• Tidak ada hasil yang ditemukan

Upaya-Upaya Yang Dilakukan Oleh Guru Dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Negeri 1 Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar

D. Upaya-Upaya Yang Dilakukan Oleh Guru Dalam

Negeri 1 Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar.

Untuk mengefektifkan pengajaran ada beberapa upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan dalam efektivitas pengajaran adalah sebagai berikut.

1. Meningkatkan Komunikasi dengan orang tua siswa.

Suatu hal yang terpenting dalam mengefektifkan suatu pengajaran, yang harus diupayakan oleh guru adalah meningkatkan komunikasi dengan orang tua siswa terutama dalam menangani hal-hal yang berkaitan dengan persoalan yang muncul dalam proses belajar mengajar sebagaimana yang terungkap dalam wawancara dengan Sahlan, S. Ag guru Pendidikan Agama Islam berikut ini.

Komunikasi dengan orang tua siswa adalah salah satu upaya yang terus dibangun oleh guru terutama terutama dalam menangani kasus-kasus siswa yang muncul dalam proses belajar mengajar dan memerlukan penanganan bersama. Dalam hal ini biasanya kasus-kasus yang berkaitan dengan urusan moral, dengan harapan dapat ditangani secara komprehensif sehingga tidak menjadi penghambat berikutnya. (Wawancara 15 Juli 2013 di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar) Dari uraian di atas dapat simpulkan bahwa salah satu upaya untuk mengatasi hambatan dalam efektivitas pengajaran di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar adalah dengan meningkatkan komunikasi dengan orang tua siswa di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar.

2. Menciptakan Lingkungan Rumah yang Kondusif.

Upaya lain dari efektivitas pengajaran di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar selain yang telah diuraikan adalah menciptakan lingkungan rumah yang kondusif dengan menciptakan suasana belajar di rumah melalui kegiatan-kegiatan pembelajaran informal seperti mengaji, dan lain sebagainya, sebagaimana

terungkap dalam wawancara dengan Andi Rosliah guru Bhs. Inggris berikut ini.

Dengan memahami pengaruh lingkungan maka salah satu upaya yang dilakukan untuk mengefektifkan pengajaran adalah menciptakan lingkungan rumah yang kondusif untuk belajar.

Kegiatan-kegiatan pembelajaran rumah diperbanyak sehingga siswa sibuk dengan belajar di rumah mereka masing-masing.

(Wawancara 15 Juli 2013 di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar)

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa faktor lain lagi yang diupayakan untuk mengefektifkan pengajaran di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar adalah menciptakan lingkungan rumah yang kondusif dengan kegiatan-kegiatan pembelajaran mandiri. Mulai dari tugas-tugas belajar yang diberikan guru untuk di kerja di rumah oleh siswa maupun program-program pembelajaran yang memang disiapkan untuk menciptakan lingkungan belajar di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar.

3. Melengkapi Sarana dan Prasarana dan Buku-buku perpustakaan Di samping apa yang telah di uraikan di atas, upaya yang dilakukan guru yaitu melengkapi sarana dan prasarana serta buku-buku yang terdapat diperpustakaan sekolah, sebagaimana terungkap dalam wawancara dengan Drs. Amran guru Penjas berikut ini.

Kami berupaya memperbaiki sarana perpustakaan sebagai tempat siswa belajar, mengerjakan tugas-tugas belajar yang diberikan oleh guru. Di samping itu kami saja menambah kekurangan buku-buku di perpustakaan guna memberikan wadah bagi siswa menuntaskan tugas-tugas dari guru mereka. Khusus untuk pengadaan buku ini kami bekerja sama dengan dinas kota dan pihak-pihak lain yang terkait. (wawancara 15 Juli 2013 di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar)

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa upaya yang dilakukan oleh guru untuk mengatasi hambatan dalam mengefektifkan suatu pengajaran di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar adalah dengan melengkapi sarana dan prasarana perpustakaan. Disamping itu, memperbanyak buku-buku referensi bacaan siswa karena dengan buku-buku bacaan yang banyak itu siswa akan lebih leluasa mengerjakan tugas-tugas belajar mereka dalam rangka menciptakan suasana penajaran yang efektif di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar.

Adapun caranya adalah dengan membangun kerjasama dengan dinas kota dan unsur-unsur yang terkait serta individu-individu dermawan yang mau beramal.

4. Melengkapi Media Pembelajaran yang Masih Kurang

Banyak peran guru yang bisa dilakukan oleh guru dengan memiliki media pembelajaran yang cukup, antara lain media akan memudahkan siswa dalam memahami pelajaran bahkan guru juga demikian. Hal-hal yang bersifat abstrak dengan media pembelajaran dapat dikongkuitkan itulah sebabnya upaya melengkapi media pembelajaran setelah dilakukan di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar menurut Andi Roslina, S. Pd guru Kimia berikut ini.

Untuk mengatasi hambatan dalam efektivitas pengajaran, sekolah selalu berupaya melengkapi media pembelajaran yang dianggap masih kurangnya hambatan kesulitan memahami pelajaran misalnya dengan media dapat di atasi baik kemudahan bagi guru maupun bagi siswa di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar. (Wawancara 15 Juli 2013 di

Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar)

Hasil wawancara di atas memperlihatkan bahwa upaya lain yang dilakukan guru untuk mengefektifkan pengajaran di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar adalah dengan melengkapi media pembelajaran yang masih kurang. Dengan kelengkapan media tersebut diharapkan guru dan siswa mudah memahami dan mentransfer pelajaran, sehingga tercipta suasana belajar yang efektif di dalam maupun di luar Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan dalam efektivitas pengajaran adalah meningkatkan Komunikasi dengan orang tua siswa, menciptakan Lingkungan Rumah yang Kondusif, melengkapi Sarana dan Prasarana dan Buku-buku perpustakaan, serta melengkapi Media Pembelajaran yang Masih Kurang.

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Hubungan keterampilan mengelola kelas dengan pengelolaan pengajaran Pendidikan Agama Islam yaitu guru membuat program pengajaran, melakukan persiapan sebelum masuk kelas, meningkatkan keterampilan dalam mengelola kelas serta menggunakan metode mengajar yang tepat sehingga siswa dapat memahami materi yang telah diajarkan dan prestasi siswa dapat meningkat.

2. Faktor pendukung pengelolaan pengajaran di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar yaitu adanya Profesionalisme Guru, adanya Lingkungan Sekolah yang Kondusif untuk Belajar, adanya Ketaatan Siswa dan faktor Sarana dan Prasarana yang Memadai.

Sedangkan faktor-faktor penghambatnya adalah Kurangnya Kepedulian Orang tua terhadap anak mereka, Kurangnya kepedulian orang tua terhadap anak mereka, Sarana Perpustakaan dan Buku-buku Referensi yang Belum Memadai serta Kurangnya Media Pembelajaran

3. Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan dalam pengelolaan pengajaran adalah meningkatkan Komunikasi dengan orang tua siswa, menciptakan Lingkungan Rumah yang Kondusif,

melengkapi Sarana dan Prasarana dan Buku-buku perpustakaan, serta melengkapi Media Pembelajaran yang Masih Kurang

B. Saran-Saran

1. Hendaknya guru mempertahankan atau meningkatkan faktor-faktor pendukung dalam mengelolan kelas dan mengelolan pengajaran di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar.

2. Komponen-komponen yang mempengaruhi dalam pengelolaan kelas hendaknya saling bersinergi untuk mencapai keberhasilan Pendidikan pada masa-masa yang akan datang.

3. Akhirnya penulis tetap berharap semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat terutama pengembangan diri penulis selanjutnya. Demikian pula mampu memberikan informasi dan bahan pertimbangan kepada pihak instansi pemerintah, dan kepada pihak- pihak yang bermaksud mengadakan penelitian relevan yakni kurikulum pada setiap jenjang satuan pendidikan.

DAFTAR PUSTAKA

Agung, Wahyu. 2010. Panduan SPSS 17.0 Untuk Mengolah Penelitian Kuantitatif. Cet. I. Yogakarta; Gara Ilmu,

Ahmad. A. Kadir. 2003. Metodologi Penelitian Kualitatif. Edisi I. Makassar;

CV. INDOBIS Media Centre

Anwar, Kasful dan Hendra Harni. 2011. Perencanaan Sistem Pembelajaran Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Bandung; Alfabeta.

Arifin. M. 2011. Ilmu Pendidikan Islam, Tinjauan Teoritis dan Praktis Berdasarkan Pendekatan Interdisipliner. Cet. V. Jakarta; Bumi Aksara

Chalik, A. Chaerudji Abdul, 2007,Ulum al-Qur'an,Jakarta: Diadit Media.

Daradjat, Zakiah. dkk. 2009. Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam.

Edisi II. Cet. IV. Jakarta. Bumi Aksara.

Fathurrahman, Pupuh dan Sobary M. Sutikno. 2010. Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman Konsep Umum & Konsep Islam.

Cet. IV. Bandung; PT. Refika Aditama.

Hadi, Sutrisno. 2003. Metodologi Research. jilid I. Yogyakarta; Semarang, CV Toha Putra.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2009. Edisi baru. Jakarta; Tim Pustaka Poenix..

Kountur, Ronny. 2004. Metode Penelitian untuk Penulisan Skripsi dan Tesis.Cet. II. Jakarta: PPM.

Langgulung, Hasan. 2002. Peralihan Paradigma Dalam Pendidikan Islam dan Sains Sosial.Jakarta; Usaha Enterprise.

Mardalis, 2009. Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Cet. IX.

Jakarta; PT. Bumi Aksara,

Margono, S. 2003.Metodologi Penelitian. Cet. I. Jakarta: PT Bineka Cipta.

Majid, Abdul. 2008. Perencanaan Pembelajaran, Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Cet IV. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Muchsin, M. Bashori dkk.2010. Pendidikan Islam Humanistik, Alternatif Pendidikan Pembebasan Anak. Cet. I. Bandung; Refika Aditama.

Mulyasa, 2007, Menjadi Guru Profesional, Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan, PT. Remaja Rosdakarya Ofset, Bandung.

Natsir Mohammad, 2006.Penelitian Pendidikan Prosedur dan Strategi.

Bandung: Angkasa.

Setyosari Punaji. 2010. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Cet. I. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sugiono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Cet.VIII.

Bandung; Alfabeta.

Tafsir Ahmad. 2006. Metodologi Pengajaran Agama Islam. Cet. X.

Bandung; PT. Remaja Rosdakarya

Undang-Undang Republik Indonesia No 14 Tahun 2005, Pasal 8 dan Pasal 10,tentang Guru dan Dosen.

W.J.S. Poerwadarminto, 2007, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta : PN Balai Pustaka,

Yamin, Martinis, dan Maisah. 2009. Manajemen Pembelajaran Kelas (Strategi Meningkatkan Mutu Pembelajaran). Cet I. Jakarta:

Gaung Persada Press.

PEDOMAN WAWANCARA UNTUK GURU

HUBUNGAN ANTARA PENGELOLAAN KELAS DAN PENGELOLAAN PENGAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 BENTENG KABUPATEN KEPULAUAN

SELAYAR

KURNIATI A (NIM: 28 19 2234) I. Petunjuk Wawancara

1. Sebelum anda menjawab daftar pertanyaan yang telah disiapkan, terlebih dahulu isi daftar identitas yang telah tersedia.

2. Jawablah tes wawancara ini dengan jujur dan penuh ketelitian karena jawaban Bapak/Ibu akan sangat membantu kelengkapan data yang penulis butuhkan. Dan sebelumnya tak lupa kami ucapkan banyak terima kasih atas segala bantuannya.

Jazakumullah Khairan Katsiran

II. Identitas Guru

Nama :

Jenis Kelamin :

Jabatan :

Bid. Studi yang diajarkan : Hari / Tanggal wawancara :

III. Daftar pertanyaan

1. Bagaimana model pengelolaan pengajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar? Jelaskan !

2. Bagaimana model pengelolaan kelas di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar ? Jelaskan !

3. Bagaimana hubungan antara pengelolaan kelas dengan pengelolaan pengajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah

Menengah Atas Negeri 1 Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar ? Jelaskan !

4. Hal-hal apa saja dari kelas dan sekolah yang dikelola oleh guru di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar ?

5. Hal-hal apa saja yang dikelola dalam pengelolaan pengajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar ?

PEDOMAN ANGKET UNTUK GURU DAN SISWA

HUBUNGAN ANTARA PENGELOLAAN KELAS DAN PENGELOLAAN PENGAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 BENTENG KABUPATEN KEPULAUAN

SELAYAR

KURNIATI A (NIM: 28 19 2234) I. Keterangan Angket

1. Angket ini dimaksudkan untuk memperoleh data obyektif dari guru dan siswa dalam rangka penyusunan skripsi.

2. Dengan mengisi angket ini, berarti telah ikut serta membantu kami dalam penyelesaian studi.

II. Petunjuk Pengisiaan Angket

1. Sebelum anda menjawab daftar pertanyaan yang telah disiapkan, terlebih dahulu isi daftar identitas yang telah tersedia.

2. Bacalah dengan baik setiap pertanyaan, kemudian beri tanda silang (x) pada jawaban yang dianggap paling tepat.

3. Isilah angket ini dengan jujur serta penuh ketelitian sehingga semua soal dapat dijawab. Dan sebelumnya tak lupa kami ucapkan banyak terima kasih atas segala bantuannya.

Jazakumullah Khairan Katsiran.

III. Identitas Siswa

1. Nama :

2. Umur :

3. Jenis Kelamin :

4. Hari/Tgl wawanara :

Dokumen terkait