I{VNNCI{Vfl
RrrJsmfvuvsflfl
sruvo
S
L u€
UE
'ut
UB
'uI
IIE
irui 3ut Jult ueu E{I1 3ue.
Qndr
qBfl oI
122
Akustika BangunanKembali
padauraian bagian
sebelumnya, bahwabunyi
denganfrekuensi tinggi tidak
sekuatbunyi
berfrekuensi rendah, maka getaran yang menyertaibunyi
berfrekuensi tinggijuga tidak
terlaluhebat. Oleh
karenanya, rancangan bangunan-puntidak perlu terlalu hebat
merespons kebutuhanperedaman getaran.
Hal ini berlainan
dengankondisi
bangunandi tepi jalan yang
mayoritasnyadilatui
kendaraanberat, seperti misalnya di tepi jalan lingkar luar (di
negaramaju bisa
berupahighway).
Bangunanyang berdiri di
sepanjangjalan yang banyak dilalui
kendaraanberat,
selainperlu didesain untuk
menahan masuknyakebisingan,
seyogyanyajuga didesain untuk
menahanberimbasnya getaran yang terjadi di jalan ke dalam bangunan. Berdasarkan kenyataan bahwa bangunan
yang menderita kebisingan
di
Indonesia umumnyaberdiri di
tepijalan
yangtidak dilalui
kendaraanberat, maka solusi akustik bangunan dapat disederhanakan hanya
untuk
mengatasi kebisingan yangtidak disertai
dengan getaran.lo.2. Penyelesaian Kebisingan secara Outdoor
Idealnya, kebisingan diatasi dengan
jalan meminimalkan
sumbernya, namun dalam prakteknya halini
tidak mudah untuk dilaksanakan, maka, usaha berikutnya yang dapatkita
lakukan adalah mengaturagar perambatannya dibatasi.
Usaha
untuk
meminimalkan kebisingan dapatdilakukan
dengan memperpanjang medium yangdilalui
gelombangbunyi
agar intensitasbunyi
semakin menurun.Hal ini
sesuai dengan persamaan(2).
Dalamhal
desain bangunan,ini dilakukan
dengan cara menjauhkan bangunan darijalan.
Padabangunan
yang akan dibangun
denganlahan yang cukup luas, hal ini dapat diterapkan
denganmenempatkan bangunan
jauh
menjorok pada bagian belakang lahan, sehingga terbentuk area terbukapada bagian depan.
Namun
pada bangunanyang memiliki
luasan lahan terbatas,prinsip ini tidak
dapat diterapkan.
Pada bangunan dengan luas lahan terbatas, prinsip desain yang dapat dilakukan untuk mengatasi
kebisingan adalah dengan
memilih layout
bangunan yang tepat serta memisahkan area ruang-ruangyang memerlukan ketenangan
dari
ruang-ruang yang masihmungkin
terkena kebisingan dari jalan.Untuk
bangunanpublik,
dapatmemillh layout U
(Gambar 10.1), sedangkanuntuk
bangunanprivat
dengan luasan
tidak
terlampau besar,kita
dapatmemilih layout "L"
(Gambar 10.1). Dengan layoutini, posisi terlindung (bagian dalam) dapat digunakan untuk ruang-ruang yang
membutuhkanketenangan sehingga
tidak
secara langsung berhubungan dengankebisingan di jalan raya.
Padabangunan
yang berfungsi
sebagairumah sakit,
areaterlindung
dapatdifungsikan
sebagai bangsal"ll"l,=,.,fu,
outlet
ffiffir
inlet
@
sumber bisinsGambar 10.1. Peletakan
sumber kebisingan
@
sumberbisinsk
lubang inlet dan outlet yang sengaja tidak dihadapkan langsung pada
---...T
3ue,( udu rue3ulues
tauroq
ue1u1e1ed ue>lnlueuetu
{nlun
'uuun8ueq 3ue1eleg
nule qu8uel
uur8uq
eped ua11ulellP ledup
uuqel epud
€sISJal Suef
elnqret
BeJe 'rur rueJetues ue>pleled
upe4 'uu8ursrqel
rrep Sunputpel ueun8ueq
Surpurp
ru8u r83url
dru1nc
Suef rautDq
ue{r.lrunqrp u,(ursuen4esuo4
11seu'ueun8ueq eped
uq8unur
le{opes
qgdlp
e,(uu,(3o,(es
Duil)q
ueledrueued e{Bru'seluqJe1 8uu,(
ueun8uuq uuqel senl uep
r?qel nlBIJet
{upq
u,(uurnurn 8ue,(
erseuopul rp
uepl-uupf
rsenlrs ue8ueq
'lnrunlu
UB>IB
>lepp
tauroq
ueJrpgr{e{
gplsod
4e;e
'1ude1 3ue,(
pueteur
rsueurp
ugpuuleunSSueur
qulel etpl
Dlseru .rur
IueJBIues uBeduauad
epe6 '(ueyeiqe8uel sue3
IJep
m{np
uu8ursrqe4 requrns) ueun8uuq uedep
Surpurp
uu8uep ueButstqe>1
Jeqluns e.reluu 'qe8uel-qu8uel
rp
srsred
DurDq
uu>plelelotu
IJppulH
'uu8ursrqel
uep
3unpu11re1 eSSuqes
uu8uufeq euoz
r;rralep BpeJequeun8uuq
;u8e 'ueun8ueq
Surpup
8ue.{
qlqeleur
uer88uqe1 ue8uepuep JBSeq
dnlnc
3ue,(
rsueurp uu8uep
rauruq uulnpadrp
'rur ruuozuresue
-ledueued epe4 'uuun8uuq uu8uep
urlSunur le>lepes qBIupB e,(u1n1ueq uequleled
e
'ue{urx8unueur
utu{Bpp
rueoeruos
Iq
uetudueued
'ueun8ueq
u41
urBIEp
e{
>lnsutu
>lep\
Dtrnq
selu Sunln
upedI$le{IpJel
8ue.( r^(unq ru8e ue8urstqe>l
Jeqluns ue8uep u113unru
talopes
uu4edruelp raun)q'e,(quep1
'raurDq
uu{u1e1ed
nele
rsrsod qBlupu uurleqred ledupueurnyred 8ue,(
urBI JoDIuJ
'tauntq
IerJelEru
uup ISueuIp vteles
'DtrrDq punos
ruue8ueru uesuqequredepud
uullernlp
qule1 uuuunu8eqeg 'qerluEI€
IsBIIluaA
>l$un BJupn UBJIIB JucuelJedureur uu>p
eSSurqes 'r33u4 nlelrel
>lepq Suet
nutoq
uu{r{nlnqrp
ufueq
euerel 'uu8unlunel
ue>lueqrueruIUH 1ul
'r33u4 rsuenleJpeq erpns
uu8uquedel rsepourole8ueru
>lnlun
lenqlp
dn4ncnu.tDq ISueuIp
B>luu 'r33ur1
rsuen{e4
lodurole>1
uupp
uu8ursrqel urnrpleds
ueryunle8ueur urseuopul rp
uupf-uepl rnplotu
3uu,(uuurepuel se1uo,(eru
BueJe>l
qelo
qug
.(guped
s?qeqlp qe1el)
nutoq
punos \enqes
pepr
uele.re,{sred
pnlr8ueu uq8umu
Ieurs>lBrues
Suuf pueleur
'rsuaurrp 'uap1e1ed
uep
ue4quqredureru ueSuep 'f,autDq
punos
ednseqru {elqo
.ueun8ueq ueqel
n[nueru
uepl uep
r.(unq Suuqruole8uelequered
r8uepq8ueur
ludep
8ue,(qelqo
ue4u1e1edqBIBpB
u,(ulnfuelas r8elerls
eleru 'rdnlncueu
tunlaq esu;rp Sunpuqrel
uer8uq rp Sueuq
eeru ueledueued
uup
ruueget 7no{o7 ueqryured eSSurqes 'u,(ur33ur1
ueplruepes
qu1e1
uelel
p
ue8urslqel
1e13uqupg
'r8unpuq.rel
Suef
eere uped ue8ueuelelUB)ll{runqtuaru
3ue(
8ueru-3ueru ue>pleleleru
qelspe
uunce ue>lrpelnledep
3uu,(
dlsuud 'nluegel
7no[o7 ueqqrured
uapllSuntueru {epll ue{qeq
uBr{BI ueseleqJe}e>lBIrg 'ue8uuuelel
ue>lqn}nqruotu
u,(uqnuedes 1epr1 8ue,t urel Suunr-8ueru uup
'urluu>l 'n83unt
Suuu'ryry
re8eqes ueleun8rp uu8ursrqel
uu8uep Suns8uel ue8unqnqreq
SueK eeru Suupes
'se1e>1
Suunr nule
Jolue{
8uuru re8eqes
uulls8un;rp
Sunpuqr4
?uv,t
eem'qelo{es
nBlE uuJoluu{red
ru8eqes rs8ungreq 8uu,(
uuun8ueq Bped 'uu8ursrqel
BIUUouelu BSIq qISBru
8ue( ulel
Suunr-8uenr u?p'urluB{
'{pode
'4u11111od Euuru reSuqes ue>leun8red
ludep -lP
uupl
uu8uep ueBunqnq;eq Suns8uel 8ue,(
uare uu4Suepes
(deul
1e,ro.er
lrun)
uele,trered
dele eped uee>1nq
ppow uebuep eluue44ueb6uew
pdep ey4'uedepeqteq
buel
bulpulp
1s1s
eped epercq w46unw 4ep4
pfino uulelepd e417ey'Z'0,
requeg
syuaBg
ezt
etebe111
esouopul uep
>1n1un
ueunbueg olqsDlv
resa€!
slee
qe7 OL
124
Akustika Bangunanakan digunakan, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah mengukur lebarjalan di depan bangunan,
sehingga
kita
dapat menentukan letak sumber kebisingandarijalan.
Selanjutnya perhatikanlah luasanlahan dan luas lantai dasar bangunan yang akan dibangun. Usahakan agar ada sisa area terbuka yang
cukup untuk meletakkan
banier
lebih dekat ke sumber daripada ke dinding bangunan, bila diperkirakanhal
ini tidak
memungkinkan, maka tata letak bangunan mesti segeradiubah
agarbarrier
berada lebihdekat
ke
bangunan.Prinsip
selanjutnyayang
dapat diterapkanuntuk
menahan masuknya kebisingan namun tetapmemungkinkan terjadinya
aliran
udara, adalah meletakkan lubangventilasi
pada sisi bangunan agartidak
langsung menghadap ke arahjalan.
Pada sisi yang langsung menghadapjalan
dapat diletakkanelemen transparan untuk kepentingan pandangan, tetapi tidak untuk lubang ventilasi. Namun demikian,
kita
tetap harus memperhatikan arah angin datang, agar posisi lubangventilasi
yang akan berfungsisebagai
inlet (lubang yang
memasukkan udara) menghadapke
arahangin
datang, sedangkan yangberfungsi sebagai
outlet
(mengeluarkan udara) diletakkan pada sisi yang berseberangan.Bila hal ini
tidak
dapat diterapkan,outlet
dapatdiletakkan
pada atap(melalui
plafon).,ll.S. Penyelesaian Kebisingan pada Selubung Bangunan
Pada keadaan tertentu
di
mana solusiakustik
secara outdoortidak
dapat diterapkan secara maksimal,langkah selanjutnya yang dapat
kita
tempuh adalah mengolah selubung bangunanitu
sendiri.Hal ini
dilakukan
dengan meletakkanlubang ventilasi
padaposisi yang tidak
menghadap langsung padasumber kebisingan, serta
memilih
model jendela yang mampu meminimalkan masuknya kebisinganke dalam bangunan. Adapun model jendela yang meminimalkan masuknya kebisingan adalah jendela
yang mampu memantulkan gelombang
bunyi
yangjatuh
padanya, misalnya model gantung atas (top-hung) (Gambar
10.3),juga
modeljendela yang
sengajadibuat dari
bahanyang
mampu menyerapbunyi
yangjatuh
pada permukaannya,misalnya model jalusi Qalousie
atau louvre')yang dilapisi
bahan
lunak
padasirip
bagiandalam
(Gambar 10.4). Secara persentasealiran
udara, jendelajalusi
ternyata
cukup baik
dalam mengalirkan udara,yaitu berkemamptan
75Vo.Namun demikian, selain persentase aliran udara, peletakan jendela
inlet
dan outlet }uga merupakanfaktor yang penting dalam
menciptakan sistemventilasi silang (cross-ventilation). Ventilasi
silanggantung alas 75o/o
geser samping 45%
W
jalusi 75% gantung bawah 45%
Gambar 10.3. Beberapa model jendela dengan persentase udara yang mampu dialirkan
menggunakan jendela tersebut (Moore, 1993)
geser atas tunggal 45%
geser atas
ganda 45o/o
gantung samping 90%
'laluJ€d J€uoq
-Juueq {upr]
reBe '8uoro1 Sulpurp uped
nluelrel
uu8uuruel
ue>leldrcueur ue8uep rplepe
e.,tuure1 rsn1o5
'3uoro1
uuulnurred
eped
sn{rp
lBJrsreq
Suui
lurrelerunele
dure,(ualulerroletu
uu4srdularuuu8uap
ISEIBIp lEdep IuI uuEpea)
'(sa,wt-Surpuots
rtete saoqca-ta17n1[13uu1nreq
uulnluuued
rpuftel 4epr1 ru8e
reseles nule SuoJol uped ue4n1:edrp u,(ueq
.toopul
{psn{e
ue8uecuer
e,{uunur3
'ue1n1.redrp Susrel
tooput
EJBces
{Ilsn{e
uB8uecu?J
'snsnq{
€ftres
{rlsn>le ue8uucuer u?)lr{nlnql,ualu4eprl 8uu,(
unrun
ueun8uzq epud
Bffluatuos '(taxtru
n1teleur) 1o.r1uo1 e[eLU ruedes >lruorDlelo
uelupred
uuluunSSueruue8uep qndurelrp orynls
IUEIBp rp r,{unq setrlBn>l uurnlu8ue4
'rfunq
dure(ueru8uu.( Iurroturu ue8uep
rsrdulp
e,(u8uuruuoruole eSSurqas 'uulnluetued
unlqnlnqrp
{Epr1 e,(urunurn .rurnrudetel
uellseqrp
8ue,{ r,(unq re8e
'orpnls Suenr epud
'nlr
uJelueureg'rfunq
u€>lln}uuueru 3uu.(
lerreluru uu8uep
rsrdelp
nlred
Suenr uetuelo uer8eq udureqeqeSSurqes
uolwraqta^ar pnlnm
uepp uelnlueued
uu>lq$nqrp
e,(uurnun
'runrrolrpneSuenr
upu4
'e,(uunpe>1sn8qeles nule
'du.te,(uetuInlun
'r,(unq
uullnlueuou
1n1un ts8un;req tudup
re8u uu8uunr uetuole
urepp
uer8uq uusrdeled ednreq ludepuelnpedrp
8uu,(uulnluel ue8uecueg '8uenr
ruepp
rp r,(unq sulrFn>IuuqtulSurueu
{ntun
uelnluuluu8ueJuer uelnyredrp
ISEleIp
ledup ue8utslqe{
uelleleserurad qeleles
'orpnls uep
unrJotrpnu
qredes'r33un
8ue,(ry1su1e
ue8uecuer uelure,(s-red uu8uep ueun8ueq
epu4 '3uenr
tuepp
rp
r.(unq s4r1un1ueltolSurueu {ntun
uelninltp
qlqel Joopul ereces ue8uecueJ E{B{u'ueun8ueq ruulep e>l
JBnl rrup uu8ursrqa>1
e.(ulnseru
ue>1
-leluluruolu
1n1unuelnlnlp
Wqol uuun8ueq Sunq.nyes
eped uep
tooplno
EreJos
{rlsn{u
uu8uecuu.r
uIIg
opul r.o
Bruaa
uutuucuull s uurcsela,{
.
ued
;;;;
iirsr**ffi
',
qutr
epeduelrcrnp
I{elol
8uu.(epoleu uapunSSueu
uu8uep tnqesJel
Surpurp
lsuurquo{
ISPInSUI
te18un ueelryed
3un1rq
e1q u,(uurq nlred
'ueqnlnqel
ue3uep runses r33ur1 3ue,(rselnsur
1e13uq
PIIIrueu
du1el tseplue,t
3ueqn1 uu8uep
u€{rsuurquo4rp
3uu,( Surpurp reSu 'e,{u1nlue1e5
'pce1
qrqey 3ue.{JlIe oseluesJed n{rltrueru untueu
'JESeq BIuES .ttdureq 3ue,(
elapuel rsuorurp
rB>ler.uetu ue8uep ue{n>lelrp
ledup e8nl
'.IIco
qtqel l
u,{utsuerutp 8ue,(
ulepual
ueluun3Sueru ue8uapqnduelp
urules
'lrceI
n1rqrqel
8ue,(plul
uurc>leTrrod'(S'0I