• Tidak ada hasil yang ditemukan

2B K3 KELOMPOK 6 TM 10

N/A
N/A
Alex Perdana

Academic year: 2024

Membagikan "2B K3 KELOMPOK 6 TM 10"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Nama anggota kelompok

1. Dea Arna (P17451223043)

2. Nazma Azzahra (P17451224078) 3. Rayzaldi Dwi (P17451224055) 4. Dhimas Cassandra (P17451224060) Berita

Tarutung, (Analisa). Baik Alfenso Situngkir, (22), warga Simalungun, karyawan PT. Paris Sub kontraktor PT. Hunday, PT. Sarulla Operation Limited (SOL) PLTP Sarulla, tewas setelah mengalami kecelakaan kerja tertimpa besi berat di lokasi Simataniari, Senin, (16/5).

Menurut keterangan, Kasubbag Humas Polres Taput, Pol W. Baringbing SH, sebelum terjadi peristiwa, korban seperti biasanya bekerja di lokasi pengangkatan besi ulir di lokasi Nil Simataniari. Namun saat proses bekerja, ketik ingin memindahkan besi ulir, tali pengikat crane alat berat putus dan besi yang sedang diangkat jatuh dari atas dan menimpa korban di bawah. “Korban ditimpa besi berat yang jatuh dari atas dan meninggal di tempat, setelah tali crane putus saat pengangkatan besi,” ujarnya.

Pimpinan Ekxternal Relation PT. SOL, Hindustan Sitompul yang dikonfirmasi Analisa mengatakan, pihaknya masih menyelidiki dan menginvestigasi bagaimana penyebab terjadi kecelakaan kerja itu.

“Kita masih melakukan investigasi penyebab terjadi kecelakaan,” ujarnya.

Dia menegaskan, pihaknya mendorong agar perusahaan subkontraktor yang mempekerjakan korban untuk bertanggungjawab penuh atas terjadinya musibah. Termasuk menyangkut pemberian santunan terhadap korban.

“Jadi perusahaan harus bertanggungjawab penuh secara prosedur terhadap korban, termasuk masalah santunan, karena mereka yang mempekerjakan orang,” tandasnya. (can)

Link: https://analisadaily.com/berita/arsip/2016/5/17/237285/pekerja-tewas-tertimpa-besi/#google_vignette

(2)

FISHBONE

Bahaya potensial aktivitas pada pekerja

konstruksi

Metode Lingkungan kerja

Man Mesin

Tidak ada

penandaan LOTO

Tidak ada komunikasi K3 Tidak ada

rambu K3 Area kerja

berantakan Pembukaran

barang tidak pada tempatnya

Tidak mengecek peralatan

sebelum bekerja Tidak mengikuti prosedur

Tidak memahami prosedur yang ada

Tidak terlatih Tidak ada

inspeksi kendaraan

Lali sling tidak layak Tidak terdapat

gudang

Referensi

Dokumen terkait

Untuk wilayah Bali, pelaksanaan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada proyek konstruksi yang utama adalah setiap pekerja dalam proyek dapat mencapai tempat bekerja

Dalam pelakasanaanya PT XYZ melibatkan banyak tenaga fisik dan juga alat berat. Hal ini membuat PT XYZ menjadi sebuah industri yang memiliki banyak sumber bahaya. Berdasarkan data historis tahun 2019-2021, telah terjadi sebanyak 15 kecelakaan kerja, yang terdiri dari 12 kasus di bagian produksi, 1 kasus di bagian office, 1 kasus di bagian finishing, dan 1 kasus di bagian konstruksi. Terlihat bahwa walaupun sudah diterapkannya K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) masih ada sumber bahaya yang bisa menyebebkan kecelekaan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis sumber bahaya yang ada dengan metode HAZOP (Hazard and Operability) agar risiko yang ada, dapat dikendalikan dengan usulan perbaikan yang diberikan. Hasil yang didapatkan dalam penelitian kali ini adalah, ditemukannya 27 kemungkinan bahaya, yang dikelompokkan menjadi 14 sumber bahaya berdasarkan kegiatan kerja, alat dan mesin yang ada. 14 sumber bahaya yang ditemukan terdiri dari 7 sumber bahaya tingkat tinggi, 4 sumber bahaya tingkat sedang, dan 3 sumber bahaya tingkat rendah. Tingkat sumber bahaya tersebut di dapatkan dari level likelihood, dan level severity yang dikombinasikan menjadi risk score yang nantinya ditentukan tingkat risikonya pada risk matrix diagram. Setelah diketahui sumber bahaya dan tingkat risikonya, maka masing-masing sumber bahaya di analisis bagian, penyimpangan, penyebab, konsekuensi, dan tindakannya. Setelah dilakukan analisis maka didapatkan pengendalian risiko berupa usulan perbaikan dengan cara, penggantian lampu pada bagian pengelasan, penambahan tempat duduk pada mesin CNC Z3000, penempatan posisi fan yang strategis, memperbaharui working instruction yang sudah rusak, perapihan area kerja, edukasi terkait K3, dan melengkapi pekerja dengan Alat Pelindung