KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan petunjuk serta rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Hidrologi ini.
Penyusunan laporan ini merupakan prasyarat yang harus ditempuh untuk dapat mengikuti ujian akhir semester pada mata kuliah Hidrologi di Fakultas Teknik Jurusan Pengairan Universitas Brawijaya Malang.
Tugas Hidrologi ini tentu saja banyak pihak yang turut membantu untuk itu penyusun ingin berterima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Ery Suhartanto, S.T. M.T. selaku dosen pembimbing dalam pemberian tugas Hidrologi ini.
2. Teman – teman terutama kelompok kami yang setia menemani dan membantu dalam penyelesaian tugas Hidrologi ini.
3. Semua pihak yang telah membantu tersusunnya tugas Hidrologi ini.
Penyusun menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna sehingga kritik dan saran sangatlah diharapkan dengan tujuan memberi masukan untuk memperbaiki laporan tersebut.
Akhir kata semoga penyusunan tugas Hidrologi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Penyusun
Malang, Mei 2018
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR... i
DAFTAR ISI... ii
ABSTRAKSI ... iii
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Rumusan Masalah... 3
1.3. Tujuan Penulisan... 3
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Alat Pengukur Hujan Manual ... 4
2.2 Alat Pengukur Hujan Otomatis... 5
BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan... 11
3.2 Saran... 11
DAFTAR PUSTAKA ... 12
LAMPIRAN... 13
ii
ABSTRAK
Indonesia merupakan daerah tropis yang memilki 2 musim, yaitu hujan dan kemarau.
Pada musim hujan, Indonesia memiliki curah hujan yang berbeda - beda di tiap daerahnya.
Karena besarnya curah hujan dipengaruhi oleh letak dan kondisi geografis, temperatur, dan lainnya. Oleh karena itu, diperlukan data curah hujan di tiap tiap daerah untuk analisis hidrologi. Data curah hujan didapat dari sebuah tempat berupa stasiun pengukur hujan yang didalamnya terdapat alat pengukur curah hujan,
Dalam melakukan pengukuran curah hujan terdapat beberapa pertimbangan antara lain adalah bagaimana menentukan lokasi alat penakar hujan tersebut agar dapat mewakili daerah yang diinginkan guna menghitung curah hujan suatu area.
Dalam mengukur curah hujan, terdapat 2 jenis alat pengukur hujan, yaitu Alat pengukur hujan manual (manual raingauge) dan Alat pengukur hujan otomatis (automatic raingauge).
Contoh dalam obyek yang kita ambil, yaitu Stasiun hujan Kedungkandang di Malang, Jawa Timur. Disana terdapat 2 alat pengukur hujan, yaitu manual dan otomatis. Stasiun hujan ini terletak di sekitar DAM Kedung Kandang yang memiliki luas areal 5164 Ha. Tentu Stasiun ini berfungsi untuk mengukur curah hujan di sekitar DAM tersebut.
Data hasil pengukuran itu nantinya akan digunakan sebagai database yang bila diperlukan akan digunakan sebagai data penelitian, data untuk desain bangunan air, dan sebagainya.
Kata kunci : Stasiun hujan, Alat pengukur curah hujan, database
iii