LAPORAN PRAKTIKUM BIOFISIKA
ACARA 4
Viskositas (Viskosimeter Ostwald)
Disusun oleh :
Nama : Deddeg Ariffiansyah R.
NPM : 220802284 Asisten : Jessica Rieko S.
LABORATORIUM TEKNOBIO-INDUSTRI FAKULTAS TEKNOBIOLOGI
UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA
2022
KREDIT NILAI LAPORAN PRAKTIKUM BIOFISIKA
Judul Acara : Viskositas (Viskosimeter Ostwald)
Kriteria Nilai Standar
Nilai Revisi
Nilai ACC
I. Pendahuluan 5 5
II. Tinjauan Pustaka 20 20
III. Metode 5 5
IV. Hasil dan
Pembahasan 40 38,9 +2
V. Kesimpulan 10 9.3
Daftar Pustaka 10 8,8
Lampiran 10 10
Jumlah 100 99
Nama Mahasiswa : Deddeg Ariffiansyah R.
No. Mahasiswa : 220802284
Mengetahui,
Asisten Praktikan
(Jessica Rieko S.) (Deddeg Ariffiansyah R.)
I. PENDAHULUAN
A. Judul
Viskositas (Viskosimeter Ostwald)
B. Tujuan
1. Memahami prinsip kerja Viskosimeter Ostwald.
2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi viskositas zat cair.
3. Mengetahui angka kental dinamis dari suatu zat cair.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Zat alir atau fluida adalah zat yang dapat mengalir dan menyesuaikan dengan bentuk wadah. Fluida dapat berupa gas maupun cairan (Regina dkk., 2018). Viskositas adalah besarnya hambatan dari suatu fluida untuk berubah bentuk dan dianggap sebagai gesekan fluida (Maheshwar, 2018). Viskositas dinyatakan dalam satuan SI (standar internasional) dengan N × m/[(m/s) × m2] = Pa × s dan satuan umum lainnya adalah poise (P) dimana 1 poise (P) = 0,1 Pa × s (Cutnell dkk., 2021).
Viskometer adalah alat yang digunakan untuk menguku kekentalan suatu fluida. Fungsi Viskometer Ostwald adalah untuk menentukan nilai viskositas zat cair yang belu, diketahui. Prinsip yang digunakan pada Viskometer Ostwald adalah mengukur waktu yang diperlukan zat cair untuk melewati dua titik yang ditentukan pada tabung kapiler vertikal. Viskometer Ostwald memiliki kelebihan memerlukan sampel yang lebih sedikit dibanding viskometer lain dan memiliki kekurangan tidak memiliki tanda batas yang jelas (Regina dkk., 2018). berikut ditunjukkan gambar alat ukur viskosimeter ostwald pada Gambar 1.
Gambar Alat Ukur Viskosimeter Ostwald (Elianto, 2018).
Faktor yang mempengaruhi viskositas adalah suhu, konsentrasi larutan, berat jenis, dan tekanan. Suhu tinggi maka viskositas rendah, konsentrasi larutan tinggi maka viskositas tinggi, berat jenis tinggi maka viskositas tinggi, dan tekanan tinggi maka viskositas tinggi (Lumbantoruan dan Yulianti, 2016).
Penerapan viskositas dalam ilmu biologi contohnya mengukur viskositas darah ayam dengan menggunakan viskometer pipa kapiler dan Viskometer Ostwald (Jati dan Rizkiana, 2015).
III. METODE
A. Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan pada praktikum adalah viskometer, stopwatch, wadah plastik, dan gelas beker.
Bahan-bahan yang digunakan pada praktikum adalah air panas, akuades, sirup 20%, sirup 40%, dan sirup 60%.
B. Cara Kerja
Gelas beker diisi dengan sampel sebanyak 50 mL dan diletakan di bawah viskosimeter ostwald. Sampel dihisap sampai tanda batas atas. Stopwatch dinyalakan bersamaan saat hisapan dilepaskan. Sampel dibiarkan mengalir dan stopwatch dimatikan saat sampel sampai tanda batas bawah. Percobaan diulangi sebanyak 3 kali pada setiap sampel.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Viskositas adalah besarnya hambatan dari suatu fluida untuk berubah bentuk dan dianggap sebagai gesekan fluida (Maheshwar, 2018). Viskositas dinyatakan dalam satuan SI (standar internasional) dengan N × m/[(m/s) × m2] = Pa × s dan satuan umum lainnya adalah poise (P) dimana 1 poise (P) = 0,1 Pa × s (Cutnell dkk., 2021). Viskometer adalah alat yang digunakan untuk menguku kekentalan suatu fluida (Regina dkk., 2018).
Fungsi Viskometer Ostwald adalah untuk menentukan nilai viskositas zat cair yang belu, diketahui. Prinsip yang digunakan pada Viskometer Ostwald adalah mengukur waktu yang diperlukan zat cair untuk melewati dua titik yang ditentukan pada tabung kapiler vertikal (Regina dkk., 2018). Berdasarkan praktikum yang dilakukan diperoleh gambar Viskometer Ostwald dan fungsinya dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Viskometer Ostwald (Dokumentasi Pribadi, 2022).
Keterangan:
1. Statif: untuk mengangkat dan menyangga Viskometer Ostwald.
2. Pengaduk: untuk mengaduk zat cair.
3. Bejana kapiler: sebagai tempat pipa pengaduk dan pipa vertikal.
4. Pipa vertikel: untuk mengukur zat cat yang akan dicari viskositasnya.
5. Pipa penghisap: untuk menghisap zat cair cair yang akan dicari viskositasnya.
6. Gelas beker: sebagai tempat zat cair yang akan dicari viskositas.
Gelas beker diisi dengan sampel dan diletakan di bawah viskosimeter ostwald. Sampel dihisap sampai tanda batas atas. Stopwatch dinyalakan bersamaan saat hisapan dilepaskan. Sampel dibiarkan mengalir dan stopwatch dimatikan saat sampel sampai tanda batas bawah. Konsentrasi sirup dibedakan dengan tujuan agar perbandingan konsentrasi terhadap viskositas zat cair dapat dilihat.
Viskosimeter dibilas tujuannya agar pipa vertikal Viskometer tetap bersih sehingga hasil yang diperoleh tidak bias karena pengaruh konsentrasi sebelumnya. Bejana kapiler tidak boleh kemasukan air karena perhitungan viskositasnya akan terpengaruh. Pipa penghisap disterilkan dengan air panas.
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, diperoleh hasil yang terdapat dalam Tabel 1.
Tabel 1. Tabel Hasil Sampel Indeks
keseksamaan (%)
Viskositas nisbi sesungguhnya
Viskositas larutan
(cP) Aquadest 92,24002043%
Sirup 20% 98,94666983% 0,9431784386 ± 0,25140307 0,80594575 Sirup 40% 97,15362795% 1,346988848 ± 0,483908578 1,151001971 Sirup 60% 99,26494701% 2,458602462 ± 0,3763331203 2,100875804 Berdasarkan Tabel 1, diperoleh hasih bahwa indeks keseksamaan aquadest adalah 92,24002043%, sirup 20% adalah 98,94666983%, sirup 40% adalah 97,15362795 %, dan sirup 60% adalah 99,26494701%. Viskositas nisbi sesungguhnya dari sirup 20% adalah 0,9431784386 ± 0,25140307, sirup 40%
adalah 1,346988848 ± 0,483908578, dan sirup 60% adalah 2,458602462 ± 0,3763331203. Viskositas sirup 20% adalah 0,80594575, sirup 40% adalah 1,151001971, dan sirup 60% adalah 2,100875804.
Urutan viskositas dari yang terbesar hingga yang terkecil adalah sirup 60%, sirup 40%, dan sirup 20%. Sirup 60% jika dibandingkan dengan sirup 40%
memiliki viskositas yang lebih besar sebab memiliki konsentrasi yang lebih besar, faktor lain yang mempengaruhi adalah waktu sebab waktu mengalir sirup 60%
lebih lama jika dibandingkan dengan waktu mengalir sirup 40% dan berat jenis sirup 60% lebih besar jika dibandingkan dengan sirup 40%. Sirup 60% jika
dibandingkan dengan sirup 20% memiliki viskositas yang lebih besar sebab memiliki konsentrasi yang lebih besar, faktor lain yang mempengaruhi adalah waktu sebab waktu mengalir sirup 60% lebih lama jika dibandingkan dengan waktu mengalir sirup 20% dan berat jenis sirup 40% lebih besar jika dibandingkan dengan sirup 20%. Sirup 40% jika dibandingkan dengan sirup 20% memiliki viskositas yang lebih besar sebab memiliki konsentrasi yang lebih besar, faktor lain yang mempengaruhi adalah waktu sebab waktu mengalir sirup 40% lebih lama jika dibandingkan dengan waktu mengalir sirup 20% dan berat jenis sirup 60% lebih besar jika dibandingkan dengan sirup 40% dan berat jenis sirup 40%
lebih besar jika dibandingkan dengan sirup 20%.
Berdasarkan perbandingan yang telah dilakukan dapat diperoleh kesimpulan bahwa faktor yang mempengaruhi viskositas larutan adalah konsentrasi, waktu, dan berat jenis. viskositasnya akan semakin tinggi jika konsentrasi larutan tinggi, viskositasnya akan semakin tinggi jika berat jenis tinggi, dan waktu zat mengalir akan semakin lama jika viskositasnya tinggi. Hal ini sesuai dengan teori Lumbantoruan dan Yulianti (2016) bahwa konsentrasi larutan tinggi maka viskositas tinggi dan berat jenis tinggi maka viskositas tinggi. Hal ini juga sesuai dengan review bahwa semakin besar viskositas semakin lama waktunya.
+2
V. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa:
1. Prinsip yang digunakan pada Viskometer Ostwald adalah mengukur waktu yang diperlukan zat cair untuk melewati dua titik yang ditentukan pada tabung kapiler vertikal.
2. Konsentrasi, waktu, suhu, dan berat jenis
3. Indeks keseksamaan aquadest adalah 92,24002043%, sirup 20% adalah 98,94666983%, sirup 40% adalah 97,15362795 %, dan sirup 60% adalah 99,26494701%. Viskositas nisbi sesungguhnya dari sirup 20% adalah 0,9431784386 ± 0,25140307, sirup 40% adalah 1,346988848 ± 0,483908578, dan sirup 60% adalah 2,458602462 ± 0,3763331203. Viskositas sirup 20%
adalah 0,80594575, sirup 40% adalah 1,151001971, dan sirup 60% adalah 2,100875804.
DAFTAR PUSTAKA
Cutnell, J., Johnson, K., Young, D., dan Stadler, S. 2021. Physics, 12th Edition.
Wiley Global Education US, Hoboken.
Elianto, D, M. 2018. Perancangan alat uji viskositas minyak pelumas pada sepeda motor. Naskah Skripsi S-1. Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Malang, Malang.
Jati, B, M, E. dan Rizkiana, A, P. 2015. Studi penentuan viskositas darah ayam dengan metode aliran fluida di dalam pipa kapiler berbasis hukum poisson.
Jurnal Fisika Indonesia 19 (57): 43-47.
Lumbantoruan, P. dan Yulianti, E. 2016. Pengaruh suhu terhadap viskositas minyak pelumas (oli). Sainmatika. 13 (2): 26-34.
Maheshwar, M. 2018. A review article on measurement of viscosity. international journal of research in pharmacy and chemistry 8 (1): 69-77.
Regina, O., Sudrajad, H., dan Syaflita, D., 2018. Measurement of viscosity uses an alternative viscometer. Jurnal Geliga Sains 6 (2): 127-132.
Buku 1? -1
LAMPIRAN