taraf sig semua data > 0,005, yang artinya semua data yag diperoleh peneliti berdistribusi normal. Data pada kelas kontrol dan kelas eksperimen sama-sama berdistribusi normal karena pada hasil pretest kelas kontrol nilai sig>0,05 atau 0,200>0,05 dan pada hasil posttest kelas kontrol diperoleh nilai 0,200>0,05. Sedangkan pada kelas eksperimen nilai pretest 0,200>0,05 dan nilai hasil posttest pada kelas eksperimen adalah 0,093>0,05. Lampiran tabel uji normalitas ada pada lampiran 11.
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan pada saat kedua kelas sampel di berikan pretest dan post- test. Uji homogenitas pada saat pretest bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal kedua kelas sampel dan post-test bertujuan untuk mengetahuinsama atau tidaknya kemampuan
yang dimiliki setelah di berikan perlakuan pada kelas eksperimen dan tidak di beri perlakuan pada kelas kontrol. Suatu data dikatakan homogen apabila nilai sig>0,05. Berikut ini hasil uji homogenitas data dari kelas kontrol dan kelas eksperimen:
Tabel 4.8
Hasil uji homogenitas pree test kelas kontrol dan eksperimen Levene
Statistic df1 df2 Sig.
Keterampilan Proses Sains
Based on Mean 4.525 1 18 .047
Based on Median 4.006 1 18 .061
Based on Median
and with adjusted df 4.006 1 14.850 .064 Based on trimmed
mean 4.325 1 18 .052
Tabel 4.9
Hasil uji homogenitas post test kelas kontrol dan eksperimen Levene
Statistic df1 df2 Sig.
Keterampilan Proses Sains
Based on Mean .477 1 18 .499
Based on Median .461 1 18 .506
Based on Median
and with adjusted df .461 1 16.974 .506 Based on trimmed
mean .422 1 18 .524
Berdasarkan hasil uji homogenitas di atas yang dilakukan dengan bantuan SPSS 16 dapat diketahui bahwa semua data yang diperoleh peneliti baik dari kelas kontrol dan eksperimen bersifat homogaen karena nilai signifikansi dari semua data yang di peroleh lebih dari 0,05. Berdasarkan hasil uji homogenitas pada kelas kontrol dan eksperimen untuk nilai pretest nilai sig 0,047>0,005 yang berarti nilai tersebut bersifat homogen.
Sedangkan untuk hasil nilai posttest pada kelas kontrol dan eksperimen adalah 0,499>0,005 yang berarti nilai tersebut bersifat homogen Lampiran tabel uji homogenitas ada pada lampiran 13.
3. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan untuk menarik kesimpulan pada penelitian yang telah dilakukan, apakah penelitian yang telah dilakukan berpengaruh ataukah tidak, dengan dasar pengambilan keputusan apabila nilai FHitung > FTabel maka Ha diterima dan Ho ditolak.berikut adalah hasil dari uji hipotesis dengan menggunakan Uji F.
Tabel 4.10
Uji hipotesis menggunakan rumus Uji F
Kelas Taraf
sig
Fhitung Ftabel Nilai sig Keputusan
Kelas eksperimen
0,05 177.099 3,49 0,000 Ha Diterima
Kelas kontrol 0,05 126.180 3,49 0,000 Ha Diterima Berdasarkan hasil uji hipotesis yang telah dilakukan dengan menggunakan uji F dengan rumus regresi linier terdapat pengaruh model pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain) terhadap keterampilan proses sains siswa kelas kontrol dan eksperimen. Hasil uji hipotesis pada kelas kontrol FHitung > Ftabel dengan hasil nilai 126,180>3,49 yang berarti ada pengaruh model pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain) terhadap keterampilan proses sains siswa. Sedangkan pada kelas eksperimen didapatkan nilai 177,099 > 3,49 yang berarti ada pengaruh model pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain) terhadap
keterampilan proses sains siswa pada kelas eksperimen. Hasil uji hipotesis dapat dilihat pada lampiran 14.
4. Analisis data keterampilan proses sains a. Kelas eksperimen
Keterampilan proses sains siswa pada kelas eksperimen akan peneliti ukur dengan menggunakan instrumen lembar observasi yang diberikan sebelum diberikan perlakuan (Pree test) dan setelah diberi perlakuan (Post test). Pada kelas eksperimen siswa akan diajarkan menggunakan model pembelajaran yang peneliti gunakan yakni model pembelajaran POE (Predict-Observe-Explaint) untuk mendapatkan nilai perbandingan data sebelum perlakuan dan sesudah perlakuan.
Tabel 4.11
Data hasil keterampilan proses sains kelas eksperimen
No. Nama siswa Nilai Pre-Test Nilai Post-Test
1 Khusnul khotimah 62,25 93,75
2 Nurul hidayah 55 97,5
3 Dodik khaeril hidayat 60 97,5
4 Hani 66,25 87,5
5 Fitri andila husni 56,25 95
6 Zahrul hamid 58,75 95
7 Faizatul jannah 62,5 98,75
8 Huziana 55 93,75
9 M. fatih Suharman 70 95
10 Debi sinta dewi 76,25 96,25
Tabel 4.12
Nilai Rata-Rata Keterampilan Proses Sains Kelas Eksperimen No Perlakuan Nilai Rata-rata
1 Pree test 62,5
2 Post test 95
Grafik 4.1
Keterampilan Proses Sains Kelas Eksperimen
Grafik 4.2
Nilai Rata-Rata Keterampilan Proses Sains Kelas Eksperimen
0 20 40 60 80 100
Siswa 1
Siswa 2
Siswa 3
Siswa 4
Siswa 5
Siswa 6
Siswa 7
Siswa 8
Siswa 9
Siswa 10 66,25
55 60 66,25
56,25 58,75 62,5 55
70 76,25 93,75 97,5 97,5
87,5 95 95 98,75 93,75 95 96,25 Grafik Keterampilan Proses Sains Kelas Eksperimen
Pretest Posttest
0 50 100
62,5
95
Nilai rata-rata Keterampilan Proses Sains Kelas Eksperimen
Rata-rata Pretest Rata-rata Posttest
Berdasarkan nilai rata-rata dari data di atas dapat peneliti simpulkan bahwa keterampilan proses sains pada kelas eksperimen meningkat. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan nilai rata-rata pree test dengan nilai 62,5 sedangkan nilai rata-rata dari post test 95.
Tabel 4.13
Uji N-gain keterampilan proses sains kelas eksperimen No. Eksperimen
frekuensi
Kategori
1 9 siswa Tinggi
2 1 siawa Sedang
Tabel 4.14
Kriteria skor Rumus N-Gain Kriteria skor N-Gain Kategori
g ≤ 0,3 Rendah
0,3 < g ≤ 0,7 Sedang
g > 0,7 Tinggi
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa hasil uji N-Gain keterampilan proses sains pada kelas eksperimen siswa yang mendapatkan kriteria tinggi berjumlah 9 orang dan siswa yang mendapatkan kategori sedang adalah 1 orang. Hasil uji N-Gain dapat dilihat pada lampiran 7.
b. Kelas kontrol
Keterampilan proses sains siswa pada kelas kontrol akan peneliti ukur dengan menggunakan instrumen angket yang diberikan kepada siswa sebelum di berikan perlakuan (Pree test) dan setelah di beri perlakuan (Post test). Pada kelas kontrol siswa akan diajarkan menggunakan metode pembelajaran yang biasa atau konvensional dan setelah itu peneliti memberikan angket untuk mendapatkan perbandingan data sebelum dan sesudah perlakuan dan nilai yang diperoleh siswa akan dibandingkan dengan nilai pada kelas eksperimen intuk melihat apakah terdapat perbedaan nilai antara kelas kontrol tersebut dengan kelas ekperimen..
Tabel 4.15
Data hasil keterampilan proses sains kelas kontrol
No. Nama siswa Pre-Test Post-Test
1 Isma yanti 61,25 79
2 Salma istiazah 56,25 70
3 Husnul hotimah 50 80
4 Zaeniah indriyani 57,5 76,25
5 Yuni apriyani 55 73,75
6 Laili hidayat 51,25 71,25
7 Weni puspita sari 56,25 71,25
8 Aulia azka 58,75 75
9 Maeda aprianti 56,25 75
10 Zila rahmawati 61,25 76,25
Tabel 4.16
Nilai Rata-rata Keterampilan Proses Sains Kelas Kontrol
No Perlakuan Rata-rata
1 Pree test 56,37
2 Post test 73,87
Grafik 4.3
Nilai Keterampilan Proses Sains Kels Kontrol
Grafik 4.4
Nilai Rata-rata Keterampilan Proses Sains Kelas Kontrol
0 20 40 60 80
Siswa 1
Siswa 2
Siswa 3
Siswa 4
Siswa 5
Siswa 6
Siswa 7
Siswa 8
Siswa 9
Siswa 10 61,25
56,25 50
57,5 55 51,25 56,25 58,75 56,25 61,25 70 70
80 76,25 73,75 71,25 71,25 75 75 76,25 Grafik Keterampilan Proses Sains Kelas Kontrol
Pre Test Post Test
0 20 40 60
80 56,73
73,87