2/21/2021 1
Bahan Kajian : Latar Belakang dan Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan
Sub-CPMK :
Mampu menjelaskan latarbelakang dan tujuan pendidikan Kewarganegaraan
Oleh :
Tim Dosen Kewarganegaraan
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
MINGGU KE 1
Kontrak Kuliah
• Masuk Kelas Tepat Waktu
• Toleransi keterlambatan 20 menit
• Di larang keluar Masuk Kelas
• Semua alat komunikasi di matikan
• Dilarang mengobrol dan menjaga tata tertib
• Siapkan catatan dan tulisan
• Partisifasi aktif dalam kuliah
LATAR BELAKANG PENDIDIKAN KEWARGANEGAAN
• Nilai-nilai perjuangan bangsa: melawan penjajah dan meraih kemerdekaan ,
• Semangat perjuangan harus ditularkan kepada anak bangsa,
• Memelihara negara kesatuan RI seturut Pancasila dan UUD 1945,
• Toleransi dan soldaritas antara warga
• Faktor Internal dan Eksternal,
Latar Belakang Pendidikan Kewarganegaraan
1. Perjalanan panjang sejarah bangsa Indonesia yang dimulai sejak era sebelum dan selama penjajahan, kemudian dilanjutkan dengan era perebutan dan mempertahankan kemerdekaan sampai hingga era pengisian kemerdekaan menimbulkan kondisi dan tuntutan yang berbeda sesuai dengan jamannya.
Kondisi dan tuntutan yang berbeda tersebut ditanggapi oleh Bangsa Indonesia berdasarkan kesamaan nilai–nilai perjuangan bangsa yang senantiasa tumbuh dan berkembang. Kesamaan nilai–nilai ini dilandasi oleh jiwa, tekad, dan
semangat kebangsaan. Kesemuanya itu tumbuh menjadi kekuatan yang
mampu mendorong proses terwujudnya Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam wadah Nusantara
2. Semangat perjuangan bangsa yang telah ditunjukkan pada kemerdekaan 17 Agustus 1945 tersebut dilandasi oleh keimanan serta ketakwaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa dan keikhlasan untuk berkorban. Landasan perjuangan tersebut merupakan nilai– nilai perjuangan Bangsa Indonesia. Semangat inilah yang harus dimiliki oleh setiap warga negara Republik Indonesia. Selain itu nilai–nilai perjuangan bangsa masih relevan dalam memecahkan setiap
permasalahan dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara serta terbukti keandalannya. Tetapi nilai–nilai perjuangan itu kini telah mengalami pasang surut sesuai dengan dinamika kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Semangat perjuangan bangsa telah mengalami penurunan pada titik yang kritis. Hal ini disebabkan antara lain oleh pengaruh globalisasi
3. Semangat perjuangan bangsa indonesia dalam mengisi kemerdekaan dan menghadapi globalisasi. Warga negara Indonesia perlu memiliki wawasan dan kesadaran bernegara,sikap dan perilaku, cinta tanah air serta mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa dalam rangka bela negara demi utuh dan tegaknya NKRI.
4. Semangat perjuangan bangsa ynag merupakan kekuatan mental spiritual telah melahirkan kekuatan yang luar biasa dalam masa
perjuangan fisik. Sedangkan dalam era globalisasi dan masa yang akan datang kita memerlukan perjuangan non fisik sesuai dengan bidang profesi masing–masing. Perjuangan non fisik ini memerlukan sarana kegiatan pendidikan bagi setiap warga negara Indonesia pada
umumnya dan mahasiswa sebagai calon cendikiawan pada khususnya, yaitu melalui Pendidikan Kewarganegaraan
5. Faktor internal dan eksternal
Faktor internal dan eksternal perlunya PPK
• Faktor internal,
bersumber dari bangsa Indonesia sendiri. Hal seperti ini dapat terjadi karena kurangnya pemahaman seorang warga negara dalam memahami Pancasila. Pancasila dianggap sebagai sebuah alat legitimasi kekuasaan Orde Baru yang tidak dapat
menyelesaikan krisis yang sedang dihadapi oleh negara.
Pemikiran seperti ini membuat semakin banyak orang yang menganggap remeh Pancasila, bahkan menjadi anti Pancasila.
Kesalahpahaman seperti ini menjadikan masyarakat telah
kehilangan sumber dan sarana orientasi terhadap nilai Sikap anti Pancasila seperti ini dapat menimbulkan masalah baru dalam masyarakat, yaitu berkurangnya sikap nasionalisme.
Faktor internal dan eksternal perlunya PPK
• Faktor eksternal adalah
pengaruh dari adanya globalisasi yang masuk kedalam bangsa kita. Globalisasi yang di semangati liberalisme mendorong lahirnya sistem kapitalisme di bidang
ekonomi dan demokrasi liberal di bidang politik.
Munculnya sistem baru seperti ini mampu menggeser tatanan dunia lama yang lokal regional menjadi tatanan dunia baru yang bersifat global. Masuknya nilai dan
sistem – sistem baru dari luar seperti ini menyebabkan terjadinya loncatan atau pergeseran dalam sistem tata nilai kita. Muncul suatu keraguan untuk menerima nilai – nilai baru tersebut atau mempertahankan nilai – nilai
dasar yang dipegang oleh negara kita. Penyebab
berikutnya adalah faktor internal
• Faktor Internal:
• Keinginan bathin untuk mengenal diri sendiri.
• Mengenal hak dan kewajiban sbg warga negara;
• keinginan untuk hidup bersama dalam suatu negara (Renan).
• Aneka krisis. Dalam berbagai bidang kehidupan, ekonomi, politik, sosial budaya dan pertahanan keamanan
• Faktor eksternal:
• Globalisasi dalam bidang ekonomi, politik, dan sosial budaya serta ilmu pengetahuan dan tekhnologi
memicu Konflik
• 4 hal menimbulkan konflik (Quincy Wright):
• dunia menciut,
• percepatan jalannya sejarah,
• kemajuan tehnologi persenjataan,
• kebangkitan demokrasi (egalitarianisme).
• Dalam menghadapi Globalisasi perlu:
• Pembinaan dan pelatihan dalam:
• Penguasaan berbagai jenis ilmu dan teknologi,
• Penguasaan ketrampilan teknis
• Penanaman sikap keprofesian. Sikap bertanggungjawab,
• Penanaman sikap kemanusian yg luhur,
• Pengembangan EQ, bukan hanya IQ.
• Penguasaan bahasa asing ,
• Global mind set
• Komunikasi interaktif, bukan satu arah.
Pembinaan dan Pelatihan yang diperlukan
• Penguasaan berbagai jenis ilmu dan teknologi
• Penguasaan Keterampilan Teknis
• Penanaman Sikap kepropesian, sikap bertanggung jawab
• Penanaman sikap kemanusiaan yang luhur
• Pengembangan EQ bukan hanya IQ
• Penguasaan bahasa Asing
• Global Mind Set
• Komunikasi Interaktif bukan satu arah
Landasan Pendidikan Kewarganegaraan
Landasan pendidikan kewarganegaraan meliputi:
1. Landasan filosofis, 2. Landasan teoritis, 3. Landasan historis,
4. Landasan sosilologis dan
5. Landasan yuridis.
Landasan Pendidikan Kewarganegaraan
1. Landasan Filosofis
• Membangun semangat kebangsaan-kebangsaan dalam mengisi kemerdekaan disegala aspek, bukan seseuatu yang mudah dan instan. Untuk itu
diperlukan pendidikan kewarganegaraan.
Landasan Pendidikan Kewarganegaraan
2. Landasan Teoritis
• Pendidikan kewarganegaraan dimaksudkan untuk
membentuk peserta didik menjadi manusia yang
memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air.
Landasan Pendidikan Kewarganegaraan
3. Landasan Historis
• Melihat pengalaman bangsa Indonesia dalam
mempertahankan keutuhan dan kemerdekaan NKRI maka perlu adanya pendidikan karakter bangsa,
moralitas bangsa dalam kehidupan demokrasi yang seimbang dalam tanggung jawabnya dalam
pembelaan Negara demi terjaga dan terwujudnya
integrasi bangsa.
Landasan Pendidikan Kewarganegaraan
4. Landasan Sosiologis
• Keanekaragaman yang ada pada bangsa Indonesia
harus diarahkan dan dibina dalam meningkatkan
kesadaran bersama dalam kehidupan kesatuan
bangsa Indonesia.
Landasan Pendidikan Kewarga Negaraan
5. Landasan Yuridis 1. UUD 1945
a. Pembukaan UUD 1945, alinea kedua dan keempat (cita-cita, tujuan dan aspirasi Bangsa Indonesia tentang kemerdekaanya)
b. Pasal 27 Ayat(3) amandemen menyebutkan : setiap warga Negara berhak dan wajib turut serta dalam upaya pembelaan Negara.
c. Pasal 30 Ayat(1) : Tiap-tipa warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan keamanan Negara.
d. Pasal 31 (1), hak Warganegara mendapatkan pendidikan.
2. UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
3. Surat Keputusan Dirjen Dikti Nomor 43/DIKTI/Kep/2006 tentang Rambu- Rambu Pelaksanaan Kelompok Pengembangan Kepribadian di
Perguruan Tinggi
Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan
• Agar para mahasiswa memahami dan mampu melaksanakan hak dan kewajibannya secara santun, jujur dan demokratis serta ikhlas.
• Memahami dan menguasai secara nalar konsep dan norma
Pancasila sebagai falsafah, dasar ideologi dan pandangan hidup negara RI.
• Melek konstitusi (UUD NKRI 1945) dan hukum yang berlaku dalam negara RI.
• Memupuk sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai
kejuangan, patriotisme, cinta tanah air dan rela berkorban bagi bangsa dan negara.
• Menguasai pengetahuan dan memahami aneka ragam masalah dasar kehidupan masyarakat, bangsa dan negara yang akan diatasi dengan pemikiran berdasarkan Pancasila, Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional secara kritis dan betanggung jawab.
TUJUAN PENDIDIKAN PKN
• Membekali dan memantapkan mhs tentang:
• pengetahuan dan kemampuan dasar dalam hal ihlwal hubungan warga negara dan negara,
• hubungan antara sesama warga negara,
• Kedudukan dan peran warga negara dalam
menjalankan hak dan kewajibannya selaras dan sesuai dengan batas-batas ketentuan konstitusi negara
Indonesia,
• pendidikan pendahuluan Bela negara: Wasnus dan Tannas
• Meningkatkan toleransi dan solidaritas antara warga, berbudi pekerti luhur,
• Iman takwa, disiplin bermasyarakat, berbangsa dan bernegara