BAB III METODE PENEITAN 32
C. Waktu dan Tempat Penelitian
Kegiatan penelitian ini akan dilaksanakan dari bulan November sampai bulan Desember 2020.
2. Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di MTs Al Madaniyah.
3. Variabel Penelitian
Variabel berasal dari bahasa inggris variable yang berarti ubahan, waktu tidak tetap, atau gejala yang dapat diubah-ubah.19 Yang digunakan dalam penelitian ini yaitu variabel terikat dan variabel bebas. Sebagai variabel terikat dalam penelitian ini adalah berpikir kritis peserta didik kelas VII di MTs Al Madaniyah. Sedangkan untuk variabel bebasnya yaitu Penerapan jelajah alam sekitar.
D. Desain Penelitian
Desain penelitian adalah sebuah pola perencanaan yang terkait sistematika pelaksanaan penelitian. Desain penelitian juga merupakan keseluruhan proses pemikiran dan penentuan yang matang tentang hal-hal yang dilakukan.20 Jadi desain penelitian adalah rangkaian seluruh sistematika dalam rencana mengumpulkan data agar dapat terlaksana sesuai tujuan penelitian yang ingin dicapai. Desain penelitian yang digunakan adalah Pretest Postest Non Equivalent Control Group Design. Pelaksanaan penelitian ini memerlukan dua kelas yang nantinya dua kelas ini akan diberi nama kelas Eksperimen-1 dan kelas Eksperimen-2.
19Ibid, hlm. 27
20Margono, Metode Penelitian, (Jakarta:Rineka Aditama, 2010), hlm, 100.
Tabel 3.1 Desain penelitian
No Kelas Pretest Perlakuan Postest
1 K. Eksperimen (R) O1 X O2
2 K. Kontrol (R) O3 O4
Keterangan:
R = Kelompok eksperimen dan kelompok kontrol siswa kelas VII yang di ambil secara simple dan random sampling
O1 dan O3 = Kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sama- sama diberikan pretest
X = Perlakuan berupa pembelajaran dengan menggunakan jelajah alam sekitar (JAS) pada kelompok eksperimen
O2 = Posttest pada kelompok eksperimen setelah diberi pembelajaran dengan menggunakan model jelajah alam sekitar (JAS)
O4 = Posttest pada kelompok kontrol yang diberikan pembelajaran seperti biasanya menggunakan model kooperatif
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1. Teknik Observasi
Observasi adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti dan pencatatan secara sistematis.
Observasi digunakan untuk mengetahui aktivitas peserta didik selama proses belajar mengajar berlangsung melalui observasi, observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah untuk melihat keterlaksanaan pembelajaran Jelajah Alam Sekitar (JAS) dalam kegiatan belajar mengajar. Observasi ini dilakukan untuk melihat keaktifan peserta didik dalam proses belajar.
2. Wawancara
Wawancara merupakan suatu metode yang digunakan untuk mendapatkan jawaban dari responden dengan cara tanya-jawab.
Wawancara dapat diartikan sebagai teknik mengumpulkan data dengan menggunakan bahasa lisan baik secara tatap muka ataupun melalui saluran media tertentu. Teknik ini dapat digunakan apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga dilakukan apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari dalam diri responden secara lebih mendalam. Hal-hal yang dimaksud dapat berupa masalah atau hal negatif yang dirasakan, maupun berbagai hal positif yang muncul dengan implementasi teknik pembelajaran tersebut.21
21 Lorentya. Implementasi Strategi Pembelajaran Kooperatif Teknik Jigsaw Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Akuntansi Pada Siswa Kelas X Akuntansi 3 Smk Negeri 7 Yogyakarta Tahun Ajaran 2011/2012. Jurnal Pendidkan Akuntasi Indonesia, Vol.X, No 1, Tahun 2012. Hal 70
3. Teknik Tes
Data tes diperoleh dari pre test dan post test masing-masing berjumlah 5 soal tentang klasifikasi makhluk hidup kelas VII di MTs Al Madaniyah tahun pelajaran 2019/2020 pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Menurut Sudijono tes merupakan cara yang dipergunakan atau prosedur yang perlu ditempuh dalam rangka pengukuran dan penilaian dibidang pendidikan yang berbentuk pemberian tugas atau serangkaian tugas, baik berupa pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab atau perintah-perintah yang harus dikerjakan, sehingga dapat dihasilkan nilai yang melambangkan tingkah laku atau prestasi. maka tes dalam penelitian ini hanya menggunakan empat ranah tingkat berpikir yaitu: (C1) Mengingat, (C2) Memahami, (C3) Mengaplikasikan, (C4) Menganalisis.
4. Teknik Dokumentasi
Dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh daftar nama dan jumlah siswa kelas VII di MTs Al-Madaniyah, rancangan pelaksanaan pembelajaran (RPP) siswa mendokumentasikan aktifitas siswa saat pembelajaran berlangsung. Menurut Riduwan dokumentasi ditunjukkan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto- foto, film dokumentasi, dan data yang relevan dengan penelitian.
Foto dokumentasi berfungsi untuk merekam berbagai kegiatan kejadian selama proses pembelajaran berlangsung. Hasil lembar
pengamatn keterampilan intelektual dan model jelajah alam sekitar (JAS) digunakan sebagai bukti nyata dari proses pengumpulan data. RPP digunakan sebagai bukti nyata dari rancangan proses pembelajaran yang digunakan.
F. Instrumen/Alat dan Bahan Penelitian
Instrumen adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.22
1. Observasi
Dalam penelitian ini, observasi digunakan untuk menilai tingkah laku dari peserta didik pada saat proses terjadinya kegiatan pengamatan.
Observasi baik dilakukan secara partisipatif maupun nonpartisipatif.
Dalam penelitian ini lembar observasi digunakan saat proses pembelajaran yang dilakukan oleh observer yaitu dan peneliti Nur Rahmah.
2. Wawancara
Wawancara dalam penelitian ini dilakukan kepada guru bidang studi di MTs Al-Madaniyah. Wawancara dilakukan untuk megetahui sejumlah informasi tentang proses pembelajaran yang diterapkan di sekolah khususnya yang dilakukan peneliti selama memberikan tindakan instrument wawancara dapat dilihat pada almpiran 1 halaman 61 .
3. Tes
Dalam penelitian ini,instrumen tes terdiri dari pretes dan posttest.
Pretest diberikan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol untuk
22 Sugiyono, Metode Penelitian PendidikanPendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Jakarta: Alfabeta, 2016), hlm. 147.
mengukur kemampuan awal masing-masing kelompok dan diberikan sebelum pembelajaran dilakukan. Sedangkan posttest digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir kritis siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol setelah dilakukan pembelajaran menggunakan pembelajaran Jelajah Alam Sekitar (JAS). Tes kemampuan berpikir kritis yang digunakan adalah berbentuk uraian, dengan tujuan agar proses berpikir, ketelitian, dan sistematika penyusunan dapat dilihat melalui langkah-langkah penyelesaian soal tes.
4. Dokumentasi
Dokumen merupakan suatu metode pengumpul data untuk membantu peneliti dalam mencari data yang bersumber dari dokumentasi.
Dalam penelitian ini data yang diperoleh dari metode ini berupa foto-foto siswa MTs Al-Madaniyah.
G. Teknik Analisis Data
1. Analisis Data Observasi
Data hasil observasi tentang keterlaksanaan pembelajaran yang menggunakan RPP. Dalam penelitian ini RPP dianalisis menggunakan rumus persentase sebagai berikut:
% keterlaksanaan RPP = 100 % Keterangan:
X = Jumlah langkah pembelajaran yang terlaksana
Y = Total langkah pembelajaran yang harus dilaksanakan.23 Itensitas presentase keterlaksanaan pembelajaran disamakan dengan kriteria yang terlihat pada tabel berikut:
Tabel 3.2
Kategori keterlaksanaan pembelajaran
Interval Kategori
80% - 100% Sangat Baik
60% - 79% Baik
40% - 59% Cukup baik
20% - 39% Kurang baik
< 20% Tidak baik
Sudjana (2008:118) 2. Analisis Data Instrument Tes
Hasil analisis deskriptif berdasarkan skor yang telah diperoleh dari masing-masing variabel penelitian yaitu dilihat dari kemampuan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran IPA Biologi kelas VII.
Analisis hasil tes kemampuan berpikir kritis belajar siswa dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Menghitung jumlah skor dengan pedoman penskoran yang telah ditetapkan
2. Menjumlahkan skor dan menghitung presentase tes berpikir kritis
belajar dengan menggunakan rumus: 100 %
23Purwanto, Ngalim, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: PT.
Rosdakarya, 2010), hlm. 102
3. Setelah mendapatkan hasil presentase tes kemampuan berpikir kritis kemudian dilakukan pemberian kategori skor tentang kemampuan berpikir kritis siswa.
Menurut Suharsimi Arikonto menyatakan bahwa pembagian kategori kemampuan berpikir kritis setelah dimodifikasi yaitu sebagai berikut:
Tabel 3.3Tingkat Kemampuan Berpikir Berpikir Kritis Belajar Siswa Rentang nilai hasil
kemampuan berpikir kritis iswa
Kategori
81,25 ≤ P≤100 Sangat Timggi
71,5≤ P≤ 81,25 Tinggi
62,5 ≤ P ≤71,5 Sedang
43,75≤P ≤ 62,5 Rendah
0 ≤ P ≤ 43,75 Sangat Rendah
(Sumber:Setyowati,2011) 3. Analisis Kualitas Instrumen
1) Validitas
Menurutbn Azwar (2000), Validitas berasal dari kata Validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan suatu alat ukur untuk mengukur intrumen yang digunakan. Rumus yang digunakan di dalam menentukan validitas intrumen adalah rumus korelasi Product Moment dengan menggunakan angka kasar. Kriterianya yaitu:
Jika rxy ≥ rtabel, maka dikatakan valid dan jika rxy≤ rtabel maka tidak dikatakan valid.
2) Reliabilitas
Reliabilitas mengarah pada keakuratan dan ketepatan dari suatu alat ukur dalam suatu prosedur pengukuran. Dikatakan reliabilitas apabila intrumen tersebut diukur berapa kali tetap menghasilkan data yang sama.24 Rumus yang digunakan di dalam menentukan reliabilitas instrumen adalah menggunakan rumus alpha, kriterianya yaitu:
jika r11 ≥ 0,70 maka dikatakan reliabel dan jika r11 ≤ 0,70, maka dikatakan tidak reliabel.
3) Uji Prasyarat
Dalam penelitian ini, analisis data dilakukan dengan teknik statistik yaitu dengan menggunakan uji-t. Sebelum uji-t dilakukan, terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Setelah uji persyaratan dilakukan maka langkah selanjutnya adalah menguji hipotesis yang diajukan dengan menggunakan rumus Uji-t.
1) Uji normalitas
Pengujian normalitas data dimaksudkan untuk mengetahui apakah data yang akan dianalisis berdistribusi normal atau tidak.25
24Widodo Budi Prasetyo, Jurnal Psikologi, Vol. 3, Nomor. 1, Juni 2006, hlm. 2
25 Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial Dan Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009), hlm. 119
Pengujian normalitas data dilakukan dengan uji kolmogorov- smirnov yang menggunakan program analisis statistic SPPS 20.0 for windows. Data dapat dikatakan berdistribusi normal jika nilai signifikansinya lebih dari 0.05 dengan taraf signifikansi 5%
Uji normalitas bisa dicari dengan menggunakan rumus Chi-Kuadrat :
Dimana f0 menyatakan frekuensi hasil pengamatan dan fe menyatakan frekuensi harapan berdasarkan distribusi frekuensi kurva normal teoritis. Suatu data akan terdistribusi jika χ2hitung ≤ χ2tabel dan tidak terdistriusi normal jika χ2hitung ≥ χ2tabel pada taraf signifikan 5% dengan derajat keebasan, db = k-1, dimana k menyatakan jumlah kelas interval. 26
2) Uji Homogenitas
Menurut Gunuwan (2013:87), jika sampel berasal dari distribusi sinormal, maka selanjutnya akan diuji kesamaan dua varian atau disebut uji homogenitas dimaksudkan untuk memperlihatkan kedua atau lebih kelompok. Data sampel berasal dari populasi yang memiliki variansi sama atau tidak. Pengujian homogenitas dilakukan setelah diuji kenormalnya yaitu dengan
26 Alfira Mulya Asatuti, Statistika….,hlm.61-61.
= − !
"#
rumus SPSS.20.0 for windows. Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan uji-F yaitu sebagai berikut :
Dengan petunjuk pengujian berikut ini : data homogen jika Fhitung ≤ Ftabel dan tidak homogen jika Fhitung ≥ Ftabel pada taraf signifikan 5%.27
3) Uji Hipotesis
Data terdistribusi normal maka dilanjutkan dengan uji-t dua sampel independen (independent-samples t test) menggunakan program SPSS versi 20.00. Bentuk hipotesisnya jika nilai P-value (signifikasi) (2-tailed) ≥ α, dimana α = 0,05; maka Ha diterima dan diinterpretasikan tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada keterampilan berbicara antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Kemudian, analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah analisis statistik dengan program Aplikasi SPSS 20.0 for windows, menggunakan rumus independent samples T-Test, dengan rumus sebagai berikut :
27 Alfia Mulya Astuti, Statistika…,hlm. 64.
$ =%&'(&)* +,'-,*&'
%&'(&)* +,'.,/(0
Keterangan
t = nilai t yang dihitung
# = nilai rata-rata kelas eksperimen
= nilai rata-rata kelas kontrol )# = jumlah anggota kelas eksperimen ) = jumlah anggota kelas kontrol 1# = varians kelas eksperimen 1 = varians kelas control Kriteria:
> maka3 ditolak atau 3 diterima
< maka3 diterima atau 3 ditolak
Untuk mengetahui apakah perbedaan perlakuan tersebut signifikan atau tidak, maka nilai thitung tersebut perlu dibandingkan dengan nilai ttabel. Bila nilai thitung lebih besar dari nilai ttabel, maka perbedaan itu signifikan, sehingga bisa dinyatakan terdapat pengaruh yang signifikan atas penggunaan media pembelajaran audio visual.
Jadi Ha diterima dan Ho ditolak. Begitu sebaliknya apabila nilai thitung
lebih kecil dari nilai ttabel, maka perbedaan itu signifikan. Sehingga bisa dinyatakan tidak terdapat pengaruh yang signifikan atas penggunaan media pembelajaran audio visual Jadi, Ha ditolak Ho diterima.
= #−
5 )#− 1!1# + ) − 1!1
)#+ ) − 2 8 1)#+ 1) 9
BAB IV
HASIL PEELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian
1. Data Hasil Uji Instrumen Tes
a. Deskripsi Pre- Test dan Post-Test Kelas kontrol
Tabel 4.1 Deskripsi Pre- Test dan Post –Test Kelas Kontrol
No Nama Siswa Pretest Postest
1 IH 55 60
2 MN 60 65
3 RJ 65 75
4 DR 55 60
5 TC 45 60
6 AW 65 75
7 NA 40 45
8 HN 45 70
9 SA 60 75
10 NF 70 80
Jumlah 560 665
Rata-Rata 56,0 66,5
Nilai Terendah 40 45
Nilai Tertinggi 70 80
Pada tabel 4.1, terlihat bahwa hasil belajar siswa kelas kontrol pada tes awal (Pre -Test). Diperoleh nilai tertinggi adalah 70 dan nilai terendah adalah 40, sedangkan pada (Post –Test). Nilai
tertinggi adalah 80 dan nilai terendah adalah 45, demikian pula untuk nilai rata-rata siswa kelas kontrol sebelum pembelajaran jelajah alam sekitar (JAS) berbasis riset, pada tes awal (Pre-Test) sebesar 56,0 sedangkan rata-rata nilai tes akhir (Post-Test ), sebesar 66,5.
b. Deskripsi Pre- Test dan Post-Test Kelas Eksperimen
Tabel 4.2 Deskripsi Pre-Test dan Post-Test Kelas Eksperimen
No Nama Siswa Pretest Postest
1 LA 55 65
2 EJ 75 85
3 TA 70 75
4 SP 65 80
5 AN 60 85
6 HK 75 90
7 NQ 55 65
8 RW 70 85
9 FY 60 70
10 RN 75 95
Jumlah 660 796
Rata-Rata 66,0 79,6
Nilai Terendah 55 65
Nilai Tertinggi 75 95
Pada tabel 4.2 terlihat bahwa hasil belajar siswa kelas eksperimen pada tes awal (Pre-test), diperoleh nilai tertinggi adalah
75 dan nilai terendah adalah 55, sedangkan pada (Post-test) nilai tertinggi adalah 95 dan nilai terendah adalah 65, demikian pula untuk nilai rata-rata siswa kelas eksperimen setelah pembelajaran jelajah alam sekitar (JAS) berbasis riset, pada tes awal (Pre-test) sebesar 66,0 sedangkan rata-rata nilai tes akhir (Post-test) sebesar 79,6.
Dari tabel di atas terdapat perubahan hasil belajar sebelum dan sesudah pembelajaran jelajah alam sekitar (JAS) berbasis riset ini dapat meningkatkan hasil berpikir kritis, karena siswa secara langsung mengaplikasikan apa yang dipelajari, sehingga dapat meningkatkan hasil berpikir kritis yang dibuktikan dengan memberikan tes kemampuan kognitif siswa. Berbeda halnya dengan pembelajaran ceramah hanya menekankan pada guru yang lebih aktif model pembelajaran seperti ini yang membuat hasil belajar siswa menjadi minim, dapat di lihat pada gambar diagram hasil berpikir kritis pada materi klasifikasi makhluk hidup di MTs AL Madaniyah.
Gambar 4.1 Diagram Batang Hasil Berpikir Kritis c. Anlisis Data Kemampuan berpikir kritis siswa
Hasil pengamatan kemampuan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran IPA biologi tentang klasifikasi makhluk hidup dengan menggunakan model pembelajaran jelajah alam sekitar dianalisis secara deskriptif dengan pendekatan kuantitatif untuk melihat persentase kemampuan berpikir kritis siswa.
Peneliti mengetahui kategori kemampuan berpikir kritis siswa melalui nilai persentase yang di dapatkan setiap siswa yang kemudian disesuaikan dengan tabel 3.5. Untuk hasil lebih lengkapnya terdapat pada lampiran 8 halaman 114. Berikut hasil analisis kemampuan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran jelajah alam sekitar pada materi klasifikasi makhluk hidup. Dapat digolongkan banyak ssiwa yang tergolong dalam kategori sangat tidak baik, kurang baik, cukup baik, dan sangat baik.
Kelas Kontrol Kelas
Eksperimen
Jumlah 56 665 660 796
Rata-Rata 56 66.5 66 79.6
Nilai terendah 40 45 55 65
Nilai tertinggi 70 80 75 95
1000 200300 400500 600700 800900
Tabel 4.3 Persentase Siswa Kelas Kontrol dalan Kategori Sangat Tidak Baik, Kurang Baik, Cukup Baik, Baik, dan Sangat Baik.
No
Persentase Pretest
Kategori Postest Kategori Persentase
siswa
Persentase siswa
1 81,25 ≤ P ≤ 100 - -
2 71,5≤ P ≤ 81,25 - 40% Tinggi
3 62,5 ≤ P ≤ 71,5 40% Rendah 20% Sedang
4 43,75 ≤ P ≤ 62,5 50% Sedang 40% Rendah
5 0 ≤ P ≤ 43,75 10% Sangat
Rendah - -
Berdasarkan tebel 4.3 dapat diketahui bahwa 10 siswa yang menjadi sampel pada kelas kontrol, pada Pre-test terdapat kategori sangat rendah dengan persentase 10%, kategori rendah sebanyak 50% dan kategori sedang sebanyak 40%. Sedangkan pada hasil Post-test terdapat kategori rendah dengan persentase 40%, kategori sedang dengan persentase sebanyak 20%, dan kategori tinggi dengan persentase sebanyak 40%.
Tabel 4.4 Persentase Siswa Kelas Eksprimen dalan Kategori Sangat Tidak Baik, Kurang Baik, Cukup Baik, Baik, dan Sangat Baik.
No
Persentase Pretest
Kategori Postest Kategori Persentase
siswa
Persentase siswa
1 81,25 ≤ P ≤ 100 - - 50%
Sangat Tinggi
2 71,5≤ P ≤ 81,25 20% Tinggi 20% Tinggi
3 62,5 ≤ P ≤ 71,5 40% Sedang 30% Sedang
4 43,75 ≤ P ≤ 62,5 40% Rendah - -
5 0 ≤ P ≤ 43,75 - - - -
Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa 10 siswa yang menjadi sampel pada kelas eksperimen. Pada Pre-test terdapat kategori rendah denga persentase 40%, kategori sedang dengan persentase 40% dan kategori tinggi sebanyak 20%. Sedangkan pada hasil posttest terdapat kategori sedang dengan persentase 30%, kategori tinggi dengan persentase sebanyak 20%, dan kategori sangat baik sebanyak 50%.
1) Uji Validitas
Validitas merupakan suatu ukuran untuk menyatakan data dari variabel yang diteliti menunjukkan tingkat kelayakannya. Uji validitas dilakukan pada siswa VII di MTs AL-Madaniyah. Dari hasil uji ahli serta uji lapangan diperoleh nilai r tabel = 0,423 dengan taraf signifikan 5% dengan ketentuan jika r hitung ˃ r tabel maka semua soal essay dikatakan valid, sehingga semua soal essay dapat digunakan untuk mengukur maningkatkan hasil berpikir kritis pada materi klasifikasi makhluk hidup siswa kelas VII. Karena soal- soal tersebut sudah mewakili semua indikator yang akan di ukur.
Hasil perhitungan uji instrument yang valid dan tidak valid tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini
Tabel 4.5
Hasil Analisis Uji Validitas Tes
No soal Rhitung Rtabel Keterangan
1 0,858 0,423 Valid
2 0,699 0,423 Valid
3 0,714 0,423 Valid
4 0,618 0,423 Valid
5 0,888 0,423 Valid
2) Reliabilitas
Suatu tes dikatakan reliabel apabila r hitung sama atau lebih besar dari pada r tebel. Pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan dengan teknik alpa cronbach dan seluruh perhitungannya menggunakan program aplikasi SPSS 20. Berdasarkan hasil perhitungan alpa cronbach dengan menggunakan program SPSS 20 sebagai berikut.
Tabel 4.6
Hasil Uji Reliabilitas Tes
Rhitung Rtabel Keterangan Kriteria
0,843 0,70 rhitung > rtabel Reliabilitas Pada tabel di atas dapat di lihat bahwa hasil dari uji reliabel tes r hitung ˃ r tabel sehingga instrument dapat dikatakan reliabel.
3) Uji Prasyarat a) Uji Normalitas
Uji normalitas yang digunakan oleh peneliti dalam melakukan penelitian adalah uji normalitas Kolmogorov-
smimov yang dihitung dengan SPSS 20. Maka dapat dinyatakan sebagai berikut.
Tabel 4.7 Hasil Analisis Uji Normalitas No
Kelas Test rhitung rtabel Kriteria Keterangan 1 Kontrol Prestest 0,162
0,430
Berdistribusi Normal
rhitung < rtabel
Postest 0,190 Berdistribusi normal
rhitung < rtabel
2 Eksperi men
Prestest 0,189 Berdistribusi Normal
rhitung < rtabel
Postest 0,197 Berdistribusi Normal
rhitung < rtabel
Dapat dilihat pada tabel diatas, bahwa data hasil analisis uji normalitas kemampuan berpikir kritis dari kelas eksperimen dan kontrol berdistribusi normal karena r hitung ˂ r
tabel.
b) Uji Homogenitas
Uji homogenitas yang digunakan oleh peneliti dalam melakukan penelitian adalah Homogeneity of Variances dengan SPSS 20. Maka dapat dinyatakan sebagai berikut.
Tabel 4.8 Hasil Analisis Uji Homogenitas
No Kelas Test Taraf
Signifikan
Nilai
signifikan Kategori 1 Kontrol
Prestest 0,05 0,941 Homogen Postest 0,05 0,941 Homogen 2 Eksperimen Prestest 0,05 0,941 Homogen
Postest 0,05 0,941 Homogen
Berdasarkan tabel Test of Variances di atas diketahui nilai signifikasikan (sig) variabel hasil berpikir kritis pada materi klasifikasi makhluk hidup pada siswa kelas kontrol dan eksperimen adalah sebesar 0,941. Karena sig 0,941 ˃ 0,05, maka dasar pengambilan keputusan dalam uji homogenitas di atas, dapat disimpulkan bahwa varians data hasil berpikir kritis pada materi kalsifikasi makhluk hidup pada siswa kelas kontrol dan ekspreimen adalah sama atau bersifat homogen.
c) Uji Hipotesis
Berdasarkan hasil uji homogenitas dan normalitas data hasil berpikir kritis pada materi klasifikasi makhluk hidup pada siswa kelas kontrol dan ekserimen, maka dapat disimpulkan data homogeny dan distribusi normal. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan program aplikasi SPSS 20 0 for windows, dengan teknik independent samples T-Test digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata anatara kedua kelompok sampel yang tidak berhubungan. Kriteria pengujian dalam uji independent sampel T-Test, yaitu: jika t hitung ≥ t tabel, maka Ha diterima dan jika t hitung ˂ t tabel maka Ha di tolak. Berdasarkan probabilitasnya nilai sig ≥ 0,05, maka Ha
Tabel 4.9 Hasil Analisis Uji Independent Sample T-Test Berpikir Kritis
Berdasarkan gambar hasil uji hipotesis tersebut, karena data sudah berdistribusi normal dan homogeny, maka yang harus diperhatikan adalah kolom Equal Variances Assusmed untuk menentukan hipotesis. Untuk penentuan hipotesis dapat dilakukan dengan membandingknan nilai t hitung 2,788 ˃ t tabel 2,101 pada signifikansikan 5% dengan df =18, maka Ha diterima dan Ho ditolak. Jika melakukan perhitungan uji hipotesis menggunakan nilai sig. (2-tailed) dengan a= 0,05 dapat dilihat pada kolom qual variances Assumed nilai sig (2 tailed) 0,012 ˃ 0,05, jadi sebagaimana kaidah dasar pengambilan keputusan dalam uji independent. Dapat Sample T-Test dapat disimpulkan, bahwa ada pengaruh pembelajaran jelajah alam sekitar (JAS) terhadap kemampuan bepikir kritis pada materi klasifikasi makhluk hidup di MTs AL-Madaniyah.
Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means
F Sig. T Df Sig.
(2- tailed)
Mean Difference
Std. Error Difference
95% Confidence Interval of the
Difference Lower Upper
Hasil Berpikir Kritis
Equal variances
assumed .006 .941 2.788 18 .012 13.100 4.699 3.229 22.971 Equal
variances not assumed
2.788 17.99
9 .012 13.100 4.699 3.229 22.971
B. Pembahasan
Penelitian ini dilakukan terhadap siswa kelas VII A dan VII B di MTs AL Madaniyah dengan sampel 20 siswa kelas VII A sebagai kelas eksperimen dengan model pembelajaran JAS (Jelajah Alam Sekitar) dan kelas VII B dijadikan sebagai kelas kontrol. Penelitian ini berlangsung pada bulan November sampai bulan desember
Pada penelitian ini peneliti menggunakan penelitian Nonequivalent Control Group Design untuk membuktikan cara berpikir kritis sebelum diberikan perlakuan dengan model jelajah alam sekitar (JAS) padamata pelajaran IPA Biologi dengan pokok pembahasan klasifikasi makhluk hidup kelas VII di MTs AL-Madaniyah Tahun Pelajaran 2020/2021
Berdasarkan hasil penelitian pada kemampuan berpikir kritis diukur mengguakan tes barupa soal uraian denga jumlah 5 soal. Adapun tes diberikan pada siswa sebelum pmbelajaran atau pretest dan sesudah pembelajaran atau posttest untuk kelas eksperimen dan kontrol. Soal tes yang terdiri dari 5 soal memiliki skor masing-masing, skor tertinggi yaitu 4 sedangkan skor terendah adalah 1. Pada tabel 4.1 pada kelas kontrol (kelas yang tidak menggunakan model pembelajaran Jelajah Alam Sekitar (JAS), mendapatkan nilai rata-rata pretest sebesar 56,5 dengan nilai tertinggi 80 dan nilai terendah 40 sedangkan pada posttest nilai tertinggi 70 dan terendah 45 dengan nilai rata-rata posttest nilai tertinggi 70 dan terendah 45 dengan nilai rata-rata posttest sebesar 66,5%
yang berkategori sedang. Sedangkan pada tabel 4.2 dijelaskan bahwa kelas eksperimen ( kelas yang menggunakan model pembelajaran JAS mendapatkan