• Tidak ada hasil yang ditemukan

6.ALINYEMEN HORISONTAL

N/A
N/A
MR GEMBELZ

Academic year: 2023

Membagikan "6.ALINYEMEN HORISONTAL"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

ALINYEMEN HORISONTAL

BY: DR. I MADE AGUS ARIAWAN, ST., MT

(2)

ALINYEMEN HORISONTAL

Proyeksi Sumbu Jalan dalam bidang horizontal

Terdiri dari bagian jalan lurus (Tangen)dan bagian jalan lengkung (Tikungan)

(3)

ALINYEMEN HORISONTAL

Kemiringan Melintang 2-3%

Bagian Lurus (Tangen)

)

(4)

ALINYEMEN HORISONTAL

Bagian Lengkung (Tikungan)

Kemiringan Melintang Mak 8 – 10%

(5)
(6)

GAYA SENTRIFUGAL

Gaya sentrifusal (F) yang terjadi F : m a

(7)

m:massa:G/g

G : berat kerdaraan

g : gaya gravitasi bumi

a = percepatan sentrifugal (V2/R)

V : kecepatan kendaraan

R : jari-jari lengkung lintasan

(8)

GAYA YANG MENGIMBANGI GAYA SENTRIFUGAL

Gaya gesekan melintang antara ban kendaraan dengan permukaan jalan.

Komponen berat kendaraan akibat kemiringan melintang permukaan jalan.

(9)

GAYA GESEKAN MELINTANG (FS)

Besarnya gesekan yang timbul antara ban dan permukaan jalan dalam arah melintang jalan.

Berfungsi untuk mengimbangi gaya sentrifugal.

Perbandingan antara gaya gesekan melintang dan gaya normal yang bekerja disebut koefisien gesekan melintang (fs).

Koefisien gesekan melintang (fs) dipengaruhi :

• Jenis dan kondisi ban,

• Tekanan ban,

• Kekasaran permukaan perkerasan,

• Kecepatan kendaraan

• Cuaca.

(10)

KORELASI ANTARA KOEFISIEN GESEKAN MELINTANG MAKSIMUM DAN KECEPATAN RENCANA

Koefisien gesekan melintang maksimum untuk desain

(11)

KEMIRINGAN MELINTANG PERMUKAAN JALAN (SUPERELEVASI)

Mendapatkan komponen berat kendaraan guna mengimbangi gaya sentrifugal

(12)

Komponen berat kendaraan guna mengimbangi gaya sentrifugal

(13)

RUMUS UMUM LENGKUNG HORISONTAL

G sin 𝛼 + 𝐹𝑠 =

𝐺 𝑉2

𝑔 𝑅

cos 𝛼

G sin 𝛼 + 𝑓 𝐺 cos 𝛼 +

𝐺 𝑉2

𝑔 𝑅

sin 𝛼 =

𝐺 𝑉2

𝑔 𝑅

cos 𝛼

G sin 𝛼 + 𝑓 𝐺 cos 𝛼 =

𝐺 𝑉2

𝑔 𝑅

(cos 𝛼 − 𝑓 sin 𝛼 )

G

sin 𝛼

cos 𝛼

+ 𝑓 𝐺 =

𝐺 𝑉2

𝑔 𝑅

( 1 − 𝑓 tan 𝛼 )

e = tan α

G ( e + f ) =

𝐺 𝑉

2

𝑔 𝑅

1 − ef

e+f

1−ef

=

G V2

g R

(14)

Rumus umum untuk lengkung horizontal sebagai berikut:

Jika V dinyatakan dalam km/jam, g = 9,81 m/det2, dan R dalam m, maka dipeorleh :

Ketajaman lengkung horizontal dinyatakan dengan besarnya radius dari lengkung tersebut atau dengan besarnya derajat lengkung

(15)

DERAJAT LENGKUNG

Derajat lengkung : Sudut lengkung yang menghasilkan panjang busur 25 m

R >>>, semakin kecil D, semakin tumpul lengkung horizontal rencana.

R <<<, semakin besar D, semakin tajam lengkung horizontal rencana

(16)

RADIUS MINIMUM (R MIN)

Radius minimum atau derajat lengkung maksimum : lengkung tertajam yang dapat direncanakan untuk kecepatan rencana (VR).

Ini berarti terdapat nilai radius minimum atau derajat lengkung maksimum untuk nilai superelevasi maksimum dan koefisien gesekan maksimum

Lengkung tertajam yang dapat direncanakan untuk kecepatan rencana yang dipilih pada superelevasi maksimum.

𝑫𝒎𝒂𝒙 = 181913,53(𝒆𝒎𝒂𝒌𝒔 + 𝒇𝒎𝒂𝒌𝒔 ) 𝑽

2

𝑹𝒎𝒊𝒏 = 𝑽

2

127 (𝒆𝒎𝒂𝒌𝒔 + 𝒇𝒎𝒂𝒌𝒔 )

(17)

R MINIMUM DAN D MAKSIMUM UNTUK KECEPATAN RENCANA

(18)

Hubungan antara (e + f) dan R atau D untuk

beberapa kecepatan rencana pada

superelevasi maksimum 8

% dan l0%

(19)

SELESAI

Referensi

Dokumen terkait

Penguatan moderasi beragama tidak hanya dilakukan melalui lembaga pendidikan tetapi juga dapat dilakukan melalui lembaga keuangan syariah seperti Baitul Maal wa Tamwil.. Penguatan