• Tidak ada hasil yang ditemukan

نا َضَمَر

H. Validitas Data

Untuk mengukur objetifitas data yang valid maka data harus di validasi sesuai dengan jriteria-kriteria penelitian kualitatif dengan menggunakan penelitian studi kasus. Dalam penelitia kualitatif temuan atau data dapat di nyatakan valid bila tidak ada perbedaan antara yang di laporkan dengan realita yang terjadi objek penelitian, tetapi perlu di ketahui bahwa kebenaran ralitas data menurut penelitian kualitatif

77 Afrizal, Metode Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Rajawali Pers, 2015), Cet. Ke-11, h.21.

78 Sugiono, Op.Cit, h.332.

Uji

Dependibility

Uji Kredibility

Uji Transerbility

Uji Kredibility Uji Keabsahan

Data

tidak bersifat tunggal, tetapi jamak dan tergantung kontruksi manusia, kalua apa yang ditemukan itu tidak berbeda dengan kenyataan sesungguhnya yang terjadi pada objek yang di teliti.79

Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi uju credibility (validasi internal), transferability (validasi eksternal), dependalility (reliabilitas), dan comfirmability (objektifitas) seperti pada bagan berikut:

1. Kreadibility

Uji kreadibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatif antara lain dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, meningkatkan ketekunan penelitian, tringulasi, diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus negative dan member check.

79 Sugiono, Ibid, h.363.

2. Transferability

Transferability merupakan validitas eksternal dalam penelitian kualitatif.

Validitas eksternal menunjukan derajatketetapan atau dapat di terapkannya hasil penelitian ke populasi dimana sampel tersebut di ambil. Dalam melakukan pembuatan laporan harus memberikan uraian yang rinci, jelas dan dapat di percaya.80

3. Dependability

Dalam melakukan uji dependability di lakukan dengan melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Sering terjadi peneliti tidak melakukan proses penelitian ke lapangan, tetap dengan mudah mendapatkan data. kalau proses penelitian tidak di lakukan tetapi ada datanya, maka penelitian seperti ini perlu di uji dependability nya.81

4. Konfirmability

Pengujian korfimability Dalam penelitian kualitatif, uji konfirmabilitas mirip dengan uji dependabilitas, sehingga pengujiannya dapat dilakukan secara bersamaan. Menguji konfirmabilitas berarti menguji hasil penelitian, dikaitkan dengan proses yang dilakukan. Penelitian dikatakan objektif bila hasil penelitian telah di sepakati banyak orang. Menguji konfirmability berarti menguji hasil penelitian, di kaitkan dengan proses yang di lakukan maka penelitian tersebut telah memenuhi standar konfirmability.82

80 Sugiono, Ibid, h. 370.

81 Sugiono, Ibid, h. 375.

82 Sugiono, Ibid, h. 376.

62 A. Gambaran Tentang Tempat Penelitian

1. Profil Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS)

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) merupakan badan resmi dan satu-satunya yang dibentuk oleh pemerintah berdasarkan Keputusan Presiden RI No. 8 Tahun 2001 yang memiliki tugas dan fungsi menghimpun dan menyalurkan zakat, infaq, dan sedekah (ZIS) pada tingkat nasional.

Lahirnya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat semakin mengukuhkan peran BAZNAS sebagai lembaga yang berwenang melakukan pengelolaan zakat secara nasional. Dalam UU tersebut, BAZNAS dinyatakan sebagai lembaga pemerintah nonstruktural yang bersifat mandiri dan bertanggung jawab kepada Presiden melalui Menteri Agama.83

Dengan demikian, BAZNAS bersama Pemerintah bertanggung jawab untuk mengawal pengelolaan zakat yang berasaskan: syariat Islam, amanah, kemanfaatan, keadilan, kepastian hukum, terintegrasi dan akuntabilitas.

BAZNAS memiliki fungsi yaitu menghimpun, mengelola, dan mendistribusikan atau mendayagunakan. Dalam menghimpun dana BAZNAS tidak hanya berfokus pada zakat, tapi juga melakukan

83 https://baznas.go.id/profil, diakses pada hari jum’at, tanggal 29 November 2019, jam 11:00.

penghimpunan infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya.

Pendistribusian dan pendayagunaan zakat, infak, dan sedekah dilakukan sesuai syariat islam dan disaluran sesuai peruntukan yang di ikrarkan oleh muzaki dan harus di lakukan pencatatan dalam pembukuan tersendiri.84

BAZNAS dalam melakukan tugasnya di biayai oleh anggaran pendapatan dan belanja negara dan hak amil. Sedangkan BAZNAS provinsi dan BAZNAS kabupaten/kota dibiayai oleh anggaran pendapatan dan belanja daerah dan hak amil.

2. Visi dan Misi BAZNAS

Visi dan Misi BAZNAS adalah sebagai berikut:

a. Visi

“Menjadi Pengelola Zakat Terbaik Dan Terpercaya Di Dunia”

b. Misi

1) Mengkoordinasikan BAZNAS provinsi, BAZNAS kabupaten/kota, dan LAZ dalam mencapai target-target nasional.

2) Mengoptimalkan secara terukur pengumpulan zakat nasional.

84 BAZNAS, profil Badan Amil Zakat Nasional, (Jakarta: Dokumen BAZNAS, 2015), h.1

3) Mengoptimalkan pendistribusian dan pendayagunaan zakat untuk pengentasan kemiskinan, peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan pemoderasian kesenjangan sosial.

4) Menerapkan sistem manajemen keuangan yang transparan dan akuntabel berbasis teknologi informasi dan komunikasi terkini.

5) Menerapkan sistem pelayanan prima kepada seluruh pemangku kepentingan zakat nasional.

6) Menggerakkan dakwah Islam untuk kebangkitan zakat nasional melalui sinergi ummat.

7) Terlibat aktif dan memimpin gerakan zakat dunia.

8) Mengarusutamakan zakat sebagai instrumen pembangunan menuju masyarakat yang adil dan makmur, baldatun thayyibatun wa rabbun ghafuur.

9) Mengembangkan kompetensi amil zakat yang unggul dan menjadi rujukan dunia.85

c. Kebijakan Mutu BAZNAS

Sebagai lembaga yang telah memiliki ISO 9001:2008, BAZNAS telah menetapkan Kebijakan Mutu, dan berupaya melakukan kebijakan mutu sebagai berikut:

85 https://baznas.go.id/profil, Op.cit.

1) Meningkatkan kesadaran berzakat sesuai syariah dan peraturan perundangan untuk meningkatkan kesejahteraan mustahik.

2) Memberikan layanan terbaik bagi muzaki dan mustahik

3) Membuat program pendayagunaan zakat sesuai dengan syariah secara terencana, terukur dan berkesinambungan dalam peningkatan kesejahteraan mustahik

4) Membina, mengembangkan dan mengkoordinasikan BAZNAS Provinsi, BAZNAS Kabupaten/Kota dan LAZ.

5) Mengembangkan sistem teknologi informasi yang handal untuk menyajikan data penerimaan, pendistribusian dan pendayagunaan zakat secara nasional.

6) Mengembangkan manajemen yang profesional, transparan dan akuntabel yang sesuai untuk lembaga keuangan syariah.

7) Membina dan mengembangkan amil yang amanah, berintegritas dan kompeten yang mampu menumbuhkan budaya kerja Islami.

8) Mengembangkan model-model terbaik pengelolaan zakat yang dapat dijadikan acuan dunia.86

86 https://baznas.go.id/profil, Ibid.

d. Tujuan Mutu BAZNAS

Keberhasilan dan kesuksesan penerapan hal-hal di atas menjadi tanggung jawab pimpinan dan seluruh amil BAZNAS yang memiliki tujuan sebagai berikut:

1) Mengoptimalkan penghimpunan ZIS dari kementerian, lembaga, instansi pemerintah, BUMN, BUMD, perusahaan swasta dan masyarakat sesuai peraturan perundangan.

2) Mengoptimalkan program pendistribusian dan pendayagunaan ZIS dengan melibatkan BAZNAS Provinsi, BAZNAS Kabupaten/Kota, LAZ dan berbagai institusi terkait untuk meningkatkan kesejahteraan mustahik.

3) Menguatkan kapasitas, kapabilitas dan tatakelolal BAZNAS dan LAZ.

4) Menguatkan kerjasama dengan organisasi kemasyarakatan Islam dan pihak-pihak lain yang relevan untuk mengoptimalkan sosialisasi dan edukasi ZIS serta dakwah.

5) Membangun sistem manajemen BAZNAS yang kuat melalui penerapan standar operasional baku dan implementasi sistem online berbasis teknologi informasi dan komunikasi pada semua aspek kerja.

6) Membangun sistem manajemen keuangan yang transparan dan akuntabel sesuai dengan syariah dan PSAK 109.

7) Menyiapkan sistem dan infrastruktur BAZNAS dan LAZ sebagai lembaga keuangan syariah di bawah pengawasan OJK.

8) Mengembangkan sistem manajemen sumber daya insani yang adil, transparan dan memberdayakan.87

e. Fungsi BAZNAS

1) Perencanaan pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat.

2) Penggerakan pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat.

3) Pengendalian pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat.

4) Pelaporan dan pertanggungjawaban penggerakan pengelolaan zakat.88 f. Produk zakat BAZNAS

1) Zakat peternakan 2) Zakat pertanian 3) Zakat atas madu 4) Zakat perniagaan 5) Zakat harta galian 6) Zakat profesi

87 https://baznas.go.id/profil, Ibid.

88 https://baznas.go.id/profil, Ibid.

7) Zakat saham dan oligasi89

g. Pelayanan BAZNAS Untuk Kemudahan Muzaki

Pelayanan BAZNAS dalam melayani dan memudahkan Muzaki dalam membayarkan kewajiban zakatnya adalah sebagai berikut:

1) Zakat via payroll system

Zakat via payroll system adalah sebuah bentuk pelayanan zakat melalui pemotongan langsung dari gaji seorang karyawan di sebuah perusahaan. Berikut adalah kemudahan yang dapat di perolah jika menggunakan payroll system:

a) Memudahkan karyawan (gaji langsung di potong oleh SDM perusahaan).

b) Meringankan karyawan (dilakukan setiap bulan secara otomatis).

c) Tertib (terhindar dari lupa).

d) Menjadi keikhlasan (tidak berhubungan langsun dengan mustahik).

e) Tepat sasaran dan berdayaguna (pendistribusian dan pendayagunaan yang berkesinambungan).90

89 BAZNAS, Op.Cit. h.3

90 BAZNAS, Ibid., h.5

Mekanisme melakukan pembayaran zakat melalui payroll system adalah sebagai berikut:

a) Manajemen perusahaan memfasilitasi pimpinan dan karyawan untuk membayarkan zakat dengan cara mengitung besarannya sesuai gaji.

b) Karyawan mengisi formulir kesediaan membayar zakat melalui potongan langsung yang di tujukan kepada bagian SDM perusahaan.

c) Pembayaran zakat dilakukan langsung dari gaji setiap bulan dan di transfer ke rekening BAZNAS oleh bagian keuangan.

d) Bagian SDM atau bagian gaji menyerahkan data karyawan yang membayar zakat kepada BAZNAS dalam format Microsoft excel.

e) Karyawan memperoleh Nomor pokok wajib zakat, dan bukti setor zakat.

2) Zakat via BizZakat

BAZNAS memiliki satu unit mobil zakat keliling, donasi dari bank mega syariah, yang secara periodik ditempatkan di beberapa lokasi strategis guna memudahkan muzaki melakukan pembayaran zisnya.91

91 BAZNAS, Ibid., h.6

Gambar 4.1

Pelayanann Dengan menggunakan Biz Zakat

3) Zakat via E-card

Bermula dari berkembangnya jaringa anjungan tunai mandiri (ATM), saat ini pembayaran apa saja dapat dilakukan via ATM dan konter yang menyediakan mesin EDC. Kartu ATM semakin popular, hingga bisa di gesek di EDC swipe dan di tambah dengan pin. BAZAS bekerja sama dengan kalangan perbankan, menyediakan layanan pembayaran melalui menu pembayaran zakat di ATM. Di masa depan BAZNAS akan menerbitkan kartu Nomor Pokok Wajib Zakat (NPWZ) yang sekaligus dapat berfugsi sebagai debit dan ATM, serta E-wallet. Selain untuk pembayaran, data muzaki dan data histori pembayaran zakat dapat di unduh melalui kartu elektronik tersebut untuk memudahkan muzaki menunaikan zakat kapan saja dan dimana saja.92

92 BAZNAS, Ibid., h.6

Gambar 4.2

Pelayanan kemudahan berzakat dengan E-Card

4) Zakat via online payment

Pekembangan teknologi web 2.0 semakin membuat semarak transaksi melalui portal online, web dan blog di internet secara mudah, cepat dana man. BAZNAS menyediakan layanan kemudahan pembayaran zakat, infak, shadaqah dan bentuk donasi lainnya melalui online payment dengan bekerja sama denga pihak perbankan syariah dan konvensional. Muzaki dapat melakukan pembayaran zakat melalui menu pembayaran zakat, atau datang langsung ke konter- konter perbankan syaariah terdekat.93

5) Zakat melalui layanan perbankan syariah

Zakat sebagai pilar ketiga ekonomi syariah tidak terlepas dari dua pilar yang lain yaitu sector rill dan sector keuangan syariah, termasuk

93 BAZNAS, Ibid., h.7

di dalamnya perbankan syariah. BAZNAS telah memiliki rekening dan bekerja sama dengan seluruh perbankan syariah dalam proses penghimpunan zakat nasional. Mekanisme pembayaran melalui ATM bank syariah yaitu: masukan kartu ATM, pilih Bahasa Indonesia, masukan nomer pin, pilih tansaksi yaitu pembayaran, ZIS/DONASI/SOSIAL, pilihan pembayaran ZIS, masukan nominal, tampilan konfirmasi pembayaran, pilih rekening pendebitan, giro/tabungan, dan layar tampilan transaksi berhasil.94

Gambar 4.3

Pelayanan kemudahan berzakat melalui layanan bank syariah

6) Zakat via konter

Salah satu upaya BAZNAS untuk memberikan kemudahan bagi muzaki untuk membayar zakat adalah dengan membuka konter layanan zakat, infak, shadaqah, dan donasi lainnya. Tujuan dari

94 BAZNAS, Ibid., h.7

pelayanan ini adalah agar para muzaki mendapatkan pelayanan yang lebih dekat dan eksklusif, tidak hanya untuk membayar zakat, akan tetapi juga untuk berkonsultasi mengenai zakat, serta informasi lengkap tentang BAZNAS.

Gambar 4.4

Pelayanan Kemudahan Berzakat Melalui Konter

Kelebihan menunaikan zakat melalui konter layanan ZIS BAZNAS adalah sebagai berikut:

a) Konsultasi fikih zakat secara langsung.

b) Doa pembayaran zakat secara langsung.

c) Langsung mendapatkan NPWZ.

d) Langsung mendapatkan BSZ yang dapat di jadikan bukti sebagai pengurang penghasilan kena pajak.

e) Informasi lengkap tentang BAZNAS.95

95 BAZNAS, Ibid., h.8

7) Muzaki Corner

Muzaki corner adalah layanan konfirmasi pembayaran zakat.

Muzaki dapat merasakan berbagai fitur yang kami sediakan untuk memperoleh kemudahan dan kenyamanan dalam berzakat untuk mendapatkan layanan zakat terbaik. Muzaki corner dapat di akses pada web resmi baznas yaitu Http//.baznas.go.id, tidak hanya itu kini muzaki corner dapat di akses melalui aplikasi yang tersedia di appstore dan playstore.

Gambar 4.5

Kemudahan Akses Informasi Zakat Melalui Muzaki Corner

Pelayanan yang terdapat melalui muzaki corner, diantaranya adalah sebagai berikut:

a) Riwayat pembayaran yang dapat digunakan untuk menginformasikan donasi yang telah muzaki tunaikan kepada BAZNAS.

b) Konfirmasi donasi yang dapat digunakan untuk menginformasikan donasi yang telah di tunaikan kepada BAZNAS.

c) Jemput zakat adalah layanan yang disediakan bagi muzaki yang ingin di jemput zakatnya dengan nominal transaksi minimal satu juta rupiah.

d) Terdapat pula instruksi pengguna, data pengelolaan zakat terkait jumlah muzaki, jumlah penghimpunan dana, jumlah penyaluran, dan jumlah mustahik yang diberdayakan, testimony muzaki, kolom login pendaftaran, F.A.Q yaitu beberapa pertanyaan yang sering dilontarkan terkait aplikasi muzaki corner, saran serta feedback.

8) Digital Platform

Untuk memberikan kemudahan dan pelayanan kepada muzaki, BAZNAS telah menyediakan berbagai layanan melalui media-media yang tengah berkembang saat ini, Digitalisasi pelayanan pembayaran zakat BAZNAS di klasifikasikan kedalam lima bagian, yaitu BAZNAS Platform, Innovative Platform, Commercial Platform, Social Media Platform, dan Artifisial Intelligence Platform.96

96 https://baznas.go.id/profil, Op.cit.

h. Program Badan Amil Zakat Nasional

Program penyaluran dan pendistribusian zakat yang dilakukan oleh BAZNAS mencangkup tiga sektor yang akan dirincikan sebagai berikut:

a) Ekonomi

Program pemberdayaan dalam sektor ekonomi BAZNAS adalah sebagai berikut:

(1) Zakat Community Development (2) BAZNAS Microfinance

(3) Lembaga Pemberdayaan Ekonomi Mustahik (4) Lembaga Pemberdayaan peternak Mustahik b) Sosial

Program sosial yang dilakukan oleh BAZNAS adalah sebagai berikut:

(1) Layanan Aktif BAZNAS (2) BAZNAS Tanggap Bencana (3) Sekolah Cendikia BAZNAS (4) Lembaga Beasiswa BAZNAS c) Dakwah dan Advokasi

Program untuk menunjang dakwah dan advokasi adalah sebagai berikut:

(1) Muallaf Center BAZNAS

(2) Pusat Kajian Strategis BAZNAS i. Struktur organisasi Badan Amil Zakat Nasional

Struktur organisasi pada umumnya dapat di gambarkan dalam suatu sketsa yang disebut sebagai bagan organisasi.97. Struktur organisasi BAZNAS terdiri dari pleno anggota BAZNAS diantaranya adalah sebagi berikut:

a) Ketua : Prof. Dr. Bambang Sudibyo, MBA. CA.

b) Wakil Ketua : Dr. Zainulbahar Noor, SE, M.Ec c) Anggota :

(1) Prof. Dr. H. Mundzir Suparta, MA (2) Drs. Masdar Farid Mas’udi

(3) Prof. Dr. H. Achmad Satori Ismail (4) drh. Emmy Hamidiyah, M.Si (5) Drs. Irsyadul Halim

(6) Ir. Nana Mintarti, MP (7) Dr. Nuryanto, MPA

97 BAZNAS, Op.cit., h.9.

(8) Muhammadiyah Amin

(9) Drs. Astera Primanto Bhakti, M.Tax d) Direksi :

(1) Direktur Utama : M. A. Purwakananta (2) Direktur PP : Irfan Syauqi Beiq (3) Direktur Operasi : W. T.T. Kuncahyo (4) Direktur Kepatuhan : Mochammad Ichwan (5) Sekretaris : Jaja Jaelani

Dokumen terkait