BAB IV HASIL PENELITIAN
F. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen 1. Uji Validitas Instrumen
Validitas merupakan ukuran yang benar-benar mengukur apa yang akan di ukur, dapat dikatakan semakin tinggi validitas suatu alat ukur tes, maka tes tersebut semakin mengenai pada sasarannya, atau semakin menunjukkan apa yang seharusnya diukur. Jadi validitas menunjuk kepada ketepatan dan kecermatan tes dalam menjalankan fungsi pengukurannya.
Suatu tes dapat dikatakan mempunyai validitas tinggi apabila tes tersebut
menjalankan fungsi ukurannya, atau memberikan hasil ukur sesuai dengan makna dan tujuan diadakannya tes tersebut.87
Suatu instrumen dikatakan valid apabila dapat mengukur sesuatu dengan tepat apa yang hendak diukur. Ada dua jenis validitas instrumen penelitian yaitu validitas logis (logical validity) dan validitas empirik (empirical validity). Validitas logis adalah validitas yang dinyatakan berdasarkan hasil penalaran. Instrumen dinyatakan memiliki validitas apabila instrumen tersebut telah dirancang dengan baik dan mengikuti teori dan ketentuan yang ada. Artinya apabila instrumen yang sudah disusun berdasarkan teori penyusunan instrumen atau instrumen disusun mengikuti teori dan ketentuan yang ada, maka secara logis sudah valid. Dengan demikian validitas logis ini langsung diperoleh ketika instrumen sudah selesai disusun. Jadi tidak perlu diuji. Validitas empirik adalah validitas yang dinyatakan berdasarkan hasil pengalaman. Sebuah instrumen penelitian dikatakan memiliki validitas apabila sudah teruji dari pengalaman. Dengan demikian syarat instrumen dikatakan memiliki validitas apabila sudah dibuktikan melalui pengalaman, yaitu melalui sebuah uji coba.88
87Hendrianti Agustiani, Psikologi Perkembangan (Bandung : Refika Aditama, 2006), 168.
88 Sambas Ali Muhidin, Analisis Korelasi, Regresi dan Jalur dalam Penelitiannya (Bandung:
Pustaka Setia, 2007), 30.
Adapun untuk mengetahui validitasnya dan cara menghitungnya, yaitu dengan meggunakan korelasi ProductMoment dari Karl Pearson, yaitu:89
rxy=
N
XN2(
(
XYX))2(
.NX
)(Y2Y)(
Y)2
.Keterangan:
rxy= Angka indeks korelasi product moment
∑x = Jumlah seluruh nilai x
∑y = Jumlah seluruh nilai y
∑xy = Jumlah hasil perkalian antara nilai x dan y N = Jumlah siswa
Dalam menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas (db) = n-2. Jumlah responden yang dilibatkan dalam uji validitas adalah 25 orang, sehingga pada db = n-2 = 25-2 = 23 dan α = 5%
diperoleh nilai tabel koefisien korelasi 0.396. Bila harga korelasi di bawah 0.396, maka dapat disimpulkan bahwa butir instrumen tersebut tidak valid. Jadi, butir instrumen dikatakan valid apabila harga korelasi rhitung lebih besar dari 0,396.
Untuk uji validitas dan reliabilitas instrumen, peneliti mengambil sampel sebanyak 25 responden dengan menggunakan 60 item instrumen, 30 butir soal untuk variabel kebiasaan belajar dan 30 butir soal untuk
89 Ibid., 31.
motivasi belajar siswa/siswi. Dari hasil perhitungan validitas item instrumen terdapat 30 butir soal variabel kebiasaan belajar, terdapat 21 butir soal yang dinyatakan valid yaitu item nomor 2, 3, 5, 8, 9, 10, 11, 13, 14, 15, 16, 17, 19, 20, 22, 24, 25, 26, 27, 28 dan 30. Adapun untuk mengetahui skor jawaban angket untuk uji validitas variabel kebiasaan belajar dapat dilihat pada lampiran 3.
Sedangkan untuk variabel motivasi belajar, dari 30 butir soal terdapat 23 butir soal yang dinyatakan valid yaitu item nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 12, 13, 14, 15, 17, 18, 20, 21, 23, 24, 26, 28, 29 dan 30. Adapun untuk mengetahui skor jawaban angket untuk uji validitas variabel motivasi belajar dapat dilihat pada lampiran 4.
Untuk hasil perhitungan validitas butir soal instrumen penelitian variabel kebiasaan belajar dan motivasi belajar dalam penelitian ini, secara terperinci dapat dilihat pada lampiran 5,6,7 dan 8. Dan hasil dari perhitungan tersebut dapat disimpulkan dalam tabel di bawah ini:
Tabel 3.3
Hasil Uji Validitas Instrumen Kebiasaan Belajar Nomor
Soal
r hitung r tabel Keterangan
1 -0.1032 0.396 Tidak Valid
2 0.5851 0.396 Valid
3 0.4799 0.396 Valid
4 0.2482 0.396 Tidak Valid
5 0.4843 0.396 Valid
6 0.2553 0.396 Tidak Valid
7 -0.1749 0.396 Tidak Valid
8 0.4667 0.396 Valid
9 0.5105 0.396 Valid
10 0.4339 0.396 Valid
11 0.6497 0.396 Valid
12 0.2018 0.396 Tidak Valid
13 0.4028 0.396 Valid
14 0.4470 0.396 Valid
15 0.5657 0.396 Valid
16 0.5092 0.396 Valid
17 0.4122 0.396 Valid
18 -0.2923 0.396 Tidak Valid
19 0.5113 0.396 Valid
20 0.4536 0.396 Valid
21 0.2800 0.396 Tidak Valid
22 0.5199 0.396 Valid
23 0.2736 0.396 Tidak Valid
24 0.4997 0.396 Valid
25 0.6881 0.396 Valid
26 0.5713 0.396 Valid
27 0.6224 0.396 Valid
28 0.7282 0.396 Valid
29 -0.1385 0.396 Tidak Valid
30 0.5583 0.396 Valid
Tabel 3.4
Hasil Uji Validitas Instrumen Motivasi Belajar Nomor Soal r hitung r tabel Keterangan
1 0.6006 0.396 Valid
2 0.5789 0.396 Valid
3 0.5732 0.396 Valid
4 0.6066 0.396 Valid
5 0.6263 0.396 Valid
6 0.4008 0.396 Valid
7 0.5095 0.396 Valid
8 0.4270 0.396 Valid
9 0.5246 0.396 Valid
10 0.3814 0.396 Tidak Valid
11 0.3350 0.396 Tidak Valid
12 0.6171 0.396 Valid
13 0.5135 0.396 Valid
14 0.4425 0.396 Valid
15 0.4911 0.396 Valid
16 -0.0613 0.396 Tidak Valid
17 0.4137 0.396 Valid
18 0.4312 0.396 Valid
19 0.3880 0.396 Tidak Valid
20 0.5551 0.396 Valid
21 0.4768 0.396 Valid
22 0.3095 0.396 Tidak Valid
23 0.6127 0.396 Valid
24 0.4318 0.396 Valid
25 0.3706 0.396 Tidak Valid
26 0.4897 0.396 Valid
27 -0.4716 0.396 Tidak Valid
28 0.5331 0.396 Valid
29 0.4644 0.396 Valid
30 0.4008 0.396 Valid
Nomor-nomor soal yang dianggap valid tersebut kemudian dipakai untuk pengambilan data dalam penelitian ini. Dengan demikian, butir soal instrumen dalam penelitian ini ada 44 butir soal yang terdiri dari 21 butir soal untuk variabel kebiasaan belajar, dan 23 butir soal untuk variabel motivasi belajar.
2. Uji Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas adalah tingkat kepercayaan hasil suatu pengukuran.
Pengukuran yang mempunyai reliabilitas tinggi, yaitu pengukuran yang mampu memberikan hasil ukur yang terpercaya (reliable).90
90 Hendriani Agustiani, Psikologi Perkembangan, 166.
Suatu instrumen dikatakan reliabel jika pengukurannya konsisten cermat dan akurat.91 Untuk menguji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini, rumus yang digunakan adalah Koefisien Alfa Cronbach, yaitu :92
�11 = �
� −1 1− �ᵢ2
��2
Sedangkan rumus untuk varians, yakni:
��² =
2 –( )²
Dimana :
�11 : Reliabilitas instrumen k : Banyaknya butir soal
∑ σi 2
: Jumlah varians butir soal σt2
: Varians total N : Jumlah responden.93
Adapun langkah kerja yang dapat dilakukan untuk mengukur reliabilitas instrumen dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Menyebarkan instrumen yang akan diuji reliabilitasnya, kepada responden yang bukan responden sesungguhnya.
b. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.
91 Andhita Dessy Wulansari, Penelitian Pendidikan Suatu Pendekatan Praktik dengan Menggunakan SPSS, 85.
92 Sambas Ali Muhidin, Analisis Korelasi, Regresi dan Jalur dalam Penelitian, 37.
93Ibid., 38.
c. Memeriksa kelengkapan data untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran data yang terkumpul. Termasuk di dalamnya memeriksa kelengkapan pengisian angket.
d. Membuat tabel pembantu untuk menepatkan skor-skor pada item yang diperoleh.
e. Memberikan atau menempatkan skor terhadap item-item yang sudah diisi responden pada tabel pembantu.
f. Menghitung nilai varians masing-masing item dan varians total.94 Dari hasil penghitungan reliabilitas (lihat lampiran 9), dapat diketahui nilai reliabilitas instrumen variabel kebiasaan belajar sebesar 0,766, kemudian dikonsultasikan dengan ”r” tabel taraf signifikansi 5% adalah sebesar 0,396. Karena “r” hitung > dari “r’ tabel, yaitu 0,766, maka instrumen tersebut dapat dikatakan reliabel.
Sedangkan dari hasil penghitungan reliabilitas (lihat lampiran 10), dapat diketahui nilai reliabilitas instrumen variabel motivasi belajar sebesar 0,846, kemudian dikonsultasikan dengan ”r” tabel taraf signifikansi 5% adalah sebesar 0,396. Karena “r” hitung > dari “r”
tabel, yaitu 0,846, maka instrumen tersebut dapat dikatakan reliabel.
94Ibid.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian