BAB II DESKRIPSI KEGIATAN SELAMA KERJA PRAKTEK
2.3 PerangkatLunak / Keras Yang Digunakan
2.3.8 Hose Test
No Alat Gambar Fungsi
1 Nozzle Untuk menyemprot
sea chest melalui watertight door
33
2 Pompa air Untuk menyalurkan
air ke selang dan nozzle
3
Selang Untuk meyalurkanair dari pompa ke nozzle
2.3.9 Penetrant Test
No Alat Gambar Fungsi
1 Penetrant Untuk memberikan
tanda merah pada Nut Las yang akan di tes.
2 Developer Sebagai penanda pada
saat terjadinya kebocoran pada area yang di lakukan pengujian.
34
3 Cleaner Sebagai pembersih
sebelum di
semprotkan Liquid Penetrant dan Developer.
4 Kain Majun Untuk membersihkan
area yang akan di lakukan pengujian.
5 Marker Sebagai tanda jika
terjadi kebocoran pada area yang di uji.
2.3.10 Kalibrasi Rantai
No Alat Gambar Fungsi
1
Jangka sorong
Untuk mengukur diameter ketebalan rantai jangkar
35
2
palu
Untuk mengetukkarat dirantai
2.3.11 Sea Trial
No Alat Gambar Fungsi
1 Thermogun Untuk themperatur
pada main engine
2..4 Data yang diperlukan
Data yang di perlukan untuk melakukan pekerjaan, ataupun pendoman dalam melakukan sebuah pekerjaan yang memiliki standarisasi yang berlaku terhadap sebuah pekerjaan,ataupun data yang diperlukan selama melaksanakan kerja praktek sebagai berikut.
36 2.4.1 WPS
WPS ( Welding Procedure Specification ) sebuah dokumen yang berisikan tentang variabel parameter pengelasan yang dibuat dengan tujuan untuk digunakan sebagai acuan seorang welder atau operator las dalam melakukan pekerjaan pengelasan (sambungan las) yang sesuai dengan ketentuan yang ada di code (ASME, API dan AWS). WPS ini dibutuhkan seorang QC sebagai pedoman untuk menentukan baik atau tidaknya hasil pengelasan. Adapun contoh WPS ialah sebagai berikut:
Gambar2.4.1 WPS
2..4.2 Shell Expansion
Shell expansion merupakan data dari pembukaan kulit kapal. Dalam hal ini shell expansion diperlukan untuk mengetahui bentukan kulit kapal dan juga untuk mengetahui area yang akan di replating dalam sebuah reparasi kapal. Shell expansion juga menjadi pedoman bagi seorang QC ( quality control ) dalam menjalankan tugas seperti pengetesan hasil dari replating. Adapun tampak shell expansion sebagai berikut :
37
Gambar2.4.2 shell exspansion
2..4.3 Lines Plan
Lines plan adalah gambar rencan garis bentuk sebuah kapal . Dengan adanya lines plan ni kita bisa mengambar bentuk kapal . sehingga lines plan ii sangat berguana jika kita ingin membuat bangunan kapal.
Gambar2.4.3 lines plan
38 2.5 Dokument dan File yang dihasilkan
2..5.1 Clearence
Adapun data yang di hasilkan dari kegiatan clearance adalah;
CLEARANCE OF
DIAMETER POSITION SIDE TS PS SS BS
After Tail shaft
99.65
A PORT 1.30 0.40 0.10 0.00 STB 0.60 0.25 0.25 0.00 Forward Tail
shaft B PORT - - - 0.00
STB - - - 0.00
SIDE Fwd PS SS Aft Rudder Stock 98.00 C PORT 0.10 0.10 0.15 0.20
STB 0.30 0.25 0.40 0.10 Rudder Pintle 88.90 E PORT 0.40 0.70 1.10 0.80 STB 0.35 0.75 1.20 0.70 Gambar2.5.1 hasil dari clearance TB MATANO707
39 2.5.2 Air Test /Leak Test
Adapun data yang dihasilkan dari kegiatan air test adalah;
Gambar2.5.2 data hasil air test
2.5.3 Aligmant Shaft
Adapun data yang dihasilkan dari kegiatan aligmant adalah;
40
Gambar 2.5.3 data aligmant shaft TB. Mirshad
2.5.4 Visual Welding Check
Adapun data yang dihasilkan dari kegitan visual welding check adalah;
Gambar2.5.4 data hasil visual check BG PEC 858
41 2.5.5 Kalibrasi Rantai
Adapun data yang dihasilkan dari kegiatan kalibrasi rantai adalah;
Gambar 2.5.5 data kalibrasi rantai
2.6 Kendala yang di hadapi saat menjalankan tugas
Kendala yang dihadapi pada saat menjalankan tugas kurang nya pemahaman dalam melaksanakan tugas yang di lakukan dan kurang nya man power dalam tugas leak test yang di lakukan. Dan kendala lain yaitu cuaca yang kurang mendukung untuk melakukan tugas di lapangan.
2.7 Hal yang di anggap perlu
Hal yang di anggap perlu yaitu pemahaman dalam mengenal semua prosedur kerja yang di lakukan oleh seorang QC atau PIMPRO. Setiap kegiatan pastinya ada prosedur kerja yang harus di lakukan sebelum melaksanakan tugas jadi sebagai seorang QC atau PIMPRO harus bisa memahami setiap kegiatan yang di lakukan setiap harinya. Dan juga harus bisa memahami kontruksi yang ada di kapal.
RULE DIA
[mm] [m]
19 24.75 X 9.00 222.75
LENGTH
NO A B AVERAGE REDUC TIO N A B AVERAGE REDUCTION
13.65 15.15 14.40 -24.2% 15.10 16.10 15.60 -17.9%
1 17.30 17.10 17.20 -9.5% 15.10 16.15 15.63 -17.8%
17.25 17.15 17.20 -9.5% 17.10 16.10 16.60 -12.6%
19.40 18.80 19.10 0.5% 20.10 19.80 19.95 5.0%
2 19.40 18.65 19.03 0.1% 20.10 19.85 19.98 5.1%
WORK PERFORMED 19.65 19.10 19.38 2.0% 20.15 19.65 19.90 4.7%
Range Cleaned 18.70 17.55 18.13 -4.6% 20.40 20.15 20.28 6.7%
Clipped Marked √ 3 19.30 18.85 19.08 0.4% 20.20 20.25 20.23 6.4%
Cable Renewed Cable Renewed 18.80 18.45 18.63 -2.0% 20.15 20.35 20.25 6.6%
Coated (Oil) Check Bitter End Pin √ 19.75 18.65 19.20 1.1% 20.40 20.15 20.28 6.7%
Checked Loose Studs Check Link Deformation 4 19.75 18.20 18.98 -0.1% 20.15 20.25 20.20 6.3%
D"Joining Shackles Kenter Joining Shackle 19.50 18.60 19.05 0.3% 20.10 20.25 20.18 6.2%
Bitter End Disconect 19.70 18.10 18.90 -0.5%
CLASS MAX. REDUCTION ON DIAMETER 5 19.80 18.15 18.98 -0.1%
LR : 12% 19.45 19.15 19.30 1.6%
ABS : 12% 19.75 19.50 19.63 0.03
NKK : 10% 6 19.80 19.20 19.50 0.03
RINA : 12% 19.25 19.10 19.18 0.01
GL : 12%
BKI : 12% 7
8 [%]
MAX. REDUCTION
[mm]
MIN. DIA ANCHOR WEIGHT P/S
[Kg]
RULE LENGTH [Length]
PORT SIDE STBD SIDE
360.00 16.72
12%
42
BAB III
KALIBRASI RANTAI JANGKAR
3.1 Latar belakang
Rantai kapal yang terbuat dari besi (iron cables) pertama kali diciptakan oleh Robert Flinn seorang pandai besi, dimana rantai tersebut digunakan pada kapal Ann &Isabella. Lloyd's Register Rules yang pertama kali menetapkan jumlah panjang rantai kapal yang akan dipakai pada sebuah kapal. Tahun 1808 Samuel Brown, seorang Letnan angkatan laut memasangkan rantai dari besi pada kapal angkatan laut bernama Penelope dan mengujinya pada pelayaran ke Hindia Barat untuk membuktikan superioritas dari rantai besi tersebut. Pada tahun 1818 Samuel Lenox sepupu dari Samuel Brown mendirikan bengkel pembuat rantai besi, kemudian mereka membuat rantai besi yang lebih kuat dengan menambahkan stud pada rantai besinya. Rantai besi yang memakai stud dipatenkan pada tahun 1819 oleh Brown dan Philip Thomas mengenai rantaikapal.(sumber: https:smithship.blogspot.com)
Jangkar berfungsi sebagai penahan gerak laju kapal di saat kapal sedang berlabuh agar kapal tidak larut atau terseret oleh aliran arus sedangkan rantai jangkar berfungsi sebagai penghubung antara jangkar dengan kapal (pada mulanya menggunakan tali rami), jadi kekuatan rantai sangat menentukan untuk menahan bobot kapal. Rantai jangkar yang sekarang banyak dipakai pada kapal- kapal menggunakan stud (populer dengan sebutan stud link chain) yang berfungsi sebagai penahan agar mata rantai tidak terpuntir..
Apabila kapal melakukan docking maka perlunya melakukan survey digalangan. Salah satu komponen yang harus di periksa yaitu kelayakan rantai jangkar. Karna ukuran dan kekuatan jangkar sangat berpengaruh untuk menahan berat kapal saat akan bersandar. Disni penulis ingin memeriksa kelayakan rantai jangkar pada kapal tungboat menggunakan perhitungan menurut kelas BKI Vol II mengenai batas maksimum rantai jangkar yang masih masuk toleransi. Dengan
43 toleransi jangkar sebesar 12%,sehingga toleransi rantai jangkar tersebut layak memenuhi standar kelas BKI.
3.2 Data kalibrasi rantai jangkar
Gambar3.1 kalibrasi rantai TB Hasnur 08
Nama Kapal : HASNUR 08 P e m i l i k : PT. HASNUR INTERNASIONAL SHIPPING TBK
Vesel Name O w n e r
J e n i s : TUG BOAT Jenis Proyek : DOCKING REPAIR
T y p e Kind of Project
K o d e : R-21.199/DR K e l a s : BKI
C o d e Classification
U k u r a n : Jenis Survey : SS
D i m e n s i o n Kind of Survey
RULE DIA
[mm] [m]
22 24.75 X 11.00 272.25
LENGTH
NO A B AVERAGE REDUC TIO N A B AVERAGE REDUCTION
23.10 22.15 22.63 2.8% 23.00 22.10 22.55 2.5%
1 22.10 23.00 22.55 2.5% 22.45 23.00 22.73 3.3%
23.25 23.10 23.18 5.3% 22.75 22.85 22.80 3.6%
22.45 23.00 22.73 3.3% 23.10 22.25 22.68 3.1%
2 21.85 23.20 22.53 2.4% 22.25 23.00 22.63 2.8%
WORK PERFORMED 22.35 23.00 22.68 3.1% 22.10 22.10 22.10 0.5%
Range Cleaned 22.25 23.10 22.68 3.1% 22.00 23.10 22.55 2.5%
Clipped Marked √ 3 22.10 23.15 22.63 2.8% 21.85 22.45 22.15 0.7%
Cable Renewed Cable Renewed 22.45 23.10 22.78 3.5% 21.95 22.15 22.05 0.2%
Coated (Oil) Check Bitter End Pin √ 21.25 22.10 21.68 -1.5% 21.25 23.00 22.13 0.6%
Checked Loose Studs Check Link Deformation 4 20.95 22.15 21.55 -2.0% 21.45 22.10 21.78 -1.0%
D"Joining Shackles Kenter Joining Shackle 21.35 22.25 21.80 -0.9% 21.85 22.15 22.00 0.0%
Bitter End Disconect 20.55 22.00 21.28 -3.3% 19.50 20.30 19.90 -9.5%
CLASS MAX. REDUCTION ON DIAMETER 5 20.95 21.10 21.03 -4.4% 19.75 20.00 19.88 -9.7%
LR : 12% 20.45 21.15 20.80 -5.5% 19.85 20.25 20.05 -8.9%
ABS : 12% 15.75 17.25 16.50 -25.0%
NKK : 10% 6 16.55 17.35 16.95 -23.0%
RINA : 12% 16.75 17.85 17.30 -21.4%
GL : 12%
BKI : 12% 7
8
Note : = [%]
MAX. REDUCTION
Nomor : 193/R-21.199/QC.QA/DML/12/2021
[mm]
MIN. DIA ANCHOR WEIGHT P/S
[Kg]
RULE LENGTH [Length]
27.00/24.85 x 8.20 x 4.00 Meter
480.00
Measurement By
Quality Control
19.36 12%
Reviewed By Approved By
Pimpinan Proyek Owner Representative
Berdasarkan hasil pengambilan data aktual di lapangan, didapatkan 1 segel sebelah kanan sudah dibawah standar yang dipersyaratkan. Diharapkan agar dilakukan penggantian rantai pada area tsb. Terima kasih.
PORT SIDE STBD SIDE
ANCHOR CHAIN MEASUREMENT BEFORE
Laporan Kalibrasi Rantai Jangkar
FR. 1109 - 2020 Versi: 1.0
44
Gambar3.2 kalibrasi rantai TB. Matano 707
Pada gambar diatas IV.1 adalah hasil data dari kalibrasi rantai TB. Hasnur 08 yang dimana ada beberapa data yang tidak reduksi atau nilainya melebihi hasil
Nama Kapal : MATANO 707 P e m i l i k
Vesel Name O w n e r
J e n i s : TUG BOAT Jenis Proyek : DOCKING REPAIR
T y p e Kind of Project
K o d e : R-21.288/DR K e l a s : BKI
C o d e Classification
U k u r a n : Jenis Survey : SS
D i m e n s i o n Kind of Survey
RULE DIA
[mm] [m]
19 24.75 X 9.00 222.75
LENGTH
NO A B AVERAGE REDUC TIO N A B AVERAGE REDUCTION
17.65 19.80 18.73 -1.4% 19.20 18.10 18.65 -1.8%
1 20.40 20.40 20.40 7.4% 19.65 19.35 19.50 2.6%
20.20 21.55 20.88 9.9% 19.90 19.85 19.88 4.6%
20.35 19.80 20.08 5.7% 19.25 20.10 19.68 3.6%
2 20.50 19.70 20.10 5.8% 19.35 20.10 19.73 3.8%
WORK PERFORMED 20.75 19.75 20.25 6.6% 20.20 19.50 19.85 4.5%
Range Cleaned 20.45 20.15 20.30 6.8% 19.95 18.60 19.28 1.4%
Clipped Marked √ 3 20.30 19.25 19.78 4.1% 20.10 20.55 20.33 7.0%
Cable Renewed Cable Renewed 20.85 20.10 20.48 7.8% 19.70 20.10 19.90 4.7%
Coated (Oil) Check Bitter End Pin √ 20.45 19.35 19.90 4.7%
Checked Loose Studs Check Link Deformation 4 19.30 18.25 18.78 -1.2%
D"Joining Shackles Kenter Joining Shackle 19.45 18.35 18.90 -0.5%
Bitter End Disconect
CLASS MAX. REDUCTION ON DIAMETER 5
LR : 12%
ABS : 12%
NKK : 10% 6
RINA : 12%
GL : 12%
BKI : 12% 7
8
Note : =
PORT SIDE STBD SIDE
360.00
Measurement By
Quality Control
16.72 12%
Reviewed By Approved By
Pimpinan Proyek Owner Representative
[%]
MAX. REDUCTION
Nomor : /R-21.288/QC.QA/DML/01/2022
[mm]
MIN. DIA ANCHOR WEIGHT P/S
[Kg]
RULE LENGTH [Length]
: PT. MATANO NUSANTARA LINE
28.25/26.73 x 8.10 x 3.60 Meter
ANCHOR CHAIN MEASUREMENT
Laporan Kalibrasi Rantai Jangkar
FR. 1109 - 2020 Versi: 1.0
45 dari toleransi 12% sesuai kelas BKI. Sedangkan gambar 3.2 adalah data yang memenuhi toleransi kalibrasi sesuai dengan aturan kelas BKI.
3.3 Rumus Kalibrasi
Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung nilai minimum diameter rantai adalah :
D = 0,88 D original
Dimana; D = Diameter rantai
D original = Diameter original rantai 3.4 Identifikasi
Pada saat kapal memasuki dock kapal, maka akan dilakukan pemeriksaan kelayakan pada kapal, salah satunya kelayakan rantai jangkar. Untuk mengetahui ukuran ketebalan diameter rantai serta material rantai. Kegiatan kalibrasi ini sangat penting dilakukan supaya tidak akan terjadi sesuatu pada saat kapal akan kembali berlayar seperti lepasnya jangkar.
3.5 Proses Pengukuran Kalibrasi Rantai
Dalam proses ini ada beberapa tahap dalam pengukuran kalibrasi sebagai berikut:
1) Jangkar beserta rantai jangkar diturunkan perlahan-lahan ke darat menggunakan mesin jangkar(windlass)
2) Setelah itu rantai jangkar diurai memanjang dalam beberapa baris, rantai ditempatkan diatas ramp door yang telah diturunkan.
3) Jangkar dan rantai jangkar dibersihkan terlebih dahulu dari kotoran dan karat yang menempel pada rantai jangkar menggunakan palu chipping dengan cara diketuk bagian yang ada karatnya. Sehingga karat pada rantai itu berkurang 4) Setelah itu lakukan pengukuran diameter pada rantai jangkar dengan
menggunakan jangka sorong(sigmat). Seperti pada gambar dibawah ini.
46
Gambar 3.3 pengukuran rantai posisi melintang
Gambar3.4 pengukuran rantai posisi membujur
3.6 Metode Perawatan
Adapun metode atau cara perawatan rantai dibagi dua macam :
Cara manual yaitu meggunakan palu chipping untuk membersihkan karat yang ada di permukaan rantai yang telah diberi minyak solar.
Menggunakan cara sandblasting untuk menghilangkan karat pada permukaan rantai yang dimana tekanan sandblasting digunakan minimal 6 bar.
3.7 Proses Perawatan Rantai Jangkar
Supaya rantai menjadi lebih awet maka perlunya dilakukan perawatan pada rantai. Adapun proses dalam perawatan rantai jangkar sebagai berikit:
47 1) Jangkar beserta rantai jangkar diturunkan perlahan-lahan ke darat
menggunakan mesin jangkar (windlass)
2) Rantai jangkar diurai memanjang dalam beberapa baris, rantai ditempatkan diatas ramp door yang terbuat dari besi dengan posisi melintang.
3) Setelah itu jangkar dan rantai jangkar dibersihkan dari kotoran dan karat yang menempel menggunakan palu chipping atau sandblasting.
4) Sebelum pengecatan, jangkar dan rantai dibilas dengan air tawar untuk menghilangkan sisa-sisa debu yang masih menempel.
5) Setelah kering, dilakukan pengecatan pada semua bagian dari jangkar dan rantai dengan menggunakan cat khusus untuk jangkar dan rantai jangkar.
Untuk daerah-daerah yang sempit sebaiknya menggunakan alat kuas untuk pengecatan.
6) Perawatan dalam bentuk dibersihkan dan dicat harus dilakukan juga terhadap kotak rantai atau chain's locker.
3.8 Kesimpulan
Kesimpulan dari kalibrasi rantai jangkar yang telah dilaksanakan adalah sebagai berikut :
1) Mengetahui ukuran diameter rantai jangkar dan berat jangkar yang digunakan pada kapal. Contohnya apabila kapal tangboat menggunakan jangkar seberat 360 kg maka diameter rantai digunakan adalah 1 9 mm. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari data kalibrasi rantai jangkar pada gambar 3.2 halaman 44. Atau boleh dilihat dari table rantai jangkar.
2) Mengetahui toleransi reduksi maksimal rantai menggunakan Klass Bki sebesar 12%.
3) mengetahui proses perawatan rantai jangkar. Serta pentingnya perawatan rantai jangkar pada kapal.
48
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari laporan kerja praktek ini adalah :
a. Mahasiswa praktek memperoleh banyak ilmu dari tempat praktek industry baik secara teori maupun praktek.
b. Pembuatan bangunan kapal baru dilakukan secara bertahap sehingga hasilnya sesuai dengan desain yang dibuat.
c. Dengan melakukan praktek industry mahasiswa telah mendapatkan pengalaman kerja yang nantinya akan menjadi bekal di dunia kerja yang sesungguhnya.
4.2 Saran
Setelah kurang lebih 3 (tiga) bulan kerja praktek melakukan observasi, pengamatan dan pelaksanaan langsung selama kerja praktek pada PT.Dutabahari Menara Line Dockyard, praktikan memberikan saran untuk perusahaan dan saran untuk pratikan sendiri selaku mahasiswa. Agar dapat berguna untuk membangun kemajuan pada perusahaan maupun terhadap mahasiswa itu sendiri.
4.2.1 Bagi Instansi
a. PT. Dutabahari Menara Line Dockyard dalam usaha memberikan pelayanannya dibidang jasa perbaikan,perawatan dan pembuatan kapal hendaknya meningkatkan mutu pelayanan, kualiatas dan terus mengadakan inovasi dan stategi yang jauh lebih baik.
b. Selalu berusaha untuk memberikan dan meningkatkan kualitas pekerjaan demi mencapai kepuasan pelanggan.
c. Bagi petugas bagian dilapangan hendaknya lebih meningkatkan kedisiplinan dan tanggung jawab terhadap pekerjaan.
49 4.2.2 Bagi Mahasiswa
a. Dalam melaksanakan kerja praktek sebelum terjun langsung ke lapangan kita harus sudah memiliki bekal materi tentang apa yang akan dipraktekkan, baik itu didapat dari referensi-referensi maupun bertanya secara langsung pada pembimbing.
b. Kita harus memperhatikan keaktifan untuk memperoleh keterangan apa saja yang masih belum kita ketahui dengan bertanya kepada pembimbing.
c. Memanfaatkan waktu senggang untuk membaca buku-buku atau referensi yang ada di PT.Dutabahari Menara Line Dockyard.
d. Menjaga suasana seakrab mungkin dengan pembimbing karena itu akan mempengaruhi dalam proses Tanya jawab.
e. Membekali diri dengan keterampilan yang cukup seperti yang telah diajarkan.
f. Selama kerja praktek hendaknya melaksanakan pekerjaan dengan ikhlas, disiplin dan giat untuk mencapai hasil yang optimal.
50
DAFTAR PUSTAKA
Anggara ,sony.”proses mould loft.” 2011 www.blogspot.com.surabaya, jawa timur.
Kamal. “pemeliharaan rantai jangkar (Anchor Chain Maintenance)”. 27 mei 2010 http://katkamal.blogspot.co.id /2010/ pemeliharaan rantai jangkar amchor.html.
Smith. “kapur dan minyak solar”. mei 2015.
http://smithship.blogspot.co.id 2014/05 cara menguji kekedapan.html.
Nabila,aulia aisyah .”kegiatan docking dan reparasikapal.” 2007 skripsi.jurusan institute teknologi sepuluh nopember.
Tutu,smith.“jangkar dan rantai jangkar” 2016
http://smithship.blogspot.co.id perawatan rantai kapal.html
Dwie.“hydrotest check valve di X ray offshore” 2018 htpp://mechanic.blogspot.co.id proses pengujian valve menggunakan hidro test
Tutu,smith. “pengukuran clearence” 2017 http://smithship.blogspot.co.id belajar mengenai kapal.http.
Tutu,smith.”air pressure test”2014 http://smithship.blogspot.co.id belajar mengenai kapal.http.
Achmadi. “penetran test”2020 http pengelasan .net/penetran test.co.id belajar ilmu pengelasa htpp.
Tutu,smith.”hose test”2015 http://smithship.blogspot.co.id belajar mengenai kapal.http.
51 LAMPIRAN I
KEGIATAN HARIAN
52
53
54 LAMPIRAN II
SERTIFIKAT