IJIN LINGKUNGAN
(sebelum berlakunya UNdang-Undang No. 11 Tahun 2020)
Dinar 2023
IZIN LINGKUNGAN
Pengertian:
izin yang diberikan kepada setiap orang yang melakukan Usaha dan/atau
Kegiatan yang wajib Amdal atau UKL- UPL dalam rangka perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sebagai prasyarat memperoleh izin Usaha
dan/atau Kegiatan
TAHAPAN MEMPEROLEH IZIN
Izin Lingkungan diperoleh melalui tahapan kegiatan yang meliputi:
•
penyusunan Amdal dan UKL-UPL;•
penilaian Amdal dan pemeriksaan UKL-UPL; dan•
permohonan dan penerbitan Izin Lingkungan.Dinar 2023
PERMOHONAN IZIN LINGKUNGAN
•
Permohonan Izin Lingkungan diajukan secara tertulis kepada Menteri, gubernur, ataubupati/walikota.
•
Permohonan Izin Lingkungan disampaikan bersamaan dengan pengajuan penilaian Andal dan RKL-RPL atau pemeriksaan UKL- UPL.•
Permohonan izin lingkungan, harus dilengkapi dengan:–
dokumen Amdal atau formulir UKL-UPL;–
dokumen pendirian Usaha dan/atau Kegiatan;–
dan profil Usaha dan/atau Kegiatan.JANGKA WAKTU PENERBITAN
Sejak persyaratan permohonan izin dinyatakan lengkap :
•
izin lingkungan: paling lama 100 hari (penilaian 75, pengumuman 15 hari, SKKL 10 hari)•
Waktu tidak termasuk waktu untuk melengkapi data, atau informasi yang masih dianggap kurang oleh pejabat yang berwenangPENGUMUMAN IZIN
• Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya wajib mengumumkan kepada masyarakat
terhadap permohonan dan keputusan izin lingkungan.
• Pengumuman kepada masyarakat disampaikan melalui:
– Multi media
– Papan pengumuman di lokasi usaha dan/atau kegiatan
Kewajiban Miliki Ijin Lingkungan
Setiap Usaha dan/atau Kegiatan yang wajib
memiliki Amdal atau UKL-UPL wajib memiliki Izin Lingkungan.
Izin Lingkungan diperoleh melalui tahapan kegiatan yang meliputi:
a. penyusunan Amdal dan UKL-UPL;
b. penilaian Amdal dan pemeriksaan UKL-UPL;
c. permohonan dan penerbitan Izin Lingkungan.
Masa Berlaku Surat Izin Izin lingkungan kelayakan:
mengikuti masa berlaku izin usaha
Dokumen AMDAL
Penyusunan Amdal dituangkan ke dalam dokumen Amdal yang terdiri atas:
a. Kerangka Acuan;
b. Andal; dan c. RKL-RPL.
Dokumen amdal merupakan dasar penetapan
keputusan kelayakan lingkungan hidup.
Pentingnya IJIN LINGKUNGAN
•
Setiap usaha dan/atau kegiatan yang wajib memiliki amdal atau UKL-UPL wajib memiliki izin lingkungan.•
Izin lingkungan diterbitkan berdasarkan keputusan kelayakan lingkungan hidup atau rekomendasi UKL-UPL.•
Izin lingkungan wajib mencantumkan persyaratan yang dimuat dalam keputusan kelayakan lingkungan hidup atau rekomendasi UKL-UPL.•
Izin lingkungan diterbitkan oleh Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya•
Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya wajib menolak permohonan izin lingkungan apabila permohonan izin tidak dilengkapi dengan amdal atau UKL-UPL.•
Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya wajib mengumumkan setiap permohonan dan keputusan izin lingkungandilakukan dengan cara yang mudahdiketahui oleh masyarakat
•
Izin lingkungan merupakan persyaratan untuk memperoleh izin usaha dan/atau kegiatan.Dibatalkannya IJIN LINGKUNGAN
•
Izin lingkungan sebagaimana dimaksud dapat dibatalkan apabila:a. persyaratan yang diajukan dalam permohonan izin mengandung cacat hukum, kekeliruan, penyalahgunaan, serta ketidakbenaran dan/atau pemalsuan data, dokumen, dan/atau
informasi;
b. penerbitannya tanpa memenuhi syarat sebagaimana tercantum dalam keputusan komisi tentang kelayakan lingkungan hidup atau rekomendasi UKL-UPL; atau
c. kewajiban yang ditetapkan dalam dokumen amdal atau UKL-UPL tidak dilaksanakan oleh penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan.
•
Izin lingkungan dapat dibatalkan melalui keputusan Pengadilan Tata Usaha Negara.•
Dalam hal izin lingkungan dicabut, izin usaha dan/atau kegiatan dibatalkan•
Dalam hal usaha dan/atau kegiatan mengalami perubahan, penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan wajib memperbarui izin lingkunganPengertian AMDAL: Perspektif Hukum
(Ps 1 butir 21 UUPLH)
AMDAL adalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan
(Ps 22 ayat 1 UUPPLH)
Setiap usaha dan/atau kegiatan yang berdampak penting terhadap lingkungan hidup wajib memiliki amdal
(Ps 1 butir 2 PP No. 27 Tahun 2012)
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup, yang selanjutnya disebut Amdal, adalah kajian dampak penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada
lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang
penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.
Usaha-Kegiatan Wajib AMDAL
•
Setiap usaha dan/atau kegiatan yang berdampak penting terhadap lingkungan hidup wajib memiliki amdal.•
Dampak penting ditentukan berdasarkan kriteria:a. besarnya jumlah penduduk yang akan terkena dampak rencana usaha dan/atau kegiatan;
b. luas wilayah penyebaran dampak;
c. intensitas dan lamanya dampak berlangsung;
d. banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang akan terkena dampak;
e. sifat kumulatif dampak;
f. berbalik atau tidak berbaliknya dampak; dan/atau
g. kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dinar 2022 Peraturan MenLHK RI no. P.38/MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2019 tentang
Jenis Rencana Usaha/Kegiatan Yang Wajib Memiliki AMDAL
Kriteria usaha yang berdampak penting wajib dilengkapi dengan AMDAL
a. pengubahan bentuk lahan dan bentang alam;
b. eksploitasi sumber daya alam, baik yang terbarukan maupun yang tidak terbarukan;
c. proses dan kegiatan yang secara potensial dapat menimbulkan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup serta pemborosan dan kemerosotan sumber daya alam dalam pemanfaatannya;
d. proses dan kegiatan yang hasilnya dapat mempengaruhi lingkungan alam, lingkungan buatan, serta lingkungan sosial dan budaya;
e. proses dan kegiatan yang hasilnya akan mempengaruhi pelestariankawasan konservasi sumber daya alam dan/atau perlindungan cagar budaya;
f. introduksi jenis tumbuh-tumbuhan, hewan, dan jasad renik;
g. pembuatan dan penggunaan bahan hayati dan nonhayati;
h. kegiatan yang mempunyai risiko tinggi dan/atau mempengaruhi pertahanan negara;
dan/atau
i. penerapan teknologi yang diperkirakan mempunyai potensi besar untuk mempengaruhi
lingkungan hidup.
Dalam menyusun dokumen Amdal, Pemrakarsa wajib menggunakan pendekatan studi:a. tunggal;
b. terpadu; atau c. kawasan.
Pemrakarsa dalam menyusun dokumen Amdal mengikutsertakan masyarakat:a. yang terkena dampak;
b. pemerhati lingkungan hidup; dan/atau c. yang terpengaruh atas segala bentuk
keputusan dalam proses Amdal
Persyaratan Penyusun AMDAL
Dijelaskan dalam UUPPLH:
Penyusunan dokumen Amdal wajib dilakukan oleh penyusun Amdal yang memiliki sertifikat kompetensi penyusun Amdal
Sertifikat kompetensi penyusun Amdal diperoleh melalui uji kompetensi.
Untuk mengikuti uji kompetensi setiap orang harus mengikuti pendidikan dan pelatihan penyusunan Amdal dan dinyatakan lulus.
Pendidikan dan pelatihan penyusunan Amdaldiselenggarakan oleh lembaga pelatihan kompetensi di bidang Amdal.
Uji kompetensi penerbitan sertifikat kompetensi dilaksanakan oleh lembaga sertifikasi kompetensi penyusun Amdal yang ditunjuk oleh Menteri.Pelibatan masyarakat dilaksanakan dalam proses pengumuman dan konsultasi publik dalam rangka menjaring saran dan tanggapan.
Pengecualian Penyusunan AMDAL
Usaha dan/atau Kegiatan yang berdampak penting terhadap lingkungan hidup dikecualikan dari kewajiban menyusun Amdal apabila:
a. lokasi rencana Usaha dan/atau Kegiatannya berada di kawasan yang telah memiliki Amdal kawasan;
b. lokasi rencana Usaha dan/atau Kegiatannya berada pada kabupaten/kota yang telah memiliki rencana detil tata ruang kabupaten/kota dan/atau rencana tata ruang kawasan strategis kabupaten/kota; atau
c. Usaha dan/atau Kegiatannya dilakukan dalam rangka tanggap darurat bencana.
UKL-UPL
Penyusunan UKL-UPL
•
UKL-UPL disusun oleh Pemrakarsa pada tahap perencanaan suatu Usaha dan/atau Kegiatan.•
Lokasi rencana Usaha dan/atau Kegiatan wajib sesuai dengan rencana tata ruang.•
Dalam hal lokasi rencana Usaha dan/atau Kegiatan tidak sesuai dengan rencana tataruang, UKL-UPL tidak dapat diperiksa dan wajib dikembalikan kepada Pemrakarsa.
Pengisian UKL-UPL
•
Penyusunan UKL-UPL dilakukan melalui pengisian formulir UKL-UPL dengan format yang ditentukan oleh Menteri.•
Format paling sedikit memuat:a. identitas pemrakarsa;
b. rencana Usaha dan/atau Kegiatan;
c. dampak lingkungan yang akan terjadi; dan d. program pengelolaan dan pemantauan
lingkungan hidup.
Rekomendasi UKL-UPL dinilai oleh tim teknis instansi lingkungan hidup.
Izin Lingkungan vs Persetujuan Lingkungan
Pasal 1 angka 35
Izin lingkungan adalah izin yang diberikan kepada setiap orang yang melakukan usaha dan/atau kegiatan yang wajib amdal atau UKL-UPL dalam rangka perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sebagai prasyarat untuk memperoleh izin usaha dan/atau kegiatan.
Persetujuan Lingkungan adalah Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup atau pernyataan Kesanggupan
Pengelolaan Lingkungan Hidup yang telah mendapatkan
persetujuan dari pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah.
Pasal 1 angka 11
Analisis mengenai dampak lingkungan hidup - AMDAL, adalah kajian mengenai dampak penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan
keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.
Analisis mengenai dampak lingkungan hidup– AMDAL adalah kajian mengenai dampak penting pada lingkungan hidup dari suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan, untuk digunakan sebagai prasyarat
pengambilan keputusan tentang
penyelenggaraan usaha danf atau kegiatan serta termuat dalam Pertzinan Berusaha, atau persetujuan Pemerintah Pusat atau
Pemerintah Daerah.
Pasal 1 angka 12
UKL-UPL adalah pengelolaan dan pemantauan terhadap usaha dan/atau kegiatan yang tidak berdampak penting terhadap lingkungan hidup yang
diperlukan bagi proses pengambilan
keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.
UKL-UPL adalah rangkaian proses pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup yang dituangkan dalam bentuk standar untuk digunakan sebagai
prasyarat pengambilan keputusan serta termuat dalam Pertzinan Berusaha, atau persetujuan Pemerintah Pusat atau
Pemerintah Daerah.
Perubahan Pasal 25 UUPPLH (DokumenAMDAL) - UUCK
pengkajian mengenai dampak rencana usaha-kegiatan
evaluasi kegiatandi sekitar lokasi rencana usaha-kegiatan
saran, masukan, tanggapan masyarakat terkena dampak langsung yang relevan terhadap rencana usaha-kegiatan
prakiraan terhadap besaran dampak serta sifat penting dampak yang terjadi jika rencana usaha-kegiatan
dilaksanakan
evaluasisecaraholistik terhadap dampak yang terjadi untuk menentukan kelayakan atau ketidaklayakan lingkungan hidup
rencana pengelolaandanhidup.
15
Pasal 25 UUPPLH
Dokumen amdal memuat:
pengkajian mengenai dampak rencana usaha kegiatan
evaluasi kegiatan di sekitar lokasi rencana usaha- kegiatan
saran, masukan, tanggapan masyarakat terhadap rencana usaha-kegiatan
prakiraan terhadap besaran dampak & sifat penting dampak yang terjadi jika rencana usaha-kegiatan tersebut dilaksanakan;
evaluasi secara holistik terhadap dampak yang terjadi untuk menentukan kelayakan/ketidaklayakan LH
rencana pengelolaan dan pemantauan LH
Perubahan Pasal 26, 27 , 28, 32 UUPPLH - UUCK
Dokumen Amdal disusun oleh pemrakarsa dengan meiibatkan masyarakat.
Penyusunan dokumen Amdal dilakukan dengan
melibatkan masyarakat yang terkena dampak langsung terhadap rencana usaha dan/ataukegiatan.
Dalam men)rusun dokumen Amdal, pemrakarsa dapat menunjuk pihak lain.
Penyusun Amdal wajib memiliki sertifikat kompetensi peny'usun Amdal.
Pemerintah Pusat dan pemerintah Daerah membantu penyusunan Amdal bagi usaha dan/ataukegiatan Usaha Mikro dan Kecil yang berdampak penting terhadap
lingkungan hidup.
16
Pasal 26, 27, 28, 32 UUPPLH
Dokumen amdal disusun pemrakarsa dgn melibatkan masyarakat.
Pelibatan masyarakat harus dilakukan berdasarkan prinsip pemberian informasi yang transparan, lengkap & diberitahukan sebelum kegiatan dilaksanakan.
Masyarakat meliputi: yang terkena dampak; pemerhati lingkungan hidup; yang terpengaruh atas segala bentuk keputusan dalam proses amdal.
Masyarakat dapat mengajukan keberatan terhadap dokumen amdal
Dalam menyusun dokumen amdal, pemrakarsa dapat meminta bantuan kepada pihak lain.
Penyusun amdal wajib memiliki sertifikat kompetensi penyusun amdal.
Kriteria untuk memperoleh sertifikat kompetensi penyusun amdal meliputi:penguasaan metodologi penyusunan amdal; kemampuan melakukan pelingkupan, prakiraan, evaluasi dampak, pengambilan keputusan; & kemampuan susun rencana pengelolaan pemantauan LH
Sertifikat kompetensi penyusun amdal diterbitkan oleh lembaga sertifikasi kompetensi penyusun amdal yang ditetapkan oleh Menteri
Pemerintah dan pemerintah daerah membantu penyusunan amdal bagi usaha-kegiatan golongan ekonomi lemah yang berdampak penting terhadap LH – (bantuan meliputi fasilitasi, biaya, penyusunan amdal)
Dalam UUCK, Pasal 29, 30, 31 UUPPLH dihapus (Komisi Penilai AMDAL)