• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEPUTUSAN KEPALA BADAN STANDAR, KURIKULUM DAN ASESMEN PENDIDIKAN

N/A
N/A
MA Nurul Fikri

Academic year: 2023

Membagikan "KEPUTUSAN KEPALA BADAN STANDAR, KURIKULUM DAN ASESMEN PENDIDIKAN "

Copied!
1822
0
0

Teks penuh

HASIL BELAJAR AKHIR TINGKAT PENDIDIKAN ANAK (TK/RA/BA, KB, SPS, TPA). Penyiapan hasil pembelajaran pada pendidikan anak usia dini (TK/RA/BA, KB, SPS, TPA) dapat dimaknai sebagai respon terhadap perlunya penguatan peran PAUD (TK/RA/BA, KB, SPS, TPA) sebagai dasar tingkat pendidikan. Ketiga, memperkuat keterkaitan pembelajaran literasi, matematika, sains, teknologi, teknik, dan seni sejak pendidikan anak usia dini (TK/RA/BA, KB, SPS, TPA).

Tujuan hasil pembelajaran di PAUD (TK/RA/BA, KB, SPS, TPA) adalah memberikan arahan sesuai usia bagi perkembangan anak dalam segala aspek perkembangan anak (religius-moral, fisik-motorik, emosional-sosial). , kebahasaan, dan nilai kognitif) serta menceritakan kompetensi pembelajaran yang diharapkan dicapai anak pada akhir PAUD (TK/RA/BA, KB, SPS, TPA), sehingga anak siap mengikuti jenjang selanjutnya pendidikan. Cakupan hasil pembelajaran di PAUD (TK/RA/BA, KB, SPS, TPA) mencakup tiga unsur rangsangan yang saling terintegrasi.

CAPAIAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI

Siswa juga akan memahami pentingnya latihan (riyāḍah), disiplin (tahżīb) dan upaya sungguh-sungguh untuk pengendalian diri (mujāhadah). Al-Qur'an dan Hadits Siswa dapat membaca surah atau ayat pendek Al-Qur'an dan menjelaskan pesan pokoknya dengan baik. Siswa juga memahami pengertian toleransi dalam tradisi Islam berdasarkan ayat Al-Qur’an dan hadis Nabi.

Siswa juga memahami pengertian toleransi dalam tradisi Islam berdasarkan ayat Al-Qur’an dan hadis Nabi. Al-Qur'an dan Hadits Siswa mampu menganalisis ayat-ayat Al-Qur'an dan hadis tentang perintah berkompetisi dalam kebaikan dan etos kerja.

CAPAIAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DAN BUDI PEKERTI

Dalam Unsur Kemanusiaan dan Nilai-Nilai Kristiani, siswa belajar tentang hakikat manusia sebagai ciptaan Tuhan yang terbatas. Siswa memahami makna kehadiran gereja bagi umat Kristiani dan dunia serta mengkritisi berbagai bentuk pelayanan di gereja. Tahap A (Umumnya Kelas I dan II SD/Program Paket A) Siswa memahami kasih Tuhan melalui keberadaannya.

Tahap C (umumnya untuk kelas IV dan V SD/Program Paket A) Siswa mengenal kemahakuasaan Tuhan yang hadir melalui berbagai peristiwa dalam kehidupannya. Dengan mengakui kemahakuasaan Tuhan, siswa memahami bahwa Tuhan Yang Maha Esa mengampuni dan menyelamatkan manusia melalui Yesus Kristus.

CAPAIAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI

Pelajar diperkenalkan kepada tokoh iman dalam Perjanjian Lama (Nuh, Abraham, Ishak dan Yakub). Pelajar memahami kisah-kisah suci dalam Perjanjian Lama (Sepuluh Perintah Tuhan sebagai panduan hidup, Bangsa Israel memasuki tanah yang dijanjikan, Tuhan memberkati para pemimpin Israel: Samuel, Saul dan Daud); dan Perjanjian Baru (kisah Yesus mengisytiharkan Kerajaan Tuhan melalui perumpamaan dan mukjizatnya). Pelajar Gereja mengetahui sakramen dalam Gereja (pembaptisan, ekaristi dan penebusan dosa).

Pelajar Gereja mampu memahami makna dan makna Gereja, hakikat Gereja (Satu, Kudus, Katolik, Apostolik), peranan hierarki dan awam dalam Gereja, karya pastoral Gereja ( Liturgi, Kerygma, Martyria, Koinonia, Diakonia). Selain itu, siswa mampu meneladani nilai-nilai karakter Hindu yang relevan dengan kehidupan masyarakat lokal, nasional, dan internasional. Siswa Susila dapat mengetahui nilai-nilai parisudha tri pasur dan perilaku orang suci di lingkungan keluarga, sekolah, dan lingkungan sekitar.

Dalam hal ini siswa mampu mengembangkan rasa ingin tahunya terhadap kurban suci yang biasa dipersembahkan di lingkungan keluarga. Pada akhir Tahap B, siswa dapat mengetahui nilai-nilai dalam Ramayana dan Purana yang terkandung dalam kearifan lokal. Program Mahasiswa dapat menganalisis dan mengidentifikasi bentuk-bentuk kearifan lokal dalam kaitannya dengan nilai-nilai budaya nasional dan nasional.

Pada akhir tahap E, siswa mampu menganalisis ajaran dharmastra dalam kehidupan, punarbhawa untuk meningkatkan kualitas dirinya. Pendidikan agama dan etika Budha secara holistik menginternalisasikan peserta didik dengan nilai-nilai agama Budha yang selaras dengan nilai-nilai inti Pancasila negara melalui pembelajaran nilai, pembelajaran yang berpusat pada siswa, teladan, dan pendampingan. Pendidikan agama Buddha dan etika ditujukan untuk membentuk peserta didik yang berakhlak mulia dan berwawasan keberagaman global, berdasarkan nilai-nilai agama Buddha dan nilai-nilai Pancasila, yang dipadukan dalam ajaran moralitas, semedi dan kebijaksanaan.

Nilai-nilai Budha menjadi landasan bagi peserta didik untuk mempunyai empat capaian perkembangan, sehingga menjadi peserta didik yang berakhlak mulia dan mendunia dalam keberagaman. Ritual Pada akhir Tahap A, siswa merangkul keragaman identitas dan simbol agama Buddha dan agama serta kepercayaan lain di lingkungan rumah dan sekolah.

CAPAIAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KHONGHUCU DAN BUDI PEKERTI

Pada Unsur Kitab Suci, siswa membuat daftar ayat-ayat suci dalam Buku Sishu yang berhubungan dengan Tian Zi Mu Duo, dan mencari ayat-ayat yang ada di dalam buku tersebut. Siswa dapat memberikan contoh sikap menaati dan tidak menaati peraturan di keluarga dan di sekolah. Siswa dapat menyebutkan identitas (fisik dan non fisik) keluarga dan teman di lingkungan rumah dan di sekolah.

Siswa mampu membedakan dan menghargai perbedaan baik fisik (misalnya warna kulit, jenis rambut, dll) maupun non fisik (misalnya miskin, kaya, dll) keluarga dan teman-temannya di lingkungan rumah dan sekolah. Siswa mampu mengidentifikasi dan menarasikan bentuk kerjasama dalam keberagaman di lingkungan keluarga dan sekolah. Siswa mampu menyebutkan contoh sikap dan perilaku dalam menjaga lingkungan sekitar serta mengamalkannya di lingkungan keluarga dan sekolah.

Siswa mampu mengidentifikasi dan menyajikan hasil identifikasi hak dan kewajiban sebagai anggota keluarga dan sebagai warga sekolah. Siswa mampu mengenal dan menyebutkan identitas (fisik dan non fisik) orang-orang di lingkungannya. Siswa mampu memahami perbedaan karakteristik fisik (misalnya warna kulit, jenis rambut, dll) dan non fisik (misalnya miskin, kaya, dll) dari orang-orang di lingkungannya.

Siswa mampu mengidentifikasi dan menyajikan berbagai bentuk keragaman suku, sosial budaya yang ada di lingkungan sekitar. Pancasila Mahasiswa mampu memahami dan menyajikan hubungan antar sila Pancasila sebagai satu kesatuan yang utuh. Siswa mampu mengidentifikasi dan menyajikan pentingnya nilai-nilai Pancasila sebagai pedoman hidup berbangsa dan bernegara.

CAPAIAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA A. Rasional Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Dengan bantuan ilustrasi, siswa dapat menjelaskan kosa kata baru dari teks yang dibacanya atau acara yang ditontonnya. Mendengarkan Siswa mampu memahami gagasan pokok (gagasan) suatu pesan lisan, informasi dari media audio, teks pendengaran (teks yang dibaca dan/atau didengar) dan instruksi lisan yang berkaitan dengan tujuan komunikasi. Siswa mampu mengartikan kosa kata baru dari teks yang dibacanya atau tayangan yang ditontonnya berdasarkan topik.

Siswa mampu memahami, mengolah dan menafsirkan informasi tentang disposisi berbagai topik dan karya sastra. Siswa mampu menyampaikan gagasan, pemikiran, pandangan, petunjuk atau pesan dalam rangka memberikan saran, memecahkan masalah dan. Siswa mampu menggunakan dan menafsirkan kosakata baru yang mempunyai makna denotatif, konotatif, dan kiasan untuk mengungkapkan dan menyajikan gagasannya.

Menulis Siswa mampu menuliskan ide, pemikiran, pandangan, arahan atau pesan tertulis untuk berbagai keperluan secara logis, kritis dan kreatif. Siswa mampu menggunakan dan mengembangkan kosa kata baru yang mempunyai makna denotatif, konotatif dan kiasan untuk menulis. Siswa mampu memahami, mengolah, menafsirkan dan mengevaluasi informasi dari berbagai jenis teks tentang berbagai topik.

Menulis Siswa mampu menuliskan ide, pemikiran, pandangan, petunjuk atau pesan tertulis untuk berbagai keperluan secara logis, kritis dan kreatif dalam bentuk teks informatif dan/atau fiksi. Siswa mampu memahami, mengolah, menafsirkan dan mengevaluasi berbagai jenis teks pada topik yang berbeda. Menulis Siswa mampu menuliskan ide, pemikiran, pandangan, pengetahuan metakognitif untuk berbagai keperluan secara logis, kritis dan kreatif.

Gambar 1: Rasional Pembelajaran Bahasa Indonesia  B.  Tujuan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Gambar 1: Rasional Pembelajaran Bahasa Indonesia B. Tujuan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

CAPAIAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA TINGKAT LANJUT A. Rasional Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Tingkat Lanjut

Bilangan Pada akhir tahap A, siswa menunjukkan pemahaman dan mempunyai pengertian bilangan (number sense) terhadap bilangan bulat sampai dengan 100, dapat membaca, menulis, menentukan nilai tempat, membandingkan, mengurutkan dan menyusun (rangkai) serta menguraikan (menguraikan) bilangan-bilangan . Geometri Pada akhir Tahap A, siswa dapat mengenal berbagai bentuk bidang (segitiga, segi empat, poligon, lingkaran) dan bentuk geometri (balok, kubus, kerucut, dan bola). Pada akhir fase B, siswa dapat mendemonstrasikan pemahaman dan pengertian bilangan (number sense) pada bilangan bulat maksimal 10.000.

Pengukuran Pada akhir Tahap B, siswa dapat mengukur panjang dan berat suatu benda dengan menggunakan satuan standar. Geometri Pada akhir tahap B, siswa dapat mendeskripsikan ciri-ciri bangun datar yang berbeda-beda (persegi panjang, segitiga, poligon). Pengukuran Pada akhir tahap C, siswa dapat menentukan volume dan luas berbagai bangun datar (segitiga, segi empat, dan poligon) serta kombinasinya.

Geometri Pada akhir tahap C, siswa dapat mengkonstruksi dan memecah bentuk spasial (kubus, balok dan kombinasinya) serta mengenal visualisasi spasial (depan, atas dan samping). Pada akhir tahap D, siswa dapat menjelaskan cara menentukan luas lingkaran dan menyelesaikan permasalahan terkait. Bilangan Pada akhir tahap E, siswa dapat menggeneralisasi sifat-sifat bilangan eksponensial (termasuk eksponen pecahan).

Pada akhir fase F, siswa dapat memodelkan pinjaman dan investasi dengan bunga majemuk dan anuitas. Siswa dapat mengenali berbagai fungsi (termasuk fungsi rasional, fungsi akar, fungsi eksponensial, fungsi logaritma, fungsi nilai absolut, fungsi pembelajaran dan fungsi piecewise) dan menggunakannya untuk memodelkan berbagai fenomena. Mata pelajaran bahasa Inggris bertujuan untuk memastikan bahwa siswa dapat melakukan hal-hal berikut.

Pada akhir Fase B, siswa memahami dan merespons teks lisan dan visual sederhana dalam bahasa Inggris. Pada akhir Fase C, siswa memahami dan merespons teks lisan, tulisan, dan visual sederhana dalam bahasa Inggris.

Gambar 1: Rasional Pembelajaran Bahasa Indonesia   B.  Tujuan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Tingkat Lanjut
Gambar 1: Rasional Pembelajaran Bahasa Indonesia B. Tujuan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Tingkat Lanjut

CAPAIAN PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL (IPAS) SD/MI/PROGRAM PAKET A

Menurut Ash (2000) dan diadopsi oleh Murdoch (2015), setidaknya ada enam keterampilan penelitian yang harus dimiliki siswa. Siswa didorong untuk bertanya tentang hal-hal yang ingin diketahuinya pada saat melakukan observasi. Pada akhir tahap A, siswa mengidentifikasi dan bertanya tentang apa yang ada pada dirinya dan kondisi lingkungan rumah dan sekolah serta mengidentifikasi permasalahan sederhana yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.

Siswa mampu menggambarkan identitas diri (ciri fisik, hobi) dan orang disekitarnya (keluarga, teman dan tetangga) sehingga dapat menerima perbedaan yang ada pada diri orang. Pada akhir fase A, siswa mengamati fenomena dan peristiwa hanya dengan mengoptimalkan penggunaan panca indera. Merencanakan dan melaksanakan penyelidikan Dengan bimbingan, siswa berpartisipasi dalam penyelidikan untuk mengeksplorasi dan menjawab pertanyaan.

Siswa menguasai materi yang dipelajarinya, ia menunjukkan dirinya dalam menyelesaikan tantangan-tantangan yang ditemuinya dalam kehidupan sehari-hari. Siswa mengenal proses perubahan keadaan agregat dan perubahan bentuk energi dalam kehidupan sehari-hari. Siswa mengidentifikasi sumber dan bentuk energi serta menjelaskan proses perubahan bentuk energi dalam kehidupan sehari-hari (misalnya: energi panas, listrik, bunyi, cahaya).

Pada akhir tahap ini, siswa mengamati fenomena dan peristiwa hanya dengan menggunakan panca inderanya dan dapat mencatat hasil pengamatannya. Dengan menggunakan panduan tersebut, siswa mengidentifikasi pertanyaan-pertanyaan yang dapat diselidiki secara ilmiah dan membuat prediksi berdasarkan pengetahuan sebelumnya. Merencanakan dan melaksanakan penyelidikan Siswa dengan bimbingan membuat rencana dan melaksanakan langkah-langkah operasional untuk menjawab pertanyaan yang diajukan.

Gambar

Gambar 1: Rasional Pembelajaran Bahasa Indonesia  B.  Tujuan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Gambar 1: Rasional Pembelajaran Bahasa Indonesia   B.  Tujuan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Tingkat Lanjut

Referensi

Dokumen terkait

Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 21 Tahun 2023 tentang Penyusunan, Penyediaan, Pendistribusian, dan Penggunaan Buku Pendidikan Berita Negara Republik

Fase E Berdasarkan Elemen Elemen Capaian Pembelajaran Pemahaman Biologi Pada akhir fase E, peserta didik memiliki kemampuan menciptakan solusi atas permasalahan-permasalahan

IDENTITAS MODUL Penyusun Instansi Tahun Penyusunan Jenjang Sekolah Mata Pelajaran Fase / Kelas BabIII Elemen Capaian Pembelajaran CP Alokasi Waktu : : : : : : : : : : Checep Dhea

CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN TIK SMP/MTs FASE D Elemen Capaian Pembelajaran Penerapan Berpikir Komputasional Pada akhir fase D, peserta didik mampu menerapkan berpikir

PERATURAN KEPALA BADAN STANDAR, KURIKULUM, DAN ASESMEN PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI NOMOR OO8/H/EP/2O2s TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA

Fase A Berdasarkan Elemen Elemen Capaian Pembelajaran Aljabar Pada akhir Fase A, peserta didik dapat menunjukkan pemahaman makna simbol matematika "=" dalam suatu kalimat matematika

Fase A Berdasarkan Elemen Elemen Capaian Pembelajaran Bilangan Pada akhir fase A, peserta didik menunjukkan pemahaman dan memiliki intuisi bilangan number sense pada bilangan cacah

Fase B Berdasarkan Elemen ELEMEN CAPAIAN PEMBELAJARAN Mengalami Experiencing Pada akhir fase ini, peserta didik mampu mengimitasi dan menata bunyi- musik sederhana dengan menunjukkan