• Tidak ada hasil yang ditemukan

5. Bahan Ajar Usaha dan Energi

N/A
N/A
Afifah

Academic year: 2023

Membagikan "5. Bahan Ajar Usaha dan Energi"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

USAHA DAN ENERGI I. TUJUAN

Mengaplikasikan konsep dasar tentang usaha dan energi pada persoalan fisika sederhana.

II. KOMPETENSI

Mahasiswa mampu memahami konsep usaha dan energi, menganalisis hubungan usaha dan energi serta menerapkan hukum kekekalan energi pada persoalan fisika sederhana.

III. TEORI DASAR U S A H A

Fenomena gerak, selain bisa dianalisis dengan menggunakan perumusan hukum newton, ia juga bisa didekati dengan menggunakan konsep usaha-energi. Seperti halnya hukum newton, konsep ini menghubungkan pengaruh luar (gaya) dengan keadaan gerak benda. Bedanya dengan konsep hukum newton, usaha dan tenaga adalah besaran skalar. Karena itu,untuk beberapa kasus, konsep usaha-tenaga dapat lebih mudah digunakan untuk mengetahui keadaan gerak suatu benda akibat pengaruh luar (gaya).

Usaha oleh gaya konstan

Istilah usaha dalam fisika agak berbeda dengan istilah usaha yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, meskipun ada beberapa kemiripan. Sebagai istilah fisika, usaha yang dilakukan oleh suatu gaya didefinisikan sebagai hasil perkalian skalar antara vektor gaya dengan vektor perpindahan benda, atau hasil kali komponen gaya yang searah dengan perpindahan benda dengan besar perpindahan benda.

Jika suatu gaya F menyebabkan perpindahan sejauh

x , maka gaya F melakukan usaha sebesar W, yaitu

W = F cos.

x (1)

(2)

F

F cos

x

Gambar 1.Sebuah balok yang ditarik oleh gayaFdan berpindah sejauh x

W = usaha ; F = gaya ;

x = perpindahan ,= sudut antara gaya dan perpindahan SATUAN

BESARAN SATUAN MKS SATUAN CGS

Usaha (W) joule erg

Gaya (F) newton dyne

Perpindahan (

x) meter cm

1 joule = 107erg

1 ft.lb = 1,356 joule (sistem Inggris) 1 kWh = 3,6 x 106 joule ( elektrik) 1 eV = 1,60 x 10-19 Joule ( fisika atom)

Catatan : Usaha (work) disimbolkan dengan huruf besar W Berat (weight) disimbolkan dengan huruf kecil w

Mengingat di dalam usaha terdapat dua variabel yang berperan, yakni perpindahan dan gaya (yang searah dengan perpindahannya), maka tidak semua gaya yang bekerja pada suatu benda melakukan usaha. Jika gaya tersebut berarah tegak lurus dengan arah perpindahan benda, maka gaya tersebut tidak melakukan usaha apapun. Beberapa contoh gaya yang tidak melakukan usaha adalah:

Gaya sentripetal, arahnya selalu tegak lurus lintasannya, maka usaha oleh gaya sentripetal selalu nol.

(3)

Gambar 2. Arah Gaya Sentripetal yang Selalu Tegak Lurus dengan Arah Pergeseran Benda

Gaya normal, arahnya selalu tegak lurus bidang dimana benda bergeser, maka usaha oleh gaya normal selalu nol.

Gambar 3. Arah Gaya Normal yang Selalu Tegak Lurus dengan Arah Pergeseran Benda

Usaha oleh gaya tak konstan

Pada saat seseorang menarik tali busur untuk melepaskan anak panah dari busurnya, maka semakin ditarik tali busurnya akan semakin besar gaya yang diberikan oleh tali busur kepada orang tersebut.

Demikian pula pada saat sebuah pegas diregangkan, semakin diregangkan pegas tersebut akan semakin berat beban yang dirasakan oleh orang yang meregangkannya. Kedua peristiwa tersebut menunjukan bahwa adakalanya gaya yang bekerja pada suatu benda tidak konstan, melainkan berubah-ubah dan merupakan fungsi dari suatu variabel tertentu. Misalnya pada kedua contoh di atas, gaya merupakan fungsi posisiF(x).

(4)

Gambar 4. Grafik Gaya Sebagai Fungsi Posisi

Bagaimana stretegi untuk memperoleh nilai usaha total yang dilakukan oleh gaya F(x) pada kasus tersebut? Pertama, daerah di bawah kurfa F(x) dibagi menjadi bagian-bagian yang sangat kecil dengan cara membuat persegi panjang dengan lebar ∆x dengan tinggi mengikuti kurfa F(x) seperti terlihat pada gambar.

Gambar 5. Daerah di Bawah KurvaF(x)Dibagi-bagi Menjadi Bagian yang Kecil Melalui cara ini dapat diperoleh besarnya usaha yang dilakukan oleh F(x) untuk setiap pergeseran ∆x sebesar:

(2) Sekarang dapat dihitung besarnya usaha total yang dilakukan oleh gaya F(x) untuk melakukan pergeseran sejauh x. Hal ini dilakukan dengan cara menjumlahkan luas seluruh bagian persegi panjang melalui persamaan:

(3) Persamaan tersebut merupakan penjumlahan luas total daerah di bawah kurva F(x). Namun, terlihat masih terdapat error pada penjumlahan tersebut, yakni dijumpai beberapa area yang tidak tertutupi oleh persegi panjang. Keadaan ini dapat diperkecil dengan cara membuat x sekecil mungkin, . Secara matematis dapat dinyatakan dengan:

(5)

(4) Atau dalam bentuk integral dinyatakan dengan:

(5) Demikianlah strategi yang dapat digunakan untuk menghitung usaha oleh gaya yang tidak konstan.

ENERGI KINETIK

Perhatikan gambar berikut:

Gambar 6. Usaha oleh Gaya F untuk Menarik Balok Sejauh x

Gaya konstan F melakukan usaha untuk menarik sebuah partikel bermassa m hingga berpindah sejauh x. Percepatan partikel tersebut konstan dan dapat diperoleh dengan menggunakan hukum newton F=ma. Misalkan laju berubah dari v1menjadi v2 ketika partikel berpindah sejauh xdarix1kex2(x=x2-x1), maka dapat diformulasikan persamaan:

(6) Kemudian, persamaan diubah menjadi

(7) Jika persamaan tersebut dikalikan dengan m dan mengganti ma dengan gaya totalF, maka diperoleh:

(8) Berikutnya,

(6)

(9) Hasil kaliFx adalah kerja yang dilakukan oleh gaya totalF untuk memindahkan partikel sejauh x. Besaran ½ mv2 dinamakan sebagai energi kinetik K dari partikel, yaitu energi yang dimiliki oleh suatu benda bermassa m karena gerakannya (v).

(10) Sebagaimana usaha, W, energi kinetik K juga merupakan besaran skalar; enrgi tersebut hanya bergantung pada massa dan laju partikel, tidak pada arah gerak.

Sekarang dapat diinterpretasikan Persamaan (11) dalam usaha dan energi kinetik. Suku pertama pada ruas kanan persamaan tersebut adalah:

(11) Suku tersebut menunjukan besarnya energi kinetik akhir partikel setelah perpindahan. Sedangkan suku kedua adalah energi kinetik awal,

(12) Dengan demikian, selisih antara keduanya merupakan perubahan energi kinetik.

Sehingga Persamaan (13) menyatakan bahwa usaha yang dilakukan oleh gaya total pada partikel sama dengan perubahan energi kinetik partikel:

(13) Persamaan tersebutkini dikenalsebagaiteorema Usaha-Energi.

SATUAN

BESARAN SATUAN MKS SATUAN CGS

Energi kinetik (Ek) joule erg

Massa (m) Kg gr

Kecepatan (v) m/det cm/det

D A Y A

Besaran usaha seringkali tidak sanggup menggambarkan suatu keadaan secara lebih lengkap dan pada akhirnya terkadang kurang bermakna. Hal ini karena usaha tidak melibatkan unsur waktu. Sebagai contoh, seorang laki-laki perkasa

(7)

sanggup memindahkan sejumlah meja dari suatu tempat ke tempat yang lain dalam waktu setengah jam. Sedangkan seorang anak SD baru menyelesaikan usaha yang sama dalam waktu setengah hari. Jika dilihat dalam perspektif usaha, kedua orang tersebut melakukan usaha yang sama, padahal kedua orang tersebut melakukannya dengan kecepatan yang berbeda. Sebuah besaran yang bernamadayadimunculkan untuk mengantisipasi persoalan ini.

Daya (power) merupakan besaran fisika yang menggambarkan tentang seberapa cepat sebuah usaha dilakukan. Secara lebih presisi daya didefinisikan sebagai laju usaha yang dilakukan. Sebagaimana usaha dan energi, daya juga sebuah besaran skalar.

Ketika sejumlah usaha ∆W dilakukan selama selang waktu ∆t, usaha rata-rata persatuan waktu atau daya rata-rata (average power) Prtdidefinisikan sebagai

(14) Dengan mendekatkan harga tdengan nol, , diperoleh harga daya sesaat.

(15) Ataujika ditampilkan dalambentuk persamaan diferensial:

(16) Satuan daya adalah joule/sekon yang dalam sistem SI disebutwatt. Dengan mensubtitusikan persamaan usahaW=Fx,daya dapat dinyatakan dalam gaya yang bekerja dan kecepatannya.

(17) Jika gaya konstan, maka

(18) Atau dalam bentuk skalar dituliskan

(19)

(8)

Gambar 7. Daya dalam F dan v GAYA KONSERVATIF

Sebuah pegas salah satu ujungnya diikatkan pada dinding. Kemudian sebuah balok bermassa m diluncurkan dengan kecepatan v langsung ke arah pegas.

Bidang datar licin sempurna dan pegas dalam keadaan ideal (memenuhi hukuk hooke), yaitu F=-kx. Dalam hal ini F adalah gaya yang dilakukan oleh pegas bila ujung bebasnya digeser sejauh x.

Gambar 8.Sistem Balok-Pegas

Setelah balok menyentuh pegas, lajunya terus berkurang (yang juga berarti energi kinetiknya berkurang) hingga akhirnya berhenti (yang juga berarti energi kinetiknya habis). Setelah itu balok bergerak kembali pada arah yang berlawanan dengan arah gerak semula karena terdorong oleh pegas. Balok memperoleh laju dan energi kinetik kembali, dan ketika kembali ke posisi kontak pertama dengan pegas, ternyata dijumpai bahwa laju dan tenaga kinetiknya sama seperti semula, hanya arah geraknya yang berubah.

Keadaan tersebut menggambarkan bahwa pada bagian awal gerakannya, balok

(9)

kehilangan energi kinetiknya, namun ia memperoleh semuanya kembali pada bagian gerak yang kedua, yaitu ketika berbalik ke titik semula. Jelas bahwa setelah perjalanan pulang-pergi, kemampuan balok melakukan usahanya tetap sama, kemampuannyakekal.

Gaya elastik yang dilakukan oleh pegas dan gaya lain yang serupa, disebut sebagai gaya konservatif. Gaya gravitasi juga konservatif; jika sebuah bola dilemparkan dari tangan ke atas, ia akan kembali ke tangan dengan energi kinetik yang sama seperti ketika ia lepas dari tangan.

Berdasarkan uraian di atas, gaya konservatif F didefinisikan sebagai gaya yang memenuhi sifat: Usaha yang dilakukan oleh gaya tersebut hanya bergantung pada posisi awal dan akhir benda, dan tidak bergantung pada lintasan perpindahan benda.Karena itu, untuk sebuah usaha yang dilakukan pada lintasan yang berbentuk melingkar (kembali ke posisi awal) nilai usaha yang dilakukan oleh gaya konservatif selalu nol. Lihat gambar,

Gambar 9.Gaya Konservatif: usaha tidak bergantung pada lintasan, melainkan hanya pada posisi awal danakhir.

Jadi untuk gaya konservatif, kedua lintasan I dan II menghasilkan nilai usaha yang sama, W1= W2. Sehingga, jika suatu gaya konservatif melakukan usaha dari a ke b melalui lintasan I, kemudian dari b kembali ke a melalui lintasan II, maka usaha total yang dilakukan oleh gaya konservatif tersebut adalah NOL. Beberapa contoh gaya konservatif adalah gaya gravitasi dan gaya pegas.

Pada contoh sistem balok-pegas sebagaimana yang telah diuraikan sebelumnya, memperlihatkan keberadaan energi yang berhubungan dengan posisi suatu benda dalam sistem. Energi jenis ini mengukur potensial atau kemungkinan usaha yang dilakukan; ketika balok menekan pegas sampai jarak x tertentu, terdapat potensi untuk melakukan usaha yang dilakukan oleh pegas kepada balok. Besar kecilnya usaha tersebut ditentukan oleh panjang/pendeknya posisi

(10)

(x) balok menekan pegas. Energi semacam ini, yaitu energi yang berhubungan dengan posisi dinamakanEnergi Potensial.

Energi potensial grafitasi

Gambar 10.Gerak Jatuh Bebas

Sebuah benda bermassa m bergerak sepanjang sumbu y (vertikal), seperti terlihat pada gambar. Gaya yang bekerja pada benda tersebut adalah gaya berat w = mg.

Benda jatuh ke bawah searah dengan arah gaya berat, sehingga usaha yang dilakukan oleh gaya berat untuk menjatuhkan box dari posisi y1ke y2(y1>y2) adalah:

(20) Persamaan (20) tetap berlaku jika benda dilemparkan ke atas. Pada kasus semacam ini y1<y2 sehingga y1-y2 hasilnya negatif dan Wgrav juga negatif, hal ini karena gaya berat berlawanan arah dengan perpindahan benda.

Melalui Persamaan (20) telah ditunjukan suatu besaran baru sebagai hasil kali antara gaya beratmg dengan ketinggian y di atas titik pusat koordinat. Besaran tersebut dinamakanEnergi Potensial Gravitasi,U. Sehingga:

(21) Nilai awal energi potensial dinyatakan sebagai U1=mgy1, sedangkan nilai akhirnya adalah U2=mgy2. Perubahan U adalah pengurangan nilai akhir dengan nilai awal,

∆U=U2-U1 (22)

Sehingga usaha gravitasi Wgravdapat dinyatakan:

(23)

(11)

Tanda negatif di depan ∆Umemiliki makna yang sangat penting. Jika benda naik, maka usaha yang dilakukan oleh gaya berat bernilai negatif, karena arah gaya berlawanan dengan arah perpindahan. Namun ketika benda naik, y akan semakin besar, akibatnya energi potensial gravitasi akan bertambah (∆U>0).

Begitupun sebaliknya, pada saat benda turun, usaha gravitasi positif, namun karena y berkurang, maka energi potensial gravitasi juga berkurang (∆U<0). Jadi jika WgravPositif, maka ∆U negatif, begitu sebaliknya.

Kekekalan Energi Mekanik Akibat Gaya Gravitasi

Bagian ini akan mencoba memperlihatkan bagaimana bentuk hukum kekekalan energi pada peristiwa gerak jatuh bebas dengan menganggap hanya gaya berat yang bekerja. Anggaplah laju benda pada y1 adalah v1, sedangkan laju pada y2 adalah v2.

Berdasarkan teorema usaha-energi, perubahan energi kinetik benda tersebut diberikan oleh

(24) Jika hanya gaya gravitasi yang bekerja pada benda, maka usaha total menjadi:

(25) Dengan menyamakan kedua Persamaan (24) dan (25) tersebut, maka diperoleh:

(26) Persamaan (26) dapat dituliskan:

(27) Atau

(28) Penjumlahan energi kinetik dengan energi potensial didefinisikan sebagai energi mekanik total,E.Dengan demikian dapat dikatakan bahwa persamaan di atas merupakan bentuk hukum kekekalan energi untuk sebuah sistem dimana hanya gaya gravitasi yang bekerja.

E = K + U=konstan (29)

(12)

Kekekalan Energi Mekanik Jika Terdapat Gaya Lain di Luar Gaya Gravitasi Jika terdapat gaya lain (Flain) di luar gaya gravitasi yang juga turut bekerja pada benda, maka hal ini juga bermakna terdapat usaha lain (Wlain) yang dilakukan oleh gaya tersebut kepada benda.

Dengan demikian, usaha total yang bekerja pada benda adalah:

Wtot = Wgrav + Wlain (30)

Padahal menurut teorema usaha-energi, usaha total merupakan perubahan energi kinetik, maka:

Wlain+ Wgrav= K2- K1 (31)

Wgravdiuraikan sebagai U1-U2,diperoleh:

Wlain+ (U1-U2) = K2- K1 (32)

Sekarang, Persamaan (32) tersebut ditata ulang dan diperoleh:

Wlain+ K1+ U1= K2+ U2 (33)

Jika masing-masing suku diuraikan, diperoleh:

(34) Persamaan (34) merupakan formulasi hukum kekekalan energi yang melibatkan gaya lain dan gaya gravitasi secara bersamaan. Gaya lain dapat berupa gaya gesekan udara.

Energi Potensial Gravitasi untuk Gerak pada Lintasan Melengkung

Pada bagian sebelumnya telah diturunkan persamaan hukum kekekalan energi pada peristiwa gerak jatuh bebas di mana lintasan yang dilalui benda lurus vertikal. Apa yang terjadi jika lintasan berbentuk lengkung?

Gambar 11.Gerakan benda pada lintasan lengkung

(13)

Pada benda bekerja gaya gravitasi w = mg. Untuk mencari berapa usaha yang dikerjakan oleh gaya gravitasi selama perpindahan, dilakukan dengan cara membagi lintasan menjadi bagian-bagian yang sangat kecil, ∆s. Untuk lebih menyederhankan persoalan, digunakan vektor satuan iˆ pada sumbu x dan vektor satuan jˆ pada sumbu y. Dengan demikian gaya berat dituliskan sebagai:

(35) Sedangkan vektor perpindahan ∆sdituliskan:

(36) Sehingga usaha yang dilakukan oleh gaya berat adalah:

(37) Usaha yang dilakukan oleh gaya gravitasi sama seolah benda hanya mengalami perpindahan vertikal ∆y, tanpa perpindahan horisontal. Hal ini berlaku sama untuk setiap bagian, sehingga usaha total yang dilakukan oleh gaya gravitasi adalah perkalian –mgdengan perpindahan vertikal total(y2-y1).

(38) Persamaan (38) menunjukan bahwa meskipun lintasan benda berupa kurva/lengkungan, usaha total yang dilakukan oleh gaya gravitasi hanya bergantung pada ketinggian awal dan ketinggian akhir.

Gaya Pegas dan Energi Potensial Elastis

Ketika seorang anak bermain ketapel, usaha dilakukan pada karet oleh gaya yang meregangkannya. Usaha tersebut akan disimpan hingga anak tersebut melepaskannya. Ketika karet dilepaskan, maka karet akan memberikan energi kinetik pada peluru.

Contoh tersebut menunjukan adanya usaha yang dilakukan oleh sistem untuk mengumpulkan energi yang kemudian diubah menjadi energi kinetik. Energi yang tersimpan pada suatu benda elastis pada saat ditekan/diregangkan atau pada saat mengalami deformasi disebut sebagai energi potensial elastis.

Pegas jika ditekan/diregangkan pada jarak x dari titik kesetimbangan akan

(14)

memberikan gaya pada arah yang berlawanan dengan arah penekanan/

peregangannya dengan maksud agar ia kembali pada posisi semula. Pada keadaan semacam ini dikatakan pegas sedang memberikan gaya pemulih.

Berdasarkan hukum hooke, gaya pemulih pada pegas didefinisikan sebagai

F = - kx (39)

maka energi potensial elastis yang dimiliki pegas dapat diturunkan melalui cara sebagai berikut:

(40) F pada Persamaan (40) diganti dengan persamaan hukum hooke, F=-kx, sehingga diperoleh.

(41) PenyelesaianPersamaan(41)menghasilkan:

(42)

IV. LATIHAN SOAL

1. Sebuah benda meluncur di atas papan kasar sejauh 5 m, mendapat perlawanan gesekan dengan papan sebesar 180 newton. Berapa besarnya usaha dilakukan oleh benda tersebut.

2. Gaya besarnya 60 newton bekerja pada sebuah gaya. Arah gaya membentuk sudut 30odengan bidang horizontal. Jika benda berpindah sejauh 50 m. Berapa besarnya usaha ?

3. Gaya besarnya 60 newton menyebabkan benda yang massanya 15 kg (g = 10 m/s2) berpindah horizontal sejauh 10 m. Berapa besarnya usaha dan besarnya perubahan energi potensial.

4. Berapa besar usaha jika sebuah elevator yang beratnya 2000 N dinaikkan setinggi 80 m ? Berapa besar energi potensial elevator setelah dinaikkan ?

5. Berapa besar usaha untuk menaikkan 2 kg setinggi 1,5 m di atas lantai ? Berapa besar energi potensial benda pada kedudukan yang baru ? (g = 10 m/s2)

(15)

6. Berapa besar gaya diperlukan untuk menahan 2 kg benda, tetap 1,5 m di atas lantai dan berapa besar usaha untuk menhan benda tersebut selama 5 detik (g = 9,8 m/s2)

7. Untuk menaikkan kedudukan benda yang massanya 200 kg ke tempat x meter lebih tinggi, diperlukan kerja sebesar 10.000 joule. Berapa x ? (g = 9,8 m/s2) 8. Gaya besarnya 300 newton dapat menggerakkan benda dengan daya 1 HP.

Berapa besarnya kecepatan benda.

9. Berapa besar energi kinetik suatu benda yang bergerak dengan kecepatan 20 m/s, jika massa benda 1000 kg ?

10. Benda massanya 1 kg mempunyai energi kinetik besarnya 1 joule berapa kecepatan benda ?

11. Benda yang massanya 2 kg (g = 9,8 m/s2) jatuh dari ketinggian 4 m di ats tanah.

Hitung besar energi potensial benda dalam joule dan dalam erg.

12. Benda massanya 5 kg, jatuh dari ketinggian 3 m di atas tanah (g = 9,8 m/s2) Berapa energi kinetik benda pada saat mencapai tanah ?

13. Benda massanya m kg bergerak di atas papan kasar dengan kecepatan 10 m/s.

Jika besarnya koefisien gesekan 0,25. Hitunglah waktu dan jarak yang ditempuh benda setelah benda berhenti (g = 10 m/s2)

14. Sebuah bom yang massanya m kg ditembakkan dengan kecepatan 600 m/s oleh meriam yang panjangnya 6 m. Berapa besar gaya yang diperlukan untuk menembakkan bom tersebut ?

15. Gaya besarnya 80 newton bekerja pada benda massanya 50 3 kg. Arah gaya membentuk sudut 30o dengan horizontal. Hitung kecepatan benda setelah berpindah sejauh 10 m.

16. Benda beratnya w Newton (g = 9,8 m/s2) mula-mula dalam keadaan diam. Gaya besarnya 10 newton bekerja pada benda selama 5 detik. Jika gaya telah melakukan usaha sebesar 2500 joule, berapa w dan berapa besarnya daya dalam watt dan HP.

(16)

250

17. Benda yang massanya 2 kg sedang bergerak. Berapa besar usaha untuk : (a) menaikkan kecepatan benda dari 2 m/s menjadi 5 m/s, (b) gerak benda yang kecepatannya 8 m/s (g = 9,8 m/s2)

18. Kereta api beratnya 196.000 newton bergerak dengan kecepatan 54 km/jam.

Kereta api itu dihentikan oleh rem yang menghasilkan gaya gesek besarnya 6000 newton. Berapa besar usaha gaya gesek dan berapa jarak ditempuh kereta api selama rem bekerja (g = 9,8 m/s2)

19. Sebuah batu massanya 0,2 kg ( g = 9,8 m/s2) dilemparkan vertical ke bawah dari ketinggian 25 m dan dengan kecepatan awal 15 m/s. Berapa energi kinetik dan energi potensial 1 detik setelah bergerak ?

20. Di dalam suatu senapan angin terdapat sebuah pegas dengan konstanta pegas 25.000 dyne/cm. Ketika peluru dimasukkan, per memendek sebanyak 2 cm.

Hitunglah berapa kecepatan peluru ketika keluar dari senapan itu. Gesekan peluru dengan dinding senapan diabaikan, massa peluru 5 gram.

21. Sebuah benda dijatuhkan bebas dari ketinggian 200 m jika gravitasi setempat 10 m/s2maka hitunglah kecepatan dan ketinggian benda saat Ek = 4 Ep

22. Sebuah benda jatuh bebas dari ketinggian 78,4 m (g = 9,8 m/s2) Hitunglah keceptan benda waktu tiba di tanah ?

23. Sebuah peluru massa 10 gram mengenai paha dan menembus sedalam 3 cm dengan kecepatan 600 m/s. Hitunglah gaya yang diderita paha tersebut!

24. Sebuah balok 500 g dilemparkan naik ke sebuah bidang yang memiliki kemiringan 25odengan kecepatan awal 200 cm/s. Seberapa jauhkah balok itu akan naik ke lereng, jika koefisien gesekan antara balok dan permukaan lereng adalah 0,15?

25. Seseorang dengan berat 600 N naik di atas sebuah timbangan yang di dalamnya terdapat pegas kaku. Akibat beban dari orang tersebut, pegas

(17)

tertekan sejauh 1,0 cm ke bawah. Tentukan konstanta pegas dan usaha total yang dilakukan oleh pegas selama penekanan.

26. Anda melempar bola yang bermassa 0,145 kg ke udara. Tangan anda telah bergerak sampai ketinggian 0,5 m pada saat bola meninggalkan tangan dengan kecepatan 20 m/s ke atas. Dengan mengasumsikan anda memberi gaya ke atas yang konstan pada bola, carilah besar gaya tersebut!

27. Pada saat belajar Gerak Pluru, telah diturunkan persamaan tinggi maksimumh dari peluru yang diluncurkan dengan laju awalvodan sudut θo :

sekarang turunkan persamaan tersebut menggunakan prinsip energi!

28. Sebuah balok bermassa 0,1 kg berada di atas suatu permukaan datar dan terikat pada ujung sebuah pegas (konstanta pegas sebesar 20 N/m), seperti yang ditunjukan pada Gambar 13. Ujung pegas lainnya terikat di dinding.

Mulanya pegas tidak teregang dan balok bergerak

~~~

Referensi

Dokumen terkait

0 Nilai minimum terjadi di titik singular, yaitu titik atau nilai x yang menghasilkan f ‘(x) tidak ada 1?. Dari contoh-contoh di atas, dimanakah terjadi

besarnya satu joule adalah setara dengan gaya satu newton yang dikerjakan terhadap suatu benda sedemikian hingga benda tersebut berpindah sejauh satu meter pada

Apabila kita mendorong sebuah mobil dengan gaya F , tetapi mobil tersebut tidak bergerak (artinya tidak ada perpindahan), maka menurut fisika, gaya tersebut

Dalam fisika usaha (w) didefenisikan sebagai hasil perkalian titik (scalar) antara komponen gaya yang bekerja (F) dengan perpindahan yang terjadi searah dengan.. komponen

 Jika sebuah benda menempuh jarak sejauh S akibat gaya F yang bekerja pada benda tersebut maka dikatakan gaya itu melakukan usaha, dimana arah gaya F harus sejajar dengan arah

Karena pada posisi setimbang kecepatan gerak benda maksimum, maka benda bergerak terus ke atas sejauh ‐x. Laju gerak benda perlahan‐lahan menurun, sedangkan besar gaya

Apabila gaya yang bekerja pada suatu benda besar dan arahnya tetap maka grafik antara F dan perpindahan s merupakan garis lurus yang sejajar dengan sumbu