• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH GEOMORFOLOGI

N/A
N/A
Tengku Rivaldo

Academic year: 2024

Membagikan "MAKALAH GEOMORFOLOGI "

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH GEOMORFOLOGI

GEOMORFOLOGI MARINE

DOSEN PENGAMPU : ISMAIL, M.Pd

OLEH :

T. RIVALDO PUTRA 12311311644 DWI ELSYA NADYA 12311321731

KELAS A SEMESTER 1

PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM

RIAU

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya. Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Pekanbaru, 29 Oktober 2023 Penyusun

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...

i

DAFTAR ISI ...

ii

BAB I PENDAHULUAN ...

1

A. Latar Belakang

...

1

B. Rumusan Masalah

...

2

C. Tujuan

...

2

BAB II PEMBAHASAN ...

3

A. Pengertian geomorfologi marine

...

B. Genesis geomorfologi marine

...

C. Proses geomorfologi marine

...

D. Perkembangan yang menunjukkan kebesaran Allah SWT.

...

BAB III PENUTUP ...

8

(4)

A. Kesimpulan

...

8

DAFTAR PUSTAKA ...

9

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Geomorfologi adalah mempelajari bentuklahan (landform), proses-

prosesyang menyebabkan pembentukan dan perubahan yang dialami

oleh setiap bentuklahan yang dijumpai di permukaan bumi termasuk

yang terdapat di dasar laut/samudera. Geografi fisik mempelajari

bentang lahan (landscape), yaitu bagianruang dari permukaan bumi

yang dibentuk oleh adanya interaksi dan interdependensi bentuk

lahan. Istilah bentang lahan berasal dari kata landscape (Inggris), atau

landscap (Belanda) dan landschaft (Jerman), yang secara umum

berarti pemandangan. Arti pemandangan mengandung 2 (dua) aspek,

(5)

yaitu: (a) aspek visual dan (b) aspek estetika pada suatu lingkungan tertentu (Zonneveld, 1979 / Widiyanto dkk, 2006). Ada beberapa penulis yang memberikan pengertian mengenai bentanglahan,antara lain: 1. Bentang lahan merupakan gabungan dari bentuk lahan (landform).

Bentuk lahan merupakan kenampakan tunggal, seperti sebuah bukit atau lembah sungai. Kombinasi dari kenampakan tersebut membentuk suatu bentang lahan, seperti daerah perbukitan yang baik bentuk maupun ukurannya bervariasi / berbeda-beda, dengan aliran air sungai di sela-selanya (Tuttle, 1975). 2. Bentang lahan ialah sebagian ruang permukaan bumi yang terdiri atas sistem-sistem, yang dibentuk oleh interaksi dan interpen-densi antara bentuk lahan, batuan, bahan pelapukan batuan, tanah, air, udara, tetumbuhan, hewan, laut tepi pantai, energi dan manusia dengan segala aktivitasnya, yang secara keseluruhan membentuk satu kesatuan (Surastopo, 1982).3. Bentang lahan merupakan bentangan permukaan bumi dengan seluruh fenomenanya, yang mencakup: bentuk lahan, tanah, vegetasi, dan atribut-atribut lain, yang dipengaruhi oleh aktivitas manusia (Vink, 1983).

Berdasarkan pengertian bentang lahan tersebut, maka dapat

diketahui bahwa terdapat 8 (delapan) unsur penyusun bentang lahan,

yaitu: udara, batuan, tanah, air, bentuk lahan, flora, fauna, dan

manusia, dengan segala aktivitasnya. Kedelapan unsur bentang lahan

tersebut merupakan faktor-faktor penentu terbentuknya bentang lahan,

yang terdiri atas: faktor geomorfik (G), litologik (L), edafik (E),

(6)

klimatik (K), hidrologik (H),oseanik (O), biotik (B), dan faktor antropogenik (A).

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa itu geomorfologi marine?

2. Bagaimana genesis geomorfologi marine?

3. Bagaimana proses geomorfologi marine?

4. Bagaimana bukti kebesaran Allah SWT?

C. TUJUAN

1. Mengetahui pengertian geomorfologi marine 2. Mengetahui genesis geomorfologi marine

3. Mengetahui bagaimana proses geomorfologi marine

4. Mengetahui kebesaran Allah SWT. terhadap geomorfologi marine

BAB II PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN GEOMORFOLOGI MARINE

Geomorfologi pesisir merupakan salah satu cabang ilmu geomorfologi yang fokusnya adalah pada wilayah yang dipengaruhi oleh perairan yang luas, termasuk laut dan samudera, serta danau-danau besar seperti Danau Besar di Amerika Utara. Hal ini mungkin paling baik dipandang sebagai ilmu terapan dan tumpang

(7)

tindih dengan ilmu terapan lainnya seperti geologi, meteorologi, oseanografi, teknik pesisir, dan unsur biologi.

Sebelum tahun 1950, geomorfologi pesisir sangat deskriptif dan sebagian besar dipengaruhi oleh konsep yang berkaitan dengan Siklus Erosi Davisian. Klasifikasi dan deskripsi pesisir memberikan perhatian yang besar terhadap dampak perubahan permukaan laut dan khususnya peran kenaikan permukaan laut Holosen dalam menghasilkan ciri-ciri pantai yang tenggelam seperti fjord (lembah glasier yang tenggelam) dan rias (lembah sungai yang tenggelam). Gelombang dan arus terlihat berfungsi untuk meluruskan dan menyederhanakan garis pantai dengan memangkas tanjung dan membangun penghalang di sepanjang mulut teluk.

Oleh karena itu, evolusi pesisir diarahkan menuju keseimbangan yang sederhana dan relatif statis. Salah satu cabang geomorfologi pesisir juga mengikuti paradigma kronologi penggundulan, yang berupaya merekonstruksi rincian evolusi geologi lanskap pesisir. Sebagian besar dari hal ini dipandu oleh konsep siklus erosi dan interpretasi yang terutama didasarkan pada bentuk lahan dan bukan stratigrafi. Munculnya serangkaian metodologi untuk coring dan penginderaan jauh geofisika, dikombinasikan dengan metode baru untuk menentukan umur sedimen, telah mengubah cabang geomorfologi/sedimentologi pesisir ini.

Geomorfologi marine adalah bentuk lahan yang dihasilkan olehproses marin berupa aktivitas / gerakan air laut, baik pada tebing, pantai berpasir, pantai berkarang, maupun pantai berlumpur. Gerakan tersebut meliputi :

1. Pasang surut, naik turunnya permukaan laut setiap 6 jam 12,5 menit sehinggainterval naik turun memerlukan waktu 12 jam 25 menit. Pasang surut ini dapatmengerosi pantai apalagi kalu bersama – sama dengan gelombang / ombak.

(8)

2. Arus, aliran air laut yang disebabkan oleh angin, perbedaan suhu air laut dll.

3. Ombak sesuai dengan arah angin dapat mengerosi pantai. (abrasi). Selain dipengaruhi oleh kedalaman laut, perkembangan bentang lahan daerah pantai juga dipengaruhi oleh :

a. Struktur, tekstur, dan komposisi batuan.

b. Keadaan bentang alam atau relief dari daerah pantai atau daerah di daerah sekitar pantai tersebut.

c. Proses geomorfologi yang terjadi di daerah pantai tersebut yang disebabkan oleh tenaga dari luar, misalnya yang disebabkan oleh angin, air, es, gelombang, dan arus laut.

d. Proses geologi yang berasal dari dalam bumi yang mempengaruhi keadaan bentang alam di permukaan bumi daerah pantai, misalnya tenaga vulkanisme, diastrofisme, pelipatan, patahan, dan sebagainya.

e. Kegiatan gelombang, arus laut, pasang naik dan pasang surut, serta kegiatan organisme yang ada di laut .Di Indonesia, pantai yang ada pada umumnya dialih fungsikan sebagai tempat wisata yang notabene dapat membantu tingkat pendapatan suatu wilayah. Apabila masyarakat mengetahui bahwa garis pantai bisa mengalami perubahan, maka akan muncul pemikiran-pemikiran agar pantai tersebut tetap bisa dinikmati keindahannya meskipun sudah mengalami perubahan.

B. GENESIS GEOMORFOLOGI MARINE

(9)

Genesis geomorfologi pantai merujuk pada asal mula atau pembentukan fitur- fitur geomorfologi yang ditemukan di pantai. Beberapa fitur penting dalam geomorfologi pantai melibatkan proses-proses geologis yang dapat mengarah pada pembentukan berbagai elemen geomorfologi pantai. Di bawah ini adalah beberapa contoh genesis atau asal mula dari fitur-fitur geomorfologi pantai:

1. Pantai Pasir:

Asal mula pantai pasir terkait dengan proses deposional. Proses ini dimulai ketika batuan, kerikil, dan pasir dari daerah daratan atau aliran sungai dibawa oleh air hujan dan sungai ke pantai. Ketika energi air dan ombak turun, pasir ini mengendap di pantai untuk membentuk pantai pasir.

2. Delta Sungai:

Delta sungai adalah hasil akumulasi material sungai yang dibawa dari dataran tinggi hingga mencapai perairan yang lebih tenang seperti laut atau danau. Ketika sungai mengendapkan material sedimennya di daerah delta, fitur geomorfologi ini terbentuk.

3. Tombolo:

Tombolo adalah semacam landform yang menghubungkan pulau atau teluk dengan daratan utama. Pembentukan tombolo terjadi ketika sedimen yang diangkut oleh arus laut atau ombak mengendap dan membentuk semacam jembatan alami antara pulau atau teluk dengan daratan.

4. Klif dan Tebing Pantai:

Klif dan tebing pantai terbentuk melalui proses erosional. Gelombang dan ombak yang kuat dapat mengikis tebing pantai atau klif yang terdiri dari batuan, sehingga membentuk dinding curam di tepi laut.

5. Kepulauan:

Kepulauan di pesisir pantai adalah akibat dari aktivitas geologis seperti pergerakan lempeng tektonik atau proses vulkanik. Letusan gunung berapi, pengangkatan daratan, atau pencairan es gletser dapat membentuk kepulauan di perairan pantai.

(10)

C. PROSES GEOMORFOLOGI MARINE

Beberapa proses geomorfologi yang umum terjadi di pantai meliputi erosional dan deposional.

1. Erosional

Erosional adalah istilah yang merujuk pada proses pengikisan, penghancuran, atau penipisan material atau permukaan bumi oleh berbagai agen alam, seperti air, angin, gletser, atau ombak laut. Proses erosional dapat mengubah bentuk lahan dan permukaan bumi seiring waktu. Ini adalah salah satu komponen utama dalam perubahan geologi dan geomorfologi di berbagai daerah di seluruh dunia.

Proses erosional dapat mencakup beberapa fenomena, seperti erosi tanah, erosi pantai, erosi sungai, erosi glasial, erosi angin, dan banyak lagi. Proses ini dapat berdampak besar terhadap lingkungan, merusak tanah subur, mengubah aliran sungai, membentuk lembah dan ngarai, dan bahkan menggeser batuan dan sedimen dari satu tempat ke tempat lain.

2. Deposional

Deposional adalah istilah yang merujuk pada proses di mana material atau sedimen, seperti pasir, lumpur, kerikil, atau batuan, diendapkan atau diakumulasi di suatu daerah. Proses deposional terjadi ketika energi yang mengangkut sedimen berkurang, yang menyebabkan sedimen tersebut mengendap dan menumpuk. Proses ini adalah lawan dari proses erosional, di mana sedimen diangkut dan dihilangkan dari suatu lokasi.

Beberapa contoh proses deposional meliputi:

1. Delta Sungai: Ketika sungai mengalir ke laut atau danau, airnya membawa endapan sedimen seperti lumpur dan pasir. Ketika airnya mencapai perairan yang lebih tenang, sedimen tersebut mengendap dan membentuk delta, yang adalah area berbentuk segitiga yang dikelilingi oleh cabang-cabang sungai.

(11)

2. Pantai Pasir: Ombak yang membawa pasir ke pantai memiliki energi yang cukup untuk mengangkut pasir dari satu tempat ke tempat lain.

Namun, ketika ombak kehilangan energi saat mendekati pantai, pasir akan mengendap dan membentuk pantai pasir.

3. Akumulasi Gletser: Gletser adalah aliran es yang bergerak perlahan dan membawa material seperti batuan dan sedimen. Ketika gletser meleleh atau bertabrakan dengan air, material tersebut diendapkan dalam bentuk moraine dan es bergantian, menciptakan formasi geomorfologi unik.

4. Endapan Laut Dalam: Di dasar laut, proses deposional terus berlangsung ketika material seperti kerikil, lumpur, dan organisme laut mengendap seiring waktu. Ini dapat membentuk endapan laut dalam yang memiliki nilai geologis penting.

Referensi

Dokumen terkait

Tenaga eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar perut bumi. Tenaga eksogen merupakan tenaga yang dapat merombak dan merubah bentuk muka bumi atau bentang lahan yang telah

Saifudin Sarief (1986) Tanah ialah benda alami yang terdapat di permukaan bumi yang tersusun dari bahan-bahan mineral sebagai hasil pelapukan batuan dan bahan

Tanah adalah suatu benda alami yang terdapat di permukaan kulit bumi, yang tersusun dari bahan-bahan mineral sebagai hasil dari pelapukan batuan dan bahan organik sebagai

Pada pengamatan sekilas manusia hanya melihat bumi sebagian dan yang nampak hanya sebagian kecil dari luas bumi. Jika kita perhatikan dengan seksama luas permukaan bumi memiliki

Litosfer merupakan lapisan terluar dari bumi yang sebagian besar terdiri dari batuan. Proses pembentukan batuan di permukaan bumi diawali dari magma pijar yang berasal dari dalam

Litosfer merupakan lapisan terluar dari bumi yang sebagian besar terdiri dari batuan. Proses pembentukan batuan di permukaan bumi diawali dari magma pijar yang berasal

Bukit intrusi pada awalnya dapat berada dibawah permukaan bumi, namun seiring dengan berjalannya waktu oleh proses endogenik (pelapukan dan erosi) maka bagian tanah

Tanah adalah suatu benda alam yang terdapat di permukaan kulit bumi, yang tersusun dari bahan-bahan mineral sebagai hasil pelapukan batuan, dan bahan-bahan