Narasumber berpendapat bahwa berhubungan dengan media atau hubungan dengan media sangat penting untuk menjalin hubungan dengan media. Kerjasama dengan media merupakan salah satu kegiatan Humas dalam memberikan informasi kepada masyarakat/masyarakat untuk memperoleh dukungan dan kepercayaan masyarakat, yaitu dengan membina hubungan baik dengan pers yang mengelola media cetak (surat kabar dan majalah), media elektronik (televisi dan majalah). radio) dan media massa online (koran online, majalah online). Mengingat tugas utama departemen humas adalah menjalankan fungsi kehumasan melalui pengelolaan dan penyampaian berita atau informasi, serta kerjasama atau kemitraan dengan media massa guna menciptakan opini publik yang positif bagi organisasi. sangat penting bagi Departemen Hubungan Masyarakat, penting baginya untuk memiliki hubungan baik dengan media.
Penulis memahami pandangan di atas bahwa untuk membentuk dan mempertahankan citra tersebut, Divisi Humas sudah sewajarnya menggunakan kebijakan-kebijakan yang diterapkan dalam strategi hubungan media untuk menjalin hubungan baik dengan media massa. Hal pertama dalam praktik strategi media yang diterapkan oleh bagian Public Relations adalah mengelola relasi, dan dalam kaitannya dengan media relasi sangat penting untuk dapat menjaga relasi dengan media massa. Memang media massa bukanlah satu-satunya pihak yang harus menjaga hubungan baik dengan organisasi/perusahaan, namun mengingat inti kegiatan departemen PR adalah komunikasi, maka menjalin hubungan dengan media menjadi sangat penting.
Dalam menjaga hubungan baik dengan media massa, Departemen Humas memandang penting untuk menjalin hubungan dengan seluruh media melalui pendekatan personal, seperti yang disampaikan oleh Kepala Departemen Humas dan Promosi Horrison Hotel Bandung, Ny. Sri Nilawati. Kalau untuk kepentingan pribadi, sebenarnya saya jarang bersentuhan dengan media, namun untuk urusan korporat, menjalin hubungan dengan media sangatlah penting. Menjaga hubungan baik dengan media merupakan hal yang dilakukan Unit Humas PT KAI untuk menjaga komunikasi dengan media.
Dalam menjalin hubungan baik dengan media massa dan jurnalis, penting untuk diingat bahwa ada hubungan antara dua profesi atau bidang pekerjaan yang saling membutuhkan.
Mengembangkan strategi
Jika seorang humas menghubungi media hanya pada saat perusahaannya membutuhkan bantuan sebuah publikasi, tentu hubungan antara perusahaan dan media tidak akan harmonis. Dijelaskannya, apa yang akan terjadi pada industri perhotelan di akhir tahun agar Hotel Horison bisa bersiap melayani para pengunjung yang akan datang di akhir tahun. Tujuannya untuk mendorong kerja sama yang lebih baik antara Hotel Horison dan Bissnis Indonesia.
PR harus mampu menjalin koneksi dengan orang lain, karena PR menjalankan aktivitasnya. PR yang baik tidak hanya mengandalkan kemampuan fisik dan komunikasi saja, namun juga memiliki pengetahuan yang luas sehingga memudahkan seorang PR dalam mengambil strategi atau keputusan dalam menyelesaikan suatu masalah. Kegiatan PR selalu berhubungan dengan banyak orang, namun jika seorang PR tidak mempunyai etika maka hubungan tersebut tidak akan pernah bertahan lama.
Oleh karena itu, seorang humas harus memperhatikan etika yang berlaku di lingkungannya agar dapat memperoleh citra positif di mata masyarakat. Nilawati mendapat kepercayaan dari salah satu media massa online yang menjadikannya sebagai narasumber artikel. Selaku anggota Perhumas BPC Bandung, Ibu Nila, Ibu Sovi dan juga Bapak Refa selalu memberikan pengalaman berharga.
Pasalnya Perhumas BPC Bandung sendiri sering melakukan kegiatan pembenahan anggota Perhumas Muda untuk meningkatkan kualitas di bidang profesi PR.
PR professional dari Perhumas BPC Bandung Membangun Jaringan Media Melalui Kekuatan Perhumas
Dari pernyataan Pak Refa di atas, peneliti menyimpulkan bahwa BPC Bandung selalu mengikutsertakan tim media terkait, sehingga tim media tidak segan-segan meliput kegiatan yang dilakukan Perhumas BPC Bandung. Di sisi lain, karena terjalinnya hubungan yang baik antara para profesional humas dengan media, maka ketika media menyelenggarakan suatu acara yang bertemakan kehumasan, mereka juga melibatkan para humas Perhumas BPC Bandung untuk mendukung acara tersebut. Perhumas menjadi sarana bagi para anggotanya untuk memperdalam ilmu kehumasan, melalui kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh perhumas, untuk lebih menjalin networking antar individu anggota yang berasal dari instansi yang berbeda.
Jadi networking dengan media jadi lebih luas” (Wawancara Ibu Sovi Yanita, Humas PT. KAI, Bandung, 12 Januari 2015). Peneliti juga melihat Perhumas dirasa cukup proaktif dalam menjalin kerjasama dengan media, karena media link yang dimiliki Perhumas cukup luas, Perhumas juga dirasa sangat membantu para praktisi PR yang baru memulai karir menjalin hubungan kerjasama. .dengan media dan masyarakat. Namun di sisi lain Perhumas juga bisa dikatakan pasif, apabila salah satu anggotanya terkena suatu kasus atau permasalahan dalam perusahaannya, disini Perhumas tidak melakukan intervensi terhadap permasalahan tersebut karena berkaitan dengan setiap perusahaan, Perhumas tidak dapat melakukan intervensi.
Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa arti penting hubungan dengan media adalah hubungan yang dibangun dan dikembangkan dengan media dalam rangka menjangkau masyarakat dengan tujuan untuk meningkatkan citra, kepercayaan dan mencapai tujuan individu dan organisasi/ perusahaan. Dengan demikian, dapat dikatakan perusahaan menggunakan media massa sebagai media penyampaian pesan dan gambar kepada masyarakat. Semakin banyak masyarakat mempunyai akses terhadap media massa mengenai produk atau jasa yang diberikan oleh perusahaan, maka semakin besar pula tingkat kepercayaan masyarakat.
Pada akhirnya masyarakat akan menggunakan produk atau jasa perusahaan yang diberitakan oleh media, atau setidaknya masyarakat dapat menjadi return channel yang secara tidak langsung mempromosikan produk atau jasa kepada masyarakatnya melalui mulut ke mulut. Forum Perhumas BPC Bandung yang akan semakin memudahkan tugas seseorang Humas adalah mencapai tujuan organisasi yaitu menjangkau seluruh khalayak dengan menjalin hubungan baik dengan media.
Interpretasi Hasil Penelitian dan Pembahasan
Seiring keberadaan media massa yang semakin menempati posisi signifikan dalam eksistensi masyarakat modern Indonesia, maka hubungan media juga menempati posisi yang sangat penting. Hubungan media merupakan upaya untuk mencapai publikasi atau penyiaran yang maksimal atas suatu pesan atau informasi PR guna menciptakan pengetahuan dan pemahaman bagi khalayak organisasi perusahaan yang bersangkutan. Menurut Frank Jefkins seperti dikutip Neni Yulianita dalam bukunya “Dasar-dasar Public Relations”, fungsi Humas adalah meningkatkan citra positif/good image dan mengurangi atau mengikis sama sekali citra buruk/buruk organisasi (Yulianita, 2000). :42).
Dalam buku ini dirumuskan tujuan umum/universal humas, pada prinsipnya tujuan humas adalah menciptakan, memelihara dan meningkatkan citra baik organisasi di mata masyarakat, yang disesuaikan dengan kondisi masyarakat yang bersangkutan, dan membaik jika gambarnya menurun. /rusak. Misalnya saja mengadakan konferensi pers secara berkala, mengirimkan siaran pers yang baik sehingga tidak perlu ditulis ulang atau diedit. Melalui kegiatan media Relations, kami berharap hubungan antara organisasi dan media yang diwakili oleh para profesional humas dan jurnalis dapat menjadi lebih baik dan positif.
Menurut Yosal Iriantara dalam bukunya media Relations, Concepts, Approach and Practice menjelaskan apa yang dimaksud dengan Strategi Media Relations. Menjalin hubungan baik dengan media sangatlah penting untuk menunjang kegiatan PR, hal ini tentunya bertujuan agar organisasi dapat berkomunikasi dengan baik kepada publiknya. Dalam mengelola hubungan media, Humas tidak hanya menjaga hubungan baik dengan institusi media massa, namun juga dengan jurnalis.
Dalam menjalin hubungan baik antara Humas dengan lembaga media massa dan jurnalis, hal yang paling penting untuk diingat adalah hubungan antara dua profesi yang saling membutuhkan. Bahkan di beberapa organisasi, pengukuran keberhasilan kegiatan PR seringkali didasarkan pada jumlah pemberitaan yang disiarkan oleh media massa. Aktivitas humas dan pers tetap berpijak pada prinsip yang sama, yaitu sebagai mediator yang menghubungkan kepentingan pihak-pihak yang berinteraksi karena informasi yang disebarkan berkaitan dengan aktivitasnya.
Setelah hubungan media terjalin dan terpelihara, prasyarat untuk menerapkan strategi hubungan media organisasi sudah siap. Strategi hubungan media adalah serangkaian kebijakan dan taktik yang dirancang untuk mencapai tujuan kegiatan hubungan media. Sementara itu, kontak dengan organisasi profesi lain, seperti jurnalis, penting untuk memperluas jaringan PR dengan dunia media massa.
Tidak hanya itu, mengembangkan jaringan dengan media lokal, nasional bahkan internasional akan mampu memperluas publikasi suatu organisasi. Setelah melakukan analisis dan observasi langsung di lapangan, penulis memaparkan posisi Perhumas BPC Bandung dalam peran media Relations.