan validitas instrumen tes

o N ∑X ∑Y (∑X)N 2 (∑Y)2 X2 Y2 ∑XY rhitung KRITERIA 1 25 15 344 225 118336 15 5210 234 0.52 Valid 2 25 8 344 64 118336 8 5210 133 0.45 Valid 3 25 18 344 324 118336 18 5210 263 0.31 Tidak 4 25 19 344 361 118336 19 5210 282 0.44 Valid 5 25 12 344 144 118336 12 5210 194 0.53 Valid 6 25 23 344 529 118336 23 5210 328 0.39 Tidak 7 25 17 344 289 118336 17 5210 255 0.41 Valid 8 25 15 344 225 118336 15 5210 229 0.42 Valid 9 25 9 344 81 118336 9 5210 126 0.04 Tidak 10 25 13 344 169 118336 13 5210 204 0.46 Valid 11 25 5 344 25 118336 5 5210 88 0.44 Valid 12 25 5 344 25 118336 5 5210 93 0.55 Valid 13 25 15 344 225 118336 15 5210 227 0.39 Valid 14 25 13 344 169 118336 13 5210 202 0.42 Valid 15 25 24 344 576 118336 24 5210 336 0.27 Tidak 16 25 9 344 81 118336 9 5210 123 -0 Tidak 17 25 12 344 144 118336 12 5210 190 0.11 Tidak 18 25 15 344 225 118336 15 5210 233 0.5 Valid 19 25 14 344 196 118336 14 5210 222 0.32 Tidak 20 25 11 344 121 118336 11 5210 176 0.49 Valid 21 25 10 344 100 118336 10 5210 166 0.53 Valid 22 25 15 344 225 118336 15 5210 236 0.55 Valid 23 25 22 344 484 118336 22 5210 315 0.35 Tidak 24 25 11 344 121 118336 11 5210 185 0.62 Valid 25 25 14 347 196 120409 14 5303 199 0.12 Tidak Pada tabel 4.1 di atas, dari 25 item tes yang telah diuji cobakan pada 25 orang siswa diperoleh jumlah item yang valid sebanyak 15 item, sedangkan 10 item tidak valid. Sehingga item soal tes yang layak digunakan sebagai instrumen pengumpulan data berikutnya adalah sebanyak 15 soal

dan 10 item lainnya dibuang. Adapun cara perhitungan validitas instrumen, akan diambil item soal no 1, dengan menggunakan rumus product moment.

Diketahui :

N = 25 = 5210

= 15 = 234

= 344 = 225

= 15 = 118336

Sehingga: = =

= =

= =

Jadi dari perhitungan di atas diperoleh nilai rxy = 0,52 dengan taraf signifikansi ( ) 1% yaitu 0,01 = 0,5. maka dapat disimpulkan bahwa tes pada item 1 terkategori valid karena rxy rtabel atau 0.52 0,5. Dengan kriteria minimum yang harus dimiliki oleh r adalah 0,3. Jika r kurang dari 0,3 maka item dalam instrumen tidak valid.70

2. Reliabilitas Tes

Perhitungan reliabilitas tes dapat dilihat pada tabel berikut;

Tabel 4.2 Perhitungan Reliabilitas Tes

X P Q pq (x - ) (x - )2

4 0.16 0.84 0.1344 7.8 -3.8 14.44 4 0.16 0.84 0.1344 7.8 -3.8 14.44

70 Sugiyono, Metodologi Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D,(Bandung: CV.

Alfabeta, 2011), h. 134

11 0.44 0.56 0.2464 7.8 3.2 10.24 6 0.24 0.76 0.1824 7.8 -1.8 3.24

5 0.2 0.8 0.16 7.8 -2.8 7.84

10 0.4 0.6 0.24 7.8 -2.2 4.84

4 0.16 0.84 0.1344 7.8 -3.8 14.44

10 0.4 0.6 0.24 7.8 2.2 4.84

14 0.56 0.44 0.2464 7.8 6.2 38.44

10 0.4 0.6 0.24 7.8 2.2 4.84

10 0.4 0.6 0.24 7.8 2.2 4.84

4 0.16 0.84 0.1344 7.8 -3.8 14.44

5 0.2 0.8 0.16 7.8 -2.8 7.84

9 0.36 0.64 0.2304 7.8 1.2 1.44

2 0.08 0.92 0.736 7.8 -5.8 33.64 3 0.12 0.88 0.1036 7.8 -4.8 23.04 12 0.48 0.52 0.2496 7.8 4.2 17.64 4 0.16 0.84 0.1344 7.8 -3.8 14.44 4 0.16 0.84 0.1344 7.8 -3.8 14.44 11 0.44 0.56 0.2464 7.8 3.2 10.24

5 0.2 0.8 0.16 7.8 -2.8 7.84

3 0.12 0.88 0.1036 7.8 -4.8 23.04 11 0.44 0.56 0.2464 7.8 3.2 10.24 11 0.44 0.56 0.2464 7.8 3.2 10.24 12 0.48 0.52 0.2496 7.8 4.2 17.64

195 5.3336 328.6

Tabel 4.2 merupakan hasil dari item-item yang valid, kemudian akan dicari validitasnya menggunakan rumus K.R 20.

Diketahui : N = K=15 S2 = 23,5 (x - )2 = 328,6

∑pq = 5,3336 = 5,334 Sehingga, r11 =

r11 =

= 1,07 0.773 = 0,827 = 0,83

Dari hasil perhitungan reliabilitas menggunakan rumus K.R 20, diperoleh r11= 0,83, hal ini membuktikan bahwa item pada no 1 dikatakan reliabel.

C. Pengumpulan dan Penyajian Data

Penelitian ini dimulai pada tanggal 25 April - 6 Mei 2014. Penelitian ini hanya difokuskan pada peningkatan hasil belajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournaments (TGT). Adapun tujuan dari pengumpulan data adalah untuk menjawab permasalahan yang ada pada rumusan masalah dalam penelitian. Adapun data-data penelitian yang sudah dikumpulkan sebagai berikut :

1. Data Hasil Lembar Observasi

Aktivitas belajar dapat dilihat dengan cara memberikan lembar observasi. Pengisian lembar observasi oleh observer dilakukan pada setiap kali pertemuan. Berikut akan dipaparkan hasil lembar observasi guru dan lembar observasi siswa yang diperoleh pada saat pelaksanaan pembelajaran sebagai berikut :

Tabel 4.3 Hasil Observasi Guru di kelas Ekperimen Terkait Dengan Keterlaksanaan RPP

No Indikator Dalam RPP Idikator Yang

Terlaksana Skor

Ya Tidak

1. Memberi motivasi kepada siswa 3 - 4

2. Memberikan apersepsi kepada siswa 1 2 2 3. Menyampaikan materi pembelajaran 3 - 4

4. Mengatur waktu dalam diskusi 3 - 4

5. Memfasilitasi siswa dalam diskusi kelompok 3 - 4

6. Pelaksanaan tournament 3 - 4

7. Mengatur waktu permainan dalam pelaksanaan tournament 3 - 4 8. Menciptakan suasana yang kondusif 3 - 4

∑ 30

Tabel 4.4 Hasil Observasi Guru di kelas Kontrol Terkait Keterlaksanaan RPP

No Indikator Dalam RPP Idikator Yang

Terlaksana Skor

Ya Tidak

1. Memberi motivasi kepada siswa 3 - 4

2. Memberikan apersepsi kepada siswa 2 1 3 3. Menyampaikan materi pembelajaran 3 - 4

4. Mengatur waktu dalam diskusi 2 1 3

5. Memfasilitasi siswa dalam diskusi kelompok 3 - 4 6. Pelaksanaan persentasi kelompok 3 - 4 7. Mengatur waktu presentasi kelompok 1 2 2 8. Menciptakan suasana yang kondusif 3 - 4

∑ 28

Tabel 4.5 Hasil Perbandingan Hasil Observasi Guru di kelas Eksperimen Dengan Kontrol Terkait Keterlaksanaan Pembelajaran.

Kelas Skor yang

diperoleh Jumlah

Persentasi Kriteria

Eksperimen 30 93,7% Sangat

terlaksana

Kontrol 28 87,5% Sangat

terlaksana Pada tabel 4.5 menggambarkan bahwa pada saat proses belajar

mengajar guru telah sangat maksimal melakukan kegiatan-kegiatan belajar mengajar yang sesuai dengan RPP yang telah ada. Hal ini dapat dilihat dari jumlah persentasi yang diperoleh, yaitu kelas eksperimen mendapatkan skor sebanyak 30 dengan persentasi 93,7%. Sedangkan kelas kontrol mendapatkan skor 28 dengan persentasi 87,5%.

Tabel 4.6 Hasil Observasi Siswa Kelas Eksperimen Selama Kegiatan Belajar Mengajar

No Observer Skor yang

diperoleh Persentasi Kategori

1. A 24

S= × 100%

= 95,8%

Sangat tinggi

2. B 22

3. C 23

∑ 69

Rata-rata skor 23

Tabel 4.7 Hasil Observasi Siswa Kelas Kontrol Selama Kegiatan Belajar Mengajar

No Observer Skor yang

diperoleh Persentasi Katagori

1. A 17 S= ×

100%

= 76,25%

Tinggi

2. B 18

3. C 20

∑ 55

Rata-rata skor 18,3

Tabel 4.6 dan 4.7 menggambarkan aktivitas siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung, dimana dari kedua kelas ini memiliki aktivitas belajar yang berbeda-beda. Hal tersebut dapat dilihat dari skor yang diperoleh. Apabila kedua kelas ini dibandingkan maka kelas eksperimen memiliki aktivitas sangat tinggi dalam belajar dibandingkan dengan kelas kontrol. Hal ini menujukkan bahwa penerapan model TGT dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa.

2. Data Hasil Tes Siswa

Tabel 4.8 Hasil Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen

No Nama Siswa Pretest Posttest

Ketuntasan Belajar Ya Tidak

1. Ahmad Haerul Imam 60 75 √

2. Ahmad Saeful Bahri 60 90 √

3. Aenur Rofiq 55 70 √

4. Dwinul Insan 65 75 √

5. Eka Faezal Saputra 35 75 √

6. Izzul Islam 60 80 √

7. Liana 40 80 √

8. Lutfi Hakim 50 60 √

9. Mel Cahyanti 65 90 √

10. Muhammad Irfansyah 55 70 √

11. Muhammad Yuda Ali 65 90 √

12. Novi Rizkiana 55 85 √

13. Nurhaliza 40 75 √

14. Ridwan 65 95 √

15. Rino Fajrian Haris 55 90 √

16. Rofika Sonia 60 70 √

17. Ruhul Hayati 40 60 √

18. Sahbandi 45 75 √

19. Silfani 35 60 √

20. Warasatul Aulia 50 55 √

21. Yudi Sofyan 75 85 √

Total 1130 1605

Nilai Rata-Rata 53,81 76,43

Dari tabel. 4.8 dapat dilhat bahwa nilai postest lebih tinggi dibandingkan dengan nilai pretest. Nilai posttest yang diperoleh siswa melebihi dari standar KKM yaitu dengan rata-rata mencapai 76,43. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran TGT dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Tabel 4.9 Hasil Pretest dan Postest Kelas Kontrol

No Nama Siswa Pretest Posttest Ketuntasan Belajar Ya Tidak 1. Ahmad Diki Pratama 40 70 √

2. Ahmad Marzuki 60 70 √

3. Dabu Arya Septiawan 50 60 √

4. Elmiati 40 60 √

5. Elia Anggraeni 50 55 √

6. Faezal Gunawan 55 60 √

7. Hazinatul Asror 35 55 √

8. Ismi Muliana 70 80 √

9. Kamaludin 40 50 √

10. Kamalul Haris 35 50 √

11. Linda Febrianti 50 60 √

12. Mahwandi 60 70 √

13. Miftahul Jannah 60 75 √

14. Muhammad Sayuh 40 60 √

15. Muhammad Wahdian 55 70 √

16. Oga Pratama 50 55 √

17. Pidia Hafifah 50 60 √

18. Rosalina 55 70 √

19. Seftina Yara Latifa 70 80 √

20. Siti Nurjani 60 70 √

21. Sulhadi 50 60 √

22. Tedi Arianto 60 70 √

23. Ulyana Masruro 55 60 √

Total 1190 1470

Nilai Rata-Rata 51,74 63,91

Dari tabel 4.9 dapat disimpulkan bahwa nilai yang diperoleh siswa baik dari nilai posttest dan pretest kurang dari standar KKM yang ditentukan. Hal ini dilihat dari nilai rata-rata yang diperoleh siswa sebanyak 63,91.

D.Analisis Data

1. Uji Normalitas Data a. Hasil Pretest

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

eksperimen Control

N 21 23

Normal Parametersa Mean 53.8095 51.7391

Std. Deviation 11.16969 9.95543 Most Extreme

Differences Absolute .161 .170

Positive .130 .142

Negative -.161 -.170

Kolmogorov-Smirnov Z .740 .814

Asymp. Sig. (2-tailed) .644 .521

a. Test distribution is Normal.

Tabel di atas memberikan informasi tentang nilai probabilitas (P.

Value) dari masing-masing kelompok sampel untuk melihat kenormalan data dengan taraf signifikansi 1%. Berdasarkan hasil output terlihat nilai Asymp. Sig (2-tailed) untuk kelompok data kelas eksperimen sebesar

0,644 dan untuk kelompok data kelas kontrol sebesar 0,521. Kedua kelompok ini sama-sama memiliki nilai probabilitas lebih besar dari nilai taraf signifikansi. Berdasarkan kriteria pengambilan keputusan pada uji normalitas data, maka kedua kelompok data disimpulkan berdistribusi normal.

b. Hasil Posttest

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

eksperimen Control

N 21 23

Normal Parametersa Mean 76.4286 63.9130

Std. Deviation 11.52637 8.65455 Most Extreme

Differences Absolute .121 .240

Positive .121 .240

Negative -.119 -.194

Kolmogorov-Smirnov Z .553 1.149

Asymp. Sig. (2-tailed) .919 .142

a. Test distribution is Normal.

Tabel di atas memberikan informasi tentang nilai probabilitas (P.

Value) dari masing-masing kelompok sampel untuk melihat kenormalan data dengan taraf signifikansi 1%. Berdasarkan hasil output terlihat nilai Asymp. Sig (2-tailed) untuk kelompok data kelas eksperimen sebesar 0,919 dan untuk kelompok data kelas kontrol sebesar 0,142. Kedua kelompok ini sama-sama memiliki nilai probabilitas lebih besar dari nilai taraf signifikansi. Berdasarkan kriteria pengambilan keputusan pada uji normalitas data, maka kedua kelompok data disimpulkan berdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas Data a. Hasil Pretest

26 111 ,1

, 99

762 ,

124 

VarianKontrol

Eksprimen Varian

Terkecil Varian

Terbesar Varian

Fhitung Ftabel=2,10

10 , 2

tabel

F

Berarti Fhitung< Ftabel data dikatakan homogens.

b. Hasil Postest

Statistic

Eksperimen Control

N Valid 21 23

Missing 2 0

Variance 132.857 74.901

77 , 901 1 , 74

857 ,

132 

VarianKontrol

Eksprimen Varian

Terkecil Varian

Terbesar Varian

Fhitung Ftabel=2,10

10 , 2

tabel

F

Karena Fhitung<Ftabel, maka data dikatakan homogens.

3. Uji t-tes

Statistic

eksperimen kontrol

N Valid 21 23

Missing 2 0

Mean 76.4286 63.9130

Variance 132.857 74.901 Statistics

eksperimen Control

N Valid 21 23

Missing 2 0

Variance 124.762 99.111

23) 1 21 (1 2

23 21

901 , 74 ) 1 23 ( 857 , 132 ) 1 21 (

9130 , 63 4286 , 76

t

) 0434 , 0 0476 , 0 42 (

82 , 1647 14 , 2657

51 , 12

t

) 091 , 0 42 (

96 , 4304

51 ,

12 t

) 091 , 0 ( 5 , 102

51 ,

12 t

33 , 9

51 ,

12 t

10 , 05 4 , 3

51 , 12 t

Berdasarkan hasil analisis perhitungan menggunakan rumus t-tes diperoleh nilai thitung sebesar 4,10 dan ttabel dengan derajat kebebasan (db/dk)=(n1+n2-2 =42) pada taraf signifikansi ( ) 1% sebesar 2,42.

Dengan demikian dinyatakan thitung ttabel, maka Ho ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima dengan bunyi hipotesis bahwa ada pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournaments terhadap hasil belajar siswa.

E. Analisis Hasil Penelitian

Data-data yang telah terkumpul kemudian dianalisis. Dari hasil analisis tersebut terdapat pebedaan antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol.

Dilihat dari aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar, siswa kelas eksperimen lebih tinggi aktivitas belajarnya dibandingkan dengan kelas kontrol. Begitu pula pada saat tes hasil belajar siswa, kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran teams games tournaments lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol yang tidak menggunakan model TGT. Hal

ini dapat dilihat dari nilai pretest dan posttest yang diperoleh oleh masing- masing kelas. Kelas yang menggunakan model TGT memperoleh nilai rata- rata pretest sebanyak 53,81 dan niai rata-rata posttest sebanyak 76,43. Ini berarti bahwa nilai postest dari kelas eksperimen melebihi nilai yang telah ditentukan oleh KKM yaitu 65. Sedangkan untuk kelas yang tidak menggunakan model TGT (kontrol) diperoleh nilai rata-rata pretest sebanyak 51,74 dan nilai rata-rata posttest sebanyak 63,91. Hal ini berarti bahwa nilai yang diperoleh oleh kelas kontrol masih kurang dari nilai KKM.

Sebelum data diuji menggunakan rumus uji-t, terlebih dahulu diuji normalitas dan homogenitas dari data tersebut. Pengujian normalitas menggunakan SPSS diperoleh data dari hasil posttest kelas eksperimen bahwa x2 hitung = 0,919, dan x 2tabel dengan taraf signifikansi 1% = 38,9. Yang berarti bahwa data tersebut berdistribusi normal. Sedangkan data posttest kelas kontrol diperoleh nilai x2 hitung = 0,142, dan x2 tabel = 41,6. Yang berarti data berdistribusi normal. Setelah data diketahui normal kemudian diuji homogenitas dengan rumus F= Vb/Vk, varian yang diperoleh kelas eksperimen sebanyak 132,857 ( termasuk varian besar), sedangkan kelas kontrol memiliki varians 74,901 (termasuk varian kecil). Setelah nilai kedua varian dihitung menggunakan rumus F, diperoleh nilai fhitung = 1,77 dan diperoleh nilai ftabel dengan taraf signifikansi 5% adalah 2,90. Hal ini menunjukkan bahwa data tersebut tergolong homogen dengan kriteria fhitung

ftabel atau 1,77 2,90.

Setelah diketahui kedua data tersebut normal dan homogen, selanjutnya data tersebut diuji menggunakan t-tes dengan maksud untuk melihat perbedaan pengaruh penggunaan model pembelajaran kedua kelas. Dari hasil analisis menggunakan uji t-tes diperoleh hasil thitung= 4,10 dan ttabel dengan db

= n1 + n2-2= 42 diperoleh hasil dengan taraf signifikansi ( 1% adalah 2,42, sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournaments (TGT) berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi dan Hasil

Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 25 April – 6 Mei di SMP Islam Abhariyah Jerneng Terong Tawah. Terkait dengan keadaan obyek penelitian, seperti : profil pondok pesantren, sarana dan prasarana, data siswa serta data guru dan pegawai diambil langsung oleh peneliti dari buku profil yayasan dan papan data yang ada di Yayasan Pondok Pesantren Abhariyah Jerneng Terong Tawah. Adapun uraian dari hal-hal tersebut di atas, adalah sebagai berikut :

1. Profil Obyek Penelitian

Diniyah Abhariyah Cabang Darul Falah merupakan nama awal dari Yayasan Pondok Pesantren Abhariyah. Yayasan ini didirikan oleh TGH.

Ulul Azmi sekitar tahun 1986 dengan restu dari guru ( Almarhum Al Alimul Allamah Al Mursid TGH. Abhar Muhyiddin). Yayasan ini berlokasi di jalan Rengganis Raya tepatnya di dusun Jerneng Kalijaga desa Terong Tawah kecamatan Labuapi. Yayasan Diniyah Abhariyah Cabang Darul Falah ini berganti nama menjadi Yayasan Pondok Pesantren Abhariyah pada tahun 1996. Sejak berdirinya sampai tahun 2000 Pondok Pesantren ini masih melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan system "sorogan" yang murni mengelola Diniyah dan Majlis Ta'lim saja. Hal ini terdengar oleh Departemen Agama Kabupaten Lombok Barat, maka pada saat itu juga langsung menyarankan agar di Pondok Pesantren ini juga dikelola pula

65

Pendidikan Umum. Kemudian pada tahun tersebut setelah melalui musyawarah dengan para sesepuh Pondok Pesantren, akhirnya pihak Pondok Pesantren berkonsultasi dengan Departemen Agama.

Pada tahun 2001 terbentuklah Program Wajib Belajar Sembilan Tahun (Wajar Dikdas) di Pondok Pesantren Salafiyah dengan Piagam terdaftar yang dikeluarkan oleh Departemen Agama Kabupaten Lombok Barat Nomor :Mx-1/ :Mx-1/4-d/Kp 08.8/1681/2002. Tetapi, walaupun SK belum keluar pada tahun 2001 telah dimulai pelaksanaan program Pemerintah tentang Wajar Dikdas 9 tahun yang hanya mempelajari mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika dan IPA. Kendati fasilitas gedung belajarnya menumpang di gedung milik Diniyah.

Beberapa tahun pelajaran program Wajar Diknas Pondok Pesantren Salafiyah versi Depertemen Agama berjalan, membuat pengurus pendidikan umum pada saat itu kurang puas kalau hanya mempelajari 3 ( tiga ) mata pelajaran saja. Sehubung dengan hal tersebut, muncul inisiatif baru untuk memadukan Pendidikan Diniyah dan Pendidikan Umum dengan tidak mengedepankan salah satu diantara keduanya, akan tetapi berjalan seiring dengan perkembangan zaman.

Akhirnya pada tahun 2001 Pondok Pesantren Abhariyah mendirikan sekolah reguler yang bernama SMP Islam Abhariyah. Hal ini dilakukan agar di Pondok Pesantren Abhariyah ini tidak hanya menerapkan 3 (tiga) mata pelajaran saja, tetapi bisa lebih banyak mata pelajaran lagi seperti halnya sekolah-sekolah lain. Adapun surat izin operasional secara resmi

dikeluarkan oleh pihak Diknas Kabupaten Lombok Barat pada tahun 2003 dengan Nomor Surat izin Operasional : 881/430-Dikmen/DPK/2003 tanggal 25 Maret 2003. Dari sejak berdirinya SMP Islam Abhariyah hingga sekarang telah menamatkan 10 (sepuluh) kali angkatan yaitu tahun pelajaran 2003/2004 sampai tahun pelajaran 2012/2013 dan telah terakreditasi dengan nilai B+.71

2. Letak Geografis

Lokasi SMP Islam Abhariyah berbatasan dengan:

a. Sebelah utara berbatasan dengan Sawah

b. Sebelah selatan berbatasan dengan Rumah Warga c. Sebelah timur berbatasan dengan Sawah

d. Sebelah barat berbatasan dengan SDN 2 Terong Tawah

Bagan 2. Denah Lokasi Sekolah SMP Islam Abhariyah Tahun 2013/2014.72

3. Data Fisik atau Ruangan

Sarana dan prasarana merupakan salah satu faktor pendukung dalam proses pembelajaran. Salah satu contoh sarana yang digunakan adalah ruangan yang merupakan tempat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. Berikut ini akan dipaparkan data fisik dari SMP Islam Abhariyah.

71 Dokumentasi, Buku Profil Yayasan, dikutip tanggal 10 Mei 2014

72 Dokumentasi, Denah Lokasi SMP Islam Abhariyah, dikutip tanggal 12 Mei 2014

Tabel 5.1 Keadaan Sarana dan prasarana SMP Islam Abhariyah73 a). Data Sarana

No Jenis Sarana Jumlah Letak

1. Meja Siswa 20 Ruang Kelas 3A

2. Kursi Siswa 30 Ruang Kelas 3A

3. Papan Tulis 1 Ruang Kelas 3A

4. Kursi Siswa 30 Ruang Kelas 3B

5. Meja Siswa 19 Ruang Kelas 3B

6. Papan Tulis 1 Ruang Kelas 3B

7. Komputer 15 Ruang Komputer

8. Lemari / Filling Cabinet 1 Ruang Kepsek

9. Meja Siswa 12 Ruang Kelas 1B

10. Papan Tulis 1 Ruang Kelas 1B

11. Kursi Siswa 27 Ruang Kelas 1B

12. Kursi Siswa 32 Ruang Kelas 1A

13. Papan Tulis 1 Ruang Kelas 1A

14. Meja Siswa 11 Ruang Kelas 1A

15. Kursi Siswa 29 Ruang Kelas 2A

16. Meja Siswa 12 Ruang Kelas 2A

17. Papan Tulis 1 Ruang Kelas 2A

18. Kursi Siswa 30 Ruang Kelas 2B

19. Meja Siswa 18 Ruang Kelas 2B

20. Papan Tulis 1 Ruang Kelas 2B

21. Meja TU 1 Ruang Tata Usaha

22. Kursi TU 2 Ruang Tata Usaha

23. Komputer TU 1 Ruang Tata Usaha

24. Printer TU 1 Ruang Tata Usaha

25. Kursi Guru 17 Ruang Guru

26. Lemari / Filling Cabinet 4 Ruang Guru

27. Meja Guru 9 Ruang Guru

73 Dokumentasi, Buku Profil Yayasan, dikutip tanggal 21 Mei 2014

b). Data Prasarana

No Nama Prasarana Panjang

(m) Lebar

1. WC Guru 3 (m) 2

2. Ruang Kelas 3A 9 7

3. Ruang Kelas 3B 9 7

4. Ruang Komputer 9 7

5. Tempat Ibadah 5 2

6. Ruang Kepsek 4 3

7. Ruang Kelas 1B 9 7

8. WC Siswa 3 3

9. Ruang Kelas 1A 9 7

10. Ruang Kelas 2A 9 7

11. WC Guru 3 2

12. Ruang Perpustakaan 9 7

13. Ruang Kelas 2B 9 7

14. Ruang Tata Usaha 5 3

15. WC Siswa 3 3

16. Ruang Guru 9 7

4. Data Siswa

Dalam pembelajaran siswa merupakan salah satu komponen yang memiliki peran yang cukup penting dalam menunjang proses belajar mengajar. Berikut akan dipaparkan keadaan siswa atau jumlah siswa pada tahun pelajaran 2013/2014, yaitu:

Tabel 5.2 Jumlah Siswa74

Kelas Tahun 2013/2014

L P Jumlah

VII 32 20 52

VIII 30 24 54

IX 33 21 54

Total 95 65 160

Papan data jumlah siswa tahun 2013/2014

74 Dokumentasi, Papan Data Jumlah Siswa, dikutip tanggal 22 Mei 2014

5. Keadaan Guru dan Pegawai

Pembelajaran tidak akan terlaksana jika hanya ada siswa, sebab pembelajaran merupakan suatu proses intraksi antara guru dan siswa.

Keduanya merupakan dua komponen yang tidak dapat dipisahkan, sehingga keberadaan guru dalam pembelajaran sangat dibutuhkan baik dilihat segi kualitas maupun kuantitasnya. Perhatikan tabel keadaan guru SMP Islam Abhariyah di bawah ini.

Tabel 5.3 Keadaan Guru75

No Nama

Kualifika Pendidikasi

n

Guru bidang

studi

Tugas tambahan

1. Azminatul Falah, S.Pd S 1 Kepsek

2. H.Iskandar Junaidi,

S.Pd S 1 PKN

3. Suherman, SP S 1 Fisika/TIK Wakasek

4. Yek Halil, S.Pd S 1 IPS Waka

kesiswaan

5. Kasmiun, S.Ag S 1 PAI Wali kelas

6. Zaenul Qiromi, S.Pd S 1 BK Bendahara

7. Munib, ST S 1 IPA Waka

kurikulum 8. Sufiani, S.Pd S 1 Bhs Indo Wali kelas 9. Kurnia Agustini,

S,Pd.I S 1 MTK Wali kelas

10. Burhanudin, S.Pd S 1 TIK/ Bhs Inggris/Mul

ok

11. Ust. Safrudin S 1 Bhs Arab

75 Dokumentasi, Buku Profil Yayasan, dikutip tanggal 21 Mei 2014

12. Ahmad Hamdi, S.Pd S 1 PENJAS 13. Masfuah , S.Pd S 1 Bhs Inggris

14. Saeful Rahman, S.Pd S 1 IPA Wali kelas 15. Muhamad Bayani,

S.Pd.I S 1 PAI Wali kelas

16. Ulidal Habib, S. Pd S 1 BK Waka TU

Keadaan Pegawai76

KEPSEK : Azminatul Falah, S.Pd KOMITE SEKOLAH : H. Munawir Ansory

WAKASEK : Suherman, SP

BENDAHARA

: Zaenul Qiromi, S.Pd

KTU : Muslihan

KESISWAAN : Yek Halil, S.Pd

KURIKULUM : Munib, ST

WALI KELAS : Sufiani, S.Pd

: Kurnia Agustini, S.Pd.I : Muhamad Bayani, S.Pd.I : Saeful Rahman, S.Pd : Maspuah, S.Pd : Sapinatunajah, S.Pd

B. Pengujian Hipotesis

Dalam penelitian ini diajukan hipotesis yaitu: ”model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournaments dapat mempengaruhi hasil belajar siswa kelas VII bidang studi Pendidikan Agama Islam di SMP Islam Abhariyah Jerneng Terong Tawah tahun pelajaran 2013/2014.”

76 Ibid, dikutip tanggal 21 Mei 2014

Dari hasil analisis data di atas, harga ttabel pada taraf signifikan 1%

adalah 2,42. Adapun kriteria pengujian hipotesis sebagai berikut: ”apabila harga thitung lebih besar dari ttabel maka hipotesis alternatif (Ha) yang diajukan diterima, sebaliknya jika ttabel lebih besar dari thitung maka hipotesis nol (Ho) diterima. Berdasarkan hasil analisis data dalam penelitian ini harga thitung lebih besar dari ttabel yaitu 4,10 > 2,42 Ini berarti hipotesis alternatif (Ha) yang diajukan peneliti diterima. Artinya adalah, terdapat pengaruh dari penerapan model pembelajaran teams games tournaments terhadap hasil belajar siswa.

C. Pembahasan

Penelitian ini difokuskan pada penerapan model pembelajaran kooparatif tipe teams games tournaments (TGT) terhadap hasil belajar siswa Pendidikan Agama Islam di SMP Islam Abhariyah. Untuk melihat aktivitas guru terkait dengan keterlaksanaan pembelajaran dalam RPP digunakan lembar observasi. Sedangkan lembar observasi untuk siswa dinilai secara keseluruhan oleh observer. Dari hasil penilaian masing-masing observer diperoleh bahwa aktivitas yang ditampakan oleh kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan aktivitas yang ditampakan oleh kelas kontrol.

Hasil belajar siswa kelas eksperimenpun lebih baik daripada hasil belajar kelas kontrol. Rata-rata nilai posttest untuk kelas eksperimen lebih tinggi dari nilai pretest serta melebihi KKM (53,81<76,43>65) dan untuk kelas kontrol nilai rata-rata posttest jauh lebih tinggi dari nilai pretest dan mencapai target KKM (51,74<63,91<65). Hal ini menunjukkan penerapan model TGT lebih

Dalam dokumen Download (2MB) - etheses UIN Mataram (Halaman 65-127)

Dokumen terkait