• Tidak ada hasil yang ditemukan

16._BAB_5_.docx - Perpustakaan Poltekkes Malang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "16._BAB_5_.docx - Perpustakaan Poltekkes Malang"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Rata-rata usia ibu yang memiliki balita stunting adalah usia 26-35 tahun sebesar 50%, tingkat pendidikan ibu mayoritas adalah tamat Sekolah Dasar (SD) sebesar 50%, rata-rata pekerjaan kepala keluarga adalah swasta dan petani sebesar 44%, dan rata-rata pekerjaan ibu adalah ibu rumah tangga sebesar 100%.

2. Tingkat pengetahuan ibu yang memiliki balita stunting di Desa Sidoluhur sebelummetode Focus Group Discusion rata-rata dalam kategori cukup sebesar 50% dan rata-rata dalam ketegori kurang sebesar 50%. Sebelum metode Peer Group Discussion rata-rata dalam kategori kurangsebesar 75%.Sikap ibu sebelum metode Focus Group Discusionyang mendukung sebesar 50% dan yang tidak mendukung sebesar 50%sedangkan metode Peer Group Discussion menunjukkansikap ibu mendukung sebesar 50%

dan sikap ibu tidak mendukung sebesar 50%.

3. Rata-rata nilai pengetahuan ibu yang memiliki balita stunting pada saat metode Focus Group Discussion mengalami peningkatan poin sebesar 21,87 pada saat posttest poin menjadi 71,87.

4. Sikap ibu yang memiliki balita stunting pada saat metode Focus Group Discussionmengalami peningkatan selisih nilai sebesar 16,5dengan nilai sebesar 38,25 ± 1,66 yang artinya sikap ibu mendukung tentang gizi seimbang.

5. Rata-rata nilai pengetahuan ibu yang memiliki balita stunting pada saat metode Peer Group Discussion mengalami peningkatan poin sebesar 10 pada saat posttest poin menjadi 58,75.

6. Sikap ibu yang memiliki balita stunting pada saat metode Peer Group Discussion mengalami peningkatan selisih nilai sebesar 16,38dengan nilai sebesar 38,00 ± 1,85 yang artinya sikap ibu mendukung tentang gizi seimbang.

70

(2)

7. Pengaruh metode FGD terhadap tingkat pengetahuan tentang gizi seimbang ibu yang memiliki balita stunting di Desa Sidoluhur menunjukkan nilai p<0,05sebesar 0,014 yangartinyametode FGDberpengaruh signifikan dalam meningkatkan tingkat pengetahuan ibu yang memiliki balita stunting.

Pengaruh metode PGD terhadap tingkat pengetahuan tentang gizi seimbang ibu yang memiliki balita stunting di Desa Sidoluhur menunjukkan nilai p<0,05sebesar 0,016 yangartinyametode PGD berpengaruh signifikan dalam meningkatkan tingkat pengetahuan ibu yang memiliki balita stunting 8. Pengaruh metode FGD terhadap sikap tentang gizi seimbang ibu yang

memiliki balita stunting di Desa Sidoluhur menunjukkan nilai p>0,05sebesar 0,028 yangartinyametodeFGDberpengaruh signifikan dalam perubahansikap ibu yang memiliki balita stunting.Pengaruh metode PGD terhadap sikap tentang gizi seimbang ibu yang memiliki balita stunting di Desa Sidoluhur menunjukkan nilai p>0,05sebesar 0,012 yangartinyametodePGDberpengaruh signifikan dalam perubahansikap ibu yang memiliki balita stunting

B. Saran

Untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu yang memiliki balita stunting sebagai upaya untuk menanggulangi anak stunting perlu dilakukan beberapa cara sebagai berikut :

1. Metode Focus Group Discussion (FGD)dan metode Peer Group Discussion (PGD) dapat digunakan untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu yang memiliki balita stunting.

2. Metode Focus Group Discussion lebih meningkatkan pengetahuan ibu balita tentang gizi seimbang karena peningkatan selisih nilai sebesar 21,87 lebih besar dibandingkan selisih nilai pada metode Peer Group Discussion sebesar 10.

3. Metode Peer Group Discussion lebih efektif dalam merubah sikap ibu balita tentang gizi seimbang karena peningkatan selisih nilai sebesar 16,38 lebih besar dibandingkan selisih nilai pada metode Focus Group Discussion sebesar 16,5.

71

(3)

72

Referensi

Dokumen terkait

Dari 4 jurnal yang menyatakan sikap ibu baik semua menyatakan ada hubungan yang signifikan antara sikap dengan tindakan pencegahan ISPA berulang pada balita dan dua jurnal menunjukan

Balita yang kekurangan konsumsi protein memiliki resiko 10,26 kali untuk mengalami stunting, sedangkan hasil penelitian dari Sari dkk, 2016 prevalensi stunting pada kelompok asupan

Pemenuhan gizi yang kurang dimungkingkan akan berdampak pada kondisi balita pendek atau stunting.Menurut Mitra 2015 stunting berkaitan dengan meningkatnya risiko kesakitan dan kematian,

Pengaruh Konseling Gizi Terhadap Pengetahuan, Sikap, Praktik Ibu dalam Pemberian Makan Anak, dan Asupan Zat Gizi Anak Stunting Usia 1-2 tahun di Kecamatan Semarang Timur.. Journal of

Sesudah dilakukan pendampingan dengan menggunakan media EWI Card sebagian dari ibu kompeten dalam menstimulasi perkembangan balita 5.1.3 Tidak ada perbedaan kemampuan ibu dalam

Progress pemberian vitamin A pada balita, bayi, dan ibu nifas dalam jangka waktu 5 tahun mengalami penurunan sebesar 1340, 288,3, 231 dan setiap tahunnya mengalami penurunan sebesar

Hubungan Media Pop-up Book dengan Tingkat Pengetahuan Pada Ibu Dengan Balita Stunting pada Kelompok Perlakuan dan Kelompok Kontrol Tingkat pengetahuan gizi seseorang berpengaruh

Pemeriksaan ANC dilakukan pada ibu hamil UK 36-38 minggu dengan pemeriksaan berat badan dan hasil pengukuran TFU yang dilakukan 8 orang ibu hamil, dari 8 ibu hamil terdapat 5 orang ibu