• Tidak ada hasil yang ditemukan

02 Konsep Dasar Geomorfologi

N/A
N/A
lita

Academic year: 2024

Membagikan "02 Konsep Dasar Geomorfologi"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

Geomorfologi

Prof. Dr. Junun Sartohadi, M.Sc.

Dr. Eko Haryono, M.Si

(2)

10. KONSEP DASAR GEOMORFOLOGI

Sumbat Lava

Puncak Gunung Gajah Gunungapi Kelud

(3)

Proses-proses pengikisan, pengangkutan, pengendapan

Gaya gravitasi bumi Pelapukan

Vulkanisme Tektonisme

Konsep I

Proses-proses dan hukum-hukum fisik yang sama yang bekerja saat ini, bekerja pula pada waktu geologi (waktu lampau), walaupun tidak selalu dengan intensitas sama seperti saat ini

Semua bekerja pada masa lampau, kini, dan yang akan datang

(4)

2004

2006

2010

(5)
(6)

Struktur geologi merupakan faktor pengontrol dominan dalam evolusi bentuklahan evolusi

bentuklahan konstrukstional khususnya

struktur perlapisan batuan struktur sesar

struktur lipatan

Konsep II

(7)
(8)

Bukit Kelam, Sintang-

Kalbar Contoh struktur batuan yang massif 🡪

resisten terhadap pelapukan

(9)

Batuan terlipat hingga mengalami pembalikan

(recumbent fold) Dompu NTT

Struktur geologi mengontrol proses-proses eksogenik yang bekerja padanya

(10)

Struktur batuan yang berlapis miring mengontrol proses sedimentasi bahan induk tanah sehingga tidak akan pernah ada tanah tebal di atasnya

Gedangsari, Gn Kidul, DIY

(11)

Proses-proses geomorfik meninggalkan bekas-

bekasnya yang nyata pada bentuklahan dan setiap proses geomorfik yang berkembang akan

mempunyai karakteristik bentuklahan tertentu.

Endapan lahar yang telah lapuk 🡪

material halus telah menjadi tanah,

material kasar masih tersisa sbg boulder

Konsep III

(12)
(13)

Escapment Gunung Gambar tampak dari ledok Gedangsari

Proses pengangkatan masa Tersier membentuk diding tegak memanjang yang kemudian terkena erosi masa Kwarter sehingga membentuk alur- alur

(14)

Perbedaan tenaga erosi yang bekerja pada permukaan bumi menghasilkan urutan

bentuklahan yang mempunyai karakteristik

tertentu pada setiap tahapan perkembangannya

Kunci IV

Awal terjadinya erosi, membentuk alur-alur

(15)

Tahapan erosi berikutnya membentuk gully (parit)

(16)

Stadia proses yang berbeda antar sisi-sisi Gunungapi Ijen

Stadia erosi lanjut

Stadia erosi awal

(17)

KONSEP V

Tenaga erosional yang bekerja di permukaan bumi itu berbeda-beda maka akan terjadi suatu

tingkatan perkembangan bentuklahan

(18)
(19)
(20)
(21)
(22)

Evolusi geomorfik yang kompleks lebih umum dijumpai dibanding dengan evolusi yang sederhana,

a. Simple form

b. Compund form c. Monocyclic form d. Multicyclic forms e. Exhumed.

Simple form

Konsep VI

(23)

Compound form

Kompleks gunungapi dan bentuklahan lain

Cekungan antar gunungapi –

Garut, Jabar

(24)

Monocyclic form

Dataran Aluvial – terbentuk oleh proses pengendapan

(25)

Perbukitan Claystone menumpangi Batupasir terkikis Proses pembentukan diawali dengan pengendapan di

bawah muka air laut 🡪 terangkat 🡪 terkikis

Multicyclic forms

(26)

exhumed

(27)

Sebagian kecil relief permukaan bumi lebih tua dari tersier, dan kebanyakan lebih muda

dari pleistosen,

Sebagian besar bentuklahan saat ini adalah hasil

modifikasi oleh proses-proses Kwarter atas relief- relief yang lebih tua

Hampir seluruh kawasan permukaan bumi telah terubah oleh proses-proses selama Kwarter

Konsep VII

(28)

Suatu bentukkan air terjun bertingkat pada batuan berumur Pre-Cambrian.

Sangat jarang diketemukan!

Novgorod, Rusia

(29)

Material dasar merupakan bagian dari Peg. Tersier Material

permukaan merupakan bagian dari Gunungapi Sumbing (kwarter) Pegunungan Kulon

Progo DIY, tersusun atas batuan-batuan gunungapi berumur Tersier

Gunungapi Sumbing (berumur Kwarter)

(30)

Interpretasi bentanglahan yang sekarang tidak mungkin dilakukan tanpa memperhatikan

perubahan-perubahan geologi dan iklim selama Pleistosen

Terjadi perubahan iklim yang dramatik selama

Pleistosen 🡪 hujan dan kemarau ekstrem, suhu ekstrim sehingga terjadi genang dan susut laut;

proses-proses pelapukan berlangsung intensif,

demikian juga proses-proses pengikisan (erosi dan longsor)

Konsep VIII

(31)
(32)

Sisipan batu gampingan – gypsum yang merupakan batuan evaporit.

Kawasan yang pada masa Pliestosen beriklim kering, namun saat ini beriklim basah

Lokasi, perbukitan di sekitar Rawa Opa, Sul-Tra

(33)

Apresiasi iklim dunia adalah perlu untuk

mengetahui berbagai kepentingan suatu proses geomorfik yang berbeda’

Kejadian iklim ekstrem di bagian lain di muka bumi pada akhirnya akan berpengaruh pada lokasi lain yang terjadi perubahan suhu laut pada pantai barat Amerika Selatan berpengaruh terhadap kondisi iklim di Indonesia

Konsep IX

(34)
(35)
(36)

Walaupun geomorfologi menekankan pada bentanglahan sekarang, namun untuk

mempelajarinya secara maksimum perlu mengkaji sejarah perkembanganya

Kajian mengenai asal muasal bentuklahan

merupakan dasar dari pemahaman evolusi bentuklahan dimasa yang akan datang

Konsep X

(37)

Lendah-Srandakan Hills

Alluvial Plain

Saat ini proses

geomorfologis yang bekerja adalah

sedimentasi oleh

sungai, namun pada masa lampau adalah kawasan graben.

Problem yang dihadapi saat ini banjir, namun

karena merupakan graben maka juga rawan gempa

(38)

TUGAS 1

Berikan contoh nyata dari beberapa bentang lahan di Indonesia, serta penjelasan mengenai proses

geomorfologi yang membentuknya.

Penjelasan disertai dengan gambar

Referensi

Dokumen terkait

Proses Geomorfologi: Semua proses baik fisik maupun khemis yang mengakibatkan modifikasi konfigurasi/ bentuk permukaan bumi.. Tenaga Geomorfologi:

Bentuklahan adalah suatu bagian dari bentuk permukaan bumi yang mempunyai karakteristik tertentu dan dihasilkan dari satu atau gabungan beberapa proses geomorfik dalam

Air permukaan meliputi badan-badan air semacam sungai, danau telaga, wadu, rawa, air terjun dan sebagian besar berasal dari air hujan yang jatuh ke permukaan

Litosfer merupakan lapisan terluar dari bumi yang sebagian besar terdiri dari batuan. Proses pembentukan batuan di permukaan bumi diawali dari magma pijar yang berasal

Kenampakkan proses erosi pada peta topografi atau foto udara ditunjukkan oleh kerapatan pola aliran, sehingga semakin rapat pola aliran menunjukkan bahwa daerah

merupakan bentangan permukaan lahan yang mempunyai relief khas karena pengaruh kuat dari struktur kulit bumi dan akbibat dari proses alam yang bekerja pada batuan di dalam ruang

Hakekat Peta Menurut ICA, peta adalah suatu representasi atau gambaran unsur-unsur atau kenampakan abstrak, yang dipilih dari permukaan bumi yang ada kaitannya dengan permukaan bumi

Bentang lahan ialah sebagian ruang permukaan bumi yang terdiri atas sistem-sistem, yang dibentuk oleh interaksi dan interpen-densi antara bentuk lahan, batuan, bahan pelapukan batuan,