• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN 53

F. Validitas dan Reliabilitas

redaksi kalimatnya, dan lain-lain sehingga peneliti akan memperbaikinya sehingga skala ini dapat dijadikan sebagai skala dan diberikan kepada subjek penelitian.

pengukuran (Azwar, 2012:111). Makna lain dari Ley mengatakan bahwa validitas isi adalah sejauh mana kelayakan suatu tes sebagai sempel dari domain aitem yang hendak diukur. Validitas merupakan kondisi yang perlu dipenuhi pertama kali sebelum layak membahas sisi lain dari kualitas tes.

Untuk menghasilkan validitas logis dan kelayakan tampilan aitem-aitem kemudian dianalisis lebih dalam dengan maksud untuk menilai kelayakan isi aitem sebagai jabaran dari indikator keperilakuan atribut yang diukur.

Penilaian ini bersifat kualitatif dan judgement yang dilaksanakan oleh suatu panel expert, bukan oleh penulis aitem atau perancang tes itu sendiri (Azwar, 2012:112).

Pendapat professional (professional judgment) yang dipilih dalam menguji kelayakan aitem adalah panel expert dari dosen-dosen di Fakultas Psikologi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Tim judgement experts tersebut dimintai pendapatnya untuk mengecek kesesuaian antara soal dengan konsep, kesesuaian soal dengan kerangka dan indikator serta aspek penyajian soal. Setelah judgement experts melakukan pengecekan instrumen, maka selanjutnya judgement experts memberikan penilaian terhadap setiap butir soal. Seberapa tinggi kesepakatan dalam penilaian expert akan dijadikan acuan dalam kelayakan aitem sehingga dapat diestimasikan dan dikuantifasikan, kemudian statistiknya dijadikan indikator validitas isi dan validitas isi tes (Azwar, 2012:112).

Penelitian ini menggunakan koefisien validitas isi Aiken’s V. Aiken telah merumuskan formula Aiken’s V untuk menghitung content validity

coefficient yang didasarkan pada hasil penilaian dari panel ahli sebanyak 3 orang terhadap suatu aitem dari segi sejauh mana aitem tersebut mewakili konstrak yang diukur. Penilaian dilakukan dengan cara memberikan angka antara 1 (sangat tidak mewakili atau sangat tidak relevan) sampai dengan 5 (yaitu sangat mewakili atau sangat relevan). Azwar (2012) Statistik Aiken’s V dirumuskan sebagai berikut:

V = Ʃs / [n(c-1)]

Keterangan : s : r-lo

lo : Angka penilaian validitas yang terendah (dalam hal ini = 1) c : Angka penilaian validitas yang tertinggi (salam hal ini = 5) r : Angka yang diberikan oleh seorang penilai

Pada koefisien validitas isi Aiken’s V rentang angka yang dapat diperoleh adalah 0 sampai dengan 1,00. Sehingga dapat disimpulkan apabila para expert memberikan penilaian diantara rentang tersebut maka artinya aitem tersebut mewakili validitas isi yang baik dan mendukung validitas isi tes secara keseluruhan.

Tabel 3.4 Jadwal penilainAiken’s V

No Pelaksanaan Expert Pengembalian 1 1 Agustus 2016 Dr. Ali Ridho, M.Si 1 Agustus 2016 2 2 Agustus 2016 Dr. Retno mangestuti, M.si 3 Agustus 2016 3 3 Agustus 2016 Anwar Fuadi, MA 5 Agustus 2016

Berikut ini adalah blueprint skala kedisiplinan menggunakan alat pelindung diri dan pada saat proses Aiken’s V:

Table 3.5 Blue Print

Kedisiplinan Menggunakan Alat Pelindung Diri Saat Proses Aiken’s V

No Aspek Indikator Item Jumlah

F UF

1 Self imposed dicipline (kedisiplinan dari dorongan diri sendiri)

Timbul dari diri sendiri 1, 2, 4 3, 5, 6 6 Merasa terpenuhi

kebutuhannya

7, 8, 10, 11

9, 12 6

Perasaan menjadi bagian dari perusahaan

13, 15, 17

14, 16 5 2 Command

dicipline (kedisiplinan dari dorongan orang lain)

Timbul karena ada paksaan dan ancaman dari pihak lain

19, 20 18, 21 4

Adanya

hukuman/resiko

22, 23, 26

24, 25 5

Jumlah 26

Table 3.6 Blue Print Keselamatan Kerja Saat Proses Aiken’s V

No Aspek Indikator Item Jumlah

F UF

1

Lingkungan kerja

Penerangan dan penataan lingkungan kerja

1, 3 2 3

Sirkulasi udara 4 5 2

Kebisingan 7 6 2

Ketentuan-ketentuan kerja yang sering dilanggar

9, 11 8, 10 4 2 Mesin, alat

kerja dan bahan baku

Peletakan mesin dan alat kerja 12, 13 - 2 Perawatan mesin dan alat kerja 15, 16 14 3 Ketepatan penggunaaan bahan

baku

18, 19 17 3

3 Manusia Sikap kerja 21, 23 20, 22 4

Kesehatan 24 25, 26 3

Keahlian dan pengetahuan 27, 29 28 3

Pelatihan 31 30 2

Jumlah 31

Setelah dilakukan proses Aiken’s V oleh para subject matter experts (SME), ada ahli yang menyarankan untuk mengganti redaksi kalimat dari beberapa item tersebut karena tidak sesuai dengan SPO atau kurang bisa dipahami. Selain itu ada juga ahli yang menyarankan untuk mengurangi kalimat redaksi karena tidak sesuai dengan lapangan atau karena redaksi menggandung 2 pernyataan.

Hasilnya menunjukkan dari skala kedisiplinan menggunakan alat pelindung diri terdapat aitem yang harus diganti redaksinya yaitu 4, 5, 6, 7 dan 21. Dan tidak ada aitem yang menggalami pengguguran. Sedangkan pada skala Keselamatan Kerja aitem yang harus diganti redaksinya yaitu 3, 12, 15, dan 30. Dalam skala keselamatan kerja juga tidak ada aitem yang menggalami pengguguran.

Berdasarkan penilaian dari tiga ahli diperoleh nilai koefisien validitas isi Aiken’s V yaitu lebih dari 0 dan dibawah 1, sehingga dapat disimpulkan aitem tersebut telah mewakili validitas isi yang baik dan mendukung validitas isi. Dalam penelitian ini peneliti berpatok kepada pendapat Azwar (2012) yang mengungkapkan bahwa standart pengukuran yang digunakan untuk menentukan validitas aitem dikatakan valid apabila rxy≥0,30. Namun apabila jumlah aitem yang valid ternyata masih tidak mencukupi jumlah yang diinginkan, maka dapat menurunkan sedikit kriteria dari 0,30 menjadi 0,25 atau 0,20. Pada penelitian ini peneliti memilih untuk tetap menggunakan kriteria 0,30.

Validitas hasil pengukuran variable kedisiplinan menggunakan alat pelindung diri yang diperoleh dari penelitian ini dari 26 aitem dikatakan valid karena menunjukkan indeks 0,667-1. Karena tidak ada indeks yang >

0,30 atau lebih dari 1 maka semua aitem dalam skala ini dinyatakan valid.

Validitas hasil pengukuran variable keselamatan kerja yang diperoleh dari dari 31 aitem dikatakan valid karena menunjukkan indeks 0,5-1. Karena tidak ada indeks yang > 0,30 atau lebih dari 1 maka semua aitem dalam skala ini dinyatakan valid.

b. Validitas konstruk

Validitas konstrak membuktikan apakah hasil pengukuran yang diperoleh melalui aitem-aitem tes berkorelasi tinggi dengan konstrak teoretik yang mendasari penyusunan tes tersebut. Untuk mengetahui validitas, maka data yang didapat diolah dengan menggunakan bantuan software SPSS versi 16.0 for windows. Kemudian di dapatkanlah korelasi aitem total. Corrected item- total correlation adalah korelasi skor aitem dengan skor total dari sisa item yang lain, jadi skor aitem yang dikorelasikan tidak termasuk di dalam skor total. Aitem yang dipilih menjadi aitem final adalah aitem yang memiliki korelasi total yang sama dengan atau lebih dari 0,30. Koefisien validitas yang tidak begitu tinggi, berada disekitar angka 0,50 akan lebih dapat diterima dan dianggap memuaskan dari pada koefisien realibilitas dengan angka yang sama. namun apabila koefisien validitas itu kurang dari 0,30 biasanya dianggap sebagai tidak memuaskan (Azwar, 2012:120).

Setelah dilakukan penelitian dilapangan kemudian didapatlah hasil uji validitas instrumen skala berikut:

Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Skala Kedisiplinan Menggunakan APD No Aspek Aitem Valid Aitem Gugur Jumlah

1 Self Imposed disipline

1, 3, 8, 10, 12, 14

2, 4, 5, 6, 7, 9, 11, 13, 15, 16,17

17

2 Command

disipline

18, 19, 20, 21, 22, 25

23, 24, 26 9

Jumlah 13 14 26

Dari hasil uji validitas instrumen dalam skala Kedisiplinan Menggunakan alat pelindung diri dapat diketahui bahwa terdapat 14 aitem yang gugur, dan 13 aitem yang valid.

Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Skala Keselamatan Kerja No Aspek Aitem Valid Aitem Gugur Jumlah

1 Lingkungan kerja

1, 2, 4, 5, 6, 7, 9, 10,

3, 8, 11 11

2 Mesin, alat kerja dan bahan baku

12, 13, 14, 15, 16, 19

17, 18 8

3 Manusia 21, 26, 30, 31 20, 22, 23, 24, 25, 27, 28, 29

12

Jumlah 18 13 31

Dari uji validitas instrumen dalam skala keselamatan kerja dapat diketahui bahwa terdapat 13 aitem yang gugur, dan 18 aitem yang valid.

2. Reliabilitas

Reliabilitas adalah tingkat kepercayaan hasil pengukuran. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi yaitu yang mampu memberikan hasil ukur yang terpercaya, disebut reliabel. Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana alat ukur yang digunakan tersebut memiliki taraf ketelitian, kepercayaan, kekonsistenan, ataupun kestabilan dalam pengukuran sehingga dapat memberikan hasil yang relatif sama apabila dilakukan pengukuran kembali pada objek yang sama (Azwar, 2012:7). Dalam penelitian ini reliabilitas alat ukur yang digunakan diuji dengan menentukan koefisien alpha (α) melalui program SPSS versi 16.0 for windows. Reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas yang angkanya berada dalam rentang 0 sampai 1,00. Semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati angka 1,00 semakin tinggi pula reliabilitasnya. Sebaliknya koefisien yang semakin mendekati angka 0 berarti semakin rendah reliabilitasnya (Azwar, 2012:13).

Untuk mengukur reliabilitas pada penelitian ini, yakni dengan menggunakan teknik pengukura Alpha Crombach, dalam pengolahan dan penghitungan reliabilitas ini menggunakan program computer khusus untuk penghitungan data penelitian yaitu program SPSS versi 16.0 for windows.

Dan hasil yang diperoleh setelah uji reliabilitas intrumen adalah sebagai berikut:

Tabel 3.9

Reliablilitas Kedisiplinan Menggunakan APD dan Keselamatan Kerja

No Variable Alpha Keterangan

1 Kedisiplinan Menggunakan APD

0,834 Reliable

2 Keselamatan Kerja 0,926 Reliable

Dari hasil uji reliabilitas instrumen dalam skala ini menunjukkan bahwa kedua variable masuk dalam kategori reliable.

Dokumen terkait