• Tidak ada hasil yang ditemukan

1 Menomorsatukan Tuhan

N/A
N/A
Naura Artistia

Academic year: 2023

Membagikan "1 Menomorsatukan Tuhan"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Aku Bertumbuh Dalam Kasih Tuhan

Sekolah Orientasi Melayani Keluarga Allah

1

Menomorsatukan Tuhan

(2)

Rencana Pengajaran

Deskripsi Pelajaran

Pelajaran ini menjelaskan perlunya orang percaya menomorsatukan Tuhan dalam segala hal, dan aplikasi menomorsatukan Tuhan dalam kehidupan.

Tujuan Pelajaran

1. Setiap murid mengerti mengapa perlu menomorsatukan Tuhan.

2. Setiap murid menomorsatukan Tuhan dalam segala hal, dalam hidup dan pelayanannya.

Metode Pengajaran

1. Ceramah 2. Tanya jawab 3. Melakukan aplikasi

Materi Pelajaran

1. Alasan menomorsatukan Tuhan 2. Cara menomorsatukan Tuhan 3. Berkat dari menomorsatukan Tuhan

Pendalaman

Murid menjawab pertanyaan tentang materi yang sudah dipelajari.

(3)

enomorsatukan Tuhan memiliki arti menjadikan Tuhan yang terutama dari segalanya di dalam hidup kita. Nomor satu adalah awal dari segala sesuatu, atau sesuatu yang dianggap pertama. Menomorsatukan Tuhan berarti mengutamakan Tuhan dalam segala hal termasuk dalam pengharapan, perencanaan, pelayanan, dll.

Ketika kita menomorsatukan Tuhan maka kita sedang menjadikan Tuhan sebagai pusat kehidupan dan pelayanan kita. Segala pertimbangan, keputusan, pikiran yang menyangkut kehidupan setiap orang dan pelayanan harus sesuai dengan pertimbangan, keputusan, pikiran Tuhan. Tujuan dari kehidupan dan pelayanan kita adalah untuk kemuliaan Tuhan.

Menomorsatukan Tuhan sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan rohani yang sehat. Kita harus bertumbuh dalam segala hal ke satu arah, yaitu Kristus yang adalah Kepala (Efesus 4:15).

A. Alasan Menomorsatukan Tuhan

Jika kita tahu alasan mengapa kita harus menomorsatukan Tuhan, maka ketika kita menomorsatukan Tuhan kita melakukannya dari dasar hati kita, bukan dengan keterpaksaan.

1. Menomorsatukan Tuhan Sesuai dengan Hukum yang Terutama

“Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa. Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu”.

(Markus 12:29-30)

Hukum yang terutama dalam Firman Tuhan adalah kita harus mengasihi Tuhan Allah dengan segenap hati, jiwa, akal budi, dan kekuatan. Mengasihi Tuhan harus menjadi landasan dari semua yang kita lakukan untuk Tuhan. Jika kita mengasihi Tuhan dengan segenap hati, maka kita juga akan melakukan untuk Tuhan dengan segenap hati. Jika kita mengasihi Tuhan dengan segenap kekuatan, maka kita juga akan melakukan untuk Tuhan dengan segenap kekuatan kita.

M

(4)

SOM 3 – Aku Bertumbuh dalam Kasih Tuhan

Mengasihi Tuhan adalah hukum yang terutama, maka kasih kepada Tuhan harus menjadi keutamaan dalam hidup ini, lebih daripada yang lain. Jadi, menomorsatu- kan Tuhan adalah sesuai dengan hukum yang terutama.

2. Tuhan Adalah Sumber Segala Sesuatu

Baiklah semuanya memuji nama TUHAN, sebab Dia memberi perintah, maka semuanya tercipta.

(Mazmur 148:5)

Tuhan adalah pencipta segala sesuatu di alam semesta ini, segala sesuatu di alam semesta ini terjadi karena Tuhan dan oleh kehendak Tuhan (Wahyu 4:11). Bahkan segala sesuatu yang terjadi ada dalam pengetahuan Tuhan, dan Tuhan campur tangan di dalamnya.

... supaya orang-orang yang hidup tahu, bahwa Yang Mahatinggi berkuasa atas kerajaan manusia dan memberikannya kepada siapa yang dikehendaki-Nya,

bahkan orang yang paling kecil sekalipun dapat diangkat-Nya untuk kedudukan itu.

(Daniel 4:17)

Karena itu kita harus menempatkan Dia sebagai yang terutama (nomor satu) dalam segala sesuatu. Inilah pujian dan hormat kita kepada Tuhan. Kepentingan Tuhan lebih penting dari segala sesuatu yang manusia anggap penting.

Demikian juga dalam pekerjaan Tuhan, kita harus menomorsatukan Tuhan. Kita tidak boleh menomorsatukan program (acara), hamba Tuhan, jemaat atau hal yang lainnya. Segala aktivitas dari gereja dan jemaatnya untuk menyelamatkan jiwa bukan hanya untuk perkembangan gereja saja, tetapi yang terutama bagi kemuliaan nama Tuhan. Usaha menyelamatkan, menggabungkan, memuridkan dan mengutus dilakukan bukan untuk nama gereja atau pribadi, tetapi untuk kemuliaan nama Tuhan.

3. Semua Bisa Dilakukan karena Pertolongan Tuhan

Hai orang-orang yang takut akan TUHAN, percayalah kepada TUHAN! — Dialah pertolongan mereka dan perisai mereka.

(Mazmur 115:11) Pertolongan kita adalah dalam nama TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi.

(Mazmur 124:8)

Dalam menjalani kehidupan untuk menjadi seperti yang Tuhan inginkan, kita harus menyadari bahwa kita dapat melakukan segala sesuatu bukan karena kemampuan kita, tetapi karena campur tangan Tuhan. Kita tidak akan lepas dari tantangan dan hambatan. Maka ketika kita menghadapi tantangan-tantangan yang ada, maupun

(5)

Menomorsatukan Tuhan dalam Segala Hal

kebutuhan-kebutuhan yang besar, kita harus tetap mengandalkan Tuhan. Hanya Tuhan sumber pertolongan bagi keberhasilan kita.

4. Mukjizat dan Perkara Besar Terjadi karena Menomorsatukan Tuhan Salah satu bentuk kita menomorsatukan Tuhan adalah dengan mengandalkan Tuhan dalam segala hal yang kita lakukan. Kalau kita mengandalkan Tuhan, memohon pimpinan Tuhan, serta tetap berjalan bersama Tuhan, maka mukjizat- mukjizat bisa terjadi. Ada hal-hal yang sebetulnya tidak kita mengerti, tetapi ketika kita mengandalkan Tuhan maka Tuhan akan memberikan pengertian.

Bahkan ada hal-hal yang sebetulnya tidak bisa kita lakukan, tetapi bersama Tuhan kita akan melakukan pekerjaan-pekerjaan besar. Karena bagi Allah tidak ada yang mustahil.

Dan terjadilah, apabila Musa mengangkat tangannya, lebih kuatlah Israel, tetapi apabila ia menurunkan tangannya, lebih kuatlah Amalek.

(Keluaran 17:11) Dalam peperangan melawan Amalek, Musa mengandalkan Tuhan, bukan mengandalkan kekuatan pasukan perang Israel yang dipimpin oleh Yosua. Musa menempatkan Tuhan sebagai pribadi yang diandalkannya dengan cara mengangkat tangan kepada Tuhan sepanjang peperangan melawan Amalek; dan saat Musa mengangkat tangan, kemenangan terjadi pada bangsa Israel.

Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!

(Yeremia 17:7)

Dalam keadaan krisis, janda Sarfat tetap menomorsatukan Tuhan. Sekalipun ia yang ada padanya adalah persediaan makanan terakhir berupa segenggam tepung dan sedikit minyak dalam buli-buli, ia berani taat pada perintah Tuhan. Justru karena mengutamakan Tuhan, janda Sarfat mengalami pemeliharaan uhan selama masa kekeringan.

B. Cara Menomorsatukan Tuhan

Bagaimana dan dalam hal apa sajakah kita menomorsatukan Tuhan?

1. Mengutamakan Otoritas dan Kedudukan Tuhan

“Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa

membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka.”

(Matius 10:28) Tetapi Petrus dan Yohanes menjawab mereka: "Silakan kamu putuskan sendiri manakah yang benar di hadapan Allah: taat kepada kamu atau taat kepada Allah."

(6)

SOM 3 – Aku Bertumbuh dalam Kasih Tuhan

Ini berbicara tentang sikap kita. Dalam menentukan dan melakukan segala sesuatu, kita harus menyadari bahwa kedudukan Allah lebih tinggi dari apapun yang ada di dunia ini. Ia memiliki otoritas atas langit, bumi, waktu, zaman, maupun kekekalan. Tidak ada sesuatu pun yang terjadi di muka bumi ini tanpa sepengetahuan Tuhan. Maka dalam segala hal kita menempatkan Tuhan menjadi pemimpin, pengambilan keputusan bukan berdasarkan pikiran kita, tetapi berdasarkan pertimbangan kehendak Tuhan.

Jika kita memberikan kedudukan yang tertinggi pada Allah, maka kita akan mendapat banyak anugerah. Jika kita memberikan kedudukan yang tertinggi kepada Allah dalam keluarga kita, maka Allah akan memimpin keluarga kita menuju keberhasilan dan kebahagiaan. Jika kita memberikan kedudukan yang tertinggi kepada Allah dalam pelayanan kita, maka Allah akan menuntun pelayanan kita untuk mencapai hasil yang maksimal sesuai rencana Allah. Demikian juga jika kita memberikan kedudukan yang tertinggi kepada Allah dalam gereja kita, maka Allah akan menuntun gereja kita melakukan hal-hal yang besar bagi kerajaan Allah.

2. Mengutamakan Kebenaran Firman Tuhan

Firman Tuhan adalah Allah sendiri (Yohanes 1:1). Jika kita menempatkan Allah sebagai yang utama, maka kita juga berarti menempatkan Firman-Nya sebagai yang utama dalam hidup kita. Keberanian kita untuk menempatkan kebenaran Firman Tuhan lebih dari pikiran kita sendiri atau pikiran siapapun akan membuat kita mengalami kebenaran Firman Tuhan, sebab Firman Tuhan adalah kebenaran (Yohanes 17:17). Maksudnya, setiap perkataan Firman itu akan menjadi nyata dalam hidup kita.

Maka kita harus menempatkan kebenaran Firman Tuhan sebagai patokan bagi seluruh kehidupan kita, baik hidup bergereja maupun hidup setiap pribadi jemaat- Nya. Dalam menjadi pemimpin kita juga harus mengutamakan kebenaran Firman Tuhan, lebih daripengalaman atau kepandaian kita.

3. Mengutamakan Kuasa Tuhan

Menomorsatukan Tuhan juga berarti mengandalkan Tuhan dalam segala sesuatu.

Ketika kita mengandalkan Tuhan, maka kita harus meyakini dan mempercayai kuasa Tuhan atas segala sesuatu. Kita tidak mengandalkan kekuatan di luar kuasa Tuhan. Kalau kita berani menempatkan Allah sebagai nomor satu dalam kuasa- Nya, maka kita akan menerima banyak anugerah.

Maka gereja dan setiap pemimpin yang melayani di dalam gereja juga harus menomorsatukan Tuhan dalam kuasa-Nya. Dalam menyelamatkan jiwa, dalam

(7)

Menomorsatukan Tuhan dalam Segala Hal

ibadah dan pelayanan, dalam mencapai visi, dalam memotivasi dan menggerakkan jemaat atau anggota, semua dilakukan dengan mengandalkan dan mengutamakan kuasa Tuhan. Pemimpin yang mengutamakan kuasa Tuhan akan bergerak menuju visi.

4. Mengutamakan Kepentingan Tuhan

Kalau kita berani menomorsatukan kehendak dan kepentingan Allah lebih dari kebutuhan dan kepentingan kita sendiri, maka ini akan membuat kita mencapai prestasi yang jauh lebih tinggi.

Alkitab mencatat orang yang mengalami anugerah yang luar biasa karena lebih mengutamakan kepentingan Tuhan daripada kepentingan sendiri. Daud sebagai pemimpin bangsa Israel menjadi contoh bagaimana ia memperhatikan kebutuhan rumah Tuhan. Pada saat tabut Allah hanya ditempatkan di dalam tenda, Daud berkeinginan membangun rumah bagi Tuhan. Walaupun Daud tidak menjadi pelaksana pembangunan rumah Tuhan, tetapi sikap hati Daud membuat Allah berkenan kepada Daud (2 Samuel 7:1-16). Janda Sarfat berani mengutamakan Tuhan sekalipun saat itu ia dan anaknya sangat membutuhkan makanan, maka ia juga diutamakan oleh Tuhan lebih dari janda-janda yang lain (Lukas 4:25-26).

C. Berkat Menomorsatukan Tuhan

1. Kita Mengalami Hal-hal yang Luar Biasa

Kalau kita senantiasa terus menomorsatukan Tuhan dalam segala hal, maka masih akan ada banyak lagi hal-hal luar biasa yang bisa terjadi di dalam pelayanan kita, karena Tuhan adalah Tuhan yang tidak terbatas.

2. Kita Dibawa Tuhan untuk Menjadi Pioner

Pemimpin yang menomorsatukan Tuhan akan mendapatkan gagasan-gagasan dari Tuhan untuk kemajuan pelayanannya. Ketika pemimpin menjalankan gagasan- gagasan dari Tuhan itu, maka pelayanannya akan mengalami terobosan dan menjadi contoh untuk diikuti oleh yang lain. Menjadi pioner artinya berjalan di depan, menjadi perintis atau pelopor.

Gereja kita menerapkan prinsip menomorsatukan Tuhan dalam segala hal.

Anugerah Tuhan sudah nyata atas gereja kita, gereja kita dibawa menjadi pioner dalam banyak hal seperti: kegerakan kelompok sel, kegerakan pujian dan penyembahan, radio rohani, kegerakan pondok Daud, dll.

(8)

SOM 3 – Aku Bertumbuh dalam Kasih Tuhan

Maka kalau kita terus menomorsatukan Tuhan, kita akan sungguh-sungguh dibawa Tuhan menjadi pioner melalui kegerakan-kegerakan di dalam pelayanan kita, dan apa yang kita lakukan itu menjadi berkat dan membawa pengaruh yang baik untuk dijadikan contoh.

3. Perjalanan Kita Adalah Perjalanan yang Penuh Kuasa

Yang ketiga, kalau kita senantiasa menomorsatukan Tuhan serta menjadikan Tuhan sebagai pemimpin tertinggi dalam gereja kita sehingga setiap keputusan yang kita ambil senantiasa meminta petunjuk dari Tuhan, maka kita akan senantiasa berjalan dalam pimpinan Tuhan sehingga perjalanan kita adalah perjalanan yang penuh kuasa serta mujizat Tuhan.

UNTUK DIRENUNGKAN

• Bila kita mengatakan bahwa kita mengasihi Tuhan dengan segenap hati, maka kita akan mengutamakan Tuhan. Sudahkah kita mengutamakan Tuhan lebih dari kepentingan kita, lebih dari keinginan kita, dan lebih dari segala-galanya?

Referensi

Dokumen terkait

“Nyata benar di sini betapa ajaib kuasa iman sebagai alat untuk meperoleh sesuatu dari Tuhan.” 6 Perempuan tersebut memiliki keyakinan yang penuh akan kuasa Tuhan

Berdoa untuk para Pemimpin, mulai dari Bapak Presiden, anggota Kabinet Kerja sampai dengan para pemimpin di daerah-daerah, kiranya TUHAN senantiasa memberikan hikmat agar

Berdoa untuk para Pemimpin, mulai dari Bapak Presiden, anggota Kabinet Kerja sampai dengan para pemimpin di daerah-daerah, kiranya TUHAN senantiasa memberikan hikmat

Berdoa untuk para Pemimpin, mulai dari Bapak Presiden, anggota Kabinet Kerja sampai dengan para pemimpin di daerah-daerah, kiranya TUHAN senantiasa memberikan hikmat

Berdoa untuk para Pemimpin, mulai dari Bapak Presiden, anggota Kabinet Kerja sampai dengan para pemimpin di daerah-daerah, kiranya TUHAN senantiasa memberikan hikmat agar

Berdoa untuk para Pemimpin, mulai dari Bapak Presiden sampai dengan para pemimpin di daerah-daerah, kiranya TUHAN senantiasa memberikan hikmat agar dapat memimpin rakyat,

Umat : Inilah kami Tuhan, pakailah setiap kami menjadi Gereja-Gereja Bagian Mandiri yang saling menopang dan memberdayakan dalam bingkai satu keluarga, penuh kasih

Contoh Tuhan berkuasa atas alam di dalam Alkitab: Tuhan meredakan angin ribut Perjalanan Bangsa Israel keluar dari Mesir Mujizat Laut Teberau terbelah dua Tuhan menurunkan