• Tidak ada hasil yang ditemukan

4. PPT vaksin

N/A
N/A
Pradipta Apryan Sevrizal

Academic year: 2024

Membagikan "4. PPT vaksin"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

VAKSIN:

DEFINISI, JENIS,

PENGGUNAAN, REGULASI, DAN RELEVANSI DALAM

FARMASI

OLEH : DR. DEWI PETI VIRGIANTI, M. SI

(2)

DEFINISI VAKSIN

Vaksin: Suatu produk biologis yang mengandung antigen dari patogen tertentu yang digunakan untuk merangsang respons imun tubuh, sehingga memberikan kekebalan terhadap penyakit tanpa

menyebabkan infeksi.

Tujuan Vaksinasi: Untuk mencegah penyakit infeksi dengan mempersiapkan sistem imun untuk mengenali dan melawan patogen di masa depan.

Jenis Kekebalan yang Dihasilkan:

o Kekebalan Aktif: Vaksinasi merangsang tubuh untuk membentuk antibodi dan sel memori.

o Kekebalan Pasif: Pemberian antibodi langsung (misalnya melalui antiserum) memberikan perlindungan sementara.

(3)

VAKSIN NON-REKOMBINAN

Definisi: Vaksin yang dibuat dari patogen atau

komponennya tanpa melibatkan teknologi rekayasa genetik (rekombinan).

Vaksin Hidup yang Dilemahkan: Patogen dilemahkan sehingga tidak dapat menyebabkan penyakit pada individu sehat.

Contoh: Vaksin MMR (campak, gondok, rubella), vaksin BCG untuk

Vaksin Inaktif (Mati): Patogen dimatikan dengan panas atau bahan TB.

kimia.

Contoh: Vaksin polio inaktif (IPV), vaksin rabies.

Vaksin Toksoid: Menggunakan toksin yang dinetralkan dari patogen untuk merangsang antibodi terhadap toksin.

Contoh: Vaksin toksoid tetanus dan difteri.

Vaksin Subunit: Menggunakan bagian tertentu dari patogen, seperti protein atau polisakarida.

Contoh: Vaksin hepatitis B, vaksin influenza subunit.

Jenis-Jenis Vaksin Non-Rekombinan:

(4)

Mycobacterium Bovis bacillus Calmette–Guérin Vaccine

(5)

VAKSIN REKOMBINAN

Definisi: Vaksin yang diproduksi menggunakan teknologi DNA rekombinan, di mana gen pengkode antigen spesifik dari patogen dimasukkan ke dalam sel inang untuk memproduksi antigen.

Vaksin Subunit Rekombinan: Mengandung antigen spesifik yang dihasilkan oleh mikroorganisme yang dimodifikasi.

Contoh: Vaksin hepatitis B, vaksin HPV (human papillomavirus).

Vaksin Vektor Rekombinan: Menggunakan virus non-patogen sebagai vektor untuk menyampaikan gen antigen dari patogen.

Contoh: Vaksin COVID-19 AstraZeneca dan Johnson & Johnson.

Vaksin mRNA: Menggunakan mRNA yang menyandikan protein spesifik dari patogen.

Contoh: Vaksin Pfizer-BioNTech dan Moderna untuk COVID-19.

Vaksin DNA: Menggunakan DNA plasmid untuk menyandikan antigen patogen, misalnya, vaksin DNA COVID-19 seperti ZyCoV-D.

Jenis-Jenis Vaksin Rekombinan:

(6)
(7)
(8)
(9)

PENGGUNAAN VAKSIN DALAM DUNIA MEDIS

Tujuan Vaksinasi dalam Kesehatan Masyarakat:

Pencegahan Penyakit Menular: Mengurangi

penyebaran patogen di populasi.

Herd Immunity (Kekebalan Kelompok): Menciptakan

kekebalan pada sejumlah besar populasi untuk melindungi

mereka yang tidak dapat divaksinasi.

Mengurangi Beban Kesehatan: Mencegah

komplikasi serius dan kematian akibat penyakit yang dapat

dicegah dengan vaksin.

Penggunaan Khusus di Bidang Medis:

Vaksinasi Anak: Untuk

penyakit seperti campak, polio, dan difteri.

Vaksinasi Dewasa: Vaksin

influenza tahunan, vaksin HPV, dan vaksin hepatitis.

Vaksinasi untuk Penyakit Endemik: Vaksinasi untuk penyakit seperti kolera dan

demam kuning di area endemik.

(10)

REGULASI VAKSIN

1. Regulasi dan Standar Internasional:

WHO (World Health

Organization): Menetapkan standar internasional untuk keamanan dan efektivitas vaksin.

FDA (Food and Drug Administration, AS):

Mengawasi uji klinis dan

persetujuan vaksin di Amerika Serikat.

EMA (European Medicines

Agency): Mengatur persetujuan vaksin di Uni Eropa.

2. Proses Persetujuan Vaksin:

Tahap Pra-Klinis: Pengujian pada hewan untuk menilai keamanan awal dan

imunogenisitas.

Tahap Klinis: Pengujian pada manusia melalui uji klinis fase I, II, dan III untuk mengevaluasi keamanan, dosis, dan

efektivitas.

Persetujuan dan Pengawasan Pasca-

Pemasaran: Pengawasan

lanjutan untuk mendeteksi efek

samping jangka panjang dan

menjaga standar mutu vaksin.

(11)
(12)

CONTOH KASUS VAKSIN REKOMBINAN DAN NON-REKOMBINAN

Kasus 1: Vaksin Non- Rekombinan BCG untuk Tuberkulosis

Jenis Vaksin: Vaksin hidup yang

dilemahkan dari

Mycobacterium bovis.

Tujuan: Memberikan kekebalan terhadap tuberkulosis,

terutama bentuk parah pada anak- anak.

Efektivitas: Efektif dalam mencegah TB berat meskipun

perlindungan pada orang dewasa

bervariasi.

Kasus 2: Vaksin Rekombinan

Hepatitis B

Jenis Vaksin: Vaksin subunit rekombinan.

Mekanisme:

Menggunakan protein permukaan HBsAg yang diproduksi oleh ragi untuk memicu respons imun

terhadap virus hepatitis B.

Efektivitas: Sangat efektif dalam

mencegah infeksi hepatitis B.

Kasus 3: Vaksin mRNA Pfizer- BioNTech untuk

COVID-19

Jenis Vaksin: Vaksin mRNA rekombinan.

Mekanisme:

Menggunakan mRNA yang membawa

instruksi untuk membuat protein spike dari SARS-CoV- 2, merangsang sistem imun untuk mengenali virus ini.

Efektivitas: Tingkat perlindungan tinggi terhadap COVID-19, terutama terhadap gejala berat dan rawat inap.

(13)

HUBUNGAN VAKSIN DENGAN DUNIA KEFARMASIAN

1. Penelitian dan Pengembangan:

• Apoteker dan ilmuwan farmasi terlibat dalam pengembangan

formula vaksin, teknologi vaksin rekombinan, dan pengujian stabilitas.

• Pengembangan vaksin baru

melibatkan keahlian farmasi dalam

formulasi dan teknologi

pengantaran (delivery systems).

2. Produksi dan Kualitas:

• Industri farmasi

memproduksi vaksin dalam skala besar, dengan pengawasan ketat terhadap

keamanan, sterilitas, dan efikasi.

• Teknologi farmasi memainkan peran penting dalam

penyimpanan, stabilisasi, dan

distribusi vaksin yang aman.

3. Pelayanan Kefarmasian:

• Apoteker berperan dalam edukasi

masyarakat tentang keamanan dan

manfaat vaksin,

penanganan vaksin, dan pemberian vaksin di apotek.

• Apoteker juga terlibat dalam monitoring

efek samping vaksin (pharmacovigilance) untuk memastikan keamanan dan

efektivitas vaksin di masyarakat.

(14)
(15)
(16)

TANTANGAN DAN MASA DEPAN VAKSIN DALAM FARMASI

1. Tantangan:

Resistensi dan Mutasi

Patogen: Vaksin yang harus

disesuaikan dengan varian baru, seperti influenza dan COVID-19.

Logistik Penyimpanan dan Distribusi: Vaksin tertentu membutuhkan suhu rendah (misalnya, vaksin mRNA).

2. Masa Depan:

Pengembangan Vaksin Baru:

Teknologi DNA dan mRNA

membuka peluang untuk vaksin yang lebih cepat dikembangkan untuk patogen baru.

Vaksin Spesifik Genetik:

Vaksin yang disesuaikan dengan profil genetik atau kondisi

kesehatan individu untuk efikasi yang lebih tinggi.

Vaksin Terapi: Pengembangan

vaksin terapeutik untuk penyakit

non-infeksi, seperti kanker dan

penyakit autoimun.

(17)

KESIMPULAN

Vaksin merupakan alat penting dalam pencegahan penyakit menular, dengan dua kategori utama, yaitu vaksin non-rekombinan dan rekombinan, yang masing- masing memiliki keunggulan dan tantangan.

Regulasi ketat oleh badan internasional dan nasional memastikan keamanan dan efektivitas vaksin yang beredar di masyarakat.

Dunia kefarmasian berperan penting dalam

pengembangan, produksi, distribusi, serta pelayanan vaksinasi

(18)

Daftar Pustaka:

1. Plotkin, S. A., Orenstein, W. A., & Offit, P. A. (Eds.). (2013). Plotkin's Vaccines (6th ed.). Elsevier.

2. Nabel, G. J. (2013). "Designing Tomorrow's Vaccines." New England Journal of Medicine, 368(6), 551-560.

3. World Health Organization (WHO). (2020). Global Vaccine Action Plan 2011–2020. WHO Technical Report.

4. Centers for Disease Control and Prevention (CDC). (2021). Understanding mRNA COVID-19 Vaccines. CDC, U.S.

Department of Health and Human Services.

5. Levinson, W. (2020). Review of Medical Microbiology and Immunology (15th ed.). McGraw-Hill.

6. Kaufmann, S. H. E. (2011). "Fact and Fiction in Tuberculosis Vaccine Research: Towards the Development of Recombinant Vaccines?" The Lancet Infectious Diseases, 11(10), 725-727.

7. Fauci, A. S., & Morens, D. M. (2012). "The Perpetual Challenge of Infectious Diseases." The New England Journal of Medicine, 366(5), 454-461.

8. Tortora, G. J., Funke, B. R., & Case, C. L. (2016). Microbiology: An Introduction (12th ed.). Pearson.

9. Poland, G. A., & Kennedy, R. B. (2011). "A New Era in Vaccine Development." New England Journal of Medicine, 364(5), 448-454.

10. Gherardi, R. K. (2019). Vaccines and Autoimmunity. Wiley-Blackwell.

Referensi

Dokumen terkait

Vaksin adalah satu antigen yang biasanya berasal dari suatu jasad patogen yang telah dilemahkan atau dimatikan, yang bertujuan untuk meningkatkan ketahanan (kekebalan) ikan

GEN PENYANDI VIRAL PROTEIN 15 (VP-15) WHITE SPOT SYNDROME VIRUS (WSSV) DAN APLIKASINYA SEBAGAI VAKSIN REKOMBINAN PADA UDANG WINDU.. Andi Parenrengi # , Sri Redjeki Hesti

Hasil uji proteksi pada itik yang diinjeksi vaksin monovalen terhadap isolat lokal patogen menunjukkan adanya proteksi (67%) pada kelompok itik divaksin dengan antigen inaktif BCC

Jasad renik PRG di dalam vaksin Himmvac Dalguban BEN plus Oil Vaccine ini adalah virus ND strain KBNP-C4152R2L, yang merupakan rekombinan antara virus ND strain La Sota