BAB III PEMBAHASAN
E. Desain Penelitian
Penelitian pada dasarnya adalah strategi unuk memperoleh data yang dipergunakan untuk menguji hipotesa. Desain penelitian ditetapkan dengan mengacu pada hipotesa yang telah dibangun. Pemilihan desain yang tepat sangat diperlukan untuk menjamin pembuktian hipotesa secara tepat pula.33
32 Sugiyono, Metode Penelitianβ¦, hlm. 60
33 Sandjaja dan Albertus Heriyanto, Panduan Penelitian, (Jakarta: Prestasi Pustakarya, 2006), hlm. 105.
Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian Quasi Experimental Design dengan pendekatan kuantitatif. Quasi Experimental Design disebut juga dengan experiment semu. Desain ini hampir sama dengan posttest control group design, hanya pada desain ini kelompok experiment maupun kelompok control tidak dipilih secara random. Menurut Sugiyono metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari efektivitas penerapanperlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan, penelitian eksperimen merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mencari efektivitas penerapan treatment (perlakuan) tertentu.34
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain true experimental design tipe Posttest-only control design. Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang masing-masing tidak dipilih secara random.
Kelompok pertama diberi perlakuan dan kelompok yang lain tidak diberi perlakuan. Kelompok yang diberi perlakuan disebut kelompok eksperimen dan kelompok yang tidak diberi perlakuan disebut kelompok Kontrol.35
34Ibid., hlm.72.
35Ibid., hlm. 112.
1.2 Tabel Desain Penelitian
Grup Perlakuan Tes
Eksperimen π π1
Kontrol - π2
Keterangan :
π = Perlakuan pembelajaran menggunakan model pembelajaran CTL
β = Tidak ada perlakuan π1 = Pemberian tes akhir π2= Pemberian tes akhir
F. Instrument/ Alat dan Bahan Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini adalah tes yang digunakan untuk mengetahui: Pengaruh ada tidaknya Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning(CTL) Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VII di MTs Hidayatullah Ampenan Mataram Tahun Pelajaran 2019/2020.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan instrument tes yang digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa dalam pembelajaran Matematika pada pokok materi Perbandingan. Tes yang diberikan siswa berupa tes tertulis yang berbentuk tes uraian meliputi pos-test yang bertujuan untuk mengetahui prestasi belajar siswa sudah diberikan perlakuan. Dalam penelitian pembelajaran dengan munggunakan model pembelajaran Contextal
Teaching and Learning (CTL). Tes akan diberikan pada akhir pembelajaran baik kepada kelas kontrol maupun kelas eksperimen.
G. Teknik Pengumpulan Data/Prosedur Penelitian
Tehnik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.36 Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam rancangan (Proposal) ini yaitu Tes. Menurut Arikunto tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok. Tujuan penggunaan tes dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika pokok bahasan Perbandingan.37
Tes yang digunakan dalam penelitian ini ialah tes tertulis. Tes tertulis yaitu suatu tes yang menuntut siswa memberikan jawaban secara tertulis. Dalam penelitian ini menggunakan tes subyektif atau essay yaitu tes tertulis yang meminta siswa memberikan jawaban berupa uraian atau kalimat yang panjang-panjang. Panjang pendeknya tes essay adalah relatif, tergantung pada kemampuan siswa penjawab tes. Data prestasi belajar siswa dikumpulkan dengan memberikan tes yang berkaitan dengan materi perbandingan guna mengukur kemampuan siswa yang meliputi setelah diberikan perlakuan (post-tes). Jumlah butir soal dalam tes berjumlah 3 soal dan setiap soal memiliki bobot nilai.
36 Ibid., hlm. 308
37Ibid., hlm.233.
H. Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan proses pengolahan, penyajian, interpretasi dan analisis data yang diperoleh dari lapangan, dengan tujuan agar data yang disajikan mempunyai makna, sehingga pembaca dapat mengetahui hasil dari penelitian.38 Analisis data pada penelitian merupakan bagian terpenting dalam suatu penelitian, karena dengan analisis data inilah yang akan ada manfaatnya, terutama dalam memecahkan suatu masalah penelitian dan mencapai tujuan akhir penelitian.39
Pada penelitian kuantitatif, kegiatan analisis data dibagi menjadi dua diantaranya adalah mendeskripsikan data dan melaksanakan uji statistik (inferensi). Mendeskripsikan data adalah menggambarkan data yang sudah ada guna memperoleh bentuk nyata dari responden, sehingga lebih mudah dipahami peneliti atau orang lain yang tertarik dengan hasil penelitian yang dilakukan. Kegiatan mendeskripsikan data dapat dilakukan dengan pengukuran statistik deskriptif.
1. Uji Normalitas
Menurut Sugiyono (dalam Alfira) bahwa sebelum pengujian hipotesis dilakukan, maka terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data sebagai syarat analisis data selanjutnya. Pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya suatu distribusi data. Hal ini penting diketahui bertepatan dengan memilih uji statistik yang akan digunakan untuk melakukan uji hipotesis. Karena uji statistik parametrik mensyaratkan bahwa data harus berdistribusi normal. Dan apabila data tidak berdistribusi normal maka akan digunakan uji statistik non parametrik, bukan uji statistik parametrik.40 Adapun tekhnik yang
38Ibid., hlm.128.
39Joko Subagyo, Metode Penelitian Dalam Teori dan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2011), hlm. 104.
40Alfira Mulya Astuti, Statistika Penelitian , (Insan Madani Publishing: Mataram, 2016), h. 61.
digunakan dalam penelitian ini adalah tekhnik Chi-Kuadrat dengan rumus sebagai berikut:
ο₯
==
kβ
i h
h
f f f
1
2
2
(
0)
ο£
Keterangan :
ο£2= Chi Kuadrat
f0= frekuensi yang diobservasi fh= frekuensi yang diharapkan41
Kriteria pengujian normalitas data ini adalah jikaο£2hitungο£ο£2tabel
pada taraf signifikansi 5% dan derajat kebebasan (k β 1), maka distribusi data dinyatakan normal.42
2. Uji Homogenitas
Selain pengujian terhadap normal tidaknya distribusi data pada sampel, perlu kiranya peneliti melakukan pengujian terhadap kesamaan (homogenitas) beberapa bagian sampel, yakni seragam tidaknya variansi sampel-sampel yang diambil dari populasi yang sama. Pengujian homogenitas sampel generalisasi untuk hasil penelitiannya yang data penelitiannya diambil dari kelompok-kelompok terpisah yang berasal dari satu populasi.
41Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2012), hlm. 107.
42Ibid., hlm. 229.
Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:
πΉ = π£ππππππ π‘πππππ ππ π£ππππππ π‘πππππππ
Data Homogen jika πΉβππ‘π’ππ< πΉπ‘ππππ pada taraf signifikan 5%. Varians untuk masing-masing kelas diperoleh dengan persamaan sebagai berikut:43
π2=βπ2+(βπ)π 2 π Keterangan:
π2= Varians π = Nilai siswa π = Jumlah siswa Kesimpulan:
Bila πΉβππ‘π’ππ > πΉπ‘ππππ = Varian tidak homogen Bila πΉβππ‘π’ππ < πΉπ‘ππππ = Varian homogen 3. Uji Hipotesis
Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah
Ho = tidak ada pengaruh model pembelajaran contextual teaching and learning (CTL) terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas VII MTs Hidayatullah pada perbandingan tahun ajaran 2019/2020.
43Riduan, Dasar-dasar Statistika (Bandung: Alfabeta, 2014), h.214.
H1 = ada pengaruh model pembelajaran contextual teaching and learning (CTL) terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas VII MTs Hidayatullah pada perbandingan tahun ajaran 2019/2020.
Uji statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis yaitu uji-t sebagai berikut:
ο·ο·οΈ
ο§ο§ οΆ
ο¨
ο¦ +
β +
β +
β
= β
β
β
2 1 2
1
2 2 2 1 1
2 1
1 1 2
) 1 ( ) 1 (
n n n
n
s n s n
x t x
Keterangan:
π1 = Jumlah siswa kelas eksperimen π1 = Jumlah siswa kelas control π1
Μ Μ Μ Μ = Nilai rata-rata sampai ke-1 (kelas eksperimen) π2
Μ Μ Μ Μ = Nilai rata-rata sampai ke-2 (kelas kontrol) π12= Variansi kelas eksperimen
π22= Variansi kelas kontrol
Kriteria pengujian adalah π»0 diterima jika π‘βππ‘π’ππβ₯ π‘π‘ππππ.44
44 Alfira Mulya Astuti, Statistika Penelitian..., h. 101.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Data Hasil Penelitian
Pada penelitian eksperimen mengenai Pengaruh Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa di MTs Hidayatullah Tahun Pelajaran 2019/2020 ditinjau dari penilaian terhadap tes prestasi belajar matematika siswa pada materi pokok Perbandingan (Menghitung perbandingan senilai dan berbalik nilai) yang menghasilkan skor rata-rata dalam hitung hasil prestasi belajar matematika pada kelas VII A dan VII B dengan jumlah siswa yang berbeda.
Penelitian ini dilaksanakan sebanyak 3 kali pertemuan, yang dimana 2 pertemuan di lakukan untuk memberikan materi dan 1 pertemuan dilakukan untuk posttest. Dalam penelitian ini, peneliti mengajarkan materi perbandingan (perbandingan senilai dan perbandingan berbalik nilai). Dalam proses pembelajaran diberikan perlakuan yang berbeda-beda antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Kelas eksperimen di ajarkan dengan menggunakan model pembelajaran tipe Contextual Teaching and Learning (CTL) sedangkan dalam kelas kontrol menggunakan model Konvesional.
Untuk hasil belajar penelitian ini diambil dari nilai posttest dari kedua kelas tersebut. Pemberian posttest diberikan ketika peneliti telah
memberikan materi pembelajaran. Berdasarkan data hasil posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh nilai-nilai pada tabel berikut:
Tabel 4.1
Data Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
No Data Kelas
eksperimen
Kelas Kontrol
1. Banyak data 19 16
2. Nilai max 90 80
3. Nilai min 60 35
4. Simpangan baku (S) 9.480975102 14.22658896
5. Rata-Rata (π₯Μ ) 72 56.4375
Berdasarkan hasil posttest di atas, diperoleh bahwa jumlah data pada kelas eksperimen sebanyak 19 sedangkan pada kelas kontrol sebanyak 16. Pada kelas ekperimen nilai tertinggi yaitu 90 dan nilai terendahnya yaitu 60, sedangkan pada kelas kontrol nilai tertinggi yaitu 80 dan nilai terendah yaitu 35. Simpangan baku pada kelas eksperimen yaitu 9.480975102 dan pada kelas kontrol yaitu 14.22658896. Nilai simpangan baku diperoleh dari nilai varians kemudian diakarkan.
2. Validasi Ahli
Sebelum instrument tes diberikan kepada sampel penelitian, instrument tes terlebih dahulu dilakukan validasi instrument. Validasi instrument dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah instrument tersebut layak atau tidak digunakan dalam penelitian. Berikut adalah hasil validasi instrument dari validator
Tabel 4.2 Catatan validator
Nama Validator Catatan
Samsul Irpan, M.Pd 1. Soal nomor 1 diganti (Data Terlengkap pada Lampiran)
Berdasarkan catatan validator tersebut, maka dilakukan perbaikan pada instrument soal tersebut.
3. Analisis data penelitian
Analisis data adalah salah satu syarat yang digunakan untuk mengolah data yang telah dikumpulkan dari responden. Sebelum melakukan analisis data, terlebih dahulu peneliti melakukan pengujian hipotesis mengenai βada pengaruh model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) terhadap prestasi belajar matematika siswa.
Langkah-langkah dalam melakukan uji hipotesis, terlebih dahulu peneliti harus memenuhi uji prasyarat yaitu uji normalitas dan uji homogenitas.
a. Uji Normalitas
Dalam uji normalitas, peneliti menghitung menggunakan manual. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Chi Kuadrat
( )
ο£2 .1) Kelas Eksperimen
Sebelum melakukan perhitungan uji normalitas pada data posttest kelas eksperimen, terlebih dahulu perlu dilakukan beberapa perhitungan seperti menentukan kelas interval, batas kelas, Z batas kelas, luas Z tabel dan frekuensi harapan.
Kelas interval diperoleh dari jumlah skor terendah dengan panjang kelas dan seterusnya. Pada Z tabel digunakan untuk mencari luas Z tabel.Nilai luas Z tabel dapat dilihat pada tabel distribusi normal. Sedangkan pada frekuensi harapan diperoleh dengan mengalikan banyak responden dengan luas Z tabel.
Berdasarkan hasil perhitungan nilai ο£hitung2 =0,190 dan 144
,
2 =30
tabel
ο£ dengan taraf signifikan β= 5% maka ο£hitung2 ο£ο£tabel2 . Sehingga dapat disimpulkan bahwa data di atas berdistribusi normal. Perhitungan jelasnya dapat di lihat pada Lampiran 1.
2) Kelas kontrol
Sebelum melakukan perhitungan uji normalitas pada data posttest kelas kontrol, terlebih dahulu perlu dilakukan beberapa perhiungan seperti menentukan kelas interval, batas kelas, Z batas kelas, luas Z tabel dan frekuensi harapan.
Kelas interval diperoleh dari jumlah skor terendah dengan panjang kelas dan seterusnya. Pada Z tabel digunakan untuk mencari luas Z tabel. Nilai luas Z tabel dapat dilihat pada tabel distribusi normal. Sedangkan pada frekuensi harapan diperoleh dengan mengalikan banyak responden dengan luas Z tabel.
Berdasarkan hasil perhitungan nilai ο£hitung2 =0.174 dan 296
.
2 =26
tabel
ο£ dengan taraf signifikan β= 5%, maka
2 2
tabel hitung ο£
ο£ ο£ . Sehingga dapat disimpulkan bahwa data di atas
berdistribusi normal. Untuk lebih jelasnya di lihat pada Lampiran 1.
b. Uji Homogenitas
Setelah dilakukan uji normalitas, diketahui bahwa kedua kelompok sampel berdistribusi normal. Selanjutnya dilakukan uji homogenitas dengan menggunakan uji F dengan tujuan untuk mengetahui apakah kedua sampel tersebut bersifat homogen atau tidak.
Uji homogenitas yang dilakukan pada data hasil posttest kedua sampel yaitu pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Sebelum melakukan uji homogenitas, terlebih dahulu mencari nilai varians dari kedua kelas terlebih dahulu dengan menggunakan rumus π 2 =
π(β π₯π2)β(β π₯π)2
π(πβ1) . Setelah nilai varians kedua kelas tersebut diketahui, maka selanjutnya adalah menentukan varians terbesar dan terkecil, kemudian mencari nilai dari Fhitung dengan menggunakan rumus
π£ππππππ π‘πππππ ππ
π£ππππππ π‘πππππππ. Langkah selanjutnya adalah mencari nilai Ftabel. Sebelum mencari nilai dari Ftabel tersebut, terlebih dahulu menentukan dk pembilang dan dk penyebut, kemudian mencari nilai Ftabel. Untuk lebih jelasnya hasil pengujian homogenitas dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.3
Hasil Perhitungan Uji Homogentitas Pada Posttest
Data Eksperimen Kontrol
N 19 16
Variansi (S2) 89,888 202,395
Fhitung 0,35
Ftabel 2,33
Kesimpulan Varians Homogen
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, bahwa pada taraf signifikan (πΌ = 5%). Kriteria pengambilan keputusan yaitu jika πΉβππ‘π’ππ < πΉπ‘ππππ maka data homogen dan jika πΉβππ‘π’ππ β₯ πΉπ‘ππππ maka data tidak homogen. Karena πΉβππ‘π’ππ > πΉπ‘ππππ yaitu 0,35 >
2,33 maka dapat disimpulkan bahwa data varians kedua sampel bersifat homogen. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Lampiran 2.
c. Uji Hipotesis
Setelah dilakukan uji homogenitas varians, maka sampel untuk data posttest dalam penelitian ini bersifat homogen dan π1 β π2
sehingga digunakan rumus Polled Varians. Untuk hasil perhitungan uji hipotesis data postest dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.4
Hasil Perhitungan Uji Hipotesis Data Posttest
Data Eksperimen Kontrol
N 19 16
Rata-rata
( )
X 68,84 56,43Varians (s2) 89,888 202,395
thitung 5,244
ttabel 2,042
Kesimpulan H0 dtolak dan H1 diterima
Karena π‘βππ‘π’ππ β₯ π‘π‘ππππ yaitu 5,244 β₯ 2,042 maka π»1 diterima dan H0 ditolak.
Itu berarti bahwa ada pengaruh model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) terhadap prestasi belajar matematika siswa pada materi perbandingan kelas VII MTs Hidayatullah.Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Lampiran 3.
B. Pembahasan
Penelitian yang dilakukan di MTs Hidayatullah, menggunakan jenis penelitian eksperimen dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah berupa tes dan dokumentasi. Dimana tes digunakan untuk mengukur hasil belajar yang dimana dalam tes tersebut dalam bentuk essay dengan jumlah soal sebanyak 3 nomor. Tes tersebut diberikan untuk mengetahui prestasi belajar matematika dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Nilai rata-rata yang diperoleh dari kelas eksperimen yaitu 72 dan nilai rata-rata dari kelas kontrol yaitu 56,4376.
Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajara yang diperoleh kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol.
Selanjutnya yaitu melakukan analisis data dengan menggunakan uji t.
Sebelum melakukan analisis data menggunakan uji t, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat. Uji prasyarat yang digunakan peneliti yaitu uji normalitas dan homogenitas. Untuk mengukur apakah data yang diperoleh peneliti tersebut normal atau tidak digunakan rumus chi kuadrat sedangkan untuk mengukur data tersebut apakah homogen atau tidak peneliti
menggunakan uji F. Untuk melakukan uji normalitas dan homogenitas peneliti menggunakan dua cara yaitu dengan bantuan Microsoftexel dan secara manual. Dimana, hasil yang diperoleh antara Microsoft exel dan manual adalah sama yaitu pada posttest memiliki data yang terdistribusi normal dan varians-varians data tersebut homogen.
Setelah dilakukan uji normalitas dan homogenitas, maka selanjutnya adalah melakukan uji hipotesis. Berdasarkan hasil uji hipotesis pada data posttest diperoleh nilai π‘π‘ππππ = 2,042 dan nilai π‘βππ‘π’ππ = 5,244 maka π‘βππ‘π’ππ β₯ π‘π‘ππππ sehingga hipotesis statistik dalam penelitian ini adalah H1
diterima dan H0 ditolak. Ini berarti bahwa ada pengaruh model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas VII MTs Hidayatullah.
Penelitian tentang pengaruh model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) yang dilakukan oleh peneliti dalam pembelajaran matematika mengungkapkan bahwa adanya pengaruh model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) terhadap prestasi belajar matematika siswa sesuai dengan permasalahan yang diungkapkan dalam latar belakang yaitu kemampuan siswa dalam memecahkan masalah matematika masih kurang. Dari permasalahan itulah guru harus mempunyai kemampuan untuk mengelola pembelajaran salah satunya adalah dengan menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL). Dalam penelitian ini, dengan menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching
and Learning (CTL) terlihat bahwa dalam kelas eksperimen, siswa-siswi lebih meningkatkan perhatiannya dalam pembelajaran.
Adanya pengaruh model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) terhadap prestasi belajar matematika siswa sesuai dengan teori yang saya gunakan yang mengemukakan Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah proses pendidikan yang bertujuan membantu peserta didik memaknai materi pelajaran sekolah dengan cara menghubungkan pelajaran dengan konteks kehidupan sehari-hari mereka baik konteks personal, sosial maupun kebudayaan sekitar45.
45Sutarto dan Syarifuddin, Desain Pembelajaran Matematika, (Yogyakarta: Samudra Biru, 2013), hlm.62.
BAB V PENUTUP A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) terhadap prestasi belajar matematika kelas VII MTs Hidayatullah Tahun Pembelajaran 2019/2020. Hasil perhitungan data uji normalitas chi quadrat untuk kelas eksperimen diperoleh nilai ο£hitung2 =0,190
dan ο£tabel2 =30,144 dan untuk kelas control diperoleh nilai ο£hitung2 =0,174 dan ο£tabel2 =26,296, nilai uji homogenitas diperoleh nilai πΉβππ‘π’ππ = 0,35 dan πΉπ‘ππππ = 2,33, dan untuk nilai uji hipotesis diperoleh nilai π‘βππ‘π’ππ = 5,244 dan π‘π‘ππππ = 2,042.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti dapat memberikan saran sebagai berikut :
1. Bagi Peneliti Selanjutnya
Peneliti selanjutnya disarankan untuk meneliti lebih mendalam tentang faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa.
Penelitian selanjutnya juga disarankan agar menggunakan metode lain dalam meneliti faktor prestasi belajar siswa, misalnya melalui wawancara mendalam terhadap siswa, sehingga informasi yang diperoleh dapat lebih bervariasi.
2. Bagi Guru
Guru diharapkan dapat melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa. Berdasarkan kesimpulan penelitian maka guru dapat melakukan dengan cara menerapkan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dan media-media pembelajaran sesuai dengan kondisi kelas.
3. Bagi Siswa
Siswa diharapkan untuk meningkatkan minat belajarnya agar prestasi belajar matematika dapat optimal. Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya dengan merasa tertarik dan memiliki keingintahuan terhadap materi matematika, membiasakan belajar rutin dirumah, mengkaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari, dan mengulang pelajaran yang telah dipelajari disekolah.
Daftar Pustaka
Ahmad SyafiβI, dkk, βStudi tentang Prestasi Belajar Siswa Dalam Berbagai Aspek Dan Faktor Yang Mempengaruhiβ, Panduan Penelitian, Vol. 2, Nomor 2, Juli 2018, hlm.177.
Alfira Mulya, Statistika Penelitian. Mataram : Insan Madani Publishing, 2016.
B. Sandjaja dan Albertus Heriyanto, Panduan Peneliti. Jakarta: Prestasi Pustaka, 2006.
Dinn Wahyudin, Penghantar Pendidikan. Jakarta: Universitas Terbuka, 2008.
Joko Subagyo, Metode Penelitian dalam Teori dan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta, 2011.
M. Idris Hasibun, βModel Pembelajaran CTL (Contexual Teaching and Learning)β. Logaritma, Vol. 11, Nomor 1, Januari 2014. Hlm. 2.
Muhammad Ridho Eisy, βPendekatan Kontekstual dalam Pembelajaran Matematikaβ, Refleksi Pendidikan, Vol. 2, Nomor. 1, Agustus 2003, hlm. 52.
Riduan, Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta, 2014.
Siti Zulaiha, βPendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) Dan Implementasinya Dalam Rencana Pembelajaran PAI MI. Skripsi, FTK UIN Mataram, Mataram, 2018.
Sugyono, Metode Penelitian Kuntitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta, 2016.
Sutarto dan Syarifuddin, Desain Pembelajaran Matematika. Yogyakarta: Sumber Biru, 2013.
Suyono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung; Remaja Rosdakarya, 2014).
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1
UJI NORMALITAS
Dalam uji normalitas, peneliti menghitung menggunakan exel. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Chi Kuadrat
( )
ο£2 .a. Kelas Eksperimen
Berdasarkan hasil perhitungan nilai ο£hitung2 =0,190dan 869
,
2 =28
tabel
ο£ dengan taraf signifikan β= 5% dan derajat kebebasan (dk) = 6 - 1 = 5, maka ο£hitung2 ο£ο£tabel2 . Sehingga dapat disimpulkan bahwa data di atas berdistribusi normal.
b. Kelas Kontrol
Berdasarkan hasil perhitungan nilai ο£hitung2 =0,174 dan 995
,
2 =24
tabel
ο£ dengan taraf signifikan β= 5% dan derajat kebebasan (dk) = 6 - 1 = 5, maka ο£hitung2 ο£ο£tabel2 . Sehingga dapat disimpulkan bahwa data di atas berdistribusi normal.
Lampiran 2
UJI HOMOGENITAS Pada uji homogenitas ini peneliti menggunakan uji F.
Tabel Data Posttest Uji Homogenitas No Eksperimen
(π) ππ No Kontrol
(π) (ππ)
1. 60 3600 1. 45 900
2. 70 4900 2. 35 1225
3. 60 3600 3. 55 900
4. 80 6400 4. 45 1296
5. 80 6400 5. 50 2025
6. 75 5625 6. 60 2025
7. 80 6400 7. 80 2209
8. 65 4225 8. 75 2500
9. 75 5625 9. 43 2500
10. 65 4225 10. 60 3600
11. 90 8100 11. 40 3969
12. 60 3600 12. 50 4225
13. 85 7225 13. 50 4225
14. 75 5625 14. 65 4225
15. 65 4225 15. 80 4225
16. 65 4225 16. 70 4900
17. 60 3600 β 903 53999
18 70 5625
19. 83 6889
β 1308 100114
a) Varians kelas ekperimen π 2 = π(β π₯π(πβ1)π2)β(β π₯π)2
=19(100114)β(1308)2 19(19β1)
=1902166β1710864 19(18)
=191302342
= 559,362
b) Varians kelas kontrol π 2 = π(β π₯π(πβ1)π2)β(β π₯π)2
=16(53,999)β(903)2 16(16β1)
=863984β815409 16(15)
=48575240
= 202,395
πΉβππ‘π’ππ = π£ππππππ π‘πππππ ππ
π£ππππππ π‘πππππππ =559,347 94,222 = 0,35
Diketahui : dk pembilang = 19 β 1 = 18 dk penyebut = 16 β 1 = 15 Maka πΉπ‘ππππ dengan taraf signifikan πΌ = 5% adalah 2,35 Kesimpulan :
Berdasarkan hasil perhitungan di atas bahwa pada taraf signifikan (πΌ = 5%). Kriteria pengambilan keputusan yaitu jika πΉβππ‘π’ππ < πΉπ‘ππππ maka data homogen dan jika πΉβππ‘π’ππ β₯ πΉπ‘ππππ maka data tidak homogen. Karena πΉβππ‘π’ππ < πΉπ‘ππππ yaitu 0,35 <2,24 maka dapat disimpulkan bahwa data varians kedua sampel bersifat homogen.
Lampiran 3
UJI HIPOTESIS
Setelah dilakukan uji homogenitas varians, maka sampel untuk data posttest dalam penelitian ini bersifat homogen sehingga digunakan rumus Polled Varians
Untuk pengujian hipotesis statistik data postetst dapat dilihat pada tabel 4.14 yang dimana varians kelas eksperimen = 89,888 dan Varians kelas kontrol = 202,395. Langkah selanjutnya adalah :
a) Rata-rata (π₯Μ ) π₯1
Μ Μ Μ =β π₯ππ =130819 = 68,84 π₯2
Μ Μ Μ =β π₯ππ= 90316 = 56,43 b) Nilai t hitung
ο·ο·οΈ
ο§ο§ οΆ
ο¨
ο¦ +
β +
β +
β
= β
2 1 2
1
2 2 2 2 1 1
2 1
1 1 2
) 1 ( ) 1 (
n n n
n
s n s n
x t x
( ) ( )
ο·οΈ
ο§ οΆ
ο¨
ο¦ +
β +
β +
β
= β
16 1 19
1 2
16 19
20239 . 0 1 16 888 , 89 1 19
43 , 56 84 , 68
ο·οΈ
ο§ οΆ
ο¨ + ο¦
=
304 35 33
20239 , 0 ) 15 ( 888 , 89 ) 18 (
46 , 12
ο·οΈ
ο§ οΆ
ο¨ + ο¦
=
304 35 33
03585 , 3 984 , 617 . 1
46 , 12
ο·οΈ
ο§ οΆ
ο¨
= ο¦
304 35 33
987 , 617 , 1
46 , 12
032 , 10
629545 ,
56 46 ,
= 12
8979038 ,
375 , 2
46 ,
= 12
244 ,
=5
ππ = π1 + π2β 2 = 19 + 16 β 2 = 33 Jadi π‘π‘ππππ = 1,692
Karena π‘βππ‘π’ππ β₯ π‘π‘ππππ yaitu 5,244 β₯ 1,692 maka π»1 diterima dan H0 ditolak. Itu berarti bahwa ada pengaruh model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas VII Hidayatullah pada materi perbandingan.
Lampiran 4
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS EKSPERIMEN
Nama Sekolah : MTs Hidayatullah Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : VII B / 2 Mata Pelajaran : Perbandingan
Alokasi Waktu : 3 Γ 40 Menit (Pertemuan Pertama) A. Kompetensi Inti
1. (K11) Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. (K12) Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tangungg jawab, peduli (toleransi, gotongroyong) santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaanya.
3. (K13) Memahami pengetahuan (factual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. (K14) Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah kongkret (mengunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat)dan ranah abstrak (menulis,membaca, menghitung, mengmbar dan mengaran) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian
Kompetensi 5.3 Menjelaskan rasio dua besaran
(satuannya sama dan berbeda)
Membedakan masalah yang berkaitkan dengan perbandingan (rasio) dan yang bukan.