LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT DUTABAHARI MENARA LINE DOCK YARD Jl. Ir Pangeran HM Noor No. 10 Kuin Cerucuk, Kec.
Banjarmasin Barat,
Kota Banjarmasin 70129, Provinsi Kalimantan Selatan – Indonesia
ALDI SAPUTRA (1103191147)
POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS BENGKALIS – RIAU
2021/2022
ii
iii
iv
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah Segala puji dan syukur saya ucapkan kepada Allah SWT, karna berkat rahmat dan hidayahnya penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek di PT. DUTABAHARI MENARA LINE DOCK YARD selama 3 bulan dengan lancar.
Laporan Kerja Praktek ini di buat sebagai persyaratan untuk menyelesaikan Mata Kuliah Kerja Praktek. Selain itu laporan ini bertujuan untuk mendokumentasikan dan menjelaskan segala kegiatan yang saya peroleh selama kerja praktek.
Pada kesempatan ini saya menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu pelaksanaan Kerja Praktek dan juga dalam penulisan laporan ini, meliputi:
1. Ibu saya Asnawati yang selalu memberikan dukungan dan do’anya sehingga saya mampu menjalani kuliah dan kerja praktek ini dengan lancar.
2. Bapak Muhammad Ikhsan, ST,MT selaku koordinator mata kuliah kerja praktek serta sebagai dosen pembimbing laporan KP.
3. Bapak Afriantoni, ST,MT selaku ketua Jurusan Teknik Perkapalan Politeknik Negeri Bengkalis.
4. Bapak Budiman selaku Direktur PT. Dutabahari Menara Line Dockyard,Banjarmasin, Kecamatan Banjarmasin Barat, Kalimantan Selatan.
5. Bapak Marihot Simanjuntak selaku manager HRD PT.Dutabahari Menara Line Dockyard, Banjarmasin, Kecamatan Banjarmasin Barat, Kalimantan Selatan.
6. Bapak Sartono selaku pembimbing laporan KP.Dutabahari Menara Line Dockyard Banjarmasin, Kecamatan Banjarmasin Barat, Kalimantan Selatan.
v 7. Bapak Ario selaku manager produksi Banjarmasin,serta sebagai
pembimbing lapangan.
8. Bapak Fatha M. selaku manager QA/QC ,serta sebagai pembimbing lapangan.
Dalam menyelesaikan Laporan Kerja Praktek ini saya menyadari bahwa masih banyak kesalahan dan kekurangan. Maka dari itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan laporan.
Dengan segala kerendahan hati,saya berharap semoga Laporan Kerja Praktek ini dapat bermanfaat bagi saya dan pembaca
Banjarmasin,31 Januari 2022 Penulis;
ALDI SAPUTRA 1103191147
v
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN KERJA PRAKTEK ... II LEMBAR PENGESAHAN ... III KATA PENGANTAR ... IV
BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 1
1.1 Profil Perusahaan ... 1
1.2 Visi dan Misi Perusahaan ... 2
1.3 StrukturOrganisasi ... 3
1.4 Ruang Lingkup ... 3
BAB II DESKRIPSI KEGIATAN SELAMA KERJA PRAKTEK ... 7
2.1 Spesifikasitugas yang dilaksanakan ... 7
2.1.1 MembuatPerincianPengeluaranBangunanBaru ... 7
2.1.2 PenegertianMould Loft ... 7
2.1.3 Mengenaljenis-jenis Valve dan Fungsinya ... 9
2.1.4 Inspeksi Kapal ... 10
2.1.5 Clearence ... 11
2.1.6 Utrasonic Test (UT) ... 13
2.1.7 Air Test / Leak Test ... 13
2.1.8 Hydraulic Test Valve ... 15
2.1.9 Aligmant Shaft ... 17
2.1.10 Visual Check Welding ... 18
2.1.11 Hose Test ... 19
2.1.12 NDT Penetran ... 20
2.1.13 KalibrasiRantaiJangkar... 22
2.1.14 Sea Trial ... 22
2.1.15 Chalk Test ... 23
2.2 Target Yang diharapkan ... 24
2.3 PerangkatLunak / Keras Yang Digunakan ... 25
vi
2.3.1 Mould Loft ... 25
2.3.2 Inspeksi ... 27
2.3.3 Clearence ... 28
2.3.4 Utrasonic Test ... 29
2.3.5 Aligmant Shaft ... 29
2.3.6 Air Test ... 30
2.3.7 Hydro Test ... 32
2.3.8 Hose Test ... 32
2.3.9 Penetran Test... 33
2.3.10 KalibrasiRantai... 34
2.3.11 Sea Trial ... 35
2.4 Data yang di perlukan ... 35
2.4.1 WPS ... 36
2.4.2 Shell Ecpansion ... 36
2.4.3 Lines Plan ... 37
2.5 Dokument dan File yang dihasilkan ... 38
2.5.1 Clearence ... 38
2.5.2 Air Test/ Leak Test... 39
2.5.3 Aligmant Shaft ... 39
2.5.4 Visual Welding Check ... 40
2.5.5 KalibrasiRantai ... 41
2.6 Kendala yang di hadapi saat menjalankan tugas ... 41
2.7 Hal yang di anggap perlu ... 41
BAB III KALIBRASI RANTAI ... 42
3.1 LatarBelakang ... 42
3.2 Data Kalibrasi ... 43
3.3 RumusKalibrasi ... 45
3.4 Indetifikasi ... 45
vii
3.5 Proses PengukuranKalibrasi ... 45
3.6 Cara Perawatan ... 46
3.7 Proses Perawatan ... 47
3.8 Kesimpulan ... 47
BAB IV PENUTUP ... 48
4.1 Kesimpulan ... 48
4.2 Saran ... 48
DAFTAR PUSTAKA ... 50
viii
Gambar 1.3 Struktur organisasi perusahaan ... 3
Gambar 1.4.2a Pos keamanan ... 4
Gambar 1.4.2b Pos pantau /jetty ... 5
Gambar 1.4.3 Power house ... 5
Gambar 1.4.4 Bengkel ... 6
Gambar 1.4.5 Gudang ... 6
Gambar 2.1.1 Data pengeluaran TB Gonaya XXI ... 7
Gambar 2.1.2 Marking bagian main deck TB Gonaya XXIII ... 8
Gambar 2.1.3 Gate valve pada kamar mesin kapal ... 9
Gambar 2.1.3 Jenis-jenis valve ... 10
Gambar 2.1.4 Inspeksi pada kapal tongkang GT 310 ... 10
Gambar 2.1.5a Clearence kemudi kapal KMP Jambo XIII ... 11
Gambar 2.1.5b Melakukan clearence pada bagian pintle ... 12
Gambar 2.1.5 Cutless bearing rubber ... 12
Gambar 2.1.6 Melakukan ut pada BG. Intan 327 ... 13
Gambar 2.1.7f Pressure/alat ukur tekanan udara ... 14
Gambar 2.1.7g Penyemprotan pada BG. GT 308 ... 15
Gambar 2.1.8a Gate valve yang akan diuji ... 16
Gambar 2.1.8b Hydro pump ... 17
Gambar 2.1.9 aligmant shaft dan pemasangan dial gauge ... 18
Gambar 2.1.10 Penemuan cacat las pada area direpleting ... 18
Gambar 2.1.11 Hose test TB Kyk 08 ... 20
Gambar 2.1.12 Penetran test ... 21
Gambar 2.1.13 Kalibrasi rantai pada SPOB Akra 100 ... 22
Gambar 2.1.14 Pengecekan suhu pada mesin ... 23
Gambar 2.1.15a Pemberian kapur pada area replating ... 24
Gambar 2.1.15b Penyiraman solar pada area replating ... 24
Gambar 2.4.1 WPS ... 36
Gambar 1. 1 Dutabahari Menara Dockyard ... 1
DAFTAR GAMBAR
ix
Gambar 2.4.2 Shell Exspansion ... 37
Gambar 2.4.3 Lines plan ... 37
Gambar 2.5.1 Hasil dari clearence TB Matano 707 ... 38
Gambar 2.5.2 Data hasil air test ... 39
Gambar 2.5.3 Data aligmant shaft TB. Mirshad... 40
Gambar 2.5.4 Data hasil visual check BG Pec 858 ... 40
Gambar 2.5.5 Data kalibrasi rantai ... 41
Gambar 3.1 Kalibrasi rantai TB Hasnur O8 ... 43
Gambar 3.2 Kalibrasi rantai matano 707 ... 44
Gambar 3.3 Pengukuran rantai posisi melintang ... 46
Gambar 3.4 Pengukuran rantai posisi membujur ... 46
1
BAB I
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
1.1 Profil Perusahaan
PT. Dutabahari Menara Line Dockyard mulai berdiri sejak tahun 2006, PT. Dutabahari Menara Line Dockyard adalah group sinar alam yang bergerak dibidang usaha pembangunan dan perbaikan kapal yang berlokasi di Banjarmasin, Jalan Ir.P.M.Noor mulai membangun Barge,Tugboat dan menyediakan layanan Docking dan Floating.
PT Dutabahari Menara Line Dockyard telah berkembang selama bertahun- tahun. Sejak awal berdiri PT Dutabahari Menara Line Dockyard telah membangun 20 tipe kapal baru diantaranya: Passanger, Ro-Ro, Self Propelled Oil Barge (SPOB), Oil Tanker, Tug Boat, Landing Craft Tank (LCT). PT Dutabahari Menara Line Dockyard, dapat dilihat pada Gambar 1.1
Gambar 1.1 PT Dutabahari Menara Line Dockyard
PT. Dutabahari Menara Line Dockyard beroperasi di wilayah Pasir Mas dengan luas lahan sekitar ± 9 ha. Operasional galangan ini dikerjakan dari berbagai kompentensi pekerja yang disiplin dan berpengalaman. PT.Dutabahari Menara Line Dockyard telah berhasil membangun berbagai jenis kapal seperti Tugboat, Barge, Oil barge dan juga mampu melakukan perbaikan apung pada berbagai jenis kapal.
2 Lokasi usaha dan kegiatan industri kapal dan perbaikan kapal milik PT.Dutabahari Menara Line Dockyard berada dalam wilayah administrasi sebagai berikut:
Jl. Ir. Pangeran HM Noor No. 10, Kuin Cerucuk, Kec. Banjarmasin Barat, Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan – Indonesia 70129.
Telp. : 0511-4413 364
Fax : 0511-4413 354
Website : http://ptdml.com.
1.2 Visi dan Misi Perusahaan 1.2.1 Visi
Menjadi Perusahaan terdepan dibidangnya dengan menerapkan Standar Nasional maupun Internasional guna memenuhi kepuasan stake holder serta tetap mengutamakan Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Proses Produksi yang ramah Lingkungan.
1.2.2 Misi
Meningkatkan kualitas, kompetensi, pemberdayaan sumber daya manusia guna menghasilkan produk yang memiliki standar mutu dan menciptakan lingkungan kerja yang tertib dan kondusif.
1.3 Struktur Organisasi Perusahaan
PT Dutabahari Menara Line Dockyard memiliki struktur organisasi pekerjaan, Untuk lebih jelasnya struktur organisasi dapat kita lihat pada Gambar 1.3.
3 Gambar 1.3 Struktur Organisai Perusahaan
1.4. Ruang Lingkup Perusahaan
Adapun ruang lingkup perusahaan PT Dutabahari Menara Line Dockyard sebagai berikut :
1.4.1 Akses Pintu Masuk
a. Akses dari darat hanya ada satu untuk masuk ke area fasilitas pelabuhan melalui Pos utama, semua tamu harus melalui pemeriksaan suhu dan pemeriksaan identitas diri.
b. Untuk tamu yang masuk ke daerah main office PT. Dutabahari Menara Line harus melalui Pos Utama atau pos keamanan dan harus didampingi oleh petugas yang berwenang, untuk kendaraan tamu parkir di luar area Fasilitas yang sudah disediakan. Untuk lebih jelasnya kondisi pintu masuk utama yang berada di PT Dutabahari Menara Line Dockyard.
4 c. Akses dari laut melalui Perairan Sungai Barito dan masuk melalui
dermaga / jetty PT Dutabahari Menara Line Dockyard.
1.4.2 Pos Keamanan
PT Dutabahari Menara Line Dockyard saat ini mempunyai 2 pos security, yaitu:
a. Pos utama terletak di Pintu gerbang dan berada di sisi bagian depan fasilitas pelabuhan. Merupakan satu – satunya akses masuk ke fasilitas pelabuhan dari darat. Untuk lebih jelasnya aktifitas pos utama yang berada di PT.Dutabahari Menara Line Dockyard, dapat kita lihat pada Gambar1.4.2.a
Gambar I.4.2a Pos keamanan
b. Pos pantau, terletak di taman di sisi belakang dekat dengan Jetty, untuk memantau keamanan di fasilitas pelabuhan dan di sekitar perairan dan tempat fabrikasi. Untuk lebih jelasnya aktifitas pos pantau yang berada di PT. Dutabahari Menara Line Dockyard, dapat kita lihat pada Gambar1.4.2.b
5 Gambar 1.4.2b Pos pantau / Jetty
1.4.3 Power House
Power house untuk penyaluran kebutuhan listrik proses produksi dilapangan. Untuk lebih jelasnya fasilitas gardu listrik yang berada di PT Dutabahari Menara Line Dockyard, dapat kita lihat pada Gambar 1.4.3
Gambar 1.4.3 Power House
1.4.4 Bengkel
Bengkel tempat untuk melakukan perbaikan shaft dan pembubutan shaftyang akan digunakan dalam proses repair dan sekaligus untuk tempat memperbaiki alat alat / bagian kapal akan di repair. Untuk
6 lebih jelasnya fasilitas bengkel yang berada di PT Dutabahari Menara Line, dapat kita lihat pada Gambar 1.4.4
Gambar 1.4.4 Bengkel
1.4.5 Gudang
Gudang tempat penyimpanan peralatan kerja serta material yang digunakan dalam proses pembangunan maupun perbaikan kapal.
Untuk lebih jelasnya fasilitas gudang yang berada di PT Dutabahari Menara Line Dockyard, dapat kita lihat pada Gambar II.4.5
Gambar1.4.5Gudang / Logistik
7
BAB II
KEGIATAN KERJA PRAKTEK
2.1.1 Membuat perincian pengeluaran bagunan baru ProduksiDalam suatu perusahaaan pastinya ada membuat estimasi biaya yang di keluarankan oleh perusahaan baik itu biaya gaji karyawan maupun estimasi pengeluaran material. Adanya estimasi biaya ini bisa memudahkan dalam pengendalian pengeluaran pada proyek yang sedang berjalan. Seperti mana dalam perinci pengeluaran biaya pembuatan bangunan baru kapal pada PT.DUTABAHARI MENARA LINE DOCK YARD. Disini saya di minta untuk merapikan data – data perincian yang belum tersusun rapi.
Gambar 2.1.1 data pengeluaran TB GONAYA XXI
2.1.2 Pengertian Mould loft
Mould loft adalah menggambar bentuk badan kapal pada lantai gambar, meliputi gambar seluruh gading-gading kapal dan perletakan senta, serta gambar bentangan dari pelat kapal. Dengan tergambarnya bentuk badan kapal/konstruksi kapal dalam skala 1:1. Disini skalanya telah di tentukan oleh pihak perusahaan.
Dengan gambar skala 1:1 maka akan didapat bentuk badan kapal yang akurat dan ukuran konstruksi kapal yang tepat, sehingga dalam proses pembangunannya segala ukuran yang terpakai sudah tepat dan tidak ada kesalahan
8 bentuk maupun ukuran. Hal ini sangat diperlukan oleh pihak pelaksana, untuk menunjang kemudahan pelaksanaan dan kualitas hasil pekerjaan. Yang dimana dalam proses mould loft tentunya kita memahami gambar telebih dahulu sehingga memudahkan dalam proses mould loft tersebut. Kegiatan ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Yang dimana gambar tersebut menjelaskan proses pengerjaan mould loft. Adapun kapal-kapal yang kami mould loft yaitu: kapal TB.
Gonaya XXI dan kapal TB. Gonaya XXIII.
Gambar2.1.2.marking bagian main deck TB Gonaya XXIII
Alat-alat yang digunakan untuk melaksanakan mould loft adalah.
1. Sebuah lantai gambar yang terbuat dari plat baja dengan ukuran tebal 10mm atau 12 mm
2. Alat – alat gambar seperti pensil dan marker
3. Dan benang take atau sipatan benang yang digunakan untuk membuat garis dengan cara di hentakkan.
Gambar gambar yang di perlukan untuk mould loft 1. Lines plan
2. Shell Expansion 3. BHD Section Detail 4. Profil Contruction
9
2
.1.3 Mengenal jenis -jenis valve dan fungsinyaValve adalah sebuah komponen dalam sistem perpipaan yang berfungsi untuk mengatur, mengontrol dan mengarahkan laju aliran fluida dengan cara membuka, menutup atau mengalirkan sebagian fluida guna mendapatkan pressure yang diinginkan. Adapun jenis – jenis valve yaitu : gate valve,check valve,butterfly valve,globe valve, ball valve dan lain-lainnya.
a. Gate valve adalah jenis valve untuk membuka dan menutup aliran secara penuh.
b. Check valve adalah valve yang berfungsi untuk mencengahnya aliran balik atau back flow.
c. Ball valve adalah valve yang digunakan untuk mengontrol aliran yang bertekanan rendah.
Gambar2.1.3 gate valve pada kamr mesin kapal TB. Gonaya XXI
10
Gambar2.1.3 jenis-jenis valve
2.1.4 Inspeksi Kapal
Inspeksi adalah pemeriksaan yang melibatkan tes, dan pengukuran yang dilakukan berdasarkan karakteristik berdasarkan standar tertentu.seperti gambar dihalaman berkutnya, contohnya.
Gambar2.1.4 inpeksi pada kapal tongkang Gold Trans 310
Pada gambar diatas menjelaskan bahwa kami sedang melakukan inspeksi pada kapal tongkang Gold Trans 310. Menggukur bagian plat yang akan di repleting.
2.1.5 Clearence
11 Clearance adalah jarak atau gap diantara poros dengan bantalan poros. Pada saat kapal berada diatas dock, clearance pada bagian-bagian tertentu kapal harus diukur untuk mengetahui batas maksimum yang diijinkan. Seiring dengan lamanya pengoperasian kapal maka gap antara poros dengan bantalannya akan menjadi semakin besar. Besarnya clearance disebabkan karena terkikisnya bantalan poros atau bisa juga bantalan dan porosnya sama-sama terkikis pada saat poros berputar. Pengukuran clearance penting karena menyangkut faktor keamanan pada saat kapal dioperasikan. Pada kapal yang perlu diperhatikan adalah clearance pada bagian-bagian (kecuali mesin). (sumber https://smithship.blogspot.com)
1. clearence antara poros propeller dengan bantalan poros propeller (bearing) 2. clearence pada bagian pintel poros daun kemudi dengan bagian dalam sole
piece atau pintel bearing.
3. Clearence antara poros daun kemudi dengan neck bearing poros kemudi.
Gambar 2.1.5a Clearence kemudi kapal KMP Jambo XIII
Pada gambar diatas kami melakukan clearence pada kapal KMP Jambo XIII yang dimana kami menggukur gap atau jarak celah pada bagian pintel dan daun kemudi menggunakan fueleer gauge yang dimana untuk menghitung jarak gap.
12
Gambar 2.1.5b melakukan clearence pada bagian pintel
Pada gambar diatas kami melakukan clearence pada bagian pintel dan daun kemudi dengan menggunakan alat jangka luar untuk menghitung diameternya.
Adapun rumus dari clearence menurut rules BKI volume 1 section III.
= 0,01XD+(Raddle)3 (Propeller) 4 (Pintel).
Ket :
Ditambah (+)2 untuk menghitung pada raddle
Ditambah (+)3 untuk menghitung pada propeller
Ditambah (+)4 untuk menghitung pada pintel
Gambar 2.1.5c cutless bearing rubber
13 2.1.6 Ultrasonic Test (UT)
Utrasonic Test adalah salah satu metode penggujian material Non Destructive Test. Alat ini digunakan untuk mendeteksi cacat yang ada di dalam material uji.
Yang dimana alat UT ini sering di gunakan untuk melakukan test pengecekan pada ketebalan plat. Alat ini akan menunjukan ketebalan plat yang akan kita uji dengan menampilkan data secara digital berupa angka ketebalan dari material yang di uji.
Yang dimana kami melakukan pengujian material menggunakan alat UT pada kapal BG. Intan 327. Pada penggujian material tersebut kami melkaukannya di bagian deck kpal untuk mengetahui ketebalan material. Yang dimana pada penggujian ini berfungsi untuk mengetahui apakah material uji tersebut masih layak di gunakan atau tidak. Sehingga apabila material uji tidak memenuhi standart tersebut maka material tersebut wajib diganti. Kegiatan ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar2.1.6 melakukan UT pada BG. INTAN 327
2.1.7 Air Test / Leak Test
Air test adalah salah satu penggujian kekedapan pengelasan dengan udara yang bertekanan tinggi. Cara ini banyak digunakan oleh galangan -galangan dock kapal untuk mengguji atau mengetahui letak kebocoran pada tiap-tiap tangki yang akan di test. Penggujian ini menggunakan alat bantu penggukur tekanan udara dan juga
14 compressor sebagai sumber pasokan udara. Pengukur tekanan udara dapat berupa pressure gauge.Adapun cara melakukan penggujian adalah sebagai berikut.
a. Periksa kondisi manhole di tangki area replating (kedap) b. Pastikan untuk pipa drat di manhole sudah terpasang
c. Persiapan alat – alat leak test (compressor,selang,mesin water jet dan alat pressure gauge).
d. Setelah semuanya siap barulah dilakukan kegiatan leak test/air test.
e. durasi pengisian udara sekitar 15 menit – 20 menit jika tangkinya kedap atau tutuo mainholenya kedap.
f. Pastikan tekanan udara 0,2 bar.
Gambar2.1.7f pressure / alat pengukur tekanan udara
g. Setelah itu lakukan penyemprotan pada tangki dan area replating yang telah terisi menggunakan semprotan air sabun.
15
Gambar 2.1.7g penyemprotan pada BG. Gold Trans 308
2.1.8 Hydraulic Test Valve
Hidro test adalah salah satu cara pengujian untuk mengetahui kebocoran pada sistem perpipaan. Yang dimana pengujian hidrolik test dilakukan dengan cara air yang bertekanan. Sehingga kita mengetahui kebocoran pada valve yang di uji.
Yang dimana alat untuk mengukur tekanan itu pressure. Tekanan uji pada saat pngetasan valve adalah, tekanan uji 1.25 X tekanan kerja yang dimana sesuai ketentuan rules BKI volume 3.
Adapun cara – cara melakukan pengujian hidro test adalah sebagai berikut.
a) Isi air kedalam pipa uji sampai penuh ( ditandai dengan keluarnya atau tumpahnya air dari bagian inlet pipa
b) Sambungkan peralatan yaitu Test Pump dan Pressure Gauge.
16
Gambar2.1.8a gate valve yang akan di uji
c) Isi bak pada alat Test Pump dengan air secukupnya.
d) Lakukan pemompaan air kedalam pipa uji agar air didalam pipa uji memiliki tekanan yang cukup dengan cara menggerakan tuas yang ada didalam bak alat Test Pump terpompakan kedalam pipa uji.
e) Perhatikan pressure gauge sapabila tekanan sudah cukup maka hentikan pemompaan, bila tekanan belumlah cukup dan air pada bak alat Test Pump sudah habis maka lakukan penambahan air dan lakukan lagi pemompaan air sampai didapat tekanan yang cukup.
17
Gambar2.1.8b hydro pump
f) Periksa dengan seksama seluruh sambungan pengelasan pada pipa dan juga sambungan - sambungan yang memakai Flange atau Ulir. Bila terjadi kebocoran pada sambungan maka air akan terlihat tersembur keluar dari bagian pipa yang bocor tersebut.
2.1.9 Aligmant Shaft
Aglimant shaft adalah sebuah pekerjaan untuk meluruskan poros atau shaff dibatas toleransi. Agliment ini sangat penting dilakukan pada shaff kapal supaya pada shaffnya tidak patah, menghambat perputaran mesin atau pembebanan pada mesin, sehingga mesin tidak terjadi over heat.
Adapun cara melakukan pekerjaan agliment shaft ini adalah dengan meletakkan shaft diatas meja mesin bubut.lalu dipasang dial gauge pada permukaan shaft. Kegiatan ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
18
Gambar2.1.9 agliment shaft dan pemasangan dial gauge pada shaff TB. Mirshad
2.1.10 Visual Welding check
Uji Visual Check adalah salah satu penggujian NDT yang paling umun digunakan untuk mengevaluasi kondisi material. Visual check dilakukan hanya pada bagian permukaan las baik pada permukaan las atau weld face dan bagian akar las atau root. Yang dimana visual check ini dilakukan untuk mengetahui cacat las pada permukaan plat yang telah dilas. Kegiatan ini dapat lihat pada gambar dibawah ini.
Gambar2.1.10 penemuan cacat las pada area yang di replating
Pada gambar diatas dapat dilihat beberapa cacat las yang di temukan pada saat pengecekan salah satunya cacat las undercut dan slang inflasion.adapun cara pencegahan yangbisa di lakukan agar tidak terjadi cacat las pada gambar diatas tersebut.
19 a. Cacat las under cut adalah sebuah cacat las yang berada di bagian permukaan
atau akar,bentuk cacat las ini seperti cerukan yang terjadi pada base metal atau logam induk. Dan untuk mencengah terjadinya cact las under cut :
1. Menyesuaikan arus pengelasan
2. Kecepatan las di turunkan sudut kemiringan 70/80 (menyesuiakan posisi) 3. Ampernya jangan terlalu tinggi
4. Buat posisi pengelasan senyaman mungkin
b. Cacat las slang inclusion adalah cact las yang berbentuk lobang kecil pada permukaan base metal yang dimana cacat las ini terdapat rongga udara. Cacat las ini biasanya terjadi pada daerah stop and run. Adapun cara mencengahnya terjadi :
1. Pastikan benar benar bersih pada metal sebelum dilas 2. Amper sesuaiakan
3. Sudut pengelasan harus sesuai
c. Arc strike Cacat las arc strike adalah ketika seorang juru las tanpa sengaja menyentuh stang elektroda ke base metal sehingga terjadi goresan lasan. Cacat las ini namaknya sepele namun,cacat las ini bisa membuat retak base metal.
Adapun cara mengatasinya adalah dengan meletakkan stanglas ketempat yang tidak langsung bersentuhan dengan base metal yang terhubung.
2.1.11 Hose Test
Hose test adalah metode pengujian kekedapan menngunakan air yang bertekanan yang di semprotkan melalui selang yang memakai nozzle. Hose test ini di lakukan untuk menguji kekedapan valve sea chest yang dimana apabila airnya merembes pada saat pengujian tersebut. Maka saluran sea chest tersebut ada yang bocor. Adapun cara melakukan pengujian sea chest adalah.
1. Posisikan Nozzle pada jarak maksimum 1,5 m atau 5 ft dari Pintu 2. Hidupkan Pompa sehingga air keluar melalui Nozzle.
3. Arahkan semburan air sedapat mungkin pada bagian antara Ambang Pintu (Doorway) atau Hatchway dengan Daun Pintu (Door Leaf) atau Hatch Cover, lakukan untuk daerah sekeliling Ambang.
20 4. Arahkan juga semburan pada bagian-bagian lainnya yaitu bagian dari Pintu Kedap atau Hatch Cover yang memungkinkan air dapat masuk, selain itu arahkan Nozzle pada sambungan pengelasannya.
5. Dari sisi sebelah dalam benda uji, perhatikan apakah ada /terjadi kebocoran.
Bila ada kebocoran berarti Pintu Kedap / Hatch Cover tidak lulus uji dan harus diperbaiki.
Gambar2.1.11 hose test TB kyk 08
2.1.12 NDT Penetrant
Penetrant Test adalah jenis pengujian tidak merusak atau non destructive test (NDT) yang bertujuan memeriksa permukaan material terdapat cacat las atau tidak. Dalam pengujian ini didasarkan dari prinsip kapilaritas, yaitu masuk serta keluarnya cairan penetrant ke dalam diskontinuitas dan dari kontinuitas ke permukaan.
Prinsip Kerja Uji Penetran adalah Cairan penetran yang masuk ke dalam diskontinuitas kemudian akan keluar ke permukaan dengan bantuan developer atau cairan pengembang. Developer ini harus mempunyai warna yang kontras dengan warna liquid penetrant agar saat proses pengamatan hasil pengujian dapat dilakukan dengan mudah dan benar.
Cairan penetrant yang digunnakan dalam pengujian penetrant ini dapat diklasifikasikan berdasarkan jenis zat pewarna yang ditambahkan, yaitu :
21 1. Visible dye penetrants : zat pewarna merah.
2. Fluorescent penetrants : zat pewarna hijau-kuning (fluorescent).
3. Dual sensitivity penetrants : kombinasi kedua zat pewarna, visible dan fluorescent.
Adapun proses penetran ini ialah harus membersihkan permukaan uji dengan cairan cleaner atau cairan pembersih dengan menyemprotkan cairan pembersih pada majun atau kain lap. Setelah itu bersihkan permukaan yang akan mau di penetran dengan majun yang telah disemprotkan tadi.
Setelah itu maka semprotkan lagi cairan developer dibagian permukaan yang akan di penentran. Dan juga semprotkan cairan bewarna merah atau cairan penetran di bagian belakang material yang telah di developer tadi. Tunggu sekitar 20-30 menit maka akan muncul bagian cacat las atau penemuan bocor pada las tersebut.
Gambar2.1.12 penetran test tb.mirshad
Pada gambar diatas dapat dilihat bahwa hasil penetran test itu ada kebocoran bewarna merah yang telah diberi tanda dari penetran test pada kapal TB. Mirshad.
22 2.1.13 Kalibrasi Rantai Jangkar
Rantai jangkar adalah perlengkapan yang berguna untuk menghubungkan jangkar kapal dengan kapal supaya tidak terlepas jika jangkar diturunkan dari kapal. Hawse Pipe atau biasa disebut dengan tabung jangkar merupakan pipa logam kuat sebagai pengikat dari rantai jangkar.
Dan pentingnya untuk melakukan kalibrasi rantai ialah untuk mengetahui standard rantai apakah masih layak digunakan atau tidak. Dimana rantai ini di ukur setiap diameter persegelnya,adapun contoh pengukuran rantai ini dapat dilihat pada berikutnya:
Gambar 2.1.13 kalibrasi rantai pada spob akra 100
2.1.14 Sea Trial
Sea Trial adalah percobaan yang dilakukan untuk memastikan kapal yang dibangun atau yang seusai diperbaiki sesuai dengan spesifikasi teknis yang direncanakan. Rangkaian pelaksanaan Sea Trial antara lain meliputi menguji kapal. Seperti peengecekan suhu di kamar mesin,pengecekan alat pemadaman kebakaran,dan lain-lainnya.
23
2.1.14pengecekan suhu pada mesin
2.1.15 Chalk Test
Chalk test adalah salah satu pengujian kebocoran pada kapal dengan menggunakan solar dan kapur. Prinsip cara kerja chalk test ini hampir sama dengan penetran. Bedanya dengan penetran ialah,chalk test ini apabila ada kebocoran akan terlihat minyak solar tersebut keluar dari celah lubang yang bocor dibagian permukan yang telah diberikan kapur. Adapun cara proses chalk test adalah :
1. Siapkan minyak solar dan kapur yang telah diberikan air 2. Lalu cari area yang akan di test menggunakan chalk test ini
3. Setelah dapat area yang akan di test maka berikan kapur dan solar kepada area terebut
4. Setelah itu tunggu beberapa saat untuk mengetahui apakah ada kebocoran pada area tersebut atau tidak.
24
Gambar 2.1.15 pemberian kapur pada area replating
Gambar 2.1.15 penyiraman solar pada area replating
2.2 Target yang diharapkan
Adapun target yang diharapkan yang sudah di kerjakan pada saat melaksanakan kerja praktek, yaitu Mahasiswa atau peserta kerja praktek dapat menerapkan ilmu yang telah di pelajari baik secara teori maupun secara nyata untuk diterapkan dilapangan kerja. Selain itu juga diharapkan dapat menganalisis masalah yang sesuai dengan program studinya. Lalu mahasiswa juga diharapkan untuk bisa menerapkan ilmu yang telah di dapatkan di perusahaan di lingkungan kampus.
25 2.3 Perangkat Lunak/Keras yang digunakan
Adapun alat atau bahan yang digunakan dalam kegiatan kerja praktek dibagi berdasarkan kegiatan yang dilakukan sebagai berikut :
2.3.1 Mould Loft
No Alat Gambar Fungsi
1. Kapur besi Kapur besi ini digunaan
untuk menandai
permukaan logam.
2. Meteran Meteran digunakan
untuk mengukur suatu objek atau benda kerja,
3. Plat baja Plat baja digunakan
untuk membagun baik itu konstruksi kapal atau lain-lainnya.
4. Mistar Fungsi penggaris baja d
iantaranya adalah untuk pengukuran lebar, tebal serta memeriksa
kerataan suatu
permukaan benda kerja
26
5. Majun Majun digunakan
untuk mengelap atau membersihkan
permukaan benda
6. Marker Marker digunakan
untuk memberi tanda atau membuat garis untuk pembuatan gambar diatas plat baja.
7 Benang take /sepatan
Benang take ini berfungsi untuk membuat tanda garis lurus Panjang sehingga dalam prosess ini mempermudahkan kita dalam pembuatan garis
27 2.3.2. Inspeksi
1. pylox Digunakan untuk
menandai permukaan yang akan di relteting
2. Majun Majun digunakan
untuk mengelap atau membersihkan
permukaan benda
3. Marker Marker digunakan
untuk memberi tanda atau membuat garis untuk pembuatan gambar diatas plat baja.
28 2.3.3. Clearence
No Alat Gambar Fungsi
1 Jangka sorong Jangkar sorong
fungsinya untuk mengukur jarak dandiameter shaft
2 fuller Fuller adalah untuk
mengukur jarak atau celah dari shaft propeller,pintle dan rudder
3 Jangka luar Jangka luar
digunakan untuk mengukur diameter luar shaft propeller dan pintle
4 Jangka dalam
Jangka dalam
digunakan untuk nengukur diameter bantalan.
29 2.3.4. Utrasonic Test (UT)
No Alat Gambar Fungsi
1. Ultrasonic test Mengukur ketebalan
plat
2. Palu chipping Untuk mengatur
tinggi rendah serta kemiringan pada untuk mengetuk
karat pada
permukaan plat yang akan di UT
3. Marker Untuk menandai atau
menulis bagian yang telah dilakukan UT
2.3.5. Aglimant Shaft
No Alat Gambar Fungsi
1. Dial Indicator Untuk mengukur
kelurusan shaft
30 2. Magnetic Dial
Stand
Untuk mengatur tinggi rendah serta kemiringan pada benda yang di ukur
3. Marker Untuk memberi
tanda pembagian dial long gaugenya
2.3.6 Air Test
No Alat Gambar Fungsi
1 Mesin kompesor
Untuk mengisi udara pada tanki yang akan di test
2 Mesin Jet Cleaner
Untuk menyemprot pada bagian Nut las pada tanki yang telah
di isi udara
bertekanan.
3 Marker Untuk menandai jika
terjadi kebocoran pada bagian yang di lakukan pengujian.
31
4 Ball Valve Untuk proses mengisi
dan menahan udara yang masuk atau pun yang keluar.
5 Selang Untuk mengisi udara
ke dalam tanki yang di
salurkan dari
kompresor.
6 Air Sabun Sebagai bahan untuk
mengetahui jika ada kebocoran pada Nut Las yang baru saja di tes.
7 Pipa Pengisian
Alat untuk keluar masuknya tekanan.
8 Pressure Untuk mengetahui
tekanan yang di berikan pada tanki sudah memenuhi standar
32 2..3.7 Hydrotest
No Alat Gambar Fungsi
1 Testing Pump Untuk mengisi
tekanan pada valve.
2 Pressure Untuk mengetahui
suatu tekanan yang di berikan.
3 Valve Untuk keluar
masuknya tekanan yang di berikan.
4 Senter Untuk menerangi
pada saat mengecek pipa yang gelap
2.3.8 Hose Test
No Alat Gambar Fungsi
1 Nozzle Untuk menyemprot
sea chest melalui watertight door
33
2 Pompa air Untuk menyalurkan
air ke selang dan nozzle
3
Selang Untuk meyalurkanair dari pompa ke nozzle
2.3.9 Penetrant Test
No Alat Gambar Fungsi
1 Penetrant Untuk memberikan
tanda merah pada Nut Las yang akan di tes.
2 Developer Sebagai penanda pada
saat terjadinya kebocoran pada area yang di lakukan pengujian.
34
3 Cleaner Sebagai pembersih
sebelum di
semprotkan Liquid Penetrant dan Developer.
4 Kain Majun Untuk membersihkan
area yang akan di lakukan pengujian.
5 Marker Sebagai tanda jika
terjadi kebocoran pada area yang di uji.
2.3.10 Kalibrasi Rantai
No Alat Gambar Fungsi
1
Jangka sorong
Untuk mengukur diameter ketebalan rantai jangkar
35
2
palu
Untuk mengetukkarat dirantai
2.3.11 Sea Trial
No Alat Gambar Fungsi
1 Thermogun Untuk themperatur
pada main engine
2..4 Data yang diperlukan
Data yang di perlukan untuk melakukan pekerjaan, ataupun pendoman dalam melakukan sebuah pekerjaan yang memiliki standarisasi yang berlaku terhadap sebuah pekerjaan,ataupun data yang diperlukan selama melaksanakan kerja praktek sebagai berikut.
36 2.4.1 WPS
WPS ( Welding Procedure Specification ) sebuah dokumen yang berisikan tentang variabel parameter pengelasan yang dibuat dengan tujuan untuk digunakan sebagai acuan seorang welder atau operator las dalam melakukan pekerjaan pengelasan (sambungan las) yang sesuai dengan ketentuan yang ada di code (ASME, API dan AWS). WPS ini dibutuhkan seorang QC sebagai pedoman untuk menentukan baik atau tidaknya hasil pengelasan. Adapun contoh WPS ialah sebagai berikut:
Gambar2.4.1 WPS
2..4.2 Shell Expansion
Shell expansion merupakan data dari pembukaan kulit kapal. Dalam hal ini shell expansion diperlukan untuk mengetahui bentukan kulit kapal dan juga untuk mengetahui area yang akan di replating dalam sebuah reparasi kapal. Shell expansion juga menjadi pedoman bagi seorang QC ( quality control ) dalam menjalankan tugas seperti pengetesan hasil dari replating. Adapun tampak shell expansion sebagai berikut :
37
Gambar2.4.2 shell exspansion
2..4.3 Lines Plan
Lines plan adalah gambar rencan garis bentuk sebuah kapal . Dengan adanya lines plan ni kita bisa mengambar bentuk kapal . sehingga lines plan ii sangat berguana jika kita ingin membuat bangunan kapal.
Gambar2.4.3 lines plan
38 2.5 Dokument dan File yang dihasilkan
2..5.1 Clearence
Adapun data yang di hasilkan dari kegiatan clearance adalah;
CLEARANCE OF
DIAMETER POSITION SIDE TS PS SS BS
After Tail shaft
99.65
A PORT 1.30 0.40 0.10 0.00 STB 0.60 0.25 0.25 0.00 Forward Tail
shaft B PORT - - - 0.00
STB - - - 0.00
SIDE Fwd PS SS Aft Rudder Stock 98.00 C PORT 0.10 0.10 0.15 0.20
STB 0.30 0.25 0.40 0.10 Rudder Pintle 88.90 E PORT 0.40 0.70 1.10 0.80 STB 0.35 0.75 1.20 0.70 Gambar2.5.1 hasil dari clearance TB MATANO707
39 2.5.2 Air Test /Leak Test
Adapun data yang dihasilkan dari kegiatan air test adalah;
Gambar2.5.2 data hasil air test
2.5.3 Aligmant Shaft
Adapun data yang dihasilkan dari kegiatan aligmant adalah;
40
Gambar 2.5.3 data aligmant shaft TB. Mirshad
2.5.4 Visual Welding Check
Adapun data yang dihasilkan dari kegitan visual welding check adalah;
Gambar2.5.4 data hasil visual check BG PEC 858
41 2.5.5 Kalibrasi Rantai
Adapun data yang dihasilkan dari kegiatan kalibrasi rantai adalah;
Gambar 2.5.5 data kalibrasi rantai
2.6 Kendala yang di hadapi saat menjalankan tugas
Kendala yang dihadapi pada saat menjalankan tugas kurang nya pemahaman dalam melaksanakan tugas yang di lakukan dan kurang nya man power dalam tugas leak test yang di lakukan. Dan kendala lain yaitu cuaca yang kurang mendukung untuk melakukan tugas di lapangan.
2.7 Hal yang di anggap perlu
Hal yang di anggap perlu yaitu pemahaman dalam mengenal semua prosedur kerja yang di lakukan oleh seorang QC atau PIMPRO. Setiap kegiatan pastinya ada prosedur kerja yang harus di lakukan sebelum melaksanakan tugas jadi sebagai seorang QC atau PIMPRO harus bisa memahami setiap kegiatan yang di lakukan setiap harinya. Dan juga harus bisa memahami kontruksi yang ada di kapal.
RULE DIA
[mm] [m]
19 24.75 X 9.00 222.75
LENGTH
NO A B AVERAGE REDUC TIO N A B AVERAGE REDUCTION
13.65 15.15 14.40 -24.2% 15.10 16.10 15.60 -17.9%
1 17.30 17.10 17.20 -9.5% 15.10 16.15 15.63 -17.8%
17.25 17.15 17.20 -9.5% 17.10 16.10 16.60 -12.6%
19.40 18.80 19.10 0.5% 20.10 19.80 19.95 5.0%
2 19.40 18.65 19.03 0.1% 20.10 19.85 19.98 5.1%
WORK PERFORMED 19.65 19.10 19.38 2.0% 20.15 19.65 19.90 4.7%
Range Cleaned 18.70 17.55 18.13 -4.6% 20.40 20.15 20.28 6.7%
Clipped Marked √ 3 19.30 18.85 19.08 0.4% 20.20 20.25 20.23 6.4%
Cable Renewed Cable Renewed 18.80 18.45 18.63 -2.0% 20.15 20.35 20.25 6.6%
Coated (Oil) Check Bitter End Pin √ 19.75 18.65 19.20 1.1% 20.40 20.15 20.28 6.7%
Checked Loose Studs Check Link Deformation 4 19.75 18.20 18.98 -0.1% 20.15 20.25 20.20 6.3%
D"Joining Shackles Kenter Joining Shackle 19.50 18.60 19.05 0.3% 20.10 20.25 20.18 6.2%
Bitter End Disconect 19.70 18.10 18.90 -0.5%
CLASS MAX. REDUCTION ON DIAMETER 5 19.80 18.15 18.98 -0.1%
LR : 12% 19.45 19.15 19.30 1.6%
ABS : 12% 19.75 19.50 19.63 0.03
NKK : 10% 6 19.80 19.20 19.50 0.03
RINA : 12% 19.25 19.10 19.18 0.01
GL : 12%
BKI : 12% 7
8 [%]
MAX. REDUCTION
[mm]
MIN. DIA ANCHOR WEIGHT P/S
[Kg]
RULE LENGTH [Length]
PORT SIDE STBD SIDE
360.00 16.72
12%
42
BAB III
KALIBRASI RANTAI JANGKAR
3.1 Latar belakang
Rantai kapal yang terbuat dari besi (iron cables) pertama kali diciptakan oleh Robert Flinn seorang pandai besi, dimana rantai tersebut digunakan pada kapal Ann &Isabella. Lloyd's Register Rules yang pertama kali menetapkan jumlah panjang rantai kapal yang akan dipakai pada sebuah kapal. Tahun 1808 Samuel Brown, seorang Letnan angkatan laut memasangkan rantai dari besi pada kapal angkatan laut bernama Penelope dan mengujinya pada pelayaran ke Hindia Barat untuk membuktikan superioritas dari rantai besi tersebut. Pada tahun 1818 Samuel Lenox sepupu dari Samuel Brown mendirikan bengkel pembuat rantai besi, kemudian mereka membuat rantai besi yang lebih kuat dengan menambahkan stud pada rantai besinya. Rantai besi yang memakai stud dipatenkan pada tahun 1819 oleh Brown dan Philip Thomas mengenai rantaikapal.(sumber: https:smithship.blogspot.com)
Jangkar berfungsi sebagai penahan gerak laju kapal di saat kapal sedang berlabuh agar kapal tidak larut atau terseret oleh aliran arus sedangkan rantai jangkar berfungsi sebagai penghubung antara jangkar dengan kapal (pada mulanya menggunakan tali rami), jadi kekuatan rantai sangat menentukan untuk menahan bobot kapal. Rantai jangkar yang sekarang banyak dipakai pada kapal- kapal menggunakan stud (populer dengan sebutan stud link chain) yang berfungsi sebagai penahan agar mata rantai tidak terpuntir..
Apabila kapal melakukan docking maka perlunya melakukan survey digalangan. Salah satu komponen yang harus di periksa yaitu kelayakan rantai jangkar. Karna ukuran dan kekuatan jangkar sangat berpengaruh untuk menahan berat kapal saat akan bersandar. Disni penulis ingin memeriksa kelayakan rantai jangkar pada kapal tungboat menggunakan perhitungan menurut kelas BKI Vol II mengenai batas maksimum rantai jangkar yang masih masuk toleransi. Dengan
43 toleransi jangkar sebesar 12%,sehingga toleransi rantai jangkar tersebut layak memenuhi standar kelas BKI.
3.2 Data kalibrasi rantai jangkar
Gambar3.1 kalibrasi rantai TB Hasnur 08
Nama Kapal : HASNUR 08 P e m i l i k : PT. HASNUR INTERNASIONAL SHIPPING TBK
Vesel Name O w n e r
J e n i s : TUG BOAT Jenis Proyek : DOCKING REPAIR
T y p e Kind of Project
K o d e : R-21.199/DR K e l a s : BKI
C o d e Classification
U k u r a n : Jenis Survey : SS
D i m e n s i o n Kind of Survey
RULE DIA
[mm] [m]
22 24.75 X 11.00 272.25
LENGTH
NO A B AVERAGE REDUC TIO N A B AVERAGE REDUCTION
23.10 22.15 22.63 2.8% 23.00 22.10 22.55 2.5%
1 22.10 23.00 22.55 2.5% 22.45 23.00 22.73 3.3%
23.25 23.10 23.18 5.3% 22.75 22.85 22.80 3.6%
22.45 23.00 22.73 3.3% 23.10 22.25 22.68 3.1%
2 21.85 23.20 22.53 2.4% 22.25 23.00 22.63 2.8%
WORK PERFORMED 22.35 23.00 22.68 3.1% 22.10 22.10 22.10 0.5%
Range Cleaned 22.25 23.10 22.68 3.1% 22.00 23.10 22.55 2.5%
Clipped Marked √ 3 22.10 23.15 22.63 2.8% 21.85 22.45 22.15 0.7%
Cable Renewed Cable Renewed 22.45 23.10 22.78 3.5% 21.95 22.15 22.05 0.2%
Coated (Oil) Check Bitter End Pin √ 21.25 22.10 21.68 -1.5% 21.25 23.00 22.13 0.6%
Checked Loose Studs Check Link Deformation 4 20.95 22.15 21.55 -2.0% 21.45 22.10 21.78 -1.0%
D"Joining Shackles Kenter Joining Shackle 21.35 22.25 21.80 -0.9% 21.85 22.15 22.00 0.0%
Bitter End Disconect 20.55 22.00 21.28 -3.3% 19.50 20.30 19.90 -9.5%
CLASS MAX. REDUCTION ON DIAMETER 5 20.95 21.10 21.03 -4.4% 19.75 20.00 19.88 -9.7%
LR : 12% 20.45 21.15 20.80 -5.5% 19.85 20.25 20.05 -8.9%
ABS : 12% 15.75 17.25 16.50 -25.0%
NKK : 10% 6 16.55 17.35 16.95 -23.0%
RINA : 12% 16.75 17.85 17.30 -21.4%
GL : 12%
BKI : 12% 7
8
Note : = [%]
MAX. REDUCTION
Nomor : 193/R-21.199/QC.QA/DML/12/2021
[mm]
MIN. DIA ANCHOR WEIGHT P/S
[Kg]
RULE LENGTH [Length]
27.00/24.85 x 8.20 x 4.00 Meter
480.00
Measurement By
Quality Control
19.36 12%
Reviewed By Approved By
Pimpinan Proyek Owner Representative
Berdasarkan hasil pengambilan data aktual di lapangan, didapatkan 1 segel sebelah kanan sudah dibawah standar yang dipersyaratkan. Diharapkan agar dilakukan penggantian rantai pada area tsb. Terima kasih.
PORT SIDE STBD SIDE
ANCHOR CHAIN MEASUREMENT BEFORE
Laporan Kalibrasi Rantai Jangkar
FR. 1109 - 2020 Versi: 1.0
44
Gambar3.2 kalibrasi rantai TB. Matano 707
Pada gambar diatas IV.1 adalah hasil data dari kalibrasi rantai TB. Hasnur 08 yang dimana ada beberapa data yang tidak reduksi atau nilainya melebihi hasil
Nama Kapal : MATANO 707 P e m i l i k
Vesel Name O w n e r
J e n i s : TUG BOAT Jenis Proyek : DOCKING REPAIR
T y p e Kind of Project
K o d e : R-21.288/DR K e l a s : BKI
C o d e Classification
U k u r a n : Jenis Survey : SS
D i m e n s i o n Kind of Survey
RULE DIA
[mm] [m]
19 24.75 X 9.00 222.75
LENGTH
NO A B AVERAGE REDUC TIO N A B AVERAGE REDUCTION
17.65 19.80 18.73 -1.4% 19.20 18.10 18.65 -1.8%
1 20.40 20.40 20.40 7.4% 19.65 19.35 19.50 2.6%
20.20 21.55 20.88 9.9% 19.90 19.85 19.88 4.6%
20.35 19.80 20.08 5.7% 19.25 20.10 19.68 3.6%
2 20.50 19.70 20.10 5.8% 19.35 20.10 19.73 3.8%
WORK PERFORMED 20.75 19.75 20.25 6.6% 20.20 19.50 19.85 4.5%
Range Cleaned 20.45 20.15 20.30 6.8% 19.95 18.60 19.28 1.4%
Clipped Marked √ 3 20.30 19.25 19.78 4.1% 20.10 20.55 20.33 7.0%
Cable Renewed Cable Renewed 20.85 20.10 20.48 7.8% 19.70 20.10 19.90 4.7%
Coated (Oil) Check Bitter End Pin √ 20.45 19.35 19.90 4.7%
Checked Loose Studs Check Link Deformation 4 19.30 18.25 18.78 -1.2%
D"Joining Shackles Kenter Joining Shackle 19.45 18.35 18.90 -0.5%
Bitter End Disconect
CLASS MAX. REDUCTION ON DIAMETER 5
LR : 12%
ABS : 12%
NKK : 10% 6
RINA : 12%
GL : 12%
BKI : 12% 7
8
Note : =
PORT SIDE STBD SIDE
360.00
Measurement By
Quality Control
16.72 12%
Reviewed By Approved By
Pimpinan Proyek Owner Representative
[%]
MAX. REDUCTION
Nomor : /R-21.288/QC.QA/DML/01/2022
[mm]
MIN. DIA ANCHOR WEIGHT P/S
[Kg]
RULE LENGTH [Length]
: PT. MATANO NUSANTARA LINE
28.25/26.73 x 8.10 x 3.60 Meter
ANCHOR CHAIN MEASUREMENT
Laporan Kalibrasi Rantai Jangkar
FR. 1109 - 2020 Versi: 1.0
45 dari toleransi 12% sesuai kelas BKI. Sedangkan gambar 3.2 adalah data yang memenuhi toleransi kalibrasi sesuai dengan aturan kelas BKI.
3.3 Rumus Kalibrasi
Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung nilai minimum diameter rantai adalah :
D = 0,88 D original
Dimana; D = Diameter rantai
D original = Diameter original rantai 3.4 Identifikasi
Pada saat kapal memasuki dock kapal, maka akan dilakukan pemeriksaan kelayakan pada kapal, salah satunya kelayakan rantai jangkar. Untuk mengetahui ukuran ketebalan diameter rantai serta material rantai. Kegiatan kalibrasi ini sangat penting dilakukan supaya tidak akan terjadi sesuatu pada saat kapal akan kembali berlayar seperti lepasnya jangkar.
3.5 Proses Pengukuran Kalibrasi Rantai
Dalam proses ini ada beberapa tahap dalam pengukuran kalibrasi sebagai berikut:
1) Jangkar beserta rantai jangkar diturunkan perlahan-lahan ke darat menggunakan mesin jangkar(windlass)
2) Setelah itu rantai jangkar diurai memanjang dalam beberapa baris, rantai ditempatkan diatas ramp door yang telah diturunkan.
3) Jangkar dan rantai jangkar dibersihkan terlebih dahulu dari kotoran dan karat yang menempel pada rantai jangkar menggunakan palu chipping dengan cara diketuk bagian yang ada karatnya. Sehingga karat pada rantai itu berkurang 4) Setelah itu lakukan pengukuran diameter pada rantai jangkar dengan
menggunakan jangka sorong(sigmat). Seperti pada gambar dibawah ini.
46
Gambar 3.3 pengukuran rantai posisi melintang
Gambar3.4 pengukuran rantai posisi membujur
3.6 Metode Perawatan
Adapun metode atau cara perawatan rantai dibagi dua macam :
Cara manual yaitu meggunakan palu chipping untuk membersihkan karat yang ada di permukaan rantai yang telah diberi minyak solar.
Menggunakan cara sandblasting untuk menghilangkan karat pada permukaan rantai yang dimana tekanan sandblasting digunakan minimal 6 bar.
3.7 Proses Perawatan Rantai Jangkar
Supaya rantai menjadi lebih awet maka perlunya dilakukan perawatan pada rantai. Adapun proses dalam perawatan rantai jangkar sebagai berikit:
47 1) Jangkar beserta rantai jangkar diturunkan perlahan-lahan ke darat
menggunakan mesin jangkar (windlass)
2) Rantai jangkar diurai memanjang dalam beberapa baris, rantai ditempatkan diatas ramp door yang terbuat dari besi dengan posisi melintang.
3) Setelah itu jangkar dan rantai jangkar dibersihkan dari kotoran dan karat yang menempel menggunakan palu chipping atau sandblasting.
4) Sebelum pengecatan, jangkar dan rantai dibilas dengan air tawar untuk menghilangkan sisa-sisa debu yang masih menempel.
5) Setelah kering, dilakukan pengecatan pada semua bagian dari jangkar dan rantai dengan menggunakan cat khusus untuk jangkar dan rantai jangkar.
Untuk daerah-daerah yang sempit sebaiknya menggunakan alat kuas untuk pengecatan.
6) Perawatan dalam bentuk dibersihkan dan dicat harus dilakukan juga terhadap kotak rantai atau chain's locker.
3.8 Kesimpulan
Kesimpulan dari kalibrasi rantai jangkar yang telah dilaksanakan adalah sebagai berikut :
1) Mengetahui ukuran diameter rantai jangkar dan berat jangkar yang digunakan pada kapal. Contohnya apabila kapal tangboat menggunakan jangkar seberat 360 kg maka diameter rantai digunakan adalah 1 9 mm. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari data kalibrasi rantai jangkar pada gambar 3.2 halaman 44. Atau boleh dilihat dari table rantai jangkar.
2) Mengetahui toleransi reduksi maksimal rantai menggunakan Klass Bki sebesar 12%.
3) mengetahui proses perawatan rantai jangkar. Serta pentingnya perawatan rantai jangkar pada kapal.
48
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari laporan kerja praktek ini adalah :
a. Mahasiswa praktek memperoleh banyak ilmu dari tempat praktek industry baik secara teori maupun praktek.
b. Pembuatan bangunan kapal baru dilakukan secara bertahap sehingga hasilnya sesuai dengan desain yang dibuat.
c. Dengan melakukan praktek industry mahasiswa telah mendapatkan pengalaman kerja yang nantinya akan menjadi bekal di dunia kerja yang sesungguhnya.
4.2 Saran
Setelah kurang lebih 3 (tiga) bulan kerja praktek melakukan observasi, pengamatan dan pelaksanaan langsung selama kerja praktek pada PT.Dutabahari Menara Line Dockyard, praktikan memberikan saran untuk perusahaan dan saran untuk pratikan sendiri selaku mahasiswa. Agar dapat berguna untuk membangun kemajuan pada perusahaan maupun terhadap mahasiswa itu sendiri.
4.2.1 Bagi Instansi
a. PT. Dutabahari Menara Line Dockyard dalam usaha memberikan pelayanannya dibidang jasa perbaikan,perawatan dan pembuatan kapal hendaknya meningkatkan mutu pelayanan, kualiatas dan terus mengadakan inovasi dan stategi yang jauh lebih baik.
b. Selalu berusaha untuk memberikan dan meningkatkan kualitas pekerjaan demi mencapai kepuasan pelanggan.
c. Bagi petugas bagian dilapangan hendaknya lebih meningkatkan kedisiplinan dan tanggung jawab terhadap pekerjaan.
49 4.2.2 Bagi Mahasiswa
a. Dalam melaksanakan kerja praktek sebelum terjun langsung ke lapangan kita harus sudah memiliki bekal materi tentang apa yang akan dipraktekkan, baik itu didapat dari referensi-referensi maupun bertanya secara langsung pada pembimbing.
b. Kita harus memperhatikan keaktifan untuk memperoleh keterangan apa saja yang masih belum kita ketahui dengan bertanya kepada pembimbing.
c. Memanfaatkan waktu senggang untuk membaca buku-buku atau referensi yang ada di PT.Dutabahari Menara Line Dockyard.
d. Menjaga suasana seakrab mungkin dengan pembimbing karena itu akan mempengaruhi dalam proses Tanya jawab.
e. Membekali diri dengan keterampilan yang cukup seperti yang telah diajarkan.
f. Selama kerja praktek hendaknya melaksanakan pekerjaan dengan ikhlas, disiplin dan giat untuk mencapai hasil yang optimal.
50
DAFTAR PUSTAKA
Anggara ,sony.”proses mould loft.” 2011 www.blogspot.com.surabaya, jawa timur.
Kamal. “pemeliharaan rantai jangkar (Anchor Chain Maintenance)”. 27 mei 2010 http://katkamal.blogspot.co.id /2010/ pemeliharaan rantai jangkar amchor.html.
Smith. “kapur dan minyak solar”. mei 2015.
http://smithship.blogspot.co.id 2014/05 cara menguji kekedapan.html.
Nabila,aulia aisyah .”kegiatan docking dan reparasikapal.” 2007 skripsi.jurusan institute teknologi sepuluh nopember.
Tutu,smith.“jangkar dan rantai jangkar” 2016
http://smithship.blogspot.co.id perawatan rantai kapal.html
Dwie.“hydrotest check valve di X ray offshore” 2018 htpp://mechanic.blogspot.co.id proses pengujian valve menggunakan hidro test
Tutu,smith. “pengukuran clearence” 2017 http://smithship.blogspot.co.id belajar mengenai kapal.http.
Tutu,smith.”air pressure test”2014 http://smithship.blogspot.co.id belajar mengenai kapal.http.
Achmadi. “penetran test”2020 http pengelasan .net/penetran test.co.id belajar ilmu pengelasa htpp.
Tutu,smith.”hose test”2015 http://smithship.blogspot.co.id belajar mengenai kapal.http.
51 LAMPIRAN I
KEGIATAN HARIAN
52
53
54 LAMPIRAN II
SERTIFIKAT
55 LAMPIRAN III
NILAI