• Tidak ada hasil yang ditemukan

٩ ر نَا ٱلذِّك نُ نَزَّل نَّا نَح ۥ ۡ ۡ ۡ إ ُوَل اَّنِإَو َ - Repository IAIN Bengkulu

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "٩ ر نَا ٱلذِّك نُ نَزَّل نَّا نَح ۥ ۡ ۡ ۡ إ ُوَل اَّنِإَو َ - Repository IAIN Bengkulu"

Copied!
65
0
0

Teks penuh

Mengenal Permasalahan Pembelajaran Tahfizh Al-Qur’an pada Siswa Kelas VII MTS Pondok Pesantren Makrifatul Ilmi Bengkulu Selatan Tahun Pelajaran 2020/2021. Mengetahui Solusi Permasalahan Pembelajaran Tahfizh Al-Qur’an pada Siswa Kelas VII MTS Pondok Pesantren Makrifatul Ilmi Bengkulu Selatan Tahun Pelajaran 2020/2021. Pesantren Makrifatul Ilmi Bengkulu Selatan dalam meningkatkan metode pengajaran Al-Qur'an Tahfizh yang dilaksanakan.

Komponen-Komponen Pembelajaran

Secara umum dapat dikatakan bahwa materi pembelajaran adalah pengetahuan, keterampilan dan sikap yang harus dimiliki siswa untuk memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan. Bahan ajar menempati tempat yang sangat penting dalam keseluruhan kurikulum, yang harus dipersiapkan agar pelaksanaan pembelajaran mencapai tujuan. Metode pembelajaran merupakan salah satu cara yang digunakan guru dalam menjalin hubungan dengan siswa selama pembelajaran untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Tujuan Pembelajaran

Menurut Mulyasa, tujuan pembelajaran adalah tujuan yang menggambarkan pengetahuan, kemampuan, keterampilan dan sikap yang harus dimiliki siswa sebagai akibat dari hasil belajar yang dinyatakan dalam bentuk tingkah laku yang dapat diamati dan diukur.19 Umar Hamalik mengemukakan bahwa tujuan jangka pendek Al -Pendidikan Al-Qur'an (termasuk tujuan belajar membaca Al-Qur'an) adalah agar dapat membaca dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah tajwid, memahami dengan baik dan mengamalkannya. Siswa dapat membaca kitab Allah dengan mantap, baik dari segi ketepatan huruf vokal, saktah (tempat perhentian), bunyi huruf dengan makhrajnya dan persepsi maknanya. Membiasakan santri membaca mushaf dan mengenalkan istilah-istilah tertulis untuk waqaf, mal dan idgham.

Tahfizh Al-Qur’an

Pengertian Tahfidz Al-Qur’an

تيُِيَُو ۦ ۡ

نوُدَت ۡ٢١١

Hukum Tahfizh Al-Qur’an

Artinya, orang yang menghafal Al-Qur'an tidak boleh kurang dari jumlah mutawatir, sehingga tidak ada kemungkinan pemalsuan dan pengubahan ayat-ayat suci Al-Qur'an.

Hikmah atau Keutamaan Tahfizh Al-Qur’an

Terdapat banyak hadis Nabi s.a.w yang menggalakkan untuk menghafal atau membaca al-Quran agar hati seorang muslim tidak kosong dari mana-mana bahagian dari kitab Allah SWT. Berikut adalah Fadhail Hifzhul Qur'an (Keutamaan menghafal Al-Qur'an) yang dijelaskan oleh Allah dan Rasul-Nya agar kita lebih bersemangat dan ghairah dalam berinteraksi dengan Al-Qur'an, khususnya menghafal29:

Tingkatan TahfizhAl-Qur’an

Membaca al-Quran secara berkala dan berulang-ulang Muraja'ah menghafaz keseluruhan al-Quran untuk tahap keempat dan mengkhatamkannya dalam tempoh setengah bulan. Muraja'ah menghafaz seluruh al-Quran untuk tahap kelima dan mengkhatamkannya dalam tempoh tujuh hari.

Metode Tahfizh Al-Qur’an

Dengan cara ini, penghafaz bukan sahaja dapat mengkondisikan ayat-ayat yang dihafal dalam imaginasinya, tetapi sebenarnya membentuk gerakan refleks pada lidahnya. Dalam kaedah ini, penulis terlebih dahulu menulis ayat-ayat yang akan dihafalnya pada sehelai kertas yang disediakan untuknya. Cuma buku (penulisan) di sini lebih berfungsi sebagai ujian ayat-ayat yang dihafalnya.

Problema Menghafal Al-Qur’an

Faktor pendukung dan penghambat dalam Tahfidz Al-Qur'an Faktor pendukung dalam menghafal Al-Qur'an as.

Faktor Pendukung dan Penghambat Dalam Tahfidz Al-Qur’an Faktor-faktor pendukung dalam menghafal Al-Qur‟an sebagai

Kesehatan yang dibutuhkan oleh para penghafal Al Quran tidak hanya dari segi kesehatan fisik, tetapi juga dari segi psikologis. Orang penghafal Al-Qur'an sangat membutuhkan ketenangan jiwa, baik batin maupun hati. Meski begitu, bukan berarti kurangnya kecerdasan menjadi alasan untuk tidak semangat menghafal Al-Qur'an.

Orang yang menghafal Al-Quran pasti membutuhkan motivasi dari orang-orang terdekat yaitu kedua orang tua. Di antara para penghafal Al-Qur'an, ada proses tertentu dalam menghafalnya, yaitu tidak ada aktivitas lain selain menghafal Al-Qur'an. Menurut Rofiul Wahyudi dan Ridhoul Wahidi faktor penghambat dalam menghafal Al-Qur’an adalah sebagai berikut: 39.

Kesabaran adalah kunci sukses dalam mencapai cita-cita, termasuk cita-cita dan keinginan untuk menghafal Al-Qur'an. Hafidz akan kesulitan menjalani proses menghafal Al-Qur'an jika tidak bekerja keras dan bersungguh-sungguh. Jika ingin menjadi seorang hafidz, maka harus bekerja keras dan serius dalam menghafal Al-Qur'an, seperti orang yang siap meraih kesuksesan.

Tidak menjauhi maksiat dan menjauhi maksiat akan menyebabkan penghafaz sukar menghafal al-Quran.

Penelitian Terdahulu

Tempuran Magelang (Universitas Muhammadiyah Surakarta. 42 Penelitian ini menyimpulkan bahwa materi yang diberikan kepada santri di pondok pesantren adalah Juz 'Amma ditambah dengan ilmu tajwid dan 30 juz Al-Qur'an. Sedangkan metode Al to hapalan-Quran yang digunakan adalah metode talaqi, dimana para santri menghadap kiai dalam jangka waktu tertentu untuk mendemonstrasikan hafalannya, selain mujahadah (serius) juga dilakukan untuk mendukung keberhasilan dalam menghafal Al-Quran sehingga hati terasa tenang. dan pikiran menjadi jernih sehingga lancar dalam menghafal Al-Qur'an.

Bedanya, skripsi ini mendalami masalah Juz 'Amma plus ilmu tajwid dan 30 juz Al-Qur'an. Sedangkan metode hafalan Al-Qur'an yang digunakan adalah metode talaqi, sedangkan penelitian ini tidak menekankan pada metode yang diajarkan dan lebih menggali kesulitan belajar. Khoirul Huda (2010), dengan judul “Masalah Pembelajaran Tahfidzul Qur’an Bagi Siswa Kelas V SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar Gumpang Kartasura Tahun Ajaran.

42 Anida Min Firqotun Najiyah (2005), met die titel: Critical Study of Memorizing the Qur'an by die Nurul Qur'an Islamic Boarding School, Kaliputih Tempuran, Magelang.

Kerangka Berpikir

Terdapat dua faktor yang mempengaruhi bacaan tahfizh al-Quran iaitu faktor penghalang yang terdiri daripada ketidaksabaran dalam belajar, lalai, tidak menjauhi dan menjauhi maksiat, tidak solat sebelum belajar, dan kurang iman dan takwa.

Metode dan Jenis Penelitian

Setting Penelitian

Subjek dan Informan Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti terlibat langsung dalam kegiatan dan mengamati subjek sebagai sumber data penelitian. Peneliti menggunakan observasi partisipatif, sehingga data yang diperoleh lebih lengkap, tajam dan dibawa ke tataran makna dari setiap perilaku yang muncul. Wawancara dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer), yang mengajukan pertanyaan, dan yang diwawancarai (interviewee), yang menjawab pertanyaan dari Alquran.

Penulis mengambil dokumen untuk mengetahui jumlah guru dan siswa yang mengikuti pembelajaran tahfizh Al-Qur'an, sarana prasarana pendukung dan dokumen lain yang mendukung penelitian serta menentukan lokasi geografis.

Teknik Keabsahan Data

Teknik Analisa Data

En oversigt over South Bengkulu Makrifatul Ilmi Islamic Boarding School, South Bengkulu Makrifatul Ilmi Islamic Boarding School, er.

Gambaran Umum Pondok Pesantren Makrifatul Ilmi Bengkulu Selatan Pondok Pesantren Makrifatul Ilmi Bengkulu Selatan, merupakan

  • Problematika Pembelajaran Tahfizh Al-Qur’an Pada Siswa Kelas XI Di Pondok Pesantren Makrifatul Ilmi Bengkulu Selatan Tahun
  • Solusi Terhadap Problematika Pembelajaran Tahfizh Qur’an Yang Ada Pada Siswa Kelas VIII di Pondok Pesantren Makrifatul Ilmi

Hasil penelitian ini dibagi menjadi dua kategori, yaitu identifikasi masalah tahfiz Al-Qur'an dan cara penyelesaiannya. Kesulitan belajar Tahfizh Al-Qur'an pada siswa XI. kelas di Pesantren Makrifatul Ilmi Bengkulu Selatan di Pesantren Makrifatul Ilmi Bengkulu Selatan tahun ajaran 2020/2021. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara serta pengamatan penulis dapat disimpulkan bahwa kesulitan dalam pembelajaran Tahfizh Al-Qur'an di Pesantren Makrifatul Ilmi Bengkulu Selatan khususnya di kelas VIII. berikut.

Namun, di Pesantren Makrifatul Ilmi, Bengkulu Selatan, jam pelajaran untuk materi Tahfizh Al-Qur'an hanya delapan jam per minggu. Kelas Tahfizh Al-Qur'an di Pesantren Makrifatul Ilmi Bengkulu Selatan dilaksanakan setiap minggu dengan durasi 8 jam dalam 1 minggu. Berdasarkan hasil observasi diketahui bahwa waktu yang digunakan untuk tahfizh Al-Qur'an masih tergolong sedikit.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dalam penelitian ini, dapat disimpulkan salah satu permasalahan dalam tahfizh Al-Qur'an. Fasilitas tersebut dapat dijadikan sarana belajar untuk mendukung proses menghafal Al-Quran. Namun berdasarkan hasil wawancara dengan siswa, ada siswa yang tidak mengalami kesulitan dalam menghafal Al-Qur’an.

Berdasarkan hasil wawancara di atas diketahui bahwa jumlah guru pembina tahfizh Al-Qur'an masih sedikit. Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan, lingkungan sekolah di Pondok Pesantren Makrifatul Ilmi Bengkulu Selatan secara formal cukup nyaman atau kondusif untuk menghafal Al-Quran. Agar hafalan siswa tetap dalam ingatan, maka saya sebagai pengajar Tahfizh Al-Qur'an mengatasinya dengan amalan.

Pembahasan

  • Solusi Terhadap Problematika Pembelajaran Tahfizh Al-Qur’an Pada Siswa Kelas XI Di Pondok Pesantren Makrifatul Ilmi Bengkulu

Belum lancar membaca Al-Qur'an, yaitu belum bisa membedakan mana yang harus dibaca pendek dan mana yang panjang, juga tidak bisa melakukan tahsin (bacaan yang benar) dengan baik. Pada dasarnya lingkungan sekolah di Pondok Pesantren Makrifatul Ilmi Bengkulu Selatan secara formal cukup nyaman atau kondusif untuk penghafal Al Quran. 75 Mudzakir, Khalil Manna Al-Qattan: Studi Ilmu Al-Qur'an, Pent: Mudzakir, (Surabaya: Halim Jaya, 2012), hlm.

Solusi Kesulitan Belajar Tahfizh Al-Qur'an pada Santri Kelas XI Pondok Pesantren Makrifatul Ilmi Bengkulu, Santri Kelas XI Pondok Pesantren Makrifatul Ilmi Bengkulu Selatan Tahun Pelajaran 2019/2020. Dalam hal ini, kegiatan belajar mengajar pada tahun pelajaran 2019/2020, khususnya yang berkaitan dengan pembelajaran tahfizh Al Quran, menghadapi permasalahan yang memerlukan pendekatan yang serius. Waktu yang disediakan di Pesantren Makrifatul Ilmi Bengkulu Selatan untuk mata pelajaran mengaji hanya delapan jam dalam seminggu, waktu yang sangat singkat untuk belajar tajwid.

Sedangkan selebihnya melalui indra pendengaran, sehingga penggunaan video dan Mp3 sangat bermanfaat untuk pembelajaran tajwid Al-Qur'an. Dalam hal ini, guru harus selalu memupuk keimanan anak terhadap pahala yang besar yang diberikan oleh Allah. bagi para penghafal Al-Qur'an. Motivasi dalam menghafal sangat diperlukan bagi siswa, terutama siswa yang memiliki masalah seperti malas atau kurang memperhatikan pelajaran mengaji agar mereka kembali bersemangat untuk menghafal dan tidak mendapat kesulitan.

Kemudian guru sesekali mengajak mereka untuk menghafal di luar kelas, seperti halaman sekolah, di bawah pohon yang akan membantu setiap orang dalam proses menghafal Al-Qur'an.

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

Referensi

Dokumen terkait

Karyawan adalah aset perusahaan yang sangat penting dalam keberlangsungan produksi PKS. Setiap karyawan yang bekerja mengharapkan kepuasan dari pekerjaannya.