• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 METODE PENELITIAN

B. Hasil Penelitian

a. Karakteristik responden berdasarkan usia

Menurut Departemen Kesehatan RI (2009) bahwa pembagian usia remaja terbagi menjadi dua yaitu remaja awal usia 12 sampai 16 tahun dan remaja akhir usia 17 sampai 21 tahun. Dibawah ini merupakan tabel distribusi frekuensi responden berdasarkan usia remaja putri di Desa Kwangsan.

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia Remaja Putri Di Desa Kwangsan Kecamatan Sedati Sidoarjo

No Usia (Tahun) Frekuensi Persentase (%) 1

2

Remaja Awal Remaja Akhir

24 32

42.9%

57.1%

Total 56 100.0%

Sumber : Data Primer, Juli 2022

Berdasarkan tabel 5.1 menunjukkan bahwa dari 56 responden sebagian besar (57,1%) ataua sebesar 32 responden berusia remaja akhir.

35

1. Data Khusus

a. Karakteristik responden berdasarkan regulasi emosi

Dibawah ini merupakan tabel distribusi frekuensi responden berdasarkan regulasi emosi positif dan negatif pada remaja putri di Desa Kwangsan Kecamatan Sedati Sidoarjo.

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Regulasi Emosi Pada Remaja Putri Di Desa Kwangsan Kecamatan Sedati Sidoarjo

No Regulasi Emosi Frekuensi Persentase (%) 1

2

Positif Negatif

23 33

41.1%

58.9%

Total 56 100.0%

Sumber : Data Primer, Juli 2022

Berdasarkan Tabel 5.2 menunjukkan bahwa dari 56 responden sebagian besar (58.9%) atau sebesar 33 responden regulasi emosinya negatif.

b. Karakteristik responden berdasarkan nyeri haid

Dibawah ini merupakan tabel distribusi frekuensi reponden berdasarkan tidak nyeri, nyeri ringan dan nyeri sedang pada remaja putri di Desa Kwangsan Kecamatan Sedati Sidoarjo.

Tabel 5.3 Distribusi Responden Berdasarkan Nyeri Haid Pada Remaja Putri Di Desa Kwangsan Kecamatan Sedati Sidoarjo

No Nyeri Haid Frekuensi Persentase (%) 1

2 3

Tidak Nyeri Nyeri Ringan Nyeri Sedang

3 39 14

5.4%

69.6%

25.0%

Total 56 100.0%

Sumber : Data Primer, Juli 2022

Berdasarkan tabel 5.3 menunjukkan bahwa dari 56 responden sebagian besar (69.6%) atau sebesar 39 responden mengalami nyeri haid ringan.

c. Tabulasi silang hubungan regulasi emosi dengan nyeri haid pada remaja putri

Tabel 5.4 Tabulasi Silang Hubungan Regulasi Emosi dengan Nyeri Haid pada Remaja Putri di Desa Kwangsan Kecamatan Sedati Sidoarjo

Nyeri Haid Tidak

Nyeri

Nyeri Ringan

Nyeri Sedang

Total Regulasi

Emosi

F % F % F % F % Positif 3 13.0% 18 78.3% 2 8.7% 23 100%

Negatif 0 0.0% 21 63.6% 12 36.4% 33 100%

Total 3 39 14 56 100%

Chi

Square

P = 0.012 Sumber : Data Primer, Juli 2022

Dari hasil tabulasi silang pada tabel 5.4 menunjukkan bahwa dari 23 responden yang mempunyai regulasi emosi positif didapatkan hampir seluruhnya (78.3%) mengalami nyeri haid ringan.

Berdasarkan hasil uji Chi Square menggunakan SPSS dengan tingkat kemaknaan α = 0.05 didapatkan nilai p = 0.0012 sehingga didapatkan p < α maka H0 ditolak artinya ada hubungan regulasi emosi dengan nyeri haid pada remaja putri di Desa Kwangsan Kecamatan Sedati Sidoarjo.

37 BAB 6 PEMBAHASAN A. Pembahasan

1. Regulasi Emosi

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Desa Kwangsan Kecamatan Sedati Sidoarjo menunjukkan bahwa sebagian besar (58.9%) regulasi emosinya negatif. Hal ini menujukkan bahwa banyaknya remaja putri yang tidak bisa mengontrol emosinya ketika terjadi nyeri haid. Emosi terjadi hanya ketika seseorang merasakan sesuatu terjadi dalam dirinya, emosi dapat muncul tidak disadari dan tanpa diniatkan. Remaja yang dapat mengendalikan emosinya dapat mendatangkan kebahagiaan bagi remaja.

Hal ini dinyatakan oleh Garisson bahwa kebahagiaan seseorang dalam hidup ini bukan karena tidak adanya bentuk-bentuk emosi dalam dirinya, melainkan kebiasaan memahami dan menguasai emosi. Proses emosi ini juga disebut proses regulasi emosi (Salamah, 2018).

Regulasi emosi merupakan sekumpulan berbagai proses tempat emosi diatur. Proses regulasi emosi dapat otomatis atau dikontrol, disadari atau tidak disadari dan dapat memilik efek pada satu atau lebih proses yang membangkitkan emosi. Regulasi emosi dapat mengurangi, memperkuat atau memelihara emosi tergantung pada tujuan invidu.

Menurut Salovey dan Sluyter terdapat tiga faktor yang mempengaruhi regulasi emosi diantaranya yaitu : a) usia, anak perempuan yang berusia 7 hingga 17 tahun lebih mampu meluapkan emosi jika dibandingkan dengan anak laki-laki dan anak perempuan mencari dukungan lebih banyak jika

dibandingkan dengan anak laki-laki yang lebih memilih untuk meluapkan emosinya dengan melakukan latihan fisik. b) Hubungan interpersonal dan regulasi emosi berhubungan dan saling mempengaruhi. Jika individu ingin mencapai suatu tujuan untuk berinteraksi dengan lingkungan dan individu lainnya, maka emosi akan meningkat. Biasanya emosi positif meningkat bila individu mencapai tujuan dan emosi negatif meningkat bila individu menemui kesulitan dalam mencapai tujuannya. c) Bahwa orang tua memilik pengaruh dalam emosi anak-anaknya (Salovey dan Sluyter dalam Putri,2020).

Menurut peneliti regulasi emosi mempunyai peranan penting dalam menentukan perilaku individu. Ketika individu mengalami emosi yang negatif, individu biasanya tidak dapat berpikir dengan jernih dan melakukan tindakan diluar kesadaran. Individu yang memiliki kemampuan regulasi emosi positif dapat mengendalikan dirinya apabila sedang kesal dan dapat mengatasi rasa cemas, sedih atau marah sehingga mempercepat dalam pemecahan suatu masalah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa remaja yang tidak dapat mengatur atau mengontrol emosinya saat menstruasi akan terjadi timbulnya nyeri.

2. Nyeri Haid

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Desa Kwangsan Kecamatan Sedati Sidoarjo sebagian besar (69.6%) mengalami nyeri haid ringan. Dalam penelitian lain dikemukakan bahwa nyeri haid banyak dialami oleh para remaja yang secara emosional tidak stabil, apalagi jika tidak mendapat penerangan yang baik tentang proses menstruasi maka

39

akan timbul nyeri haid. Kondisi emosi yang negatif seperti cemas, stress dan marah dapat membuka gerbang disepanjang tulang belakang, sehingga individu akan merasakan nyeri (Febriana,2021)

Nyeri haid merupakan gangguan fisik yang sangat menonjol pada wanita yang sedang mengalami menstruasi berupa gangguan nyeri/kram pada perut. Nyeri haid memiliki dampak yang cukup besar bagi remaja putri karena menyebabkan terganggunya aktivitas sehari-hari. Nyeri haid merupakan nyeri yang dirasakan mulai dari tingkat ringan sampai cukup berat. Sebagian wanita ada yang mengalami kram karena kontraksi otot- otot halus pada rahim, sakit perut, merasa lemas hingga nyeri luar biasa, nyeri pada perut bagian bawah sering terjadi selama menstruasi (Sitepu,2019).

Manuaba (2020), derajat nyeri haid dibagi menjadi tiga tingkat keparahan yaitu : 1) Nyeri haid ringan, seseorang akan mengalami nyeri atau masih dapat ditoleransi karena masih berada pada ambang rangsang, berlangsung beberapa saat dan dapat melakukan kerja sehari-hari. 2) Nyeri haid sedang, seseorang merespon nyerinya dengan merintih-rintih dan menekan dibagian nyeri, diperlukan latihan tanpa mengurangi rasa nyeri tanpa perlu meninggalkan pekerjaan. 3) Nyeri haid berat, sesorang mengeluh karena adanya rasa terbakar dan ada kemungkinan seseorang tidak mampu lagi melakukan pekerjaan biasa dan perlu istirahat beberapa hari dapat disertai sakit kepala, pingsan, diare, rasa tertekan mual dan sakit perut.

Menurut Peneliti remaja putri yang paling sering mengalami nyeri haid, karena dalam prosesnya organ tubuh selama remaja masih terus mengalami perkembangan, terutama organ reproduksi. Itulah kenapa nyeri haid lebih rentang dialami oleh remaja putri, sebab dikarenakan belum matangnya organ reproduksi pada usia remaja. Biasanya nyeri mencapai puncaknya dalam waktu 24 jam dan setelah 2 hari akan menghilang, hal ini biasanya diikuti oleh perubahan tingkah laku seperti gelisah, sensitif, lekas marah, gangguan tidur dan kadang-kadang terjadi perubahan suasana hati yang sangat cepat. Adapun keluhan fisik lainnya seperti payudara terasa sakit, perut sakit/kembung, kepala pusing, sakit punggung, dan masalah kulit seperti jerawat.

3. Menganalisis Hubungan Regulasi Emosi dengan Nyeri Haid pada Remaja Putri di Desa Kwangsan

Berdasarkan hasil uji Chi Square menggunakan SPSS dengan tingkat kemaknaan α = 0.05 didapatkan nilai p = 0.0012 sehingga didapatkan p < α maka H0 ditolak artinya ada hubungan regulasi emosi dengan nyeri haid pada remaja putri di Desa Kwangsan Kecamatan Sedati Sidoarjo.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Dwi Ana Khoerunisya (2017) yang mengatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara regulasi emosi dengan nyeri haid pada remaja. Penelitian lain yang dilakukan oleh Muntari (2019), mengatakan bahwa nyeri haid cenderung lebih sering dan lebih hebat pada remaja yang mengalami kegelisahan, ketegangan dan kecemasan. Regulasi emosi menunjukkan bagaimana

41

kemampuan seseorang dalam mengontrol emosinya,hal ini sangat berkaitan dengan tingkat nyeri yang dirasakan remaja pada saat menstruasi.

Menurut peneliti ada hubungan yang sangat erat tentang regulasi emosi dengan nyeri haid. Dimana ketika regulasi emosi baik maka tingkat nyeri yang dirasakan akan rendah, begitu sebaliknya ketika regulasi emosi negatif maka tingkat nyeri akan semakin tinggi.

B. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan merupakan kelemahan yang dihadapi peneliti selama proses penelitian. keterbatasan dalam penelitian ini adalah.

1. Responden yang berusia kurang dari 15 tahun banyak yang kurang paham terhadap skala nyeri sehingga perlu penjelasan yang berulang- ulang dan membutuhkan waktu yang lebih lama .

2. Pengumpulan data penelitian dengan cara door to door sehingga membutuhkan waktu cukup lama dan membutuhkan banyak waktu 3. Peneliti harus menyesuaikan waktu terjadinya nyeri haid saat

menstruasi pada remaja putri.

42

SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya, maka kesimpulan yang dapat ditarik dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Remaja Putri Di Desa Kwangsan Kecamatan Sedati Sidoarjo sebagian besar regulasi emosinya negatif.

2. Remaja Putri Di Desa Kwangsan Kecamatan Sedati Sidoarjo sebagian besar mengalami nyeri haid ringan.

3. Ada hubungan regulasi emosi dengan nyeri haid pada remaja putri di desa Kwangsan kecamatan Sedati Sidoarjo. Dimana ketika regulasi emosi baik maka tingkat nyeri yang dirasakan akan rendah, begitu sebaliknya ketika regulasi emosi negatif maka tingkat nyeri akan semakin tinggi.

B. Saran

1. Bagi Remaja

Bagi remaja putri disarankan untuk dapat mengatur atau mengontrol emosinya saat menstruasi, karena regulasi emosi yang positif dapat membuat nyeri yang dirasakan saat nyeri haid akan menurun.

43

2. Bagi Orang tua

Bagi orang tua diharapkan dapat menciptakan suasana keluarga yang harmonis dan nyaman, agar anak-anak merasa tenang, tidak mudah terpancing emosi saat mengalami nyeri haid.

3. Bagi Masyarakat

Bagi masyarakat diharapkan dapat membantu remaja untuk meminimalisasi timbulnya emosi, agar remaja tidak mengalami nyeri haid lebih hebat pada saat menstruasi.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan penelitian ini dapat digunakan menjadi acuan, wawasan, referensi serta sebagai data pendahuluan yang dapat digunakan peneliti selanjutnya yang berkaitan dengan regulasi emosi dan nyeri haid.

5. Bagi Institusi

Kepada institusi pendidikan, diharapkan sebagai tambahan ilmu bagi profesi keperawatan dan memperluas dari semua materi mengenai regulasi emosi dan nyeri haid pada remaja putri.

DAFTAR PUSTAKA

Allo, S.T, dkk. (2017). Hubungan Mekanisme Koping dengan Regulasi Emosi pada Mahasiswa Semester 5 Yang Mengalami disminore di Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedoteran Universitas SAM Ratulangi. e- Jurnal Keperawatan (e-Kp).

Al-Mighwar, Muhammad. 2016. Psikologi Remaja. Bandung : Pustaka Setia.

Azwar, Saifuddin . 2017. Metode Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

ChengHao Tu, David M. Niddam, 2018. Menstrual Pain Is Associated With Rapid

Structural Alterations In The Brain.

https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii. diakses pada tanggal 24 Desember 2021 pukul 20.00 WIB

Elisa. 2012. Menstruasi Picu Emosionalitas Remaja Putri. Skripsi. Yogyakarta : Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta.

Fauziah, (2018). Pengaruh Abdominal Stretching Terhadap Intensitas Nyeri Haid Pada Remaja Putri di SMK Al Furqon Bantar Kawung Kabupaten Brebes.

Fakultas Kedokteran Universitas Islam Jakarta.

Goleman, D. 2019. Kecerdasan Emosi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Gross, James J. 2017. Emotion Regulation : Affective, Cognitive, and Social Consequences. USA : Cambridge University Press.

Gross, James J. 2018. Handbook Of Emotion Regulation. New York : The Guillford Press.

Handayani, E.Y., & Rahayu, L.S. (2019). Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dengan Nyeri Menstruasi (Dismenorea) Pada Remaja Putri Di Beberapa SMA Di Kabupaten Rokan Hulu. Jurnal Maternity And Neonatal.

Irma Yanti, (2018). Pengaruh stres, status gizi, dan aktivitas fisik terhadap

kejadian disminore pada remaja.

https://journal.unsika.ac.id/index.php/HSG/article/view/1563. Diakses pada tanggal 20 November 2021 pukul 13.00 wib

Judha, Mohamad (2017). Teori Pengukuran Nyeri & Nyeri Persalinan. Solo : Rahma Surakarta

45

Lail, N.H. (2019). Hubungan Status Gizi, Usia Menarche dengan Dismenorea pada Remaja Putri di SMK K Tahuun 2017. Jurnal Ilmiah Kebidanan Indonesia, 9(02), 88-95. https://doi.org/10.33221/jiki.v9i02.225 Diakses pada tanggal 1 November 2021 pukul 14.00 WIB

Lu Jane, Zxy-yann. 2020. The Relationship Between Menstrual Attitudes and Menstrual Symptoms Among Taiwanese Women. Journal Of Advanced Nursing,33(6), 1-8.Online.http://www.feminist.sinica.edu.tw/teach/teach2- 5.pdf(diunduh 09-07-2021, 19:18)

Martini, dkk. (2017). Pengaruh Stres Terhadap Disminore Primer Pada Mahasiswa Kebidanan Di Jakarta. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan, Volume. 1, Nomor 2.

Mayer, J.D. & Salovey, P. (2016). What is emotional intelligence? Dalam Salovey. P. & Sluyter, D. (eds). Emotional Development and Emotional Intellegence: Implication for Education. New York: Basic Books

Milanti, dkk. (2018). Gambaran Faktor-faktor yang Mempengaruhi Siklus Menstruasi pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman. Jurnal Kebidanan

Nugroho, dkk (2019). Masalah kesehatan reproduksi wanita. Yogyakarta: Nuha Medika.

Purwanto, Edy. 2020. Metode Penelitian Kuantitatif. Semarang : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang.

Shah, dkk. (2015). Menstrual characteristics and prevalence of dysmenorrhoea among female physiotherapy students. International Journal of Medicine &

Health Research

Silvanus, dkk. (2017). Hubungan regulasi emosi dengan intensitas nyeri dismenore primer pada remaja putri di SMAN 7 Malang. Nursing News WHO, 2018. Global Health Observatory (GHO). Data research dysmenorrhea.

(http://www.who.int/gho/ncd/risk-Factors/dysminore-text/en/).Diakses tanggal 2 November 2021 pukul 22.30 Wib

Yusuf, (2019). Psikologi perkembangan anak & remaja. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Bandung

46 Lembar Pengajuan Judul Skripsi

47

Lampiran 2

Surat Permohonan Izin Pengambilan Data Awal

Lampiran 3

Surat Balasan Perizinan Pengambilan Data Awal

49

Lampiran 4

Surat Pengajuan Laik Etik

Lampiran 5

Surat Keterangan Laik Etik

51

Lampiran 6

Surat Ijin Penelitian

Lampiran 7

Surat Balasan Ijin Penelitian

53

Lampiran 8

Lembar Persetujuan Menjadi Responden

PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Umur / Jenis Kelamin : Alamat : Nomer telepon/HP :

Menyatakan setelah memperoleh informasi lengkap dan diberikan kesempatan untuk menanyakan segala sesuatu yang ingin saya ketahui, saya bersedia mengikuti penelitian dengan judul :

“Hubungan Regulasi Emosi Dengan Nyeri Haid Pada Remaja Putri Di Desa Kwangsan Kecamatan Sedati Sidoarjo.”

Saya juga dapat menolak menjawab pertanyaan yang diberikan ataupun menarik diri dari persetujuan ini suatu saat, tanpa sanksi apapun.

Demikian persetujuan ini dibuat memahami sepenuhnya terhadap informasi yang telah diberikan kepada saya serta tanpa adanya paksaan.

Sidoarjo, Maret 2021

Peneliti Yang Membuat Pertanyaan

(...) (...)

Saksi 1 Saksi 2

(...) (...)

Lampiran 9

Lembar Penjelasan Penelitian untuk Disetujui

PENJELASAN PENELITIAN UNTUK DISETUJUI (Information for Consent)

Nama Peneliti : Reni Dwi Novita Wati

Alamat : Jl.Malik Ibrahim RT05/RW03, Kwangsan Sedati

Judul Penelitian : Hubungan Regulasi Emosi Dengan Nyeri Haid Pada Remaja Putri di Desa Kwangsan Kecamatan Sedati Sidoarjo.

A. Tujuan peneitian dan penggunaan hasilnya

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Regulasi Emosi Dengan Nyeri Haid Pada Remaja Putri. Data yang diperoleh akan sangat bermanfaat untuk menambah dan meningkatkan pengetahuan.

B. Manfaat bagi peserta penelitian

Penelitian ini tidak berdampak secara langsung kepada saudara. Namun, hasil penelitian ini dapat mengetahui mengatur emosi yang baik pada saat nyeri haid.

C.Metode dan prosedur kerja penelitian

Metode yang digunakan adalah pemberian kuesioner. Prosedur penelitian selanjutnya yaitu:

1. Anda akan dimintai keterangan mengenai data diri seperti nama dan umur 2. Anda akan dijelaskan mengenai tujuan dan manfaat penelitian oleh peneliti 3. Peneliti akan memberikan lembar kuesioner tentang penilai an nyeri dan

regulasi emosi

4. Kemudian anda mengisi lembar kuesioner sebisa mungkin diisi dengan jujur lengkap atau dibantu oleh peneliti dengan cara wawancara

5. Apabila ada pertanyaan yang kurang dimengerti, silahkan ditanyakan kepada peneliti.

D. Resiko yang mungkin timbul

Penelitian ini tidak akan menimbulkan resiko yang membahayakan kesehatan responden. Dalam penelitian ini responden meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner yang menyebabkan ketidaknyamanan dan mengganggu waktu responden.

E. Efek samping penelitian

Dalam penelitian ini tidak menimbulkan efek samping pada responden.

F. Jaminan Kerahasian

Semua informasi data anda yang diperoleh selama dilakukan penelitian ini akan dicatat dan digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan. Informasi tersebut hanya digunakan dengan tidak mengungkapkan identitas responden. Semua informasi yang dikumpulkan tetap menjadi rahasia dan tidak akan disebutkan dalam publikasi hasil penelitian.

55

G. Hak untuk menolak menjadi subyek penelitian

Dalam penelitian ini responden memiliki hak untuk menolak menjadi subjek penelitian tanpa ada paksaan.

H. Partisipasi berdasarkan kesukarelaan dan hak untuk mengundurkan diri Anda bebas memilih keikutsertaan dalam penelitian ini tanpa ada paksaan.

Apabila anda sudah memutuskan untuk ikut, anda juga bebas untuk mengundurkan diri/berubah pikiran setiap saat tanpa dikenai denda ataupun sanksi apapun.

I. Subjek dapat dikeluarkan dari penelitian

Anda dapat dikeluarkan dan tidak dapat mengikuti penelitian jika tidak memenuhi syarat dan ketentuan yang dibuat oleh peneliti.

J. Hal-hal lain yang perlu diketahui 1. Kewajiban Responden

Sebagai responden, saudara berkewajiban mengikuti aturan atau petunjuk penelitian seperti yang tertulis diatas. Apabila ada yang belum jelas bisa bertanya lebih lanjut kepada peniliti.

2. Kompensasi

Peneliti akan memberikan kenang-kenangan sebagai tanda terimakasih kepada responden.

3. Pembiayaan

Semua biaya yang terkait penelitian akan ditanggung oleh peneliti.

Sidoarjo, 07 Maret 2022 Peneliti Yang Membuat Pertanyaan

(...) (...) Saksi 1 Saksi 2

(...) (...)

Lampiran 10

Lembar Persetujuan Untuk Mengikuti Penelitian

PERSETUJUAN MENGIKUTI PENELITIAN Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Umur/Jenis Kelamin : Alamat : Nomor Telepon/Hp :

Sesudah mendengarkan penjelasan yang diberikan dan kesempatan untuk menanyakan yang belum dimengerti, dengan memberikan :

PERSETUJUAN Untuk dilakukan wawancara dan mengisi kuesioner.

Dengan judul penelitian :

“Hubungan Regulasi Emosi Dengan Nyeri Haid Pada Remaja Putri Di Desa Kwangsan Kecamatan Sedati Sidoarjo.”

Sewaktu-waktu saya berhak mengundurkan diri.

Demikian persetujuan ini saya buat dengan penuh kesadaran diri tanpa paksaan.

Sidoarjo, Maret 2022 Yang membuat pernyataan

(...)

Saksi 1 Saksi 2

(...) (...)

57

Lampiran 11

Lembar Pengunduran Diri

PENGUNDURAN DIRI Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Umur/Jenis Kelamin : Alamat : Nomor Telepon/Hp :

Dengan ini menyatakan MENGUNDURKAN DIRI sebagai subjek penelitian.

Dengan judul penelitin :

“Hubungan Regulasi Emosi Dengan Nyeri Haid Pada Remaja Putri Di Desa Kwangsan Kecamatan Sedati Sidoarjo.”

Demikian lembar pengunduran diri ini saya buat dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan.

Sidoarjo, ...

Yang membuat pernyataan

(...)

Saksi 1 Saksi 2

(...) (...)

Lampiran 12

Lembar Kuesioner Penelitian

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN REGULASI EMOSI DENGAN NYERI HAID PADA REMAJA PUTRI DI DESA KWANGSAN KECAMATAN SEDATI

SIDOARJO Petunjuk Pengisian Kuesioner :

1. Bacalah dengan cermat dan teliti pertanyaan atau pernyataan dalam kuesioner ini

2. Pilihlah salah satu jawaban yang Anda anggap paling sesuai dengan keadaan Anda sesungguhnya.

3. Periksalah jawaban Anda, pastikan tidak ada yang terlewatkan.

4. Dalam hal ini tidak ada jawaban yang salah, jawaban yang benar adalah jawaban yang paling sesuai dengan keadaan Anda sesungguhnya.

Nama : Usia : A. Bagian I

1. Apakah anda mengalami nyeri saat menstruasi ? a. Ya b. Tidak

2. Jika anda menjawab YA, maka lanjut ke pernyataan berikutnya. Lingkari angka di gambar garis ini sesuai dengan keadaan anda, mulai dari :

0 = No Pain (Tidak Ada Nyeri) : Tidak ada keluhan nyeri.

1-3 = Mild Pain (Nyeri Ringan) : Terasa kram/nyeri pada perut bagian bawah, masih dapat ditahan, masih dapat melakukan aktivitas dan masih dapat berkonsentrasi belajar.

4-6 = Moderate Pain (Nyeri Sedang) : Terasa kram/nyeri pada perut bagian bawah, nyeri menyebar ke pinggang, nafsu makan berkurang, sebagian aktivitas terganggu dan sulit berkonsentrasi

7-10 = Severe Pain (Nyeri Berat) : Terasa kram/nyeri berat pada perut bagian bawah, nyeri menyebar kepinggang, paha atau punggung, tidak ada nafsu makan, mual, badan lemas, sakit kepala, tidak mampu beraktivitas, tidak dapat berkonsentrasi belajar, tidak mampu berdiri atau bangun dari tempat tidur.

59

B. Bagian II

Berilah tanda centang (√) pada pilihan Anda berdasarkan kriteria:

SS : Sangat Sesuai S : Sesuai

TS : Tidak Sesuai

STS : Sangat Tidak Sesuai

No Pertanyaan Jawaban

SS S TS STS

1. Saya kurang maksimal dalam menyelesaikan tugas ketika sedang merasakan nyeri perut saat menstruasi 2. Saat lelah karena menstruasi, saya

akan menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya pelan-pelan.

3. Saya mudah tersinggung dengan perkataan teman atau keluarga, saat saya sedang menstruasi

4. Saya memilih mendengarkan musik untuk mengurangi ketegangan karena menstruasi

5. Mengeluh setiap kesakitan yang dialami karena nyeri menstruasi 6. Mampu menahan amarah ketika

sedang merasakan nyeri perut karena menstruasi

7. Dapat mengungkapkan alasan kemarahan dengan tutur kata yang baik meskipun dengan menstruasi 8. Saat menstruasi hari pertama, semua

aktivitas/kegiatan saya akan terganggu

9. Saat mood jelek karena menstruasi, saya mencoba memahami

pembicaraan orang lain agar tidak terjadi perselisihan

10. Saya mudah menangis apabila sedang mengalami nyeri perut karena

menstruasi

Lampiran 13

Lembar Rekapitulasi Data Penelitian Data Umum Responden Berdasarkan Usia

Responden Usia Kategori

1 14 Tahun 0

2 18 Tahun 1

3 18 Tahun 1

4 20 Tahun 1

5 21 Tahun 1

6 21 Tahun 1

7 19 Tahun 1

8 16 Tahun 0

9 18 Tahun 1

10 17 Tahun 1

11 13 Tahun 0

12 15 Tahun 0

13 19 Tahun 1

14 14 Tahun 0

15 20 Tahun 1

16 21 Tahun 1

17 20 Tahun 1

18 14 Tahun 0

19 13 Tahun 0

20 15 Tahun 0

21 17 Tahun 1

22 19 Tahun 1

23 16 Tahun 0

24 21 Tahun 1

25 12 Tahun 0

26 18 Tahun 1

27 17 Tahun 1

28 14 Tahun 0

29 13 Tahun 0

30 16 Tahun 0

31 19 Tahun 1

32 15 Tahun 0

33 20 Tahun 1

34 20 Tahun 1

35 14 Tahun 0

36 12 Tahun 0

37 18 Tahun 1

38 19 Tahun 1

61

39 21 Tahun 1

40 14 Tahun 0

41 17 Tahun 1

42 13 Tahun 0

43 15 Tahun 0

44 21 Tahun 1

45 18 Tahun 1

46 20 Tahun 1

47 15 Tahun 0

48 14 Tahun 0

49 19 Tahun 1

50 20 Tahun 1

51 13 Tahun 0

52 17 Tahun 1

53 12 Tahun 0

54 16 Tahun 0

55 21 Tahun 1

56 18 Tahun 1

Data Khusus Responden Berdasarkan Regulasi Emosi

Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah Kategori

1 2 3 3 3 2 2 3 1 3 1 23 1

2 2 4 2 3 3 2 3 2 3 2 26 0

3 1 4 1 3 2 2 4 1 4 2 24 0

4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 28 0

5 1 3 2 2 3 3 3 2 3 1 23 1

6 2 4 1 3 1 2 3 2 3 2 23 1

7 2 4 1 3 1 3 3 3 3 2 25 0

8 1 4 2 4 2 3 3 1 3 1 24 0

9 2 3 1 3 2 2 2 2 3 3 23 1

10 1 2 2 2 3 3 3 3 3 2 24 0

11 1 2 1 2 2 2 3 3 3 2 21 1

12 1 2 3 3 2 1 3 3 4 1 23 1

13 2 3 1 2 3 2 4 2 4 3 26 0

14 2 2 2 4 1 1 2 3 4 1 22 1

15 1 3 2 4 2 2 2 1 3 1 21 1

16 1 4 2 3 1 2 3 2 3 2 23 1

17 2 3 3 4 2 2 3 1 4 1 25 0

18 1 2 3 4 1 3 4 3 4 3 28 0

19 1 2 1 2 1 3 4 3 2 1 20 1

20 1 2 1 4 2 1 3 3 4 2 23 1

21 3 1 2 3 2 3 3 2 2 2 23 1

Dokumen terkait