• Tidak ada hasil yang ditemukan

識 需 熾

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "識 需 熾"

Copied!
79
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kompetensi inti merupakan kompetensi yang menghubungkan berbagai kompetensi dasar pada aspek sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang perlu dipelajari siswa untuk suatu jenjang sekolah, kelas, dan mata pelajaran. Dengan pendekatan ini, Struktur Kurikulum SD/MI menjadi lebih sederhana karena jumlah mata pelajaran dikurangi. Pada kelas IV, V, dan VI dicantumkan nama mata pelajaran IPA dan IPS.

Untuk proses pembelajaran, Kompetensi Dasar IPA dan IPS serta Kompetensi Dasar mata pelajaran lainnya diintegrasikan ke dalam berbagai tema. Oleh karena itu, proses pembelajaran seluruh keterampilan dasar dari semua mata pelajaran diintegrasikan ke dalam berbagai tema. Muatan muatan lokal termasuk bahasa daerah diintegrasikan ke dalam mata pelajaran Seni Budaya dan Kerajinan.

Sedangkan muatan lokal yang berkaitan dengan olahraga dan permainan daerah masuk dalam mata pelajaran Pendidikan Olah Raga, Olah Raga, dan Kesehatan. Kompetensi Inti adalah kompetensi setiap mata pelajaran pada setiap kelas, yang diturunkan dari Kompetensi Inti.

Fokus Penelitian

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Departemen Kurikulum dan Teknologi Pendidikan mempunyai banyak penelitian ilmiah yang sangat bermanfaat bagi kemajuan dan kemajuan pendidikan di negeri ini. Dengan mengintegrasikan program pengembangan diri siswa dan teori yang dimiliki Departemen Kurikulum dan Teknologi Pendidikan akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap optimalisasi pencapaian implementasi kurikulum 2013. Oleh karena itu, sekolah harus memiliki berbagai macam informasi baru. agar tujuan penerapan kurikulum 2013 dapat tercapai dengan baik.

Salah satunya dengan mempertimbangkan pelaksanaan program pengembangan diri siswa seperti yang dilakukan di kelas VI Madrasah DDI At-taufiq Lisu Kecamatan Tanete Riaja Kabupaten Barru, dengan penelitian ini memberikan informasi mengenai pencapaian pelaksanaan pengembangan diri siswa. program. Selain itu, sekolah memperoleh informasi untuk mengevaluasi atau mengembangkan program pengembangan diri siswa yang telah dilaksanakan. Sebagai seorang learning engineer yang unggul dalam menganalisis berbagai permasalahan pembelajaran dan memberikan solusi yang tepat terhadap permasalahan tersebut, semoga hasil penelitian ini dapat memberikan informasi baru tentang inovasi dalam pendidikan dan diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi sebuah kajian baru. akan menyediakan. yang dapat menambah pengalaman dalam belajar teknik.

KAJIAN TEORI

Deskripsi Teori

  • Pengertian Pengembangan Diri
  • Pengertian Minat dan Bakat
  • Karakteristik Anak Berbakat
  • KarakteristikBelajar
  • Jenis-jenis Bakat dan Kepandaian
  • Kebutuhan Belajar Siswa Berbakat
  • Pengembangan Bakat
  • Upaya Untuk Pengembangan Bakat Anak Berkebutuhan
  • Kerangka Pikir

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Variabel

  • Populasi
  • Sampel
  • Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian kualitatif, teori dibatasi pada gagasan pertanyaan sistematis, yang mengacu pada serangkaian proposisi yang berasal dari data yang divalidasi ulang secara empiris. Penelitian ini lebih bersifat deskriptif dan mencoba mendeskripsikan atau menjelaskan implementasi program pengembangan diri siswa dalam pengembangan minat seni dan olahraga di Kelas VI Madrasah DDI At-taufiq Lisu Kec. Tanete Riaja Kab. penghalang. Proporsi yang digunakan penulis seperti yang dikemukakan oleh Sugiono : “Jika subjeknya kurang dari 100 sebaiknya diambil semua agar penelitiannya berbasis populasi, maka dalam penelitian ini sampel diambil dari jumlah seluruhnya. mahasiswa, dan sebaliknya sebanyak 27 responden.

Instrumen penelitian tindakan kelas dilaksanakan dalam beberapa siklus, yang pada setiap siklus dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang dicapai. Penelitian dilakukan berdasarkan model penelitian tindakan yang dikembangkan oleh Kemmis & McTaggart, yang meliputi: (1) Perencanaan Tindakan, (2) Pelaksanaan Tindakan, (3) Observasi dan (4) Refleksi.

Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar observasi untuk mengetahui tingkat minat siswa mengikuti pembelajaran dengan motivasi yang diberikan guru, untuk mengetahui keaktifan siswa dalam pembelajaran, serta tingkat keterampilan dan imajinasi. dari para siswa. Hasil yang diperoleh pada tahap observasi dikumpulkan dan dianalisis, Peneliti dapat melihat dan merefleksikan apakah tindakan yang dilakukan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa yang dianggap kurang ditingkatkan dan dipertahankan dengan baik untuk masa yang akan datang.

Teknik Wawancara

Kuesioner digunakan untuk memperoleh informasi mengenai pendapat guru tentang KTSP dan program pengembangan diri, pelaksanaan program pengembangan diri. Wawancara digunakan untuk memperdalam informasi tentang pelaksanaan KTSP dan program pengembangan diri di madrasah dengan guru serta memperjelas data yang meragukan. Angket pengungkapan pelaksanaan pengembangan diri dengan layanan bimbingan dan konseling menggunakan checklist, guru responden diminta untuk menunjukkan keterangannya dengan memberi tanda centang (V) pada kolom (kegiatan) yang dilaksanakan.

Begitu pula dengan angket pelaksanaan pengembangan diri melalui jalur ekstrakurikuler. Guru juga diminta memberikan keterangan dengan memberi tanda centang (V) pada kolom (kegiatan) yang dilaksanakan program di sekolah. Komponen Pengembangan Diri merupakan komponen yang relatif baru dan berlaku pada pengembangan di semua jenjang pendidikan. Penyelenggaraan program pengembangan diri pada satuan studi bertujuan untuk memberikan pelayanan pendidikan kepada peserta didik sesuai dengan bakat, minat, dan potensinya.

Artinya kebutuhan peserta didik untuk pengembangan diri sesuai dengan perkembangan psikologis dan potensi yang dimilikinya akan mendapat perhatian dari sistem penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan. Seperti halnya pengamatan peneliti (2008:5) bahwa dari hasil pendampingan penyusunan KTSP di MGP/MGBK tingkat SMP, SMA dan SMK khususnya untuk program pengembangan diri yang meliputi kegiatan ekstrakurikuler dan petunjuknya . dan layanan konseling, pengertian dan pengertiannya sangat bervariasi. Pengembangan diri merupakan kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran yang menjadi bagian integral dari kurikulum sekolah/madrasah.

Kegiatan pengembangan diri merupakan upaya pembentukan karakter dan kepribadian peserta didik yang dilakukan melalui kegiatan bimbingan yang berkaitan dengan masalah pribadi dan kehidupan sosial, kegiatan pembelajaran dan pengembangan karir. Pengembangan diri bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, kondisi dan perkembangan siswa, dengan memperhatikan kondisi sekolah. Revitalisasi KKG/MGMP telah menunjukkan hasil yang luas, terutama dalam hal pemahaman dan pelaksanaan program pengembangan diri.

Penyusunan program pengembangan diri yang meliputi bimbingan dan nasehat serta layanan ekstrakurikuler diharapkan dapat disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik. Perlunya memantau sejauh mana pengembangan diri berlangsung melalui layanan bimbingan dan konseling serta melalui kegiatan ekstrakurikuler. Perlu dilakukan pemantauan terhadap derajat efektivitas pelaksanaan pengembangan diri melalui layanan bimbingan dan konseling serta melalui kegiatan ekstrakurikuler.

HASIL PENELITIAN

Hasil Penelitian

Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian terpadu dengan memadukan pendekatan penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif. Peneliti ingin mengungkap tentang penerapan model pengembangan diri yang didukung dengan data kualitatif dan data kuantitatif dari sumber data. Data informasi subjek penelitian ini meliputi guru yang mengikuti pelatihan pengembangan diri sesuai KTSP tingkat Madrasah tahun 2014, pelatih pengembangan diri, guru pembimbing dan guru ekstrakurikuler Madrasah yang berjumlah 36 orang yang tersebar di seluruh penjuru Madrasah. seluruh kabupaten dan kota di provinsi Sulawesi Selatan.

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan instrumen penelitian yang meliputi: angket, wawancara, observasi dan dokumentasi. Untuk angket pemahaman guru terhadap KTSP menggunakan desain angket tertutup dengan meminta guru menjawab kolom yang disediakan sesuai pemahamannya. Teknik yang digunakan dalam mengkaji kebahasaan data dalam penelitian ini adalah triangulasi (Milles dan Hubberman.

Dalam mengolah data kualitatif, penelitian ini melakukan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Dalam mengambil kesimpulan/verifikasi dalam penelitian ini, dipandang perlu untuk melihat hubungan interaktif antara komponen-komponen utama yang dianalisis. Verifikasi dilakukan dengan cara mengkaji dan menampilkan data agar kesimpulannya tidak menyimpang dari data yang dianalisis.

Penarikan kesimpulan melalui analisis data kuantitatif yang dipadukan dengan temuan data observasi dan wawancara mendalam, kemudian mencari titik temu yang paling mendukung.

Hasil Penelitian yang Menyimpulkan

Layanan bimbingan dan konseling menekankan pada upaya membantu siswa mengembangkan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kegiatan akademik, serta perencanaan dan pengembangan karir. Oleh karena itu tidak dapat dipungkiri bahwa penerapan komponen Pengembangan Diri akan sangat bervariasi tergantung pada pemahaman sekolah dalam melaksanakan program pengembangan diri peserta didik di satuan pendidikannya. Tujuan khusus tersebut meliputi tujuan pendidikan nasional dan kesesuaian dengan karakteristik, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan, dan peserta didik.

Kurikulum mencakup muatan komponen kurikulum wajib, muatan lokal, dan pengembangan diri secara holistik serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan antar mata pelajaran yang bermakna dan sesuai. Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum memberikan siswa pengalaman belajar yang mengikuti dan memperoleh manfaat dari perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Oleh karena itu, kurikulum disusun dengan mempertimbangkan potensi, tingkat perkembangan, minat, kecerdasan intelektual, emosional, sosial, spiritual, dan kinestetik peserta didik.

Kegiatan pembelajaran harus mampu menunjang tumbuh kembang pribadi peserta didik yang mempunyai jiwa wirausaha dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh karena itu, kurikulum harus memuat kecakapan hidup untuk membekali siswa memasuki dunia kerja. Hal ini sangat penting bagi unit VET dan siswa yang tidak melanjutkan ke tingkat yang lebih tinggi.

Untuk satuan pendidikan khusus, layanan konseling menekankan pada peningkatan kecakapan hidup sesuai dengan kebutuhan khusus peserta didik. Kegiatan terprogram direncanakan secara khusus dan diikuti oleh siswa sesuai dengan kebutuhan dan keadaan pribadinya. Dalam bimbingan pengembangan diri, guru bimbingan dan konseling bertugas menjadi pembimbing dalam pengembangan diri, khususnya layanan bimbingan dan konseling di sekolah yang bertugas menangani 150 siswa/guru diharapkan dapat memainkan peran strategis tersebut.

Pengembangan kehidupan pribadi, yaitu bidang layanan yang membantu peserta didik untuk memahami, menilai dan mengembangkan potensi dan keterampilan, bakat serta minat dan kondisinya sesuai dengan ciri-ciri kepribadian dan kebutuhannya secara realistis. Pengembangan Keterampilan Belajar, yaitu bidang layanan yang membantu siswa mengembangkan keterampilan belajar untuk mengikuti pendidikan sekolah/madrasah dan belajar secara mandiri. Pengembangan karir, yaitu bidang layanan yang membantu siswa memahami dan mengevaluasi informasi, serta memilih dan mengambil keputusan karir.

Pengembangan diri sebagai salah satu komponen dalam struktur kurikulum diharapkan dapat mengakomodasi pengembangan diri peserta didik secara umum yang mencakup bakat, minat, dan potensi yang dimilikinya. Semua sekolah telah mengembangkan pengembangan diri melalui kegiatan bimbingan dan konseling yang meliputi layanan bimbingan, informasi, penempatan/pendistribusian, penguasaan konten, konseling individu, konseling kelompok, konseling kelompok, layanan konseling, media, pengumpulan data, konferensi kasus, kunjungan rumah, tampilan literatur dan penyampaian kasus.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Secara umum peserta pelatihan/guru memahami struktur kurikulum, beban pembelajaran, penambahan jumlah jam dan muatan lokal. Semua sekolah menyelenggarakan jenis kegiatan ekstrakurikuler yaitu krida, karya ilmiah, pelatihan/lomba bakat/kinerja, dan seminar/workshop/pameran/bazaar.

Saran

Referensi

Dokumen terkait

Model Pembelajaran Terpadu Konsep Strategi, Dan Implementasinya Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP.. Jakarta: Bumi