• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh model pembelajaran predict-observe-explain

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh model pembelajaran predict-observe-explain"

Copied!
143
0
0

Teks penuh

Judul: Pengaruh Model Pembelajaran Predict-Observe-Explain-Learning Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas VIII Dusun Medas Barat Kokok. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keterampilan proses sains siswa kelas VIII Dusun Medas Barat Kokok melalui model pembelajaran Predict-True-True-Explain. Pengaruh Model Pembelajaran Predict-Observe-Explain-Learning Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas VIII Dusun Medas Barat Kokok.

Rumusan dan Batasan Masalah 1. Rumusan masalah 1.Rumusan masalah

Batasan Masalah

Berdasarkan pemaparan di atas, peneliti bermaksud untuk menyelidiki sejauh mana model pembelajaran yang digunakan peneliti pada mata pelajaran IPA semester ganjil ini berpengaruh terhadap KPS siswa kelas VIII Dusun Medas Barat Kokok.

Manfaat

Peneliti mendapatkan pengalaman langsung sebagai calon guru dan mendapatkan wawasan tentang pengaruh model pembelajaran Predict-Observe-Explain (POE) terhadap KPS siswa kelas VIII khususnya di Dusun Medas Barat Kokok. Penerapan model pembelajaran yang telah digunakan peneliti, siswa diharapkan aktif belajar dan mengerjakan tugas mandiri dan kelompok serta dengan 3) Bagi guru. Penerapan model pembelajaran ini diharapkan dapat menjadi model pembelajaran alternatif untuk meningkatkan keterampilan proses ilmiah siswa. Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan perbandingan bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian serupa serta sebagai tambahan pengetahuan di bidang pendidikan.

Definisi Operasional

Hipotesis Penelitian

Populasi dalam penelitian ini terdiri dari siswa kelas VIII Dusun Medas Baret Kokok yang berjumlah 20 siswa. Dalam penelitian ini akan dilakukan dengan jenis penelitian mini dimana siswa kelas VIII akan berada di dusun tersebut. Penelitian ini dilakukan di Dusun Medas Barat Kokok, Desa Taman Sari, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat.

Variabel Penelitian

Desain Penelitian

Instrumen / Alat dan Bahan Penelitian

Kisi-kisi instrument keterampilan proses sains Tabel 3.1

Teknik Pengumpulan Data / Prosedur penelitian

Observasi

Lembar Observasi

Teknik Analisis Data

Observasi awal yang dilakukan peneliti pada tanggal 15 Oktober 2019, peneliti mendapatkan gambaran lokasi penelitian, letak geografis, kondisi guru dan siswa di Dusun Medas Barat Kokok Desa Taman Sari. Agar data yang terkumpul memiliki arti dan makna serta dapat diinterpretasikan untuk masalah yang diteliti, maka kita harus menggunakan langkah-langkah yang tepat dalam menganalisis data untuk mendapatkan kesimpulan yang tepat. Uji normalitas distribusi data dilakukan untuk memastikan bahwa data yang dihasilkan dalam penelitian benar-benar berasal dari populasi yang berdistribusi normal yang dihitung dengan menggunakan aplikasi SPSS 16.

Dalam penelitian ini untuk mempelajari homogenitas varian perlu dilakukan uji statistik (variance test) terhadap sebaran skor masing-masing kelompok dengan menggunakan SPSS 16. Ha = ada pengaruh POE (Predict-Observe-Explain ) Model pembelajaran menggunakan metode demonstrasi pada keterampilan proses IPA siswa kelas VIII. kelas di Dusun Medas Barat Kokok. Jika fhitung ≥ ftabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jika ftabel ≤ fhitung, maka Ho diterima dan Ha ditolak d.

Hasil penelitian

Profil Dusun Medas Barat Kokok a. Letak geografis

Data Deskriptif

Analisis instrumen 1. Uji validitas

Setelah dilakukan uji validitas, peneliti kemudian melakukan uji reliabilitas atau tahap uji coba, dimana soal angket yang dinyatakan valid akan diujikan kepada siswa lainnya. Berdasarkan tabel di atas, hasil uji reliabilitas yang diperoleh peneliti dari 30 pernyataan kuesioner diperoleh nilai dengan rumus alpha cronbach nilai Rhitung > Rtabel dengan nilai 0,722. Pengamatan kegiatan pembelajaran yang dilakukan selama proses penelitian berlangsung dengan dua kali pertemuan pembelajaran pada kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat dilihat dari tabel di bawah ini.

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa hasil pelaksanaan proses pembelajaran di kelas eksperimen dilaksanakan dalam dua kali pertemuan, pertemuan pertama merupakan jumlah langkah yang direncanakan oleh peneliti. Sedangkan pada pertemuan kedua jumlah langkah yang direncanakan peneliti sebanyak 31 langkah, hanya 27 langkah yang dilakukan dengan tingkat hasil 83,70%. Perbedaan jumlah langkah pada pertemuan 1 dan 2 terjadi karena materi yang harus dijelaskan pada pertemuan 2 lebih banyak.

Pelaksanaan proses pembelajaran pada kelas kontrol berlangsung dalam dua kali pertemuan, pertemuan pertama jumlah langkah yang direncanakan peneliti sebanyak 22 langkah, namun hanya dilakukan sebanyak 18 langkah dengan tingkat hasil 881,81% dengan kategori sangat baik. Sedangkan pada pertemuan kedua jumlah langkah yang direncanakan peneliti sebanyak 21 langkah, hanya dilakukan 18 langkah dengan persentase hasil 85,71% dengan kategori sangat baik.

Tabel 4.3  Hasil uji reliabilitas
Tabel 4.3 Hasil uji reliabilitas

Uji prasyarat

Sedangkan nilai pretest di kelas eksperimen 0,200>0,05, dan nilai hasil posttest di kelas eksperimen 0,093>0,05. Berdasarkan hasil uji homogenitas pada kelas kontrol dan eksperimen untuk nilai pretest diperoleh nilai sig 0,047 > 0,005 yang berarti nilainya homogen. Sedangkan nilai posttest pada kelas kontrol dan eksperimen adalah 0,499 > 0,005 yang berarti nilainya homogen. Tabel uji homogenitas dapat dilihat pada Lampiran 13.

Kelas Kontrol Ha Diterima Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan dengan menggunakan uji F dengan rumus regresi linier, terdapat pengaruh model pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain) terhadap keterampilan proses sains kontrol dan siswa kelas eksperimen. Hasil uji hipotesis pada kelas kontrol FChitung > Ftabel dengan nilai 126,180 > 3,49 yang berarti terdapat pengaruh model pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain) terhadap keterampilan proses sains siswa. Sedangkan nilai pada kelas eksperimen 177,099 > 3,49 yang berarti ada pengaruh dari model pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain).

Keterampilan proses saintifik siswa pada kelas eksperimen akan diukur oleh peneliti dengan menggunakan formulir observasi yang diberikan sebelum perlakuan (Pre-test) dan sesudah perlakuan (Post-test). Berdasarkan nilai rata-rata data di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa keterampilan proses sains mengalami peningkatan pada kelas eksperimen. Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa hasil uji N-Gain KPS pada kelas eksperimen siswa yang lolos kriteria tinggi sebanyak 9 orang, dan siswa yang mendapat kategori sedang sebanyak 1 orang.

Keterampilan proses sains siswa kelas kontrol akan diukur oleh peneliti dengan menggunakan instrumen angket yang diberikan kepada siswa sebelum mendapat perlakuan (Pre-test) dan setelah mendapat perlakuan (Post-test).

Nilai Rata-rata Keterampilan Proses Sains Kelas Kontrol

Pembahasan

  • Keterampilan proses sains

Keterampilan proses ilmiah juga dapat diartikan sebagai kemampuan melakukan tindakan dalam pembelajaran IPA untuk menghasilkan konsep, prinsip, hukum, dan fakta. Mengajarkan keterampilan proses ilmiah kepada siswa berarti memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan sesuatu dan tidak hanya membicarakannya. Pada penelitian ini KPS siswa yang diukur peneliti adalah bagaimana siswa dapat menemukan berbagai jenis tanaman obat di sekitar dusun tempat penelitian ini dilakukan.

Berdasarkan hasil tes keterampilan proses sains dengan menggunakan rumus N-Gain, peneliti menemukan bahwa pada kelas eksperimen terdapat 9 siswa pada kategori keterampilan proses sains tinggi, dan 1 siswa pada kategori sedang. Sedangkan pada kelas kontrol, 4 siswa termasuk dalam kategori KPS sedang dan 6 siswa termasuk dalam kategori rendah. Berdasarkan hasil tersebut, dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada keterampilan proses sains siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Zilia Phonna (2017) berjudul Pengaruh Penggunaan Model Predict-Observe-Explain Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa. Dalam penelitian Astin Fitriani (2019) berjudul Pengaruh Model Predict-Observe-Explain Terhadap Keterampilan Proses Sains dan Sikap Ilmiah Siswa Kelas XI Biologi SMAN Jati Agung Lampung Selatan menyatakan bahwa terdapat pengaruh Predict-Observe-Explain. model pembelajaran tentang keterampilan proses sains siswa. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Zulaeha berjudul Pengaruh Model Predict-Observe-Explain Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas X SMAN, Balaesang menyatakan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran Predict-Observe-Explain terhadap Keterampilan Proses Sains dari para siswa. .

Dari beberapa penelitian terdahulu yang diperoleh peneliti dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Predict-Take-Explain berpengaruh terhadap KPS siswa hampir semua jenjang pendidikan termasuk jenjang SMP yang dilakukan oleh peneliti ini.

Kesimpulan

Saran

Guru dapat memberikan arahan atau bimbingan serta kreativitas dalam mengembangkan model pembelajaran yang digunakan untuk meningkatkan keterampilan proses sains siswa. Penerapan Model Pembelajaran POE (Predict-Take-Explain) Dilengkapi Lembar Kerja untuk Meningkatkan Sikap Ilmiah dan Prestasi Belajar Materi Kelarutan dan Hasil Kali Larut Kelas XI IPA SMA I NGEPLAK. Pengaruh Model Pembelajaran POE (Predict-Take-Explain) Dengan Metode Eksperimen dan Demonstrasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Larutan Penyangga Kelas XI SMA AL ISLAM I SURAKARTA.

Meningkatkan hasil belajar siswa dengan alat peraga pada mata pelajaran IPA IV. kelas di SDN 14 SYMBOLON PURBA. Pengaruh Strategi POE (Predict-Observe-Explain) Menggunakan Metode Learning Journals dalam Pembelajaran IPA terhadap Peningkatan Pemahaman Konsep dan Keterampilan Proses Sains Jurnal Pendidikan IPA Unnes. Pengaruh model pembelajaran Predict-Observe, dijelaskan terhadap hasil belajar fisika siswa ditinjau dari sikap ilmiah.

Predivt Observe Explain (POE) Pembelajaran tentang pemahaman konsep IPA bagi siswa IV. kelas sekolah dasar di desa Banyuasri. Skripsi) Pascasarjana Ganesha Universitas Pendidikan: Singaraja. Zulaeha, i., Pengaruh Model Pembelajaran Predicting, Observing dan Interpreting terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Balaesang.

Kompetensi Inti (KI)

Tujuan Pembelajaran Pertemuan Pertama

Dimana hari ini kita akan mempelajari pengertian dan struktur, jaringan pada akar dan daun. Kedua anak pada pelajaran hari ini tentang struktur dan fungsi tumbuhan akan menggunakan metode demonstrasi.

Predict)

Observe)

Explaint)

  • Struktur Dan Fungsi Jaringan Akar
  • Struktur dan Fungsi Jaringan Batang
  • Struktur dan Fungsi Jaringan Daun A. Struktur Daun
  • Sumber Belajar

27. Guru menyampaikan topik pembelajaran Baiklah anak-anak hari ini kita akan belajar tentang struktur dan fungsi jaringan tumbuhan. Dimana hari ini kita akan mempelajari pentingnya struktur dan fungsi tumbuhan serta jaringan pada tumbuhan. 29. Guru menjelaskan cara mencapai tujuan. Anak-anak yang baik. Untuk pelajaran hari ini tentang sistem pencernaan, kita akan menggunakan metode ceramah.

Oke anak-anak, hari ini kita masih belajar tentang struktur dan fungsi jaringan tumbuhan. Dimana hari ini kita akan belajar tentang fungsi bagian tumbuhan dan jenis atau jenis bagian tumbuhan. Guru mengajukan pertanyaan tentang materi yang telah dipelajari dan berkaitan dengan materi yang dipelajari, dengan pertanyaan “sebelum mulai menjelaskan, mungkin ada yang mengetahui fungsi bagian tumbuhan dan jenis atau jenis bagian tumbuhan.

Guru menanyakan kepada siswa apa yang diketahuinya tentang fungsi bagian tumbuhan dan jenis atau macam-macam bagian. 15. Guru mengajak 1 orang siswa untuk menarik kesimpulan tentang materi yang dipelajari yaitu tentang fungsi bagian tumbuhan dan jenis atau jenis bagian tumbuhan 16. Guru memberikan beberapa pertanyaan.

Kelas Eksperimen

Kelas Kontrol

Kelas Kontrol

Petunjuk pengisian angket

Kriteria-kriteria Angket

  • Kelas ekaperimen
  • Kelas eksperimen

Gambar

Tabel kisi-kisi instrumen keterampilan proses sains  Aspek  keterampilan
Tabel 4:2  Hasil Uji validitas
Tabel 4.3  Hasil uji reliabilitas

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Prediksi suatu proses membuat dugaan terhadap suatu peristiwa. Dalam membuat dugaan, siswa akan diminta guru memberikan alasan dari dugaannya, yaitu mengapa ia memilih