• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teknik Analisis Data

BAB III METODE PENELITIAN

H. Teknik Analisis Data

Untuk mengetahui pengaruh tingkat religiusitas dan pengetahuan terhadap minat menabung mahasiswa angkatan 2016 Program Studi Perbankan Syariah FEBI UIN Mataram, maka digunakan analisis data sebagai berikut :

1) Uji Instrumen Pengumpulan Data a. Uji Validitas

Validitas berasal darikata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukur (tes) dalam

melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes dikatakan memiliki validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukur secara tepat atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut.47 Uji validitas biasanya digunakan untuk meneliti dan mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu daftar, atau konstruk pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel. Uji validitas ini biasanya dilakukan untuk membandingkan rhitung dengan rtabel, dengan tingkat signifikan 5%. Cara pemgukurannya dengan menghitung korelasi antar skor masing-masing item pertanyaan pada kuisioner dengan skor total kuisioner. Jika nilai rhitung > rtabel dan atau nilai sig <

0,05 maka item pertanyaan dianggap valid.48 b.Uji Reliabilitas

Reliabilitas berasal dari kata reliability berarti sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Suatu hasil pengukuran dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subyek yang sama, diperoleh hasil pengukuran yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subyek memang belum berubah.49 Teknik yang digunakan dalam uji Reliabilitas ini adalah teknik cronbach alpa, dimana suatu variabel dikatakan reliabel apabila nilai cronbach alpha lebih besar dari 0,6 (> 0,6).50

47Zulkifli Matondang, "Validitas dan Reliabilitas Suatu Instrumen Penelitian", Jurnal Tabularasa PPS Unimed, Vol. 6, Nomor 1, Juni 2009, hlm. 8797.

48Ibid, hlm. 112.

49Ibid, hlm. 93.

50I’anatut Thoifah. Statistika Pendidikan dan Metode Penelitian Kuantitatif, ( Malang:

Anggota IKAPI, 2015), hlm. 114.

2) Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik harus dilakukan untuk menguji asumsi-asumsi yang ada pada penelitian dengan menggunakan model regresi. Model regresi sendiri harus bebas dari asumsi klasik yang terdiri antara lain, normalitas, multikolinearitas, heteroskedastisitas dan autokorelasi.51

3) Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara linier atau lebih variabel independen (X1, X2, …, Xn) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing variabel independen berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dan variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalamai kenaikan atau penurunan. Data yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio.52 Persamaan regresi linear berganda yang digunakan adalah sebagai berikut:

51Muhammad Arief Rialdy, "Analisis Pengaruh Disposable Income dan Tingkat Religiusitas Terhadap Minat Menabung Ibu-Ibu Majelis Taklim Al-Hidayah di Perbankan Syariah", (Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Ampel Surabaya, 2018), hlm. 42.

52Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, (Semarang:

Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2009), hlm. 73.

Keterangan :

Y = Minat Menabung

α = Konstanta (Nilai Y apabila X1, X2, …., Xn =0)

b = Koefisien regresi (peningkatan atau penurunan variabel) X1 = Religiusitas

X2 = Pengetahuan

4) Uji Koefisien Regresi Linear Berganda a. Uji Statistik F (Uji Simultan)

Uji statistik F (Uji Simultan) dilakukan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabelindependen secara bersama-sama, berpengaruh secara signifikan terhadap varibel dependen.

Kriteria Pengujian :

1. H0 diterima apabila fhitung < ftabel yang artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara tingkat religiusitas dan pengetahuan terhadap minat menabung mahasiswa Program Studi Perbankan Syariah Angkatan 2016 FEBI UIN Mataram.

2. H0 ditolak apabila fhitung > ftabel yang artinya ada pengaruh yang signifikan antara religiusitas dan pengetahuan terhadap minat menabung mahasiswa Program Studi Perbankan Syariah Angkatan 2016 FEBI UIN Mataram.

b. Uji t-Statistik (Uji Parsial)

Uji t-Statistik pada dasarnya menunjukan seberapa jauh suatu variabel dependen secara individual dalam menerangkan variasi

variabel independen.53 Pengujian dilakukan dengan menggunakan tingkat signifikansi sebesar 0,05%.

Kriteria pengujian :

1. H0 diterima apabila thitung≤ ttabel yang artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara tingkat religiusitas dan pengetahuan terhadap minat menabung mahasiswa Proram Studi Perbankan Syariah Angkatan 2016 FEBI UIN Mataram.

2. H0 ditolak apabila thitung > ttabel yang artinya ada pengaruh yang signifikan antara tigkat religiusitas dan pengetahuan terhadap minat menabung mahasiswa Program Studi Perbankan Syariah Angkatan 2016 FEBI UIN Mataram.

c. Koefisien Determinasi (R2)

Menunjukan sejauh mana tingkat hubungan antara variabel dependen dan variabel independen .

Ciri-ciri nilai R2 :

a) Besarnya nilai koefisien determinasi terletak antara 0 sampai dengan 1.

b) Nilai 0 menunjukan tidak adanya hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen.

c) Nilai 1 menunjukan adanya hubungan yang sempurna antara variabel independen dengan variabel dependen.

53Imam Ghazali, Aplikasi Analisis Data Penelitian dengan Statistik, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), hlm. 98.

40 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

a. Sejarah Berdirinya UIN Mataram

UIN Mataram telah berdiri lebih dari setengah abad. Keberadaan lembaga Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri pertama dan tertua dikawasan Tenggara Indonesia ini menjadi bagian penting bagi dinamika perkembangan pendidikan masyarakat di kawasan ini. Sejarah pendirian UIN Mataram merupakan perwujudan dari gagasan dan keinginan masyarakat Nusa Tenggara Barat yang merupakan penduduk mayoritas muslim, untuk mencetak kader pemimpin dan intelektual muslim bagi keperluan perjuangan bangsa.

Embrio pendirian UIN Mataram diawali dengan adanya sekolah persiapan IAIN Al-Jami’ah Yogyakarta yang diresmikan berdirinya berdasarkan SK Menteri Agama No 93 tanggal 16 September 1963.

Pada tahun 1965 dikeluarkan SK Menteri Agama No. 63 Tahun 1965 tentang Pembentukan Panitia Persiapan Pembukaan Fakultas Tarbiyah IAIN Al-Jami’ah Sunan Ampel Cabang Mataram tanggal 25 Desember 1965 sehingga, berdirilah Fakultas Tarbiyah al-Jamiah Sunan Ampel cabang Mataram yang diresmikan oleh Menteri Agama RI Prof.K.H.

Saifuddin Zohri, pada Tanggal 24 Oktober 1966 dengan SK Menteri

Agama No. 63 Tahun 1966 bertempat di Pendopo Gubernur Nusa Tenggara Barat.54

Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel yang didirikan hanya memiliki satu program studi yakni Pendidikan Agama Islam (PAI) dengan program Sarjana Muda. Pada tahun 1994, seiring dengan perkembangan Fakultas Tarbiyah dan keinginan masyarakat Nusa Tenggara Barat, maka diusulkan pembukaan Fakultas baru yakni Fakultas Syariah IAIN Sunan Ampel Mataram sekaligus dilakukan merger Sekolah Tinggi Ilmu Syariah (STIS) Mataram ke Fakultas Syariah. Berdasarkan Surat KeputusanMenteri Agama RI, Nomor 27/1994 dengan membuka Jurusan Peradilan Agama, Muamalah dan Jinayah Siyashah. Dengan proses merger ini seluruh mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Syariah (STIS) Mataram beralih status menjadi mahasiswa Fakultas Syariah IAIN Mataram.55

Kemudian dalam perkembangannya, yakni sejalan dengan kebijakan pemerintah di bidang pendidikan, bahwa seluruh perguruan tinggi negeri yang berada di luar lembaga induk (cabang) harus berdiri sendiri, tidak lagi menjadi cabang dari lembaga induk, seperti status Fakultas Tarbiyah, Syariah IAIN Sunan Ampel cabang Mataram, diharuskan untuk berdiri sendiri, tidak lagi bergabung dengan IAIN Sunan Ampel Surabaya. Atas dasar kebijakan tersebut dan sesuai

54Dokumentasi, Naskah Akademik Penataan Unit Organisasi Dari IAIN Menuju UIN Mataram.

55Ibid.

Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No.B/589/I/1997 tentang persetujuan pendirian Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri, maka Fakultas Tarbiyah dan Fakultas Syariah IAIN Sunan Ampel Cabang Mataram beralih status menjadi STAIN Mataram sesuai dengan KEPRES RI, Nomor 11 tahun 1997. Fakultas Tarbiyah berubah menjadi Jurusan Tarbiyah dan Fakultas Syariah berubah menjadi Jurusan Syariah. Selanjutnya merespons keinginan masyarakat dan sivitas akademika di bidang pengembangan dakwah Islamiyah, didirikan satu jurusan baru yakni jurusan Dakwah. Keberadaan jurusan Dakwah semakin menambah kontribusi STAIN Mataram di tengah masyarakat.56 Dengan tiga jurusan yang ada, perkembangan STAIN Mataram selanjutnya mengalami tren positif dan memperoleh dukungan besar dari masyarakat. Dengan dukungan penuh dari pemerintah provinsi NTB, Perguruan Tinggi se-NTB, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat, serta Organisasi Kemasyarakatan Islam, maka STAIN Mataram melakukan alih status menjadi IAIN Mataram. Alih status ini dikukuhkan oleh Menteri Agama RI pada hari Senin tanggal 11 Juli 2005, berdasarkan Surat Keputusan Presiden RI Nomor 91 Tahun 2004, Tanggal 18 Oktober 2004 tentang “Perubahan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

56Ibid.

Mataram, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Mataram menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Mataram.57

Peristiwa transformasi IAIN menjadi UIN Mataram terjadi dalam tiga fase. Fase pertama pada kepemimpinan bapak Asnawi rektor IAIN Mataram periode 2006-2010. Pada fase inilah muncul embrio gagasan untuk melakukan transformasi kelembagaan, fase kedua pada kepemimpinan bapak Nashudin yang merupakan rektor IAIN Mataram periode 2010-2014. Pada fase ini gagasan transformasi mulai dikerjakan, dan fase ketiga usaha transformasi kelembagan dilanjutkan pada kepemimpinan bapak Mutawali yang merupakan rektor IAIN tahun 2014 sampai sekarang setelah menjadi UIN. Proses transformasi tersebut memerlukan waktu tidak kurang dari tujuh tahun. Embrio gagasan tentang transformasi ini mulai muncul pada masa jabatan bapak Asnawi sebagai rektor, akan tetapi belum ada tindakan yang berarti masih sebatas wacana. Kemudian pada masa jabatan bapak Nashuddin mulai diseriusi tentang transformasi kelembagaan tersebut. Pada tahun 2010 mulai menyusun proposal untuk bantuan dana kepada Islamic Development Bank (ISDB), dan pada tahun 2011 Bapenas mengeluarkan keputusan bahwa empat kampus IAIN termasuk IAIN

57Ibid.

Mataram mendapat bantuan dana dari ISDB untuk proses transformasi kelembagaan.58

Pada hari Sabtu, 8 April 2017, Institut Agama Islam Negeri Mataram (IAIN) Mataram resmi beralih status menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) bersama lima IAIN lainnya di Indonesia. Perubahan IAIN ke UIN Perpresnya di tandatangani oleh Presiden Joko Widodo dan Rektor Prof.

Dr. H. Mutawalli, M.Ag. dan berhasil terealisasi pada periode kepemimpinan Rektor Prof. Dr. H. Mutawalli, M.Ag.

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) merupakan salah satu Fakultas di Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram. Dulunya Fakultas ini masih tergabung dalam Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam (FSEI), namun sejak tahun 2017 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) resmi memisahkan diri dari Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam (FSEI) dan resmi berdiri sendiri. Program pengembangan FSEI IAIN Mataram ini diarahkan untuk meningkatkan hubungan baik dengan lembaga peradilan, Lembaga Keuangan, baik yang perbankan maupun yang non perbankan dan memperkuat kembali jalinan kerjasama dalam kaitan dengan kegiatan praktikum dan praktik Kerja Lapangan bagi mahasiswa Fakultas Syariah IAIN Mataram. Beberapa hasil yang sudah terlaksana MoU adalah dengan lembaga-lembaga sebagai berikut:

58Ahmad Yani, “ Manajemen Strategik Perguruan Tinggi Islam (Studi Transformasi IAIN Menjadi UIN Mataram”, (Tesis, Manajemen Pendidikan Islam Pascasarjana UIN Mataram, 2018), hlm. 60.

1. Bank Indonesia (BI)

2. Badan Nasional Penganggulangan Terorisme (BNPT)

3. Pengadilan Agama Mataram, Giri Menang, Praya Dan Lombok Timur

4. Lembaga Perbankan Syariah se Pulau Lombok 5. Lembaga Pegadaian Syariah dan Asuransi Syariah 6. Lembaga BMT se Pulau Lombok

7. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi 45 Mataram

8. Perusahaan-perusahaan tempat PKL dan magang mahasiswa

Pengaruh usaha program pengembangan fakultas adalah makin terbukanya peluang bagi mahasiswa dan alumni untuk dapat berkiprah di sejumlah lembaga yang telah menjalin hubungan kerjasama dengan FSEI.59 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) ini mempunyai tiga Prodi/Jurusan yaitu Ekonomi Syariah, Perbankan Syariah dan Pariwisata Syariah. Di antara ketiga Prodi/Jurusan tersebut, Pariwisata Syariah merupakan Prodi yang paling muda karena baru saja diresmikan pada tahun 2018.60 Pelaksanaan fungsi operasional fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Mataram masih berdasarkan kegiatan rutinitas dan sudah mempunyai rencana strategis yang komprehensif untuk beberapa tahun ke depan. Adapun penjaminan mutu di lingkungan

59 Ahmad Amir Aziz, Teologi Interpreneur Mahasiswa, (Mataram: IAIN Mataram, 2015), hlm. 46-47.

60 Budi Pratama, “Prospek Pengembangan Galeri Investasi Syariah Dalam Meningkatkan Brand Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Mataram”, (Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Mataram, 2018), hlm. 47.

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Mataram masih dilakukan secara sentral di bawah Lembaga penjamin Simpanan (LPM) Universitas, sehingga masih belum afktif untuk menjamin mutu secara detail di setiap jurusan.

b. Visi- Misi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Mataram 1. Visi

“Unggul dalam tata kelola untuk penguatan ekonomi dan bisnis secara integratif pada tahun 2025 ”.61

2. Misi

- Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran ilmu ekonomi berbasis keIslaman yang terintegrasi dengan perkembangan Ekonomi dan bisnis.

- Mengembangkan penelitian dalam bidang ilmu ekonomi dan bisnis Islam.

- Menyelenggarakan pengabdian masyarakat dalam bidang ekonomi dan bisnis.

- Membangun network dengan berbagai pihak dalam pengembangan sosial ekonomi Masyarakat.62

61Adita, “Visi dan Misi”, dalam http://febi.uinmataram.ac.id/visi-dan-misi/. Diakses pada 30 April 2020 pukul 14.35.

62Ibid

c. Visi- Misi Program Studi Perbankan Syariah FEBI UIN Mataram 1. Visi

Unggul dalam tata kelola pengembangan keilmuan manajemen perbankan syariah secara integratif pada tahun 2022.

2. Misi

- Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran keilmuan manajemen perbankan syariah yang profesional melalui pembelajaran secara integrative.

- Mengembangkan penelitian dalam bidang manajemen perbankan syariah secara integratif.

- Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dalam bidang manajemen perbankan syariah secara integratif.

- Membangun dan mengembangkan kerjasama dengan stakeholder dalam meningkatkan disiplin keilmuan manajemen perbankan syariah untuk mengimplementasikan tridharma perguruan tinggi.

d. Struktur Organisasi Dari Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam UIN Mataram.

Gambar 4.1

Struktur Organisasi Dari Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam UIN Mataram.

Dekan

Dr. H. Ahmad Amir Aziz, M.Ag

Wakil Dekan 1 Dr. Muhammad Salahuddin,

M.Ag., M.Pd

Wakil Dekan 3 Dr. M. Said Gazali, Lc Wakil Dekan 2

Dr. M. Saleh Ending, M.A

Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Bisnis Islam Pusat Studi & Pengembangan

Entrepreneurship

Laboratorium Komputer Perbankan

Kasubag. Umum dan Keuangan AryaHukmi, M. M.

Kasubag. Akademik Muhammad Tajun Toyib,

S.Sosl.

Kabag. Tata Usaha H. M. Sanusi, MM.

Kajur. Pariwisata Syariah Drs. Ma’ruf, S.H., M.Ag Kajur. Perbankan

Syariah Dr. Muhammad Yusup.

M.Si Kajur. Ekonomi

Syariah

Bahrur Rosyid, MM.

Sekjur. Ekonomi Syariah DahliaBonang,M.Si

Sekjur. Perbankan Syariah Dewi SartikaNasution,

M.Ec.

Sekjur. Pariwisata Syariah

Yunia Ulfa V.M .S.c

e. Analisis Deskriptif

Data penelitian dikumpulkan dengan cara membagikan kuesioner secara online kepada responden. Penyebaran kuesioner secara online dilakukan dengan mengirimkan kuesioner ke dalam grup angkatan perbankan syariah 2016 dan mengirimkan secara pribadi kepada setiap responden yang merupakan mahasiswa FEBI Program Studi Perbankan Syariah Angkatan 2016 UIN Mataram. Pengumpulan data secara online dan pribadi menghubungi responden ini adalah cara yang diharapkan lebih efektif untuk meningkatkan respon responden dalam penelitian ini.

Penyebaran kuesioner dilakukan mulai dari tanggal 26 Maret – 8 April 2020.

Adapun teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah dengan menggunakan teknik accidental sampling, yaitu pengambilan sampel dari orang yang paling mudah dihubungi yaitu 95% dari jumlah keseluruhan mahasiswa fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi Perbankan Syariah Angkatan 2016 UIN Mataram. Pengambilan sampel ini didasarkan pada subjek yang mudah dihubungi (asal masih dalam populasi).

f. Analisis Data

1. Hasil Uji Instrumen Pengumpulan Data a. Uji Validitas

Uji validitas atau kesahihan adalah menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur bisa mampu mengukur apa yang ingin

diukur. Uji validitas dalam penelitian ini dilakukakan dengan membandingkan antara rhitung dengan rtabel.63 Suatu instrumen penelitian dikatakan valid, jika:

1. Nilai rhitung > nilai rtabel maka dinyatakan valid.

2. Nilai rhitung < nilai rtabel maka dinyatakan tidak valid.

3. Nilai rtabel dengan N = 30, pada signifikansi 5% maka diketahui rtabel adalah 0,349. Sehingga, apabila rhitung > 0,349 maka dinyatakan valid.

Berikut dapat disajikan hasil uji validitas adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1

Hasil uji validitas variabel bebas Tingkat Religiusitas

Item rhitung rtabel Keterangan

X1.1 0,386 0,349 Valid

X1.2 0,579 0,349 Valid

X1.3 0,727 0,349 Valid

X1.4 0,650 0,349 Valid

X1.5 0,738 0,349 Valid

X1.6 0,741 0,349 Valid

X1.7 0,768 0,349 Valid

X1.8 0,421 0,349 Valid

X1.9 0,743 0,349 Valid

X1.10 0,697 0,349 Valid

63Sofyan Siregar, Statistika Deskriptif untuk Penelitian, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010), hlm. 162.

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan yang berjumlah 10 butir pertanyaan memiliki nilai rhitung > nilai rtabel maka dinyatakan valid dan dapat digunakan dalam penelitian ini.

Tabel 4.2

Hasil uji validitas variabel bebas Pengetahuan

Item rhitung rtabel Keterangan

X2.1 0,746 0,349 Valid

X2.2 0,669 0,349 Valid

X2.3 0,873 0,349 Valid

X2.4 0,736 0,349 Valid

X2.5 0,631 0,349 Valid

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan yang berjumlah 5 butir pertanyaan memiliki nilai rhitung > nilai rtabel maka dinyatakan valid dan dapat digunakan dalam penelitian ini.

Tabel 4.3

Hasil Uji Validitas Variabel Terikat Minat Menabung

Item rhitung rtabel Keterangan

Y.1 0,687 0,349 Valid

Y.2 0,804 0,349 Valid

Y.3 0,921 0,349 Valid

Y.4 0,873 0,349 Valid

Y.5 0,871 0,349 Valid

Y.6 0,593 0,349 Valid

Y.7 0,658 0,349 Valid

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan yang berjumlah 7 butir pertanyaan memiliki nilai rhitung > nilai rtabel maka dinyatakan valid dan dapat digunakan dalam penelitian ini.

b. Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas adalah untuk mengetahui hasil pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama, dan dengan menggunakan alat pengukur yang sama juga. Kriteria suatu penelitian dikatakan reliabel dengan menggunakan teknik ini, bila koefisien reliabilitas (ri) > 0,6. Uji reliabilitas dari instrument penelitian dengan tingkat signifikan (α) = 5%. Berikut disajikan nilai Cronbach Alpha untuk ketiga variabel penelitian.

Tabel 4.4

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Independent Religiusitas

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

0.843 10

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa nilai Cronbach Alpha sebesar 0,843, jadi dapat disimpulkan seluruh pernyataan dalam variabel religiusitas (X1) tersebut reliabel dengan 0,843 > 0,60.

Tabel 4.5

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Independent Pengetahuan

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha N of Items

.773 5

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa nilai Cronbach Alpha sebesar 0,773, jadi dapat disimpulkan seluruh pernyataan dalam variabel pengetahuan (X2) tersebut reliabel dengan 0,773

> 0,60.

Tabel 4.6

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Dependent Minat

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha N of Items

.890 7

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa nilai Cronbach Alpha sebesar 0,890, jadi dapat disimpulkan seluruh pernyataan dalam variabel minat menabung (Y) tersebut reliabel dengan 0,890 > 0,60.

2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengukur apakah data yang didapatkan mempunyai distribusi normal sehingga dapat digunakan dalam statistik parametik (statistic inferensial). Hasil uji normalitas dapat diketahui melalui uji Kolmogorov Smirnov apabila signifikansi > 0,05 maka berarti data terdistribusi secara normal, sebaliknya apabila signifikansi < 0,05 maka berarti data tidak terdistribusi secara normal.64 Hasil uji normalitas adalah sebagai berikut :

Tabel 4.7

Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 152

Normal Parametersa,b Mean -.0951325

Std. Deviation 3.52499992 Most Extreme Differences Absolute .064

Positive .046

Negative -.064

Test Statistic .064

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

a. Test distribution is Normal.

64Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2014), hlm. 174.

Gambar 4.2 Normal P-P Plot

Berdasarkan hasil uji normalitas One Sample Kolmogorov Smirnov diatas diperoleh nilai Asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0.200 Karena nilai Sig > 0,05 yaitu 0,200 > 0,05 maka data tersebut berdistribusi normal, sehingga asumsi normalitas terpenuhi.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas. Uji multikolinieritas dapat diketahui dengan adanya ketentuan bahwa tidak terjadi multikolinieritas apabila nilai

Tolerance > 0,10 dan nilai VIF (Variance Inflantion Factor) ≥ 10 maka terjadi multikolinieritas. Berikut dapat disajikan dalam tabel hasil uji multikolinieritas.

Tabel 4.8

Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

Collinearity Statistics

B

Std.

Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 6.227 3.171 1.964 .051

Tingkat

Reigiusitas .216 .078 .215 2.769 .006 .803 1.245 Pengetahuan .582 .115 .392 5.037 .000 .803 1.245 a. Dependent Variable: Minat Menabung

Berdasarkan hasil uji multikolineritas pada tabel di atas diperoleh nilai Tolerance semua variabel bebas yakni Tingkat Reigiusitas (X1) dan Pengetahuan (X2), sebesar 0,803 serta nilai VIF sebesar 1.245. Nilai tersebut mengimplementasikan bahwa tidak terjadi multikolinieritas karena tolerance variabel bebas >

0,10 dan nilai VIF semua variabel bebas < 10,00.

c. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas menguji terjadinya perbedaan variance residual suatu periode pengamatan yang lain. Cara memprediksi ada tidaknya heteroskedastisitas pada suatu model dapat dilihat

dengan pola gambar Scatterplot, regresi yang tidak terjadi heteroskedastisitas jika titik-titik data menyebar diatas dan dibawah atau sekitar angka 0, titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali, penyebaran titik-titik data tidak berpola.65

Gambar 4.3

Hasil Uji Heterokedastisitas

Pada gambar diatas terlihat bahwa Scatterplot tidak membentuk suatu pola tertentu serta titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

3. Uji Regresi Linier Ber Ganda

Analisis determinasi dalam regresi berganda digunakan untuk mengetahui presentase sumbangan pengaruh variabel independen

65J.Supranto, Statistik Teori dan Aplikasi, (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2009), hlm.

276.

secara serentak terhadap variabel dependen.66 Persamaan regresi linier berganda yang dihasilkan sebagai berikut:

Tabel 4.9

Hasil Uji Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 6.623 3.160 2.096 .038

X1 .210 .078 .211 2.708 .008

X2 .575 .115 .390 4.997 .000

Persamaan regresinya sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2+ Ɛ

Y = 6,623+ 0,210X1 + 0,575X2+ Ɛ

a. Konstanta sebesar 6.623, berarti bahwa ketika Tingkat Religiusitas dan Pengetahuan nilainya 0 (nol), maka minat menabung mahasiswa adalah 6.623.

b. Koefisien regresi pada variabel Tingkat Religiusitas sebesar 0, 210 yang artinya jika Tingkat Religiusitas mengalami kenaikan satu kesatuan maka minat menabung mahsiswa akan meningkat sebesar 0,210 dengan asumsi variabel independen bernilai tetap.

66Ibid, hlm. 79

c. Koefisien regresi pada variabel Pengetahuan sebesar 0, 575 artinya jika variabel Pengetahuan mengalami kenaikan satu kesatuan maka minat menabung mahasiswa akan meningkat sebesar 0, 575 dengan asumsi variabel independen lainnya bernilai tetap.

4. Koefisien Determinasi (R2)

Nilai koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui suatu ukuran yang menunjukkan besar kontribusi dari variabel terhadap variabel respon.67

Tabel 4.10 Hasil Uji Determinan R2

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .520a .270 .260 3.523 2.059

a. Predictors: (Constant), X2, X1 b. Dependent Variable: Y

Berdasarkan hasil uji determinan yang tampak pada tabel 4.10 diatas, besarnya koefisien determinan atau adjusted R2 adalah 0,260 hal tersebut berarti bahwa 26,0% variabel minat menabung dipengaruhi oleh tingkat religiusitas dan pengetahuan sedangkan sisanya (100% - 26,0%) adalah 74,0% dijelaskan oleh variabel lain diluar persamaan tersebut.

67Sugiarto, Metode Statistik Bisnis, (Tangerang: PT. Matana Publishing Utama, 2015), hlm. 424.

Dokumen terkait