• Tidak ada hasil yang ditemukan

3.2 Sumber Data dan Metode Pengumpulan Data

3.3.2 Variabel Independen

Menurut teori yang digunakan dalam penelitian yaitu TRA, faktor lingkungan kerja termasuk dalam kelompok subjective norms. Lingkungan kerja merujuk pada faktor-faktor di sekitar para pekerja yang memiliki potensi untuk memengaruhi mereka dalam menjalankan tugas. Faktor-faktor ini meliputi suhu,

5 4,32 – 5,14 Setuju 6 5,15 – 6,00 Sangat setuju

47 kelembapan, ventilasi, pencahayaan, kebersihan tempat kerja, dan ketersediaan peralatan kerja yang memadai. Lingkungan kerja dapat dijelaskan sebagai kombinasi dari alat dan peralatan yang digunakan, kondisi lingkungan sekitarnya di mana seorang pekerja berada, serta metode kerja yang memengaruhi baik secara individu maupun dalam kelompok kerja. Dengan lingkungan kerja yang kompetitif dan sehat, maka dapat memberikan pandangan yang baik bagi mahasiswa untuk berkarir sebagai SAP konsultan semakin meningkat (Sari 2016). Di bawah ini terdapat daftar pertanyaan yang terlampir untuk mengukur variabel lingkungan kerja:

Tabel 3.2

Variabel Indikator Sumber

LK1 Saya merasa ada persaingan yang tinggi antar karyawan yang berkarir sebagai konsultan SAP.

(Lestari 2019) LK2 Saya merasa berkarir sebagai konsultan SAP memiliki sifat

pekerjaan yang menantang/atraktif.

LK3 Saya merasa berkarir sebagai konsultan SAP memiliki sifat pekerjaan yang rutin.

LK4 Saya merasa berkarir sebagai konsultan SAP akan memberikan hasil yang lebih baik.

2. Pengakuan Profesional

Menurut teori yang digunakan dalam penelitian yaitu TRA, faktor pengakuan profesional termasuk dalam kelompok subjective norms. Pengenalan profesional adalah bentuk apresiasi yang bersifat non-finansial dan terkait dengan pengakuan terhadap prestasi individu. Pengenalan profesional mencakup penghargaan atas pencapaian yang gemilang, kesempatan untuk berkembang, promosi jabatan, dan penguasaan keahlian khusus yang diperlukan untuk meraih kesuksesan (Lestari 2019).

Pengakuan terhadap prestasi kerja dapat memberikan kontribusi dalam mengoptimalkan mutu pekerjaan yang dihasilkan serta memotivasi individu dalam meraih kemajuan karir yang lebih baik. Hal ini disebabkan oleh peran profesi konsultan

48 SAP yang memberikan kesempatan bagi individu untuk mengembangkan diri melalui penugasan di beragam tempat dan perusahaan dengan karakteristik dan kondisi yang berbeda. Sebagai seorang konsultan SAP, profesi ini memberikan kesempatan bagi seseorang untuk mengembangkan diri karena tugasnya melibatkan penugasan di berbagai tempat dan perusahaan dengan karakteristik dan kondisi yang beragam. Selain itu juga dengan pengakuan profesional tersebut mendorong mahasiswa akuntansi untuk berkarir sebagai konsultan SAP.

Berikut lampiran item pertanyaan untuk variabel pengakuan profesional:

Tabel 3.3

Variabel Indikator Sumber

PP1 Berkarir sebagai konsultan SAP akan memberikan saya kesempatan untuk berkembang.

(Lestari 2019) PP2 Berkarir sebagai konsultan SAP membutuhkan keahlian tertentu

untuk mencapai kesuksesan.

PP3 Adanya pengakuan profesional dalam pekerjaan apabila saya berkarir menjadi konsultan SAP.

3. Pertimbangan Pasar Kerja

Menurut teori yang digunakan dalam penelitian yaitu TRA, faktor pertimbangan pasar kerja termasuk dalam kelompok subjective norms.

Pertimbangan mengenai kondisi pasar kerja menjadi hal yang penting, karena setiap jenis pekerjaan menawarkan peluang dan prospek yang berbeda. Profesi yang memiliki tingkat permintaan yang tinggi di pasar kerja akan lebih diminati dibandingkan dengan profesi yang memiliki permintaan yang rendah.

Pertimbangan pasar kerja mencakup aspek-aspek seperti stabilitas kerja, aksesibilitas lowongan pekerjaan, dan ketersediaan peluang kerja yang luas (Lestari 2019). Mempertimbangkan kondisi pasar kerja dapat menjadi salah satu faktor yang mendorong mahasiswa untuk memilih karir sebagai konsultan SAP.

Berikut lampiran item pertanyaan untuk pertimbangan pasar kerja:

Tabel 3.4

49

Variabel Indikator Sumber

PPK1 Saya memilih berkarir sebagai konsultan SAP karena akan memberikan jaminan kerja (tidak mudah di PHK)

(Lestari 2019) PPK2 Saya merasa lowongan kerja sebagai konsultan SAP mudah

diakses/diketahui.

PPK3 Peluang kerja yang cukup besar ketika memilih berkarir sebagai konsultan SAP.

4. Gaji

Menurut teori yang digunakan dalam penelitian yaitu TRA, gaji termasuk dalam kelompok subjective norms. Gaji adalah balas jasa dalam bentuk uang yang diterima karyawan sebagai konsekuensi dari statusnya sebagai seorang karyawan yang memberikan kontribusi dalam mencapai tujuan perusahaan (Lestari 2019). Sedangkan menurut (Handayani 2021) Gaji atau penghargaan finansial adalah pemberian pembayaran finansial kepada karyawan sebagai balas jasa untuk pekerjaan yang dilaksanakan dan sebagai motivasi pelaksanaan kegiatan di waktu yang akan datang.

Gaji dalam suatu pekerjaan memang menjadi salah satu pertimbangan bagi calon pekerja untuk menentukan pilihan karir mereka. Tak bisa dipungkiri dengan memiliki skill dan kompetensi pada suatu bidang akan memengaruhi besarnya gaji yang diterima. Tak bisa dipungkiri dengan memiliki skill dan kompetensi pada suatu bidang akan memengaruhi besarnya gaji yang diterima. Dengan gaji yang sesuai bahkan bisa dibilang menjanjikan dapat menarik minat mahasiswa untuk berkarir sebagai konsultan SAP.

Berikut lampiran item pertanyaan untuk variabel gaji:

Tabel 3.5

Variabel Indikator Sumber

G1 Saya merasa berkarir sebagai konsultan SAP akan memberikan gaji awal yang tinggi.

(Lestari 2019)

50 G2 Saya akan memilih berkarir sebagai konsultan SAP karena adanya

jaminan dana pensiun.

G3 Adanya potensi kenaikan gaji apabila saya berkarir sebagai konsultan SAP.

5. Gender

Menurut teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu TRA, faktor gender termasuk dalam kedua kelompok yaitu subjective norms dan attitude. Gender adalah konstruksi sosial yang mengatur hubungan antara perempuan dan laki-laki melalui pengaruh sosialisasi, menentukan peran, fungsi, status, dan tanggung jawab yang berbeda antara keduanya. Gender merupakan hasil dari proses konstruksi sosial dan budaya, yang diinternalisasikan melalui sosialisasi dalam masyarakat. Dengan kata lain, gender adalah hasil dari kesepakatan manusia dan tidak ditentukan secara kodrati.

Oleh karena itu, gender dapat mengalami perubahan sesuai dengan konteks sosial, budaya, dan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat (Astri Wulan 2017). Peran gender sangat berdampak pada setiap aktivitas manusia, dalam hal minat berkarir menjadi konsultan SAP banyak orang berpandangan bahwa perempuan tidak terlalu bagus dalam berprofesi sebagai konsultan SAP, sedangkan laki-laki lebih pantas berprofesi sebagai konsultan SAP dikarenakan jenis pekerjaan yang menyita waktu.

Tabel 3.6

Variabel Indikator Sumber

GE1 Adanya kesetaraan gender dalam memilih jenjang karir di sebagai konsultan SAP

(Lestari 2019) GE2 Mahasiswa perempuan lebih antusias dalam berkarir sebagai

konsultan SAP

GE3 Mahasiswa laki-laki lebih cocok berkarir sebagai konsultan SAP

6. Minat

51 Minat merujuk pada perasaan pilihan dan keterikatan terhadap suatu hal atau kegiatan, tanpa adanya tekanan atau perintah. Minat terkait dengan perasaan suka atau bahagia terhadap suatu objek. Pada dasarnya, minat adalah hasil penerimaan terhadap ikatan antara diri sendiri dan sesuatu yang berasal dari luar. Semakin kuat dan erat ikatan tersebut, semakin kuat pula minat yang muncul. Minat berpengaruh besar terhadap suatu pencapaian dalam pekerjaan, jabatan, atau karir (Astri Wulan 2017).

Variabel Indikator Sumber

Minat berkarir

Saya akan berkarir di bidang SAP. (Astri Wulan dan Fitrawati 2017)

Saya berencana untuk Berkarir di bidang SAP Saya akan

merekomendasikan

orang lain untuk berkarir di bidang SAP

Dokumen terkait