• Tidak ada hasil yang ditemukan

04 - Ijin Lingkungan

N/A
N/A
Damas Agum

Academic year: 2023

Membagikan "04 - Ijin Lingkungan"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

IJIN LINGKUNGAN

(sebelum berlakunya UNdang-Undang No. 11 Tahun 2020)

Dinar 2023

(2)

IZIN LINGKUNGAN

Pengertian:

 izin yang diberikan kepada setiap orang yang melakukan Usaha dan/atau

Kegiatan yang wajib Amdal atau UKL- UPL dalam rangka perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sebagai prasyarat memperoleh izin Usaha

dan/atau Kegiatan

TAHAPAN MEMPEROLEH IZIN

Izin Lingkungan diperoleh melalui tahapan kegiatan yang meliputi:

penyusunan Amdal dan UKL-UPL;

penilaian Amdal dan pemeriksaan UKL-UPL; dan

permohonan dan penerbitan Izin Lingkungan.

Dinar 2023

(3)

PERMOHONAN IZIN LINGKUNGAN

Permohonan Izin Lingkungan diajukan secara tertulis kepada Menteri, gubernur, atau

bupati/walikota.

Permohonan Izin Lingkungan disampaikan bersamaan dengan pengajuan penilaian Andal dan RKL-RPL atau pemeriksaan UKL- UPL.

Permohonan izin lingkungan, harus dilengkapi dengan:

dokumen Amdal atau formulir UKL-UPL;

dokumen pendirian Usaha dan/atau Kegiatan;

dan profil Usaha dan/atau Kegiatan.

JANGKA WAKTU PENERBITAN

Sejak persyaratan permohonan izin dinyatakan lengkap :

izin lingkungan: paling lama 100 hari (penilaian 75, pengumuman 15 hari, SKKL 10 hari)

Waktu tidak termasuk waktu untuk melengkapi data, atau informasi yang masih dianggap kurang oleh pejabat yang berwenang

(4)

PENGUMUMAN IZIN

• Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya wajib mengumumkan kepada masyarakat

terhadap permohonan dan keputusan izin lingkungan.

• Pengumuman kepada masyarakat disampaikan melalui:

– Multi media

– Papan pengumuman di lokasi usaha dan/atau kegiatan

Kewajiban Miliki Ijin Lingkungan

 Setiap Usaha dan/atau Kegiatan yang wajib

memiliki Amdal atau UKL-UPL wajib memiliki Izin Lingkungan.

 Izin Lingkungan diperoleh melalui tahapan kegiatan yang meliputi:

a. penyusunan Amdal dan UKL-UPL;

b. penilaian Amdal dan pemeriksaan UKL-UPL;

c. permohonan dan penerbitan Izin Lingkungan.

Masa Berlaku Surat Izin Izin lingkungan kelayakan:

mengikuti masa berlaku izin usaha

Dokumen AMDAL

Penyusunan Amdal dituangkan ke dalam dokumen Amdal yang terdiri atas:

a. Kerangka Acuan;

b. Andal; dan c. RKL-RPL.

Dokumen amdal merupakan dasar penetapan

keputusan kelayakan lingkungan hidup.

(5)

Pentingnya IJIN LINGKUNGAN

Setiap usaha dan/atau kegiatan yang wajib memiliki amdal atau UKL-UPL wajib memiliki izin lingkungan.

Izin lingkungan diterbitkan berdasarkan keputusan kelayakan lingkungan hidup atau rekomendasi UKL-UPL.

Izin lingkungan wajib mencantumkan persyaratan yang dimuat dalam keputusan kelayakan lingkungan hidup atau rekomendasi UKL-UPL.

Izin lingkungan diterbitkan oleh Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya

Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya wajib menolak permohonan izin lingkungan apabila permohonan izin tidak dilengkapi dengan amdal atau UKL-UPL.

Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya wajib mengumumkan setiap permohonan dan keputusan izin lingkungandilakukan dengan cara yang mudah

diketahui oleh masyarakat

Izin lingkungan merupakan persyaratan untuk memperoleh izin usaha dan/atau kegiatan.

(6)

Dibatalkannya IJIN LINGKUNGAN

Izin lingkungan sebagaimana dimaksud dapat dibatalkan apabila:

a. persyaratan yang diajukan dalam permohonan izin mengandung cacat hukum, kekeliruan, penyalahgunaan, serta ketidakbenaran dan/atau pemalsuan data, dokumen, dan/atau

informasi;

b. penerbitannya tanpa memenuhi syarat sebagaimana tercantum dalam keputusan komisi tentang kelayakan lingkungan hidup atau rekomendasi UKL-UPL; atau

c. kewajiban yang ditetapkan dalam dokumen amdal atau UKL-UPL tidak dilaksanakan oleh penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan.

Izin lingkungan dapat dibatalkan melalui keputusan Pengadilan Tata Usaha Negara.

Dalam hal izin lingkungan dicabut, izin usaha dan/atau kegiatan dibatalkan

Dalam hal usaha dan/atau kegiatan mengalami perubahan, penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan wajib memperbarui izin lingkungan

(7)

Pengertian AMDAL: Perspektif Hukum

(Ps 1 butir 21 UUPLH)

 AMDAL adalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan

(Ps 22 ayat 1 UUPPLH)

 Setiap usaha dan/atau kegiatan yang berdampak penting terhadap lingkungan hidup wajib memiliki amdal

(Ps 1 butir 2 PP No. 27 Tahun 2012)

 Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup, yang selanjutnya disebut Amdal, adalah kajian dampak penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada

lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang

penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.

(8)

Usaha-Kegiatan Wajib AMDAL

Setiap usaha dan/atau kegiatan yang berdampak penting terhadap lingkungan hidup wajib memiliki amdal.

Dampak penting ditentukan berdasarkan kriteria:

a. besarnya jumlah penduduk yang akan terkena dampak rencana usaha dan/atau kegiatan;

b. luas wilayah penyebaran dampak;

c. intensitas dan lamanya dampak berlangsung;

d. banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang akan terkena dampak;

e. sifat kumulatif dampak;

f. berbalik atau tidak berbaliknya dampak; dan/atau

g. kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Dinar 2022 Peraturan MenLHK RI no. P.38/MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2019 tentang

Jenis Rencana Usaha/Kegiatan Yang Wajib Memiliki AMDAL

(9)

Kriteria usaha yang berdampak penting wajib dilengkapi dengan AMDAL

a. pengubahan bentuk lahan dan bentang alam;

b. eksploitasi sumber daya alam, baik yang terbarukan maupun yang tidak terbarukan;

c. proses dan kegiatan yang secara potensial dapat menimbulkan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup serta pemborosan dan kemerosotan sumber daya alam dalam pemanfaatannya;

d. proses dan kegiatan yang hasilnya dapat mempengaruhi lingkungan alam, lingkungan buatan, serta lingkungan sosial dan budaya;

e. proses dan kegiatan yang hasilnya akan mempengaruhi pelestariankawasan konservasi sumber daya alam dan/atau perlindungan cagar budaya;

f. introduksi jenis tumbuh-tumbuhan, hewan, dan jasad renik;

g. pembuatan dan penggunaan bahan hayati dan nonhayati;

h. kegiatan yang mempunyai risiko tinggi dan/atau mempengaruhi pertahanan negara;

dan/atau

i. penerapan teknologi yang diperkirakan mempunyai potensi besar untuk mempengaruhi

lingkungan hidup.

(10)

Dalam menyusun dokumen Amdal, Pemrakarsa wajib menggunakan pendekatan studi:

a. tunggal;

b. terpadu; atau c. kawasan.

Pemrakarsa dalam menyusun dokumen Amdal mengikutsertakan masyarakat:

a. yang terkena dampak;

b. pemerhati lingkungan hidup; dan/atau c. yang terpengaruh atas segala bentuk

keputusan dalam proses Amdal

Persyaratan Penyusun AMDAL

Dijelaskan dalam UUPPLH:

Penyusunan dokumen Amdal wajib dilakukan oleh penyusun Amdal yang memiliki sertifikat kompetensi penyusun Amdal

Sertifikat kompetensi penyusun Amdal diperoleh melalui uji kompetensi.

Untuk mengikuti uji kompetensi setiap orang harus mengikuti pendidikan dan pelatihan penyusunan Amdal dan dinyatakan lulus.

Pendidikan dan pelatihan penyusunan Amdal

diselenggarakan oleh lembaga pelatihan kompetensi di bidang Amdal.

Uji kompetensi penerbitan sertifikat kompetensi dilaksanakan oleh lembaga sertifikasi kompetensi penyusun Amdal yang ditunjuk oleh Menteri.

Pelibatan masyarakat dilaksanakan dalam proses pengumuman dan konsultasi publik dalam rangka menjaring saran dan tanggapan.

(11)

Pengecualian Penyusunan AMDAL

Usaha dan/atau Kegiatan yang berdampak penting terhadap lingkungan hidup dikecualikan dari kewajiban menyusun Amdal apabila:

a. lokasi rencana Usaha dan/atau Kegiatannya berada di kawasan yang telah memiliki Amdal kawasan;

b. lokasi rencana Usaha dan/atau Kegiatannya berada pada kabupaten/kota yang telah memiliki rencana detil tata ruang kabupaten/kota dan/atau rencana tata ruang kawasan strategis kabupaten/kota; atau

c. Usaha dan/atau Kegiatannya dilakukan dalam rangka tanggap darurat bencana.

(12)

UKL-UPL

Penyusunan UKL-UPL

UKL-UPL disusun oleh Pemrakarsa pada tahap perencanaan suatu Usaha dan/atau Kegiatan.

Lokasi rencana Usaha dan/atau Kegiatan wajib sesuai dengan rencana tata ruang.

Dalam hal lokasi rencana Usaha dan/atau Kegiatan tidak sesuai dengan rencana tata

ruang, UKL-UPL tidak dapat diperiksa dan wajib dikembalikan kepada Pemrakarsa.

Pengisian UKL-UPL

Penyusunan UKL-UPL dilakukan melalui pengisian formulir UKL-UPL dengan format yang ditentukan oleh Menteri.

Format paling sedikit memuat:

a. identitas pemrakarsa;

b. rencana Usaha dan/atau Kegiatan;

c. dampak lingkungan yang akan terjadi; dan d. program pengelolaan dan pemantauan

lingkungan hidup.

Rekomendasi UKL-UPL dinilai oleh tim teknis instansi lingkungan hidup.

(13)

Izin Lingkungan vs Persetujuan Lingkungan

Pasal 1 angka 35

Izin lingkungan adalah izin yang diberikan kepada setiap orang yang melakukan usaha dan/atau kegiatan yang wajib amdal atau UKL-UPL dalam rangka perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sebagai prasyarat untuk memperoleh izin usaha dan/atau kegiatan.

Persetujuan Lingkungan adalah Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup atau pernyataan Kesanggupan

Pengelolaan Lingkungan Hidup yang telah mendapatkan

persetujuan dari pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah.

(14)

Pasal 1 angka 11

Analisis mengenai dampak lingkungan hidup - AMDAL, adalah kajian mengenai dampak penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan

keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.

Analisis mengenai dampak lingkungan hidup AMDAL adalah kajian mengenai dampak penting pada lingkungan hidup dari suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan, untuk digunakan sebagai prasyarat

pengambilan keputusan tentang

penyelenggaraan usaha danf atau kegiatan serta termuat dalam Pertzinan Berusaha, atau persetujuan Pemerintah Pusat atau

Pemerintah Daerah.

Pasal 1 angka 12

UKL-UPL adalah pengelolaan dan pemantauan terhadap usaha dan/atau kegiatan yang tidak berdampak penting terhadap lingkungan hidup yang

diperlukan bagi proses pengambilan

keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.

UKL-UPL adalah rangkaian proses pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup yang dituangkan dalam bentuk standar untuk digunakan sebagai

prasyarat pengambilan keputusan serta termuat dalam Pertzinan Berusaha, atau persetujuan Pemerintah Pusat atau

Pemerintah Daerah.

(15)

Perubahan Pasal 25 UUPPLH (DokumenAMDAL) - UUCK

pengkajian mengenai dampak rencana usaha-kegiatan

evaluasi kegiatandi sekitar lokasi rencana usaha-kegiatan

saran, masukan, tanggapan masyarakat terkena dampak langsung yang relevan terhadap rencana usaha-kegiatan

prakiraan terhadap besaran dampak serta sifat penting dampak yang terjadi jika rencana usaha-kegiatan

dilaksanakan

evaluasisecaraholistik terhadap dampak yang terjadi untuk menentukan kelayakan atau ketidaklayakan lingkungan hidup

rencana pengelolaandanhidup.

15

Pasal 25 UUPPLH

Dokumen amdal memuat:

pengkajian mengenai dampak rencana usaha kegiatan

evaluasi kegiatan di sekitar lokasi rencana usaha- kegiatan

saran, masukan, tanggapan masyarakat terhadap rencana usaha-kegiatan

prakiraan terhadap besaran dampak & sifat penting dampak yang terjadi jika rencana usaha-kegiatan tersebut dilaksanakan;

evaluasi secara holistik terhadap dampak yang terjadi untuk menentukan kelayakan/ketidaklayakan LH

rencana pengelolaan dan pemantauan LH

(16)

Perubahan Pasal 26, 27 , 28, 32 UUPPLH - UUCK

Dokumen Amdal disusun oleh pemrakarsa dengan meiibatkan masyarakat.

Penyusunan dokumen Amdal dilakukan dengan

melibatkan masyarakat yang terkena dampak langsung terhadap rencana usaha dan/ataukegiatan.

Dalam men)rusun dokumen Amdal, pemrakarsa dapat menunjuk pihak lain.

Penyusun Amdal wajib memiliki sertifikat kompetensi peny'usun Amdal.

Pemerintah Pusat dan pemerintah Daerah membantu penyusunan Amdal bagi usaha dan/ataukegiatan Usaha Mikro dan Kecil yang berdampak penting terhadap

lingkungan hidup.

16

Pasal 26, 27, 28, 32 UUPPLH

Dokumen amdal disusun pemrakarsa dgn melibatkan masyarakat.

Pelibatan masyarakat harus dilakukan berdasarkan prinsip pemberian informasi yang transparan, lengkap & diberitahukan sebelum kegiatan dilaksanakan.

Masyarakat meliputi: yang terkena dampak; pemerhati lingkungan hidup; yang terpengaruh atas segala bentuk keputusan dalam proses amdal.

Masyarakat dapat mengajukan keberatan terhadap dokumen amdal

Dalam menyusun dokumen amdal, pemrakarsa dapat meminta bantuan kepada pihak lain.

Penyusun amdal wajib memiliki sertifikat kompetensi penyusun amdal.

Kriteria untuk memperoleh sertifikat kompetensi penyusun amdal meliputi:penguasaan metodologi penyusunan amdal; kemampuan melakukan pelingkupan, prakiraan, evaluasi dampak, pengambilan keputusan; & kemampuan susun rencana pengelolaan pemantauan LH

Sertifikat kompetensi penyusun amdal diterbitkan oleh lembaga sertifikasi kompetensi penyusun amdal yang ditetapkan oleh Menteri

Pemerintah dan pemerintah daerah membantu penyusunan amdal bagi usaha-kegiatan golongan ekonomi lemah yang berdampak penting terhadap LH – (bantuan meliputi fasilitasi, biaya, penyusunan amdal)

Dalam UUCK, Pasal 29, 30, 31 UUPPLH dihapus (Komisi Penilai AMDAL)

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan ketiga dimaksudkan masyarakat terkena dampak melalui wakilnya yang duduk dalam komisi penilai amdal terlibat dalam proses pengambilan keputusan terkait dengan