亀
/
│││■
││││`│││■.:●
=│‐
││││■ .:│:│■
■
│‐
LAPORAN
:嘘
=
1
● 2 3
彎摯
10051)│こ
=■
11 │う
til■ 1 め す
1彗「
│
・ 一
・一 一 一 一一
・一 一 一・・ 一一 一一 一・ 一 一 一一
L F ト ト ト ト ー︲I
F
■
PRAKTEK KEUA LAPANGAN
DIPT PERKEBUNAN NEISANTARA IV ImttT usm PABATU
LAPORAN
1 2 3
OLEⅡ RYAN FAJAR SIDDIQ SRG SEPTIANO ADI PRANATA TRIPRASETY0
(15.821.0051)
(15.821。0087)
(15。821.0065)
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MEDAN AREA
MEDAN
2018
ll
I ぎ 1
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
DIIllTPN IV UNIT USAIIA IllABIATU
LAPORAN OLEH:
RYAN FAJAR SDDIQ SIREGAR . SE「 F]ANO ADIPttATA
TRIPRASETY0
Laporall Sebagai SalaL Satu Syarat IIEltuk l■ lelengkapi】(omponeIB Nilai Praktek Ketta Lapangan di Fakultas Pertanian U破 市ersitasIIedan Area
Menド
tttu走I)*sen Pembimbing
DIlengetahuyMenyetttuiDr.Ir.
Suswati, UIPPcmttmttnttapangan
PROGRAPISTUDI AGROTEKNOLOGI FttULTAS PERTAN圏
:UNIVERSITAS MttDAN AttA
Ⅳ
IEDAN
2018
■
イ ガ Dr.Ir.Syah
Rudy Bonar
Si Askep Rayounjuntak Askep
RayonA
t
・1
・
︐
KATA PENGANTAR
Puji
syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,Allah
SWT,atas segala limpahan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis
dapat menyelesaikan penulisan laporanPKL ini. PKL ini
adalah salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikandi
Universitas MedanArea. Tulisan ini
berdasarkanhasil PKL yang
dilaksanakan padatanggal 6 Agustus 2018
sampai dengan 6 September 2018 di PTPNIV Unit
Usaha Pabatu.Penulis
menyadarari sepenuhnyabahwa tanpa
dukungandari
berbagaipihak
laporanPKL ini tidak
akan terselesaikan.Untuk itu
penulis mengucapkanterima
kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruhpihak
yang telah membantu dengan sepenuhhati baik
berupa semangat, doa, bantuanmoril
maupun material sehingga laporanini
dapat diselesaikan.Dalam penulisan
ini
penulis menyampaikan penghargaan yangtulus
dan ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyglesaian laporanini
kepada :1. Ayah dan ibu yang selalu
memberikan dukungandan doa
kepada penulis dalam terlaksanakan nyaPKL ini
hingga penyelesaian laporan.2. Bapak Dr.lr. Syahbudin Hasibuan M,si selaku Dekan
Fakultas Pertanian Universitas Medan Area.3.
IbuDr.Ir.
Suswati, MP selaku dosenpembimbing PKL.4.
BapakIr.A.
Simanjuntak selaku Manajer PTPNIV Unit
Usaha Pabatu.5. Bapak Edwin Seto Kusbandi,
SPselakuAsissten Kepala
Tanaman RayonA.
6.
BapakRudy Bonar Simbolon,
SP selaku Assissten Kepala Tanaman Rayon B.7.
Seluruh Staf dan KaryawanPTPN IV Unit
Usaha Pabatu yang telah banyak membagiilmu
dan pengalamannya.Penulis menyadari bahwa laporan
ini
masihjauh
dari kesempurnaan,halini
disebabkanoleh
keterbatasan yang ada padapenulis.
Dengandemikian
penulis mengharapkankritik dan
saranyang
sifatnya membangundemi
kesempumaan laporanini.
Tebing
Tinggi,
September 2018Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAⅡ AN.…
………KATA PENGANTAR DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL.…
………DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN I. PENDAHULUAN
Halaman
rJ
t4
17
︒1 ¨■
・ Ⅳ ︒Ⅵ
・I X
x
l
l
2
つ4
■
︶
1.1Latar belakang 1.2Ruang Lingkup....
1.3 Tujuan dan Manfaat
II. TINJAUAN PUSTAKA
2. 1 Sej arah Perusahaan Perkebunan 2.2 Sejarah Perusahaan Perkebunan
di
Indonesia...Unit
Usaha Pabatu....III.URAIAN KEGIATAN
3.1 Kegiatan Tatalaksana Perusahaan
3.1.1 Aspek Organisasi dan Manajemen Perusahaan
3. 1.2Aspek Sosial Budaya...
3. 1 . 3 Aspek Lingkungan Perusahaan ...
3.1.4 Aspek Teknis Perkebunan 3.1.5 Aspek Keuangan
7 7
9 9
21
3.2 Kegiatan Praktek Kerja Lapangan..
3.2. 1 Pembibitan...
3.2.2 P emeliharaan TBM...
3.2.3 Pemeliharaan
TM
...3.2.4P emanenan...
3.2.5 Pengolahan Kelapa Sawit
IVo PEMBAⅡ ASAN.
4.l.Kesesuaian lahan budidaya tanaman kelapa
sawit...
254.1.1
Iklim
254.1.2Tanah
25 4.2Pembibitan...
264.2.1 Persiapan
Lokasi
26 4.2.2Persiapan BahanTanam
27 4.2.3SistemPembibitan ,27
4.2.4ManajemenPembibitan
27 4.3 PemeliharaanTBM
29 4.3.1 Pengendalian Hama Kumbang Tanduk (Oryctesrhinoceros)
29 4.3.2Chemrsr Piringan dan PasarPikul ...
314.3.3 Mengecer
Tankos...
324.3.4
Kastrasi...
334.4 Pemeliharaan
TM...
334.4.1
Pemupukan...
334.4.2Trossen
Telling...
344.4.3
Penunasan...
3523
4
4
4
4 2
2
2
2
4 5 つ 4 2
4.4.4 Meruyut ...
4.5 Pemanenan...
4.5.1 Panen
4.5.2 Cara Panen...
4.5.3
Alat
alat Panen 4.5.4 Sistem Panen4.5.5
Kriteria
Matang Panen...4.5.6 Rotasi Panen...
4.5.7 Hancak Panen...
4.5.8 Basis Borong 4.5.9 Basis Tugas
4.6 Pengolahan Kelapa Sawit
4.6.
I
Jembatan Timbang ...4.6.2 Sortasi TBS 4"6.3loading Ramp
4.6.4
Lori
TBS dan System Transfer....4.6.5 Stasiun Perebusan 4.6.6 Stasiun Penebah.
4.6.7 Stasiun Press
4.6.8 Stasiun Pemurnian
Minyak
V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan 5.2. Saran.37 37 38
39 39 39 39 40 42
ぅ43 43
うる う4 4 4
46 48
5 5 4 4
9 1 4 5
51
DAFTAR PUSTAKA
51
LAⅣ
IPIRAN
53DAFTAR TABEL
Nomor
Teks1.
JarakUnit
usaha pabatu ke tempat lain...2.
Luas areal statement tahun 2018 ...3.
Pemakaian herbisida dalam chemist piringan dan pasarpikul....
4.
Periode penunasan5.
Basis borong panen kelapa sawit topografi datar6.
Basis borong panen kelapa sawit topografi bergelombong7.
Basis borong panen kelapa sawit topografi berbukit...8. Kriteria
kematangan TBS ...Halaman
15
22
1 6 1 1 1 3 3 4 4 4
43
Gambar
DAX'TAR GAMBAR
Teks
1.
Struktur Organisasi PTPNIV Unit
Usaha Pabatu...2.
Kegiatan Pengendalian Hama Kumbang Tanduk...3.
Kegiatan ChemistPiringan dan Pasar Piku1...4.
Kegiatan Mengecer Tankos...5.
Kegiatan Kastrasi....6.
Kegiatan Pemupukan7.
Kegiatan Trossen Telling...8.
Kegiatan Penunasan9.
Kegiatan Merayut 10. Kegiatan Pemanenan1 1. Sortasi TBS...
T2. Loading Ramp 13.Lo二
14. Stasiun Perebusan.
15. Digester dan Screw press...
Halaman 18
30 32
,44
45
46 48 34
2 3 3 3
5 6 3 3
1 3 4 4
37
I. PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Praktek kerja lapangan adalah suatu kegiatan yang dilakukan
oleh seseorangyang
sedang mengenyampendidikan untuk
mempraktekkan semuateori yang dipelajari di bangku pendidikan dengan cara terjun
langsung kelapangan.PKLini
sangat diperlukanuntuk
mewujudkan sumber daya manusiayang memiliki
pengetahuan, keterampilan,skill,
pengalaman,mandiri,
beretoskerja dan berdaya saing tinggi karena bangsa Indonesia dihadapkan
pada tantanganyang
semakinberat yaitu
kurangnya tenagakerja yang
mempunyai kualifi kasi (Periandi, 2012).Praktek kerja lapangan dilakukan agar mahasiswa pertanian mendapatkan pengalaman
dan mengetahui kondisi pertanian yang
sebenamya,hasil
serta sistem manajemen serta kemampuan berkomunikasi, keterampilandi
lapangan, membentukjiwa kepemimpinan, serta melatih untuk berjiwa wirausahp
danmempermudah untuk mendapatkan lapangan pekerjaan terutama
dibidang pertanian(Ali,
2013).Pengetahuan budidaya tanaman kelapasawit
secaraefektif akan diperoleh dengan cara melakukan PKL di
perusahaanyang memiliki perkebunan kelapa sawit dan salah satu
perusahaantersebut adalah
PT Perkebunan NusantaraIVUnit
Usaha Pabatu yang terletakdi
Kabupaten Serdang BedagaiProvinsi
Sumatera Utara,untuk
meyempurnakan kegiatan praktek kerja lapanganini kami
akan menyusun laporan praktek kerja lapangan denganjudul "
Fraktek Kerja Lapangan di PT Perkebunan Nusantara
IV
Unitusaha Pabatu".1.2 Ruang
Lingkup
Praktek
Kerja
Lapangan dilakukandi PT
Perkebunan NusantaraIV Unit
UsahaPabatumemusatkan untuk mengetahui serangkaian proses
budidayatanaman kelapa sawit secara praktek langsung sehingga dapat
menambah pengetahuankeilmuan,
wawasan, pengalaman, dan keterampilanyang
bergunauntuk dijadikan modal dalam dunia kerja bagi
mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas MedanArea.
KegiatanPKL di PT
Perkebunan NusantaraIV Unit
UsahaPabatu dilakukan selama 1 bulan terhitung dari tanggal 06 Agustus 2018-
06 September 2018.
1.3
Tujuan
danManfaat Praktek Kerja Lapangan
Tujuan dan manfaat kegiatan
PKL ini
adalah untuk memberikan informasikepada mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Medan Area
mengenaibagaimana
serangkaianproses budidaya tanaman kelapa sawit mulai
dari pembibitan sampai dengan pengolahan buah sawit menjadi minyak mentah jiecara keseluruhan penting untuk dilakukan untuk memperkaya pengetahuan, wawasan, pengalaman, dan keterampilan yang berguna untuk dijadikan modal dalam duniakerja sekaligus
membangun hubungankerja
samaantara Fakultas
Pertanian Universitas Medan Area dengan PT Perkebunan NusantaraIV Unit
Usaha Pabatu.II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sejarah Perusahaan
Perkebunan Di
IndonesiaSejarah Perkebunan
di
Indonesiaterdiri
dari dua belas bagian yang terbagi menjadi dua bagian. Bagian pertamaterdiri
lima bagian yang menjelaskan tentang perkebunan pada masapra kolonial
hingga berakhirnya tanam paksadi Hindia
Belandatahun
1600-1870. Bagian keduaterdiri
dan7
bagian yang menjelaskan mengenai perkembangan perkebunan periode liberal hingga periode 1980.1.
Awal Pertumbuhan Perkebunan
(1600-1870)Sejarah perkembangan perkebunan
di
Indonesiatidak
dapat dipisahkandari
sejarah perkembangankolonialisme,
kapitalisme, dan modernisasi. Sistem perkebunan hadir sebagai perpanjangan tangan dari perkembangan kapitalis Barat.Sebelum barat memperkenalkan sistem perkebunan, masyarakat agraris Indonesia
telah
mengenal sistemkebun
sebagai sistem perekonomiantradisional.
Usahakebun diiadikan
usahapelengkap atau sampingan dalam kegiatan
pedanianpokok. Ciri
umum pertanian masyarakat agraris prakolonial
ataupra
industrial adalah subsisten.Sistem perkebunan yang dibawa oleh Barat berbeda dengan sistem kebun pada pertanian tradisional dimana sistem perkebunan
diwujudkan
dalam bentuk usaha pertanianskala
besardan kompleks, bersifat
padatmodal,
penggunaan lahan yang luas, organisasi tenaga kerja besar, pembagian kerjarinci,
pengguniumtenaga kerja upahan, struktur hubungan kerja yang rapi, dan
penggunaanteknologi modern, spesialisasi, sistem administrasi dan birokrasi,
serta penanaman tanaman komersial untuk pasaran dunia.Proses perubahan sistem usaha kebun
ke
sistem perkebunandi
Indonesiatidak hanya
membawa perubahanteknologis dan
organisasi proses produksi pertanian tetapi juga berkaitan dengan perubahan kebijaksanaanpolitik
dan sistemkapitalisme kolonial yang
menguasai.Oleh karena itu,
perkembangan sistem perkebunan sejajar dengan fase-fase perkembanganpolitik kolonial dan
sistemkapitalisme kolonial yang
melatarbelakanginya.eksploitasi produksi
pertaniandiwujudkan
dalam bentuk usaha perkebunan negara seperti Kulturstelsel. Proses agroindustrialisasi semakin meluasketika
pemerintah melaksanakan kebijakankonservatif pada tahun 1870. Kemudian pada awal abad ke-20,
pemerintah melaksanakanpolitik
etis sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia.2. Masa
Pra-Kolonial:
SistemKebun
Pada MasaTradisional
Masyarakat dikepulauan Nusantara
telah melakukan
berbagai kegiatan pertanian, terdapat empat macam sistem pertanian yang telah lama dikenal, yaitu sistem perladangan, sistem persawahan, sistem kebun dan sistem tegalan. Namun,studi tentang agraria di Indoneia menunjukkan bahwa
bangsaEropa
lebih memerlukan sistem pertanian perladangan dan tegalan sebagai sistem yang lebih menguntungkan yang menghasilkan tanaman yang laku dipasaran dunia.Proses komersialisasi
di
daerah pantai pada abad ke-16 telah mendoronglahirnya
kerajaan-kerajaanIslam dan pertumbuhan kota-kota emporium
di sepanjang pantai Jawa, Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, dan Maluku. Kedudukan Jawa sebagai daerah persawahanditandai
denganberdirinya
kerajaan-kerajaan agraris sepertiMataram Lama,
Jenggala,Kediri,
Singasari,Majapahit,
Demak, Pajang,dan
MataramIslam. Di luar
Jawa sepertiMaluku lebih
mengandalkansurplus tanaman kebun,
yaitu
rempah-rempah. Adajuga
yangmemiliki
sumber pendapatanlain sebagi bandar emporiumnya seperti
Makassar, Banjarmasin, Aceh, dan Pelembang.Kehadiran bangsa Eropa
di
Indonesia telah menyebabkan bertambaturyapermintaan akan produksi Indonesia secara cepat, meningkatnya
harga, mempertajamkonflik politik
danekonomi,
meluasnya kapitalismepolitik
Eropa, dan timbulnya perimbangan-perimbangan baru dalam kehidupanpolitik,
ekonomi, sosial, dan kebudayaan masyarakat Indonesia. Kedatangan bangsa Portugis dan Belanda membawa dampakyang paling penting dalam
kehidupanpolitik
dan ekonomi perdagangandi
Indonesia. KehadiranVOC di
Indonesia menyebabkan timbulnya pergeseran-pergeseran dalam sistem perdagangan dan eksploitasi bahankomoditi
perdagangan.3.
Perkebunan
pada MasaVOC
(1600-1800)Bangsa Eropa datang untuk
mendapatkanhasil-hasil pertania4
dan perkebunan. Kedatangan Portugis pada abad ke-16 menyebabkan meningkatnyapermintaan terhadap komoditi
rempah-rempah.Disusul dengan
kedatangan bangsa Belanda, mengakibatkan semakin kerasnya persaingan dan meningkatnyaharga rempah-rempah. Belanda menggunakan VOC untuk
menguasai perdagangan di Nusantara.VOC didirikan
oleh negara-negara kota, yaitu negara federasi yang ada di Belanda.VOC
berusaha menguasai daerah penghasilkomoditi
dagang seperti Jawa penghasil beras, Sumatera penghasil lada danMaluku
penghasil rempah- rempah. Denganitu, VOC
berusaha menggunakan cara-carayang
sudah biasa digunakan oleh masyarakat lokal.︱
︱
︱ l l l l l E I ロ ビ ー
□
□ E E
□
□ I E E I E 躍
︱
︱
□
︱
■ 睡
■ L 壼
■
■ 園
■
■
VOC
melakukantiga
cara dalam menguasai perdagangandi
Nusantara.Pertama,
melalui
peperangan atau kekerasan sepertidi Pulau
Banda, Batavia, Makassar,dan
Banten.Kedua,
mengadakankontak
dagang dengan saudagar- saudagar setempat sepertidi
Temate, Cirebon, dan Mataram.Ketiga,
mengikuti perdagangan bebas yang berlaku di daerahlokal
seperti di Aceh.Kegiatan
perdaganganVOC selalu berorientasi pada pasaran
dunia sehinggakebijakan yang diambil di
Nusantarasering
berubah sesuai dengankondisi pasar. Oleh karena itu, VOC melakukan eksploitasi agtarta
dengan memperkenalkansistem
penyerahanwajib dan kontingensi. Selain itu,
VOC berusaha melakukan pengembangankomoditi
perdaganganbaru seperti
tebu, kopi, dan indigo.Perluasan daerah dan peningkatan kekuasaan
politik
yang cepat abad ke-18
menyebabkanVOC berubah karakter dari
perusahaandagang
menjadi penguasateritorial. VOC
mengeluarkan kebijakan yang pragmatis yaitu perJuasan dari sistem penyerahanwajib
ke sistem penanaman wajib tanaman perdagangan.4.
Perkebunan
MasaPemerintahan Konservatif
(1800-1830)Pergantian
politik
pemerintahanke
pemerintahanHindia
Belanda pada peralihan abadke-l8
sampai abad ke-19 memberikan latar perkembangan sistem perkebunandi
Indonesia pada abadke-19 yang ditandai
dengan kebangkrutanVOC.
Pada masayang
sama,di Eropa terjadi
perluasandan cita-cita
liberal, sebagaiakibat dari revolusi
Perancis.Kelahiran kaum Liberal di
Belanda yangdipelopori oleh Dirk van
Hogendorp menghendaki dijalankannyapolitik
liberal dan sistem pajak dengan landasan humanisme. Namun, pemerintahkolonial
lebihcenderung menerima gagasan konservatif yang lebih cocok dengan kondisi negara jajahan.
Sistem sewa tanah diterapkan, membawa dampak yang perubahan yang mendasar yang semula dijalankan oleh pemerintahan tradisional berubah meniadi
ke
sistemkontrak
dan perdagangan bebas.Dalam
pelaksanaanya, sistem sewatanah tidak dapat
dilakasanakandiseluruh Jawa seperti di
Ommelanden dan Priangan. Sistem sewa tanahini
merupakan kebijakan Inggris yang diterapkan di India, dimana Indiamemiliki
perbedaan struktural dankultural
dengan Indonesia.5. Sistem
Tanam
Paksa (1830-1870)Kegagalan sistem sewa tanah pada masa pemerintahan
sebelumnya, menyebabkan van den Bosch pada tahun 1830 diangkat menjadi gubernur Jendraldi Hindia
Belanda dengan gagasannya mengenaiCultuur
Stelsel. Sistem tanam paksa merupakan penyatuan antara sistem penyerahanwajib
dengan sistem sewa tanah. Sistem sewa tanahjuga
menghendaki adanya penyatuan kembali antarapemerintah dan kehidupan
perusahaandalam menangani produksi
tanaman ekspor. Pelaksanaan sistem tanam paksa sebagian besar dilaksanakandi
Jawa.Jenis tanaman
wajib
yang diperintahkanuntuk
ditanami rakyatyaitu kopi,
tebu, dan indigo, selainitu
ada lada, tembakau. teh, dan ka1.u manis.Pelaksanaan
sistem tanam paksa
menyebabkantenaga kerja
rakyat pedesaanmenjadi
semakin terserapbaik
ikatan tradisional maupun ikatan kerjabebas dan komersial. Sistem tanam paksa juga telah membawa
dampakdiperkenalkannya sistem
ekonomi
uang pada penduduk desa. Selainitu,
akibat dari peningkatan produksi tanaman perdagangan banyak dilakukan perbaikan atau pembuatan irigasi,jalan,
dan jembatan.6. Perkemban gan Perkebuna
n
(187 0-19 42)Pada
akhir
abadke-i9,
pertumbuhan ekonomi Belanda menginjak proses industrialisasi.Hal ini
melatar belakangi munculnya liberalisme sebagai ideologi yang dominandi
negeri Belanda. Sehingga berdampak pada penetapan kebijakandi
negeiijajahan.
Sehubungan denganitu, tahun
1870 merupakan tonggak baru sejarah yang menandai permulaanzamanbaru bercorak ekonomi liberal.Undang-undang agraria tahun 1870 menetapkan:
1. Tanah
milik
rakyat tidak dapat diperjual belikan dengan non-probumi.2. Disamping itu, tanah domain pemerintah sampai seluas 10 bau dapat
dibeli
oleh nonpribumi
untuk keperluan bangunan perusahaan.3. Untuk tanah domain lebih luas ada kesempatan bagi non-pribumi
memiliki
hak guna. ialah:a. Sebagai tanah dan hak membangun (RVO).
b.
Tanah sebagai erfpacht (hak sewa serta hak mewariskan) untukjangka
rr/aktu 75 tahun.Industrialisasi pertanian menuntut pembangunan
infrastruktur
yang lebih memadai, antaralain jalan
raya,kereta
api,irigasi,
pelabuhan, telekomunikasi, dsb.T.Perkembangan Perusahaan
Perkebunan
(1870-1914)Prinsip ekonomi
liberal
secara formal meberikan kebebasan kepada petaniuntuk
menyewakantanahnya dan dilain pihak
menyediakan tenaganyabagi
penyelenggaraan perusahaan perkebunan. Pada masaini, insentif yang
diterima oleh petanijauh
lebih besar ketimbang pada saat tanam paksa.Pada masa transisi terlihat
jelas
proses pergeserandari
usaha pemerintahke swasta dengan
penyusutan perkebunanmilik pemerintah dan
meluasnya perkebunan swasta.Komoditi
yang memegang peranan penting adalahkopi,
gula,teh,
tembakau,teh, dan indigo. Hal ini
dikarenakan banyaknyainvestor
yang menanamkan modalnyadi
Hindia Belanda.Politik
etis yang terkenal dengan triadenya, emigrasi. edukasi, dan irigasi,mulai dijalankan oleh pemerintah Belanda pada tahun 1901
sebagaipolitik
kehormatanyang ditujukan untuk
meningkatakan kesejahteraanrakyat
dengan peningkatan pembangunaninfrastruktur.
Perkembangan perkebunan pada masaini
memperlihatkan peningkatan terus, yangpaling
menonjol adalah peningkatan dari tahun 1905 hingga 1909.8.
Perkembangan Perkebunan dari Perang Dunia I sampai Perang Dunia II
(1914-1942)
Dekade terakhir menjelang pecahnya perang dunia I ditandai.
oleh kemajuan pesat berbagai perusahaan perkebunan. Laju perekonomian menunjukankonjungtur yang
membumbung,maka
pecahnyaperang Dunia I
menganggu kecenderunganitu. Permintaan akan komoditi di
pasarandunia
mengalami perubahan karena disesuaikan dengan keperluan perang. Situasi perang sangat mengurangitransportasidan produksi barang impor. Nilai
pendapatan tidak berubah bahkan menurun hingga tahun 1921.Sejak akhir abad ke-19, Belanda
sengaja melaksanakanpolitik
o'pintuterbuka" sebagai akibat
dari
internasionalisasi perdagangan sepertiAmerika
dan Jepang yang mulai meningkatkan perdagangannya dengan Indonesia.Pada
akhir abad ke-19,
perkebunanpribumi hanya
10o/odari
seluruh ekspor, manun meningkat menjadi 37o/o pada tahun 1939.Hal ini
seiring dengan penetrasi ekonomi kapitalismedi
Indonesia.Menjelang
krisis
dunia pada tahun 1929, menunjukan angka peningkatan produksi perkebunan yang sangat meningkat.Di
masaitu,
secaratidak
langsung merangsang kebutuhan masyarakat ke arah kehidupan mewah. sehingga konsumsi masyarakat meningkat.Hal ini diikuti
oleh bertambahnya pendapatan pemerintah.Masa-masa sebelum krisis dianggap sebagai masa kejayaan
perusahan perkebunan.9.
Krisis Dunia
sampai PerangDunia ll
(1929-1942)Krisis
malaise yang terjadi pada tahun 1930-an menyebabkan harga-hargakomoditi
turun, sedangkan biaya produksi termasuk upah turunnya sangat lambat,Dalam
menghadapikrisis itu,
pemerintah Belanda menjalankanpolitik
moneter yang berbeda,yaitu:
1. Menurunkangaji
dan upah,2.
Mengadakan pajak;pajak baru, 3. Menurunkan berbagai tarif.Kesulitan yang dihadapi Hindia
Belandadalam
melakukan ekspor danimpor, antara lain adalah sukarnya mencari daerah ekspor, bahkan
muncul produsen baru untukkomoditi
yang tadinya dikuasai oleh Indonesia.Berdasarkan
data yang ada, sejak tahun 1930 menunjukan
semuanyamenurun, jumlah pabrik, areal kebun tebu, volume produksi, dan nilai penghasilannya. Dalam hal ini, rakyat ikut menderita kerugian
akibat berkurangnya sewa tanah, upah buruh dan pembayaran berbagai pelayaran.Kedudukan
Hindia
Belanda sangat dipengaruhi oleh proses industrialisasi)'ang
semakinmeningkat di dunia barat,
sehingga ada perubahan permintaankebutuhan akan bahan dasar dan
tidak lagi
pada barang-barangmewah
seperti rempah-rempah.Pihak
Indonesia berusahamencari outlet baru
karena pasaran dalam negeri belum mampu menyerap berbagai produksi perkebunan.Kedudukan
komoditi lama masih di
atas sepertikopi. gula, teh,
karet, tembakau,dan kina.
Sedangkomoditi baru mulia memonopoli
seperti kopra.Selama
periode ini banyak
pembatasandan
pengawasan y'angdilakukan
bagi perkebunan eropa sedang halitu
sulit diterapkan terhadap perkebunan rakyat.10.
Masyarakat
danKebudayaan Perkebunan
Kebanyakan
perkebunanterletak di
didaerah-daerah pegunungan dan terpencil. Masyarakatnya adalahmultirasial
yangterdiri dari
atas bangsa Eropa,Cina dan
Jawa. Golongan-golongandalam komunitas baru belum terikat
oleh ikatan solidaritas baru.Pada umumnya, masa periode
awal
perusahaan perkebunan, lingkungan masyarakatyang
terbatasmasih dikuasai oleh
hubunganpatrimonial
se\inggamasih ada
suasanakeakraban dan kekeluargaffl. Dalam
perkembangannya, muncullah kebutuhan akan menejemen yang rasional danefisien
sesuai dengan tuj uan peningkatan produktivitas setinggi-tingginya.Pengaruh pemerintah kolonial tidak banyak menyentuh
masyarakatperkebunan, ada
keseganandan sikap kurang mempedulikan. Posisi
kaumpemerintah kurang berwibawa terhadap kaum
perkebunan, sehingga banyak keadaanyang kurang beres di
perkebunandibiarkan dan tidak ada
usaha menegakkan kekuasaan pemerintah.Kaum
Eropa memandang rendah golonganpribumi
dankontak
terbatas pada hubungankerja.
Perbedaanyang
sangatmencolok
dengankaum
pekerjamenyebabkan dualisme
ekonomi. Dalam kondisi yang
serba berat, secarafisik pekerja dieksploitasi
secaramaksimal
menyebabkammereka menghibur diri
dengan berjudi, menghisap candu, melacur yang menjerumuskan mereka kedalam ikatan pinjaman dengan bunga yang tinggi.
ll.Pendudukan Jepang, revolusi dan zaman republik Indonesia
Periode 1942-1955Periode
ini
mencakup zaman pendudukan Jepang, zamanrevolusi
dan zamanrepublik
Indonesia. Selama pendudukan Jepang segala lapangan kegiatanditujuan untuk
menopang usahaperang. Untuk memenuhi
kebutuhan bahan panganan terutama beras, diadakanwajib
setor.Namun, hal ini banyak
sekalihambatannya, sehingga perkebunan banyak yang terlantar. Adapula
yang dihentikan usahanya.Dalam periode
1949-1950,di
daerahRI
hanyatinggal
beberapa pabrikgula yang
masih beroperasi. Sedangkan tembakau danlainnya
hanya melayanikonsumsi dalam negeri. Disamping itu banyak gangguan keamanan
oleh gerombolanliar. Hal inilah
yang menjadifaktor
mengapa penanam modal tidak tertarik menanamkan modalnya secara besar-besarandi
Indonesia.Sejak berdirinva, RI menghadapi keadaan ekonomi yang
kurang menguntungkan antara lain mewarisi keuangan federal danRI
Yogyakarta dengan defisit besar,inflasi
kuat, ketidakseimbangan antara ekspordan
impor. Indonesiatelah
kehilangan sebagian besar pasarannya sebelum perang ditambah denganpemulihan perkebunan yang lambat
menyebabkanperkebunan
sangatjauh
tertinggal.Beberapa gejala yang menggembirakan ialah munculnya gerakan koperasi, pembangunan pedesaan,
kelompok
wiraswastawandan badan
usaha pribumi, antaralain
YayasanKopra dan TNV. Komoditi
pekebunanyang paling
dapat bertahan adalahkaret.
Sebagai dampakdari
PerangDunia II,
perkebunan pada umumnya mengalami kerusakan berat, maka diperlukan usaha pemugaran secara besar-besaran. Berdasarkan Ketentuan PerundianganMeja Bundar akhir
1949.perkebunan
milik
pemerintahkolonial
diambil alih oleh pemerintah RI.12. Perkebunan Negara Baru (PPN-Baru) dan Perusahaan
NegaraPerkebunan
(PNP) (1956-1980)Periode
ini
mencakup perkembangan perkebunandi
bawah penanganan Pusat Perkebunan NegaraBaru
(PPN-Baru) dan Perusahaan Negara Perkebunan (PNP). Perkembangan perkebunan pada periodeini tidak
telepasdari
pengaruh perubahan dan perkembangan kehidupanpolitik
dan sistem perekonomian yangberlaku selama
itu di Indonesia. ,
Pada tahun 1957-1960, kebijaksanaan Ekonomi Terpimpin
besar pengaruhnya terhadap perubahan kebijaksanaandi
sektor perekonomian. Antaralain
Deklarasi Ekonomi memberikan pengaruh penting terhadap langkah-langkahkebijaksanaan pemerintah dalam sektor perekonomian.
Pengambilalihan perusahaanmilik
Belanda oleh pemerintah seperti perusahaan swasta perkebunanmilik
Belandadiambil alih
oleh pemerintah pada 10 Desember 1957. Perusahaanini tidak
digabungkan dalam PPN yang sebelumnya ada melainkan digabungkan dalam PPN Baru.Pada
tahun
1968terjadi
penciutanjumlah
PPNdari
88 menjadi28
buah"penghapusan BPU (PP. No.13, tanggal 27
Maret
1968), pembentukan PerusahaanNegara Perkebuna
(PNP),
selanjutnyadiikuti
dengan penetapan pembentukanBadan Khusus Urusan
PerusahaanNegara (BKU-PN) pada tahun 1969
yang menetapkan pemisahan antara Diden Perkebunan dengan BKU-PNP.Perkembangan sesudah tahun 1980-an menunjukan bahwa
sektor perkebunanmasih tetap
merupakansalah satu
sumber perekonomian negara.Kebijaksanaan pemerintah
untuk
mengalihkanproduksi ekspor migas ke
non migas telah mengokohkankembali
keberadaan perkebunandi
Indonesia. Upayapembinaan dan pelestarian melalui berbagai model dan
pendekatan seperti PerkebunanInti
Rakyat (PIR) dilaksanakan.2.2 Sejarah Perusahaan
PT Perkebunan Nusantara IV Unit
UsahaPabatu Padatahun
1938,Unit
Usaha Pabatu adalah perkebunan tembakau yangdikonversi oleh BOCM
menjadi perkebunan sawit.Padatahun
1940PKS
mulai beroperasional.Unit
Usaha Pabatu berasaldari Hak Konsesi
Pabatu GunungKataran dan Dolok Merawan milik
Handlessvereninging Amsterdam'r*,
diambil alih
dan dinasionalisasikan oleh Pemerintah Indonesiadari BOCM
pada tahun 1957 dengan luas areal keseluruhan saatitu
6.173,53 ha.Berdasarkan Konstatering
No.:
110/-PPT/8,Menteri Dalam Negeri
Cq.Direktorat
JenderalAgraria melalui Surat
KeputusanNo.:
l9/HGU/D Al-1976tanggal 26 Juni l9T6,memberikan Hak Guna Usaha
kepadaPNp-vl
Kebun Pabatu atasareal
seluas 5.77A,07hektar yang
didasari atas pemeriksaan yangdilakukan oleh Panitia B yang
menetapkanbahwa areal
tersebut bebas dari pendudukan rakyat. Selisih kurang atas luasan arealHGU
seluas 403,50 ha yakni dari 6.173,53 ha menjadi 5.770,07 ha adalah setelah memperolehizin
pelepasanAsset dari Menteri yang berwenang diperuntukkan guna rencana umum tata ruang wilayah pemerintahan Kabupaten untuk kepentingan Masyarakat, seperti Sekolah (SD, SLTP Negeri), PT.
KAI,
Puskesmas, Areal Pemerintahan KotaT.Tinggi
danDinas PU Kota T.Tinggi.Namun dari
perkembangandan
perubahanyang
adahingga saat ini,
berdasarkan KeputusanKepala BPN RI dengan Surat
No.:40/HGU/BPN RI/2005 tgl.
19April
2005, KeputusanKepala BPN zu
dengan SuratNo.:
2O-HGU-BPNRI-2005 tgl. 29 Mei 2007,
memberikanHak
Guna Usaha kepadaPTPN-IV Unit
Usaha Pabatu atas areal seluas 5.754,04. Selisih kurang atas luasan arealHGU
seluas 16,03ha yakni dari
5.770,07ha
menjadi 5.754,04ha
adalah setelah memperolehizin
pelepasan Assetdari Menteri
yang berwenangdiperuntukkan guna
kepentingan Masyarakat(fasilitas umum
dan akses jalandi
Kampung Gaya Baru Desa Naga Kasiangan Kec. T.Tinggi).Unit
Usaha Pabatuterletak di
DesaKedai Damar Kec. T.Tinggi
Kab.Serdang Bedagai, berjarak
+ 7 KM dari Kota
TebingTinggi
dan+
88KM
dariKota
Medan serta*
40KM
dari Kota P. Siantar (terletak pada3"17'17,042" LU
dan
99"6'38,4"). Unit
Usaha Pabatu berada pada ketinggian*
300 meterdi
ataspermukaan laut dengan topografi
bergelombangdan terbagi atas 7
(tujuh)Afdeling
Tanaman.Tabel
l.
Jarak Pabatu ke Tempat lainSebelah Berbatasan Dengan
Utara
Kec. TebineTingei
Selatan PTPN
III
Kebun Gunung ParaTimur
Kcbllll Sibulan dan PTPN IV KcbullDolok llir
Barat
PTPN IH Keblln Cunung ParnelaTengah
-
tengah danpinggir kebun terdapat
14Desa/Kampung
Visi
danMisi
PTPerkebunan Nusantara IV
Visi
PT
Perkebunan NusantaraIV "Menjadi
perusahaan unggul dalam usaha agroindustri yang terintegrasi"
Misi
Menjalankan
usaha denganprinsip - prinsip
usahaterbaik. inovatif,
dan berdaya saingtinggi
Menyelenggarakan usaha agroindustri berbasis kelapa sawit, teh, dan karet.
Mengintegrasikan usaha agroindustri
hulu, hilir
dan produk baru, pendukungagroindustri dan
pendayagunaanasset dengan preferensi pada
teknologiterkini
yangteruji
(proven) dan berwawasan lingkungan.つ4 3
︶
III. URAIAN KEGIATAN
3.1
Kegiatan Tatalaksana
Perusahaan3.1.1 Aspek Organisasi dan
Manajemen
PerusahaanPTPN IV Unit
Usaha Pabatumemiliki struktur
organisasidi
tingkatkantor kebun dan kantor afdeling dimana struktur
organisasitersebut
untuk memudahkan dalam menjalankan perusahaan danuntuk
memperlancar aktivitas-aktivitas
perusahaanyang tentunya untuk
mencapaitujuan-tujuan
perusahaan.Dengan adanya
struktur
organisasi yangjelas
dapat diketahuiposisi
tugas dan tanggungjawab
setiap departemendan
bagaimana hubungan antar departemen tersebut.Organisasi ditingkat kebun berbentuk garis dan pimpinan
tertinggi dipegangoleh
manejer kebun.Manajer kebun Pabatu dibantu oleh 2
asissten kepalayaitu
Asissten Kepala Tanaman RayonA
Memimpin/Bertanggung Jawabdi
Area Pembibitan,AfdelingII, Afdeling III,
danAfdelingV
dan AsisstenIiepala
Tanaman RayonB
Memimpin/Bertanggung Jawabdi Area Afdeling I, Afdeling
IV, Aftleling VI
danAfdeling VII.Dan
7 orang asisstenAfdeling
kebun, Maskepl,
Asissten Teknik Pabrik 1, Asissten Pengolahan 3, Asissten Pengolahan PPIS 2, AsisstenTeknik Sipil
1, 1 orangKTU dan
1 orang perwira pengamanan. Untuk membantu kegiatan administrasidi
kantor kebunKTU
dibantuoleh
staf bidanghumas, bidang Keuangan, Bidang Kepegawaian dan Administrasi,
Bidang tanaman dan Bidang produksiOrganisasi ditingkat kantor afdeling berbentuk garis dan
pimpinantertinggi
dipegangoleh
asissten kebun. Asissten kebun dibantu olehmandor
1,mandor
1 dibantuoleh
beberapa mandor seperti mandor pemeliharaan, panen,penyebaran panen, tap
kontrol,
transport, hama penyakit untuk kegiatan lapangan sedangkan untuk kegiatan kantor asissten dibantuoleh
krani produksi dan krani tanaman. Keamanan kebundi
tanggungjawab
oleh perwira pengaman (pa-pam) yang akan di bantu oleh satpam dan perwiraTNI.
STRUKTUR ORGANISASI UNIT USAHA PABATU PT PERI(EBUNAN
NUSANTARA IV
MANA」ER
(Assistent Vice President) lr A Simaniuntak
Gambar.l struktur organisasi PT Perkebunan Nusantara IV unit usaha Pabatu
Pj Assisten KepalaTanaman Rayon B
(Head of Fam B) Rudy Bonar Simbolon SP
Pj Uasiois Kepala (Head of Factory) Ftua Rinaldi. ST
町A"執en Kepaね Tata usaha (Head Of Ac∞unhg)
:srakl Kaban SE
Assit.en SDM Umum&
Keamanan (Human Capital, GA and
Strurity A$istant) ldris Sardi Manurung.SH
Assisten Tata Usaha {Accounting Assistant) Dhama L@*ita. SE AssistenPengolahan
(Pdm 01 Proχssing, Herbinson Sl漱onga,SE
AssistenTanamanvl (Afdeling Vl Assistaot)
M. Zuffahmi. SE
AssistenTanaman V‖
(Aftlettng V‖ AssStant) RIkki Hartoyo,SP
AssistenPengolahan PPIS (Palm Kemel Proessing)
GenturAi Darmawan
Assl Teknikcip‖
(Clvl E"e 商ng Asslstanl) Dlabat Asst Teknik Pabnk
&umum
¨¨¨呻¨
3.1.2
Aspek
SosialBudaya
PTPN IV Unit
UsahaPabatumemiliki
berbagai kegiatansosial
dengan masyarakat dengan cara memberikan berbagai kebutuhan secara langsung kepada masyarakatataupun membantu masyarakat dalam melakukan berbagai kegiatan di lingkunganUnit
Usaha Pabatu. Kegiatan sosaialUnit
Usaha Pabatuyaitu
berupa pemberian sembako kepada masyarakatkurangmampu,
membagikan sembako kepadapihak masjid pada Bulan
Ramadhan danjuga memberikan
santunan kepada anakyatim
menjelangHari
RayaIdul Fitri,
memberikan beasiswa kepada siswa berprestasi dan kurang mampu disekitar lingkunganUnit
Usaha Pabatu.3.1.3 Aspek
Lingkungan
PerusahaanPTPN IV Unit
Usaha Pabatu berbatasan dengankec. Tebing Tinggi
di sebelahUtara yang berupa desa ataupun keluruhan.Unit Usaha
Pabatujuga
berperandalam
menjagalingkungan. Tahun 2017 Bantuan Bina
Lingkungan PTPNIV
berupa Pengadaan Sarana &Prasarana sebagaiberikut : ,
- Olah
RagaVolley di
Desa Naga Kasiangan kec.T.Tinggi kab.
Sergai sebesar Rp.6.600.000,-
Pendidikandi SDN No.
105454 DesaMainu
Tengahkec. D. Merawan
kab.Sergai sebesar Rp. 21.000.000,
- Tikar di Kelurahan
PadangMerbau kec.
PadangHulu Kota Tebing Tinggi
sebesar Rp. 17.100.000,-
- Masjid
Al-Ikhlas di
dsn.III
Desa Paritokan kec. D. Merawan kab. Sergai sebesarRp.
12.500.000,-- Masjid Nurul
Hidayahdi
dsn.IX
DesaPenggalian
kec.Tebing
Syah bandar kab. Sergai sebesarRp.
18.550.000,--
SDNNo.:
102131di
dsn.II
Desa PabatuI
kec. D. Merawan kab. Sergai sebesar Rp. 16.000.000,--
Pembuatan TerasKantor
Desadi
Desa Paritokankec. Dolok Merawan
kab.Sergei
- Perehapan dan Pembuatan Pagar Baru Balai Desa
di
Desa Mainu Tengah kec. D.Merawan kab. Sergei
-
Pembuatan Lapangan Olah Raga(Volley Ball &
Badminton)di
Smp.Negeri
6 TebingTinggi
- Pemberian Bea Siswa PTPN
IV
Tahun 2017 kepada Siswa-i/Anak Sekolah Desa sekitar Kebun yang kurang mirmpu berprestasi sebesarRp. 15.600.000,-untuk
8orang, dengan rincian sebagai berikut :
- Tingkat SD
Rp.
1.200.000,-/siswa untukI
tahun (1 orang), - TingkatSLTP
Rp. 1.800.000,-/siswa untuk 1 tahun(4 orang) dan -TingkatSLTA
Rp. 2.400.000,-/siswa untuk 1 tahun (3orang).
rPemberian
Kartu
Peserta BPJS Ketenagakerjaan untukklaim
Kecelakaan Kerjadan Kematian Program Gerakan Nasional Peduli Pekerja Rentan
(GN Lingkaran) untuk7
orang, dengan rincian sebagai berikut:-
Emilia
Damanik sebagai Petugas GerejaHKBP
Oikumene Resort Pabatu, - Irwan Saragih sebagai Petugas MasjidAl
Musa'adah Desa Kedai Damar,- Zulmuchaini
Hasibuan sebagai petugasbilal mayit/mudim
DesaKedai
Damar dan Syamsudin sebagai petugas bengkel Desa Bah sumbu.3.1.4 Aspek
Teknis Perkebunan
PTPN IV Unit
UsahaPabatumemiliki total
luas lahanHak
Guna Usaha seluas 5.754,04 yangterdiri
dari 7 afdeling. Komoditas tanaman perkebunan yang dibudidayakandi Unit
Usaha Pabatu yaitu tanaman kelapa sawit, adapun kegiatan yangdilakukan
pada komoditas tanaman kelapa sau,itterdiri dari
pemeliharaanTBM,
pemeliharaanTM,
pemanenandan
tanamankonversi.
Tanaman kelapa sawit dengan varietas Tenera (Durax
Pesifera) yang terdapat padaafdeling
1-
7.Pada areal
Afdeling
1 tanaman kelapa sawit adalah seluas (964,04 ha) yangterdiri dari
beberapa tahun tanam. Pada arealAfdeling 2
tanaman kelapasawit
adalah seluas (780ha)yang terdiri dari
beberapa tahun tanam. Pada arealAfdeling
3tanaman
kelapa sawit
adalah seluas(786ha) yang terdiri dari
beberapa tahun tanam. Pada arealAfrleling 4
tanaman kelapa sawit adalah seluas (703 ha) yangterdiri dari
beberapa tahun tanam. Pada arealafdeling 5
tanaman kelapa sawit adalah seluas (858ha) yangterdiri
dari beberapa tahun tanam.Pada arealAf{eling
6
tanaman kelapa sawit adalah seluas (821 ha) yangterdiri dari
beberapa tahun tanam.Pada arealAfdeling 7
tanaman kelapasawit
adalah seluas (844ha) yangterdiri
dari beberapa tahun tanam. Total keseluruhan luas arealUnit
Usaha Pabatu yaitu seluas 5.7 54,04Ha.
Tabe1 2.Luas Areal Statemcnt Tahun 2018
Afdeling
III IV V VI JLH
A. Tanaman Menghasilkan ; Tehun 1998 Tahun 1999 Tahun 20fi) Tahun 2003 Tahun 2004 Tahun 2005 Tahun 2006 Tahun 2009 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014
Jumlah
B.
Tan. Blm. Menghasilkan(rBM);
Thn.2015 (TBM III)
Thn. 2016 (TBM II) Thn.20l7 (TBM I)
Jumlah C. Tananaman Tahun Ini ;
Tanaman Baru Tanaman filang
Jumlah D. Areal Lain lain ;
Pondok
NonProduktif/Juran ganlRawa2 .Ialur Transmisi PLN Pembibitan
Tanah Lapang Sekolah
Heaten (Mapping) Emplasment Kuburan Kebun Bambu Rawa-rawa
Air Strip (Lapangan Golf) Limbah (Ponding) Parit & Jalan
Jumlah D Total (Jumlah A s/d D)
467 413 595 339 297 259 497 2.867
205 779 780 1.764 339
‐ 79 138 53
‐ 159 138 291
‐ 112
119,04 ‐ 2 ‐
‐ 10
40 ‐
3 ‐ 54 50
1
70 60
1
79
1
63
・ 119,04 1 6
‐ 10
・
40
・ 3 42 418
245,04 76 118 784,04
222 70 63 68
︲52 305
︲57 4︲8 235
︲2
︲65 84
¨
.
.
⁚
一 57
︲1
. 45 7
.
.
. 中
″ 69 39 一 一
︲2 一
一 3 4 2 一 一 7
4︲
49
6 4 卸 6 2 欄
一 一
2
0
4
6
.
.
6
︲6 7
5 98 20 20
.
.
一 4
一
4
一
¨
2 2 一 4 一 一 一
一
7
0
一
962,04 780 786 703 858 821 844 5.754.04
IAN
3.1.5 Aspek
Keuangan
PT
Perkebunan NusantaraIV Unit
Usaha Pabatu mempunyaihak
dan kewajiban dan mendapat gaji adalah hak perkerjaan yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalandari
perusahaan atau pemberikerja
kepadapekerja yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian
kerja, kesepakatan atau peraturan perundang-undangan yangterdiri
darigaji
pokok dan tunjangantetap pekerja atas
suatu pekerjaan ataujasa yang telah atau
akan dilakukan.Pemberian
gaji
pada karyawan yang berlakudi
PT Perkebunan NusantaraIV Unit
Usaha Pabatubaik
pimpinan,
staff dan karyawan mengacu berdasarkan pangkatdan
golongannya masing-masing, tanpatingkat pendidikan dan
masakerja karyawan yang
bersangkutan.Selain gaji pokok,
para tenagakerja juga mendapat fasilitas tunjangan dan premi.
Perusahaanmemberikan
fasilitas perumahan, pengobatan(
kesehatan)
dan jatah beras, sedangkan tunjangan.yangdiberikan
berupaTHR (
tunjanganhari raya )
danjuga
bonus tahunan. Premi diberi apabila para perkerja mengerjakan pekerjaannya melebihi target yang telah di tetapkan oleh perusahaan/perkebunan.3.2
Kegiatan Praktek Kerja Lapangan
Kegiatan Praktek
kerja
lapangan( PKL )
yangkami
lakukan selama satu bulan terhitung dari tanggal 06 Agustus 2018 sampai dengan 06 September 2018di PT
Perkebunan NusantaraIVUnitUsaha
Pabatu.Kegiatan PKL di prpN
IVUnit UsahaPabatu dilakukan
padakomoditas
tanamankelapa sawit
yangdilakukan
dilapangandan administrasi di kantor afdeling/Llnit Usaha
Pabatu.Kegiatan PKL di
lapanganpada
tanamankelapa sawit terdiri dari
beberapakegiatan dan uraian kerja yaitu pembibitan, pemeliharaan
tanaman pemeliharaanTM,
pemanenan,dan pengolahanbuah sawit di PKS Unit
Pabatu.TBM,
Usaha3.2.l Pembibitan
Kegiatan pembibitan terdiri dari
PersiapanLokasi,
Persiapan Bahan Tanam,Sistem pembibitan dan Manaj emen Pembibitan.3.2.2 Pemeliharaan
TBM (Tanaman Belum Menghasilkan)
Kegiatan pemeliharaan
TBM terdiri
dari pengendalian hama kumbang tanduk(Oryctes rhinoceros), Chemist piringan dan pasarpikul,
Mengecer tankos dan kastrasi.3.2.3 Pemeliharaan
TM (Tanaman Menghasilkan)
Kegiatan pemeliharaan
TM terdiri
dari pemupukan, trossen telling, penunasan, merencek pelepah kelapa sawit dan mera).ut.3.2.4Pemanenan I
Kegiatan pemanenan
terdiri
dari panen, sistem panen, kriteria matang panen, rotasi panen, hancak panen dan basis borong.3.2.5 Pengolahan
Kelapa Sawit
( PKS Pabatu)Kegiatan pengolahan kelapa sawit
terdiri
dari jembatan timbangan, sortasi TBS, LoadingRamp,lori
TBS, stasiun perebusan, stasiun penebah, stasiun Press dan stasiun pemurnian minyak.IV. PEMBAHASAN
4.1 KesesuainLahan Budidaya Tanaman Kelapa Sawit
4.1.1lklim
PTPN IVUnit
UsahaPabatuberjarak 88 Km dari Medan
dengan letak geografis 96o 2 bujurtimur
4o 2 LintangUtara
dengan Golonganiklim
TypeB
(S Furgoson),memiliki
Curah hujan 2.10A3.250mm/tahun denganjumlah
hari hujan90-150 hari hujan/tahun
sehinggacurah hujannya merata
sepanjang tahun, kelembaban80 %
dengan suhu25-30
0c danmemiliki
ketinggian tempat25
mdpl.
Berdasarkan keadaaniklim
yang adadi
PTPNUnit
Usaha Pabatu tersebut maka sesuai untuk ditanami kelapa sawit. Menurut Fauzi,(2008),
syarat tumbuhyang baik untuk
kelapasawit yaitu curah hujan
diatas 2.000mm
dan merata sepanjangtahun,
temperatur yangoptimal24-28
oc, terendah 18 oc dan tertinggi32 "c,
kelembaban80%
danpH 4-6
namunyang terbaik
adalahpH 5-6,
dan tanaman kelapa sawitliar
masih dapat menghasilkan buah pada ketinggian 1.300 mdpl.4.1.2Tanah
PTPN
IV Unit
usaha Pabatu berada pada ketinggiaan+
300mdpl
dengantopografi
bergelombang.Struktur tanahterdiri dari podsolik
merah kekuningan (terksturliar
berpasir, drainase baik/kelasII),
podsolik cokelat kemerahan (teksturliat berpasir,
drainasecukup baik/kelas III) dan regasol cokelat
kemerahan (tekstur pasirberlempmg,
drainase cukup/kelas II).Jenis tanah yang terdapat di kebunini
adalahjenis
tanahpodsolik,
latosol dan regasol. Berdasarkan keadaan tanah yang adadi
PTPNIVUnit
UsahaPabatu makasesuai untuk
pertumbuhan kalapa sawit karena menurut Pahan (2006),Tanaman
kelapa sawrt dapat tumbuhdengan
baik
pada berbagaijenis
tanah, yang pentingtidak
kekuranganair
pada musim kemarau dan tidak tergenang air pada musim hujan. Tanaman kelapa sawit dapat tumbuh dengan baik pada tanah latosol danaluvial.
Selain itujuga
tanaman kelapa sawitini
dapa tumbuh pada pH 4-6 namun yang terbaik yaitu 5-6.4.2Pembibitan
Pembibitan di PTPN IV Unit Kebun
PabatuBerlokasi di Afdeling I
kawasan emplasemen. Kegiatan pada pembibitan dilakukan pada Tanggal 07-09
Agustus 2018 yang langsung di pandu
olehmandorpembibitan yaitu
BapakHamdi. Kegiatan yang dilakukan oleh
Mahasiswa/Prakerin selamadi
lokasiPembibitan Meliputi Persiapan Lokasi, Persiapan Bahan
Tanam,sistem Pembibitan, Manaj emen Pembibitan.4.2.1 Persiapan
Lokasi
Adapun
persyaratan persiapanlokasi
Pembibitan oleh PTPNIV Unit
Usaha Pabatu adalah sebagai berikut:yang telah
ditentukanAreal harus rata
Dekat dengan sumber air
Relatif dekat dengan areal penanaman Tidak tergenang air
Jauh dari sumber hama dan penyakit tanaman Berdekatan dengan sumber tenaga kerja
Luas bibitan disesuaikan dengan rencana penanaman Lokasi
dipilih
suatu tempat yang perrnanena b
c. d
.
c. l g.
h
.
4.2.2. Persiapan Bahan
Tanam
Bibit yang dipakai PTPN IV Unit
Usaha Pabatu adalah tanaman dari persilangan Durax
Pesifera merupakanbibit
yang dihasilkan dari Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) danPT.
SOCFINDO dengan melakukan penyeleksian dari bagian tanaman dengan perhitungan kebutuhan kecambah/bibit untuk penanaman, sisipanTBM,
sisipanTM
dan Thining Out.4.2.3 Sistem
Pembibitan
Pada proses pembibitan biasanya menggunakan 2 sistem, yaitu:
o.
Single stage nurseryb.
Double stage nurseryTetapi
di
PTPNIV Unit
Usaha Pabatu menggunakan pembibitan dengan 2tahap double stage nursery. Karena
sebelum penanamanpada polybag
besar terlebih dahulubibit
ditanam dan dipelihara dalam polybagkecil
4.2.4
Manajemen Pembibitan
a. Pre nurseryLuas lahan yang
di
gunakan dalam pembibitan pre nurserydi
PTPNIV Unit
Usaha Pabatu seluas 0,3 ha. Dengan ukuran bedenganyaitu
panjangl0
m,lebar
1,20m
danjarak
antar bedengan0,50 m. Untuk
menjagaair
agar tidak tergenangdi
dalam bedengan, maka bagian bawah bedengandilapisi
dengan pasirsetebal +5 cm. dalam satu
bedenganterdapat +1200 polybag bibit. Bibit
prenursery dipelihara sampai umur
t
3 bulan dengan menggunakan baby polybag yangberukuran2} x
15 cm.Pada pemeliharaan prenursery,
bibit
yang sudah ditanamdi beri
naungan dengan menggunakan (shadow nethitam)
gunanyauntuk
mengurangi intensitascahaya matahari
secaralangsung yang menyinari bibit-bibit di
prenursery.Adapun bahan yang di gunakan dalam
pembuatannaungan adalah
dengan menggunakan bambu sebagai tiang dengantinggi 2
m.jarak
antar tiang4 x 3
m dan menggunakan bahan atap pelepah atau (shadow net hitam).Tanah yang di
gunakanuntuk mengisi polybag harus dial'ak
terlebih dahulu dengan ukuran ayakan 10 mm, tujuannya adalah agar tanah tersebut bersihdari akar, ranting tanaman, sampah dan lain-lain.Kemudian tanah
tersebut dicampur dengan pupuk Rock Phospa(RP) sebanyak 5Kg/Ton
tanah. Kemudian tanah dimasukkan kedalam polybagkecil
dengan menggunakan tangan atau alat sesuai dengan ukuranpolybag.
Sebelumdilakukan
penanaman kecambah. agar tanahtidak
padat harusdiisi
dengan tanahkering
dan dilakukan penyiraman2
x sehari, agar tanahturun
kebawah dan tanah merata. Danuntuk I ton
tanah dapatdiisi ke dalam 800 polybag dan
disusundidalam
bedenganyang telah
berisi naunagan. Penanamanbibit
kedalam polybagkecil
terlebih dahuludi
buat lubang denganjari
sedalam*3
cm. Kemudianbibit
dimasukkan kedalam lubang denganbagian
akar(Radikula)
pada bagian bawahdan
bagian daunyang tajam
yang menyerupaitombak
(plumula) pada atas, dan padawaktu
penanaman kecambah harus di tanamI
cm dari permukaan tanah.b. Main nursery
Lahan
yang
digunakanuntuk main nursery di PTPN IV Unit
Usaha Pabatu seluas 19,5 ha.Bibit
dipindahkan daripre
nursery saat berumur3
bulan.Polybag yang digunakan adalah polybag berwarna hitam (polybag besar). dengan panjang
40 cm,
lebar50 cm
dan tebal 0,20mm.
Polybag tersebutdiisi
dengan tanah yang telah diayak, kompos dan meja plus. Dengan perbanciingan 113 tanahtop soil, kompos 4 kg, kemudian 1/3 tanah top soil kembali, ditaburkan meja plus 50 g dan diusahakan tanah bebas dari hama dan penyakit.
Setelah
polybag diisi kemudian dilakukan
pemancangan denganjarak tanam 70 x 80 cm kemudian polybag disusun di areal yang
telah dipersiapkan.Setelah semuapolybag
disusundi areal yang telah
dipersiapkan.Setelah
polybag
selesaidisusun kemudian dilakukan
pemindahanbibit.
Cara pemindahannya ialahbibit - bibit
pre nursery dipindahkan kelahan main nursery dengan menggunakan angkong. Sebelum diecer,polybag main
nursery disiramdan dibuat lubang tanam dengan
menggunakanbor, lubang tanam
dibuatmengikuti
atau sesuai dengan ukuran polybagkecil,
kemudianbibit
diletakkanatau diecer kedalam lubang tanam polybag yang telah disiram lebih
dahulu.Penanaman
bibit dilakukan
denganmenyayat polybag lalu
sayatan diangkatsedikit
kemudian dimasukan kedalamlubang
tanam kemudianpolybag ditarik
keluar, setelahitu
tanah dipadatkan dan diratakan sama dengan permukaanJanahpolybag, kemudian disiram.
Setelah penanaman selesai,dibuat papan
berisi nomor, tanggal tanam,jumlah bibit
dan nomor persilangan.4.3. Pemeliharaan
TBM( Tanaman Belum Menghasilkan)
Kegiatan PKL di
pemeliharaanTBM terdiri dari
pengendalian hama Oryctes, chemist piringan dan pasarpikul,
mengecer tankos dan kastrasi.4.3.1
PengendalianHama Kumbang
Tanduk(Oryctes rhinoceros)Kegiatan pengendalian hama kumbang tanduk (Oryctes
rhinoceros)dilakukan pada tanggal 10 Agustus 2018 di kebun Pabatu Afdeling II.
Pengendalian hama kumbang