• Tidak ada hasil yang ditemukan

01 Panduan dasbor ijazah rev

N/A
N/A
Meylina Fitriyanti

Academic year: 2025

Membagikan "01 Panduan dasbor ijazah rev"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

KONTEN

Pengantar ……….. 3

Tahapan Penerbitan ijazah ………..……….. 4

Pembagian Peran & Kewenangan ……….. 5

Pengenalan Dasbor ………. 8

Penetapan Relasi Legalitas ………. 26

Penanganan Residu ……… 33

Daftar Istilah ……… 36

Unit Layanan Terpadu ………..……… 39

(3)

Penyajian data pada

Dasbor Peserta Didik Tingkat Akhir

merupakan wujud penerapan prinsip

“Validitas,akurasi, dan legalitas”

pengelolaan data dalam rangka penerbitan ijazah, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi No. 58 Tahun 2024 tentang Ijazah Jenjang Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.

Dasbor ini merupakan mekanisme kontrol terintegrasi dalam proses bisnis pengelolaan data peserta didik tingkat akhir, sehingga penetapan penerima ijazah dapat terselenggara optimal dan akuntabel.

Data peserta didik tingkat akhir bersumber dari sistem pendataan Dapodik dan Emis (Kementerian Agama).

Penyajian mencakup data induk pendidikan yang berkaitan dengan pengelolaan ijazah, meliputi:

a. satuan pendidikan

akreditasi satuan pendidikan

Nomor Pokok Satuan Pendidikan Nasional (NPSN) dan nama satuan pendidikan

b. peserta didik

Nomor Induk Siswa dan Mahasiswa Nasional (NISN)

identitas peserta didik

c. pendidik dan tenaga kependidikan

PENGANTAR

(4)

Masa Verifikasi Calon Penerima Ijazah Masa Penetapan Penerima Ijazah

MANAJEMEN IJAZAH

DAPODIK/EMIS

DASBOR IJAZAH*

VERVAL-PD

* Dasbor Ijazah ~ Dasbor Peserta Didik Tingkat Akhir

TAHAPAN PENERBITAN IJAZAH

Keterangan

SP: satuan pendidikan KS: kepala sekolah PD: peserta didik

(5)

PEMBAGIAN PERAN & KEWENANGAN

(6)

SATUAN PENDIDIKAN

1. Memeriksa data SP dan data KS*

2. Memutakhirkan data PD*

3. Menetapkan status kelulusan PD &

mengunggah dokumen penetapan kelulusan 4. Mengunggah SPTJM

DINAS PENDIDIKAN

SATUAN KERJA PADA KEMENTERIAN

ATASE PENDIDIKAN/KDEI**

1. Memutakhirkan data SP (akreditasi, nomenklatur sesuai ijin

penyelenggaraan, &

data KS)*

2. Menetapkan relasi legalitas/induk bagi SP tidak terakreditasi*

3. Melakukan verifikasi dan validasi SPTJM

4. Membuat laporan rekapitulasi SPTJM

DIREKTORAT PEMBINA

1. Memeriksa laporan rekapitulasi SPTJM per wilayah

2. Melakukan kontrol verval dalam rangka penerbitan ijazah

PUSDATIN

1. Menerbitkan DNS 2. Menerbitkan DNT 3. Menerbitkan nomor

ijazah berdasarkan persetujuan SPTJM 4. Melakukan kontrol

proses verval ijazah

PEMBAGIAN PERAN

Keterangan

(7)

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN/KOTA *

■ Sekolah Dasar (SD)

■ Sekolah Menengah Pertama (SMP)

■ Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)

■ Sanggar Kegiatan Belajar (SKB)

SATUAN KERJA PADA KEMENTERIAN Seluruh bentuk Satuan Pendidikan Kerjasama (SPK)

KEWENANGAN UNIT KERJA TERHADAP SATUAN PENDIDIKAN

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI *

■ Sekolah Menengah Atas (SMA)

■ Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

■ Sekolah Luar Biasa (SLB)

* Kecuali di wilayah Papua, kewenangan SMA & SMK berada di pemerintah tingkat kabupaten/kota

** Khusus di Taiwan, Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) terlibat dan berperan sebagai pengganti atase pendidikan

ATASE PENDIDIKAN/KDEI **

Seluruh bentuk Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN)

(8)

PENGENALAN DASBOR

PESERTA DIDIK TINGKAT AKHIR

https://referensi.data.kemdikbud.go.id/pd_akhir/

(9)

DASBOR

1. AKREDITASI 2. PESERTA DIDIK 3. DNS-DNT

4. PROGRES PESERTA DIDIK

(10)

Penyajian rekapitulasi dan persentase satuan pendidikan berdasarkan klasifikasi akreditasi satuan pendidikan, termasuk rekapitulasi dan persentase peserta didik tingkat akhir yang berada di dalam satuan pendidikan.

Penyajian data dapat dipilah (filter) berdasarkan kementerian pembina, jenjang, bentuk, tingkat, atau status satuan pendidikan.

Data akreditasi bersumber dari Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Dasar dan Menengah (BAN-PDM).

AKREDITASI

(11)

PESERTA DIDIK

Penyajian rekapitulasi dan persentase peserta didik tingkat akhir berdasarkan klasifikasi akreditasi satuan pendidikan dan klasifikasi Nomor Induk Siswa dan Mahasiswa Nasional (NISN) peserta didik, meliputi: NISN valid, NISN kosong, dan NISN ganda.

Penyajian data dapat dipilah (filter) berdasarkan kementerian pembina, jenjang, bentuk, tingkat, atau status satuan pendidikan.

Peserta didik yang berada pada satuan pendidikan tidak terakreditasi dan/atau klasifikasiNISN tidak validperlu mendapat perhatian dan penanganan karena berpotensi akan berkendala mendapatkan ijazah.

(12)

DNS-DNT

Penyajian rekapitulasi dan persentase satuan pendidikan berdasarkan klasifikasi akreditasi dan rekapitulasi peserta didik di dalam satuan pendidikan.

Satuan pendidikan tidak terakreditasi pada DNS-DNT tidak berwenang mengesahkan ijazah pada satuan pendidikannya.

Oleh sebab itudinas pendidikan, satuan kerja pada kementerian, atau atase pendidikan pada kantor perwakilan Indonesia/KDEI di luar negeri sesuai kewenanganharusmenetapkan relasi legalitas/mengindukkan satuan pendidikan tidak terakreditasi ke satuan pendidikan terakreditasi sesuai ketentuan untuk keperluan pengesahan ijazah dari satuan pendidikan tidak terakreditasi.

DNS : Daftar Nominasi Sementara DNT: Daftar Nominasi Tetap

(13)

PROGRES DATA PESERTA DIDIK

Penyajian progres jumlah data peserta didik, jumlah data residu NISN, dan data residu kependudukan per periode waktu.

Penyajian data dapat dipilah (filter) berdasarkan kementerian pembina, jenjang, bentuk, tingkat, status satuan pendidikan, dan per periode waktu.

Progres jumlah peserta didik dinamis bergerak naik/turun sejalan dengan aktivitas pemutakhiran data di tingkat satuan pendidikan seperti mutasi masuk/keluar peserta didik pada sistem pendataan Dapodik/Emis.

Progres residu NISN dan residu kependudukan bergerak sejalan dengan tindak lanjut perbaikan/pemutakhiran data/

penyelesaian residu oleh satuan pendidikan.

(14)

A. DATA VERIFIKASI

1. SATUAN PENDIDIKAN (AKREDITASI) 2. PESERTA DIDIK

3. RESIDU NISN

4. RESIDU KEPENDUDUKAN

5. RESIDU KEPALA SEKOLAH

(15)

SATUAN PENDIDIKAN (AKREDITASI)

Penyajian rekapitulasi dan persentase satuan pendidikan berdasarkan klasifikasi akreditasi dalam lingkup nasional, provinsi, kabupaten, kecamatan, sampai tingkat satuan pendidikan.

Pada bagian ini, pihak yang berkepentingan khususnya satuan pendidikan memeriksa kesesuaian akreditasi satuan pendidikan.

Ketidaksesuaian akreditasi ditindaklanjuti sesuai mekanisme pemutakhiran akreditasi yang ditetapkanBAN-PDM.

Satuan pendidikan tidak terakreditasi perlu koordinasi dengan dinas pendidikan, satuan kerja pada kementerian, atau atase pendidikan pada kantor perwakilan Indonesia/KDEI di luar negeri sesuai kewenangan untuk ditetapkan relasi legalitas/menginduk ke satuan pendidikan terakreditasi sesuai ketentuan dalam rangka pengesahan ijazah.

(16)

PESERTA DIDIK

Penyajian rekapitulasi jumlah data peserta didik berdasarkan klasifikasi NISN, kependudukan (NIK), dan kombinasi validasi keduanya dalam lingkup nasional, provinsi, kabupaten, kecamatan, sampai tingkat satuan pendidikan.

Pada bagian ini, pihak yang berkepentingan khususnya satuan pendidikan memeriksa kesesuaian jumlah peserta didik yang aktif terdata di sistem pendataan Dapodik/Emis dibandingkan dengan jumlah peserta didik tingkat akhir yang saat ini aktif belajar di satuan pendidikan secara faktual.

Ketidaksesuaian jumlah peserta didik ditangani dengan melakukan pemutakhiran data peserta didik pada sistem pendataan Dapodik/Emis.

(17)

RESIDU NISN

Penyajian rekapitulasi dan data peserta didik berdasarkan klasifikasi NISN valid dan residu (NISN kosong dan NISN ganda), dalam lingkup nasional, provinsi, kabupaten, kecamatan, satuan pendidikan, sampai data individu peserta didik per satuan pendidikan.

NISN valid merupakan kriteria penetapan calon penerima ijazah. Oleh karena itu, pihak yang berkepentingan khususnya satuan pendidikan harus memeriksa daftar peserta didik yang termasuk residu NISN, dan menyiapkan dokumen seperti ijazah dan/atau akta kelahiran peserta didik untuk keperluan penanganan NISN kosong dan NISN ganda pada aplikasiVerval-PD.

Bagi pengguna tanpa login (akses publik), residu peserta didik tampil dengan disamarkan. Pengguna dapat melihat nama

(18)

RESIDU KEPENDUDUKAN

Penyajian rekapitulasi dan data peserta didik berdasarkan klasifikasi hasil pemadanan kependudukan valid dan residu (residu NIK, nama, tempat lahir, tanggal lahir, jenis kelamin, dan nama ibu kandung), dalam lingkup nasional, provinsi, kabupaten, kecamatan, satuan pendidikan, sampai data individu peserta didik per satuan pendidikan.

Identitas peserta didik dipadankan ke basis data kependudukan (Dukcapil Pusat), dan hasil validasi kependudukan menjadi kriteria penetapan calon penerima ijazah. Oleh karena itu, pihak yang berkepentingan khususnya satuan pendidikan harus memeriksa daftar peserta didik yang termasuk residu kependudukan, dan menyiapkan dokumen seperti ijazah dan/atau akta kelahiran untuk keperluan penanganan residu kependudukan pada aplikasiVerval-PD.

(19)

RESIDU KEPALA SEKOLAH

Penyajian rekapitulasi dan data satuan pendidikan terakreditasi dengan klasifikasi residu kepala sekolah (kosong atau ganda), dalam lingkup nasional, provinsi, kabupaten, kecamatan, satuan pendidikan, sampai data tingkat satuan pendidikan.

Pada bagian ini, pihak yang berkepentingan khususnya satuan pendidikan memeriksa kesesuaian penugasan kepala sekolah.

Ketidaksesuaian ditangani dengan cara melakukan pemutakhiran data penugasan kepala sekolah pada sistem pendataan Dapodik/Emis.

Residu kepala sekolah (kosong/ganda) merupakan kondisi anomali di satuan pendidikan, idealnya penugasan ptk sebagai kepala sekolah harusterisi dan tunggal.

(20)

B. DNS (DAFTAR NOMINASI SEMENTARA)

1. VALID DNS

2. RESIDU DNS

(21)

VALID DNS

Penyajian rekapitulasi jumlah peserta didik yang termasuk klasifikasi valid DNS dalam lingkup nasional, provinsi, kabupaten, kecamatan, sampai data tingkat satuan pendidikan.

Valid DNS memuat data peserta didik yang telah lolos validasi awal danberhakmengikuti proses selanjutnya dalam rangka kelulusan dan penerimaan Ijazah.

Kriteria valid DNS, meliputi:

1. peserta didik berada pada satuan pendidikan terakreditasi, atau berada pada satuan pendidikan tidak terakreditasi yang sudah ditetapkan relasi legalitas/

menginduk ke satuan pendidikan terakreditasi;

2. peserta didik dengan klasifikasi NISN valid; dan

(22)

RESIDU DNS

Penyajian rekapitulasi jumlah peserta didik yang termasuk klasifikasi residu DNS dalam lingkup nasional, provinsi, kabupaten, kecamatan, sampai data tingkat satuan pendidikan.

Residu DNS memuat data peserta didik yang memerlukan pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut untuk dapat mengikuti proses kelulusan dan penerimaan Ijazah.

Kriteria residu DNS, meliputi:

1. peserta didik berada pada satuan yang tidak terakreditasidanbelum ditetapkan relasi legalitas/menginduk ke satuan pendidikan terakreditasi;

2. peserta didik dengan klasifikasi residu NISN (NISN kosong atau ganda); atau 3. identitas peserta didik belum padan data

induk kependudukan (Dukcapil pusat).

(23)

C. DNT (DAFTAR NOMINASI TETAP)

1. VALID DNT

2. RESIDU DNT

(24)

Penyajian rekapitulasi jumlah peserta didik yang termasuk klasifikasi valid DNT dalam lingkup nasional, provinsi, kabupaten, kecamatan, hingga per satuan pendidikan.

Valid DNT memuat peserta didik yang lolos validasi awal, telah ditetapkan lulus, dan telah disetujui sebagai penerima Ijazah.

Kriteria valid DNT, meliputi:

1. Peserta didik sudah ditetapkan lulusoleh satuan pendidikan;

2. Peserta didik sudah diajukan dalam SPTJM satuan pendidikan sebagai penerima ijazah;dan

3. Peserta didik sudah disetujui sebagai penerima ijazah oleh dinas pendidikan, satuan kerja pada kementerian, atau atase pendidikan pada kantor perwakilan Indonesia/KDEI di luar negeri sesuai kewenangan.

VALID DNT

(25)

RESIDU DNT

Penyajian rekapitulasi jumlah peserta didik yang termasuk klasifikasi residu DNT dalam lingkup nasional, provinsi, kabupaten, kecamatan, hingga per satuan pendidikan.

Residu DNT memuat peserta didik yang lolos validasi awal, namun belum ditetapkan lulus, atau belum diajukan/disetujui sebagai penerima Ijazah.

Kriteria residu DNT, meliputi:

1. Peserta didik belum ditetapkan lulusoleh satuan pendidikan;

2. Peserta didik belum diajukan dalam SPTJM satuan pendidikan sebagai penerima ijazah;atau

3. Peserta didik belum disetujui sebagai penerima ijazah oleh dinas pendidikan, satuan kerja pada kementerian, atau atase pendidikan pada kantor perwakilan

(26)

PENETAPAN RELASI LEGALITAS

(PENENTUAN SATUAN PENDIDIKAN INDUK BAGI SATUAN PENDIDIKAN TIDAK TERAKREDITASI)

(27)

PENETAPAN RELASI LEGALITAS

“Akreditasi Satuan Pendidikan memastikan bahwa satuan pendidikan tetap memiliki kewenangan menerbitkan Ijazah bagi peserta didiknya”

Penetapan Relasi Legalitasmerupakan tindak lanjut penanganan satuan pendidikan yang termasuk dalam klasifikasiresidu akreditasi.

Peran ini dijalankan sesuai kewenangan, oleh:

1. Dinas pendidikan;

2. Satuan kerja pada kementerian; atau 3. Atase pendidikan pada kantor perwakilan

Indonesia/KDEI di luar negeri.

Tahapan penetapan dilakukan dengan cara menentukan satuan pendidikan induk bagi satuan-satuan pendidikan yang tidak terakreditasi. Penetapan relasi legalitas dituangkan dalam dokumen seperti: SK Penetapan Kepala Dinas

Syarat satuan pendidikan induk adalah satuan pendidikan yang terakreditasi, dan berada pada jalur dan jenjang pendidikan yang sama dengan satuan pendidikan yang tidak

(28)

TAHAPAN PENETAPAN

1

2

3

Fitur penetapan hanya dapat digunakan selama penggunaLOGIN. Akses publik (tanpa login) tidak dapat mengakses fitur ini.

Tahapan penetapan:

1. Cari satuan pendidikan dengan status

Tidak Terakreditasi” pada menu DNS >

submenu Residu DNS;

2. Klik“Pilih”pada kolom Satuan Pendidikan (Legalitas);

3. Pilih salah satu satuan pendidikan dari daftar satuan pendidikan terakreditasi yang akan ditetapkan sebagai sekolah induk. Analisa dan kajian mendalam diperlukan sebelum menetapkan relasi legalitas. Tuntaskan proses penetapan dengan klik tombol“Pilih”.

(29)

Terdapat dua (2) cara pemeriksaan hasil penetapan relasi legalitas.

Cara pertama, pemeriksaan hasil penetapan dilakukan melalui menu DNS > submenu Residu DNS:

Rekapitulasi satuan-satuan pendidikan yang sudah berhasil direlasikan ke satuan pendidikan induk (terakreditasi) ditampilkan padaDaftar Sekolah Sudah Legalitas* Pada ilustrasi di samping: Satuan pendidikan tidak terakreditasi (SMPS AL-UMM) sudah ditetapkan menginduk dan sudah memiliki relasi legalitas ke satuan pendidikan terakreditasi (SMP NEGERI 2 CIKUPA).

PEMERIKSAAN HASIL PENETAPAN #1

*

*

(30)

PEMERIKSAAN HASIL PENETAPAN #2

*

Cara kedua, pemeriksaan hasil penetapan dilakukan di menu DNS > submenuValid DNS:

Pemeriksaan dilakukan pada satuan pendidikan induk (terakreditasi) dengan memeriksa rekapitulasi data yang ditampilkan pada kolomLegalitas | Satuan Pendidikan | PD Valid*

Pada ilustrasi di samping: Klik pada angka I berwarna biru, untuk melihat jumlah satuan pendidikan dan jumlah peserta didik berstatus valid yang memiliki relasi legalitas dengan SMP NEGERI 2 CIKUPA yang berstatus sebagai satuan pendidikan induk.

○ Penyajian rekapitulasi relasi legalitas di tingkat wilayah baik nasional, provinsi, kabupaten, dan kecamatan tidak disajikan langsung melainkan terupdate maksimal 1x24 jam dari proses penetapan.

*

(31)

PEMBATALAN RELASI LEGALITAS

Penyesuaian ulang relasi legalitas masih dapat dilakukan melalui proses pembatalan pada Dasbor.

Tahapan pembatalan:

1. Cari satuan pendidikan yang akan dibatalkan relasi legalitas, pada menu DNS

> sub menuResidu DNS;

2. Klik“Daftar Sekolah Sudah Legalitas”;

3. Cari satuan pendidikan dalam daftar satuan pendidikan yang akan dilakukan pembatalan relasi legalitas. Lanjutkan dengan klik pada nama satuan pendidikan di kolom“Satuan Pendidikan (Legalitas)”.

4. . . .

2

3 1

(32)

PEMBATALAN RELASI LEGALITAS

Lanjutan tahapan pembatalan:

4. Tuntaskan proses dengan menekan tombol“Batalkan Legalitas”.

5. Satuan pendidikan kembali menjadi residu akreditasi, menunggu penetapan ulang.

4

5

(33)

PENANGANAN RESIDU

(TINDAK LANJUT PENYELESAIAN RESIDU-RESIDU PADA DASBOR PESERTA DIDIK TINGKAT AKHIR)

(34)

PENANGANAN RESIDU

■ Residu Akreditasi

Penanganan residu akreditasi dibahas pada bagian: Penetapan Relasi Legalitas (halaman 26)

■ Residu NISN Kosong

Penanganan residu NISN kosong dibahas pada bagian User Guide:

Penyelesaian Residu NISN Kosong

■ Residu NISN Ganda

Penanganan residu NISN ganda dibahas pada bagian User Guide:

Penyelesaian Residu NISN Ganda

■ Residu Kependudukan

Penanganan residu kependudukan dibahas pada bagian User Guide:

Perbaikan Identitas Peserta Didik

■ Residu Kepala Sekolah

Residu kepala sekolah ditindaklanjuti melalui proses pemutakhiran data penugasan kepala sekolah pada sistem

pendataan Dapodik. Saat ini pemutakhiran data kepala sekolah tidak dilakukan oleh satuan pendidikan, melainkan

dilakukan oleh

dinas pendidikan

atau

satuan kerja pada kementerian

sesuai kewenangan.

(35)

RESIDU KEPALA SEKOLAH

Berikut

penyebab

residu kepala sekolah (Residu KS) 1. Residu KS kosong, disebabkan belum

menentukan/menambahkan kepala sekolah melalui sistem pendataan Dapodik (Manajemen Dapodik); dan

2. Residu KS ganda, disebabkan belum mengisikan TST (tanggal selesai tugas) kepala sekolah lama, kemudian menentukan/

menambahkan kepala sekolah baru.

TST merupakan penanda waktu berakhirnya penugasan kepala sekolah, atau untuk menunjukkan kapan kepala sekolah selesai menjalankan tugasnya.

Berikut

penanganan

residu kepala sekolah (Residu KS) 1. Penanganan residu KS kosong: dengan cara

menentukan/menambahkan kepala sekolah melalui sistem pendataan Dapodik (Manajemen Dapodik);

2. Penanganan residu KS ganda: dengan cara mengisikan TST (tanggal selesai tugas) kepala sekolah lama yang telah selesai masa tugasnya sebagai kepala sekolah; selanjutnya

3. Periksa ulang dan pastikan hanya satu pendidik dan

tenaga kependidikan (ptk) di satuan pendidikan

dengan penugasan aktif sebagai kepala sekolah di

sistem pendataan Dapodik .

(36)

DAFTAR ISTILAH

(37)

DNS: Daftar Nominasi Sementara merupakan daftar awal peserta didik yang dihasilkan berdasarkan data dari sistem pendataan Dapodik/Emis setelah melewati proses validasi awal. DNS memuat daftar calon peserta didik yang diidentifikasi berhak mengikuti proses selanjutnya dalam rangka kelulusan dan penerimaan Ijazah.

Valid DNS: daftar peserta didik yang memenuhi kriteria DNS valid, meliputi: (1) peserta didik berada pada satuan pendidikan terakreditasi, atau berada pada satuan pendidikan tidak terakreditasi yang sudah ditetapkan relasi legalitas/ menginduk ke satuan pendidikan terakreditasi, (2) peserta didik dengan klasifikasi NISN valid; dan (3) identitas peserta didik padan data induk kependudukan (Dukcapil pusat).

Residu DNS: daftar peserta didik yang belum memenuhi salah satu kriteria DNS valid, meliputi: (1) peserta didik berada pada satuan yang tidak terakreditasi dan belum ditetapkan relasi legalitas/menginduk ke satuan pendidikan terakreditasi; (2) peserta didik dengan klasifikasi residu NISN (NISN kosong atau ganda); atau (3) identitas peserta didik belum padan data induk kependudukan (Dukcapil pusat).

DNT: Daftar Nominasi Tetap merupakan daftar peserta didik yang dinyatakan valid dan memenuhi syarat untuk dinyatakan lulus dan ditetapkan sebagai calon penerima Ijazah.

Valid DNT: daftar peserta didik yang telah memenuhi kriteria DNT valid, meliputi: (1) Peserta didik sudah ditetapkan lulus oleh satuan pendidikan; (2) Peserta didik sudah diajukan dalam SPTJM satuan pendidikan sebagai penerima ijazah; dan (3) Peserta didik sudah disetujui sebagai penerima ijazah oleh dinas pendidikan, satuan kerja pada kementerian, atau atase pendidikan pada kantor perwakilan Indonesia/KDEI di luar negeri sesuai kewenangan.

Residu DNT: daftar peserta didik yang belum memenuhi salah satu kriteria DNT valid, meliputi: (1) Peserta didik belum ditetapkan lulus oleh satuan pendidikan;

(2) Peserta didik belum diajukan dalam SPTJM satuan pendidikan sebagai penerima ijazah; atau (3) Peserta didik belum disetujui sebagai penerima ijazah oleh

DAFTAR ISTILAH

(38)

SPTJM: atau Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak merupakan surat kepala satuan pendidikan yang menyatakan bertanggung jawab sepenuhnya (mutlak) atas validitas data calon penerima ijazah, berdasarkan proses verifikasi dan validasi yang telah dilakukan satuan pendidikan.

Residu Akreditasi: peserta didik yang bersekolah di satuan pendidikan tidak terakreditasi dan belum ditetapkan relasi legalitas/menginduk ke satuan pendidikan terakreditasi oleh dinas pendidikan, satuan kerja pada kementerian, atau atase pendidikan pada kantor perwakilan Indonesia/KDEI di luar negeri sesuai kewenangan Residu NISN: peserta didik yang belum memenuhi kriteria NISN valid, meliputi: (1) belum memiliki NISN (residu NISN Kosong); atau (2) NISN berstatus ganda (residu NISN Ganda).

Residu Kependudukan: peserta didik dengan pencatatan identitas pada sistem pendataan pendidikan tidak padan/berbeda dengan pencatatan identitas pada data induk kependudukan. Residu kependudukan merupakan indikator tidak konsistennya pencatatan identitas warga negara pada sistem pendataan pendidikan (Dapodik/Emis) dan sistem pendataan kependudukan (Dukcapil)

Residu Kepala Sekolah: atau residu kepala satuan pendidikan merupakan satuan pendidikan yang tidak memiliki kepala sekolah (residu KS kosong), atau memiliki lebih dari satu kepala sekolah (residu KS ganda). Kondisi residu ini merujuk pada keterisian penugasan kepala sekolah pada sistem pendataan Dapodik/Emis.

DAFTAR ISTILAH

(39)

UNIT LAYANAN TERPADU

(KANAL LAYANAN INFORMASI, KONSULTASI, & PELAPORAN KENDALA)

(40)

UNIT LAYANAN TERPADU

https://ult.kemdikbud.go.id Unit layanan Terpadu diakses melalui:

★ SP4N-LAPOR!

★ Pusat Panggilan 177

★ Surel [email protected]

★ Live Chat–Konsultasi

★ Tatap Muka Daring (Zoom)

(41)
(42)

Referensi

Dokumen terkait

Peserta didik dinyatakan lulus dari Satuan Pendidikan setelah memenuhi kriteria : a.. menyelesaikan seluruh program

Peserta didik dinyatakan lulus dari Satuan Pendidikan setelah memenuhi kriteria : a.. menyelesaikan seluruh program

Peserta didik dinyatakan lulus dari Satuan Pendidikan setelah memenuhi kriteria : a. menyelesaikan seluruh program

Peserta didik dinyatakan lulus dari Satuan Pendidikan setelah memenuhi kriteria : a.. menyelesaikan seluruh program

Peserta didik dinyatakan lulus dari Satuan Pendidikan setelah memenuhi kriteria : a. menyelesaikan seluruh program

Peserta didik dinyatakan lulus dari Satuan Pendidikan setelah memenuhi kriteria : a. menyelesaikan seluruh program

Peserta didik dinyatakan lulus dari Satuan Pendidikan setelah memenuhi kriteria : a. menyelesaikan seluruh program

Peserta didik dinyatakan lulus dari Satuan Pendidikan setelah memenuhi kriteria : a. menyelesaikan seluruh program