1
EFEKTIVITAS KAMPANYE YUK NABUNG SAHAM PT. BURSA EFEK INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN KONSEP AIDA
Gusti Ahmad Aliffulah Akbar
Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas ilmu sosial dan ilmu politik, Universitas Islam Kalimantan Selatan (UNISKA) Muhammad Arsyad Al Banjari, Banjarmasin, Indonesia
Email : [email protected]
ABSTRAK
Kampanye "Yuk Nabung Saham" merupakan sebuah konsep kampanye berskala nasional yang dibuat oleh Bursa Efek Indonesia dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pasar modal Indonesia. Kampanye ini mengajak masyarakat untuk secara teratur/rutin menabung saham setiap bulan, tujuannya adalah mengubah pola pikir dan kebiasaan masyarakat Indonesia dari saving- society ke investing society. Untuk mengetahui efektivitas kampanye terbut dalam penelitian ini menggunakan data yang diperoleh melalui kuesioner dan dianalisis menggunakan teori Attention, Interest, Desire and Actions (AIDA) yang dalam ilmu komunikasi pemasaran biasanya digunakan sebagai pedoman dan pertimbangan dalam pemasaran produk karena prinsip-prinsipnya yang sederhana namun berbobot sebagai bahan dalam menarik konsumen. Hasil dari analisis menunjukkan bahwa dari jawaban 105 responden didapatkan skor rata-rata setiap butir variabel dimana tahap Attention terdapat skor rata-rata sebesar 3,77, tahap Interest 3,81, tahap Desire 3,79, tahap Action 3,59 dan didapatkan skor rata-rata keseluruhan AIDA sebesar 3,74 berada pada rentang skala 3,40 – 4,19 yaitu menunjukkan bahwa kampanye ini Efektif. Sedangkan jika dianalisis berdasarkan karakteristik responden, kampanye
“Yuk Nabung Saham” paling efektif pada responden perempuan, pada responden berusia 15-20 tahun dan pada pekerjaan Karyawan Swasta.
Kata Kunci: Efektivitas, Attention, Interest, Desire, Action, Yuk Nabung Saham
2 ABSTRACT
ANALYSIS OF THE EFFECTIVENESS OF PT. INDONESIAN STOCK EXCHANGE USING THE CONCEPT OF ATTENTION, INTEREST, DESIRE, ACTION (AIDA)
Gusti Ahmad Aliffulah Akbar
Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Islam Kalimantan Selatan (UNISKA) Muhammad Arsyad Al Banjari, Banjarmasin, Indonesia
Email : [email protected]
The "Yuk Nabung Saham" campaign is a national scale campaign concept created by the Indonesia Stock Exchange with the aim of increasing public awareness of the Indonesian capital market. This campaign invites the public to regularly / routinely save stocks every month, the aim is to change the mindset and habits of the Indonesian people from a saving-society to an investing society. To determine the effectiveness of the campaign in this study using data obtained through questionnaires and analyzed using Attention, Interest, Desire and Action (AIDA) theory which in marketing communication science is usually used as a guideline and consideration in product marketing because of its simple but weighty principles. as an ingredient in attracting consumers. The results of the analysis show that from the answers of 105 respondents, the average score of each item variable is obtained where the Attention stage has an average score of 3.77, the Interest stage is 3.81, the Desire stage is 3.79, the Action stage is 3.59 and the score is obtained. The overall average of AIDA is 3.74 on a scale range of 3.40 - 4.19, which indicates that this campaign is Effective. Meanwhile, if it is analyzed based on the characteristics of the respondents, the "Yuk Nabung Saham" campaign is most effective for female respondents, for respondents aged 15-20 years and for private employees.
Keywords: Effectiveness, Attention, Interest, Desire, Action, Yuk Nabung Saham
3 PENDAHULUAN
Latar Belakang
Menghadapi era revolusi industri 4.0 atau revolusi industri dunia keempat dimana teknologi informasi telah menjadi basis dan mempengaruhi beragam pola hidup masyarakat dunia, termasuk dalam bidang keuangan. Literasi keuangan merupakan salah satu hal dasar yang penting di era kini agar masyarakat luas dapat menentukan produk dan layanan jasa keuangan yang sesuai dengan profil resiko dan kebutuhan akan investasi masa depan, masyarakat harus memahami dengan benar manfaat dan risiko keuangan dan dunia pasar modal, mengetahui dengan baik apa saja hak dan kewajiban serta meyakini bahwa produk dan layanan jasa keuangan yang dipilih dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pada tahun 2015 World Economic Forum menetapkan ada enam literasi dasar, yaitu: literasi membaca, literasi numerasi, literasi sains, literasi digital, literasi finansial, serta literasi budaya dan kewarganegaraan.
Literasi keuangan meliputi pemahaman dan kecakapan untuk mengaplikasikan tentang konsep dan risiko, keterampilan dan motivasi agar dapat membuat keputusan yang efektif dan bijak dalam konteks finansial untuk meningkatkan kesejahteraan dalam bidang keuangan, baik individu maupun organisasi, dan dapat berpartisipasi dalam lingkungan masyarakat. Literasi keuangan memberikan manfaat yang besar bagi sektor jasa keuangan.
Di era 4.0 saat ini lembaga keuangan dan masyarakat tidak dapat dipisahkan dan saling membutuhkan satu sama lain sehingga semakin tinggi tingkat Literasi Keuangan masyarakat, maka semakin banyak masyarakat yang sadar dan memutuskan untuk memanfaatkan produk dan layanan jasa keuangan. Produk dan jasa keuangan formal ditawarkan oleh lembaga yang memiliki izin, diatur, dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). OJK mengatur dan mengawasi seluruh industri jasa keuangan di Indonesia yang terdiri dari sektor Perbankan, Pasar Modal, Perasuransian, Pembiayaan, Dana Pensiun, dan Jasa Keuangan Lainnya.
Ada tiga pilar utama yang digunakan Otoritas Jasa Keuangan untuk meningkatkan literasi keuangan di Indonesia, yaitu edukasi dan kampanye nasional literasi keuangan, penguatan infrastruktur literasi keuangan dan pengembangan produk dan layanan jasa keuangan yang terjangkau. Secara umum,
indeks literasi dan inklusi keuangan nasional mengalami peningkatan. Sedangkan, secara sektoral peningkatan literasi dan inklusinya belum seimbang. Sektor dengan tingkat literasi dan inklusi tertinggi terdapat pada sektor perbankan, sedangkan sektor Pasar Modal merupakan salah satu yang terkecil dibandingkan dengan sektor jasa keuangan lainnya di Indonesia.
Hasil survei yang dilakukan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama ACNielsen Indonesia ada tahun 2015, dengan sampel sebanyak 2.800 orang yang mewakili 23 juta jiwa dari 9 kota besar di Indonesia mendapatkan hasil 80% responden tidak tertarik berinvestasi di pasar modal. Beberapa penyebab mengapa masyarakat tidak tertarik berinvestasi di pasar modal yaitu ketidakpahaman mengenai investasi saham.
Dengan kondisi tingkat literasi dan jumlah investor di pasar modal Indonesia ini yang menjadi latar belakang Bursa Efek Indonesia membuat sebuah konsep kampanye industri pasar modal yang berskala nasional dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman kepada masyarakat terhadap pasar modal Indonesia, dengan gerakan kampanye "Yuk Nabung Saham" yang diluncurkan pada tanggal 12 November 2015 oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla di Main Hall Gedung BEI.
Yuk Nabung Saham adalah kampanye nasional untuk industri pasar modal. Kampanye ini mengajak masyarakat untuk secara teratur/rutin menabung saham setiap bulan, tujuannya adalah mengubah pola pikir dan kebiasaan masyarakat Indonesia dari saving- society ke investing society. Sejak diluncurkannya hingga saat ini Bursa Efek Indonesia gencar melakukan kegiatan pemasaran kampanye Yuk Nabung Saham sebagai sarana penyebarluasan informasi pasar modal melalui melalui berbagai media, seperti Instagram, IDX Channel, kegiatan edukasi seperti “Sekolah Pasar Modal (SPM)” dan
“Sekolah Pasar Modal Syariah (SPMS)”, Stocksound dan berbagai bentuk dan kegiatan lainnya.
Berdasarkan berbagai penelitian terdahulu, belum ada yang meneliti efektifitas Kampanye Yuk Nabung Saham berdasarkan teori AIDA (Attention, Interest, Desire, Action), oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Analisis Efektivitas Kampanye Yuk Nabung Saham
4 Bursa Efek Indonesia Dengan Menggunakan Konsep Attention, Interest, Desire, Action (AIDA)”, yang dalam ilmu komunikasi pemasaran biasanya digunakan sebagai pedoman dan pertimbangan dalam pemasaran produk karena prinsip-prinsipnya yang sederhana namun berbobot sebagai bahan dalam menarik konsumen.
Rumusan Masalah
rumusan masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini, yaitu:
Bagaimana efektivitas Kampanye “Yuk Nabung Saham” Bursa Efek Indonesia berdasarkan konsep AIDA (Attention, Interest, Desire, Action)?
Batasan Masalah
Batasan yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah pembahasan akan berfokus pada efektivitas kampanye Yuk Nabung saham dengan sampel dibatasi hanya untuk responden yang pernah melihat, mendengar atau mengetahui tentang kampanye yuk nabung saham.
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis efektivitas Kampanye Yuk Nabung Saham Bursa Efek Indonesia Dengan Menggunakan Konsep Attention, Interest, Desire, Action (AIDA).
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Kotler dan Keller (2012) komunikasi pemasaran adalah sarana dimana perusahaan berupaya memberi informasi, membujuk, dan mengingatkan konsumen secara langsung atau secara tidak langsung tentang produk dan merek yang mereka jual.
Komunikasi pemasaran meliputi tiga tujuan utama, yaitu: untuk menyebarkan informasi (komunikasi informatif), mempengaruhi untuk melakukan pembelian atau menarik konsumen (komunikasi persuasif), dan mengingatkan khalayak untuk melakukan pembelian ulang (komunikasi mengingatkan kembali).
Pemasaran sosial merupakan salah satu bentuk pemasaran komersial namun bentuknya berupa sebuah gagasan dalam rangka mengubah perilaku masyarakat. Pemasaran sosial pertama kali didefinisikan oleh Kotler dan Zaltman dalam Donovan dan Henley
(2010) sebagai desain, implementasi dan kontrol program dihitung untuk mempengaruhi penerimaan ide-ide sosial dan melibatkan pertimbangan perencanaan produk, harga, komunikasi dan pasar penelitian.
Kampanye sebagai suatu kegiatan komunikasi sosial berupa penyampaian informasi yang terencana, bertahap, terstruktur dan terkadang memuncak pada suatu saat bertujuan mempengaruhi sikap, pendapat dan opini seseorang atau massa. kegiatan kampanye secara umum merupakan bentuk dari komunikasi pemasaran persuasif yang bertujuan untuk mempengaruhi sikap.
Efektivitas merupakan unsur pokok untuk menunjukkan tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditentukan yang diukur dengan kualitas, kuantitas dan waktu yang sesuai di dalam setiap organisasi, kegiatan ataupun program.
Analisis efektivitas dilakukan untuk mengukur apakah tujuan ataupun sasaran tersebut tercapai seperti yang telah ditentukan. Kotler dan Keller (2009) memaparkan bahwa cara mengetahui keefektivitasan komunikasi pemasaran adalah dengan cara pengukurannya dan melihat perubahan sikap.
Model Attention, Interest, Desire, dan Action (AIDA) diperkenalkan pada tahun 1898 oleh pengusaha Amerika, E. St. Elmo Lewis.
AIDA merupakan salah satu konsep yang paling lama digunakan dalam dunia pemasaran, Model ini menyiratkan bahwa konsumen bergerak atau melakukan suatu tindakan melalui berbagai tahapan dan proses ketika mereka membuat keputusan dan bertindak sampai terjadi proses pembelian. AIDA menjelaskan tahapan proses respon konsumen dalam pengambilan keputusan yang digunakan sebagai pedoman dan pertimbangan dalam pemasaran produk karena prinsip-prinsipnya yang sederhana namun efektif sebagai bahan dalam mempengaruhi konsumen untuk melakukan pembelian.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.
Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat statistik,
5 dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Tujuan penelitian lebih diarahkan untuk menunjukan hubungan antar variable, memverifikasi teori, melakukan prediksi, dan generalisasi. Penelitian ini diharapkan dapat memperoleh gambaran efektifitas kampanye Yuk Nabung Saham yang dilakukan oleh PT. Bursa Efek Indonesia dengan menerapkan salah satu teori Komunikasi Pemasaran yaitu Attention, Interest, Desire, Actions (AIDA).
Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang terkumpul menggenai tanggapan responden.
PEMBAHASAN
Jumlah responden yang digunakan sebagai sampel ditentukan berdasarkan 105 orang dengan karakteristik yang berbeda-beda dilihat dari jenis kelamin yaitu laki-laki berjumlah 66 orang dan perempuan 39 orang., pekerjaan yang paling mendominasi adalah karyawan swasta dengan niai 35%, usia paling dominan adalah umur antara 26 – 30 tahun dengan nilai sebesar 44%, status investor dengan dominan responden ialah investor di pasar modal dengan jumlah 62 orang investor atau sebesar 59%.
Data yang menjadi parameter efektivitas Kampanye “Yuk Nabung Saham”
dianalisis berdasarkan tahapan konsep Attention, Interest, Desire, Action (AIDA) yang diwakili oleh 12 pertanyaan kuisioner yang diolah dengan rumus tabulasi sederhana dan skor rata-rata, sehingga didapat nilai sebagai berikut;
a. Nilai Attention (perhatian) adalah sebesar 3,77 nilai ini berada pada rentang skala 3,40 – 4,19 yaitu kategori “Efektif”. Dapat disimpulkan bahwa pada tahap attention Kampanye “Yuk Nabung Saham ”efektif”
membuat responden menaruh perhatian pada keberadaannya, hal ini ditandai bahwa sebagian besar dari responden ingin mengetahui lebih jauh pesan yang disampaikan oleh Kampanye tersebut.
b. Nilai Interest (Ketertarikan) adalah sebesar 3,81 nilai ini berada pada rentang skala 3,40 – 4,19 yaitu kategori “Efektif”.
Dapat disimpulkan bahwa pada tahap
interest Kampanye “Yuk Nabung Saham”
efektif membuat responden tertarik pada informasi yang disampaikan, hal ini ditandai bahwa sebagian besar dari responden tertarik pada pesan yang disampaikan oleh Kampanye tersebut.
c. nilai desire adalah sebesar 3,79 nilai ini berada pada rentang skala 3,40 – 4,19 yaitu kategori “Efektif”. Dapat disimpulkan bahwa pada tahap desire Kampanye “Yuk Nabung Saham” efektif menumbuhkan keinginan responden untuk beirnvestasi di Pasar Modal.
d. Nilai Action (tindakan) adalah sebesar 3,59 nilai ini berada pada rentang skala 3,40 – 4,19 yaitu kategori “Efektif”. Dapat disimpulkan bahwa pada tahap action Kampanye “Yuk Nabung Saham” efektif dalam meyakinkan responden untuk melakukan (action) tindakan mengenal lebih jauh dan menggunakan produk Pasar Modal.
KESIMPULAN
Berdasarkan analisis data dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan yang terdapat pada rumusan masalah seberapa efektif kampanye “Yuk Nabung Saham” bursa efek indonesia dengan menggunakan konsep attention, interest, desire, action (AIDA), didapatkan hasil perhitungan keempat dimensi yaitu attention, interest, desire, action
yang diperoleh dari jawaban 105 responden dengan skor rata-rata setiap butir variabel dimana tahap Attention terdapat skor rata-rata sebesar 3,77, tahap Interest 3,81, tahap Desire 3,79, tahap Action 3,59 dan didapatkan skor rata-rata keseluruhan AIDA sebesar 3,74 berada pada rentang skala 3,40 – 4,19 yaitu
“Efektif “.
Sedangkan berdasarkan karakteristik responden kampanye “Yuk Nabung Saham”
paling efektif pada responden perempuan, pada responden berusia 15-20 tahun dan pada pekerjaan Karyawan Swasta.
6 DAFTAR PUSTAKA
Adhi, Widiasta. 2018. Efektivitas Iklan Televisi
“Yuk Nabung Saham” Versi Putar Koin Pada Masyarakat Di Surabaya. Jurnal E- Komunikasi Universitas Kristen Petra Surabaya 06 (1).
Agus, Hermawan. 2012. Komunikasi Pemasaran. Jakarta: Erlangga.
Cangara, Hafied. 2014. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada.
Donovan, R & Henley, N. 2010. Principles and practice of social marketing: an international perspective. Cambridge University Press: Cambridge.
Fidyah, Nurul. 2017. Efektifitas Iklan Produk Kosmetik Wardah Melalui Media Sosial Instagram. Skripsi. Program Studi Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Yogyakarta.
Gusfina, Nafisah. 2019. Pengaruh Tayangan
“Yuk Nabung Saham” Di IDX Channel Terhadap Minat Mahasiswa Ekonomi Universitas Riau Untuk Berinvestasi.
Skripsi. Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Dakwah Dan Komunikasi, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim.
Ida Ayu Pradnya Maha Dewi. 2016. Efektivitas Iklan Dengan Analisis Aida (Attention.
Interest, Desire Dan Action) Studi Pada Pengguna Sepeda Motor Merek Yamaha Di Kota Singaraja. Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi, 8(3).
DOI: http://Dx.Doi.Org/10.23887/Jjpe.
V8i3.8708
Hermawan, Kartajaya. 2003. Marketing Plus 2000 Siasat Memenangkan Persaingan.
Global. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Kotler, P. & Keller, K.L. (2012), Manajemen Pemasaran Jilid I Edisi ke 12. Jakarta:
Erlangga.
Kotler, Philip Dan Kevin Lane Keller. 2009.
Manajemen Pemasaran. Edisi 13 Jilid satu. Erlangga : Jakarta.
Lee, Nancy R and Philip Kotler. (2011). Social Marketing :Influencing Behaviors for Good. US. Sage Publication, Inc.
Liliweri, A. (2011). Komunikasi Serba Ada Serba Makna. Jakarta, Indonesia:
Prenada Media Group.
Nurjaman, Kadar dan Umam, Khaerul. 2012.
Komunikasi dan Public Relations.
Bandung: Pustaka Setia.
Sastika, Widya , Astri Wulandari, & Hanifa, F.
H. (2019). Customer Response Index (CRI: Pengukuran Efektivitas Iklan Smartphone Vivo V7+ Agnes Monica. Jurnal Ikraith-Humaniora, 3 (2).Shabrina, Nurlina Aidha & Veronika Setyadji. (2018). IDX Channel Sebagai Media Promosi Bursa Efek Indonesia Dalam Menginformasikan Berita Pasar Modal. Jurnal Ilmiah Komunikasi Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Indonesia