• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V P3 DAN SIS

I. UMUM

Alinea keempat Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD NRI Tahun 1945) menyebutkan bahwa untuk membentuk suatu pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Untuk itu landasan filosofis dari pembukaan dasar UUD NRI Tahun 1945 ini dijadikan rujukan bagi konsideran menimbang, sehingga berbunyi bahwa untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia serta untuk memajukan kesejahteraan umum, dan mencerdaskan kehidupan bangsa maka perlu diwujudkan dalam Penyiaran nasional.

Dari sisi hukum, sumber segala hukum di Indonesia, Pasal 33 ayat (3) UUD NRI Tahun 1945 telah mengamanatkan kepada negara untuk mempergunakan bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Kekayaan alam termasuk spektrum frekuensi atau gelombang elektromagnetik yang digunakan untuk kegiatan penyiaran dan telekomunikasi yang merupakan sumber daya alam terbatas sehingga pengelolaan, pemanfaatan, dan pengamanannya diarahkan untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia.

Penyiaran adalah public sphere atau dengan kata lain dunia penyiaran adalah ruang opini dan akses publik secara demokratis dan rasional dapat dilakukan. Oleh karena itu, kebebasan ruang publik di dalam dunia Penyiaran perlu dijamin oleh kebijakan dalam bentuk perundang- undangan.

Pengaturan penyelenggaraaan Penyiaran dalam praktiknya harus selalu berdasarkan prinsip diversity of content dan diversity of ownership.

Fungsi Penyiaran sebagai penyalur informasi dan pembentuk pendapat

- 62 -

umum, perannya makin sangat strategis, terutama dalam mengembangkan alam demokrasi di Indonesia. Penyiaran telah menjadi salah satu sarana berkomunikasi bagi masyarakat, Lembaga Penyiaran, dunia bisnis, dan Pemerintah. Untuk itu penataan kebijakan Penyiaran, hubungan semua pemangku kepentingan dalam Penyiaran, dan penyelenggaraan Penyiaran perlu disusun sebagai Sistem Penyiaran Nasional.

Sistem Penyiaran Nasional diarahkan bagi terciptanya penyelenggaraan penyiaran yang sehat, berkualitas, dan bermanfaat, dalam rangka memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa, mewujudkan demokrasi yang lebih baik, menyelaraskan kemajemukan masyarakat Indonesia, meningkatkan harkat, martabat, dan citra bangsa, serta meningkatkan daya saing bangsa dan kesejahteraan masyarakat.

Pemerintah berkewajiban untuk menyusun Sistem Penyiaran Nasional.

Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah melahirkan masyarakat informasi yang makin besar tuntutannya akan hak untuk mengetahui dan hak untuk mendapatkan informasi. Informasi telah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat dan telah menjadi komoditas penting dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi tersebut telah membawa implikasi terhadap dunia Penyiaran, termasuk Penyiaran di Indonesia.

Perkembangan teknologi tersebut didukung oleh semangat reformasi yang memberi kebebasan sehingga Penyiaran di Indonesia mengalami euphoria kebebasan yang luar biasa, membawa konsekuensi tumbuhnya stasiun televisi dan radio, baik yang bersifat komersial ataupun non- komersial. Perkembangan teknologi dan informasi ini juga membawa implikasi terhadap timbulnya diversifikasi pemancarluasan dan penyaluran Isi Siaran melalui teknologi digital. Lembaga Penyiaran yang selama ini menggunakan jasa Penyiaran televisi dan/atau jasa Penyiaran radio, dapat melakukan pengembangan usaha berupa jasa Penyiaran multiplatform yang berbasis internet.

Digitalisasi Penyiaran merupakan suatu keniscayaan untuk memajukan industri Penyiaran, mengingat saat ini industri Penyiaran mayoritas masih berbasis analog. Hal ini dikarenakan Penyiaran analog dinilai sudah tidak lagi sejalan dengan kemajuan zaman. Digitalisasi Penyiaran dapat menjamin industri Penyiaran akan dimainkan oleh pasar yang makin beragam. Prinsip diversity of content dan diversity of ownership pun akan makin terasa dengan adanya Digitalisasi Penyiaran ini.

Digitalisasi Penyiaran memberikan kesempatan kepada Lembaga Penyiaran untuk menjalankan perannya sebagai penyelenggara Penyiaran dan/atau penyelenggara Penyiaran multipleksing. Kebijakan ini memberikan dampak positif kepada Lembaga Penyiaran untuk

- 63 -

menyebarluaskan Siarannya melalui kerja sama dengan penyelenggara Penyiaran multipleksing. Penyelenggaraan Penyiaran multipleksing akan menghasilkan efisiensi penggunaan spektrum frekuensi radio oleh Lembaga Penyiaran.

Efisiensi penggunaan spektrum frekuensi radio pada kebijakan digitalisasi Penyiaran diharapkan menghasilkan adanya digital deviden yang dapat dimanfaatkan untuk perkembangan Penyiaran dan kebutuhan teknologi telekomunikasi yang didasarkan kepada kebutuhan masyarakat.

Undang-Undang ini disusun berdasarkan pokok-pokok pikiran sebagai berikut:

a. Penyiaran merupakan kegiatan memancarteruskan, mengalirkan, dan/atau menyebarluaskan Siaran dan/atau data melalui sarana pemancaran, pipa aliran, dan/atau sarana transmisi di darat, laut, udara, atau antariksa dengan menggunakan spektrum frekuensi radio melalui terestrial, kabel, dan satelit, serta menggunakan internet.

b. Penyiaran harus mampu mencerminkan kebebasan, transparansi, keberagaman isi dan kepemilikan, keamanan, manfaat, etika, kemandirian, tanggung jawab, kemitraan, keadilan; dan ketertiban dan kepastian hukum.

c. Penyiaran harus mencerminkan keadilan dan demokrasi dengan menyeimbangkan antara hak dan kewajiban masyarakat ataupun Pemerintah dengan hak dan kewajiban penyelenggara Penyiaran.

d. mengantisipasi perkembangan teknologi komunikasi dan informasi, khususnya di bidang Penyiaran.

e. mendayagunakan pelaksanaan fungsi, tugas, dan wewenang Komisi Penyiaran Indonesia sebagai lembaga pengatur aktivitas Penyiaran yang menjembatani kepentingan penyelenggara Penyiaran dengan masyarakat akan Penyiaran.

Pengembangan Penyiaran diarahkan pada terciptanya Siaran yang berkualitas, bermartabat, mampu menyerap, dan merefleksikan aspirasi masyarakat yang beraneka ragam, untuk meningkatkan daya tangkal masyarakat terhadap pengaruh buruk nilai budaya asing, serta memperokokoh persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pengembangan Penyiaran melalui penyelenggaraan Platform Digital Penyiaran meliputi kegiatan memproduksi dan mendistribusikan Siaran dan/atau menyediakan sarana untuk bertemunya secara langsung penyedia dan pengguna jasa Penyiaran. Penyelenggaraannya dilakukan dengan memperhatikan kemajuan teknologi dan kemampuan masyarakat dalam menerima teknologi digital Penyiaran dan/atau sarana informasi telekomunikasi untuk Penyiaran.

- 64 -

Dokumen terkait