L M Sabri
PTGD6509 – KERANGKA HORIZONTAL
REDUKSI SUDUT UKURAN DARI PERMUKAAN BUMI KE ELIPSOID DAN BIDANG PROYEKSI
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK GEODESI DEPARTEMEN TEKNIK GEODESI
FAKULTAS TEKNIK - UNIVERSITAS DIPONEGORO
PENDAHULUAN
Setiap pengukuran geodesi memerlukan azimuth awal
Akurasi penentuan azimuth memiliki efek yang sangat besar dalam pengukuran koordinat
Azimut pada permukaan elipsoid
Azimut geodetik dari satu titik ke titik lain adalah jurusan dari geodesik yang melalui
Azimut di bidang datar
Azimut ukuran adalah jurusan dari garis
penghubung lurus yang
melalui dua titik pengukuran
Azimut geodetik berbeda dengan azimut ukuran, karena:
Garis normal atau vertikal atau plumbline azimut geodetik dan azimut ukuran berbeda (vertical deflection)
Garis normal di titik awal dan titik akhir
pengukuran berbeda (skewness of normal)
Azimut geodetik yang dibentuk dari geodesik
berbeda dengan irisan normal di titik awal dan titik akhir pengukuran (geodesic correction)
DEFLEKSI VERTIKAL
Garis unting-unting actual melewati titik pengukuran menuju ke geoid
Garis unting-unting actual di permukaan bumi akan tegak lurus dengan bidang ekuipotensial yang
melewati permukaan
Garis unting-unting actual di geoid akan tegak lurus dengan bidang
ekuipotensial geoid
Garis unting-unting normal melewati titik pengukuran menuju ke elipsoid
Garis unting-unting normal di permukaan bumi akan tegak lurus dengan bidang ekuipotensial normal yang melewati permukaan
Garis unting-unting normal di ellipsoid akan tegak lurus dengan bidang ekuipotensial elipsoid
SKEWNESS
Garis normal tergantung dari posisi geodetik
geodesic
Azimut ukuran harus
direduksi agar menjadi azimut geodetic atau sudut jurusan di bidang
proyeksi
A12 = A12 + A12 + K12 + 12 + ( t-T )12
A = reduksi karena penyimpangan vertikal K = reduksi karena bersilangnya garis normal
= reduksi karena tidak berimpitnya irisan normal dengan geodesik
( t-T ) = reduksi kelengkungan busur
Reduksi Penyimpangan Vertikal ( A )
A12 = reduksi jurusan 12 karena penyimpangan vertikal B1 = bujur geodetik di titik 1
1 = bujur astronomi di titik 1 L1 = lintang geodetik di titik 1
A12 = azimuth geodetik dari titik 1 ke titik 2 m12 = sudut miring dari titik 1 ke titik 2
1 = komponen penyimpangan vertikal pada arah siku-siku meridian di titik 1
= ( 1 – B1 ) cos L1
1 = komponen penyimpangan vertikal pada arah meridian di titik 1
12 12
12 1
1 1
12
( ) sin L ( cos A sin A ) tg m
A
B
Soal :
Azimuth ukuran (astronomik) : A12a = 2240 23’ 44“,51 Koordinat geodetik dan astronomik :
L1 = 070 37’ 11“,43 Utara B1 = 070 12’ 32“,21 Timur
1 = 070 37’ 09“,65 Utara 1 = 070 12’ 42“,86 Timur m12 = 450
Penyelesaian :
1 = ( 1 – L1 ) = - 1”,78 ( B1 – 1 ) = - 10“,65 ( B1 – 1 ) sin L1 = - 1”,41 1 = ( 1 – B1 ) cos L1 = + 10”,56
1 cos A12a= - 7“,54 1 sin A12a = + 1“,24 ( 1 cos A12a - 1 sin A12a ) tg m12= - 8”,78
Reduksi Bersilangnya Garis Normal ( K )
K12 = reduksi jurusan 1 - 2 karena bersilangnya garis normal N1 = jari-jari lengkung normal di titik 1 ;
a = setengah sumbu panjang ER e = eksentrisitet pertama ; e2 = 2 f – f2
e’2 = ( a2 – b2 )/a2 = e2 / ( 1 – e2 )
” = ( 180/ ) . 3600” = 206264,806247 L1 = lintang geodetik di titik 1
A12 = azimuth geodetik dari titik 1 ke titik 2 H = tinggi normal titik 2
2 1 2 12
1 2
12 " sin (2.A )cos L .H .
2 K e'
N
Reduksi Jurusan Geodesik ( )
12 = reduksi jurusan 12 karena irisan normal dan geodesik pada ER tidak berimpit
S12 = jarak dari titik 1 ke titik 2, dalam kilometer (km)
L1 = lintang geodetik di titik 1
A = azimuth geodetik dari titik 1 ke titik 2
2 12 12
1 2
12 0,028"cos sin (2A ). 100
S
L
Reduksi karena kelengkungan busur ( t-T )
X,Y = koordinat proyeksi
t = sudut lurusan tali busur T = sudut lurusan busur
Ko = 0,9996
) 2
)(
. ( . 6
"
t) - (
2 2 1 1 2
0
12 2 Y Y X X
K
T r
) .
(
0 02
0
N M
r
REDUKSI SUDUT UKURAN MENDATAR
Sudut mendatar adalah selisih dari 2 (dua) jurusan/azimuth, yaitu
jurusan/azimuth kanan dikurangi jurusan/azimuth kiri.
l12u = jurusan ukuran di bumi fisik dari titik 1 ke titik 2 l13u = jurusan ukuran di bumi fisik dari titik 1 ke titik 3
l12 = jurusan ukuran di bidang proyeksi dari titik 1 ke titik 2 l13 = jurusan ukuran di bidang proyeksi dari titik 1 ke titik 2
Agar diperoleh sudut mendatar pada bidang datar, masing-masing jurusan harus mendapat koreksi A, K, , dan ( t-T ).
u u
u l13 l12
213 213 l
13 l
12
} ) (
) {(
) (
) (
) (
) (
) (
12 13
12 13
12 13
12 13
u 213 213
13 13
13 13
13 13
12 12
12 12
12 12
T t T
t K
K A
A
T t K
A l
l
T t K
A l
l
u u
LATIHAN SOAL
Diketahui:
– L1 = -7.052085 B1 = 110,446299 h = 200 m – L2 = -7.053ABC B2 = 110,445678 h = 210 m – ABC = dijit NIM
– Sudut 123 : 280 – Jarak 23 = 510 m – Zenit 21 = 85
– Zenit 23 = 88
Hitung Koordinat titik 3!
s e l e s a i