28
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) SEBAGAI SARANA UNTUK MENAMBAH
PEMAHAMAN KONSEP PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN FISIKA
Ananda Zuananta., Suyidno*., Qamariah
Program Studi Pendidikan Fisika, Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin, Indonesia
*Cooresponding author
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan model pembelajaran PBL sebagai sarana untuk menambah pemahaman konsep peserta didik pada mata pelajaran fisika. Metode yang digunakan adalah studi literatur, dimana data-data dan informasi yang diperoleh untuk mendukung penulisan ini dilakukan dengan cara melakukan penelusuran dan pengumpulan data pustaka menggunakan google scholar dengan diperoleh 26 artikel jurnal yang dipilih dari rentang tahun 2018-2023 yang membahas mengenai penerapan model pembelajaran PBL terhadap pemahaman konsep peserta didik. Pemahaman merupakan salah satu faktor yang memiliki potensi untuk mempengaruhi hasil belajar peserta didik. Pemahaman konsep merupakan usaha peserta didik dalam merekam dan mentransfer kembali beberapa informasi dari suatu materi pelajaran yang dapat digunakan dalam memecahkan masalah, menganalisa dan mengintepretasikan pada suatu kejadian tertentu. Berdasarkan hasil penelitian yang mengkaji sebanyak 26 artikel jurnal, terdapat 10 artikel jurnal yang dipilih dalam rentang tahun 2018-2023 sebagai sampel dalam penelitian ini menyatakan bahwa model pembelajaran PBL dapat meningkatkan pemahaman konsep peserta didik. Model pembelajaran PBL melibatkan peserta didik dalam suatu kegiatan dan memberikan kesempatan kepada peserta didik dalam memecahkan masalah serta menemukan solusi dari masalah tersebut.
Kata kunci: Model Pembelajaran PBL, Pemahaman Konsep
APPLICATION OF THE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) LEARNING MODEL AS A MEANS TO ENHANCE STUDENTS’
UNDERSTANDING OF CONCEPTS IN PHYSICS SUBJECTS
Abstract: This research aims to describe the PBL learning model as a means of increasing students' understanding of concepts in physics subjects. The method used is a literature study, where the data and information obtained to support this writing was carried out by searching and collecting library data using Google Scholar to obtain 26 journal articles selected from the 2018-2023 period which discussed the application of PBL learning model for students' understanding of concepts. Understanding is one factor that has the potential to influence student learning outcomes. Understanding concepts is a student's effort to record and
29
transfer back some information from a subject matter that can be used in solving problems, analyzing and interpreting a particular event. Based on the results of research that examined 26 journal articles, there were 10 journal articles selected in the 2018-2023 period as samples in this study, stating that the PBL learning model can improve students' understanding of concepts. The PBL learning model involves students in an activity and provides students with opportunities to solve problems and find solutions to these problems.
Keywords: PBL Learning Model, Understanding Concepts.
PENDAHULUAN
Fisika merupakan salah satu bagian dari sains yang berperan penting dalam membentuk peserta didik yang berkualitas (Agustina et al., 2020). Kunci kesuksesan dalam belajar fisika adalah memiliki kemampuan menguasai konsep, hukum dan teori dalam fisika (Saharsa et al., 2018). Belajar fisika sangat penting untuk memahami konsep-konsep tertentu sebelum melakukan aplikasi dari teori yang akan dipelajari. Pemahaman adalah derajat kemampuan yang diharapkan kepada peserta didik agar dapat memahami makna, konsep, keadaan serta kenyataan yang diketahuinya (Shidik, 2020). Berdasarkan pendapat beberapa ahli tersebut, menyatakan bahwa pemahaman termasuk sebagai proses pembelajaran dalam memperoleh tujuan suatu kegiatan belajar.
Pemahaman menempati urutan yang sangat krusial dan strategis dalam kegiatan belajar, dalam hal ini pemahaman yang dimaksud yaitu pemahaman konsep fisika peserta didik. Pemahaman konsep adalah proses, perbuatan dan cara memahami ide- ide materi pembelajaran, dimana peserta didik tidak hanya sekedar mengenal dan mengetahui, tetapi mampu mengungkapkan serta menjelaskan kembali konsep materi fiska yang lebih mudah dimengerti oleh peserta didik sendiri dan mampu mengaplikasikannya (Shidik, 2020). Pemahaman konsep merupakan dasar dan tahapan penting dalam rangkaian pembelajaran fisika, dimana peserta didik tidak hanya tahu dan hafal tentang konsep-konsep fisika namun menjadikan peserta didik lebih mengerti dan memahami konsep-konsep fisika tersebut.
Peran pendidik dalam proses pembelajaran sangat berpengaruh terutama pada mata pembelajaran fisika, dimana pendidik tidak hanya menggunakan metode ceramah, demonstrasi dan model pembelajaran yang membuat peserta didik kurang aktif dalam proses pembelajaran berlangsung. Salah satu model pembelajaran yang dapat dikembangkan dan diadopsi kepada peserta didik sebagai strategi yang efektif terhadap pemahaman konsep dengan menerapkan model pembelajaran PBL (Yulianti
& Gunawan, 2019). Model pembelajaran PBL adalah model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dengan cara menghadapkan para peserta didik dengan berbagai masalah yang dihadapi dalam kehidupan nyata, sehingga peserta didik memiliki tanggung jawab untuk menganalisis dan mencoba untuk memecahkan masalah tersebut dengan kemampuan sendiri mempelajari serta mencari materi yang terkait dengan masalah dan solusinya (Meilasari et al., 2020). Hal ini diperkuat oleh hasil penelitian (Rizqi et al., 2020) bahwa penerapan model pembelajaran PBL dapat meningkatkan kemampuan pemahaman konsep peserta didik dan lebih efektif daripada metode ceramah.
Pada penelitian (Diani et al., 2018) menjelaskan bahwa model dan strategi pada proses pembelajaran yang digunakan berpengaruh terhadap pemahaman konsep peserta didik, dimana model pembelajaran PBL dapat meningkatkan pemahaman konsep yang menuntut peserta didik untuk mendapatkan pengetahuan, dengan memberikan suatu permasalahan dan kemudian bagaimana memecahkan masalah
30 tersebut. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk menerapkan model pembelajaran PBL sebagai sarana untuk menambah pemahaman konsep peserta didik pada mata pelajaran fisika. Peserta didik diharapkan mampu mengembangkan pemahaman konsep pada mata pelajaran fisika dengan hasil dari pemikiran sendiri maupun kelompok yang diungkapkan dengan definisi, hukum, teori dan lain sebagainya.
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah studi literatur, dimana data-data dan informasi yang diperoleh untuk mendukung penulisan ini dilakukan dengan cara melakukan penelusuran dan pengumpulan data pustaka dengan menggunakan google scholar. Ada 4 tahap studi literatur dalam penulisan ini, yaitu mencari sumber literatur dengan menggunakan google scholar, membaca dan menganalisis. Berdasarkan hasil penelusuran dan pengumpulan data pustaka diperoleh 26 artikel jurnal yang dipilih dari rentang tahun 2018-2023 yang membahas mengenai penerapan model pembelajaran PBL terhadap pemahaman konsep peserta didik.
HASIL
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan model pembelajaran PBL sebagai sarana untuk menambah pemahaman konsep peserta didik pada mata pelajaran fisika.
Sumber yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber yang berkaitan dengan model pembelajaran PBL terhadap kemampuan pemahaman konsep peserta didik pada mata pelajaran fisika. Sumber penelitian tersebut berupa artikel jurnal yang relevan dengan permasalahan yang diteliti, yaitu mengambil sebanyak 10 artikel jurnal yang dipilih dalam rentang tahun 2018-2023 sebagai sampel dalam penelitian ini.
Hasil penelitian (Aristawati et al., 2018) dengan menggunakan jenis penelitian eksperimen semu (quasi eksperimen). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Susut Tahun Pelajaran 2018/2019 yang terdiri dari 5 kelas dengan jumlah populasi 173 siswa. Jumlah sampel penelitian terdiri dari 2 kelas dengan jumlah 69 siswa yang ditentukan secara assigment random. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes pilihan ganda diperluas 20 butir tes pemahaman konsep. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan pemahaman konsep peserta didik dilihat dari skor rata-rata pretest kelompok eksperimen 35,17 sedangkan kelompok kontrol adalah 23,38. Untuk skor rata-rata posttest kelompok eksperimen 51,22 sedangkan kelompok kontrol adalah 40,23.
Hasil penelitian (Herayanti et al., 2018) dengan melakukan penelitian dan pengembangan Moodle dalam pembelajaran berbasis masalah. Penelitian dan pengembangan dilakukan untuk mengembangkan produk baru atau memodifikasi produk yang sudah ada. Secara umum ada empat tahapan dilakukan selama penelitian, yaitu studi pendahuluan, desain pengembangan, uji coba media dan sosialisasi produk.
Subjek penelitian adalah mahasiswa fisika Dinas Pendidikan IKIP Mataram yang belajar mengenai gelombang. Penggunaan Moodle sebagai media pembelajaran dalam pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan konseptual siswa terhadap pemahaman konsep gelombang. Hal ini dilihat dari peningkatan persentase penilaian terhadap semua konsep yang dipelajari dalam belajar gelombang. Perbedaan kemampuan pada konseptual pemahaman sebelum dan sesudah pembelajaran berbeda secara signifikan. Peningkatan penguasaan konsep siswa berada pada medium ke kategori tinggi. Secara umum seluruh siswa memberikan tanggapan yang positif
31 terhadap desainnya, tingkat kenyamanan dalam penggunaannya dan perannya media ini dalam pembelajaran konsep pada mata kuliah gelombang.
Hasil penelitian (Saharsa et al., 2018) dengan jenis penelitian Quasi Eksperimen (eksperimen semu), dimana desain penelitian ini adalah Nonequivalen (Pretest Posttest) Control Group Desain. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VIII SMP NEGERI 19 BULUKUMBA yang terdiri dari 7 kelas. Sampel penelitian ini yaitu, peserta didik kelas VIII 1 dan VIII 2 SMP Negeri 19 Bulukumba. Teknik pengambilan sampel adalah dengan simple random sampling (class). Hasil pemahaman konsep peserta didik yang tidak diajar dengan menggunakan model PBL berbantuan Video Based Laboratory rata-rata nilai peserta didik 57,12. Sedangkan, hasil pemahaman konsep peserta didik peserta didik yang diajar dengan menggunakan model PBL berbantuan Video Based Laboratory rata-rata nilai peserta didik 69,28. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata pemahaman konsep peserta didik berada pada kategori tinggi, sehingga model PBL memberi pengaruh positif terhadap pemahaman konsep peserta didik berdasarkan instrumen tes (hasil belajar) yang diberikan. Terdapat peningkatan pemahaman fisika antara peserta didik yang diajar dengan menggunakan PBL berbantuan Video Based Laboratory dengan peserta didik yang tidak diajar dengan menggunakan model PBL berbantuan Video Based Laboratory kelas VIII SMP Negeri 19 Bulukumba.
Hasil penelitian (Husein et al., 2019) dengan jenis penelitian yang digunakan adalah pengembangan. Pada tahap pengujian menggunakan metode quasi eksperimen dengan desain pretest & post-test satu kelompok. Subyek penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 3 Sekolah di Mataram sebanyak 40 orang pada tahun ajaran 2017/2018.
Penelitian ini telah mengembangkan multimedia interaktif pada konsep termodinamika dengan tujuan untuk mengkaji implikasinya terhadap pengajaran fisika dengan model pembelajaran berbasis masalah. Jadi, multimedia interaktif dalam pembelajaran berbasis masalah sudah mampu meningkat penguasaan siswa pada konsep termodinamika. Penguasaan siswa pada konsep termodinamika berada pada kategori sedang. Siswa mampu menjawab pertanyaan pada tingkat kognitif rendah, sehingga siswa masih perlu belajar untuk bisa menjawab pertanyaan pada tingkat kognitif yang lebih tinggi.
Hasil penelitian (Kertinus et al., 2019) dengan menggunakan jenis penelitian quasi experimental designs dengan nonequivalent groups posttest only. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Ketungau Tengah tahun pelajaran 2018/2019.
Pengambilan sampel sebanyak 37 orang siswa yang terdiri dari dua kelas XI IPA 1 dan XI IPA 2 yang diambil dengan teknik cluster random sampling. Adapun hasil dari pengundian tersebut, diperoleh kelas XI IPA 2 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPA 1 sebagai kelas kontrol. Alat ukur yang digunakan adalah soal pemahaman konsep berbentuk tes pilihan ganda dan pemecahan masalah berbentuk tes uraian. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar peserta didik dilihat dari persentase kemampuan pemahaman konsep kelas eksperimen 52,59% lebih besar dari kelas kontrol 35,09%. Sedangkan, persentase kemampuan pemecahan masalah kelas eksperimen 69,80% lebih besar dari kelas kontrol 10,04%. Berdasarkan hasil posttest kelas eksperimen, kemampuan pemahaman konsep peserta didikadalah cukup. Sedangkan hasil posttest kelas kontrol, kemampuan pemahaman konsep peserta didik adalah kurang setelah diterapkannya model pembelajaran PBL.
Hasil penelitian (Rizqi et al., 2020) dengan menggunakan jenis penelitian eksperimen, dimana populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 4 Cirebon dengan sampelnya adalah kelas XI MIPA 1 sebagai kelas eksperimen
32 dan XI MIPA 2 sebagai kelas kontrol. Alat ukur yang digunakan adalah butir soal pemahaman konsep berbentuk tes uraian. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan pemahaman konsep peserta didik, dilihat dari hasil belajar kognitif siswa kelas eksperimen memiliki gain lebih besar dari siswa kelas control, yaitu 0,39 untuk kelas eksperimen dan 0,29 untuk kelas kontrol. Faktor gain kelas eksperimen yang lebih tinggi dari kelas kontrol menunjukkan bahwa model PBL terhadap kemampuan pemahaman konsep siswa memberikan dampak positif terhadap hasil belajar kognitif peserta didik.
Hasil penelitian (Sonia et al., 2021) dengan jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dan metode yang digunakan adalah weak experiment design. Metode weak experiment design merupakan metode eksperimen yang tidak mempunyai variabel kontrol. Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah desain one group pretest-posstest design. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas VII MTS Kota Singkawang. Sampel dalam penelitian ini dipilih satu kelas dari seluruh siswa kelas VII MTS Kota Singkawang. Adapun teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah cluster sampling. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa penerapan model pembelajaran PBL dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa pada materi Suhu dan Kalor dengan nilai rata-rata N-gain sebesar 0,5 kategori sedang. Hal ini ditunjukkan dengan hasil analisis N-gain yaitu pada aspek menafsirkan sebesar 0,7 dengan kategori tinggi, aspek mencontohkan sebesar 0,5 dengan kategori sedang, aspek mengklasifikasikan sebesar 0,4 dengan kategori sedang, aspek menyimpulkan sebesar 0,6 dengan kategori sedang, aspek membandingkan sebesar 0,3 dengan kategori sedang, dan aspek menjelaskan sebesar 0,2 dengan kategori rendah.
Hasil penelitian (Putra Wijaya et al., 2021) dengan jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian survey yang bersifat deskriptif. Penelitian dilakukan dengan metode meta-analisis yang telah dilakukan dengan cara menentukan effect size 20 artikel tentang PBL. Berdasarkan penelitian yang dilakukan melalui analisis effect size dengan pengelompokan sesuai unit materi dan pendekatan, diperoleh rata-rata effect size dalam penelitian ini sebesar 1,005 dengan kategori tinggi. Harga tersebut memperlihatkan pengaruh yang sangat bagus dari penerapan PBL dalam dalam pembelajaran fisika.
Ditinjau berdasarkan unit materi diperoleh ES = 0,82 (kategori tinggi) dengan persentase 54,5%, sedangkan berdasarkan unit pendekatan, diperoleh ES = 1,19 (kategori tinggi) dengan Persentase 60%. Keduanya menunjukkan angka yang sangat bagus dan berada dalam kategori tinggi, sehingga PBL sangat baik untuk digunakan dalam pembelajaran fisika.
Hasil penelitian (Manalu, 2022) dengan jenis penelitian yang digunakan termasuk penelitian pre-experimental design dan desain penelitian yang digunakan penelitian adalah One-Group Pretest-Posttest Design, yaitu penelitian eksperimen yang dilaksanakan hanya pada satu kelompok saja. Desain penelitian one group pretest posttest design diukur dengan menggunakan pretest yang dilakuakan sebelum perlakuan dan posttest yang dilakukan setelah perlakuan. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Pematangsiantar pada semester genap T.P 2021/2022. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X MIPA SMA Negeri 2 Pematangsiantar T.P 2019/2020. Hasil dari penelitian ini sesuai dengan temuan peneliti terdahulu mengenai pembelajaran PBL terhadap pemahaman konsep fisika siswa. Kemampuan pemahaman kosep fisika siswa yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional mengalami peningkaatan 41,72 menjadi 70,98. Terdapat pengaruh model pembelajaran PBL terhadap kemampuan pemahaman konsep fisika siswa.
33 Hasil penelitian (Zaidah & Hidayatulloh, 2023) dengan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Desain penelitian yang digunakan yaitu dengan menggunakan quasi experimental design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Pringgasela Tahun Pelajaran 2021/2022 yang berjumlah 7 kelas yakni kelas VIII1, VIII-2, VIII-3, VIII-4, VIII-5, VIII-6 dan VIII-7.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah dengan menggunakan simple random sampling dan yang terpilih sebagai sampel adalah kelas VIII-3 sebagai kelas eksperimen dan VIII-4 sebagai kelas control. Berdasarkan data pada kondisi awal, menunjukkan bahwa kemampuan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol relatif sama. Setelah dilakukan pembelajaran pada kelompok eksperimen menggunakan model pembelajaran PBL dan kelompok kontrol menggunakan model konvensional, yaitu ceramah dan diskusi informasi, terlihat bahwa hasil belajar kedua kelompok tersebut menunjukkan perbedaan yang signifikan. Hal ini ditunjukkan dari hasil uji-t yang diperoleh, thitung sebesar 3,83 yang berada pada daerah penolakan Ho yaitu selang -2,000 sampai 2,000 yang merupakan batas kritik uji-t untuk taraf kesalahan 5%
dengan dk = 65. Dengan demikian, model Pembelajaran PBL lebih efektif dari pada model pembelajaran konvensional dalam meningkatkan penguasaan konsep sains siswa, karena mampu meningkatkan hasil belajar (sebagai indikator penguasaan konsep) fisika pokok bahasan bunyi pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Pringgasela tahun pelajaran 2021/2022 dan mengarah pada ketercapaian hasil belajar.
PEMBAHASAN
Pemahaman merupakan salah satu faktor yang memiliki potensi untuk mempengaruhi hasil belajar peserta didik (Syafi’i et al., 2018). Jika peserta didik dapat mencapai hasil belajar dengan baik, hal itu bukan berarti peserta didik benar-benar memahami konsep yang diajarkan oleh pendidik. Apabila peserta didik benar-benar memahami konsep tersebut dengan baik dan menguasainya, maka hasil belajar yang positif akan tercapai secara pasti. Oleh karena itu, sangat penting untuk meningkatkan pemahaman konsep terhadap hasil belajar peserta didik (Kurniawan et al., 2023). Pemahaman konsep merupakan usaha peserta didik dalam merekam dan mentransfer kembali beberapa informasi dari suatu materi pelajaran yang dapat digunakan dalam memecahkan masalah, menganalisa dan mengintepretasikan pada suatu kejadian tertentu.
Pentingnya penguasaan konsep agar mampu berkomunikasi, mengklasifikasikan ide, gagasan atau peristiwa yang dialami dalam kehidupan sehari-hari (Agung et al., 2020). Dalam pembelajaran fisika, salah satu bagian penting yang harus dimiliki dan dikuasai peserta didik adalah menguasai konsep, karena konsep digunakan untuk membangun pengetahuan baru dan untuk menyelesaikan masalah (Chan et al., 2021).
Seseorang dapat memperoleh konsep dengan melalui proses pengenalan, pemahaman dan perumusan fakta-fakta, serta pengalaman juga memainkan perananan penting sebagai sarana untuk menghadapi berbagai konsep yang berbeda. Pemahaman konsep menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam mempelajari sains khususnya fisika, sehingga tidak harus menghafal rumus saja tetapi juga harus memahami konsep-konsep fisika tersebut (Diani et al., 2019).
Model pembelajaran merupakan suatu sistem yang terdiri dari berbagai komponen yang saling berhubungan satu sama lain. Berdasarkan hasil penelitian (Jairina et al., 2020), (Woa et al., 2018) menunjukkan bahwa PBL memiliki pengaruh terhadap kemampuan memecahkan masalah. Hal ini juga sejalan dengan (Saharsa et al., 2018) PBL atau pembelajaran berbasis masalah adalah strategi yang diberikan pada peserta didik untuk belajar melalui permasalahan yang terkait dengan kehidupan
34 sehari-hari, kemudian dipandu untuk bisa menyelesaikan permasalahan tersebut agar dapat mencapai solusinya. Peserta didik diharapkan dapat mencari informasi dan data yang diperlukan dari berbagai macam sumber dengan serangkaian pembelajaran yang terstruktur, sehingga peserta didik dapat menemukan solusi dan mengatasi permasalahan yang diberikan serta dapat mengambil kesimpulan berdasarkan pemahaman konsep peserta didik tersebut.
Pembelajaran PBL memiliki dampak yang positif bagi peserta didik, karena dapat meningkatkan minat belajar, meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, meningkatkan motivasi belajar, meningkatkan hasil belajar, berpikir kritis serta mengembangkan kemampuan menyampaikan informasi atau mengkomunikasikan ide- ide melalui lisan, tulisan, gambar, grafik, peta, diagram dan sebagainya (Hidayat et al., 2022), (Permatasari et al., 2020), (Meilasari et al., 2020). Oleh karena itu, model PBL berfokus pada peserta didik yang memungkinkan untuk bisa lebih aktif, inovatif dan kreatif dalam pelajaran fisika. Adapun langkah-langkah model pembelajaran PBL menurut (Ina et al., 2021), (Manalu, 2022), yaitu:
1. Mengorientasi peserta didik diarahkan pada masalah: Pendidik menjelaskan mengenai tujuan pembelajaran, menjelaskan persiapan atau logistik yang diperlukan dan memotivasi peserta didik untuk ikut terlibat pada aktivitas pemecahan masalah yang telah dipilih atau ditentukan oleh pendidik.
2. Mengorganisasikan peserta didik dalam proses belajar: Pendidik membantu peserta didik dalam mendefinisikan, merumuskan atau mengorganisasikan tugas-tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut.
3. Membimbing pengalaman individu dan kelompok: Pendidik mendorong peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang relevan dan melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan pemahaman dan pemecahan dalam menyelesaikan masalah.
4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya: Pendidik membantu peserta didik dalam berbagi tugas dan merencanakan atau menyiapkan produk, seperti laporan, video atau model yang sesuai sebagai hasil dari pemecahan masalah.
5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah: Pendidik membantu peserta didik untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan dan proses pemecahan masalah yang sudah dilakukan.
Kelebihan dan kekurangan model pembelajaran PBL menurut (Anggraini &
Wulandari, 2020), (Yulianti & Gunawan, 2019) sebagai berikut:
1. Pemecahan masalah dalam model PBL cukup bagus untuk memahami isi pelajaran.
2. Pemecahan masalah berlangsung selama proses pembelajaran, sehingga menantang kemampuan peserta didik serta memberikan kepuasan kepada peserta didik.
3. PBL dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran, mengasah keahlian peserta didik baik melalui praktek, teori serta pengaplikasiannya.
4. Melatih dan membantu proses transfer dalam memperluas pemikiran peserta didik untuk memahami masalah-masalah yang diberikan dalam kehidupan sehari-hari.
5. Membantu peserta didik mengembangkan pengetahuan dan membantu peserta didik agar bertanggung jawab terhadap pembelajarannya sendiri.
6. Membantu peserta didik untuk memahami hakikat belajar sebagai cara berpikir, tidak hanya sekedar mengerti pembelajaran berdasarkan buku teks oleh pendidik.
7. PBL menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan dan disukai peserta didik.
8. Memungkinkan aplikasi dalam kehidupan sehari-hari.
9. Memotivasi peserta didik untuk belajar secara kontinue.
35 Kekurangan model pembelajaran PBL:
1. Apabila ada peserta didik mengalami kegagalan atau kurang percaya diri dengan minat yang rendah, maka peserta didik tersebut ragu untuk mencoba lagi.
2. PBL membutuhkan waktu yang cukup dalam hal persiapan.
3. Pemahaman yang kurang terkait masalah-masalah yang dipecahkan, sehingga peserta didik kurang termotivasi untuk belajar.
Solusi dalam mengatasi kekurangan model pembelajaran PBL yang disampaikan oleh (Ina et al., 2021), yaitu:
1. Peneliti harus bisa menyiapkan pembelajaran yang baik dengan cara mempersiapkan semua yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran tersebut.
2. Peneliti mencari sumber atau referensi yang relevan dengan masalah yang akan diteliti.
3. Peneliti harus pandai dalam menyampaikan konsep pada saat proses pembelajaran yang berlangsung.
4. Peneliti harus bisa mengatur waktu sehingga waktu yang digunakan sesuai dengan yang sudah ditentukan.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diatas, model pembelajaran PBL terbukti memiliki pengaruh dalam meningkatkan pemahaman konsep peserta didik. Model pembelajaran PBL melibatkan peserta didik aktif dalam suatu kegiatan proses pembelajaran serta mampu untuk menemukan solusi dan memecahkan masalah yang diberikan oleh pendidik. Berdasarkan hasil kajian studi literatur dari 10 artikel jurnal yang dipilih dalam rentang tahun 2018-2023 dengan judul yang relevan, dapat dinyatakan semua penelitian berhasil dan terbukti bahwa model pembelajaran PBL sangat relevan dalam meningkatkan pemahaman konsep peserta didik, meskipun teknik pengambilan sampel, pemilihan desain penelitian dan teknik analisis data yang berbeda-beda.
SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan melalui artikel jurnal, maka peneliti menyarankan bagi calon guru fisika diharapkan dapat melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran PBL sebagai salah satu alternatif dalam meningkatkan pemahaman konsep fisika peserta didik. Model pembelajaran PBL dapat diterapkan dan dikolaborasikan dengan memanfaatkan media-media interaktif agar pembelajaran fisika dapat berjalan dengan baik tanpa adanya kendala.
DAFTAR PUSTAKA
Agung, F. P., Suyanto, S., & Aminatun, T. (2020). E-Modul Gerak Refleks Berbasis Pendekatan Kontekstual untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa SMA.
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, Dan Pengembangan, 5(3), 279.
https://doi.org/10.17977/jptpp.v5i3.13238
Agustina, A. A., Misdalina, M., & Lefudin, L. (2020). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament Terhadap Pemahaman Konsep Peserta Didik Pada Pembelajaran Fisika. Jurnal Pendidikan Fisika, 8(2), 186.
https://doi.org/10.24127/jpf.v8i2.2673
Anggraini, P. D., & Wulandari, S. S. (2020). Analisis Penggunaan Model Pembelajaran Project Based Learning Dalam Peningkatan Keaktifan Siswa. Jurnal Pendidikan
36
Administrasi Perkantoran (JPAP), 9(2), 292–299.
https://doi.org/10.26740/jpap.v9n2.p292-299
Aristawati, N. K., Sadia, I. W., & Sudiatmika. (2018). Pengaruh Model Problem Based Learning Terhadap Pemahaman Konsep Belajar Fisika Siswa SMA. Jppf, 8(1), 1–11.
Chan, M. I. H., Septia, E. A., Febrianti, K., & Desnita, D. (2021). Efektivitas Model Pembelajaran Terhadap Peningkatan Pemahaman Konsep Fisika Siswa Sma:
Meta-Analisis. ORBITA: Jurnal Kajian, Inovasi Dan Aplikasi Pendidikan Fisika, 7(2), 238. https://doi.org/10.31764/orbita.v7i2.5714
Diani, R., Khotimah, H., Khasanah, U., & Syarlisjiswan, M. R. (2019). Scaffolding dalam Pembelajaran Fisika Berbasis Problem Based Instruction (PBL): Efeknya Terhadap Pemahaman Konsep dan Self Efficacy. Indonesian Journal of Science and Mathematics Education, 2(3), 310–319. https://doi.org/10.24042/ijsme.v2i3.4356
Diani, R., Yuberti, Y., & Syarlisjiswan, M. R. (2018). Web-Enhanced Course Based on Problem-Based Learning (PBL): Development of Interactive Learning Media for Basic Physics II. Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-Biruni, 7(1), 105–116.
https://doi.org/10.24042/jipfalbiruni.v7i1.2849
Herayanti, L., Gummah, S., Sukroyanti, B. A., Ahzan, S., & Gunawan, G. (2018).
Developing Moodle in Problem-Based Learning to Improve Student Comprehension on the Concepts of Wave. 157(Miseic), 134–137. https://doi.org/10.2991/miseic-18.2018.33 Hidayat, M. Y., Rikha, S., & Maulida, H. (2022). PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING ( PBL ) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP Application of The Problem Based Learning ( PBI ) Model To Improve Concept Understanding. 2(1), 25–26.
Husein, S., Gunawan, Harjono, A., & Wahyuni, S. (2019). Problem-Based Learning with Interactive Multimedia to Improve Students’ Understanding of Thermodynamic Concepts. Journal of Physics: Conference Series, 1233(1).
https://doi.org/10.1088/1742-6596/1233/1/012028
Ina, A. R., Kaleka, Y. U., & Lede, Y. A. (2021). Analisis Model Problem Based Learning (PBL) Terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Fisika Siswa. Jurnal Edukasi Sumba (JES), 5(2), 44–59.
Jairina, S. N. I., Handoyo, B., & Astina, I. K. (2020). Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Mitigasi Bencana. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, Dan Pengembangan, 5(2), 225.
https://doi.org/10.17977/jptpp.v5i2.13182
Kertinus, R., Darma, Y., & Wahyudi, W. (2019). Pengaruh Problem-Based Learning Terhadap Pemahaman Konsep Dan Pemecahan Masalah Dalam Materi Hukum Archimedes. Edukasi: Jurnal Pendidikan, 17(2), 135.
https://doi.org/10.31571/edukasi.v17i2.1252
Kurniawan, B., Dwikoranto, D., & Marsini, M. (2023). Implementasi problem based learning untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa: Studi pustaka. Practice of The Science of Teaching Journal: Jurnal Praktisi Pendidikan, 2(1), 27–36.
https://doi.org/10.58362/hafecspost.v2i1.28
Manalu, A. (2022). Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning Terhadap Pemahaman Konsep Fisika Siswa. Jurnal Ilmiah Simantek, 6(2), 22–26.
Meilasari, S., Damris M, D. M., & Yelianti, U. (2020). Kajian Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dalam Pembelajaran di Sekolah. BIOEDUSAINS:Jurnal
Pendidikan Biologi Dan Sains, 3(2), 195–207.
https://doi.org/10.31539/bioedusains.v3i2.1849
Permatasari, C. P., Yerizon, Y., Arnawa, I. M., & Musdi, E. (2020). Improving Students’
37 Problem-Solving Ability through Learning Tools Based on Problem Based Learning. Journal of Physics: Conference Series, 1554(1), 0–6.
https://doi.org/10.1088/1742-6596/1554/1/012017
Putra Wijaya, T., Triwijaya, A., Menix, F., & Desnita, D. (2021). Meta-Analysis of The Effect of Problem Based Learning Model on Understanding Physics Concepts of High School Students. Jurnal Geliga Sains: Jurnal Pendidikan Fisika, 9(1), 26.
https://doi.org/10.31258/jgs.9.1.26-34
Rizqi, M., Yulianawati, D., & Nurjali. (2020). Efektifitas Model Pembelajaran Problem Based Learning Terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Fisika Siswa. Jurnal Pendidikan Fisika Dan Sains (JPFS), 3(2), 43–47.
https://doi.org/10.52188/jpfs.v3i2.80
Saharsa, U., Qaddafi, M., & Baharuddin. (2018). Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Berbantuan Video Based Laboratory Terhadap Peningkatan Pemahaman Konsep Fisika. Jurnal Pendidikan Fisika, 6(2), 57–64. http://journal.uin-alauddin.ac.id/indeks.php/PendidikanFisika
Shidik, M. A. (2020). Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Pemahaman Konsep Fisika Peserta Didik Man Baraka. Jurnal Kumparan Fisika, 3(2), 91–98.
https://doi.org/10.33369/jkf.3.2.91-98
Sonia, S., Kurniawan, Y., & Muliyani, R. (2021). Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning (Pjbl) Terhadap Pemahaman Konsep Siswa Pada Materi Suhu Dan Kalor. Journal of Educational Review and Research, 4(1), 14.
https://doi.org/10.26737/jerr.v4i1.2437
Syafi’i, A., Marfiyanto, T., & Rodiyah, S. K. (2018). Studi Tentang Prestasi Belajar Siswa Dalam Berbagai Aspek Dan Faktor Yang Mempengaruhi. Jurnal Komunikasi Pendidikan, 2(2), 115. https://doi.org/10.32585/jkp.v2i2.114
Woa, K. M., Utaya, S., & Susilo, S. (2018). Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning terhadap Kemampuan Memecahkan Masalah Geografi pada Siswa SMA. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian Dan Pengembangan, 3(3), 406–411.
http://journal.um.ac.id/index.php/jptpp/
Yulianti, E., & Gunawan, I. (2019). Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL):
Efeknya Terhadap Pemahaman Konsep dan Berpikir Kritis. Indonesian Journal of Science and Mathematics Education, 2(3), 399–408.
https://doi.org/10.24042/ijsme.v2i3.4366
Zaidah, A., & Hidayatulloh, A. (2023). Efektivitas Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Terhadap Penguasaan Konsep Sains Siswa. Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan, 9(2), 40–44.