• Tidak ada hasil yang ditemukan

2. Semua teman-teman yang telah membantu mengerjakan skripsi ini dan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "2. Semua teman-teman yang telah membantu mengerjakan skripsi ini dan "

Copied!
125
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Fokus Penelitian

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

LANDASAN TEORI

Konsep Sastra

Menurut Levefere, karya sastra yang bernilai adalah karya sastra yang mampu menggambarkan pengalaman yang berbeda dengan cara yang baru atau mempunyai sesuatu yang baru yang berkaitan dengan pengalaman yang berbeda. Mengenai bahasa sebagai media sastra, beliau (Ratna) menegaskan bahwa media utama karya sastra adalah bahasa, yaitu bahasa yang menghubungkan seluruh aspek kehidupan, yang disajikan dengan cara yang khas dan unik, berbeda dengan bentuk penyajian yang dilakukan. dalam narasi. Menurut Sumardjo dan Saina KM (dalam Wijaya, Al-Pansori), ada tiga hal yang membedakan karya sastra dengan karya nonsastra.

Berdasarkan itu semua, maka penilaian suatu karya sastra bermutu (atau tidak bermutu) harus didasarkan pada penilaian terhadap bentuk, isi, ungkapan, dan bahasa.Oleh karena itu, semakin banyak masyarakat membaca karya sastra, maka semakin banyak masyarakat yang memaknai karya sastra karena sastra. Karya merupakan suatu abstraksi dari seluruh aspek kehidupan manusia yang dijabarkan dalam unsur-unsur karya sastra. Sastra erat kaitannya dengan sastrawan yang pernah melihat dan meneliti secara langsung fenomena-fenomena sosial yang terjadi di masyarakat (Herman Wijaya, Jaelani Al-Pansori, 2014).

Konsep Gaya Bahasa

Pembicaraan tentang situasi sastra erat kaitannya dengan seluruh aspek kehidupan yang kita sebagai manusia rasakan, pikirkan dan alami dalam hidup kita. Sastra menunjukkan realitas yang terjadi di masyarakat, pengarang memperlihatkan realitas secara keseluruhan dan mencakup dirinya sendiri karena ia adalah anggota masyarakat. Gaya linguistik merupakan suatu susunan kata yang timbul akibat emosi yang timbul atau hidup dalam hati pengarangnya, sehingga membangkitkan perasaan tertentu dalam hati pembacanya (Pradopo.

Gaya bahasa memungkinkan kita menilai kepribadian, watak dan kemampuan seseorang yang menggunakan bahasa tersebut. Semakin baik gaya bahasanya, semakin baik pula penilaian orang; Semakin buruk gaya bahasa seseorang maka semakin buruk pula penilaian yang diberikan kepadanya.

Jenis-jenis Gaya Bahasa

Dengan kata lain, hiperbola ialah gaya bahasa yang mengandungi pernyataan berlebih-lebihan daripada realiti (Abidin Metonymy. Dengan kata lain, aliterasi ialah gaya bahasa yang mengulang perkataan pertama dalam perkataan seterusnya (Abidin Antanklasis. Antifrasa ialah gaya bahasa yang menggunakan perkataan yang bermaksud nada yang berlawanan dan ironis (Abidin, 2013: 83).

Ade Nurdin dkk (dalam Abidin berpendapat bahwa antitesis adalah gaya bahasa yang menggunakan gabungan kata. Dengan kata lain antitesis adalah gaya bahasa yang kata-katanya merupakan dua hal yang bertentangan. Dari kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa pengulangan a gaya bahasa yang mengulang kata – kata sebagai penegas makna.

Konsep Pesan

Pengulangan adalah pengulangan bunyi, suku kata, atau bagian kalimat yang dianggap penting untuk penekanan pada konteks yang sesuai (Keraf). Ada pula yang berpendapat bahwa repetisi adalah gaya bahasa yang mengulang-ulang suatu kata secara berurutan dalam suatu kalimat. atau wacana (Abidin. Paralelisme adalah gaya pengulangan linguistik, seperti pengulangan khususnya dalam puisi, yang terdiri dari anafora (pengulangan di awal kalimat) dan epifora (pengulangan di akhir kalimat).

Jadi dapat dijelaskan bahwa paralelisme adalah gaya bahasa yang berusaha mengulang kata atau mengambil fungsi gramatika yang sama untuk mencapai paralelisme (Abidin, 2013: 84). Simbol yang terpenting adalah kata-kata (bahasa) yang dapat mewakili benda (benda), gagasan dan perasaan, baik yang diucapkan (percakapan, wawancara, diskusi perkuliahan, dan sebagainya). Pesan dapat mencakup berbagai aspek panjangnya, namun pesan inti komunikasi akan selalu mengarah pada tujuan akhir komunikasi.

Pesan Moral

Fiksi melibatkan penerapan moralitas dalam sikap dan perilaku tokoh sesuai dengan pandangannya tentang moralitas. Melalui cerita, sikap dan tingkah laku para tokoh diharapkan pembaca dapat mengambil hikmah dari pesan moral yang disampaikan. Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa pesan moral yang disampaikan melalui cerita fiksi tentu mempunyai pengaruh yang berbeda dengan yang disampaikan melalui tulisan nonfiksi (Nurgiyantoro.

Karya sastra fiksi selalu menawarkan pesan-pesan moral yang berkaitan dengan sifat-sifat luhur kemanusiaan yang pada hakikatnya bersifat universal. Oleh karena itu, jika sebuah karya memperlihatkan sikap dan tingkah laku tokoh-tokoh yang kurang terpuji, baik yang berperan sebagai tokoh antagonis maupun tokoh protagonis, bukan berarti pengarang menasihati pembacanya untuk bersikap dan bertindak seperti itu. Pesan moral berupa akhlak keagamaan, termasuk yang bersifat keagamaan, dan kritik sosial banyak dijumpai dalam karya fiksi atau genre sastra lainnya.

Jenis dan Wujud Pesan Moral

Hal ini dapat mencakup semua pertanyaan tentang kehidupan dan keberadaan, semua pertanyaan tentang martabat dan nilai manusia. Secara umum pertanyaan tentang kehidupan dan keberadaan manusia dapat dibedakan menjadi pertanyaan tentang hubungan manusia dengan diri sendiri, hubungan manusia dengan orang lain dalam lingkungan sosialnya, termasuk hubungannya dengan lingkungan alam, dan hubungan manusia dengan Tuhan. Hal ini tentu saja tidak lepas dari kaitannya dengan persoalan hubungan antara manusia dan dengan Tuhan.

Hal ini dapat dikaitkan dengan masalah-masalah seperti hidup dengan sumber daya sendiri, harga diri, kepercayaan diri, ketakutan, kematian, kerinduan, balas dendam, kesepian, keragu-raguan antara pilihan yang berbeda dan lain-lain yang menggali lebih dalam ke dalam diri dan jiwa seseorang. . secara individu.. Pesan moral yang berupa hubungan antar manusia dapat berupa: kuat atau rapuhnya persahabatan, kesetiaan, pengkhianatan, kekurangan: hubungan suami istri, orang tua-anak, cinta suami istri, anak, orang tua, satu sama lain atau negara asal, hubungan kerja antara pengusaha, atasan dan bawahan dan lain-lain yang melibatkan interaksi manusia (Nurgiyantoro.

Biografi TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Majid

Muhammad Zainuddin Abdul Majid yang namanya disingkat HAMZANWADI (Haji Muhammad Zainuddin Abdul Majid Nadlatul Wathan Diniyah Islamiah), yang dikenal dengan nama Maulana asy-Syaikh atau dikenal juga dengan sebutan “Tuan Guru Pancor” diberi nama Muhammad Saggaf yaitu oleh ayahnya sendiri. yaitu Tuan. Guru Haji Abdul Majid. Setelah selesai menunaikan ibadah haji, nama Muhammad Saggaf diubah menjadi Haji Muhammad Zainuddin oleh ayahnya. Muhammad Zainuddin Abdul Majid hanya dikaruniai dua orang putri yaitu Siti Rauhun dari pernikahannya dengan Sitijauhariyah dan Siti Raihanun dari pernikahannya dengan Hajah Siti Rahmatullah.

Muhammad Zainuddin Abdul Majid adalah seorang ulama kharismatik asal Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat dan merupakan pendiri Nahdlatul Wathan, serta penulis wasiat renungan Masa Pengalaman Baru. Muhammad Zainuddin Abdul Majid selaku pendiri Nahdlatul Wathan (NW) dalam karya yang dihasilkannya, beliau dedikasikan untuk umat Islam. Muhammad Zainuddin Abdul Majid banyak menulis tentang etika agama yang patut diikuti atau ditinggalkan.

Penelitian Relevan

Kerangka pikir

Hal ini untuk merefleksikan New Age of Experience yang dikembangkan di sekolah atau madrasah Nahdlatul Wathan (NW) dan di komunitas Nahdlatul Wathan (NW). Berdasarkan data yang ditemukan, data utama adalah data tertulis berupa teks yang terdapat dalam Wasiat Refleksi Pengalaman Era Baru karya TGKH. Data puisi-puisi Perjanjian Meditasi Pengalaman Era Baru kemudian diseleksi menurut tingkatan antara data mentah dan data matang dengan cara memilih secara cermat data yang mengandung gaya bahasa dan pesan moral.

Jenis Penelitian

Data dan Sumber Data

Data yang dikumpulkan terutama berupa kata-kata, kalimat atau gambar yang mempunyai makna lebih bermakna dan dapat merangsang pemahaman yang lebih nyata dibandingkan sekedar menyajikan angka atau frekuensi. Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung atau melalui perantara, namun tetap bergantung pada kategori atau parameter yang dijadikan acuan. Data sekunder meliputi: buku sastra, majalah, skripsi, dan sebagainya.

Keabsahan Data

Teknik Pengumpulan Data

Teknik Analisis Data

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pembahasan

  • Jenis-Jenis Gaya Bahasa
  • Pesan Moral

Adapun gaya bahasa dan pesan moral yang terkandung dalam wasiat Refleksi masa pengalaman baru TGKH. Berikut adalah data gaya bahasa hiperbola yang terdapat dalam Wasiat Refleksi TGKH tentang Masa Pengalaman Baru. Berikut ialah data gaya bahasa metonimi yang terdapat dalam Wasiat Refleksi TGKH tentang Masa Pengalaman Baru.

Berikut adalah perincian gaya bahasa persinifikasi yang terdapat dalam Wasiat Refleksi Masa Pengalaman Baru oleh TGKH. Berikut ialah data gaya bahasa pars pro toto yang terdapat dalam Wasiat Refleksi TGKH pada masa pengalaman baharu. Berikut ialah data epitet gaya bahasa yang terdapat dalam Wasiat Refleksi TGKH pada masa pengalaman baharu.

Berikut ialah data gaya bahasa aliterasi yang terdapat dalam Wasiat Refleksi TGKH tentang Masa Pengalaman Baru. Berikut adalah data gaya bahasa anafora yang terdapat dalam Wasiat Refleksi Masa Pengalaman Baru oleh TGKH. Berikut adalah data gaya bahasa anadiplosis yang terdapat dalam Wasiat Refleksi Masa Pengalaman Baru oleh TGKH.

Berikut adalah rekod gaya bahasa Efesus yang terdapat dalam Testament of Reflection on Times of New Experiences daripada TGKH. Berikut adalah perincian gaya bahasa sinis yang terdapat dalam Wasiat Refleksi untuk masa pengalaman baru daripada TGKH. Berikut adalah catatan tentang gaya bahasa melodi yang terdapat dalam Testament of Reflection on New Experiences daripada TGKH.

Berikut ialah data gaya sindiran yang terdapat dalam Wasiat Refleksi TGKH tentang Masa Pengalaman Baru. Berikut adalah data bagi gaya pengulangan linguistik yang terdapat dalam Wasiat Renungan TGKH Sepanjang Masa Pengalaman Baru. Berikut adalah data tentang gaya bahasa keselarian yang terdapat dalam Wasiat Refleksi TGKH sepanjang masa pengalaman baru.

SIMPULAN DAN SARAN

Saran

Setan batin yang sebenarnya akan gelisah atau gelisah ketika upayanya untuk mempengaruhi hal-hal yang tidak baik bagi siapa pun gagal atau gagal. 47 Setan sejati yang pikirannya akan resah atau resah ketika usahanya untuk mempengaruhi hal-hal yang tidak baik bagi siapa pun gagal atau gagal. Karena orang yang paling mulia, bertakwa dan bertakwa adalah orang yang selalu berada di jalan Allah SWT.

230 Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan keberkahan yang melimpah, baik dari yang beriman maupun tidak, kepada masyarakat yang tergabung atau tergabung dalam ormas NOW. 11 Subhanallah, Yang Maha Besar, Pencipta alam semesta yang tak terhitung banyaknya. Ajib dan gharib bersifat berkesinambungan. Semangat iman tidak bingung. Kegilaannya adalah ia selalu memikirkan kehidupan di dunia, bahkan tidak pernah memikirkan kehidupan di akhirat, sehingga batin dan lahiriahnya tidak bisa melihat mana yang baik dan mana yang buruk.

65 Puisi ini mengandung makna imbauan untuk tidak kaget dan bingung atau terkejut dan merenung ketika menghadapi cobaan hidup, karena nasib bergantung pada kehendak Tuhan Yang Maha Esa atau Maha Agung. 130 Bagi masyarakat yang mendengar dan menaati nasehat tersebut, maka akan tetap menjunjung atau mentaati suatu amanah atau perintah dan wasiat atau pesan. 20 Janganlah kamu peduli dan khawatir terhadap apa pun yang terjadi dalam dirimu selama nafsu dan hatimu terpuaskan.

Kegilaannya ialah dia selalu memikirkan kehidupan di dunia, bahkan dia tidak pernah memikirkan kehidupan di akhirat, sehingga batinnya tidak dapat melihat apa yang ada. 159 Jauhlah orang yang menderhaka kepada gurunya yang hanya menyangka dialah yang terbaik dan paling benar. 132 Orang yang mulia tahu bersyukur manakala orang yang kafir atau tidak beriman kepada Allah Swt.

178 Orang yang suka melakukan sesuatu atau mempunyai passion terhadap sesuatu, bertekad untuk menghancurkan dunia dan segala sesuatunya tanpa memperhatikan orang tua atau guru yang mendidiknya. 17 Orang-orang yang mempunyai sifat baik akan terus menyebar ke arah barat laut dari kota ke kota, bahkan dari Sabang sampai Merauke. 37. Sungguh besar pertolongan dari pemimpin, yang turut membantu dalam berperang dan mau melatih. Semoga Allah Yang Maha Penyayang diberi pendidikan dan bimbingan yang berlimpah.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pemakzulan presiden di Indonesia sebelum dan sesudah

Desa Banyakan Kecamatan Banyakan Kabupaten Kediri merupakan salah satu dari sekian banyak desa yang masyaraktnya ada yang telah berkonversi namun juga tidak