• Tidak ada hasil yang ditemukan

Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Dalam dokumen SEBAGAI VARIABEL INTERVEM]\G (Halaman 50-57)

BAB I PENDAHULUAN

4.6. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas (independent variable), variabel terikat (dependent variable), dan variabel Intervening (Intervening variable). Variabel bebas adalah kepemimpinan dan budaya organisasi, variabel terikat adalah kinerja pegawai, serta variabel Intervening adalah motivasi.

Definisi operasional variabel adalah bagaimana menentukan dan mengukur variabel-variabel tersebut di lapangan dengan merumuskan secara singkat dan jelas, serta tidak menimbulkan berbagi tafsiran. Berdasarkan kajian pustaka dan penelitian terdahulu, pendekatan operasional variabel masing-masing variabel dalam penelitian sebagai berikut.

4.6.1. Kinerja Pegawai

Prestasi atau kinerja adalah catatan tentang hasil-hasil yang diperoleh dari fungsi-fungsi pekerjaan tertentu atau kegiatan selama kurun waktu tertentu.

Indikator untuk mengukur kinerja pegawai ada lima menurut Robbins (2002: 260) yaitu: 1) Kualitas Kerja; 2) Kuantitas; 3) Ketepatan waktu; 4) Efektivitas dan 5) Kemandirian.

4.6.2. Kepemimpinan

Kepemimpinan adalah suatu ilmu yang mengkaji secara keomprehensif tentang bagaimana mengarahkan, mempengaruhi, dan megawasi orang lain untuk mengerjakan tugas sesuai dengan perintah pimpinan organisasi pemerintah.

Adapun indikator yang digunakan untuk mengukur kepemimpinan menurut Benne dan Sheats (1984) dalam buku Pabundu Tika (2014:63) adalah sebagai berikut : 1) Memberikan inisiatif; 2) memberikan solusi; 3) Memberikan dorongan kerja; 4) bersinergi; 5) keharmonisan.

4.6.3. Budaya organisasi

Budaya organisasi yang diteliti dalam penelitian ini adalah sikap-sikap, nilai-nilai, norma-norma dan pengharapan-pengharapan bersama yang dimiliki oleh anggota-anggota Organisasi pemerintah.

Untuk mengukur budaya organisasi digunakan empat indikator yang dikembangkan Denison and Misra (1995), yang meliputi (1) pelibatan, (2) konsistensi, (3) adaptabilitas, dan (4) misi.

4.6.4. Motivasi

Motivasi adalah pemberian dorongan - dorongan individu untuk bertindak yang menyebabkan orang tersebut berperilaku dengan cara tertentu.

Indikator motivasi kerja menurut Hasibuan (2008) adalah sebagai berikut : 1) Kebutuhan Fisiologis; 2) Kebutuhan rasa aman; 3) Kebutuhan sosial; 4) Kebutuhan penghargaan; 5) Kebutuhan perwujudan diri.

4.7. Instrumen Penelitian

Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan kuesioner, yaitu mengumpulkan data dari setiap variabel yang ada. Angket dibuat dengan memperhatikan konsep atau teori yang sudah ada dan disesuaikan dengan kondisi studi kasus. Kemudian setelah itu, kuesioner disebarkan kepada responden.

4.8. Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan aplikasi IBM SPSS Statistics 23. Aplikasi ini dipilih dengan kebutuhan serta kemuduhan dalam tata cara pengoperasikannya. Analisis data dalam penelitian ini dimulai dengan analisis desktiptif, uji kualitas data, uji asumsi klasik, dan pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis regresi

4.8.1. Analisis Deskriptif

Analisis statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan data responden, penyebaran kuesioner, dan mendeskripsikan data sampel yang diolah dari data primer. Selain itu, analisis ini juga mendeskripsikan setiap variabel yang diletiti yang dapat dilihat dari nilai mean, minimum, maksimun, dan standar deviasi. Interprestasi variabel dalam penelitian ini menggunakan skor dari Narimawati (2007) sebagai berikut:

Tabel 4.1 Interprestasi Skor Item Variabel

No Nilai Skor Interprestasi

1 1 – 1,8 Jelek/ tidak penting/ tidak tinggi

2 1,8 – 2,6 Kurang

3 2,6 – 3,4 Cukup

4 3,4 – 4,2 Bagus/ penting/ tinggi 5 4,2 – 5,0 Sangat bagus/ sangat tinggi

4.8.2. Uji Asumsi Klasik

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis model regresi. Sebelum model regresi digunakan untuk menguji hipotesis tentunya model tersebut harus bebas dari gejala asumsi klasik karena model yang baik harus memenuhi kriteria BLUE (Best Linier Unbiased Estimator). Adapun uji asumsi klasikyang digunakan adalah sebagai berikut.

1. Uji Normalitas

Ghozali (2013) menyatakan bahwa uji normalitas residual bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel dependen (terikat) dan variabel independen (bebas) mempunyai kontribusi atau tidak. Uji normalitas untuk mengetahui apakah variabel dependen, independen atau keduanya berdistribusi normal, mendekati normal atau tidak. Model regresi yang baik hendaknya berdistribusi normal atau mendekati normal.

2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabelindependen. Multikolinieritasdapat dilihat dengan Variance Inflation Factor(VIF), bila nilai VIF < 10 dan nilai tolerance> 0,10 maka tidak terdapat gejala multikolinieritas (Ghozali, 2013)

3. Uji Heterokedasitas

Persyaratan yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji Heterokedastisitas bertujuan untuk menunjukkan bahwa variansi variabeltidak sama untuk semua pengamatan.Untuk mengetahui adanya heterokedasatisitas digunakan grafik scatterplot yaitu dengan melihat pola-pola tertentu pada grafik, dimana sumbu X adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual (Y prediksi –Y sesungguhnya). Dasar pengambilan keputusan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik (poin-poin) yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempi), maka telah terjadi heteroskedasitas.

2. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedasitas.

4.8.3. Uji Hipotesis

Model analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah dengan menggunakan metode analisis jalur (Path Analysis). Analisis jalur merupakan pelunasan dari analisis regresi berganda atau analisis jalur adalah penggunaan regresi untuk menaksir hubungan kasualitas antar variabel yang telah ditetapkan.

Apa yang dilakukan oleh analisis jalur adalah menentukan pola hubungan antara tiga atau lebih variabel dan tidak dapat digunakan untuk mengkonfirmasi atau menolak hipotesis kasualitas imajiner. Model yang dikembangkan untuk analisis ini adalah sebagai berikut:

Tahap Pertama:

Z = a + β1X1 + β2X2 + e

Tahap kedua:

Y = a + β1X1 + β2X2 + β3Z1 + β4X1.Z + β5X2.Z + e Keterangan:

Y : Kinerja Pegawai A : Konstanta β1 – β5 : Koefisien regresi X1 : Kepemimpinan X2 : Budaya organisasi Z : Motivasi

e : Variabel pengganggu (eror)

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji parsial.

Pengujian ini pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Hipotesis nol (H0) yang hendak diuji adalah apakah suatu parameter (β1) dalam model sama dengan nol, atau:

Ho:β1 = 0, artinya suatu variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Dengan kata lain, suatu variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

Hipotesis alternatif (Ha) parameter suatu variabel tidak sama dengan nol, atau:

Ha:β1 ≠ 0, artinya variabel independen tersebut merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Dengan kata lain, ada pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

Pengujian hipotesis tersebut menggunakan kriteria pengambilan keputusan, yaitu didasarkan pada nilai t dan probabilitas sebagai berikut.

a. Bila nilai thitung > ttabel atau nilai signifikansi < 0,05, maka hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara parsial memengaruhi variabel dependen.

b. Bila nilai thitung < ttabel atau nilai signifikansi > 0,05, maka hipotesis nol diterima dan hipotesis alternatif ditolak yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara parsial tidak memengaruhi variabel dependen.

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam dokumen SEBAGAI VARIABEL INTERVEM]\G (Halaman 50-57)

Dokumen terkait