• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teknik Analisis Data

Dalam dokumen SKRIPSI - Repository IAIN Bengkulu (Halaman 65-71)

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR

G. Teknik Analisis Data

Agar data yang dikumpulkan dapat bermanfaat maka harus diolah dan dianalisis terlebih dahulu, agar dapat diambil keputusan. Adapun teknik analisis data yang digunakan yaitu:

1. Pengujian Kualitas Data a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan sebelum disebarkan kepada objek penelitian untuk mengukur tingkat keakuratan sebuah instrument penelitian. Adapun metodeyang digunakan pada uji validitas ini menggunakan Korelasi Person, dikatakan valid jika nilai signifikan <

α (0,05), atau membandingkan nilai rhitung dengan rtabel.

43 Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, (Bandung: Alfabeta, 2010), h. 94

maka pertanyaan itu tidak valid. 44 b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan kelanjutan dari uji validitas, dimana yang masuk pengujian ini adalah yang valid saja. Dalam penelitian ini metode yang digunakan untuk menguji reliabitas kuesioner menggunakan Alpha Cronbach. Untuk menentukan apakah instrument reliabel atau tidak, gunakan batas 0.6 reliabitas kurang dari 0.6 adalah kurang baik, sedangkan 0.7 dapat diterima dan di atas 0.8 adalah baik.45

2. Pengujian Asumsi Dasar a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang dianalisis terdistribusi normal atau tidak.Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan metode uji normalitas Kolmogorov Smirnov.Uji Kolmogorov Smirnov adalah uji beda antara data yang diuji normalitasnya dengan data normal. Yang dimaksud data normal baku adalah data yang telah ditarnsformasikan ke dalam bentuk Z-Score.

Data yang baik adalah data yang normal dalam pendistribusiannya.

Dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas sebagai berikut:46 1) Jika nilai signifikan > 0.05, maka data tersebut terdistribusi normal.

44Duwi Priyatno, Panduan Praktis Olah Data menggunakan SPSS, (Yogyakarta: Andi, 2017), h. 64

45Duwi Priyatno, Panduan…, h. 79

46Tim Litbang Wahana Komputer, Ragam Model Penelitian dan Pengolahannya dengan SPSS, (Yogyakarta: Andi, 2017), h. 12

normal.

b. Uji Homogenitas

Uji Homogenitas data dilakukan untuk menentukan apakah varian dari sampel itu sama atau tidak untuk pegujiannya peneliti menggunakan levene test yaitu homogenitas of variance test dengan pedoman sebagai berikut :

1. Jika signifikan < 0,05, maka varian kelompok data tidak sama (tidak homogen).

2. Jika signifikan > 0,05, maka varian kelompok data sama (homogen).47

3. Pengujian Asumsi Klasik ( Uji Multikolineritas)

Uji Multikolinearitas tujuannya adalah untuk mengetahui apakah model regresi yang ditemukan adanya korelasi antar variabel indipenden.

Sehingga apabila terjadi korelasi antar variabel independen maka dinamakan adanya problem multikolinearitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi multikolinearitas (korelasi diantara variable independent). Untuk menditeksi ada tidaknya multikolinearitas dalam model regresi dapat dilihat dari tolerance value atau Variance inflantion Factor (VIF). Dengan ketentuan:

1) Jika nilai tolerance > 0,1 dan nilai VIF < 10, maka tidak ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi.

47 Tim litbang Wahana Komputer, Ragam Model Penelitian dan Pengolahannya dengan SPSS, (Yogyakarta: Andi Publisher, 2007), h.12

adanya multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi.

4. Pengujian Hipotesis

a. Analisis Regresi Linear Berganda

Pada penelitian ini peneliti menggunakan model regresi linear berganda karena penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh beberapa variabel independen dengan satu variabel dependen dengan

metode Ordinary Least Square (OLS). Dengan persamaan regresi sebagai berikut:48

𝑌 = 𝛽0 + 𝛽1𝑋1 + 𝛽2𝑋2 + 𝑒𝑖 Keterangan :

Y= loyalitas karyawan X1 = faktor rasional X2 = faktor emosional β0 = Nilai Konstanta

β1 = Koefisien regresi variabel faktor rasional β2 = Koefisien regresi variabel faktor emosional ei = variabel penganggu49

b. Uji Parsial (Uji t)

Berarti melakukan pengujian terhadap koefisien regresi secara parsial. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui signifikan peran

48 Edi Supriyadi, SPSS + Amos, (Jakarta: In Media, 2014), h.65.

49 Edi Supriyadi, SPSS + Amos ….., h. 69

dengan menggunakan bahwa variabel independen lain dianggap konstan.50

1) Apabila tingkat signifikan < α (0,05), maka variabel independen secara individual berpengaruh terhadap variabel dependen.

2) Apabila tingkat signifikan > α (0,05), maka variabel independen secara individual tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

Jika signifikan > α, maka H0 diterima dan Ha ditolak.

c. Uji Simultan (Uji F)

Uji F bertujuan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan ke dalam model secara simultan atau bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen. Uji F ini bertujuan untuk melihat arah nyata pada taraf kepercayaan 95%

.adapun kriteria pengujiannya yaitu:

1. Jika nilai sig < 0,05, atau Fhitung> Ftabel maka terdapat pengaruh variable X secara simultan terhadap variabel Y.

2. Jika nilai sig > 0,05, atau Fhitung< Ftabel maka tidak terdapat pengaruh variable X secara simultan terhadap variabel Y

5. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi dalam penelitian ini menggunakan Adjusted R Square (R2) yang digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuanvariabel independen dalam mempengaruhi variabel dependen.

50 Duwi Priyatno, Panduan Praktis…, h. 200

Koefisien Determinan

Sumber: Setiawan51

51 Setiawan dan Dewi Endah Kusrini. Ekonometrika, (Yogyakarta: Andi, 2013), h. 65 Proporsi (Internal Koefisien) Keterangan

0%-19,99% Sangat Rendah

20%-30,99% Rendah

40%-59,99% Sedang

60%-79,99% Kuat

80%-100% Sangat Kuat

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah PTPN 7 PAWI

PT Perkebunan Nusantara VII didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah No.12 Tahun 1996, yang merupakan konsolidasi dari PT Perkebunan X (Persero) di Provinsi Lampung dan Sumatera Selatan, PT Perkebunan XXXI (Persero) Provinsi Lampung dan Sumatera Selatan, Proyek Pengembangan PT Perkebunan XI (Persero) di Kabupaten Lahat Provinsi Sumatera Selatan dan Proyek Pengembangan PT Perkebunan XXIII (Persero) di Provinsi Bengkulu seperti yang dinyatakan dalam akta pendirian yang dibuat di hadapan Notaris Harun Kamil, S.H., No. 40 tanggal 11 Maret 1996 dan telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2- 8335.HT.01.01.TH.96 tanggal 8 Agustus 1996 dan telah diumumkan dalam tambahan Berita Negara Republik Indonesia No.82 tanggal 4 Oktober 1996.

Pada tahun 2014 berdasarkan PP No 72 Tahun 2014 tanggak 17 September 2014 tentang penambahan penyertaan modal negara republik Indonesia ke dalam modal saham perusahaan perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara III maka PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) yang semula merupakan BUMN perkebunan telah beralih menjadi PT

52

Tahun 2007 tentang perseroan terbatas anggaran dasar perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan dan perubahan anggaran dasar perusahaan terakhir adalah mengenai pernyataan keputusan para pemegang saham 433/MBU/06/2019 ; No:DSPN/KPPS/33/IV/2019 tentang perubahan jenis saham dan perubahan anggaran dasar perseroan terbatas PT Perkebunan Nusantara VII yang telah dituangkan melalui notaris Nanda Fauz Iwan dalam Akta Notaris No.16 tanggal 25 Juli 2019.

Perubahan tersebut telah disahkan dan diserahkan oleh menteri hukum dan hak asasi manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No.AHU- 0056472.AH.01.02.2019 tanggal 23 Agustus 2019. Saat ini, wilayah kerja Perseroan meliputi 3 (tiga) Provinsi yang terdiri atas 2 Kantor Pewakilan, 9 Unit di Provinsi Lampung, 12 Unit di Provinsi Sumatera Selatan, dan 3 Unit di Provinsi Bengkulu.

Sejak awal, Perseroan didirikan untuk ambil bagian dalam melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan Program Pemerintah di bidang ekonomi dan Pembangunan Nasional pada umumnya serta sub- sektor perkebunan pada khususnya. Ini semua bertujuan untuk menjalankan usaha di bidang agrobisnis dan agroindustri, serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya Perseroan untuk menghasilkan barang dan jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat untuk mendapatkan keuntungan dalam rangka meningkatkan nilai Perseroan melalui prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.

Moto :

“Amanah, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, kolaboratif”.

Visi :

Menjadi perusahaan agrobisnis yang tangguh dengan tata kelola yang baik.

Misi :

1) Menjalankan usaha perkebunan karet, kelapa sawit, teh, dan tebu dengan teknologi budi daya dan proses pengelolahan yang efektif serta ramah lingkungan.

2) Menghasilkan produksi bahan baku dan bahan jadi untuk industri yang bermutu tinggi untuk pasar domestik dan pasar ekspor.

3) Mewujudkan daya saing produk yang dihasilkan melalui tata kelola yang efektif guna menumbuhkembangkan perusahaan.

4) Mengembangkan usaha industri yang terintegrasi dengan bisnis inti (karet, kelapa sawit, teh dan tebu) dengan menggunakan teknologi terbaru.

5) Melakukan pengembangan bisnis berdasarkan potensi sumberdaya yang dimiliki perusahaan.

6) Memelihara keseimbangan kepentingan stakeholders untuk menciptakan lingkungan bisnis yang kondusif.

1. Karakter Responden berdasarkan Kelas Tabel 4.1

Karekteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No. Jenis Kelamin Jumlah

1. Laki-laki 42

2. Perempuan 8

Jumlah 50

Sumber: Data Primer Kuesionar diolah 2021

Gambar 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Sumber: Data Primer Kuesionar diolah 2021

0%

20%

40%

60%

80%

100%

Laki-laki

Permpuan Laki-laki; 42

Perempuan; 8

Diagram Karakteristik Responden

Berdasarkan Jenis Kelamin

penyebaran angket kepada karyawan PTPN 7 PAWI di lokasi Afdiling 2.

Berdasarkan jumlah, Karyawan di Afdiling 2: laki-laki sebanyak 42 orang dan perempuan sebanyak 8 orang.

2. Karakter Responden Berdasarkan Umur Tabel 4.2

Karekteristik Responden Berdasarkan Umur

No. Umur Jumlah

1. 25-35 Tahun 1

2. >35-45 Tahun 17

3. >45 Tahun 32

Jumlah 50

Sumber: Data Primer Kuesionar diolah 2021

Gambar 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Sumber: Data Primer Kuesionar diolah 2021

25-35 Tahun 2%

>35-45 Tahun 34%

>45 Tahun 64%

Diagram Karakteristik Responden

Berdasarkan Umur

Karyawan di Afdiling 2: untuk karyawan yang berusia 25-35 sebanyak 1 orang, karyawan yang berusia lebih dari 35 tahun sampai 45 tahun (>35- 45) sebanyak 17 orang, dan karyawan yang berusia lebih dari 45 tahun (>45) sebanyak 32 orang.

3. Karakter Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Tabel 4.3

Karekteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

No. Jenis Kelamin Jumlah

1. SD/Sederajat 25

2. SLTP/Sederajat 13

3. SLTA/Sederajat 12

Sumber: Data Primer Kuesionar diolah 2021

Gambar 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Sumber: Data Primer Kuesionar diolah 2021

SD/Sederajat SLTP/Sederajat SLTA/Sederajat 25

13 12

Diagram Karakteristik Responden

Berdasarkan Pendidikan Terakhir

terakhir, Karyawan di Afdiling 2: untuk karyawan pendidikan terakhirnya SD/sederajat sebanyak 25 orang, karyawan pendidikan terakhirnya SMP/Sederajat 13 orang, dan karyawan pendidikan terakhirnya SMA/sederajat sebanyak 12 orang.

4. Karakter Responden Berdasarkan Masa Kerja Tabel 4.4

Karekteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja

No. Masa Kerja Jumlah

1. >10-20 Tahun 7

2. >20 Tahun 43

Jumlah 50

Sumber: Data Primer Kuesionar diolah 2021

Gambar 4.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Sumber: Data Primer Kuesionar diolah 2021

0 10 20 30 40 50

>10-20 Tahun

>20 Tahun

Bagan Karakteristik Responden

Berdasarkan Masa Kerja

Karyawan di Afdiling 2: untuk karyawan yang bekerja selama lebih dari 10 sampai 20 (>10-20) tahun sebanyak 7 orang, dan karyawan yang bekerja lebih dari 20 (>20) tahun sebanyah 43 orang.

C. Hasil Penelitian

1. Pengujian Kualitas Data a. Uji Validitas

Metode yang digunakan pada uji validitas ini menggunakan korelasi corrected item-total correlation dimana alat ukur dikatakan valid jika r hitung > r tabel. Hasil uji validitas data dapat dilihat pada tabel-tabel berikut:

Tabel 4.5

Critical Values Of Correlation Coefficient (r tabel) N Deg, Of Freedom (N-2) Coefficient

α = 0,05

50 48 0.2787

Sumber: Data Primer SPSS 17.0 diolah 2021

Pada tabel 4.5 diketahui bahwa N = 80 koefisien α = 0,05 dan r tabel sebesar 0,2199. Uji validitas dikatakan valid apabila r hitung > r tabel.

Tabel 4.6

Hasil Uji Validitas Faktor Rasional

Sumber: Data primer SPSS 17.0 diolah 2021

Dari tabel 4.6 dapat diketahui bahwa hasil dari perhitungan masing-masing pertanyaan pada variabel faktor rasional memiliki nilai r hitung > 0.2787 sehingga dapat dikatakan bahwa seluruh variabel yang ada pada instrumen pertanyaan faktor rasional dalam penelitian dinyatakan valid

2) Uji Validitas Variabel X2 (Faktor Emosional) Tabel 4.7

Hasil Uji Validitas Faktor Emosional

Sumber: Data primer SPSS 17.0 diolah 2021 Nomor Soal r hitung r tabel Keterangan

X1.1 0,766 0.2787 Valid X1.2 0,656 0.2787 Valid X1.3 0,834 0.2787 Valid

Nomor Soal r hitung r tabel Keterangan X2.1 0,602 0.2787 Valid X2.2 0,381 0.2787 Valid X2.3 0,469 0.2787 Valid X2.4 0,451 0.2787 Valid X2.5 0,420 0.2787 Valid X2.6 0,302 0.2787 Valid

masing-masing pertanyaan pada variabel faktor emosional memiliki nilai r hitung > 0.2787 sehingga dapat dikatakan bahwa

seluruh variabel yang ada pada instrumen pertanyaan faktor emosional dalam penelitian dinyatakan valid.

3) Uji Validitas Variabel Y (Loyalitas Karyawan) Tabel 4.8

Hasil Uji Validitas Loyalitas Karyawan

Sumber: Data primer SPSS 17.0 diolah 2021

Dari tabel 4.8 dapat diketahui bahwa hasil dari perhitungan masing-masing pertanyaan pada variabel loyalitas karyawan memiliki nilai r hitung > 0.2787 sehingga dapat dikatakan bahwa seluruh variabel yang ada pada instrumen pertanyaan loyalitas karyawan dalam penelitian dinyatakan valid

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau diandalkan. Reliabilitas menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama, dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran teknik

Nomor Soal r hitung r tabel Keterangan Y 1 0,432 0.2787 Valid Y 2 0,289 0.2787 Valid Y 3 0,298 0.2787 Valid Y 4 0,284 0.2787 Valid Y 5 0,443 0.2787 Valid Y 6 0,491 0.2787 Valid

Cronbach Alpa > 0,50. Adapun hasil dari uji reliabilitas sebagai berikut:

Tabel 4.9 Hasil Uji Reliabilitas

Cronbach Alpa N of Item α = 0,50 Keterangan

X1 0,610 3 α = 0,50 Reliabel

X2 0,535 6 α = 0,50 Reliabel

Y 0,539 6 α = 0,50 Reliabel

Sumber: Data Primer SPSS 17.0 diolah 2021

Berdasarkan hasil dari tabel 4.9 dapat diketahui bahwa seluruh variabel memiliki nilai Cronbach Alpha yang bervariasi dan lebih besar dari nilai 0,50. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa alat ukur atau instrumen yang digunakan dalam penelitian ini reliabel.

2. Uji Asumsi Dasar a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah nilai residual yang dihasilkan dari regresi terddistribusi secara normal atau tidak.

Untuk menguji normal atau tidaknya menggunakan Uji Kolmogorov Smirnov. Berikut ini disajikan hasil uji normalitas data dari penelitian yang sudah dilakukan:

Hasil Uji Normalitas Data

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 40

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation 2.52919435

Most Extreme Differences Absolute .088

Positive .088

Negative -.059

Kolmogorov-Smirnov Z .557

Asymp. Sig. (2-tailed) .916

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber: Data primer SPSS 17.0 diolah 2021

Berdasarkan tabel 4.10 hasil uji normalitas menunjukkan bahwa nilai signifikan semua variabel lebih besar dari 0,05 maka nilai residual tersebut berdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dimaksud untuk memperlihatkan bahwa dua atau lebih kelompok data sampel berasal dari populasi yang memiliki variasi yang sama. Pada analisis regresi, pernyataan analisis yang dibutuhkan adalah bahwa gelat regresi untuk setiap pengelompokan berdasarkan variabel terikatnya memiliki variasi yang sama, hasil analisis regresi linier sederhana dapat dilihat pada tabel berikut :

Hasil Uji Homogenitas Data Test of Homogeneity of Variances

Test of Homogeneity of Variances

Levene Statistic df1 df2 Sig.

TOTAL_X1 1.994 6 37 .091

TOTAL_X2 .832 6 29 .555

Sumber: Data Primer SPSS 17.0 diolah 2021

Dari tabel 4.11 hasil uji homogenitas terhadap keputusan pembelian dengan menggunakan levene test dapat diketahui bahwa nilai probabilitas siginifikan (Sig) dari seluruh variabel dalam penelitian ini lebih besar dari α= 0,05 maka dapat dibuktikan bahwa seluruh variabel homogen artinya data sampel yang diteliti memiliki varian yang sama.

3. Uji Asumsi Klasik (Multikolinieritas)

Uji multikolinieritas dalam penelitian ini dilakukan dengan melihat Nilai Tolerance dan Varian Infontion Factor (VIF). Jika nilai VIF tidak lebih dari 10,00 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1 maka model regresi dapat dikatakan bebas dari masalah Multikolinieritas. Berikut ini adalah hasil uji multikolinieritas:

Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

TOTAL_X1 .968 1.033

TOTAL_X2 .968 1.033

a. Dependent Variable: TOTAL_Y

Sumber: Data Primer SPSS 17.0 diolah 2021

Berdasarkan tabel 4.11 di atas, hasil Uji Varience Inflation Faktor (VIF) pada hasil output SPSS tabel Coefficients, masing-masing variabel independen memiliki nilai VIF faktor rasional (X1) yaitu 1,033 dan faktor emosional (X2) yaitu 1,033 masing-masing variabel bebas memiliki nilai VIF < 10 dan nilai tolerance Faktor rasional (X1) yaitu 0,968 dan faktor emosional (X2) yaitu 0,968 masing-masing variabel bebas memiliki nilai tolerance > 0,01 maka dapat disimpulkan bahwa model regresi linear berganda tidak terdapat multikolinearitas antara variabel terikat dengan variabel bebas sehingga dapat digunakan dalam penelitian.

4. Uji Hipotesis

a. Uji Regresi Linear Berganda

Dalam penelitian ini menggunakan Uji regresi linier berganda karena peneliti ingin mengetahui beberapa variabel independen, serta untuk mengetahui arah hubungan variabel independen terhadap variabel dependen. Berikut tabel Uji regresi linier berganda:

Uji Regresi Linear Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 3.565 7.198 .495 .623

TOTAL_X1 .919 .416 .339 2.212 .033

TOTAL_X2 .387 .154 .384 2.504 .017

a. Dependent Variable: TOTAL_Y

Sumber: Data primer SPSS 17.0 diolah 2021

Dari tabel 4.12 dapat disusun persamaan sebagai berikut:

Y = 3.565 + 0.919X1+0.387X2+e

Hasil dari perhitungan yang telah dilakukan menghasilkan suatu persamaan yang menunjukkan bahwa nilai X merupakan regresi yang diasumsikan sebagai berikut:

1. Nilai konstanta (β0) sebesar 3.565 artinya apabila faktor rasional (X1) dan faktor emosional (X2) dalam keadaan konstan atau 0, maka loyalitas karyawan (Y) nilainya sebesar 3.565

2. faktor rasional (X1) memiliki pengaruh positif terhadap loyalitas karyawan (Y) dengan nilai (β1) sebesar 0,919

3. faktor emosional (X2) memiliki pengaruh positif terhadap Loyalitas Karyawan (Y) dengan nilai (β2) sebesar 0,387

Uji parsial adalah uji t yang digunakan untuk mengetahui apakah variabel faktor rasional dan faktor emosional secara individual (parsial) berpengaruh signifikan terhadap loyalitas karyawan. Hasil dari pengujian dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 4.14 Uji t

Coefficientsa

Model T Sig.

1 (Constant) .495 .623

TOTAL_X1 2.212 .033

TOTAL_X2 2.504 .017

a. Dependent Variable: TOTAL_Y

Sumber: Data Primer SPSS 17.0 diolah 2021

Berdasarkan pada tabel 4.13 diatas, hasil uji t dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Dapat diketahui nilai (sig) 0,033 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan H0 ditolak, artinya bahwa variabel faktor rasional (X1) berpengaruh secara parsial terhadap loyalitas karyawan.

2. Dapat diketahui nilai (sig) 0,017 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan H0 ditolak, artinya bahwa variabel faktor emosional (X2) berpengaruh secara parsial terhadap loyalitas karyawan.

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel faktor rasional (X1) dan faktor emosional (X2) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas karyawan (Y). Jika nilai signifikan < 0,05 maka terdapat pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas karyawan.

Hasil dari penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.15 Hasil Uji F

ANOVAb

Model F Sig.

1 Regression 4.421 .019a

Residual Total

a. Predictors: (Constant), TOTAL_X2, TOTAL_X1 b. Dependent Variable: TOTAL_Y

Sumber: Data primer SPSS 17.0 diolah 2021

Berdasarkan tabel 4.14 di atas, hasil pengolahan Uji statistik secara bersama-sama menggunakan SPSS yang menguji antara variabel faktor rasional (X1) dan (X2) terhadap loyalitas karyawan (Y) maka diperoleh nilai signifikan F hitung sebesar 4,421 dengan tingkat signifikansi 0.019 atau dibawah standar 0.05 yang berarti faktor rasional (X1) dan faktor emosional (X2) berpengaruh positif terhadap loyalitas karyawan PTPN 7 PAWI.

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui besarnya sumbangan sebuah variabel atau lebih (variabel bebas) terhadap variasi (naik/turunnya) variabel yang lain (variabel terikat). Berikut ini hasil dari Uji Koefisien Determinasi:

Tabel 4.16

Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .439a .193 .149 2.597

a. Predictors: (Constant), TOTAL_X2, TOTAL_X1

Sumber: Data primer SPSS 17.0 diolah 2021

Berdasarkan hasil Uji R Square pada tabel 4.14 menunjukkan bahwa nilai R Square sebesar 0,193% atau sama dengan 19,3%. Hal ini menyatakan bahwa variabel faktor rasional dan faktor emosional hanya berpengaruh sebesar 19,3% terhadap Loyalitas Karyawan atau Interprestasi Koefisien Determinasi dengan keterangan sangat rendah.

Sedangkan sisanya 80.7% dipengaruhi oleh variabel lain.

D. Pembahasan

1. Pengaruh Faktor Rasional Terhadap Loyalitas Karyawan PTPN 7 PAWI

Variabel faktor rasional yaitu : 1. Gaji, 2. Bonus, 3. Jenjang Karir, menunjukkan berpengaruh terhadap loyalitas karyawan PTPN 7 PAWI.

nilai signifikan uji t 0,033 < 0,05. Dilihat dari hasil Uji t juga dapat dilihat bahwa terdapat tanda (+) dengan nilai 0,919 menunjukkan bahwa variabel gaya hidup berpengaruh positif terhadap loyalitas karyawan.

Hal ini berarti semakin tinggi faktor rasional maka dapat menaikkan tingkat loyalitas karyawan PTPN 7 PAWI. Dan sebaliknya jika faktor rasional rendah maka tingkat loyalitas karyawan akan menurun.

2. Pengaruh Faktor Emosional Terhadap Loyalitas Karyawan PTPN 7 PAWI

Variabel faktor emosional yaitu, 1. Pekerjaan yang menantang, 2.

Lingkungan kerja yang mendukung, 3. Perasaan Aman, 4. Pemimpin yang berkharisma, 5. Pekerja yang membanggakan, 6. Penghargaan yang di berikan perusahaan dan Budaya Kerja menunjukkan berpengaruh terhadap loyalitas karyawan PTPN 7 PAWI. Hal ini dilihat dari hasil perhitungan regresi menunjukkan bahwa nilai signifikan Uji t sebesar 0,017 yang berarti nilai 0,017< α. Hai ini berarti semakin tinggi faktor emosional akan meningkatkan loyalitas karyawan PTPN 7 PAWI. Sebaliknya jika menurunnya faktor emosional maka menurun pula tingkat loyalitas karyawan PTPN 7 PAWI.

3. Pengaruh Faktor Rasional Dan Faktor Emosional Terhadap Loyalitas Karyawan PTPN 7 PAWI

Hasil perhitungan regresi menunjukkan bahwa nilai signifikan Uji F sebesar 0,019 yang berarti nilai 0,019< α . Hal ini dapat disimpulkan

sama) berpengaruh terhadap loyalitas karyawan PTPN 7 PAWI.

4. Besar Pengaruh Faktor Rasional Dan Faktor Emosional Terhadap Loyalitas Karyawan PTPN 7 PAWI

Berdasarkan hasil Uji R Square menunujukkan bahwa nilai R Square sebesar 0,193% atau sama dengan 19,3%. Hal ini menyatakan bahwa variabel faktor rasional hanya berpengaruh sebesar 19,3% terhadap loyalitas karyawan atau Interprestasi Koefisien Determinasi dengan keterangan sangat rendah. Sedangkan sisanya 80.7% dipengaruhi oleh variabel lain.

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan serta hasil pengujian maka dapat diambil kesimpulan:

1. Faktor rasional berpengaruh terhadap loyalitas karyawan PTPN 7 PAWI.

Hal ini ditunjukkan dari hasil perhitungan regresi bahwa nilai signifikan uji t 0,033 < 0,05 dan unstandarized coefficient β 0,919 menunjukkan bahwa variabel faktor rasional berpengaruh positif terhadap loyalitas karyawan PTPN 7 PAWI.

2. Faktor emosional berpengaruh terhadap loyalitas karyawan PTPN 7 PAWI. Hal ini ditunjukkan dari hasil perhitungan regresi linear berganda yang diperoleh dengan nilai (sig) 0,017 < 0,05 dan unstandarized coefficients β 0,387. Artinya faktor rasional berpengaruh positif terhadap loyalitas karyawan PTPN 7 PAWI.

3. Faktor rasional dan emosional berpengaruh terhadap loyalitas karyawan PTPN 7 PAWI. Hal ini ditunjukkan dari hasil analisis regresi linear berganda yang diperoleh nilai (sig) 0,019 <0,05.

4. Dan uji koefisien determinasi (R2) dengan nilai R square sebesar 0,193 atau sama dengan 19,3% yang artinya bahwa variabel faktor rasional dan emosional berpengaruh terhadap loyalitas karyawan dengan keterangan interprestasi koefisien determinasi sangat rendah.

72

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, saran-saran yang .diajukan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagi Perusahaan

Untuk pencapaian tujuan perusahaan di masa mendatang serta untuk melebarkan sayap perusahaan hendaknya perusahaan senantiasa memperhatikan kompensasi, tanggung jawab, disiplin dan partisipasi karyawan. Hal tersebut perlu dilakukan agar perusahaan dapat menjadi rumah kedua bagi karyawannya, sehingga loyalitas karyawan terpupuk dari waktu ke waktu.

2. Bagi peneliti selanjutnya

Peneliti selanjutnya yang tertarik untuk meneliti variabel loyalitas karyawan agar menyertakan variabel-variabel lain yang mungkin mempengaruhi loyalitas karyawan baik variabel eksternal maupun variabel internal.

Dalam dokumen SKRIPSI - Repository IAIN Bengkulu (Halaman 65-71)

Dokumen terkait