KITAB
-), LAN EtAGt AHLI tBAtrtAH)
KARANGAN
:AL. IMAM AL-GHAZALY
.-t'
d*u;lAtb
-?.
;
KITAB
d*6,a6
.O MIIVHAJIJL AETItrII]V
- (^aauaru EIAGI AHLI lBAtrlAH)
KARANGAN
:AL. IMAM AL.GHAZ,ALY
/*
i
{r
/6
.gg16,''-.l'.1.'.
merupakan salah satu diantara kitab kitab agama yang sudah masyhur serta sangat1
dihargai. Ia banyak dipakai oleh para ulama dalam menyampaikan Risalah-lslam!yatr. Kitab tersebut adalah salah satu diantara buah-buah pena yang gemilang dari Imam Ghazaly, l1 I
I
tvl- KEmanfaatan seorang ulama besar kitab tersebut sama sekali yang hidup tidak pada diragukan tahun 4s2 terutama.bagi-
sos H/toss me--
reka yang sudah membaca, memahami serta mengamalkannya. Sesuai dengan mak-
na dari "MINHAJUL ABIDIN" yang universal yakni "Jalan Bagi Ahli Ibaciah", maka ia tidak sajd penting untuk para ulama akan tetapi bahlcan untuk setiap mus-
lim. Adapun selama ini, kitab MINHAJUL ABIDIN terbit dan beredar masih dalam bahasa aslinya (bahasa.Arab), halmana menjadi salah satu sebab mengapakitabter- sebut kurang dekat dengan kalangan awam muslimin Indonesia yang sebagian besar
justru belum paham bahasa Arab. Dengan alasan itulah maka kami mengambil ini- siatif dalam usaha penterjemahannya kedalam bahasa Indonesia dan penerbitannya dalam bentuk sebagaimana kini tersaji di hadapan pembaca.
Usaha penterjernahan dan penerbitan kitab MINHAJUL ABIDIN ini bennula dari adanya penyelenggaraan kuliair agama untuk masyarakat muslimin di Bogor dan sekitarnya. yang nrerupakan bagian dari kegiatan rutin Majlis Talim AL-IHYA
tsogor yang telah berlangsung beberapa tahun larnanva. Kuliah aeema ini diberi-
kan oleh seorang ulama besar Indonesia yaitu Haji Abdullah bin Nuh yang juea tinggal di Bogor. Dalanr kuliali agama tersebut, dikaji berbagai kitab-kitab aganra yang masyhur serta penting, diantaranyr kitab lviI\HAJUL AtslDIN. KuliaS rgarna
ini pada dasarnya merupakan penterjemahan secara langsunq kedalarn brhasa Inrio- nesiaiSundi, yang rnudah dipahami oleh para pendengar, rnenurut sisrirnatik:i dan- pada kitab aslinya, ciengan disertai penjelasan yang dianggap perlu oleh beliau.
Dari sini secara langsung pula didokumentasikan denean alat casserre-recorCer. <ic-
kumentasi rnana disinrpan dalam keadaan lengkep dan baik
di
perpusteklri:, Kentudian untuk penyebar-luasannya kepada masyarakat, usaha pertarnaklli
di-lakukan dengan menerbitkan booklet-book.[et sedcrhana/stensiJan secara serie]
(keseluruhannva ada 37 scri) dalam junrlah yang sangat rerbaras, olelr kclurrea almarhutu ustadz M. Arsyad
-
Bogor. Kali ini kami nrenerbitkannva kenrblli scrcleh mengadakan penyempurnaan, baik dalam bentuk maupun isinya hingga menjadise-pcrti sekardng.
Dengan
ini
kami menghaturkan rasa terinta kasih yang dalam serta tulus kepada seorang yang telah mensponsori petnbiayaan dal-am rangka-penerbitan kitab terjemahanft4iNffelUl
ABIDINini,
semoga Allah SWT. membalasnya dengan pahala dan kebaikan yang berlipat ganda: Amin'Akhir
kata, kami persembahkan-Kitab
ini
kepada masyarakat muslimin Indonesia sebagai tabarruk/bil barkah yarig mudah-mudahan akan dapat menyiraini bathiniih kita sehingga terasa lebih meresap dan dini'mati secara langsung dalamt.Narp*
*fradse#gai kenyataan insani yang beragama' Amin ya Robbal Alamin'0
I
h
-J
Bogor,
I
Muharam l40O 11MAJLIS TA'UM ALT}IYA
BOGOR
!
,e-
*
.l
9
2>
:
I *lno
,Ytrli.t,q.r\/
DAFTAR TSI
Kata Pengantar
Pendahuluan
Muqoddimah Imam Ghazaly
Bab I. Aqobah Pertama, Tanjafan llmu dan
Ma'rifat
14Bab
II.
Aqobah Kedua, TanjakanTaubat
48Bab
III.
Aqobah Ketiga, TanjakanPenghaling
64 BabIV.
Aqobah Keempat, TanjakanGodaan
...- 176 BabV.
Aqobah Kelima, TanjakanPendorong
...-.. 240 BabVI.
Aqobah KienanU Tanjakan Pencela -...:..--...-. 278 BabVII,
Aqobah Ketujuh, Tanjakanhrji Syukur
....-- 326(\rr\ ,)z)
rrrl
1'-'-t1\A,
) r.e\)
.r4=,.,,)t
,)c,n--')l
* L r' /\; )-u- \)( \2 ''.>)''\)
,t-^'ro'.,'' )'|'t'J'-t' ) |
\r,;-. S" ,\2ty' t o: )) t2 A ' -)'--Y L
II.
III.
IV.
v.
VL
wt.
VIIL
.IK
x
XL )oI.
xIII.
llzl-.
i
v I
t
--r/'::":
iii
PENDAHULUAN
Segala puji bagi Allah sarwa sekalian alam. Terccngang batin sanubari manusis
di pintu keagungaNya dan silaulah penglihatan serta terpukaulah pandangan mata oleh fajar pancaran nurNfa yang terang benderang. Dia-lah Allah yang m<rampak nyata kepada segala zukma sanubari insani, Ia mengetahui segala gerak-gerik getaran dan kata hati. Dalam mengatur qudrat-kekuasaanNya dan melaksanakan iradat-ke- hendakNya tidak membutuhkan kepada quorum muryawarah dan pen&rkung. Dia juga yang selalu bersedia mengampuni scgala dosa, menutupi segala cela dan'aib manusia dan Dia-lah Allah yang lorasa membolak-balik kemudi hati dan Dia juga yang bersedia melepaskan dari segala kesempitan dan kesulitan. Shalawat serta salam semoga dilimpahkan atas sekalian RasulNya, pemegang kemurnian dan kesrcian aga-
ma Islam, pembasmi setiap penentang dan penghancur segala penghalang. Semoga pula stralawat serta salam tadi dicurahkan kepada semua kaum keluarganya, orang- orang baik yang selalu diliputi oleh kesucian lahir dan kemumian batin, kekuatan iman dan kekuatan pendirian.
Amma ba'du :
Dalam sejarah ajaran Islam, ilmu tasauf-lah yang serinekali menghadapi serang- an-serangan hebat yang bertubi-tubi, terutama terhadap cara, sistim didik dan suluk- nya. Akan tetapi justru, antara lain, dari "pertarungan" iniiah maka akhirnya ter-
nyata bahwa Dunia Islam dikaruniai Allah SWT dengan suatu pusaka yang tak ternilai lagi keindahan dan faedahnya, berupa perpustakaan yang kaya-raya menge-
nai rasauf dan sufiah. Kitab MINHAJUL 'ABIDIN adalah salah satu
di
antara pusaka dimaksud, yang dikarang oleh (dan merupakan karangan terakhir dari) Imam Ghazaly.Ada pendapat bahwa tasauf
itu
adaiah sesuatu yang asing atau bid'ah yang ditambahkaa orang keda.lam agama Islam. Apa sebenarnya tasauf itu ? dai-i mana-iiah asalnya ? kemanakah tujuannya ? Pertanyaan-pertanyaan ini dan sebagainya sebe- narnya sudah lama dijawab oleh para ulama tasauf kita rohimahumullah.Dalam Muqoddimah-nya, lbnu Chotdun menulis tenrang ilmu tasauf, sebagai
berikut:
"llrnu ini adalah salah satu dari ilmu-iimu ryu'iyyah yang terjadi dalam amma Islam Asalnya, cara (tarekat) dari mereka itu memang -- pada sisi tokoh-tokoh besar dari para sahabat dan Tabi'in dan selanjutnya -- adalah tarekat hak dan hiday.ar. pckok- nya ialah tekun atas ibadah, bulat hati kepada Allah
swr,
berpaling dari godaan dunia, zuhud (tidak cenderung) kepada kemewahan harta dan pengarui duniawi, dan menyendiri di tempat sunyi untuk ibadah. Hal demikianitu
memang sudah umum di kalangan para sahabat dan salal (leluhur yang baik). Setelah meraja-lela kecenderungan kepada kemewahan duniawi dalam abad kedua hijriah cian yang ke- mudiannya, nah di situ maka orang-orang yanl tekun atas ibadah itu dikenal dengan nama golon gan tasaul''.Demikian kata Ibnu Choldun yang ahli dalam sejarah dan filsafat sejarah itu.
Adalah suatu kekeliruan besar sekali pendapat yang mengatakan bahwa tasauf
itu
sesuatu yang asing atau bid'ah yang dimasukkan orang ke dalam Islam dan di- tempelkan kepadanya. Sebab, pada hakekatnya tasauf adalah suatu bagian yangjauhari (essential) daripada risalah Nabi Muhammad SAW, suatu jalan asli dalam
Islam yang diridhoi AUah SWT. Kalau kita nanti sudah benar-benar mempela-
jari iimu tasauf seperti kitab MINHAJUL 'ABIDIN, akan yakinlah kita bahwa ilmu ini langsung mengambil pokok dasarnya dari sumber-sumber Islam yang jernih, ya-
itu KITAB dan SUNNAH. Jadi tasauf Islam itu adalah kesempurnaan dalam ISLAM, kesempurnaan dalam IMAN, kesempurnaan dalam IHSAN, kesempurnaan dalarn 'Amal dan kesempurnaan dalam segaia sesuaiu dari kehidupan..lni akan kita yakini setelah kita mengenal tasaui
Pendeknya, tasauf itu adalah: isi agama, hakekat iman dan buah yakin. De- ngan perkataan lain, tasaufitu adalah: tahap te;tinggi dari semang4t, ide dan cita-
cita ke-lslaman; Segi gemilang yang paling sempurna dari adab-adab dan contoh- contoh yang termulia datipadanya. Tasauf adalah pusaka yang diwarisi oleh para Sahabat dari Rosulullah SAw. Pusaka ini diterima dan diamalkan oleh para Tabi'in secara turun-temurun. Mereka itulah pemimpin-pemimpin tasauf Islam, sebelum ada nama "sufiah" (ahli-ahli tasauf), meskipun kemudian ada golongan dari mereka yang dikenal dengan nama "ubbad" (ahli ibadah) atau "zuhhad" (ahli zuhud). Jadi nama "sufiah" dan "tasauf' itu dipergunakan orang hanya kemudian saja. Ini cocok dengan apa yang dikatakan Ibnu Choldun tadi.
Cobalah kita tengok sejarah Islam di masa silam. Di waktu Dunia Islam dilan- da oleh falsafah-falsafah asing dari .Yunani, Hindu dan sebagainya, tasauf lslam sejati besar sekali jasanya dalam menyelamatkan iman dan 'aqidah yang murni, bahkan memenangkannya. Kebatinan asing yang dibawa oleh mereka (orang-orang Yunani, Hindu dan sebagainya) tidak dapat mendobrak benteng Islam dan tasauf-
nya yang murni
itu.
Ilmu kebatinan asing dikenal di Dunia Islam dengan narna:Batiniyyah Munharifah (kebatinan yang menyimpang) arau Tasauf Dakhiil (tasauf gadungan). Adapun tasauf sejati tidak dapat dipalsu, sebab dasar-dasarnya jelas dari Kitab dan Sunnah-
Tasauf Islam di masa lampau, telah dapat menyebarkan da'wah Islam tanpa senjata pedang. Tak dapat kita ragukan suatu kenyataan sejarah, bahwa para Sufiah (ulama-ulama tasauf) itulah pembawa cahaya Islam dan hidayatnya ke Afrika ke segala penjurunya yang tidak pemah didatangi tentara Islam. LIlama Tasauf pula- lah yang mempunyai jasa terbesar dalam nrenyebarJuaskan ajaran-ajaran Islam di Af- ganistan, Iran, India, Indonesia, Filipina, Cina dan negeri-negeri lainnya yang jauh- jauh itu. Mereka (ulama-ulama tasauf) berda'wah dengan memberi contoh suri- tualadan yang baik dan akhlaq Islami yang murni. Banyak pula di antara mereka itu
dengan suka rela murobatoh (tinggal lama) di perbatasan-perbatasan untuk mem- pertahankan kedaulatan Islam dengan senjata pedang (kalau terpaksa) atau dengan
vl
berda'wah. Tasauf-lah yang telah berdiri tegak mcnghadapi arus-arus ilhad (atheis me) dan s€rangan serangan kemerosotan akhlaq. Tasauf pula yang me rirpakan ben- teng yang kokoh.kuat mempertahankan Islam dari paganisme Tatar, fanatisme tentara Perang Salib dan angkara-murka kaum imperialis.
Penulis tarikh, Al-Bagdady, mencatat bahwa Almutawakkil (Khalifah yarig berkuasa pada waktu itu, dari bani Abbas di Bagdad) di waktu negara Islam dilanda peperangan, berseru kepada para ahli Futuwwah Sufiah (pahlawan tasauf), maka berdatanganlah mereka dengan cepat dari setiap pelosok, sehingga merekalah yang merupakan tentara yang unggul tak terkalahkan. Merekalah yang menyelamatkan wilayah-wilayah Islam dan menjaga perbatasan.
Lihatlah Syekh Akbar (guru tasauf terbesar) Muhlddin ibn'Arabi r.&,,de- ngan berani sekali menulis surat kepada Malik Karnil (seorang raja muslim) ketika ia (sang raja) tidak tappil menolak serangan kaum Salib. Kata beliau: "Engkau pengecut!... ayo bangkit ke meddn perang, atau kami memerangi engkau seperti memerangi mereka !'1.
Juga Syekh 'lzzuddin ibn 'Abdissalarn, seorang ulama besar, ahli tasauf yang agung, menfatwakan bahwa wajib menangkap raja-ra1a Mamalik sebab mereka ber- khianat kepada kaum Muslimin rakyat mereka.
Al-Jabarti, seorang penulis sejarah Mesir yang terkenal pada masa kampan.ve Napoleon Bonarpate ke Timur-Tengah,,mengatakan dengan tegasnya bahrva kalah- nya tentara Perancis di Mesir tiada lain hanya karena perlawanan rakyat dari putra- putra tasauf beserta guru-gurunya. Dan
"ebelum itu, adalah putra-putra tasaulpula yang berjasa besar pada peristiwa kalahnya tentara Tatar musuh Islam yang ganas
itu di 'Ain Jalut, dan pada pertempuran yang menghancurkan tenaga tentara Sajib
di Hittin, dan juga dalam peristiwa penawanan pemimpin-pemimpin mereka (Louis- IX) di da-lam gedung ibn Luqman di lv,tesir.
Ketika situasi di A.ndalusia membahayakan kaurn N,luslimin, Imam Chazai;-, imam tasaufyang amat masyhur itu, segera menulis surat kepada raja muslim dari Maghribi yaitu Yusuf ibn Tasyfin yang bunyinya: "Pilihlah satu diantara dua, memanggul senjata untuk menyelamatkan saudara-saudaramu
di
Andalusia, atau engkau turun tahta untuk diserahkan kepada orang lain yang sanggup memenuhi kewajiban tersebut".Demikianlah dan sebenarnya masih banyak lagi contoh-contoh yang dapat dikemukakan untuk menunjukkan betapa besar peranan dan pengaruh 1,:rng posirip dari tasauf beserta para Sufiah dalam sejarah peq'uangan [slam.
Berkata Imam Ghazaly dalam kitabnya Al Munqidz minadhdholal (pembebas dari kesesatan), demikian :
"Perhatianku bdrpusat kepada jalan sufiah. Nyata sekali jalan ini takkan dapat ditempuh melainkan dengan ilmu dan 'amai. Pokoknya harus menempuh tanjakan- tanjakan batin dan membersihkan diri..Hal ini perlu untuk mengosongkan barin dan kemudian mengisinya dengan dzikir kepada Allah ta'ala. Bagiku, ilmu lebih
VLI
mudah daripada 'amal. Maka segeralah aku memulai dengan mempelajari ilmu me- reka, membaca kitab-kitab mereka, diantaranya: kitab Qutul Qulub karangan Abu- Thalib al Makki dan kitab-kitab karangan Al Haris al Muhasibi serta ucapan-ucapan A1-Junaid, Asy-Syibli, Abu Yazid al Busthomi dan lain-lain. Dengan itu dapatlah aku memahami tujuan mereka-Penjelasan lebih jauh aku dengar sendiri dari mulut mereka. Yang lebih dalam lagi hanya dapat dicapai dengan 'dzauq' (rasa pengala- man batin), pengalaman dan perkembangan batin. Jauh nian perbedaan antara me- neetahui arti sehat atau kenyang dengan mengalami sendiri rasa sehat atau kenyang
itu.
Mengalami mabuk lebih jelas daripada hanya mendengar keterar,gan tentang aninya, padahal yang mengalaminya mungkin bilum rnendengar sesuatu keterangan.tentang demikian itu. Tabib yang sedang sakit, tahu banyak ieutang sehat, tetapi ia eendiri sedang tidak sehat. Tahu arti dan syarat-syarat zuhud (tidak terikat hati kepada dunia) tidaklah sama dengan bersifat zuhud Yang penting bagi mereka adalah pengalaman dan bukan perkataan. Apa yang dapat dicapai dengan ilmu telah
kucapai. Selanjutnya, harus dengan "dzauq" dan 'suluk'(menempuh perfalan- an batin)".
Pahamlah kita sekarang, bahwa tasauf Islam yang sejati itu pada dasarnya adalah karena "mahabbah" kepada Allah SWT dan Rosulullah SAW. Hal ini sebapi- mana maklum adalah hrdhu (wajib) bagi setiap Muslim.
Berkata Imam Ghazaly dalam kitabnya Al-Mahabbah (salah satu dari kitab' kitab Ihya Ulumuddin karangan beliau r.a.), sebagai berikut :
"Tiap yang indah
itu
dicinta, t'etapi yang indah mutlak hanyalah satu, Maha Esa. Bahagialah orang yang telah sempurna mahabbahnya akan Dia- Kesempur- naan mahabbahnya itu ialah karena ia menginsyafi "tanasub" (persesuaian) batin antara dirinya dengan Dia".
Orang yang paling bahagia di akhirat yaitu yang paling kuat mahabbahnya kepada Allah SWT. Selanjutnya, ni'mat si Muhib (pencinta) jika ... setelah lama
rindu ... ia berjumpa dengan Mahbub-nya (yang dicintainyalsemakin kuat mahab bah maka semakin besarlah ni'matnya. Demikian
itu
adalah disebabkan oleh ke- nyataan bahwa akhirat itu berarti kunjungan kepadaNya S\W. Begitulah kata Beliau.l*zal
datang setelah ada mahabbah. Mahabbah timbul dari ma'rifal Ma'rifat timbul setelah hati bersih, dan dari renungan fikir yang murni, ingat terus-menen$, memikirkan Allah SWT, sifat-sifatNya, kerajaan besarNya dan seluruh mahlukNya- Orang yang kuat memulai dengan ma'rifat kepada Allah, dan dari ma'rifat ini ia me- ngenal yang lain daripadaNya, yakni perbuatanNya dan mahlukNya. Atau sebalik- nya, dari itu ia sampai kepada ma'rifat akan Dia SWT. Jalan kedua ini lebih gampang.Ketahuilah, ni'mat yang terbesar itu tiada lain adalah ni'mat melihat keindah- an llahi-Robbi.Lidah akan terikat, pena akan patah, untuk menggambarkan dengan lisan dan tulisan, sampai di.mana ni'mat, lezat dan bahagianya orang yang telah sampai kepada ma'rifat akanAllah SWT. Bukan ingin surga atau takut neraka yang mendorongnya kepada taat dan memfrcrhambakan diri kepada Nya, tetapi hanya karena cinta dan rindu kepada Nya-
vul
Robi'arr at
Adawi:v;:;?:.:il:'::I"
berrcata daram svairnva :Cinta asmara dan cinta hak Hatiku penuh dengan asmat&
Hijab terbuka melihat Dikau
Itu
semua aku tak berjasa.Engkaulah sendiri terpujl
'
Ni'mat melihat keindahan Itati-itu ialah sebagaiman ? y{Lgdinyatakan oleh Rosulullah SAW dengan sabdanya: "Allah berkata: Bagi hamba-hambaKu yang salih telah Kusediakan apa yang tak perriah dilihat mata, tak Pernah didengar telinga, bdhftan tak pemah terlintas di hati insani". Demikian sabdanya- Adapun ni'mat ini akan lebih s€mpuma kelak di akhirat.Na1, se telah tadi saya mencoba menerangkan secara ringkas hal-ihwal "tasauf '
dan ,,sufiah", maka tibalah saatnya sekarang hendak saya sajikan ke hadapan pem- baca, kaum Muslimin Indonesia suatu kitab tasauf yang gemilalg yaitu MINFIAIUL 'ABIDIN, yang telah saya terjemahkan kedalam bahasa nasional
tkita
rbahasalndonesia, sehingga dapat dibaca oleh mereka yang tidak paham bahasa Arab, untuk dipelajari, dipahami dan kemudian dicoba menaiki tangga demi tangga menuju hake- kat iimu tasauf serta sekaligus menjadi sufiah- sejatl
Hanya kepada Altah SWT kita memohon berkah melalui pengarang kiub MINHAIUL'ABIDIN yaitu AL IMAM AL GHAZALY-
Wabillahit taufiq wal hidaYat. Bogor,
I
Muharam i400 FLWassalarr,
(KFLR
Abdullah bin Nuh)og(,
;:s, ;K: i{;frr,
4{,i+ in
#; &,
,.?t#ypi ef tf.it aLc$ ib
t ;tr+-it.,:i l\i$ dLvi. 1d;, ;:tuj !',
'gt ! #&- lo('i;"*$.*V Ay'e}r(
"?,\2:.us6"\Y-"f,#'&r'8rGty
{'$3|;V}i{,|!'rf GrtaS';".diUbt ,-r-lrfe.3ya#':r*1G-t9,';;Tt;ili
Segala
puji
tetap bagi Allah S.W.T., yang penuhHiknat,
Pemurah, lululia, Kuasa, Penyayang, Tuhan yang menjadikan manusia dalam bentuk sebaik-baiknya, dan yang menciptakan langit dengan Kudrat-Nya, mengatur segala urusan dengan hikmat-Nya, dan tiada-Ia menciptakaniin
dan manu-sia melainkan untuk ibadah kepada-Nyo.
ladi,
ialan kepada-Nya jelas bagi siapa yang bermaksud, begitu pula l.ukti yang menunjuk jalan kepada-Nya bagi siapa yang berlikir, namun AIIahiua
menyesatkan siapa yang ditakdirkan-Nya sesat,dan Ia
pulanemberi hidayot kepada siapa yang dikehendaki-Ny-a, korena
la
lebih tahu okan orang-orang .vaflg beroleh hidayat.Setfioga solawat dan salam rnelimpah atas penghultt
segala
Rasul.l:eseric keluarganya
yang baik"baik tagi srrci,
seftl.ogaAllah
S.T.W.,r:en.yelamatkan dan memuliqkan mereka hingga hari pembalasan.
Ketahuilah, saudara-saudaraku
-
semoga Allah membahagiakan andadan
aku dengan keridoan-Nya bahwa ibadahitu
adalah buah dari ilmu, faedahdari
umur,hasil
usaha dari hamba-hamba Allah yang kuat-kuat, barang berharga dari para aulia, jaianyang
ditempuh oleh mereka yangbertakwa, bagian untuk mereka yang mulia, tujuan dari
orang-orang
yang
berhimmah,syi'ar
dari golongan terhormat, pekerjaan dari orang-orang yang berani berkata jujur, pilihan dari mereka yang rvaspada,jalan menuju Sorga.
Allah S.W.T. berfirman :
aTar-j(,'gl:ti;
"Dan Aku Ttrhctn kamu sekaliart, berbaktilah kepada-Ku."
Dalam firman lainn1'3 I
"lni
adalah gartjaran bagi kamu, atas usaha kamu yong bersyukur".Hal ibadah telah cukup kami pikirkan, telah pula kami
teliti
jalannyaciari awal
hinggatujuan
akhirnya yang diidam-idamkanoleh
parapenempuhnya. Ternyata suatu
jalan
yang amatsukar,
banyak tanjakan-tanjakan (pendakian-pendakian-nya), sangat pa_vah,
dan jauh
perjala- nannya, besar bahayanya,tidak
sedikitpula
halangan dan rintangan- nya, samar dimana tempat celakadan
akan binasa, banyak larvan dan penyamunnya, sedikit teman dan penolongya.Memang seharusnya begitu sebab ibadah
itu
ialah ialan kesorga, iadi semuaini
sesuai dengan sabda Rasulullah S.A. W.
:e,i i
i.,u,i*!;cn,
L,;t&Uy,lrili iS l;
"Perhatikan, sorga
itu
dikepung olelt. segala tnacant kesukaran, sedangkan neraka dikelilingi olelz segala hol \ang menarik".Rasulullah S.A.W. Bersabda pula :
-' ":'J;.i,)\it'-og ii r.;t,i;-i{.j'L$ i',
:#rdv)-try t\ )e'srbY^J't bV)'
"Perhatikan, ialan kesorga
itu penuh
rintangan dan nanjolc, sidang- kan ialan keneraka itu mudah dan rala."Semua
itu
ditambah dengan kenyataan bahwa manusiaitu
lemah, sedangkanjaman
sudah payah, L-ag.arla__mundur,
kesempatanPenguji amat-
teliti, ajal
dekat,r
payah,urusan
ag.{rla__-mundur, kesemumurjen[ek.
Penguii amit-teliti, ajal
rkurang, :BJ.e-JlP 5+ u er---t, vr r v Yr\.
jauh, ta'at satu-satun)'a jadi bekal, kafena-itu
harus
ta'at, tak dapat tiada.Namun waktu telah berlalu, tak dapat dipanggil kembali. Pendeknya siapa yang ta'at, dialah yang beruntung, bahagia selama-lamanya. Tetapi siapa yang tak mau ta'at, maka rugi dan celakalah dia.
Kalau begitu, soalnya sulit dan bahayanya besar. Karena itulah maka jarang sekali orang yang memilih jalan ini. Diantara yang telah memilihnya- pun jarang sekali yang benar-benar menempuhnya.
Diantara
yang
menempuhnya jugajarang
pula yang sampai kepada tujuannya dan berhasil mencapai apa yang dikejarnya. Mereka yang berhasil irulah orang-orang mulia pilihan Allah SWT. untuk ma'rifat dan mahabbah kepada-Nya. Diberi-Nya taufiqdan
peliharaan terhadap mereka, dan disampaiJ<an-Nya dengan penuh karunia kepada keridoan dan sorgaNya.'J9""";# {r('-*Ly
Kita
bermohon semoga AllahS.W.T.
memasukkan kita kedalam golongan yang beruntung dengan mempsroleh rahmatNya.Oleh
karena kami lihat jalan kearahini
begitu keadaannya, kami.pun berpikir
dengan merenungkan bagaimana -cara Eenempuhnya, alat dan perlengkapan apa yang diperlukan sipenempuhnya, dengan ilmu danamal,
mudah-mudahan sajaia dapat
menempuhnya dengan taufik Ilahi dalam keadaan selamat,tidak terhenti dalam
tanjakan-tanjakannya sehingga patah disitudan
masuk golongan yang celaka binasa, na'udzu biilah.Itulah
sebabnyamaka kami
berusaha menyusun beberapa kitab tentang ialan kearahitu
dan cara untuk meneqputlnya, _seperti_antara lain kitab,Ihya,
Alqurbah dsbnya. Akan tetapi, kitab-kitab tersebut banyak mengandung soal-soal yang halus, mendalam sekali, sukar untuk dimenger-ti oLh
kebinyakan orang, sehingga akhirnya mereka benci dan mencela, mengecam apa saja yang mereka belum paham dalam kitab'kitab tsb.Namun kita tidak harus heran, karena kitab mana yang lebih mulia dan lebih baik dari Al-Quq'an,
tetapi
kitab suci inipun masih saja dicelaoleh
orang-orang yangtidak mau
menerima, mereka katakan hanya dongengan-dongengan kuno belaka.-Peinahkatr mendengar apa kata Zainal'abidin,
Ali
bin Husain bin Ali bin Abu Tolib r.a. ?-Beliau pernah berkata (dalam bentuk sya'ir) sbb:
W;;ltJ,!'o5.# t
V.i6-t&-41t
,;4^1ti;;tr.o,.;ii
,v'di(c#\i;;
)).,//
oe'r.,*dd'a,l
i e Y:./4!i.,gJt3;.,::ri$:
9, u' t5'\ J
r;&s*;:;3*Jt
//ctt.)N./ 14c(./
32atfJV4Y)s
Artinya :
"Diantara
ilmu-ilmuku, jolrurmutu
manikamnya kusembunyikan,a4ar tiada
terlihatoleh
orang yangtak
mantplt, karena akhirnya ia tersesat.HaI
ini
memang sudah dipesutkaft oleh Abu Hasan (SaiiidirtaAli
bin Abu Tolib r.a.) kepada Husain dan Hasan. Karena terkadang ada iohar ilmu yang kalau dibuka tabirnya pasti ada orang -v-ang akan menuduh aku musy-rik,
dan menghalalkan jiwaku utttuk dibunuh, karena dikiranya perbuatan keji (membunuh)itu
suatu amal yang baik".Keadaan seperti
itu
menuntut para ulamaagar
memandang mereka dengan rasa belas kasih, tidak berbantah-bantahan.Karena iru, lalu
aku
bermohon kepadaAllah SWT.
minta diberi-Nya taufik agar dapat menyusun sebuah kitab yang cocok bagi mereka.J
Permohonanku
itu
diluluskan-Nya, diilhami-Nya sehingga dapat menga' rang sebuah kitab dengan suatu susunan yang indah, belum pernah kudapit dalam
karangan-karanganku sebelumnya.Kitab
baruitu,
ialah (kitab Minbajul 'abidin yang kusajikan sekarang ini.Adapun hamba Allah iru bila mulai bangun dan ingat untuk ibadah, ia tajarrud dengan membulatkan hati menempuh jalan ibadah, mula-mula ialalr karena ada suatu lintasan dihatinya yang suci.
Itu idalah
pemberiandari
Allah S.W.T. dengan taufik yang khusus dari Dia, danini
adalah yang dimaksud dengan Firman Allah :e; ;r':i g?;, r!*r:'l ; u'#'#\
"Apakah orang yanB dilapangkan dadanya
oleh
Allah untuk meneri'ma Islam, ia
dikaruniaiAllah
dengan suatu nur (apakah diaitu
lebih baik atau tidak ?)",Dan telah
diisyaratkan pula kepada hal tadioleh
Rasulullah S.A'W., sabda beliau sbb. :'6'5'f
'#' $
":tYli br -i''
"Nur
yang tadiitu
apabila sudah masakdihati
manttsia, meniadi lapang dan meniadi lega ltatinya".Disini ada yang bertanya kepada Rasulullah :
GleroelA'x.SbS;tl;
' "Ya
Rasulullah!
apa yang sepertiitu ada
tandanya sampai bisa diketahui tandaitu?".
Jawab beliau :
e,Ji.r{i,,P
"Ada tandanya, yaitu nrcnjauhkan
diri ilari
negeri palsu (dunia) dan kembali kenegeri kelanggengan sefta bersiap unlukmati
sebelum maii".--.
..-F-..
.,,::'
Ji3g?ijo'WlViiiti,:;a{;+l,S;, jsur,&,b)
Apabila hal
ini
terlintas dihati seseorangberkata (kepada dirinya) :
"Oh
!
aku sekarang merasa bahwa 'diriku 4.t
maka
mula-mulaia
akanini
dikaruniai dengan ber-macam-macam kenikmatan
oleh Allah,
seperti nikmat hidup, nikmat mempunyai sifat kudrat (kekuasaan) bisa berbuat apa2, bisa berfikir, bisa bicara, dan halyang
mulia lainnya,dan
ada padaku kenikmatan, kese- nangan, disamping selamatnya aku dari macam-macam ujian dan musibah, banyak musibah yangterhindar
dari aku, dan akutahu
bahwa semuanikmat ini ada pemberinya yang menuntut supaya aku bersyukur kepadaNya dan berkhidmat kepadaNya,
dan
apabila aku lalai, lupa, tidak bersyukur dantidak
khidmat,pasti
Diaakan
hilangkan nikmatNya dan pasti aku diberi hukuman dan balasan, dan Dia sudah mengurus kepadaku
seorangRasul (namanya: Muhammad S.A.W.).
Dia mendukung Rasul itu dan menguatkannya dengan mu'jizat-mujizat yang luar biasa, diluar kemampuan manusia.
Rasul
itu
memberitakan kepadaku bahwa aku hanya mernpunyai satu Tuhan yang Maha Mulia, Maha Kuasa, Maha Mengetahui,Miha
Hidup, Maha Berkehendak, Berbicara, Menyuruh, Melarang dan Kuasa menghu-kum
apabilaaku
durhaka kepadaNya danIa
akan memberi ganjaran apabila akuta'at
kepadaNya, Diatahu
segala rahasiaku,dan
tahu apa saja yang terlintas dipikiranku, danDia
sudah menjanjikan sesuatu, dan Dia telah perintahkan agar aku ta'at pada hukum-hukum syariat".-Apabila
seseorangsudah
berkatabegitu
dihatinya diaitu
fahambahrva
ini
mungkin, tidak mustahil, ia dengar berita-berita dari RasulullahS.AW.
(melalui ulama-ulama yang menyampaikan kepadanya). dia ber- kata dihatinya :"Ini
mungkin,tidak
mustahil,tidak ada
kemustahilan bagi yang demikian itu dalam akal, sepintas lalu saja sudah bisa dimengerti."-Disini Cia kuatir tentang nasib dirinya karena rasa takut.
Ini
namanya lintasan hati yang membawanya takut sehingga menjadi- kan seseorang itu terbangun, danini
mengikatkan hujjah kepadanya.Sekarang engkau dalam takut tetapi engkau sudah mengerti, sekarang cngkau terikat.
Untuk memutuskan
diri
daripadanya, tidak ada alasan, apa lagi untuk herayal-ayalan, sehingga mendorongdia
dengan keras untuk berfikir mencari dalil bukti. Bergeraklah ketika itu, tidak lagi diam atau bimbang, tetapi berusaha dan mencari jalan keselamatan, bagaimana ? Dia ketakutan, bagaimana supaya rlerasa aman dari apa ,vang sudah masuk hatinya atau 1.,ang sudah didengar oleh tclinganya sendiri ?Tidak ada jalan lain lagi dihadapannya selain berfikir sendiri dengan otak- nya yang sehat, memikirkan dan mencari bukti.
lvlula-rnula terhadap adanya buatatt yang menunjukannya sipembuat, ada alam semesta,
ini
juga buatan, yang menunjukan adanya sipembuat, yaituAllah S.W.T.
Agarada
baginya ilmu yakin dan tidak syak rvasangka lagi akan hal-hal yang ghaib. Benar, Allah itu tidak dapat dilihat, tapi buktiakan
perbuatanNya,yaitu alam
semesta yang indahdan
unik, yang menunjukkan adanya Allah.Disini rlia akan yakin bahrva memang dia mempunyai Tuhan yang memerintah dan melarangnYa.
Inilah
tanjakanyang
Pertama, pendakianyang
pelt.a.Ta' yang ainraopinyuirfi* :.f"riiura"ir,
vairu'tanjakan: ILMU &
MA'RIFAT'Agar diketahui, ibadah tanpa,
i
1.mu
dan tanpar1a'rif11"}gt
artinya'ffi;; ;;il r*tun ini
iahu betul, apa yang dilakukannya' Kemudian dia menempuh tanjakan^i"i,'lrt
aJpoi-
tiuai,
harus menempuhnya' kalaui:Jrt, 'Jf. akan
..tu-tu,-*ru
iiduk *uu
harus menempuh tanjakanlrl, ,"irl,
ia harusU"talut
(mengaji) s-up9ya bisa,beribadah' menempuhiaia" lni
dengan sebaik-baiknya, memikirkan buktin-va' dan merenung- kan sepentthnya.Dengan belajar (mengaji), bertanya
.lttp19u
ry,uto'liii
tentangakhirat,
l.prdo
plruniuf,-p".;u"jqk jalan, dian-dian (lampu-lampu) uTat' p.*ici"-p1=mimpin;;; i;;,",'dan
mintalah faedah dan doa dari beliau -b;ii;'itu,'-u.1ah-mudahan Allah S.W.T. memberi taufiq-Nya'Dengan
minta
bantuanAllah,
diaakan
menempuh tanjakan.ini a.ngrntiriiq
JoriAll.h
- S.W.T. Seielahdia
cukup mengaii. berhasillah haginl'a dalam ilmu Yakin.i\tengetahui tentang
hal-hal
yang- ghaib, maka tahu adanl'a - Allah' oaunir- frotulullah,;;ti; iotg,,
ui.q"nyu. ngra.ka' adanva hisab' ada-ivu
nuryrr, adanyat'rilf
fil'mai'syar dll. -vaitu bahwa ia mempln-vai satuilr,r. -r1rri
tiadasekuir
bagi-Nya, Dia yang menciptakan dirinya' dan,"t"r.r-g
ia"tahu bahwa Tuhan itu-menyuruh fiersyukui, menyuruh khidmat dan ta'at lahir-bathin.Dan 'l'uhan menyuruh dia supaya berhatihati,-jangan sarnpai,kufur' jangan melakukan
b.*r.um--""u*'riutsivat,
dan Dia S.W.T' sudah menetapkan akan adanyaganlaran-ffi-t"t.t,
yang tanggeng, lt?l',u diata'at
kepada-I'ly;: -il
,1^n ua, iuli tutu.un-yun[-tJt.l
kalau,ia
durhaka dant,lrprfing
a"ripada-Nfa.'6;" ;;J"
saatitu'ia
didorongoleh
pengetahuan ini 'dan" oleh^ keyakinannyaukrn
yung ghaibitu,
didorong, unruk mc-,Vin'rinet", f.nlrn'-iluir'
rn1rt- berkh'idirat, melakukan-.ibadah dengan,Jp.irt,-frrtinya."
yai-tu' beribadah memperhambakan.dili
kepada yang-i*6..i
ni,mai ini,yaitu
eiiah S.W.T. Yang ia cari-cari selamaini,
seka- rang sudahketemu'
beribadah ?.
Tapi dia belum tahu bagaimana caranya
KinidiatelahmengenalTuhan,kemudianbagaimanakahcaraber.
ibadahnya ? Apa
y.r;-;i;;;ilt* untut
khidmat kepadaNva dengan lahir- bathin itu ?Sesudah ia tahu
ma'rifat
kepada Allah S.W.T., maka mulai ia bersungguh- sungguh belajar tentang cira-cara ibadah'Artinya, sesudah tamat ilmu
tauhid,
maka ia belajar ilmu fikih, bagaimanar.r*iaiu, ,utrt,
ar[ny"-lrii, ri.au
beserta dengan syaratlahir
bathin nvr.S.tui.h
iu inenaaiatkan seperlunya ilmu tentang yang fardu' tentang6
ibadah,
maka
sekarangia
bangununtuk
benar-benar mulai beribadah, dan bekerja melakukan ibadah.Akan tetapi,- kemudian ia berpikir dan melihat, dan tiba+iba ia insyaf bahwa dia banyak dosa, banyak kEsahhan dan malcsiyat.
'l)[/ah
!
akuini
orang yang berdosa dalam kehidupanku yang sudahlalu".
Memang manusia itu, biasanya insyaf mau ibadah, dan terus berpikir
!
."Bagaimana aku beribadah, sedangkan aku masih melakukan dosa ? Bagaimana
aku
beribadah,sambil
durhaka?
Betapa berataku
ini berlumuran dengan kedurhakaan.
Dengan demikian.aku harus bertaubat duru, membersihkandiri
dari nnaksiyat, dan menyesal, agar diampuni dosaku oleh Allah dan membe-baskan
diriku dari
belenggu dos+dosaitu,
dan supayaDia
s.w.T.membersihkan diriku dari kotoran-kotoran dosa, setelah ^itir baru aku baik untuk berkhidmat dan dekat dihamparan Allah;,.-
Disini ia berhadapan dengan tanjakan
:
TA
U BA T
.srs.a!
juga_untuk menemguhnya,tak
dapat tiada ia harus menempuh tanjakan taubat ini, agar i'a iampai kepada yang dima[sua ariip"aa ibaiah itu.Did mulai taubat, melakukan
taubat
sebagaimana mestinya dan menurut syarat-syarat sampai akhirnya, ia dapat menempuhnya.Setelah ia berhasil taubat secara benar, dan seiesai pada tanjakan ini, maka ia merasa rindu untuk melakukan ibadah,
"ntu[
-rri.-utui- iuaaarr.
Tetapi kemudian
ia
berpikir lagi, merenungkanlagi, aan
tiua-tiua dise-kitarnya ada halangan-halangan (penghalang-rpenghaiang) yong
-"ng"purg dirinya,
menghalanginya dari apaying
d-imakludny"]v""ff
ibadah. Iamelihat, merenungkan, macam apa halingan-halangan 'itu
Akhi'rrya dapat
disimpulkan 'halangan-halanganitu I ada
empat macam :l.
Dunia.2.
Makhluk (N1akhtuk juga suka nienghalangi beribadah).5.
Syaitan.4.
Nafsu (Nafsukita
sendiri suka menghalang_halaagi).Ia, tak dapat tiada, har,,s menolak_ halangan-halangan
itu
dan menjauhkan nya, meyingkirkannya, kalau tidakdemikian
tidak akan tercapait
.1uanibadah itu.
Disini ia
dihadapkanpada ianjakan
baru, namanya:
ranjakaoPENGHALANG.
la harus menempuh tanjakan
ini
dengan empat jalan, masing-masing :1.
Tajarrud'anid-dunya.(membulatkan hati, sampai tak bisa ditipu oleh dunia).
?.
Memeliharadiri
supaya tidak bisa disesatkan oleh makhluk (sebab makhluk itu suka menyesatkan).5.
Memaklumkan perang terhadap syaitan (sebab kalau tidak diperangi, syaitan akan terus saja menghalangi).-1. Ir{enaklukkan nafsu
kita
sendiri.MenaUukkan nafsu
ini
paling susah, sebab tidakbisa
dikikis habissama sekati, sampai terpisah sama sekali dari nafsu, hal
ini
tidak bisa !.Sebab naf:-u itu
ada
gunanya, hanya jangan sampaiia
mengalahkan kita.Tidak
bisa
seseorangitu
menundukkan nafsunya sama sekali, malah ini berbahaya, kita jangan menekan nafsuitu
sampaimati. Ini
yang palingsusah, mau jangan, sampai menguasai kitapun jangan.
Tidek bisa dikikis habis sama sekali tidak bisa
!
Kalau orang mengi- kis habis hawa nafsunya sama sekali, celakalah dia, jadi dia bukan manusia lagr.Kalau syaitan bisa dikalahkan sama sekali, bahkan syaitannya Rasu-
lullah S.A.W. sudah mutlak kalah, sampai masuk Islam.
Kita juga harus mampu mengalahkan syaitan itu, tapi hawa nafsu atau diri kita tidak harus ditumpas sama sekali.
Scbab,
diri
kita adalah kendaraankita
(alat kita), namun tidak akan ada harapan bahwa nafsukita
akan mendorong kita kepada kebaikan. Kalau dibiarkan, nafsu akan mendorong, hanya kepada kejahatan saja.Karena
itu
untuk menyiasatidiri kita
sendiri paling susah, jangan diharan bahwa nafsu kita akan mufakat dengan kita untuk Oeribadah dan mengha- dap dengan sebulat hatikita
kepada ibadah, sebab nafsuitu
memang ta-biatnya
iJak baik,
hanyaingin berbuat
apa-apa yang melupakan kita kepada Allah S.W.T.Menurutkan
nafsu
semdtaakan
membawa kita kepada apa yang :nembuat kita lupa kepadaAllah S.W.T.
Kalau begitu perluia
(hambaAllah)
men,sendalikan nafsunya, denganalat kendali
yang namanya-taqwa.
.
Suprrya tetap nafsuitu
hidup baginya, tidak inati,tapi
tunduk, yaituciengan kendali, seperti mengendalikan kuda binal. |adi sLseorang
itu
bisamempergu-rakan nafsunya
untuk
kebaikan, kemaslahatan dan untuk kebenarar-. dikendalikan jangan sampai jatuh pada tempat-tempat celaka, tempat-tempat yang merusak.Kalau
begiru ia sekarang mulai menempuh tanjakanini
dan meminta to- long.kepada Allah S.W.T. supaya dapat menempuh tanjakan yang terjal ini.Setelah
ia
selesai menempuh tanjakanatau
penghaiangini, la
klmbaI kepadaibadah.
Tetapi tiba-tiba kelihatantagi
ada riitangan-rintangan,yang lain.
.
Kalau tadi ada penghalang yang tetap, nraka sekara.ng ia menghadapi rintangan-rintanganyang
terkadang daiang dankadang-kadang menghi- lang,hal ini
akan rnembimbangkan hatinya untuk sepEnuhnya menulu tujuannya,yaitu ibadah,
menghalapginya untuk membulatkan hatinya liepada ibadah sebagaimana mestinya.8
\
JAIa
merenungkan macam apakah halangan-halangan itu?.
Setelah lamamerenungkannya ... oh
!
ia tahu, ada empat rintangan, ialah :1.
Ri
zk
i.Dirinya sendiri, menagih dengan pertanyaan.
Bagaimana makanku
?,
pakaianku?,
mana untuk anak-anakku?,
manauntuk keluargaku
?
mana ?.Inilah rintangannya, dan dirinya berkata begini:
"Harus ada bekal bagiku ! harus ada apa-apa yang menguatkan diriku ! Aku sudah tajamrd 'aniddunya, sekarang aku sudih membulatkan hati tidak dapat digoda lagi oleh dunia, mana rizkiku ?.
Aku
sudah menjagadiri
supaya jangan ditipuoleh
mahluk,sekarang aku harus berhati-hati terhadap mahluk. Kalaubegitu
darimana tenaga dan bekalku itu?" Itu
tagihan nafsunya (dirinya) sendiri.Rintangan yang kedua ialah :
2. Bahaya-bahaja.
Macam-macam bahaya yang ia takutkan.
Ia
takutini
dan mengharap- kanitu,
takut kalau-kalau tidak jadi.Ia ingin anu, anu, anu, takut kalau-kalau tidak ada.
Ia takut anu, anu, anu, takut kalau-kalau ada.
Ia
tidak tahuapa
yangbaik
baginya dalam hal ini, dan apa yang jelek baginya, irr hanya meraba-raba saja. Sebab akibat-akibat dari segala sesuatuitu
samar sipatnya, dan apa akibat-akibatnya ?, hatinya bimbang, Mungkin Cia jatuh kepada kerusakan atau kepada tempat kecelakaan.Rintangan yang ketiga adalah :
3.
Macam+nacanT kesusahan dan kepayahan.Musil'ah-musibah yang datang kepadan-va bermacam-macam dari tiap segi (tiap sudut).
Apalagi sc'l.arang
ia
sudah bertekad untuk menjadi seseorang yang lain dariyang lain,
tidak sama denganmahluk
yanglain, mau
beribadah,sedang orang lain tidak mau beribadah.
Apalagi
ia
sudah bertekadpula
untuk berperang melawan syaitan dan syaitan juga tidak akan diam, syaitan bersedia untuk melawannya.Dan ia sudah bertekad untuk melawan nafsu, sedangkan nalsu juga sudah siap untuk merobohkannya.
Beberapa banyak kepayahan
yang
dihadapinya, berapa banyak kebingungan dan kesedihan yang melintang dijalannya. Berapa banyak musibah yang menyambutnya,ini
juga harus dipikirkannyaDan yang keempat diantara rintangan-rintangan
itu
ialah :1.
llacatn-tnecant takdir cJqri Allah S.lV.'Aca -vang manis, ada yang
pahit.
Sedang nafsu cepat saja berkeluh liesah, u,ah!
bagairnana ini ? demikian cepatnya nafsuitu
tergoda' -\{aka disini ia menghadapi tanjakan lagi:
RINTANGAN EMPAT'Ia harus menempuhn-va dengan empat macam alat :
l.
To.u,clckctl kepada Alloh S.W.T.Dalarn hal rizki, harus rarvakkal
da'
menycrah kepada Aliah S.W.T.i.Ditempat bahaya
kita
serahkan kepadaAllah S.W'T'
seperti, kata>"orung yang beiiman diantara penghuni keraton
Firaun: "Aku
serahkan,ruroni, fepada
AIIah".yaitu iewaktu ia
diancam oleh Firaun akan iibunuh).Dan
cienganpeuuh
kcsabaran,ketika
ujianitu
mcnimpa dirinya, ia;:-.enerirraril,a dcngan
penuh
kesabaran diatetap
tahan dan rido, samarvaktu datang takdir dari Allah dia rido.
"Takdir ini
sayaterima
dengan ikhtiar dan berjuang, saya terima rakdir ini".ladi
ia mulai juga menempuh tanjakanini
dengan izin AllahS'W'T'
dan dengan kcbaikan bimbingan dari Allah S'W'T.Sesucl:rh
ia
selesai menempuh tanjakan yang baru ini, yakni tanjakan i-intangan yang keempat, kembali ia b-eribadih,la
berfikir pula. Tiba-tibadirinyi
lesu, IEmah, malas, tidak giat dan tidak terdorong_ kepada kebaikan -bagaimana mestinya.Nafsu
cenderung k9f_ada.lalai
dan senang-senang saja, istirahat, nganggur, dan maunya tidak bekerjiiliuf,
"."a.*""e
I".p"au kejahatandan
kepadl !ulh."1 yang tidak adag.rrunyn clan keirah bincana dan kebodohan. Iadi disini ia perlu pendam'
irng
vung membarvanya kepadakebaikan,
kepada ta'at,dan
membuat!iu"gilt
kenrbali untuk kcbaitan, karena ada vang menegrur nafsunya supayajangan berbuat jahat dan durhaka'
Penahanan atau penegur
itu ialah
HARAPAN dan TAKUT'Harapan
itu ialah
mengharapkan ganjaran- yangiesar
dari AllahS.W.T. Ini
adalahpengirin{yanf dapat
membangkitkan kepada ta'at, menggerakkan dirinya untuk benar-benar giat.,{dapun takut
itu
ialahtakut
kepada hukuman Allah yang pedih, yang diancamkan oleh Allah'.A.ncaman
itu
berupa penegur, penolak dari segala maksiat, menjauhkan"1. a"ri
perbuatanisb;
meicegahnya dari berbuat maksiat. Inilah tanja- kan pendorong yang mettyambut dia disini.Iadi ia perlu menempuhnyadengan duaalat
:
Harap-a-n
dantakut'
\{aka ia mulai menempuh tan;ukan
ini,
dengan taufiqdari
Atlahs.llf'T.
,{khirnya
ia
dapat menempuhnya dengan selamat.10